Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 6 Purworejo


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 4 X 45 ( 2 pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)
Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari solusi
permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa serta
menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan_
Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, procedural ranah konkret dan ranah abstrak terkait
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu dengan pengembangan dari yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu 3.18.1 menentukan unsur-unsur teks resensi
buku fiksi dan satu buku nonfiksi yang dalam contoh resensi yang dibaca
sudah dibaca. 3.18.2 menetukan struktur dan kaidah resensi
sebagai dasar untuk menyusun resensi
buku baik fiksi atupun nonfiksi
4.18 Mereplikasi isi buku ilmiah yang 4.18.1 menyusun resensi buku fiksi
dibaca dalam bentuk resensi. 4.18.2 menyusun resensi buku nonfiksi

C. Tujuan Pembelajaran
Dengan penerapan model pembelajara projek based learning (pembelajaran berbasis
projek) siswa dapat bekerja mandiri dan jujur dalam menentukan unsur, kaidah, dan
struktur resensi fiksi dan nonfiksi serta dapat mennyusun contoh resensi fiksi dan
nonfiksi.
1
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual : 1. Contoh resensi fiksi
Judul Buku : Koala Kumal
Pengarang : Raditya Dika
Penerbit : Gagas Media
2. Contoh resensi fiksi
Judul Buku : Perahu Kertas
Pengarang : Dewi Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka
3. Contoh resensi nonfiksi
Judul Buku       : Tafsir Ibadah
Penulis             : H. Abd. Kholiq Hasan
Penerbit           : Pustaka Pesantren, Yogyakarta
4. Contoh resensi nonfiksi
Judul Buku : Ketika nabi di Kota 
Penulis           : Dr. Nizar Abazhah
Penerbit         : Zaman, Jakarta
2. Konseptual : 1. Pemahaman unsur-unsur resensi
` 2. Pemahaman struktur resensi
3. Pemahaman kaidah penulisan resensi
3. Prosedural : Langkah-langkah penyusunan resensi
1. Memahami isi buku fiksi dan nonfiksi
2. Menyusun ringkasan isi buku fiksi dan nonfiksi
3. Menyususn resensi fiksi dan nonfiksi
4. Metakognitif : Menyimpulkan relevansi atas kemanfaatan
pemahaman resensi fiksi dan nonfiksi terhadap
kehidupan

E. Pendekatan/ Metode/ Model


1. Pendekatan : Saintific Learning
2. Metode : Diskusi
3. Model : 1. Inquiri Learning
2. Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Projek)

2
F. Media/ Alat dan Bahan
1. Media/ Alat : Laptop, LCD Projektor
2. Bahan : Teks Resensi Buku fiksi dan nonfiksi
G. Sumber Belajar
1. Buku Teks Kurikulum 2013 (Pusat Perbukuan Nasional)
2. Komposisi, Gorys Keraf
3. Internet :www.materikelas.com/2016/01/4-contoh-resensi-buku-non-fiksi.html

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai 10 menit
Pendahuluan tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berkaitan dengan materi pembelajaran
2 s.d. 4 sebelumnya tentang teks negosiasi (tanta jawab).
Pemantapan
Karakter dengan Communication:
rasa ingin tahu, Mengeksplore Peserta didik untuk kembali
sungguh- mengingat materi pada pertemuan sebelumnya
sungguh dan
berani
menyampaikan 3. Peserta didik mendiskusikan informasi dengan
komentar
dalam diskusi proaktif tentang hal-hal yang akan dipelajari dan
dikuasai khususnya tentang struktur dan kaidah
resensi buku fiksi dan nonfiksi.

Communication/ Berpikir Kritis:


Mengeksplore Peserta didik untuk
menghubungkan meteri pada pertemuan
sebelumnya dan materi yang akan dipelajari

4. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru


tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
harus dilakukan peserta didik melalui tayangan
LCD projektor
Kegiatan Inti Simulasi dan Identifikasi Masalah 70 menit

3
5. Peserta didik mencermati resensi fiksi
6. Peserta didik mencermati resensi nonfiksi
5 sd 9
Aktivitas
Berpikir Kritis/ Kreatif:
literasi
Peserta didik berdiskusi pemeriksaan dan
membaca menarik kesimpulan informasi dari resensi fiksi
dan dan nonfiksi dalam kelompok
menganalisis
teks resensi
fiksi dan
Mengumpulkan Informasi
nonfiksi
7. Peserta didik menemukan dan mencatat unsur
unsur resensi fiksi dan nonfiksi
8. Peserta didik menemukan dan mencatat struktur
resensi fiksi dan nonfiksi
9. Peserta didik menemukan dan mencatat kaidah
penulisan resensi fiksi dan nonfiksi

Mengolah Informasi
10. Peserta didik merumuskan unsur-unsur resensi
dalam resensi fksi dan nonfiksi dalam kelompok
10 s.d 16
Pemantapan 11. Peserta didik merumuskan struktur dalam resensi
Karakter fksi dan nonfiksi dalam kelompok
secara
sungguh- 12. Peserta didik merumuskan kaidah dalam
sunguh dan penulisan resensi fksi dan nonfiksi dalam
berani ,
bertanggung kelompok
jawab, saling
menghargai, Colaborating/ Communication
bekerja sama, Peserta didik berdiskusi menentukan rumusan
memberikan unsur, struktur, dan kaidah resensi fiksi dan
komentar nonfiksi dalam kelompok
diskusi

Verifikasi Hasil
13. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
tentang unsur, struktur, dan kaidah resensi
14. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
tentang perbedaan unsur, struktur, dan kaidah
resensi fiksi dengan nonfiksi melalui tayangan
LCD Projektor

4
15. Peserta dari kelompok lain menyampaikan
tanggapan

Generalisasi
Aktivitas lite- 16. Peserta didik membuat simpulan hasil diskusi
rasi memba-
tentang unsur, struktur, dan kaidah resendsi fiksi
ca dan meng-
analisis dan dan nonfiksi
membahas
presentasi
14-16 berpikir kritis/ kreatif/ kolaboratif/
communication:
Peserta didik berdiskusi pengolahan, pemeriksaan dan menarik
kesimpulan informasi atas resensi fiksi dan nonfiksi dalam
kelompok

Kegiatan 17. Peserta didik melakukan konfirmasi dengan guru 10 menit


Penutup tentang unsur, struktur teks dan kaidah teks
resensi
Pemantapan
Karakter 18. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi
secara sung- tentamg proses pembelajaran yang sudah
guh-sunguh
dan berani , dilakukan
bertanggung 19. Peserta didik menerima penjelasan tentang tugas
jawab, saling
menyusun teks resensi fiksi dan nonfiksi.
menghargai,
bekerja sama,
memberikan
refleksi

2. Pertemuan ke-2
Langkah Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Waktu

5
Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai

2 s.d. 4 tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling


Pemantapan
mendoakan.
Karakter
dengan rasa 2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
ingin tahu,
sungguh- berkaitan dengan materi pembelajaran
sungguh dan
berani sebelumnya.
menyampaikan
komentar Communication:
dalam diskusi Mengeksplore Peserta didik untuk kembali mengingat materi
pada pertemuan sebelumnya

3. Peserta didik menerima informasi secara


proaktif tentang hal-hal yang akan dipelajari
dan dikuasai khususnya tentang penulisan
resensi
4.Communication berpikir kritis:
Mengeksplore Peserta didik untuk menghubungkan meteri pada
pertemuan sebelumnya dan materi yang akan dipelajari
meburapa keterampilan menyusun resensi fiksi dan nonfiksi

5. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru


tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
harus dilakukan peserta didik melalui lcd
Projektor
Kegiatan Inti Mengidentifikasi dan Merumuskan Projek 10
5. Peserta didik berdidkusi dalam kelompok untuk menit
Aktivitas
literasi merumuskan tugas penulisan resensi
membaca dan
menganalisis 6. Peserta didik memilih buku fiksi
buku fiksi dan
11-16
nonfiksi dalam 7. Peserta didik memilih buku nonfiksi
Aktivitas
pembelajaran.
literasi
5 s.d. 12
pembelajaran
Pemantapan
yaitu
Karakter Menyusun Rancangan Penyelesaian Projek 70
mengamati
secara sungguh-
jenis
sunguhbuku
dan 8. Peserta didik menentukan durasi waktu menit
fiksi/nonfiksi
berani , bertang-
gung jawab, sa- membaca buku yang akan diresensi
14-16
ling menghargai,
Pemantapan
bekerja sama, 9. Peserta didik menentukan jadwal konsultasi
Karakter
memberikan tampil
secara sungguh-
komentar diskusi
sunguh dan
berani
memberikan
komentar 10. Peserta didik bersepakat dengan guru
menentukan jadwal pengumpulan hasil

6
Critical Thingking, Creative, Colaboration, and
Communication
Peserta didik melakukan berkonsultasi untuk membuat jadwal
konsultasi dan menulis resensj..

Mengumpulkan Informasi
11. Peserta didik bersama anggota kelompok
mengidentifikasi buku buku fiksi dan nonfiki
yang akan dibuat resensi
12. Peserta didik bersama anggota kelompok
mengidentikasi isi, unsur, sruktur, dan kaidah
dalam yang terdapat dalam buku fiksi maupun
nonfiksi.
Mengolah Informasi
13. Peserta didik merumuskan rancangan resensi
berdasarkan langkah-langkah penulisan resensi
fiksi dan nonfiksi
14. Peserta didik mempresentasikan hasil
perumusan dalam menulis resensi melalui LCD
projrktor
15. Peserta didik dari kelompok lain memberikan
tanggapan
16. Peserta didik melakukan konfirmasi dengan guru
tentang langkah-langkah menulis resensi
11-16 Critical Thingking, Creative, Colaboration, and
Communication
Peserta didik melakukan berkonsultasi untuk membuat jadwal
konsultasi dan menulis resensj..

Menyusun Laporan
17. Peserta didik melakukan editing atas rancangan
resensi yang telah dipresentasikan
18. Peserta didik merumuskan kembali rancangan
resensi fiksi dan nonfiksi.
19. Peserta didik dengan persetujuan guru membuat
kesepakatan tentang jadwal konsultasi sampai
dengan pengumpulan hasil pekerjaan siswa.

7
Kegiatan 20. Guru bersama murid menyimpulkan hasil diskusi 10
Penutup dalam menyusun resensi fiksi dan nonfiksi menit
21. Peserta didik menyimpilkan manfaat hasil
pembelajaran dalam menuliskan resensi dalam
kaitnnya dengan kegunaan sehari-hari.

Critical Thingking and Comunication


Peserta didik mengemukakan manfaat dari belajar resensi
ini kaitanya dengan apa yang dilihat saat pembelajaran
serta akan kehidupan yang kelak dijalaninya. Peserta didik
mampu mengeksplore dirinya untuk sesuatu yang belum
dijalani dan menjadikannya sebuah bekal kelak
bmenjalaninya
22. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi
Pemantapan
tentamg proses pembelajaran yang sudah
Karakter
berani dilakukan
berpendapat
23. Peserta didik menyimak penjelasan guru atas
terhadap apa
yang belum rencana pembelajaran yang pertemuan berikut.
terjadi
24. Peserta didik menjawab salam penutup pelajaran
(mengkreasi)
dari guru

1. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
2. Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis dan lisan
Bentuk tes : uraian
a. Tertulis
b. Penugasan
c. Instrumen Penilaian (terlampir)
3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Praktik/Performence
b. Bentuk : Fortofolio
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)

Mengetahui, Januari 2017 2017


Kepala SMA 6 Purworejo Guru Mapel,

8
Nur Aziz, S Pd., M.Pd.B.I S. Eny Ermaeni, S. Pd.
NIP 196502251993021010 NIP 196805151998022002

Lampiran 1
Materi Pembelajaran
1. Faktual
CONTOH RESENSI BUKU FIKSI
Resensi Buku Koala Kumal
Judul : Koala Kumal
Penulis : Raditya Dika
Tanggal Terbit  : 17 Januari 2015
Penerbit : Gagas Media
Tebal Halaman : 250 hlm

Proses berubah menuju kedewasaan adalah hal yang lumrah bagi penulis. Perubahan itu
bakal terasa kepada pembaca setia yang memang dari awal mengikuti karya sang
penulis. Reaksinya pasti bermacam-macam, ada yang makin nge-fans pada sang penulis,
tapi kebanyakan yang terjadi adalah kecewa berat dan malah mencaci maki pada
penulis. Biasanya ini terjadi kepada penulis yang karya perdananya langsung meledak.
Persis seperti yang terjadi di ranah musik. Mungkin anda sudah tahu bahwa yang saya
maksud adalah Arctic Monkeys. Perubahan drastis yang dibuat mereka pada album AM
malah membuat nama mereka semakin harum. Apakah Raditya Dika termasuk dalam
kategori sukses instan pada karya perdana? Jelas. Kambing Jantan menggebrak dengan
menawarkan sesuatu yang beda; komedi kasar yang merupakan adaptasi langsung dari

9
blognya Raditya Dika. Tapi, apakah Koala Kumal-nya Raditya Dika bisa menjadi seperti
AM-nya Arctic Monkeys?
Raditya Dika, yang akrab disapa Dika, akhirnya merilis buku ketujuhnya yang berjudul
Koala Kumal. Ini merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh penggemarnya,
karena sudah tiga tahun dia absen menulis buku. Di tiga tahun terakhir, dia disibukkan
oleh proyek serial populer Malam Minggu Miko dan film dari adaptasi novel-novelnya,
dimana dia berperan sebagai penulis skenario, pemain, sekaligus sutradara.
Kenapa diberi judul Koala Kumal? Di bab terakhir, Dika menjelaskan tentang patah hati.
Tentang orang yang dulunya saling memberi rasa nyaman, namun saat bertemu lagi
perasaan itu sudah berubah total. Persis seperti seekor koala yang bermigrasi dari
hutan tempat tinggalnya, namun saat kembali koala itu kebingungan karena hutan yang
pernah jadi rumahnya habis dibabat manusia. Karena itulah, buku ini diberi judul Koala
Kumal. Mayoritas isinya bercerita tentang patah hati, tentang rasa yang pernah ada, dan
tentang kenyamanan yang punah ditelan cinta yang baru.
Koala Kumal sedikit lebih tipis dibandingkan buku sebelumnya, Manusia Setengah
Salmon. Selain kembali menggunakan judul binatang, kali ini pun Dika meneruskan
konsep ‘Komedi Pakai Hati’ miliknya. Kedewasaan dan kematangan pun semakin
terlihat disini. Struktur bahasa pun semakin rapi. Jelas saja, dengan usia yang sudah
menginjak 30 tahun, Raditya Dika berangsur-angsur menghilangkan kata-kata kasar dan
tidak baku seperti yang biasa ditemukan di buku-buku sebelumnya. Sebenarnya tidak
penting membicarakan struktur bahasa dalam sebuah buku komedi. Namun, perbedaan
itu semakin jelas. Sangat berbeda jauh dengan Kambing Jantan, buku pertama Dika yang
sangat slengean dan hancur-hancuran, dalam segi bahasa.
Namun, apakah dengan patah hati sebagai tema utama dan kedewasaan membuat Koala
Kumal tidak lucu lagi? Justru disitulah, kepiawaian Dika bekerja. Lucu tidak harus
dengan komedi kasar. Komedi pakai hati pun bisa, begitulah prinsip Dika. Dan memang
terbukti benar. Anda tidak perlu khawatir dengan sense of comedy-nya Raditya Dika
bakal meluntur seiring dengan menuanya dia. Namun jangan harap komedi Koala Kumal
bakal serusak dan sekasar Kambing Jantan dan Babi Ngesot. Ini serius.
Kesimpulannya, Koala Kumal sangat layak untuk dibeli dan dibaca. Banyak pelajaran
dapat kita petik dari Koala Kumal, terutama bagi yang baru saja patah hati. Patah hati
adalah proses menuju kedewasaan. Sering patah hati tidak berarti kita harus putus asa
mengejar cinta. Cinta butuh perjuangan. Perjuangan itu adalah mempertahankan
kenyamanan.  

10
Resensi Buku Perahu Kertas
Judul : Perahu Kertas
Pengarang                        : Dewi Lestari
Penerbit                            : Bentang Pustaka
Tahun                               : 2012
Cetakan                             : 18
Kategori                            : Remaja, Romantis
Jumlah halaman : 444 halaman
Harga                                 : Rp35.000

Dewi Lestari atau yang bernama Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Kiprah Dee
dalam dunia kepenulisan telah membawanya ke berbagai ajang sastra  bergengsi di
dalam maupun luar negeri. Beberapa prestasi dan penghargaan yang baru-baru ini
diperolehnya antara lain: Top 88 Most Influential Women in Indonesia (Globe
Indonesia), The Most Outstanding Woman 2009(Kementrian Pemberdayaan Perempuan
& Kantor Berita Antara). Nama Dee juga muncul sebagai peringkat pertama dalam
polling nasional “Penulis Perempuan Paling Dikenal di Indonesia” tahun 2009. Perahu
Kertas adalah karya Dee yang keenam sesudah Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang
Jatuh, Supernova: Akar, Supernova: Petir, Filosofi Kopi, dan Rectoverso. Kini, Dee
dan keluarga mungilnya menetap di Jakarta.
Penulis terinspirasi dari beberapa hal yang pernah ia alami seperti komik Popcornkarya
Yoko Shoji, lagu Swamp Opheliakarya Emily Saliers, dan film Reality Bites.
Komik Popcorn karya Yoko Shoji menginspirasi penulis untuk membuat cerita yang
memiliki spirit dan menyaksikan tokoh-tokohnya bertransformasi dari remaja ingusan
sampai menjadi manusia dewasa. Lagu Swamp Ophelia menginspirasi penulis untuk
membuat cerita dimana kedua tokoh utamanya berdiri di dua kutub yang berlawanan
dan pada akhirnya harus bertemu di segala kemustahilan. Sedangkan dilm Reality Bites
menginspirasi penulis untuk memberikan ilmu kepada pembaca untuk percaya pada
impian mereka.
Cerita di mulai dari seorang anak laki-laki bernama Keenan yang baru lulus SMA di
Amsterdam. Keenan memiliki cita-cita menjadi pelukis seperti mamanya dulu tapi
ayahnya tidak memperbolehkan Keenan untuk menjadi pelukis. Ayah Keenan
menginginkan Keenan untuk kuliah di Fakultas Ekonomi untuk menggantikan posisinya
di perusahaan miliknya. Dengan sangat berat hati, Keenan mengikuti keinginan ayahnya.

11
Tokoh utama lainnya dalam novel ini adalah Kugy. Kugy adalah seorang gadis yang juga
baru lulus SMA. Kugy memiliki mimpi untuk menjadi seorang pendogeng. Kugy dan
Keenan dipertemukan oleh pasangan Eko dan Noni saat Kugy, Eko, dan Noni menjemput
Keenan di stasiun yang akan berkuliah di Perguruan Tinggi yang sama dengan mereka.
Sebelum Keenan dan Eko pergi ke kosan mereka, mereka berteduh sebentar di kosan
Noni dan Kugy setelah kehujanan. Disanalah Kugy dan Keenan saling bercerita tentang
kisah mereka masing-masing. Pada saat itu Kugy meminjamkan buku dongeng
buatannya kepada Keenan. Setelah tiba di kosannya, Keenan membuat ilustrasi dari
buku dongeng yang Kugy buat.
Semenjak itulah mereka berempat bersahabat. Hingga akhirnya datang seorang Wanda
(sepupu Noni). Noni dan Eko berniat untuk menjodohkan Keenan dengan Wanda yang
seorang kurator muda. Eko, Noni, Kugy, dan Wanda menemui Keenan saat Keenan
berulang tahun. Saat itulah Wanda dan Keenan betemu. Wanda tertarik dengan lukisan-
lukisan Keenan dan berniat untuk memamerkannya di Galeri Warsita, galeri lukisan
milik ayah Wanda.Kugy merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya saat mendengar
rencana Eko dan Noni dan pada saat itulah Kugy menyadari bahwa dirinya menyukai
Keenan namun Kugy juga menyadari bahwa dirinya telah mempunyai seorang kekasih
benama Joshua sehingga dirinya memutuskan untuk menyibukkan dirinya dengan
menjadi pengajar di Sakola Alit. Disanalah Kugy menemukan murid-murid yang cerdas
dan bersemangat. Kugy-pun membuatkan sebuah dongeng mengenai murid-muridnya
sendiri dengan judul “Jendral Pilik dan Pasukan Alit”.
Suatu hari, Keenan betemu dengan Kugy dan memberitahu Kugy bahwa lukisannya akan
dipamerkan di Galeri Warsita. Kugy merasa senang mendengar kabar itu namun ia juga
sedih karena itu berarti hubungan Keenan dengan Wanda semakin dekat. Tapi, ternyata
dugaan Kugy salah, hubungan Keenan dan Wanda akhirnya berakhir. Setelah itulah
kehidupan Keenan mulai tak teratur. Keenan memutuskan pergi ke Bali untuk tinggal
bersama pak Wayan, teman dari ibu Keenan. Keenan sangat yakin dengan keputusannya
karena setelah memutuskan untuk berhenti kuliah dan terbelinya lukisan pertamanya.
Dugaaan Keenan benar, di Bali ia sangat sukses. Lukisannya semakin dikenal dan disana
ia bertemu dengan Luhde Laksmi yang dengan sabar menjadi temannya selama ia
tinggal disana. Sementara Kugy melanjutkan kehidupannya dengan bekerja disebuah
biro iklan sebagai copy writer dan pimpinannya adalah teman dari kakak Kugy bernama
Remi. Remi merupakan pimpinan yang baik dan bijaksana. Ia memberikan kesempatan
kepada siapapun untuk mendapatkan proyek dengan ide yang kreatif. Hingga akhirnya

12
Kugy mendapatkan sebuah proyek besar dan hal itu membuat teman-teman kantornya
iri kepadan Kugy.
Dengan cara tak terduga hubungan Kugy dengan Remi semakin dekat dan akhirnya
mereka menjadi sepasang kekasih. Demikian pula dengan Keenan dan Luhde, mereka
akhirnya bersama.  Suatu hari, ibu Keenan menjemputnya ke Bali karena ayah Keenan
sedang sakit keras dan membutuhkan kehadiran Keenan. Semenjak itulah kehidupan
Keenan berubah. Ia harus menggantikan posisi ayahnya di perusahaan. Keenan harus
meninggalkan Luhde dan hobbinya. Hingga akhirnya Kugy dan Keenan dipertemukan
kembali dalam acara pertunangan Noni dan Eko. Setelah iu, mereka berempat kembali
berkumpul seperti dahulu. Tanpa saling mengetahui, sebenarnya Keenan mengenal
Remi yang merupakan pembeli lukisan pertamanya. Bagaimanakah akhir dari cerita ini?
Sebaiknya anda langsung membeli novelnya.
Kelebihan pada novel ini adalah penulis menggunakan bahsa yang mudah dimengerti
dan banyak pelajaran hidup yang dapat diambil dari kisah hidup tokoh terutama
tentang mimpi. Kekurangan pada novel ini adalah penulis terlalu banyak memunculkan
konflik sehingga pembaca seolah menemukan titik jenuh dan dapat menebak akhir
cerita. Pada akhir ceritanya-pun juga tidak dijelaskan apa yang terjadi pada kedua tokoh
utamanya.
Kelemahan pada novel ini adalah penulis memberikan banyak konflik yang sedikit
membingungkan. Keunggulan Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah di pahami.
Penggambaran tokoh dapat secara rinci di gambarkan. Ukuran tulisan yang digunakan
juga cocok untuk pembaca.
Keunikan pada novel ini adalah pada kepribadian dari kedua tokoh utama sangat unik
dan menarik. Simpulan         : Penulis dapat memberikan pelajaran hidup bagi pembaca.
Penulis juga dapat menceritakan dengan rinci kepribadian setiap tokoh.

RESENSI BUKU NONFIKSI

CONTOH 1
Judul Buku      : Tafsir Ibadah
Penulis             : H. Abd. Kholiq Hasan
Penerbit           : Pustaka Pesantren, Yogyakarta
Cetakan           : 1 September 2008
Tebal               : 332 Halaman

13
Ibadah merupakan bentuk penghambaan manusia terhadap Tuhan, dengan hal itu
manusia menjalin komunikasi dengan penciptanya, Allah swt. Apabila dilihat secara
umum ibadah memiliki dua tingkatan secara dogmatis, wajib dan sunah.
Pada aspek lain, jika dilihat secara definitif, ibadah berasal dari kata bahasa Arab,
‘ibadah, kata ni merupakan turunan dari ‘a-ba-da, yang berarti…memiliki makna yang
luas. Dengan ibadah ini akan terbangun komunikasi dengan Tuhan, baik bersifat
personal maupun komunal.
Disadari atau tidak hidup di dunia merupakan kehidupan sementara, di dunia manusia
diperintahkan untuk berusaha dan mempersiapkan bekal untuk kelangsungan hidup
dan bekal di akhirat kelak. Bekal dunia manusia di anjurkan untuk mencari rezeki untuk
kehidupan di dunia.
Adapun untuk bekal di akhirat manusia hendak ibadah ataupun berbuat sesuatu yang
bernilai ibadah. Ibadah yang telah dilakukan manusia inilah yang akan menjadi bekal di
akhirat, yang akan menentukan manusia memperoleh kenikmatan surgawi atau
kesengsaraan di neraka.
Namun demikian, tidak semata-mata kita melaksanakan ibadah tanpa ada tuntutan yang
berasal dari nash-nya. Karena jika beribadah tidak sesuai dengan apa yang
diperintahkan agama atau tidak ada tuntunan dari nash, maka ibadah tersebut tidak
akan diterima, bahkan sebaliknya dapat menghadirkan kemurkaan Allah swt. Sehingga
perlu pembacaan dan melihat  pada sumber tuntutan umat Islam, Alqur’an. Alqur’an
yang menjadi sumber umat islam dalam hal apapun, tak terkecuali ibadah. Dengan
memahami dan mengetahui peribadatan langsung dari sumbernya, maka akan
memberikan satu pemahaman bahwa ajaran yang dibawakan Islam sangat lentur,
memungkinkan adanya perbedaan penafsiran, dan membawa kita pada tujuan dari
proses ibadah itu sendiri.
Penulis Abdul Khaliq Hasan, yang merupakan lulusan Madrasatul Qur’an Tebuireng,
memilih bentuk tematis (maudhu’i) dalam buku tafsirnya ini. Selanjutnya penulis
memperjelas maksud dari tematik itu adalah dengan mengaitkan isis kandungan Al-
Qur’an denga hokum-hukum Islam (Fiqh) dengan mengambil judul besar “ibadah”.
Buku ini berisi penafsiran atas ayat-ayat ahkam (ayat yang berbicara tentang hukun
syari’at), khususnya yang berkaitan dengan ibadah mahdhah, dari masalah thaharah
hingga masalah haji dan umrah. Berdasarkan isinya yang ada, buku ini dapat
dikategorikan sebagai tafsir ahkam. karena berisi pembahasan-pembahasan perihal

14
hukum, khususnya yang berkaitan tentang ibadah mahdhah. Dengan kata lain masalah
rukun Islam yang lima dibahas dan diuraikan dalam buku ini.
Buku dengan judul Tafsir Ibadah ini juga mengulas dalil-dalil dan pemikiran-pemikiran
mujtahid tentang hukum dan ibadah. Dalam konteks ijtihad, buku ini menjadi penting
karena ia berusaha memberikan gambaran bagaimana para mujtahid meng-istinbat-kan
hukum yang berbeda-beda. 
Dengan pembacaan dari sumbernya langsung justru akan memperkaya ikhtilaf
(perbedaan). Berangkat dari hal itu justru diharapkan terbangun sikap saling
menghormati dan saling menghargai pemikiran orang lain.
Kehadiran Buku ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai salah satu referensi pribadi
atau dijadikan sebagai pedoman materi dakwah bagi para da’i. Sekalipun tidak semua,
permasalahan terkait ibadah mahdhah sudah terwakili dan dibahas dalam buku ini.
Uraian ibadah langsung dari sumbernya atau dari ayat yang berkaitan dengan ibadah
tertentu dan dijelaskan dengan penafsiran para ulama yang menafsirkan ayat tersebut.
Penulis menjadi penengah dalam berbagai perbedaan penafsiran para ulama terkait
maslah ikhtilaf hukum. Penulis juga menyebutkan asbab al-nuzul, serta dilengkapi
dengan Hadis dalam menjelaskan ayat demi ayat.

CONTOH 2
Judul             : Ketika Nabi di Kota: Kisah Sehari-Hari Nabi di Madinah (Menata
Sendi-Sendi Ekonomi, Sosial dan Politik)
Penulis           : Dr. Nizar Abazhah
Penerjemah   : Asy’ari Khatib
Penerbit         : Zaman, Jakarta
Cetakan         : I, 2010
Tebal             : 603 Halaman
ISBN             : 978-979-024-232-6 

Suatu hari penduduk Yatsrib berkerumun di setiap sudut kota. Mereka sedang menanti
kedatangan utusan Allah beserta rombangan. Kerumunan itu dipenuhi laki-laki,
perempuan, orang tua renta sampai anak-anak. Ketika salah satu warga melihat
rombongan Nabi saw. tiba di tepi Yatsrib, serontak keramaian suara penyambutan pun

15
bergelegar. Peristiwa bersejarah ini dikenal dengan nama hijrah, yang terjadi pada
tahun 622 Masehi.
Nabi melakukan hijrah berkaitan dengan kondisi sosio-politik Mekkah. Keadaan itu
tidak memungkinkan Nabi saw. untuk terus bermukim dan menyebarkan Islam di
Mekkah. Dengan beberapa pertimbangan, Nabi saw. pun memilih Madinah sebagai
wilayah transmigrasinya.
Madinah merupakan perkampungan yang terletak sebelah utara Mekkah. Secara
geografis, Madinah cocok untuk pertanian. Kondisi itu berbeda dengan Mekkah yang
kering dan gersang, sehingga tidak cocok untuk lahan pertanian. Daerah yang mulanya
bernama Yatsrib ini sangat strategis untuk perdagangan karena terletak pada jalur
rempah-rempah yang menghubungkan Yaman dan Suriah. 
Oleh sebab itu masyarakat Madinah lebih memilih menetap dibanding nomaden
(berpindah-pindah), seperti masyarakat Arab pada umumnya. Masyarakat Madinah
memiliki struktur terdiri atas beragam etnis, suku, dan agama. Hal ini disebabkan
penduduk yang ada di Madinah merupakan masyarakat urban dari berbagai kabilah.
Madinah menjadi pusat peradaban Islam yang cemerlang diantara imperium Persia dan
Romawi. Sendi-sendi peradaban dirintis Nabi dengan membangun pusat ekonomi,
spiritual dan pusat pemerintahan pun menjadi prioritas Nabi.
Madinah menjadi wilayah suci bagi umat Islam setelah Mekkah. Nabi saw. bersabda,
Madinah adalah haram dari tempat ini hingga tempat ini, tidak boleh dipotong
pepohonannya, tidak boleh dilakukan kejahatan di dalamnya. Barangsiapa melakukan
kejahatan di dalamnya maka baginya laknat Allah, para melaikat dan seluruh manusia
(HR. Imam al-Bukhari).
Nizar Abazhah mengajak kita untuk berwisata ke kota Madinah itu melalui fiksi yang
dibalut dengan sejarah dengan apik. Abazhah menyuguhkan dengan cerita yang diambil
dari sumber ‘aslinya’, yakni al-Qur’an dan Hadis. Maka, novel ini dapat dikatakan bukan
fiksi belaka, tapi benar-benar sejarah peradaban Islam. Kita diajak untuk menelusuri
secara lengkap seluk-beluk kehidupan Nabi saw. di Madinah dengan alur yang
sistematis. Dewasa ini belum banyak novel yang menguraikan kehidupan Nabi saw.
secara khusus di Madinah dengan lengkap dan kritis seperti halnya dengan novel ini.
Untuk membangun sebuah peradaban, Nabi saw. banyak membangunan fasilitas umum.
Misalnya, pusat perekonomian, hutan lindung, kebun, sumur, dan lembah-lembah. Nabi
juga mengajarkan kepada masyarakat sekitar untuk hidup bersama tanpa membedakan
tingkat dan status sosial.

16
Aspek tidak kalah penting lainnya adalah ‘pembangunan’ sumber daya manusia. Nabi
saw. ingin membangun tatanan masyarakat yang kukuh, memiliki solidaritas kuat dan
hubungan sosial yang erat (hlm. 84).  Semua aspek pembangunan di Madinah
dilandaskan pada nilai-nilai al-Qur’an dan Sunnah.
Untuk memperoleh bangunan masyarakat baru tersebut, Nabi menyususn asas-asas
pedoman hidup. Yaitu asas persamaan hak dan kewajiban pada seluruh tingkat
masyarakat dan harus dipenuhi oleh setiap individu sesuai kedudukan masing-masing
(halaman 87).
Dalam sendi politik, Nabi menyusun asas-asas negara yang akan mengalahkan imperium
Romawi. Dalam sendi ekonomi, Nabi menegakkan kejujuran dan ekonomi berbasis
kerakyatan. Nabi juga menyusun asas-asas hukum yang adil. Untuk itu Nabi membentuk
lembaga, semacam menteri, ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya. Nabi sendiri
sebagai kepala negara di Madinah. Hampir semua peristiwa dan momen-momen
bersejarah terekam secara apik dalam novel ini.
Tidak dapat diragukan buku ini memiliki keunggulan yang profetik. Buku ini tidak hanya
cocok bagi peminat sastra, tetapi juga relevan bagi penggila sejarah. Walaupun,
kekecewaan akan dirasakan oleh para pengagum sastra, karena kita tidak akan
menemukan bahasa yang menjulang dengan rangkaian keindahan dan majaz-majaz
yang menghiasi. Jadi, buku ini layak dibaca oleh semua kalangan.

17
Lampiran 2
Materi Konseptual
1. Unsur-unsur resensi adalah bagian-bagian atau komponen yang harus dituliskan
dalam menyusun sebuah karya resensi baik fiksi maupun nonfiksi. Resensi fiksi
merupakan resensi atas karangan dalam bentuk buku atau tulisan yang isinya
rekaan atau hasil imajinasi penulis. Sedangkan karya resensi nonfiksi merupakan
resensi atas karangan dalam bentuk buku atau tulisan yang memiliki kadar
keilmuan yang ditulis menggunakan metodologi penulisan ilmiah.
Unsur-unsur pembangun resensi adalah sebagai beriku:
a. Judul resensi
b. Identitas buku
c. Sinopsis buku
d. Macam/jenis buku
e. Keunggulan buku
f. Kelemahan buku
g. Kebermanfaatan buku
2. Struktur dan kaidah penulisa resensi adalah susunan atau sistematika dan aturan
dalam penulisan resensi Adapun struktur atau kaidah resensi adaberikut:lah sebagai
a. Judul
b. Identitas
c. Pembukaan

18
d. Isi
e. Penutup
Materi Prosedural
Dalam menulis resensi buku seorang resensator tidaklah secara asal-asalah. Langkah-
langkah dalam penyusunan resensi adalah:
a. Menentukan jenis buku;
b. Mencermati kapan buku yang akan diresensi diterbitkan karena lazimnya buku
yang diresensi merupakan buku yang baru terbit;
c. Membaca/ memahami secara mendalam isi buku
d. Menuliskan pokok-pokok informasi atas buku yang akan diresensi
e. Menuliskan resensi untuk diterbitkan melalui media social
Materi Metakognitif
Relevansi antara resensator, pengarang buku, penerbit, dan pembaca dalam konteks
penulisan resensi dan manfaat resensi pada implementasi kehidupan bermasyarakat.
Lampiran 3
1. Kisi-kisi Soal
Instrumen Penilaian Pertemuan 1

a) Sikap
1) Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
a) Nama Satuan Pendidikan : SMAN 6 Purworejo
b) Tahun Pelajaran : 2017/2018
c) Kelas/Semester : X/ Semester 2
d) MataPelajaran : Bahasa Indonesia

Butir Sikap
kegiatan keagamaan
Ketaatan beribadah

Sikap
Sikap mengikuti
Perilaku syukur

Sikap berdoa

Kejadian/ dominan
No Waktu Nama
Perilaku Positif
/Negatif

2) Penilaian Sikap Sosial


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
19
Kelas/ Semester : X/ 2
Materi Pokok : Mereplikasi isi buku ilmiah yang
dibaca dalam bentuk resensi.

Aspek Penilaian Perilaku

Tanggung Jawab
Jumlah

Nasionalisme
No Nama Siswa Nilai
Skor

Integritas

Mandiri
Jujur
1.

2.

3.
4.
5.

Keterangan:
Skor tiap aspek 1-4
Skor Maksimal = 20
N = Jumlah Skor X 100 =………
Skor Maksimal

b) Penilaian Pengetahuan

b.1 Kisi-kisi Soal


Bentuk HOTS
Indikator Pencapaian Teknik
Penilai / Instrumen No
Kompetensi Penilaian
-an LOTS
3.18.1 menganalisis Tes Uraian HOTS Bacalah teks 1
dan tertulis resensi “Koala
menyebutkan Kumal” dan “
unsur resensi Ketika Nabi di
fikdi dan Kota”dan
nonfiksi deskripsikan
unsur-unsur
resensi
tersebut!
2
3.18.2 menganalisis Tes Uraian HOTS Bacalah teks
dan tertulis resensi “Perahu
menyebutkan Kertas” dan “
struktur dan Tafsir
kaidah resensi Ibadah”dan
fiksi dan deskripsikan

20
nonfiksi struktur dan
kaidah resensi
tersebut!

b.2 Soal
1. Bacalah teks resensi “Koala Kumal” dan “ Ketika Nabi di Kota”dan
deskripsikan unsur-unsur resensi yang terdapat pada resensi tersebut!
2. Bacalah teks resensi “Perahu Kertas” dan “ Tafsir Ibadah”dan
deskripsikan struktur dan kaidah pada resensi tersebut!

b.3 Kunci Jawaban dan Skor Penilaian Soal Pengetahuan

No Rambu-rambu Jawaban Skor

1 Unsur-unsur Resensi Fiksi / Nonfiksi: 35


a. Judul resensi
b. Identitas buku
c. Sinopsis buku
d. Macam/jenis buku
e. Keunggulan buku
f. Kelemahan buku
g. Kebermanfaatan buku

2 Struktur dan Kaidah Resensi 25


a. Judul
b. Identitas
c. Pembukaan
d. Isi
e. Penutup

Skor Maksimal 60

Nilai = (Skor Perolehan/ Skor Maksimal) x 100


.

c) Penilaian Keterampilan
c.1 Soal Penugasan/ Projek
Teknik Bentuk HOTS
Indikator Pencapaian
Penilai Penilai / Instrumen No
Kompetensi
an an HOTS

21
4.18.1 menjelaskan Tes Uraian HOTS Buatlah skema
langkah tertulis atau peta konsep 3
menyusun langkah-langkah
resensi fiksi yang harus
dan nonfiksi dilakukan dalam
menulis resensi
dan resentasikan
di depan kelas

4.18.2 Menyusun Tes Uraian HOTS Pilihlah satu 4


resensi fiksi tertulis buku jenis fiksi
dan nonfiksi dan 1 buku jenis
atas buku yang nonfiksi dan
dipilih buatlah contoh
resensi atas
kedua buku
tersebut!

c.2 Soal
1. Buatlah skema atau peta konsep langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam menulis resensi dan resentasikan di depan kelas!
2. Pilihlah satu buku jenis fiksi dan 1 buku jenis nonfiksi dan buatlah
contoh resensi atas kedua buku tersebut!

c.3 Lembar Penilaian Presentasi

LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Program : X / …………
Kompetensi : Meenyampaikan peta konsep pembuatan resensi
fiksi dan nonfiksi

Kinerja Presentasi

Presentasi Isi Laporan Jml


No Nama Siswa Nilai
Skor
Kelan Keba Keleng Kesesu Kelo Sistem
caran hasaan kapan aian gisan atis

1. 1

2. 2

3.

4.

22
5.

Keterangan pengisian skor


4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Nilai = Jumlah Skor Diperoleh / Skor Maksima (24) X100

c.4 Lembar Penilaian Produk

LEMBAR PENILAIAN HASIL MENCIPTA RESENSI

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Program :X/
Kompetensi : ...............................................

Penilaian Hasil Mencipta Resensi

Unsur Struktur/ Kaidah


Jum Skor
Nama

Keunggulan buku

Nilai
Kelemahan buku
No

Pemilihan Judu
Tata penulisan
Identitas buku

Sinopsis buku

Macam/jenis
Judul resensi

Identitas
Judul

Keterangan pengisian skor


Nilai tiap aspek : 1- 5
23
Skor Maksimal : 70
Nilai : Jumlah Skor Perolehan/ Skor Maksimal X 10

24
25

Anda mungkin juga menyukai