Anda di halaman 1dari 26

Volume 27 Nomor 2, Juli 2022: 197-222 E-ISSN: 2579-6518

DOI:10.20885/psikologika.vol27.iss2.art2 P-ISSN: 1410-1289

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja terhadap


Organizational Citizenship Behavior (OCB) melalui Mediator Kepuasan Kerja

Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari


Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Abstrak. Selain menjalankan pekerjaan yang bersifat administratif, guru Sekolah Luar Biasa (SLB)
menghadapi tantangan dalam mendidik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang juga membutuhkan
penanganan yang khusus. Organizational Citizenship Behavior (OCB) diperlukan untuk mengatasi
situasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model pengaruh kepemimpinan
transformasional dan keterlibatan kerja terhadap OCB dengan mediator kepuasan kerja pada guru
SLB. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 88 guru SLB yang berasal dari SLBN X, SLBN Y dan
SLBN Z. Metode pengumpulan data dengan menggunakan skala kepemimpinan transformasional,
keterlibatan kerja, kepuasan kerja dan OCB. Teknik analisis data menggunakan Structural Equation
Model (SEM) melalui program Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh kepemimpinan transformasional dan keterlibatan kerja terhadap OCB dengan mediator
kepuasan kerja sesuai (fit) dengan data empirik. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja,
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB, keterlibatan
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, keterlibatan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap OCB, dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
OCB. Kepuasan kerja dapat berperan sebagai mediator yang baik antara kepemimpinan
transformasional terhadap OCB dan keterlibatan kerja terhadap OCB. Model OCB telah teruji dan
dapat diterapkan sebagai upaya dalam meningkatkan OCB pada guru SLB.
Kata Kunci: kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, keterlibatan kerja, Organizational
Citizenship Behavior

The Effect of Transformational Leadership and Job Involvement toward The


Organizational Citizenship Behavior (OCB) through Job Satisfaction Mediator

Abstract. In addition of carrying out administrative works, extraordinary school teachers (SLB)
face challenges in educating children with special needs who also require special handling.
Organizational Citizenship Behavior (OCB) is required to overcome this situation. This study aims
to test the model of transformational leadership effect and job involvement on OCB with job
satisfaction as a mediator of SLB teachers. Participants in this study was 88 SLB teachers from State
Extraordinary School “X”, State Extraordinary School “Y”, and State Extraordinary School “Z”. The
data collection method used the transformational leadership scale, job involvement, job satisfaction,
and OCB. The data analysis technique used the Structural Equation Model (SEM) through the Partial
Least Square (PLS) program. The results of the study showed that the effect of transformational
leadership and job involvement on OCB with job satisfaction mediator is in accordance with the
empirical data. Partially, transformational leadership has a positive and significant effect on job
satisfaction, transformational leadership has a positive and significant effect on OCB, job involvement
has a positive and significant effect on job satisfaction, job involvement has a positive and significant
effect on OCB, job satisfaction has a positive and significant effect on OCB. Job satisfaction can be a
good mediator between transformational leadership on OCB and job involvement on OCB. The OCB
model has been tested and can be applied as an effort to improve OCB for SLB teachers.
Keywords: job involvement, job satisfaction, Organizational Citizenship Behavior,
transformational leadership
Korespondensi: Fatwa Tentama. Email: fatwa.tentama@psy.uad.ac.id

197
Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari

Guru merupakan salah satu sumber daya perilaku kerja yang dibutuhkan pihak SLB
manusia yang penting dalam lingkungan untuk mengatasi situasi tersebut yaitu
pendidikan. Peran guru yang optimal dapat Organizational Citizenship Behavior (OCB).
membantu sekolah dalam mencapai tujuan yang Hasil wawancara menunjukkan adanya
telah ditetapkan. Salah satu lembaga pendidikan permasalahan OCB pada guru SLB yang meliputi
di Indonesia adalah Sekolah Luar Biasa (SLB) tidak berkenan membantu rekan kerja yang
yang merupakan sarana pendidikan khusus tugasnya sedang overload, tidak banyak terlibat
untuk pelayanan pendidikan anak yang dalam kegiatan di SLB yang sangat bervariatif,
memiliki keterbatasan dan kebutuhan khusus dan tidak berkenan memberikan saran-saran
(Anak Berkebutuhan Khusus/ABK) dengan kepada rekan kerja yang mengalami kesulitan
memberi keterampilan dan kemandirian pada dalam menyelesaikan tugas. Selain itu, diketahui
ABK. Menurut Pramartha (2015), SLB memikul bahwa guru SLB melakukan pelanggaran aturan
tugas yang berat dan penting karena harus seperti datang terlambat dalam mengajar dan
berusaha menghadapi berbagai kelemahan, rapat, hanya bersedia melakukan pekerjaan-
ancaman, dan tantangan untuk menyelaraskan pekerjaan yang sesuai job descriptionnya,
program-program kegiatannya seiring kurang peduli terhadap masalah-masalah di
berkembangnya ilmu pengetahuan dan sekolah dan cenderung membesar-besarkan
teknologi serta tugas-tugas dan fungsi sekolah masalah di lingkungan kerja. Padahal OCB
yang sangat diperlukan untuk pengembangan sangat diperlukan oleh SLB yang merupakan
potensi ABK. Tugas mengajar ABK merupakan sekolah yang khusus menangani dan mendidik
suatu tantangan bagi guru SLB karena ABK yang dituntut memberikan pelayanan
karakteristik ABK yang berbeda dengan anak pendidikan dan ketrampilan ABK sebagai bekal
normal di sekolah formal. Guru SLB memiliki hidupnya. Organ et al. (2006) mengemukakan
beban tugas yang lebih berat karena setiap ABK OCB merupakan suatu tindakan yang bersifat
membutuhkan penanganan yang berbeda. bebas, tidak terikat oleh tuntutan peran dan
Tugas guru SLB tidak hanya mengajar, tetapi dilakukan secara sukarela. Bebas artinya bila
juga memberikan bimbingan, pengasuhan, pekerjaan itu dilakukan maka tidak secara
konseling, intervensi dan pengarahan pada ABK. formal akan diberikan penghargaan dan
Guru SLB juga diharuskan memiliki kepribadian sebaliknya, tidak akan diberikan hukuman bila
tahan banting yang tinggi karena terkadang saat tidak dilakukan. OCB mencakup perilaku
mengajar guru bisa saja didorong, diludahi, membantu orang lain, menjadi sukarelawan
dicubit (Hastuti, 2017). Selain itu tugas-tugas untuk tugas-tugas tambahan, dan kepatuhan
guru SLB yang bersifat administratif sangat terhadap peraturan dan prosedur di tempat
kompleks di SLB. Dengan demikian diperlukan kerja. OCB adalah perilaku karyawan yang

198 PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022


Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja terhadap Organizational Citizenship...

dilakukan dengan sukarela, tulus, senang hati dikerjakan dalam tim dan membutuhkan
tanpa harus diperintah dan dikendalikan oleh fleksibilitas. Organisasi juga menjadi
organisasi dalam memberikan pelayanan membutuhkan sumber daya manusia yang
dengan baik (Organ et al., 2006). Podsakoff et memiliki perilaku OCB, seperti membantu
al. (2000) mendefinisikan OCB sebagai individu lain dalam tim, mengajukan diri untuk
kontribusi individu yang mendalam yang melakukan pekerjaan ekstra, menghindari
melebihi tuntutan peran individu di tempat konflik dengan rekan kerja, mentaati peraturan,
kerja, dan berdampak pada penilaian kinerja. serta mentoleransi terjadinya kerugian dan
Organ et al. (2006) mengemukakan OCB gangguan terkait pekerjaan (Robbins & Judge,
tersebut terdiri dari lima aspek OCB yang dapat 2008). Pentingnya OCB pada guru SLB karena
menunjukkan indikator-indikator OCB pada OCB mempunyai dampak positif dalam
guru SLB, yakni: Conscientiousness, altruism, meningkatkan keefektifan organisasi (Organ et
civic virtue, sportmanship, dan courtesy. al., 2006). Guru yang memiliki OCB yang tinggi
Conscientiousness yaitu dedikasi terhadap cenderung memiliki loyalitas dan pengabdian
pekerjaan yang melebihi persyaratan formal, terhadap sekolahnya (Nugroho et al., 2017), dan
sifat kehati-hatian dan ketelitian dalam dapat mensukseskan tujuan sekolah (Rahman,
menggunakan waktu pada pekerjaan. Altruism 2014). Guru yang menampilkan OCB
yaitu perilaku sukarela seorang karyawan merupakan contoh teladan guru yang baik
memberikan bantuan kepada individu lain yang karena secara tidak langsung guru akan
sedang dalam kesulitan atau masalah untuk melakukan pekerjaan sukarela di luar deskripsi
menyelesaikan tugasnya. Civic virtue yaitu pekerjaannya (job description) sebagai
perilaku yang menunjukkan bahwa karyawan seorang guru (Ariyani & Zulkarnain, 2017).
menyadari dirinya sebagai bagian dari Keberhasilan sekolah secara fundamental
organisasi dan menerima tanggung jawabnya. tergantung pada guru yang mempunyai
Sportmanship yaitu perilaku yang dengan sabar komitmen pada tujuan dan nilai-nilai sekolah
menoleransi kekurangan dan kelemahan serta kebersediaan untuk melampaui panggilan
organisasi sebagai bagian yang tidak terelakkan tugas yang berkontribusi pada perkembangan
dan menjaga nama baik organisasi. Courtesy, sekolah (Shaheen et al., 2016).
yaitu perilaku kesopanan sebagai tindakan OCB menurut sudut pandang organisasi
untuk mencegah timbulnya masalah yang merupakan hal yang sangat penting karena
terkait dengan pekerjaan dan rekan kerja serta jenis perilaku positif tersebut meningkatkan
mengefektifkan penggunaan waktu. pemanfaatan sumber daya dan mengurangi
Realitas di dunia kerja yang dinamis saat kebutuhan akan mekanisme kontrol yang lebih
ini mendorong tugas-tugas semakin sering formal, dan tidak memerlukan banyak biaya.

PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022 199


Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari

OCB menurut Organ et al. (2006) dapat dengan pekerjaannya akan melakukan
meningkatkan kinerja dengan cara pekerjaan melebihi tugas pokok yang
memperlancar lingkungan sosial organisasi, seharusnya (conscientiousness) dan membahas
mengurangi kelelahan, stres karyawan serta hal positif tentang organisasi atau sekolah
mendorong karyawan untuk mengembangkan (sportmanship) yang merupakan aspek dari
diri dalam tugasnya. OCB juga mampu membuat perilaku OCB.
karyawan untuk memilih menghindari Hal ini selara dengan temuan
membuat masalah dengan rekan kerja dengan Mohammad et al. (2011) dan Ranasinghe
mematuhi aturan dan tidak mudah mengeluh (2016) dalam penelitiannya yang
terhadap masalah kecil dalam organisasi. menunjukkan bahwa dua dimensi kepuasan
Sebaliknya, karyawan memberikan saran bagi kerja baik intrinsik maupun ekstrinsik
keberlangsungan organisasinya. Cara lain di berkorelasi positif dan kuat terhadap OCB.
mana OCB mampu meningkatkan efisiensi Hasil penelitian lain menyebutkan bahwa ada
organisasi adalah dengan memberikan hubungan positif dan signifikan antara
kebebasan pada guru untuk lebih produktif. kepuasan kerja dan OCB (Fitrio et al., 2019;
OCB dapat pula meningkatkan kinerja Iskandar et al., 2019; Larasati & Sawitri, 2018;
organisasi dengan mengurangi sumber daya Prasetio et al., 2015; Subardjo & Tentama,
langka terhadap fungsi pemeliharaan serta 2020). Karyawan dengan kepuasan kerja
membantu mengkordinasikan kegiatan tinggi, maka karyawan tersebut akan
kelompok kerja. cenderung memaknai pekerjaan tersebut
Kepuasan kerja dan OCB dengan tanggung jawab dan dedikasi terhadap
Robbins dan Judge (2008) menyatakan pekerjaannya. Adanya kepuasan yang positif
bahwa kepuasan kerja merupakan faktor akan mendorong karyawan bekerja secara
penentu utama dari perilaku OCB. Karyawan maksimal dan mendorong terciptanya OCB.
yang puas cenderung berbicara secara positif Gunay (2018) menyatakan bahwa
tentang organisasi, membantu individu lain, dan ketidakpuasan kerja pada karyawan
melewati harapan normal dalam pekerjaannya. menimbulkan masalah seperti kelelahan kerja
Selain itu, karyawan yang merasa puas dengan dan stres kerja yang dapat diatasi dengan
pekerjaannya akan menambah jam kerjanya adanya OCB. Penelitian yang telah dipaparkan
diluar deskripsi pekerjaan (job description) di atas mempertegas bahwa kepuasan kerja
yang sudah ditetapkan. Demikian juga seorang merupakan salah satu faktor yang
guru yang memiliki perilaku OCB yang tinggi mempengaruhi munculnya perilaku OCB,
ditandai dengan adanya kepuasan terhadap semakin tinggi kepuasan kerja seorang guru
pekerjaannya. Seorang guru yang merasa puas maka perilaku OCB juga semakin meningkat.

200 PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022


Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja terhadap Organizational Citizenship...

Kepemimpinan transformasional dan karyawan dari berbagai karakteristik dan


kepuasan kerja
mampu menggerakkannya untuk kepentingan
Robbins dan Judge (2013) mendefinisikan kerja tim. Perilaku ini akan membentuk
pemimpin transformasional merupakan persepsi positif karyawan atau guru terhadap
seorang pemimpin yang menginspirasi para atasannya sehingga kepuasan kerja akan
bawahannya untuk bekerja keras mencapai meningkat (McKenzie, 2012; Omar & Hussin,
tujuan bersama, yang meletakkan perhatian 2013). Penelitian Long et al. (2014)
terhadap kebutuhan pengembangan diri dan menunjukkan bahwa adanya kepedulian
mengubah kesadaran para bawahannya. pemimpin terhadap perbedaan kemampuan dan
Kepemimpinan transformasional telah terbukti karakteristik karyawan berpengaruh terhadap
memiliki efek yang signifikan terhadap kepuasan kerja sebesar 17,5%. Hal tersebut
kepuasan kerja karyawan, dan adanya menandakan bahwa karyawan juga ingin
pengaruh positif yang signifikan antara dipahami, didengar dan dimanusiakan sebagai
kepemimpinan transformasional terhadap pekerja bukan robot dalam sebuah organisasi.
kepuasan kerja. Hal ini sejalan dengan
Keterlibatan kerja dan kepuasan kerja
penelitian yang menyatakan bahwa ada
hubungan positif yang signifikan antara gaya Æulibrk et al. (2018) menyatakan bahwa
kepemimpinan transformasional dengan keterlibatan kerja yang dibentuk dari partisipasi
kepuasan kerja pada guru (Arifiani et al., 2016; karyawan dalam pekerjaannya serta
Atmojo, 2012; Prabowo & Djastuti, 2014). Hal keikutsertaan dan kerjasama yang diapresiasi
ini mengindikasikan semakin tinggi oleh pemimpin dan perusahaan direfleksikan
kepemimpinan transformasional maka oleh karyawan dengan rasa senang dan nyaman
semakin tinggi kepuasan kerja karyawan serta dalam mengambil bagian pada pekerjaannya.
dapat mempengaruhi karyawan atau guru Abdallah et al. (2017) membuktikan dalam
dalam berkontribusi dan memberikan ide-ide penelitiannya bahwa keterlibatan kerja
terhadap organisasi atau sekolah agar dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
mencapai hasil yang optimal. kepuasan kerja. Hal ini juga sejalan dengan
Dimensi-dimensi kepemimpinan penelitian lainnya yang menyebutkan bahwa
transformasional memiliki pengaruh yang adanya hubungan positif dan signifikan antara
signifikan terhadap variabel kepuasan kerja (Al- keterlibatan kerja dan kepuasan kerja
Swidi et al., 2012; Silvanasari A, 2012; Yang & (Nwibere, 2014; Saputra et al., 2013; Yuningsih
Islam, 2012; Zahari & Shurbagi, 2012). Aspek et al., 2018). Hal ini menjelaskan bahwa apabila
individual dari perilaku pemimpin ditunjukkan keterlibatan kerja meningkat maka kepuasan
dengan kemampuannya memperlakukan kerja pada guru juga akan meningkat.

PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022 201


Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari

Keterlibatan kerja pada guru melahirkan perilaku ekstra kerja yang


meningkatkan kontak sosial dan pengakuan ditunjukkkan dengan gotong royong, lembur
sosial, meningkatkan rasa koherensi pribadi, tanpa ada perintah dan sukarela menyelesaikan
meningkatkan kepercayaan diri akan prospek tugas kantor dengan baik.
karir yang lebih baik dan mengurangi Get (2018) menyatakan bahwa
ketidakpastian lingkungan kerja. Keterlibatan karyawan yang dipimpin oleh tipe pemimpin
kerja meningkatkan perasaan pemberdayaan transformasional akan menekan stres kerja
dan kebebasan bagi guru yang mengarah pada karyawan akibat tekanan dan beban pekerjaan
kepuasan kerja yang lebih tinggi. Selain itu yang berat. Karakteristik pemimpin yang
keterlibatan kerja mencakup partisipasi mampu memotivasi karyawannya membuat
karyawan yang lebih tinggi, kebijaksanaan dan pekerjaan yang sulit menjadi lebih ringan.
otonomi yang meningkatkan perasaan harga Pimpinan akan berperan untuk turut andil
diri. Seorang pekerja yang memiliki tanggung dalam pencarian solusi dan perilaku saling
jawab, prestasi, dan tujuan kerja yang jelas di menolong diantara rekan kerja sehingga
tempat kerja akan membentuk kepuasan karyawan lebih tertantang lebih lama dalam
kerjanya. bekerja (exstra role). Hackett et al. (2018)
Kepemimpinan transformasional dan OCB menjelaskan bahwa pemimpin transformasional
Penelitian sebelumnya menunjukkan merupakan tipe pemimpin yang memahami
bahwa kepemimpinan transformasional karyawannya pada segala aspek, dijelaskan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap OCB dalam penelitian ini bahwa faktor gender yang
(Pratama & Kasmirudin, 2017; Tresna, 2016). mempengaruhi OCB di mana faktor motivasi
Hal ini dijelaskan oleh Lee et al. (2018) yang menjadi tolak ukur kemunculan OCB.
menyatakan bahwa kepemimpinan OCB muncul pada karyawan laki-laki
transformasional yang dirasakan secara positif dikarenakan laki-laki menyukai tantangan dan
akan berpengaruh pada perilaku karyawannya keberaniannya dalam mengambil keputusan
seperti tindakan sukarela dan tolong menolong sehingga ia menunjukkan perilaku ekstra role
antar karyawan. Temuan ini diperkuat oleh dengan bekerja berjam-jam tanpa tambahan gaji
pendapat Nohe dan Hertel (2017) bahwa dengan orientasi untuk kesuksesan pekerjaan.
pemimpin dengan gaya kepemimpinan Sedangkan karyawan perempuan lebih
transformasional lebih mampu menginspirasi dimotivasi oleh perilaku saling menolong dan
karyawannya, lebih memahami perbedaan persahabatan. Pemimpin yang mengerti
karakteristik dan mampu memotivasi kebutuhan karyawan menyebabkan karyawan
karyawan untuk berperilaku lebih baik sehingga semakin giat dalam bekerja. Lian dan Tui (2012)
merasa dilindungi dan dihargai. Kondisi ini akan menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan

202 PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022


Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja terhadap Organizational Citizenship...

transformasional memiliki hubungan positif tingkat absensi dan rendahnya tingkat


yang signifikan terhadap OCB bawahan. pengunduran diri (Faslah, 2010).
Kepemimpinan transformasional berpengaruh Mohsan et al. (2011) menyatakan bahwa
positif terhadap OCB yang ditunjukkan tingkat keterlibatan kerja tinggi yang dimiliki
meningkatnya penghormatan terhadap oleh karyawan menunjukkan sikap positif
pemimpin. Penghormatan ini muncul pada saat terhadap pekerjaan. Karyawan yang memiliki
diantaranya pemimpin menghormati dan tingkat keterlibatan kerja yang tinggi akan lebih
menghargai dahulu karyawannya sehingga cenderung untuk terlibat dalam segala aktivitas
akan memunculkan rasa kepercayaan, perusahaan. Selain itu, karyawan dengan
kekaguman, kesetiaan, dan rasa hormat keterlibatan kerja tinggi juga akan membuat
karyawan terhadap pemimpin dan kemudian lebih banyak kontribusi untuk perusahaannya
karyawab termotivasi untuk melakukan OCB (Hsia & Tseng, 2015). Keterlibatan kerja
(Gunawan, 2016; Prabowo & Djastuti, 2014). berpengaruh positif terhadap OCB ditandai
Keterlibatan kerja dan OCB dengan keseriusan menangani pekerjaan dan
Yoshimura (1996) menjelaskan bahwa berkurangnya absensi dan peluang
keterlibatan kerja (job invol vement) mengundurkan diri rendah yang rendah
berkaitan dengan seberapa besar individu (Pudjiomo & Sahrah, 2019). Hasil penelitian
mengidentifikasikan diri dalam pekerjaannya yang dilakukan oleh Gheisari et al. (2014)
dan menganggap bahwa pekerjaannya menunjukkan bahwa koefisien korelasi dan
memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri koefisien jalur standar antara keterlibatan kerja
serta rasa kepedulian terhadap pekerjaan. dan OCB secara statistik signifikan. Artinya,
Prakteknya, keterlibatan kerja berkaitan erat karyawan memiliki perasaan yang positif
dengan tingkat absensi, kadar permohonan terhadap pekerjaannya dan menemukan
berhenti bekerja, dan keinginan berpartisipasi pekerjaannya bermakna dan mampu
dalam suatu tim atau kelompok kerja (Kimbal mempertimbangkan kapasitasnya untuk
et al., 2015). Karyawan dengan keterlibatan mengontrol dan mengoperasikan pekerjaan
kerja yang rendah memiliki ciri-ciri tersebut.
memandang pekerjaan sebagai bagian yang Berdasarkan hasil-hasil yang relevan
tidak penting dalam hidupnya, memiliki rasa yang diuraikan di atas, penelitian ini memiliki
kurang bangga terhadap perusahaan, dan kebaharuan tidak hanya menguji pengaruh
kurang berpartisipasi terhadap pekerjaannya, antar variabel, yaitu kepemimpinan
sedangkan karyawan dengan keterlibatan kerja transformasional, keterlibatan kerja dan
yang tinggi akan benar-benar serius menangani kepuasan kerja, namun juga menguji model
jenis pekerjaannya sehingga dapat mengurangi OCB tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk

PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022 203


Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari

merancang dan menguji model pengaruh menggunakan skala yang disusun oleh Tentama
kepemimpinan transformasional dan dan Subardjo (2018) dengan mengacu pada
keterlibatan kerja terhadap OCB dengan aspek-aspek OCB menurut Organ et al. (2006)
mediator kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang terdiri dari 5 aspek, yaitu
berfungsi menjelaskan pengaruh langsung dan conscientiousness, altruism, civic virtue,
tidak langsung antara kepemimpinan sportmanship dan courtesy.
transformasional dan keterlibatan kerja Skala kepuasan kerja menggunakan skala
terhadap OCB. yang disusun oleh Tentama (2015) yang
mengacu pada aspek-aspek kepuasan kerja
Metode
menurut Luthans (2006) yang terdiri 5 aspek,
Subjek penelitian
yaitu gaji, promosi, pekerjaan, rekan kerja dan
Partisipan pada penelitian ini berjumlah supervisi. Skala kepemimpinan transformasional
88 guru SLB yang berasal dari SLBN X di Bantul, menggunakan skala yang disusun oleh Tentama
SLBN Y di Sleman dan SLBN Z di Kota (2014) yang mengacu pada aspek-aspek yang
Yogyakarta. Sebaran partisipan terdiri dari 24 dikemukakan oleh Bass (1985, 1990), yaitu
guru dari SLBN X, 24 guru dari SLBN Y dan 40 kharisma, motivasi yang memberi inspirasi,
guru dari SLBN Z. Kriteria partisipan merupakan stimulasi intelektual dan pertimbangan
guru yang mengajar SLB di wilayah propinsi individual. Skala keterlibatan kerja disusun oleh
Daerah Istimewa Yogyakarta, berjenis kelamin peneliti dengan mengacu pada aspek-aspek
laki-laki dan perempuan, berstatus sebagai guru menurut Luthans (2006), yang terdiri empat
tetap, dan masa kerja minimal satu tahun. aspek, yaitu pekerjaan menurut minat hidup
Instrumen pengumpulan data yang utama, berpartisipasi aktif dalam
pekerjaan, menganggap performa sebagai hal
Instrumen dalam penelitian ini
yang penting bagi harga dirinya dan
menggunakan skala psikologi yang terdiri dari
menganggap kinerja konsisten dengan harga
skala kepemimpinan transformasional, skala
dirinya.
keterlibatan kerja, skala kepuasan kerja, dan
skala OCB. Adapun model penskalaan yang Validitas dan reliabilitas

digunakan terdiri dari dua model yaitu model Pengujian instrumen penelitian dengan
penskalaan semantic differential dengan pilihan Structural Equation Model (SEM) melalui
jawaban 1-5 yang digunakan pada skala program Partial Least Square (PLS) disebut
kepuasan kerja, dan model penskalaan Likert dengan evaluasi model pengukuran atau outer
dengan pilihan jawaban 1-4 yang digunakan model. Pengukuran outer model dilakukan
pada skala kepemimpinan transformasional, untuk menilai vaiditas dan reliabilitas model
keterlibatan kerja dan OCB. Skala OCB (Ghozali & Latan, 2015). Uji validitas

204 PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022


Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja terhadap Organizational Citizenship...

menggunakan PLS terdiri dari dua uji validitas dengan tiga cara yaitu; Pertama, dengan melihat
yaitu validitas konvergen dan validitas nilai koefisien determinan (R2) untuk mengukur
diskriminan. Uji validitas konvergen dilakukan tingkat variasi perubahan variabel eksogen
untuk mengukur korelasi pengukur-pengukur terhadap endogen, apabila R2 > .20 maka model
(manifest variable) dari suatu konstruk. prediksi yang diajukan semakin baik. Kedua,
Validitas konvergen pada indikator reflektif melihat nilai predictive relevance (Q2) untuk
dapat dinilai berdasarkan nilai loading factor mengukur seberapa baik nilai observasi yang
pada setiap indikator. Nilai loading factor yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi
digunakan untuk menyatakan valid atau parameternya nilai Q2 > 0 menunjukan bahwa
tidaknya suatu konstruk adalah > .40 (Hair et model mempunyai predictive relevance. Ketiga,
al., 2014) dan nilai Average Variance Extracted nilai efect size (f 2) yang digunakan untuk
(AVE) > .50 (Ghozali & Latan, 2015). Validitas menginterpretasikan pengaruh prediktor variabel
diskriminan dilihat dengan membandingkan laten yang kecil, menengah, atau besar pada level
akar AVE pada setiap konstruk dengan nilai akar struktural. Nilai effect size (f2) .02 (kecil), .15
AVE pada konstruk atau variabel lain. Validitas (menengah), dan .35 (besar) (Ghozali & Latan,
diskriminan yang baik ditunjukkan dengan nilai 2015). Keempat, nilai GoF index (GoF) yaitu
korelasi akar AVE suatu konstruk yang lebih indeks yang menggambarkan tingkat kesesuaian
besar dari korelasi dengan akar AVE pada model secara keseluruhan yang dihitung dari
konstruk lain (Ghozali & Latan, 2015). residual kuadrat dari model yang diprediksi
Uji reliabilitas menggunakan analisis dibandingkan dengan data sebenarnya. Kriteria
SEM-PLS dapat dilakukan dengan dua cara, nilai GoF .10 adalah kecil (GoF small), .25 adalah
yaitu dengan Alpha Cronbach dan composite sedang (GoF moderat), dan .36 adalah besar (GoF
reliability. Konstruk dinyatakan reliabel apabila large) (Ghozali & Latan, 2015).
nilai Alpha Cronbach > .60 (Ghozali & Latan, Pengujian hipotesis konstruk eksogen
2015) dan nilai composite reliability > .70 (Hair terhadap konstruk endogen dilakukan dengan
et al., 2014). menguji predictive relevance, yaitu dengan
Metode analisis data menggunakan metode resampling
Analisis data dalam penelitian ini boostrapping yang dikembangkan oleh Geisser
menggunakan PLS melalui software smart PLS (Ghozali & Latan, 2015). Statistik uji yang
versi 3.0. Outer model digunakan untuk digunakan adalah uji t, nilai t-statistik taraf 5%
mengetahui validitas dan reliabilitas konstruk. sebesar 1.96. pengujian hipotesis
Penggunaan jenis metode evaluasi outer model menggunakan smartPLS versi 3.00. Hipotesis
ditentukan oleh arah indikatornya. Tahapan diterima apabila nilai signifikansi p < .05, dan
selanjutnya yaitu evaluasi inner model dilakukan hipotesis ditolak apabila nilai signifikansi > .05.

PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022 205


Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari

Hasil model. Pengujian outer model bertujuan untuk


Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji measurement model dan pengujian
merancang dan menguji model pengaruh inner model bertujuan untuk menguji structural
kepemimpinan transformasional dan model.
keterlibatan kerja terhadap OCB dengan
Hasil pengujian measurement model
mediator kepuasan kerja. Hasil dalam penelitian
ini terbagi kedalam dua bagian yaitu hasil Hasil pengujian outer model dapat dilihat

pengujian outer model dan hasil pengujian inner pada Gambar 1.

Gambar 1
Output PLS Algorithm Model

206 PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022


Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja terhadap Organizational Citizenship...

Uji validitas konvergen .50 (Hair et al., 2014). Berdasarkan hasil uji
Validitas konvergen dapat dilihat dari measurement model pada Gambar 1 diketahui
nilai loading factor pada setiap indikator (aitem) aitem mana saja yang memenuhi nilai loading
dan nilai AVE. Suatu skala dikatakan memenuhi factor dan didapatkan nilai AVE setiap variabel.
validitas konvergen apabila nilai loading factor Adapun rincian nilai loading factor dan AVE
setiap item > .40 dan nilai AVE setiap variabel > setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1
Nilai Loading factor dan Average Variance Extraxted (AVE)
Variabel Loading Factor AVE
OCB .728-.923 .647
Kepuasan Kerja .765-.957 .673
Kepemimpinan Transformasional .649-.913 .679
Keterlibatan Kerja .529-.920 .670
Catatan: semua variabel valid.

Berdasarkan Tabel 1 nilai loading factor dan a nta r va r i a b e l, s ua tu s ka la di ka ta ka n


nilai AVE yang telah dipaparkan di atas, diketahui va li d a p a b i la n i la i ko re la s i a ka r AV E
bahwa hasil outer model dalam penelitian ini telah m as i n g- ma s i n g va ri a b e l le bi h t i n gg i
memenuhi syarat validitas konvergen. daripada nilai korelasi akar AVE dengan
Uji validitas diskriminan variabel lain (Hair et al., 2014) Nilai akar
Validitas diskriminan dapat dilihat AV E pa da p e ne li t i a n i n i da pa t di li h at
dengan membandingkan nilai akar AVE pada Tabel 2.

Tabel 2
Nilai akar Average Variance Extraxted (AVE) pada Variabel-variabel Penelitian
Kepemimpinan Keterlibatan
Variabel OCB Kepuasan Kerja
Transformasional Kerja
OCB .647
Kepuasan Kerja .673 .673
Kepemimpinan Trasnformasional .679 .679 .679
Keterlibatan Kerja .670 .670 .670 .670

Berdasarkan data pada Tabel 2, diketahui Reliabilitas


bahwa nilai korelasi akar AVE pada semua Reliabilitas dalam PLS dapat dilihat dari
variabel telah lebih besar daripada nilai korelasi nilai Alpha Cronbach dan composite
akar AVE dengan variabel lainnya, sehingga reliability. Suatu variabel dikatakan reliabel
model dalam penelitian ini telah memenuhi apabila nilai Alpha Cronbach dan composite
syarat validitas diskriminan. reliability > .70 dan nilai .60 masih dapat

PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022 207


Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari

diterima (Hair et al., 2014). Selain itu menurut konstruk yang valid adalah konstruk yang
Cooper dengan nilai AVE yang terpenuhi > .50 reliabel. Nilai Alpha Cronbach dan composite
telah mendukung reliabilitas karena dengan reliability pada penelitian ini dapat dilihat
terpenuhinya validitas konstruk maka pada Tabel 3.

Tabel 3
Hasil Reliabilitas Skala OCB, Kepuasan Kerja, Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja
Variabel Composite Reliability α
OCB .934 .921
Kepuasan Kerja .954 .946
Kepemimpinan Trasformasional .959 .952
Keterlibatan Kerja .952 .942
Catatan: semua variabel reliabel.

Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan hasil Penelitian ini melakukan pengujian model


uji reliabilitas diketahui bahwa model yang struktural dengan inner model, bertujuan untuk
diajukan dalam penelitian ini telah memenuhi memastikan model struktural yang telah
syarat reliabilitas. dibangun kokoh dan akurat. Hasil dari pengujian

Hasil pengujian Structural Model inner model dapat dilihat pada Tabel 4 dan hasil
output PLS untuk inner model dapat dilihat pada
Gambar 2.

Tabel 4
Hasil Pengujian Inner Model
Kriteria Nilai Hasil
Koefisien Determinasi (R2) .501 Pengaruh variabel eksogen terhadap variabel
endogen melalui variabel moderator moderat
Predective Relevance (Q2) .098 Predictive Relevance yang kuat
Uji effect size f2
1. Kepuasan Kerja .453 Pengaruh besar
2. Kepemimpinan Transformasional .339 Pengaruh moderat
3. Keterlibatan Kerja .281 Pengaruh moderat
Goodnes of Fit .363 GOF kuat
Catatan. sitasi kriteria koefisien determinasi dan goodness of fit dari “Partial Least Squares: Konsep,
Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0 (edisi ke-2)” ditulis oleh I. Ghozali,
Latan, 2015, Universitas Diponegoro. R2 kuat = .67, moderat = .33, lemah = .19. Q2 baik bernilai > 0.
pengaruh kecil = .02, pengaruh moderat = .15, pengaruh besar = .34. GoF small = .10, medium = .25,
= .36.

208 PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022


Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja terhadap Organizational Citizenship...

Gambar 2
Ouput Inner Model

Gambar 2 menunjukkan hasil pengujian inner model, bahwa model yang dihasilkan pada penelitian

Pengujian hipotesis pengaruh positif variabel eksogen terhadap


Pengujian hipotesis dilakukan dengan vari a be l e ndoge n s e da ngkan ni lai (- )
melihat nilai t dengan alpha 5% yaitu t > menunjukan pengaruh negatif variabel
1.96 dan melihat nilai probabilitas yaitu e ks o gen terh adap va ri a be l e ndo ge n
nilai p < .05 maka menunjukkan hipotesis (Ghozali & Latan, 2015). Berikut Tabel 5
diterima, kemudian melihat nilai original yang menunjukkan nilai p, nilai t, dan
sample, apabila nilai (+) maka menunjukan original sample.

Tabel 5
Deskripsi Data Uji Hipotesis
Variabel p t Original Sample
Kepemimpinan Transformasional – Kepuasan Kerja .030* 2.178 .339
Kepemimpinan Transformasional – OCB .048* 1.979 .229
Keterlibatan Kerja – Kepuasan Kerja .009* 2.626 .475
Keterlibatan Kerja – OCB .025* 2.250 .274
Kepuasan Kerja – OCB .000* 5.709 .677
Kepemimpinan Transformasional – Kepuasan Kerja – OCB .050* 1.955 .215
Keterlibatan Kerja – Kepuasan Kerja – OCB .027* 2.213 .262
Catatan. * ada pengaruh positif dan signifikan

PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022 209


Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari

Berdasarkan Tabel 5 disimpulkan bahwa Pembahasan

kepemimpinan transformasional Hasil penelitian menunjukkan bahwa


berpengaruh positif dan signifikan terhadap terbentuknya model teoritik pengaruh
kepuasan kerja dilihat dari nilai p sebesar .030 kepemimpinan transformasional dan
dan nilai t sebesar 2.178. kepemimpinan keterlibatan kerja terhadap OCB dengan
transformasional berpengaruh positif dan mediator kepuasan kerja sesuai (fit) dengan
signifikan terhadap OCB dilihat dari nilai p data empirik setelah dilakukan analisis hasil
sebesar .048 dan nilai t sebesar 1.979. penelitian yang ditunjukkan goodnes of fit
Keterlibatan kerja berpengaruh positif dan indeks (GOF) pada taraf yang kuat. Model ini
signifikan terhadap kepuasan kerja dilihat dari menjadi kebaharuan penelitian ini karena
nilai p sebesar .009 dan nilai t sebesar 2.626. belum ada hasil-hasil penelitian sebelumnya
Keterlibatan kerja berpengaruh positif dan yang merancang dan menguji model OCB
signifikan terhadap OCB dilihat dari nilai p dengan melibatkan variabel kepemimpinan
sebesar .025 dan nilai t sebesar 2.250. transformasional dan keterlibatan kerja sebagai
Kepuasan kerja berpengaruh positif dan variabel bebas dan kepuasan kerja sebagai
signifikan terhadap OCB dilihat dari nilai p mediator secara simultan. Hasil penelitian
sebesar .000 dan nilai t sebesar 5.709. sebelumnya terkait uji model OCB yang
Kepuasan kerja memediasi kepemimpinan membedakan dengan hasil uji model penelitian
transformasional terhadap OCB yang memiliki ini yaitu hasil penelitian Alif (2015) dan
pengaruh positif dan signifikan dilihat dari Gunastri et al. (2019) yang menguji model OCB
nilai p sebesar .050 dan nilai t sebesar 1.955. namun dengan variabel-variabel bebas yang
Ada pengaruh yang signifikan antara berbeda dengan penelitian ini.
kepemimpinan trasnformasional terhadap Permasalahan yang muncul dari guru SLB
OCB melalui kepuasan kerja sebagai mediator dalam mendidik dan melatih ABK sangat
dengan nilai original sample sebesar .215. kompleks. Tugas-tugas guru SLB sangat berbeda
Kepuasan kerja yang memediasi keterlibatan dengan tugas-tugas guru lain pada umumnya.
kerja terhadap OCB memiliki pengaruh yang Guru SLB dituntut memberikan pendidikan dan
positif dan signifikan dilihat dari nilai p .027 ketrampilan kepada siswa yang berstatus
dan nilai t sebesar 2.213. Ada pengaruh yang memiliki kebutuhan khusus yang sangat
signifikan antara kepemimpinan berbeda dengan siswa normal pada umumnya.
transformasional terhadap OCB melalui Pendidikan dan ketrampilan yang diberikan
kepuasan kerja sebagai mediator dengan nilai guru SLB kepada ABK bertujuan agar ABK dapat
original sample sebesar .262. bertahan hidup kedepannya, beradaptasi dan

210 PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022


Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja terhadap Organizational Citizenship...

dapat berbaur dan diterima masyarakat. harmonis antara rekan kerja dan atasannya
Kebutuhan khusus setiap ABK satu dengan yang sehingga kepuasan kerja guru SLB ini dapat
lainnya sangat beragam sehingga guru SLB membantu untuk mewujudkan perilaku OCB
harus bisa menyesuaikannya diri dengan baik guru SLB. Model yang telah fit ini juga
dalam menjalankan tugas-tugasnya. OCB guru menunjukkan bahwa faktor eksternal yaitu
SLB menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh gaya kepemimpinan transformasional dan salah
pihak sekolah untuk memberikan pelayanan satu faktor internal yaitu keterlibatan kerja
yang maksimal kepada setiap ABK. Banyak menjadi hal yang juga harus diperhatikan selain
tugas-tugas diluar job descriptionnya yang kepuasan kerja. OCB guru SLB akan mudah
harus dilakukan guru SLB dalam menjalankan terwujud ketika gaya kepemimpinan
tugas-tugasnya tersebut. Fakta di lapangan transformasional dapat diterapkan dan
dengan kondisi saat ini ternyata tidak mudah keterlibatan kerja guru SLB dikuatkan dengan
memunculkan perilaku OCB pada guru SLB. kepuasan kerja yang dirasakannya. Pihak SLB
Padahal perilaku ini sangat dibutuhkan di harus berupaya untuk menerapkan pola
lingkungan SLB. Pihak SLB perlu menerapkan kepemimpinan transformasional dalam
model OCB yang sesuai sehingga dapat memimpin guru-guru SLB. Jika saat ini pola
mengembangkan OCB guru SLB berdasarkan tersebut belum maksimal diterapkan maka
model OCB yang sudah teruji tersebut. adanya model yang telah teruji ini, perlu saat ini
Hasil uji model pada penelitian ini telah pola kepemimpinan ini mulai diterapkan secara
sesuai (fit) dengan data empirik yang diterapkan maksimal.
pada guru-guru SLB di tiga lokasi SLB di Hasil penelitian secara parsial
Yogyakarta sehingga bisa diterapkan di SLB menunjukkan kepemimpinan transformasional
untuk menangani permasalahan OCB dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
mengembangkan OCB pada guru SLB. Upaya kepuasan kerja pada guru SLB. Besarnya
mengembangkan OCB pada guru SLB perlu pengaruh kepemimpinan transformasional
memperhatikan kepuasan kerja sebagai faktor terhadap kepuasan kerja sebesar 33.9%.
yang akan menjadi perantara terwujudnya OCB Persepsi guru SLB terhadap pemimpin (atasan)
guru SLB. Pihak SLB perlu memperhatikan gaji yang memahami kebutuhannya dan secara
yang diterima yang disesuaikan dengan beban kontinyu melakukan pengembangan pada
kerjanya, sistem dan peluang promosi, bawahannya dapat menyebabkan kepuasan
mendesain dengan baik pekerjaan guru SLB kerja para guru SLB. Guru SLB ingin dimengerti
baik dalam pembagian tugasnya maupun keterbatasan dan potensinya dan selanjutnya
pelaksanaan tugasnya, menciptakan kondisi guru SLB merasa dihargai oleh pemimpin yang
lingkungan yang baik dan hubungan yang mempunyai pandangan individualized

PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022 211


Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari

consideration sehingga kepuasan kerja bahwa karakteristik pemimpin menjadi model


karyawanpun meningkat. Individualized bagi anak buahnya, buah pikiran dan
consideration adalah perilaku pemimpin yang kreativitasnya menjadi sumber inspirasi,
memberikan perhatian pribadi, memperlakukan mampu memotivasi karyawan dan mampu
bawahan sebagai seorang individu dengan menjadi mentor bagi para karyawannya. Gaya
kebutuhan dan kemampuan yang berbeda, serta kepemimpinan seperti itu mampu
dapat melatih dan memberikan saran. memberikan rasa puas pada karyawan dalam
Kepemimpinan transformasional yang tinggi di menjalankan pekerjaannya dan akan
lingkungan SLB yang akan memberikan mendorong karyawan mencapai visi dan misi
kepuasan kerja bagi para guru SLB dalam organisasi dengan sepenuh tenaga. Semakin
menjalankan tugas- tugasnya dan akan tinggi tingkat kemimpinan transformasional
mendorong para guru mencapai visi sekolah kepala sekolah akan diikuti oleh semakin
sekolah dengan sepenuh tenaga. Semakin meningkatnya kepuasan kerja guru SLB.
tingginya kepemimpinan transformasional Hasil penelitian secara parsial
maka semakin tinggi kepuasan kerja seseorang, berikutnya menunjukkan bahwa
yang ditunjukkan dengan berkontribusinya kepemimpinan transformasional berpengaruh
dalam memberikan ide-ide terhadap organisasi positif dan signifikan terhadap OCB pada guru
atau lembaga agar dapat mencapai hasil yang SLB. Besarnya pengaruh kepemimpinan
optimal (Adiwantari et al., 2019; Atmojo, 2012; transformasional terhadap OCB sebesar 22.9%.
Mikola & Prasetio, 2020; Wote & Patalatu, 2019). Pemimpin yang memimpin karyawannya
Hasil penelitian ini relevan dengan hasil- dengan gaya kepemimpinan transformasional
hasil penelitian sebelumnya, penelitian lebih mampu menginspirasi karyawannya, lebih
Prastiowati dan Romas (2015) menunjukkan memahami karakteristik dan perbedaan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara karyawan dan mampu untuk memotivasi
gaya kepemimpinan transformasional karyawannya untuk bekerja lebih baik sehingga
terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan. karyawan merasa dilindungi dan dihargai dan
Selain itu hasil penelitian dari Puni et al. (2018) akhirnya lahir perilaku-perilaku ekstra kerja
dan Werang (2014) memaparkan bahwa ada yang ditunjukkkan dengan gotong royong,
pengaruh positif antara gaya kepemimpinan lembur tanpa ada perintah dan betah untuk
transformasional terhadap kepuasan kerja, berlama-lama di kantor menyelesaikan tugas
diterapkannya gaya kepemimpinan kepala atau membantu tugas rekan kerja yang lainnya
sekolah yang transformasional dapat (Nohe & Hertel, 2017).
meningkatkan kepuasan kerja guru. Gaya Karakteristik pemimpin transformasional
kepemimpinan transformasional menekankan mampu memotivasi karyawannya dan

212 PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022


Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja terhadap Organizational Citizenship...

membuat pekerjaan yang sulit menjadi lebih menyampaikan tujuan yang jelas, memberikan
ringan karena pemimpin turut andil dalam motivasi, membangkitkan kreativitas guru dan
pencarian solusi permasalahan kerja karyawan memperhatikan kebutuhan para guru akan
serta mampu menciptakan perilaku tolong membuat perilaku OCB guru SLB meningkat.
menolong antar rekan kerja yang membuat Hasil penelitian secara parsial
karyawan lebih tertantang dan bekerja exstra berikutnya diperoleh hasil bahwa keterlibatan
role. Meningkatnya perilaku OCB dapat dilihat kerja berpengaruh positif dan signifikan
dari meningkatnya perilaku inisiatif untuk saling terhadap kepuasan kerja pada guru SLB.
membantu rekan kerja secara sukarela, selalu Besarnya pengaruh keterlibatan kerja terhadap
menjaga hubungan baik antar rekan kerja, kepuasan kerja sebesar 40.5%. Karyawan
mengikuti prosedur organisasi yang telah merasa bahwa pekerjaan yang dilakukan
diterapkan serta selalu berartisipasi dan peduli mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
dalam setiap kegiatan organisasi. Lee et al. (2018) sehingga akan membuat karyawan
menyatakan bahwa kepemimpinan menghabiskan dan mengoptimalkan waktu,
transformasional yang dirasakan secara positif tenaga, dan pikirannya untuk bekerja yang
oleh karyawan, maka pada akhirnya akan akhirnya karyawan akan merasa puas dalam
meningkatkan perilaku sukarela dan tolong bekerja. Karyawan yang merasa diberi
menolong pada karyawan. kesempatan oleh atasan dalam bekerja seperti
Hasil-hasil penelitian sebelumnya yang kesempatan berkarir, kesempatan
relevan menunjukkan bahwa ada pengaruh mengemukakan ide-ide dan saran dan membuat
kepemimpinan transformasional terhadap OCB keputusan yang bermanfaat, serta
karyawan (Get, 2018; Gunawan, 2016; Laksana mengeluarkan keahlian dan kemampuannya
& Surya, 2017) Dengan demikian untuk dalam bekerja, maka partisipasi aktif ini akan
mewujudkan perilaku ekstra atau OCB guru SLB berdampak pada kepuasan kerja karyawan.
dibutuhkan adanya dorongan yang dilakukan Æulibrk et al. (2018) menyatakan keterlibatan
oleh pimpinan atau kepala sekolah seperti kerja yang dibentuk dari partisipasi karyawan
adanya motivasi, komunikasi dan keterbukaan dalam pekerjaannya, keikutsertaan dan
seorang pemimpin dalam berbagai hal. kerjasama yang diapresiasi oleh pemimpin dan
Penelitian yang dilakukan oleh Nguni et al. organisasi direfleksikan oleh karyawan dengan
(2006) di sekolah dasar di Tanzania rasa senang dan nyaman dalam pekerjaannya.
menunjukkan hal yang sama bahwa Hal tersebut didukung oleh hasil
kepemimpinan transformasional mempunyai penelitian Abdallah et al. (2017) yang
pengaruh yang positif dan signifikan pada guru. menyatakan bahwa keterlibatan kerja yang
Peran seorang pemimpin yang dapat dilakukan karyawan dapat berpengaruh positif

PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022 213


Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari

terhadap kepuasan kerjanya. Keterlibatan kerja keterlibatan kerja yang tinggi pada karyawan
meningkatkan perasaan pemberdayaan dan akan menunjukkan sikap positif terhadap
kebebasan bagi guru yang mengarah pada pekerjaan dan akan lebih cenderung untuk
kepuasan kerja yang lebih tinggi. Selain itu terlibat dalam segala aktivitas organisasi. Selain
keterlibatan kerja mencakup partisipasi guru itu, karyawan dengan keterlibatan kerja tinggi
yang lebih tinggi, kebijaksanaan dan otonomi juga akan membuat lebih banyak kontribusi
yang dapat memunculkan perasaan harga diri, untuk perusahaannya. Pada prakteknya
tanggung jawab, prestasi, dan tujuan kerja di keterlibatan kerja berkaitan erat dengan tingkat
sekolah sehingga akan merasakan kepuasan absensi, kadar permohonan berhenti bekerja,
kerja. dan keinginan berpartisipasi dalam suatu tim
Hasil penelitian secara parsial atau kelompok kerja (Kimbal et al., 2015).
berikutnya diperoleh hasil bahwa keterlibatan Hasil penelitian secara parsial
kerja berpengaruh positif dan signifikan berikutnya juga diperoleh hasil bahwa kepuasan
terhadap OCB pada guru SLB. Besarnya kerja berpengaruh positif dan signifikan
pengaruh variabel keterlibatan kerja terhadap terhadap OCB pada guru SLB. Besarnya
OCB sebesar 27.4%. Keterlibatan kerja pengaruh kepuasan kerja terhadap OCB sebesar
mempunyai konsekuensi berupa hasil kerja. 67.7%. Guru SLB yang memiliki kepuasan kerja
Karyawan yang semakin terlibat dalam ditandai dengan merasa puas terhadap gaji yang
pekerjaannya, merasa pekerjaan menjadi diterima, promosi guru yang dilakukan SLB,
bagian hidupnya untuk memenuhi bangga dengan pekerjaannya, dan dapat
kebutuhannya, berpartisipasi aktif dalam menjalin hubungan kerja yang baik dengan
pekerjaan, menganggap performa kerja sebagai rekan kerja dan atasan. Guru SLB yang
hal yang penting, serta menganggap kinerja merasakan hal tersebut akan merasa senang
konsisten dengan konsep dirinya akan jika melakukan pekerjaan melebihi tugas pokok
berdampak pada kontribusi kerja karyawan yang seharusnya dan selalu membicarakan hal
yang mendalam yang melebihi tuntutan positif tentang organisasinya (sportmanship).
perannya di tempat kerja. Kepuasan kerja merupakan faktor penentu
Guru SLB diharapkan dapat utama dari perilaku OCB, guru yang puas
menghasilkan kinerja yang lebih baik karena cenderung berbicara secara positif tentang
gur SLB dengan tingkat keterlibatan yang tinggi organisasi, membantu individu lain, dan
pada pekerjaannya akan memandang bahwa melewati harapan normal dalam pekerjaannya.
pekerjaannya merupakan bagian yang penting Selain itu, karyawan yang puas lebih mudah
dari kehidupannya. Hal ini didukung oleh berbuat lebih dalam pekerjaan karena ingin
penelitian Hsia dan Tseng (2015) bahwa tingkat merespon pengalaman positifnya (Robbins &

214 PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022


Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja terhadap Organizational Citizenship...

Judge, 2008). Laksana dan Surya (2017) penemuan Organ et al. (2006) yang
menyatakan bahwa kepuasan kerja menyatakan bahwa pengaruh kepemimpinan
mempunyai pengaruh positif terhadap OCB transformasional terhadap OCB dimediasi oleh
pada guru. kepuasan kerja. Sama halnya dengan penelitian
Ranasinghe (2016) dalam penelitiannya Nguni et al. (2006) yang mengemukakan bahwa
menemukan bahwa dua dimensi kepuasan kepuasan kerja menjadi mediator dari
kerja baik intrinsik maupun ekstrinsik pengaruh kepemimpinan transformasional
berkorelasi positif terhadap OCB. Kepuasan terhadap OCB.
kerja instrinsik yaitu pekerjaan itu sendiri Organ et al. (2006) mengemukakan
mempunyai hubungan positif yang tinggi, hal banyak penelitian kepemimpinan
ini berarti bahwa pekerjaan yang menantang transformasional yang terkait dengan
dan memberikan kebebasan membuat kepuasan kerja karyawan, sehingga kepuasan
karyawan menikmati pekerjaannya dalam muncul sebagai mediator pengaruh perilaku
lingkungan yang lebih positif dan menjadi lebih pemimpin transformasional terhadap OCB
dekat dengan rekan kerja, sehingga lahirlah karyawan. Atasan ketika mampu menerapkan
perilaku tolong menolong. Penelitian Gunay kepemimpinan transformasional kepada guru
(2018) menunjukkan bahwa ketidakpuasan SLB perlu didukung adanya perasaan puas
kerja pada karyawan menimbulkan masalah yang dirasakan Guru SLB, guru SLB secara
seperti kelelahan kerja dan stres kerja oleh tidak langsung. Guru SLB tidak hanya
karena itu konsep yang mampu mengatasi membutuhkan kepemimpinan
adalah dengan adanya OCB. Selain itu, kepuasan tranformasional namun juga perlu adanya
kerja berpengaruh positif terhadap OCB, karena kepuasan kerja yang dirasakan sehingga OCB
OCB mampu meningkatkan perilaku sukarela, dapat lebih mudah dimunculkan guru SLB
tolong menolong dan mengarahkan karyawan dalam bekerja. Ketika guru SLB merasa bahwa
untuk menghindari perilaku merusak seperti pimpinan dapat menghargai, menginspirasi,
komplen terhadap masalah kecil dan suka memotivasi, menciptakan suasana kerja dan
membuka kelemahan-kelemahan organisasi. hubungan yang harmonis dengan atasan dan
Selain itu kepuasan kerja dapat berperan rekan kerja serta memahami kebutuhan-
sebagai mediator yang baik antara pengaruh kebutuhan guru SLB sehingga karyawan
kepemimpinan transformasional terhadap OCB merasakan kepuasan. Kepuasan ini mencakup
pada guru SLB artinya kepuasan kerja kepuasan terhadap atasannya, pekerjaannya,
memediasi hubungan tidak langsung antara keputusan dan kebijakan pimpinan terkait
kepemimpinan transformasional terhadap OCB kebutuhan bawahannya termasuk gaji dan
pada guru SLB. Penelitian ini sejalan dengan promosi kerja, dan rekan kerjanya. Hal ini

PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022 215


Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari

akan mendorong terwujudnya perilaku OCB Ketika guru SLB merasa dirinya penting
pada guru SLB. Situasi tersebut membuat guru dan dilibatkan dalam berbagai aktifitas, dapat
SLB akan merasa senang dan rela jika berpartisipasi aktif, merasa pekerjaan menjadi
melakukan pekerjaan melebihi tugas pokok bagian hidupnya untuk memenuhi
yang seharusnya, saling membantu dalam kebutuhannya, guru SLB merasakan kepuasan
bekerja dan selalu membela serta terhadap pekerjaannya, organisasinya, dan
membicarakan hal positif tentang kebijakan pimpinan. Situasi ini akan
organisasinya. Kepuasan kerja karyawan mendorong terwujudnya perilaku OCB pada
merupakan faktor penting yang guru SLB dan membuatnya merasa bangga dan
mempengaruhi OCB (Mohammad et al., 2011) ikhlas jika melakukan pekerjaan melebihi tugas
dan guru yang memiliki pemimpin yang pokoknya, saling menolong dalam bekerja dan
transformasional memiliki rasa hormat, membela serta membicarakan hal positif
kesetiaan, kepercayaan dan kekaguman tentang instansinya. Keterlibatan guru SLB
terhadap pimpinan dan termotivasi untuk dalam segala aktivitas sekolah akan
melakukan OCB (Lian & Tui, 2012). meningkatkan perasaan positif dan puas akan
Kepuasan kerja juga berperan sebagai pekerjaannya karena guru merasa diterima,
mediator keterlibatan kerja terhadap OCB pada diperlukan dan dianggap berharga oleh orang
guru SLB. Artinya, keterlibatan guru dalam lain. Dengan demikian perilaku ekstra di luar
pekerjaan yang baik dapat meningkatkan pekerjaan guru SLB dan pekerjaan sukarela
kepuasan kerja pada guru SLB, sehingga yang lain akan muncul. Hal tersebut perlu sekali
berdampak pada meningkatnya OCB. Kepuasan diterapkan di SLB karena pekerjaan guru-guru
kerja memediasi hubungan tidak langsung SLB yang berat akan menjadi ringan jika para
antara keterlibatan kerja terhadap OCB pada guru tersebut saling terlibat dalam kegiatan yang
guru SLB. Mohsan et al. (2011) menyatakan diadakan oleh sekolah.
bahwa tingkat keterlibatan kerja yang tinggi
Simpulan
yang dimiliki oleh karyawan menunjukkan
sikap positif dan puas terhadap pekerjaan, Tujuan penelitian ini untuk merancang

individu yang memiliki tingkat keterlibatan dan menguji model pengaruh kepemimpinan

kerja yang tinggi maka akan lebih cenderung transformasional dan keterlibatan kerja

untuk terlibat dalam segala aktivitas organisasi. terhadap OCB dengan mediator kepuasan kerja.

Selain itu, karyawan dengan keterlibatan kerja Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa

tinggi yang tinggi juga akan membuat lebih model pengaruh kepemimpinan

banyak kontribusi untuk organisasinya (Hsia transformasional dan keterlibatan kerja

& Tseng, 2015). terhadap OCB dengan mediator kepuasan kerja

216 PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022


Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja terhadap Organizational Citizenship...

sesuai (fit) dengan data empirik. Model OCB Al-Swidi, A. K., Mohd Nawawi, M. K., & Al-
Hosam, A. (2012). Is the relationship
telah teruji dan layak diterapkan sebagai upaya between employees’ psychological
dalam menangani permasalahan OCB pada guru empowerment and employees’ job
satisfaction contingent on the
SLB. Model ini dapat digunakan untuk membuat transformational leadership? A study on
the Yemeni Islamic Banks. Asian Social
desain pelatihan sebagai upaya dalam
Science, 8(10), 130–150. https://doi.org/
meningkatkan OCB guru SLB dengan 10.5539/ass.v8n10p130
memperhatikan faktor-faktor penting yang Alif, A. (2015). Pengaruh motivasi kerja,
telah teruji yaitu kepemimpinan pengembangan karir dan lingkungan
kerja terhadap Organizat ional
transformasional dan keterlibatan kerja. Citizenship Behavior (OCB) dengan
Kepuasan kerja juga menjadi faktor penting kepuasan kerja sebagai variabel
intervening pada perusahaan terminal
yang berperan sebagai mediator yang baik LPG. MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen, 6(2),
291–309. https://doi.org/https://
dalam mempengaruhi OCB guru SLB.
dx.doi.org/10.22441/jurnal_mix
Saran Arifiani, R. S., Astuti, E. S., & Ruhana, I. (2016).
Pengaruh kepemimpinan
Peneliti selanjutnya dapat menggunakan transformasional terhadap
model OCB ini untuk mengembangkan organizational citizenship behavior dan
kepuasan kerja (Studi pada tenaga
penelitian ini melalui penelitian eksperimen perawat RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang).
untuk meningkatkan OCB dengan Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 33(1),
127–135. https://media.neliti.com/
memperhatikan faktor kepemimpinan media/publications/86781-ID-
transformasional, keterlibatan kerja dan pengaruh-kepemimpinan-
transformasional-t.pdf
kepuasan kerja.
Ariyani, M., & Zulkarnain, D. (2017).
Referensi Organizat ion Citizenship Behavior
(OCB) ditinjau dari faktor demografi.
Abdallah, A. B., Obeidat, B. Y., Aqqad, N. O., Khalil JPPP - Jurnal Penelitian dan Pengukuran
Al Janini, M. N., & Dahiyat, S. E. (2017). Psikologi, 6(2), 73–81. https://doi.org/
An integrated model of job involvement, 10.21009/JPPP.062.03
job satisfaction and organizational
commitment: A structural analysis in Atmojo, M. (2012). The influence of
Jordan’s Banking sector. transformational leadership on job
Communications and Network, 09(01), satisfaction, organizational commitment,
28–53. https://doi.org/10.4236/ and employee performance.
cn.2017.91002 International Research Journal of
Business Studies, 5(2), 113–128. https:/
Adiwantari, S. A., Bagia, I. W., & Suci, N. M. /doi.org/10.21632/irjbs.5.2.113-128
(2019). Pengaruh gaya kepemimpinan
transformasional dan kepuasan kerja Bass, B. M. (1985). Leadership and performance
terhadap kinerja pegawai. Bisma: Jurnal beyond expectations. The Free Press.
Manajemen, 5(2), 101–111. https:// h ttp s : / / w w w. wo r ldc a t. o rg / t i t le /
doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/ leadership-and-performance-beyond-
bjm.v5i2.22018 expectations/oclc/318324450

PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022 217


Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari

Bass, B. M. (1990). Bass and stogdill’s handbook Gunastri, N. M., Handayani, A. A. I. R. E., &
of leadership: Theory, research and Astakoni, I. M. P. (2019). Analisis
managerial applications. The Free Press. pengaruh kepuasan kerja terhadap
Organizational Citizenship Behavior
Æulibrk, J., Deliæ, M., Mitroviæ, S., & Æulibrk, (OCB) dengan variabel mediasi
D. (2018). Job satisfaction, komitmen organisasional (Studi ada
organizational commitment and job koperasi Asadana Semesta Denpasar).
involvement: The mediating role of job Jurnal Ekonomi dan Pariwisata, 14(1),
involvement. Frontiers in Psychology, 9, 82–95.
132. https://doi.org/10.3389/
fpsyg.2018.00132 Gunawan, R. (2016). Pengaruh kepemimpinan
transformasional terhadap
Faslah, R. (2010). Hubungan antara keterlibatan Organizational Citizenship Behavior
kerja dengan turnover intention pada (OCB) pada PT First Marchinery Tradeco
karyawan PT. Garda Trimitra Utama, cabang Surabaya. Agora, 4(1), 60–66.
Jakarta. Econosains Jurnal Online h ttp s : / / p u b li c a t i o n . p e tra . a c . i d /
Ekonomi dan Pendidikan, 8(2), 146–151. index.php/manajemen-bisnis/article/
h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 2 1 0 0 9 / view/4224
econosains.0082.06
Gunay, G. . (2018). Relationship between job
Fitrio, T., Apriansyah, R., Utami, S., & Yaspita, H. satisfaction, organizational citizenship
(2019). The effect of job satisfaction to behavior and employee performance:
Organizational Citizenship Behavior Sample of Edirne financial office
(OCB) mediated by organizational employees in Turkey. American
commitment. International Journal of International Journal of Contemporary
Scientific Research and Management, Research, 8(1), 64–74.
7(09), 1300-1310. https://doi.org/
10.18535/ijsrm/v7i9.em01 Hackett, R. D., Wang, A.-C., Chen, Z., Cheng, B.-S.,
& Farh, J.-L. (2018). Transformational
Get, W. (2018). Relationships among leadership and organisational citizenship
transformational leadership, behaviour: A moderated mediation model
organizational climate, organizational of leader-ember-exchange and
citizenship behavior and performance subordinates’ gender. Applied
in Romanian employees. Romanian Psychology, 67(4), 617–644. https://
Journal of Applied Psychology, 20(2), doi.org/10.1111/apps.12146
49–59. https://doi.org/10.24913/
rjap.20.2.04 Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C., & Sarstedt, M.
(2014). A primer on Part ial Least
Gheisari, F., Sheikhy, A., & Derakhshan, R. Squares Structural Equation Modeling
(2014). Explaining the relationship (PLS-SEM). Sage Publications. https://
between organizational climate, d i g i ta lc o m m o n s . k e n n e s a w. e du /
organizational commitment, job facbooks2014/39/
involvement and organizational
citizenship behavior among employees Hastuti, D. R. D. (2017). Ekonomika agribisnis
of Khuzestan gas company. (Teori dan kasus). Rumah Buku
Mediterranean Journal of Social Sciences, Carabaca.
4(4), 150–158. https://doi.org/10.5901/
mjss.2014.v5n20p2986 Hsia, J.-W., & Tseng, A.-H. (2015). Exploring the
relationships among locus of control,
Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial least work enthusiasm, leader-member
squares: Konsep, teknik dan aplikasi exchange, organizational commitment,
menggunakan program SmartPLS 3.0. job involvement, and organizational
Universitas Diponegoro. citizenship behavior of high-tech

218 PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022


Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja terhadap Organizational Citizenship...

employees in Taiwan. Universal Journal www.semanticsc holar.org/paper/


of Management, 3(11), 463–469. https:/ Leadership-Styles-and-Organizational-
/doi.org/10.13189/ujm.2015.031105 C i t i z e n s h i p - o f - L i a n -Tu i /
818318e8c18112c4a200e
Iskandar, I., Hutagalung, D. J., & Adawiyah, R. 9481715a0aa78fd98b5
(2019). The effect of job satisfaction and
organizational commitment towards Long, C. S., Yusof, W. M. M., Tan, K. O., & Heng, L.
Organizational Citizenship Behavior hock. (2014). The impact of
(OCB): A case study on employee of local transformational leadership style on job
water company “Tirta Mahakam” Kutai satisfaction. World Applied Sciences
Kartanegara Indonesia. Jurnal Ekonomi Journal, 29(1), 117–124. https://doi.org/
Bisnis dan Kewirausahaan, 8(3), 236- 10.5829/idosi.wasj.2014.29.01.1521
249. http://dx.doi.org/10.26418/ Luthans, F. (2006). Perilaku organisasi. Andi
jebik.v8i3.35001 Offset.
Kimbal, F. F. M., Sendow, G. M., & Adare, D. J. McKenzie, R. A. (2012). A correlational study
(2015). Beban kerja, organizational of servant leadership and teacher job
citizenship behavior, dan keterlibatan satisfaction in a public education
kerja pengaruhnya terhadap kinerja institution (Dissertation of Grand
karyawan PT. PLN (PERSERO) Wilayah Canyon University, Phoenix, Arizona).
Suluttenggo Area Manado. Jurnal EMBA, UMI 3689163. UMI Dissertations
3(2), 1061–1072. https://doi.org/https:/ Publishing, ProQuest LLC. https://
/doi.org/10.35794/emba.3.2.2015.9285 w w w. p r o q u e s t. c o m / o p e n v i e w /
Laksana, A. P., & Surya, I. B. K. (2017). Pengaruh 3a098604055908329e6fd051ae0d9d0c/
kepemimpinan transformasional dan 1?pq-origsite=gscholar&cbl=18750
kepuasan kerja terhadap OCB pada guru Mikola, G. A., & Prasetio, A. P. (2020). Pengaruh
SMA Negeri 1 Blahbatuh. E-Jurnal kepemimpinan transformasional dan
Manajemen Universitas Udayana, 7(2), kepuasan kerja terhadap komiten afektif
584-613. https://doi.org/10.24843/ karyawan. Jurnal Penelitian IPTEKS,
EJMUNUD.2018.v7.i02.p02 5(1), 45–59. http://
Larasati, D., & Sawitri, D. R. (2018). Hubungan jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/
antara kepuasan kerja dan organizational PENELITIAN_IPTEKS/article/view/
citizenship behavior (OCB) pada guru 3004/2311
SMK Muhammadiyah di Kabupaten Mohammad, J., Habib, F. Q., & Alias, M. A. (2011).
Semarang. Jurnal Empati, 7(2), 227–235. Job satisfaction and organizational
h ttp s : / / do i . o rg / h ttp s : / / do i . o rg / citizenship behavior: An empirical study
10.14710/empati.2018.21689 at higher learning institutions. Asian
Lee, Y. H., Woo, B., & Kim, Y. (2018). Academy of Management Journal, 16(2),
Transformational leadership and 149–165. http://web.usm.my/aamj/
organizational citizenship behavior: 16.2.2011/AAMJ_16.2.7.pdf
Mediating role of affective commitment. Mohsan, F., Nawaz, M. M., M.Z, K., & Shaukat, M.
International Journal of Sports Science Z. (2011). Impact of job involvement on
& Coaching, 13(3), 373–382. https:// Organizational Citizenship Behavior
doi.org/10.1177/1747954117725286 (OCB) and in-role job performance: A
Lian, L. K., & Tui, L. G. (2012). Leadership styles study on banking sector of Pakistan.
and organizational citizenship behavior: European Journal of Social Sciences,
The mediating effect of subordinates’ 24(4), 494–502.
competence and downward influence
tactics. The Journal of Applied Business Nguni, S., Sleegers, P., & Denessen, E. (2006).
and Economics, 13, 59–96. https:// Transformational and transactional

PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022 219


Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari

leadership effects on teachers’ job Podsakoff, P. M., Bachrach, D. G., MacKenzie, S.


satisfaction, organizational commitment, B., & Paine, J. B. (2000). Organizational
and organizational citizenship behavior citizenship behaviors: A critical review
in primary schools: The Tanzanian case. of the theoretical and empirical literature
School Effectiveness and School and suggestions for future research.
Improvement, 17(2), 145–177. https:// Journal of Management, 26(3), 513–563.
doi.org/10.1080/09243450600565746 h ttp s :/ /doi . o rg / 10 . 10 1 6 /S 0 1 49 -
2063(00)00047-7
Nohe, C., & Hertel, G. (2017). Transformational
leadership and organizational citizenship Prabowo, A., & Djastuti, I. (2014). Analisis
behavior: A meta-analytic test of pengaruh kepemimpinan
underlying mechanisms. Frontiers in transformasional dan kepuasan kerja
Psychology, 8(1364), 1–13. https:// terhadap Organizational Citizenship
doi.org/10.3389/fpsyg.2017.01364 Behavior (OCB) dengan komitmen
organisasi sebagai variabel intervening
Nugroho, D. S., Sutjipto, S., & Matin, M. (2017). (Studi pada perawat RSUP Dr. Kariadi,
Hubungan antara kepuasan kerja dengan Semarang). Diponegoro Journal of
Perilaku Kewargaorganisasian (PKO) Management, 3(4), 1–15. https://
Guru di SMSK Negeri Kecamatan Pasar ejournal3.undip.ac.id/index.php/djom/
Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan. article/view/12910
IMPROVEMENT Jurnal Ilmiah Untuk
Peningkatan Mutu Manajemen Pramartha, I. N. B. (2015). Sejarah dan sistem
Pendidikan, 3(1), 51. https://doi.org/ pendidikan Sekolah Luar Biasa Bagian A
10.21009/improvement.03106 Negeri Denpasar Bali. HISTORIA, 3(2),
67–74. https://doi.org/10.24127/
Nwibere, B. . (2014). Interactive relationship hj.v3i2.274
between job involvement, job
satisfaction, organisational citizenship Prasetio, A. P., Siregar, S., & Luturlean, B. S.
behaviour, and organizational (2015). The effects of job satisfaction and
commitment in Nigerian Universities. organizational commitment on
International Journal of Management organizational citizenship behavior.
and Sustainability, 3(6), 321–340. https:/ Jurnal Siasat Bisnis, 19(2), 99–108.
/ do i . o r g / 1 0 . 1 8 4 8 8 / j o u r n a l. 1 1 / h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 2 0 8 8 5 /
2014.3.6/11.6.321.340 jsb.vol19.iss2.art1
Omar, W. A. W., & Hussin, F. (2013). Prastiowati, I., & Romas, M. Z. (2015).
Transformational leadership style and job Hubungan antara gaya kepemimpinan
satisfaction relationship: A study of transformasional dengan kepuasan kerja
Structural Equation Modeling (SEM). karyawan. Seminar Psikologi dan
International Journal of Academic Kemanusiaan, 13-14 Februari 2015 (pp.
Research in Business and Social Sciences 160–165), Psychology Forum UMM.
(IJARBSS), 3(2), 346–365. https://
hrmars.com/papers_submitted/9495/ Pratama, A., & Kasmirudin. (2017). Hubungan
transformational-leadership-style-and- kepemimpinan transformasional
job-satisfaction-relationship-a-study-of- dengan Organizational Cit izenship
structural-equation-modeling-sem.pdf Behavior (OCB) perawat (Studi pada
perawat RSIA Eria Bunda Pekanbaru).
Organ, D., Podsakoff, P., & MacKenzie, S. (2006). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu
Organizational citizenship behavior: Its Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau,
nature, antecedents, and consequences. 4(2), 1–13. https://jom.unri.ac.id/
SAGE. https://doi.org/10.4135/ index.php/JOMFSIP/article/view/
9781452231082 13973/13534

220 PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022


Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Keterlibatan Kerja terhadap Organizational Citizenship...

Pudjiomo, W. S., & Sahrah, A. (2019). Pengaruh Jember). http://repository.unej.ac.id/


iklim organisasi dan keterlibatan kerja handle/123456789/3229
terhadap OCB pegawai. Insight: Jurnal
Ilmiah Psikologi, 21(2), 78. https:// Subardjo, & Tentama, F. (2020). The role of job
doi.org/10.26486/psikologi.v21i2.878 satisfaction towards Organizational
Citizenship Behavior (OCB).
Puni, A., Mohammed, I., & Asamoah, E. (2018). International Journal of Scientific and
Transformational leadership and job Technology Research, 9(2), 6089–6091.
satisfaction: The moderating effect of http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/
contingent reward. Leadership and 20126
Organizat ion Development Journal,
39(4), 522–537. https://doi.org/ Tentama, F. (2014). Organizational
10.1108/LODJ-11-2017-0358 commitment viewed from manager’s
transformational leadership style.
Rahman, U. (2014). Kepuasan kerja dan HUMANITAS: Indonesian Psychological
Organizational Citizenship Behavior Journal, 11(2), 103-110. https://doi.org/
pada guru Madrasah Aliyah. Analisa, 10.26555/humanitas.v11i2.2333
21(1), 131-142. https://doi.org/
10.18784/analisa.v21i1.33 Tentama, F. (2015). Peran kepuasan kerja
terhadap kinerja pada guru Pegawai
Ranasinghe, V. (2016). The relationship Negeri Sipil (PNS) di Yogyakarta. Jurnal
between job satisfaction and the OCB in Psikologi Undip, 14(1), 1-8. https://
fabric manufacturing industry in Sri doi.org/10.14710/jpu.14.1.1-8
Lanka. Imperial Journal of
Interdisciplinary Research (IJIR), 2(12), Tentama, F., & Subardjo. (2018). Pengujian
898–904. validitas dan reliabilitas konstruk pada
organizational citizenship behavior.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku HUMANITAS, 15(1), 62-71. https://
organisasi (Edisi ke-1). Salemba Empat. d o i . o r g / 1 0 . 2 6 5 5 5 /
humanitas.v15i1.5282
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013). Essentials
of organizational behavior (12th ed.). Tresna, P. W. (2016). The influence of
Prentice – Hall. transformational leadership to
organizational citizenship behavior with
Saputra, A. A., Yono, L. H., & Irvianti, L. S. D. job satisfaction as mediator variable
(2013). Analisis pengaruh keterlibatan (Study about leadership of the chairmen
kerja dan kepuasan kerja terhadap at three universities in Tasikmalaya).
Organizational Citizenship Behavior di Review of Integrative Business and
PT Prima Graphia Digital. Binus Business Economics Research, 5(2), 295–303.
Review, 4(2), 897–903. https://doi.org/
10.21512/bbr.v4i2.1405 Werang, B. R. (2014). Pengaruh
kepemimpinan transformasional kepala
Shaheen, M., Gupta, R., & Kumar, Y. L. . (2016). sekolah, moral kerja guru, dan kepuasan
Exploring dimensions of teachers’ OCB kerja terhadap kinerja guru SDN di Kota
from stakeholder’s perspective: A study Merauke. Jurnal Cakrawala Pendidikan,
in India. The Qualitative Report, 21(6), 1(1). 128-137. https://doi.org/
1095-1117. https://doi.org/10.46743/ 10.21831/cp.v1i1.1869
2160-3715/2016.2357
Wote, A. Y. V., & Patalatu, J. S. (2019). Pengaruh
Silvanasari A, I. (2012). Faktor-faktor yang gaya kepemimpinan transformasional
berhubungan dengan kualitas tidur yang dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru
buruk pada lansia di Desa Wonojati Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Sekolah
Kecamatan Jenggawah Kabupaten Dasar, 3(4), 455-461. https://doi.org/
Jember (Skripsi Universitas Jember, 10.23887/jisd.v3i4.21782

PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022 221


Muflikhatun Naimah, Fatwa Tentama, Erita Yuliasesti Diah Sari

Yang, Y., & Islam, M. (2012). The influence of Organizational Citizenship Behavior.
transformational leadership on job Prosiding Seminar Nasional dan Call For
satisfaction. Journal of Accounting and Paper 2018, 162–174.
Organizational Change, 8(3), 386–402.
h t t p s : / / do i . o r g / 1 0 . 1 1 0 8 / Zahari, I. Bin, & Shurbagi, A. M. A. (2012). The
18325911211258353 effect of organizational culture and the
relationship between transformational
Yoshimura, A. (1996). A review and proposal leadership and job satisfaction in
of job involvement. Keio Business Review, petroleum sector of Libya. International
33, 175–184. https://koara.lib. Business Research, 5(9), 89-97. https://
keio.ac.jp/xoonips/modules/xoonips/ doi.org/10.5539/ibr.v5n9p89
detail.php? koara_id=AA00260481-
19960001-00704514

Yuningsih, Y., Rusdi, Z. M., & Andriani, L. (2018).
Received 22 March 2021
Pengaruh keterlibatan kerja, komitmen Revised 16 April 2022
dan kepuasan kerja terhadap Accepted 9 July 2022

222 PSIKOLOGIKA Volume 27 Nomor 2 Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai