Anda di halaman 1dari 9

Pastabiq : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

Vol. 0, No. 0, Bulan, Tahun, pp. 00–00


ISSN 0000-0000 (print) | ISSN 0000-0000 (online)

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala MDTA Mifahul Madaniyah


Kampung Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung
Terhadap Motivasi Kinerja Guru
(Judul Artikel, maksimal 15 Kata, Memberi Gambaran kegiatan pengabdian yang telah
Dilakukan, Cambria 14, spasi 1, spacing after-before 6 pt)
1
Rega Radesa, 2Siti Zakiyah.
1
Pendidikan Agama Islam, Institut Madani Nusantar
2
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Madani Nusantara Sukabumi

*e-mail : email penulis korespondensi

Info Artikel Abstract


This study aims to determine: (1) the leadership style of the MDTA head
Diajukan: - Mifahul Madaniyah, Cijagung Village, Bojonggaling Village, Bantar Gadung
Diterima: - District (2) the influence of the leadership style of the MDTA head Mifahul
Diterbitkan: - Madaniyah, Cijagung Village, Bojonggaling Village, Bantar Gadung District,
on teacher performance. The population in this study were all Mifahul
Keywords: Madaniyah MDTA teachers in Cijagung Village, Bojonggaling Village, Bantar
At least three words Gadung District. In this study, using qualitative descriptive methods and
quantitative methods as an indicator of the researcher's analysis according
Kata Kunci: to Bill Woods (in Syaiful: 2008) including; Authoritarian leadership style,
Minimal tiga kata Laiess-faire leadership style, Democratic leadership style. The results of data
analysis showed: (1) the importance of principal's leadership on culture in
schools (2) there was a positive influence between principal's leadership on
teacher performance motivation.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) Gaya kepemimpinan kepala MDTA
Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan
Bantar Gadung (2) pengaruh Gaya kepemimpinan kepala MDTA Mifahul
Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar
Gadung kinerja guru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru
MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling
Kecamatan Bantar Gadung. Pada penelitian ini, menggunakan metode
deskripfit kualitatif dan metode kuantitaif sebagai indicator analisa peneliti
menurut Bill Woods (dalam Syaiful : 2008) diantaranya; Gaya
kepemimpinan otoriter, Gaya kepemimpinan laiess-faire, Gaya
kepemimpinan demokratis. Hasil analisis data menunjukkan: (1)
Pentingnya kepemimpinan kepala sekolah terhadap budaya di sekolah (2)
adanya pengaruh yang positif antara kepemimpinan kepala sekolah
terhadap motivasi kinerja guru.

Pendahuluan
Kepemimpinan seseorang dalam mengemban amanah yang diberikan tentunya
harus dibarengi dengan dukungan dari berbagai pihak. Namun, dukungan tersebut akan
berarti jika pemimpin mampu merancang yang akan dicapai dan melaksanakannya
dengan baik. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin tentunya harus mempunya sifat

Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 1


Potongan Judul Penelitian....
Penulis kesatu, Penulis Kedua,…

dan sikap yang menunjukan bahwa kebijaksanan yang akan dibuat layak untuk
dilakukan dan diperhatikan dengan seksama. Namun kepala sekolah tidak bisa
melaksanakannya sendirian, perlu bantuan dan dukungan pihak lain, dalam hal ini
adalah guru. Guru sebagai penggerak dalam mewujudkan suatau kebijaksanaan yang
telah dibuat harus dibarengi dengan pemahaman dan kinerja yang baik. Maka dari itu,
kepala sekolah dan guru menjadi pilar utama dalam mewujudkan visi dan misi sekolah.

Guru dalam melaksanakan tugasnya akan dipengaruhi oleh beberapa hal, yang
paling utama adalah pengaruh gaya kepemimpinan dari kepala sekolah dehingga
membentuk kinerja guru yang efektif dan efisien. Dlam hal ini peneliti ingin mengkaji
bagaimana besarnya pengaruh dari gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita yang akan dicapai oleh sekolah,
Sutomo (2015:114) berpendapat bahwa kepemimpinan adalah ilmu dan seni
untuk memengaruhi orang/bawahan/pengikut dengan cara membangun kepatuhan,
kepercayaan, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi. Karwati dan Priansa
Kepemimpinan kepala sekolah/madrasah yang efektif adalah kepemimpinan yang
mampu memberikan kepuasaan bagi para stakeholders madrasah. Maka dapat
disimpulkan bahwa Kepemimpinan kepala sekolah/madrasah yang efektif adalah
kepemimpinan yang dapat memberikan inspirasi dan teladan yang baik bagi guru, staff,
dan pegawai lainya.

Menurut Bill Woods (dalam Syaiful : 2008), ada tiga gaya kepemimpinan yaitu:
1. Gaya kepemimpinan otokratis
Gaya kepemimpinan otokratis ini meletakkan seorang kepala Madrasah
sebagai sumber kebijakan. Kepala madrasah merupakan segala-galanya. Guru,
staff, dan pegawai lainya dipandang sebagai orang yang melaksanakan perintah
kepala madrasah. Oleh karena itu, guru, staff, dan pegawai lainya hanya
menerima instruksi saja dan tidak diperkenankan membantah maupun
mengeluarkan ide atau pendapat bagi kepala madrasah. Posisi tersebut tidak
memungkinkan kepala madrasah serta guru, staff dan pegawai lainnya terlibat
dalam soal keorganisasian sekolah. Tipe kepemimpinan otokratis memandang
bahwa segala sesuatunya ditentukan oleh kepala madrasah sehingga
keberhasilan sekolah terletak pada kepala madrasah.
2. Gaya kepemimpinan demokratis
Gaya kepemimpinan ini menyajikan ruang kesetaraan dalam pendapat,
sehingga guru, staff, dan pegawai lainya memiliki hak yang sama untuk
berkontribusi dalam tanggung jawab yang diembannya.
3. Gaya kepemimpinan laissez faire
Gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan mutlak kepada guru,
staff, dan pegawai lainya. Semua keputusan dalam pelaksanaan tugas dan
pekerjaan diserahkan sepenuhnya kepada guru, staff, dan pegawai lainnya.

Gaya kepemimpinan akan mempengaruhi kinerja bawahannya. Dalam hal ini


adalah kinerja dari guru terutama, Menurut Nasution (2004), kinerja guru dalam
mengajar yaitu: (1) merencanakan pembelajaran, (2) melaksanakan pembelajaran dan
(3) mengevaluasi pembelajaran. Kinerja guru antara lain dipengaruhi oleh motivasi
yang berasal dari pemimpin seperti kepala sekolah yang menggerakan para gurunya
untuk berkinerja baik. Sedangkan menurut Barnawi & Arifin (2016:80) mengungkapkan
bahwa ada dua strategi penting yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru,
Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 2
Potongan Judul Penelitian....
Penulis kesatu, Penulis Kedua,…

yaitu pelatihan dan motivasi kerja. Pelatihan diberikan untuk menangani rendahnya
kemampuan guru, oleh sebab itu pelatihan harus diberikan berdasarkan kebutuhan tiap
guru. Dapat disimpulkan bahwa untuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran guru perlu diberikan pelatihan dan
motivasi sehingga kinerjanya dalam mengemban tugas sebagai seorang pendidik ddapat
terlaksana dengan baik.

Motivasi dapat didapatkan guru melalui dirinya sendiri dan atau dari lingkungan sekitar
yang mempengaruhi semangat dan daya juang guru dalam mengajar. Selain itu dengan
diberikannya pelatihan sebagai nilai tambah bagi guru juga diperlukan untuk
menunjang kemampuan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Menurut Schuler, Jackson (2012) dalam Barnawi & Arifin (2016:80) menyatakan,
“sasaran pelatihan bagi pegawai adalah menguasai pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang ditekankan pada program-program pelatihan serta menerapkannya ke
dalam aktivitas sehari-hari”. Dengan kata lain, program pelatihan yang efektif adalah
program pelatihan yang menyentuh tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik.

Sutomo (2015:114) berpendapat bahwa kepemimpinan adalah ilmu dan


seni untuk memengaruhi orang/bawahan/pengikut dengan cara membangun
kepatuhan, kepercayaan, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi. Karwati
dan Priansa Kepemimpinan kepala sekolah/madrasah yang efektif adalah
kepemimpinan yang mampu memberikan kepuasaan bagi para stakeholders madrasah.
Kepemimpinan kepala sekolah/madrasah yang efektif adalah kepemimpinan yang
mampu memberikan inspirasi dan teladan yang baik bagi guru, staff, dan pegawai
lainya.

Metode
Peneliti dalam hal ini melakukan melakukan penelitian dengan metode kualitatif.
Data kualitatif di ambil dari hasil observasi terhadap Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Kepala MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan
Bantar Gadung Terhadap Motivasi Kinerja Guru. Peneliti melakukan observasi dan
mengumpulkan data dengan cara wawancara. Berikut kegiatan yang dilakukan peneliti:
1. Kegiatan awal
a) Melakukan persiapan dengan mengumpulkan informasi pada warga sekitar
mengenai MDTA yang ada di Kampung Cijagung Desa Bojonggaling
Kecamatan Bantar Gadung.
b) Mencatan informasi yang didapatkan
2. Kegiatan Inti
a) Peneliti mengunjungi MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa
Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung
b) Peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat di lingkungan sekolah
c) Peneliti mengumpulkan informasi mengenai kepemimpinan Kepala sekolah
di MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling
Kecamatan Bantar Gadung
Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 3
Potongan Judul Penelitian....
Penulis kesatu, Penulis Kedua,…

d) Peneliti mengumpulkan infiormasi mengenai kinerja guru di MDTA Mifahul


Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung
e) Peneliti mengumpulkan data untuk kemudian di olah menjadi
3. Penutup
a) Peneliti melakukan diskusi dan menyimpulkan hasil olah data dari informasi
yang sudah didapatkan

Setelah melakukan kegiatan untuk mencari data mengenai Pengaruh Gaya


Kepemimpinan Kepala MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling
Kecamatan Bantar Gadung Terhadap Motivasi Kinerja Guru, peneliti selanjutnya
melakukan rencana evalusi, diantaranya:
a) Perlu melakukan pengumpulkan lebih banyak informasi dari masyarakat sekolah
b) Memberikan tambahan waktu yang cukup untuk melakukan observasi terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan sekolah
c) Mengembangkan pertanyaan yang diajukan kepada masyakat sekolah sehingga
mampu menjawab dan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan
penelitian.

Pelaksanaan Kegiatan
Pada tanggal ……., peneliti melakukan kegiatan pengabdian dengan
beranggotakan … orang diantaranya adalah ………. (sebutkan nama anggota). Peneliti
dilakukan selama lima hari dengan perencanaan yang matang.
 Menentukan Tema Kegiatan
Peneliti sebelum melakukan kegiatan, terlebih dahulu berdiskusi untuk
menentukan tema kegiatan apa yang akan diambil sebagai bentuk pengabdian.
Dengan diskusi yang cukup panjang, akhirnya peneliti sepakat untuk memberi
tema pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. Penentuan
tema ini dilandasi karena melihat kondisi siswa dan kurangnya tenaga pendidik
dilingkungan sekitar.
 Menentukan lokasi kegiatan
Setelah berdiskusi dan menentukan tema, peneliti akhirnya memutuskan untuk
melakukan kegiatan di MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa
Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung. Lokasi ini ditentukan, karena adanya
saran dari masyarakat sekitar dan ketua RT setempat untuk melakukan
observasi dan membantu kegiatan belajar mengajar.
 Waktu pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama lima hari, dari mulai tanggal ……. Sampai
tanggal ……. Penentuan waktu pelaksanaan ini disesuaikan dengan rencana
kegiatan dan waktu kegiatan itu sendiri. Berikut merupakan uraian kegiatan
yang peneliti lakukan selama lima hari di MDTA Mifahul Madaniyah Kampung
Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung untuk mengetahui

Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 4


Potongan Judul Penelitian....
Penulis kesatu, Penulis Kedua,…

pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di MDTA


tersebut.
1) Kegiatan pertama
o Mencari informasi di lingkungan sekitar
Peneliti sebelum terjun untuk observasi ke lokasi, dilakukan praobservasi
dengan bertanya-tanya kepada masyarakat sekitar tentang kondisi secara
umum MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling
Kecamatan Bantar Gadung. Setelah melakukan observasi, didapatlah
informasi mengenai kondisi bangunan yang ada di MDTA Mifahul
Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar
Gadung. Mayarakat sekitar menjelaskan bahwa di MDTA Mifahul
Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar
Gadung kondisi bangunan tidak layak pakai. Kurangnya jumlah ruangan
kelas, yang otomatis kurangnya juga kursi dan meja bagi para siswa,
sehingga terpaksa dua kelas yang dalam pembelajaran digabungkan.
Bahkan sampai ada siswa yang duduk di lantai karena tidak mendapatkan
kursi dan meja. Namun yang paling menjadi sorotan peneliti adalah
kinerja guru yang kurang karena memang kekurangan jumlah guru atau
pengajar itu sendiri.
o Meminta izin
Berdasarkan penjelasan masyarakat sekitar mengenai kondisi sekolah
dan warga sekolahnya, peneliti akhirnya meminta izin ke pemerintah
desa terkait untuk melakukan kegiatan dan observasi di MDTA Mifahul
Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar.
2) Kegiatan kedua
o Mengunjungi lokasi
Peneliti dengan menggunakan (sepeda motor atau jalan kaki) akhirnya
mengunjungi MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa
Bojonggaling Kecamatan Bantar dengan perjalanan kurang lebih sekitar …
menit.
o Meminta izin melakukan kegiatan
Setelah sampai di MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa
Bojonggaling Kecamatan Bantar, peneliti menemui kepala sekolah untuk
meminta izin menyampaikan maksud dan tujuan. Setelah izin kegiatan
disetujui oleh kepala sekolah MDTA Mifahul Madaniyah Kampung
Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar peneliti melihat-lihat
kondisi sekolah terlebih dahulu. Benar yang disampaikan oleh
masyarakat sekitar, bahwa kondisi MDTA Mifahul Madaniyah Kampung
Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar sangat memprihatinkan.
Jumlah ruangan kelas sebanyak …. Kelas, dengan kursi dan meja sebanyak
…. Buah. Bangunan yang sudah tidak atap penyangga. Setelah melakukan
perizinan dan observasi lingkungan peneliti Kembali ke posko untuk
menysusu rangkaian kegiatan selanjutnya.

Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 5


Potongan Judul Penelitian....
Penulis kesatu, Penulis Kedua,…

3) Kegiatan ketiga
o Mempersiapkan instrument
Dalam menemukan data mengenai pengaruh kepemimpinan Kepala
Sekolah MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling
Kecamatan Bantar Gadung, peneliti mempersiapkan beberapa pertanyaan
untuk melakukan wawancara terhadap guru dan siswa yang ada di lokasi.
o Merancang instrument
Poin pertanyaan:
1) Apakah kepala sekolah MDTA Mifahul Madaniyah Kampung
Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung sering
memberikan perintah tanpa berdiskusi?
2) Apakah kepala sekolah MDTA Mifahul Madaniyah Kampung
Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung selalu
memberikan ruang untuk berpendapat terhadap guru?
3) Apakah kepala sekolah MDTA Mifahul Madaniyah Kampung
Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung selalu
menerima pendapat dan mendiskusikannya bersama?
4) Apakah kepala sekolah MDTA Mifahul Madaniyah Kampung
Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung
memberikan kebebasan penuh terhadap guru dalam bertindak,
seperti mengajar, merancang pembelajaran dan lain sebagainya?
4) Kegiatan keempat
o Melakukan observasi
Peneliti melakukan observasi selama satu hari, pada tanggal ……
Observasi ini dilakukan dengan cara menemui beberapa guru dan
meminta izin untuk diwawancara.
o Melakukan wawancara
Peneliti melakukan wawancara selama kurang lebih sepuluh menit
dengan masing-masing guru. Jawaban guru peneliti catat untuk kemudian
dijadikan data sebagai bahan Analisa.
5) Kegiatan kelima
o Mengolah data
Peneliti mengolah data bersama-sama dari hasil yang didaptakan selama
observasi dan melakukan wawancara di MDTA Mifahul Madaniyah
Kampung Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung.
o Melakukan evaluasi
Peneliti melakukan evaluasi dari awal kegiatan observasi sampai data
hasil observasi berhasi diolah.

Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 6


Potongan Judul Penelitian....
Penulis kesatu, Penulis Kedua,…

Hasil dan Pembahasan


Dari data yang ditemukan dan dianalisis gaya kepemimpinan Kepala Sekolah
MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar
Gadung bersifat demokratis. Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan:
1. Apakah kepala sekolah MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa
Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung sering memberikan perintah tanpa
berdiskusi? (Otoriter)
Tidak, kepala sekolah memberikan perintah dengan arahan yang cukup jelas dan
selalu menanyakan Kembali apakah perintah tersebut dimengerti atau tidak.
2. Apakah kepala sekolah MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa
Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung selalu memberikan ruang untuk
berpendapat terhadap guru? (Otoriter)
Sering, permasalahan yang dihadapi di sekolah akan disampaikan dan
diskusikan oleh kepala sekolah dan kami sebagai guru memberikan saran dan
masukan. Namun tetap, kepala sekolah yang menentukan keputusan yang
diambil seperti apa.
3. Apakah kepala sekolah MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa
Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung selalu menerima pendapat dan
mendiskusikannya bersama? (Demokratis)
Iya sering, seperti yang sudah disampaikan tadi. Namun diskusi yang dilakukan
hanya menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar saja,
ya. Kalau kegiatan lain jarang didiskusikan.
4. Apakah kepala sekolah MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa
Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung memberikan kebebasan penuh
terhadap guru dalam bertindak, seperti mengajar, merancang pembelajaran dan
lain sebagainya? (laissez faire)
Tidak juga, kepala sekola terkadang memberikan saran dan masukan mengenai
perancangan pembelajaran yang sesuai seperti apa. Tapi kadang juga, kalua RPP
jarang ngumpulin kita, tapi kepala sekolah biasa saja.

Terlihat dari jawaban guru saat dilakukan wawancara, bahwa dapat disimpulkan
kepala sekolah yang memimpin tidak memberikan perintah tanpa arahan yang jelas
atau maksud yang jelas, di mana perintah semacam itu adalah sifat pemimpin yang
bertindak otoriter. Nmaun sbelaiknya, kepala sekolah memberikan kebebasan untuk
para guru berdiskusi dan berpendat, tanpa membiarkannya bertindak sendiri sesuai
kehendaknya masing-masing.
Dari hasil uraian data tersebut, peneliti menemukan hal lain pada observasi yang
dilakukan di MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling
Kecamatan Bantar Gadung bahwa kinerja guru tidak dominan dipengaruhi oleh gaya
kepemimpinan kepala sekolah, namun dengan jumlah guru yang mengajar di lokasi
tersebut. Keterbatasan guru di MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa
Bojonggaling Kecamatan Bantar Gadung membuat kinerja guru dalam melakukan
proses belajar mengajar tidak maksimal.
Peneliti akhirnya membantu untuk mengajar sementara waktu, dengan harapan
Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 7
Potongan Judul Penelitian....
Penulis kesatu, Penulis Kedua,…

proses belajar mengajar dapat berjalan lebih baik dan siswa dapat terpenuhi hak dan
kewajibannya. Untuk selanjutnya, kepala sekolah bisa melakukan perekrutan tenaga
pendidik baru untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.

Simpulan
Dari observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala
sekolah di MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan
Bantar Gadung bersifat demokratis. Dengan sifat kepemimpinan tersebut memberikan
dampak baik terhadap kinerja guru dalam melakukakan proses belajar mengajar atau
mencapai tujuan lainnya. Guru merasa nyaman dalam melakukan tugasnya, namun
memang kenyamanan tersebut dapat menjadikan guru menghiraukan tanggung jawab
yang lain (tidak sepenuhnya)
Selain itu, peneliti menemukan hal baru di luar identifikasi maslah yang di teleti, bahwa
di MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling Kecamatan Bantar
Gadung kinerja guru lebih dominan dipengaruhi oleh jumlah gurunya sendiri, dimana
jumlah guru di MDTA Mifahul Madaniyah Kampung Cijagung Desa Bojonggaling
Kecamatan Bantar Gadung hanya sebanyak …. Orang. Dengan jumlah tersebutlah,
kinerja guru jadi terhambat dan perlu dilakukan solusi lain dengan perekrutan tenaga
pendidik baru.

Daftar Pustaka
Achmad Mufid A. R, Risalah Kematian, Merawat Jenazah, Tahlil, Tawasul,Ta’ziyah, dan
ZiaraKubur, ( Jaka Syaiful Sagala. (2008). Memehami organisasi Pendidikan
(Pemberdayaan Organisasi Pendidikan yang lebih Profesional dan Dinamis dari
Aspek Desain, Budaya, Reinventing di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Satuan
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Kepala Sekolah Sebagai
Pemimpin Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media, 2011.
Danim, Sudarwan. 2012. Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. Jakarta:
Rineka Cipta.
Karwati, Euis., Doni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah
Membangun Sekolah yang Bermutu, Bandung: Alfabeta, 2013. Kadarman, A. M.,
Yusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen.
S. Nasution. (2004). Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. Siagian,
Sondang P. (2004).
Barnawi & Arifin, M. 2016. Kinerja Guru Profesional. Yogyakarta: Ar RuzzMedia.rta: PT
Total Media, 2007), cet.1, h. 1.
Ahmad Warson Munawwir, kamus al-Munawwir, (Surabaya: pustaka progressif, 1997,)
hal 215
M. Zuhdi Zaini. Mengungkap Rahasia Kematian, Telaah Hadis-hadis Kematian, (Jakarta:
al-Bihar 2013), cet ke-2, h.261.

Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 8


Potongan Judul Penelitian....
Penulis kesatu, Penulis Kedua,…

Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 9

Anda mungkin juga menyukai