(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
D. Materi Pembelajaran
Materi Reguler dan Remedial
1. Contoh teks cerita sejarah (fakta)
2. Isi teks cerita sejarah (fakta, konsep)
3. Ciri kebahasaan teks cerita sejarah (konsep)
4. Langkah langkah menulis teks cerita sejarah (prosedural)
5. Menyesuaikan dengan pengalaman/sejarah yang dialami siswa (metakognitif)
Materi Pengayaan
Materi pengayaan berupa materi-materi dalam cakupan KD yang kompetensinya di atas
materi reguler dan remedial
E. Metode/Model Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Problem Based Learning (PBL) Project Based Learning (PjBL)
Metode : diskusi kelompok, tanya jawab dan Penugasan
G. Sumber Belajar
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun 2017. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
6. Apersepsi
Fase 1 (Pemberian Peserta didik merespon pertanyaan dari guru sebagai tahapan
Rangsangan) pengantar pembelajaran/apersepsi (tanya jawab).
a. “Apakah ananda sering membaca novel sejarah , dan
bisakah ananda menyebutkan judul novel sejarah yang
pernah ananda baca ?”
b. “Siapa diantara ananda yang mau menceritakan secara
singkat tentang novel sejarah yang paling berkesan, yang
pernah ananda baca ?”
Mendiskusikan manfaat memahami pembelajaran novel sejarah
dalam implementasi kehidupan sehari hari
7. Motivasi
Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan
dipelajari melalui langkah pembelajaran dengan model
pembelajaran Project Based Learning dan penilaian baik sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok, dengan
jumlah anggota setiap kelompok 4 orang
Pertemuan Ke -2
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.4 Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan
9. Motivasi
Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan
dipelajari melalui langkah pembelajaran dengan model
pembelajaran Project Based Learning dan penilaian baik sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok, dengan
jumlah anggota setiap kelompok 4 orang
PERTEMUAN KE- 3
4.4 Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan
6. Apersepsi
Peserta didik merespon pertanyaan dari guru sebagai tahapan
pengantar pembelajaran/apersepsi (tanya jawab).
1. Menurut Ananda teks cerita sejarah apa yang paling ananda
sukai ?
2. Siapakah diantara Ananda yang mau menceritakan peristiwa
sejarah paling berkesan dalam hidupnya ?
Mendiskusikan manfaat memahami pembelajaran teks cerita
sejarah dalam implementasi kehidupan sehari hari
10. Motivasi
Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan
dipelajari melalui langkah pembelajaran dengan model
pembelajaran Project Based Learning dan penilaian baik sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
KEGIATAN INTI Sintaks 1. Peserta didik dan guru berdiskusi kembali 70’
(Model Project Fase 1 membahasa tentang film yang telah
Based Learning) Menetapkan tema ditonton dalam pertemuan sebelumnya
proyek dengan apa yang akan dipelajari pada hari
ini (Komunikatif, Disiplin dan tanggung
jawab )
TEKS
CERITA
SEJARAH
KELAS XII
Satuan Pendidikan : SMA Islam Al-Ishlah Bukittinggi
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/ Genap
Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
TEKS SEJARAH
Teks cerita sejarah adalah teks yang di dalamnya menjelaskan atau menceritakan
tentang fakta atau kejadian masa lalu, yang menjadi asal muasal sesuatu yang
memiliki nilai sejarah. Teks ini merupakan salah satu cerita fiksi yang berlatar
peristiwa sejarah.
1. Nilai Budaya
Nilai Budaya adalah nilai yang membahas tentang kebiasaan dan adat istiadat
(tradisi) masyarakat pada zaman tersebut
2. Nilai Moral/Etika
Nilai Moral adalah nilai yang berhubungan dengan tata krama, aturan serta
norma-norma kehidupan
3. Nilai Agama
Nilai agama adalah nilai yang berhubungan antara manusia dengan sang
pencipta
4. Nilai Sosial
5. Nilai Estetis/Keindahan
Teks cerita sejarah, seperti cerita lainnya (novel, cerpen, dll) termasuk dalam
kategori cerita ulang. Sehingga, baik teks cerita sejarah ataupun novel sejarah
memiliki struktur teks yang sama, yakni: orientasi, pengungkapan peristiwa, konflik,
komplikasi, evaluasi, dan koda. Berikut adalah struktur teks cerita sejarah menurut
Tim Kemdikbud (2017, hlm. 43).
Teks cerita sejarah memiliki ciri khas atau kaidah kebahasaan dalam penulisannya.
Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks cerita sejarah.
1. Tentukan tema. Sejarah apa yang akan digunakan sebaga latar dan penyokong
utama dari teks cerita sejarah.
2. Buat kerangka sejarah terlebih dahulu dan dapat disusun dengan secara: a)
kronologis, b) sebab akibat, c) tindakan tokoh, d) urutan tempat, e) rentetan
peristiwa
3. Cari literatur, sumber sejarah, buku, dan media yang relevan lainnya untuk
mengumpulkan fakta-fakta sejarah.
4. Kembangkan menjadi teks sejarah dahulu jika diperlukan, kemudian tuangkan
sejarah tersebut dalam cerita sejarah yang diinginkan sesuai dengan imajinasi.
5. Cermati kembali teks cerita sejarah yang disusun, baik itu struktur , isi ataupun
kaidah kebahasaanya.
Mangir
Karya: Pramoedya Ananta Toer
Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Dan bulan telah terbit
bersamaan dengan tenggelamnya matahari. Dengan cepat, ia naik dari kaki langit,
mengunjungi segala dan semua tersentuh cahayanya. Juga hutan, juga laut, juga hewan,
dan manusia. Langit jernih, bersih, dan terang. Di atas bumi Jawa lain lagi keadaannya
gelisah, resah, seakan- akan manusia tak lagi membutuhkan ketenteraman lagi.
Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan purnama sidhi itu gelisah. Ombak- ombak
besar gerulung- gulung memanjang terputus, menggunung, melandai, mengejajari pesisir
pulau Jawa. Setiap puncak ombak dan riak, bahkan juga busanya yang bertebaran seperti
serakan utiara-semua-dikuningi oleh cahaya bulan. Angin meniup tenang. Ombak-
ombak makin menggila.
Sebuah kapan peronda pantai meluncur dengan kecepatan tiggi dalam cuaca angin damai itu.
Badannya yang panjang langsing, dengan haluan dan buritan meruncing, timbul- tenggelam
di antara ombak- ombak purnama yang menggila. Layar kemudi haluan menggelembung
membikin lunas menerjang serong gunung- gunung air itu- serong ke barat laut. Barisa
dayung pada diding kapal berkayuh berirama seperti kaki- kaki pada ular naga. Layarnya
yang terbuat dari pilinan kapas dan benang sutra, mengilat seperti emas, kuning dan
menyilaukan.
Sang Patih berhenti di tengah- tengah pendopo, dekat pada damarsewu, menegur,
“Dingin- dingin begini anakanda datang. Pasti ada sesuatu yang keluarbiasaan. Mendekat
sini, anakanda.” Dan Patragading berjalan mendekat dengan lutuutnya sambil mengangkat
sembah, merebahkan diri pada kaki Sang Patih. “ Ampuni patik, membangunkan paduka
pada malam buta begini Kabar duka , Paduka. Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus
memasuki Jepara tanpa diduga- duga, menyalahi aturan perang.”
“Allah Dewa Batara!” sahut Sang Patih. “Itu bukan aturan raja- raja! Itu aturan
brandarl!”
“Begitulah kata warta,” [ada meneruskan dengan hati- hati matanya tertuju pada
Boris. “Semua bangunan batu di atas wilayah Kota, gapura, arca, pagoda, kuil, candi, akan
dibongkar. Setiap batu berukir telah dijatuhi hukum buang ke laut! Tinggal hanya
pengumumannya.”
“Disambar petirlah dia!” Boris meraung, seakan batu- batu itu bagian dari dirinya
sendiri. “Dia hendak cekik semua pernahat dan semua dewa di kahyangan. Dikutuk dia oleh
Batara Kala!” Tiba- tiba suaranya turun mengiba-iba: “Apa lagi artinya pengabdian? Aku
pergi! Jangan dicari. Tak perlu dicari!” Meraung.
Ia lari keluar ruangan, langsung menuju ke pelataran depan. Diangkatnya tangga dan dengan
melangkahi pagar papan kau. Dari balik pagar orang berseru- seru, “Lar dari asrama! Lari!”
Mula- mula pertikaian berkisar pada kelakukan Trenggono yang begitu sampai hati
membunuh abangnya sendiri, kemudian diperkuat oleh sikapnya yang plos terhadap
peristiwa Pakuan. Mengapa Sultan tak juga menyataka sikap menentang usaha Portugis yang
sudah mulai melakukan perdagangan ke Jawa? Sikap itu semakin ditunggu semakin tak
datang. Para musafir yang sudah tak dapat menahan hati lagi telah bermusyawarah dan
membantuk utusan untuk menghadap Sultan. Mereka ditolak dengan alasan: apa yang terjadi
di Pajajaran tak punya sangkut paut dengan Demak dan musafir.
Jawaban itu mengecewakan para musafir. Bila demikian, merka menganggap, sudah tak ada
perlunya lagi para musafir mengagungkan Demak karena keagungannya memang sudah tak ada
lagi. Apa gunanya armada besar peninggalan Unus, yang telah dua tahun disiapkan kalau bukan
untuk mengusir Portugis dan dengan demikia terjamin dan melindungi Demak sebagai negeri
Islam pertama- tama di Jawa? Masuknya Peranggi ke Jawa berarti ancaman langsung terhadap
Islam. Kalau Trenggono tetap tak punya sikap, jelas dia tak punya sesuatu urusan dengan islam.
Orang menarik kesimpulan dari perkembangan terakhir: antara anak dan ibu takkan ada
perdamaian lagi. Dan pertanyaan kemudian yang timbul: Adakah Sultan akan mengambil
tindakan terhadap ibunya sendiri sebagaimana ia telah melakukannnya terhadap abang
kandungnya.
Pangeran Seda Lepen? Orang menunggu dan menunggu dengan perasaan prihatin
teradap keselamatan wanitu tua itu. Sultan Trenggono tak mengambil sesuatu tindakan terhadap
ibunya. Ia makin keranjingan membangun pasukan daratnya. Hampir setiap hari orang dapat
melihat ia berada di tengah- tengah pasukan kuda kebaggannya, baik dalam latihan, sodor,
maupun ketangkasan berpacu samba memainkan pedang menghajar boneka digantungkan pada
sepotong kayu.. Ia sendiri ikut dalam latihan- latihan ini.
Dan dalam salah satu kesempatan semacam ini pernah ia berkata secara terbuka, “Tak
ada yang lebih ampuh daripada pasukan kuda. Lihat, kawula kami semua!” Dan para perwira
pasukan kuda pada berdatangan dan merubungnya, semua di atas kuda masing- masing.
“Pada suatu kali, kaki kuda Demak akan mengepulkan debu di seluruh bumi Jawa. Bila
debunya jatuh kembali ke bumi, ingat- ingat para kawula, akan kalian lihat, takkan ada satu
tapak kaki orang Peranggi pun tampak. Juga tapak- tapaknya di Blambangan dan Pajajaran akan
musnah lenyap tertutup oleh debu kuda kalian.” Seluruh Tuban kembali dalam ketengan dan
kedamaian kota dan pedalaman. Sang Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh Kala Cuwil,
pemimpin pasukan gajah, Nama barunya Wirabumi. Panggilan yang lengkap : Gusti Patih
Tuban Kala Cuwil Sang Wirabumi. Dan sebagai patih, ia masih tetap memimpin pasukan gajah,
maka Kala Cuwil tak juga terhapus dalam sebutan. Pasar kota dan pasar bandar ramai kembali
seperti sediakala. Lalu lintas laut, kecuali dengan Atas Angin, pulih kembali. Sang Adipati telah
menjatuhkan titah: kapal- kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh dan berdagang di
Malaka ataupaun Pasai.
SUMBER BACAAN
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII Revisi Tahun 2017. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
MEDIA AJAR
TEKS
CERITA
SEJARAH
KELAS XII
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
TEKS
CERITA
SEJARAH
KELAS XII
LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK (LKPD) I
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Tanggal :
Nama Anggota Kelompok : 1.
2.
3,
Tujuan
Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik dengan model Project Based
Learning peserta didik dapat menganalisis
kebahasaan teks cerita sejarah serta terampil
menulis cerita sejarah pribadi dengan memperhatikan
kebahasaan teks cerita sejarah, dengan penuh rasa
ingin tahu, tanggung jawab, jujur dan
Percaya diri.
PETUNJUK BELAJAR
1. Baca dan cermatilah Lembar Kerja Peserta Didik ini dengan teliti dan
jelas.
2. Apabila ada yang tidak dimengerti dari Lembar Kerja Peserta Didik ini,
peserta didik bisa menanyakan kepada guru.
3. Kerjakanlah tugas-tugas yang ada di dalam Lembar Kerja Peserta Didik
dengan benar, baik secara individu maupun kelompok.
4. Presentasikanlah hasil kerja kelompok di depan kelas!
Mangir
Karya: Pramoedya Ananta Toer
Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Dan bulan telah terbit
bersamaan dengan tenggelamnya matahari. Dengan cepat, ia naik dari kaki langit, mengunjungi
segala dan semua tersentuh cahayanya. Juga hutan, juga laut, juga hewan, dan manusia. Langit
jernih, bersih, dan terang. Di atas bumi Jawa lain lagi keadaannya gelisah, resah, seakan- akan
manusia tak lagi membutuhkan ketenteraman lagi.
Abad Keenam Belas Masehi
Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan purnama sidhi itu gelisah. Ombak- ombak besar
gerulung- gulung memanjang terputus, menggunung, melandai, mengejajari pesisir pulau Jawa.
Setiap puncak ombak dan riak, bahkan juga busanya yang bertebaran seperti serakan utiara-
semua-dikuningi oleh cahaya bulan. Angin meniup tenang. Ombak- ombak makin menggila.
Sebuah kapan peronda pantai meluncur dengan kecepatan tiggi dalam cuaca angin damai
itu. Badannya yang panjang langsing, dengan haluan dan buritan meruncing, timbul- tenggelam
di antara ombak- ombak purnama yang menggila. Layar kemudi haluan menggelembung
membikin lunas menerjang serong gunung- gunung air itu- serong ke barat laut. Barisa dayung
pada diding kapal berkayuh berirama seperti kaki- kaki pada ular naga. Layarnya yang terbuat
dari pilinan kapas dan benang sutra, mengilat seperti emas, kuning dan menyilaukan.
Sang Patih berhenti di tengah- tengah pendopo, dekat pada damarsewu, menegur,
“Dingin- dingin begini anakanda datang. Pasti ada sesuatu yang keluarbiasaan. Mendekat sini,
anakanda.” Dan Patragading berjalan mendekat dengan lutuutnya sambil mengangkat sembah,
merebahkan diri pada kaki Sang Patih. “ Ampuni patik, membangunkan paduka pada malam
buta begini Kabar duka , Paduka. Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus memasuki Jepara
tanpa diduga- duga, menyalahi aturan perang.”
“Allah Dewa Batara!” sahut Sang Patih. “Itu bukan aturan raja- raja! Itu aturan brandarl!”
“Begitulah kata warta,” [ada meneruskan dengan hati- hati matanya tertuju pada Boris.
“Semua bangunan batu di atas wilayah Kota, gapura, arca, pagoda, kuil, candi, akan dibongkar.
Setiap batu berukir telah dijatuhi hukum buang ke laut! Tinggal hanya pengumumannya.”
“Disambar petirlah dia!” Boris meraung, seakan batu- batu itu bagian dari dirinya sendiri.
“Dia hendak cekik semua pernahat dan semua dewa di kahyangan. Dikutuk dia oleh Batara Kala!”
Tiba- tiba suaranya turun mengiba-iba: “Apa lagi artinya pengabdian? Aku pergi! Jangan dicari.
Tak perlu dicari!” Meraung.
Ia lari keluar ruangan, langsung menuju ke pelataran depan. Diangkatnya tangga dan
dengan melangkahi pagar papan kau. Dari balik pagar orang berseru- seru, “Lar dari asrama!
Lari!”
Mula- mula pertikaian berkisar pada kelakukan Trenggono yang begitu sampai hati
membunuh abangnya sendiri, kemudian diperkuat oleh sikapnya yang plos terhadap peristiwa
Pakuan. Mengapa Sultan tak juga menyataka sikap menentang usaha Portugis yang sudah mulai
melakukan perdagangan ke Jawa? Sikap itu semakin ditunggu semakin tak datang. Para musafir
yang sudah tak dapat menahan hati lagi telah bermusyawarah dan membantuk utusan untuk
menghadap Sultan. Mereka ditolak dengan alasan: apa yang terjadi di Pajajaran tak punya
sangkut paut dengan Demak dan musafir.
Jawaban itu mengecewakan para musafir. Bila demikian, merka menganggap, sudah tak
ada perlunya lagi para musafir mengagungkan Demak karena keagungannya memang sudah tak
ada lagi. Apa gunanya armada besar peninggalan Unus, yang telah dua tahun disiapkan kalau
bukan untuk mengusir Portugis dan dengan demikia terjamin dan melindungi Demak sebagai
negeri Islam pertama- tama di Jawa? Masuknya Peranggi ke Jawa berarti ancaman langsung
terhadap Islam. Kalau Trenggono tetap tak punya sikap, jelas dia tak punya sesuatu urusan
dengan islam.
...
Orang menarik kesimpulan dari perkembangan terakhir: antara anak dan ibu takkan ada
perdamaian lagi. Dan pertanyaan kemudian yang timbul: Adakah Sultan akan mengambil
tindakan terhadap ibunya sendiri sebagaimana ia telah melakukannnya terhadap abang
kandungnya.
Pangeran Seda Lepen? Orang menunggu dan menunggu dengan perasaan prihatin teradap
keselamatan wanitu tua itu. Sultan Trenggono tak mengambil sesuatu tindakan terhadap ibunya.
Ia makin keranjingan membangun pasukan daratnya. Hampir setiap hari orang dapat melihat ia
berada di tengah- tengah pasukan kuda kebaggannya, baik dalam latihan, sodor, maupun
ketangkasan berpacu samba memainkan pedang menghajar boneka digantungkan pada sepotong
kayu.. Ia sendiri ikut dalam latihan- latihan ini.
Dan dalam salah satu kesempatan semacam ini pernah ia berkata secara terbuka, “Tak
ada yang lebih ampuh daripada pasukan kuda. Lihat, kawula kami semua!” Dan para perwira
pasukan kuda pada berdatangan dan merubungnya, semua di atas kuda masing- masing.
“Pada suatu kali, kaki kuda Demak akan mengepulkan debu di seluruh bumi Jawa. Bila
debunya jatuh kembali ke bumi, ingat- ingat para kawula, akan kalian lihat, takkan ada satu
tapak kaki orang Peranggi pun tampak. Juga tapak- tapaknya di Blambangan dan Pajajaran akan
musnah lenyap tertutup oleh debu kuda kalian.” Seluruh Tuban kembali dalam ketengan dan
kedamaian kota dan pedalaman. Sang Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh Kala Cuwil,
pemimpin pasukan gajah, Nama barunya Wirabumi. Panggilan yang lengkap : Gusti Patih Tuban
Kala Cuwil Sang Wirabumi. Dan sebagai patih, ia masih tetap memimpin pasukan gajah, maka
Kala Cuwil tak juga terhapus dalam sebutan. Pasar kota dan pasar bandar ramai kembali seperti
sediakala. Lalu lintas laut, kecuali dengan Atas Angin, pulih kembali. Sang Adipati telah
menjatuhkan titah: kapal- kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh dan berdagang di
Malaka ataupaun Pasai.
awaban itu mengecewakan para musafir. Bila demikian, merka menganggap, sudah tak ada
perlunya lagi para musafir mengagungkan Demak karena keagungannya memang sudah tak ada
lagi. Apa gunanya armada besar peninggalan Unus, yang telah dua tahun disiapkan kalau bukan
untuk mengusir Portugis dan dengan demikia terjamin dan melindungi Demak sebagai negeri
Islam pertama- tama di Jawa? Masuknya Peranggi ke Jawa berarti ancaman langsung terhadap
Islam. Kalau Trenggono tetap tak punya sikap, jelas dia tak punya sesuatu urusan dengan islam.
...
Orang menarik kesimpulan dari perkembangan terakhir: antara anak dan ibu takkan ada
perdamaian lagi. Dan pertanyaan kemudian yang timbul: Adakah Sultan akan mengambil
tindakan terhadap ibunya sendiri sebagaimana ia telah melakukannnya terhadap abang
kandungnya.
Pangeran Seda Lepen? Orang menunggu dan menunggu dengan perasaan prihatin teradap
keselamatan wanitu tua itu. Sultan Trenggono tak mengambil sesuatu tindakan terhadap ibunya.
Ia makin keranjingan membangun pasukan daratnya. Hampir setiap hari orang dapat melihat ia
berada di tengah- tengah pasukan kuda kebaggannya, baik dalam latihan, sodor, maupun
ketangkasan berpacu samba memainkan pedang menghajar boneka digantungkan pada sepotong
kayu.. Ia sendiri ikut dalam latihan- latihan ini.
Dan dalam salah satu kesempatan semacam ini pernah ia berkata secara terbuka, “Tak
ada yang lebih ampuh daripada pasukan kuda. Lihat, kawula kami semua!” Dan para perwira
pasukan kuda pada berdatangan dan merubungnya, semua di atas kuda masing- masing.
“Pada suatu kali, kaki kuda Demak akan mengepulkan debu di seluruh bumi Jawa. Bila
debunya jatuh kembali ke bumi, ingat- ingat para kawula, akan kalian lihat, takkan ada satu
tapak kaki orang Peranggi pun tampak. Juga tapak- tapaknya di Blambangan dan Pajajaran akan
musnah lenyap tertutup oleh debu kuda kalian.” Seluruh Tuban kembali dalam ketengan dan
kedamaian kota dan pedalaman. Sang Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh Kala Cuwil,
pemimpin pasukan gajah, Nama barunya Wirabumi. Panggilan yang lengkap : Gusti Patih Tuban
Kala Cuwil Sang Wirabumi. Dan sebagai patih, ia masih tetap memimpin pasukan gajah, maka
Kala Cuwil tak juga terhapus dalam sebutan. Pasar kota dan pasar bandar ramai kembali seperti
sediakala. Lalu lintas laut, kecuali dengan Atas Angin, pulih kembali. Sang Adipati telah
menjatuhkan titah: kapal- kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh dan berdagang di
Malaka ataupaun Pasai.
TUGAS KELOMPOK
LKPD 1
Setelah kamu membaca teks cerita sejarah “ Mangir” karya Pramoedya Ananta
Toer, analisislah unsur kebahasaan teks cerita sejarah tersebut.
No Unsur Uraian
1 Kalimat bermakna Lampau 1. ….……………………………………………………..
2. ….……………………………………………………..
3. ….……………………………………………………..
4. ….…………………………………………………….
5. ….…………………………………………………….
“Selamat Mengerjakan”
KUNCI JAWABAN LKPD I
Setalah kamu membaca teks cerita sejarah “ Mangir” karya Pramoedya Ananta
Toer, identifikasilah unsur kebahasaan teks cerita sejarah tersebut.
No Unsur Uraian
1 Kalimat bermakna Lampau 1. Sang Patih berhenti ditengah tengah pendopo
2. Abad keenam belas masehi
3. Tak ada lebih ampuh dari pasukan kuda
2 Konjungsi Kronologis 1. Mula mula pertikaian berkisar pada kelakuan
trenggono yang begitu sampai hati membunuh
abangnya sendiri
2. Kemudian diperkuat oleh sikapnya yang polos
terhadap peristiwa pakuan
5 Kalimat Tidak Langsung 1. “Begitulah kata warta” pada meneruskan dengan hati
hati matanya tertuju pada boris
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Tanggal :
Nama Anggota Kelompok : 1.
2.
3,
Tujuan
Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik dengan model Project Based
Learning peserta didik dapat menganalisis
kebahasaan teks cerita sejarah serta terampil
menulis cerita sejarah pribadi dengan memperhatikan
kebahasaan teks cerita sejarah, dengan penuh rasa
ingin tahu, tanggung jawab, jujur dan
Percaya diri.
PETUNJUK BELAJAR
1. Baca dan cermatilah Lembar Kerja Peserta Didik ini dengan teliti dan
jelas.
2. Apabila ada yang tidak dimengerti dari Lembar Kerja Peserta Didik
ini, peserta didik bisa menanyakan kepada guru.
3. Kerjakanlah tugas-tugas yang ada di dalam Lembar Kerja Peserta
Didikdengan benar, baik secara individu maupun kelompok.
4. Presentasikanlah hasil kerja kelompok di depan kelas!
TUGAS KELOMPOK
LKPD II
1. Perhatikan film cerita sejarah berjudul “Soekarno” yang ditayangkan oleh guru!
2. Identifikasilah unsur fakta sejarah dan unsur imajinatif yang terdapat dalam film tersebut !
No Unsur Uraian
1 Unsur fakta sejarah 1. ….……………………………………………………..
2.….……………………………………………………..
3.….……………………………………………………..
4.….……………………………………………………..
5.….……………………………………………………..
6.…………………………………………………………
1. Perhatikan film cerita sejarah berjudul “Soekarno” yang ditayangkan oleh guru!
2. Identifikasilah unsur fakta sejarah dan unsur imajinatif yang terdapat dalam film tersebut !
No Unsur Uraian
1 Unsur fakta sejarah 1. Soekarno dan hatta diculik ke rengasdengklok pada
tanggal 15 Agustus 1945
2. Saat jepang masuk keindonesia, jepang berusaha
mengambil hati rakyat terlebih dahulu dengan
membebaskan orang indonesi yang di tahan belanda
termasuk soekarno hatta, diizinkan mengibarkan
bendera merah putih.
3. Tidak ada fakta sejarah terkait foto soekarno bekerja
sebagai mandor romusha
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Tanggal :
Nama Siswa :
Kompetensi
4. Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Tujuan
Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik dengan model Project Based
Learning peserta didik dapat menganalisis
kebahasaan teks cerita sejarah serta terampil
menulis cerita sejarah pribadi dengan memperhatikan
kebahasaan teks cerita sejarah, dengan penuh rasa
ingin tahu, tanggung jawab, jujur dan
Percaya diri.
PETUNJUK BELAJAR
5. Baca dan cermatilah Lembar Kerja Peserta Didik ini dengan teliti dan
jelas.
6. Apabila ada yang tidak dimengerti dari Lembar Kerja Peserta Didik
ini, peserta didik bisa menanyakan kepada guru.
7. Kerjakanlah tugas-tugas yang ada di dalam Lembar Kerja Peserta
Didikdengan benar, baik secara individu maupun kelompok.
8. Presentasikanlah hasil kerja kelompok di depan kelas!
TUGAS INDIVIDU
LKPD III
1. Silahkan ananda pilih satu peristiwa sejarah yang pernah terjadi dalam hidup ananda
!
2. Coba ananda susun kerangka/ konsep peristiwa sejarah yang akan ananda tulis
3. Setelah selesai ananda membuat konsep, ananda kembangkan konsep yang telah
ananda buat menjadi teks cerita sejarah dengan memperhatikankebahasaan teks
cerita sejarah !
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MENYUSUN KERANGKA TEKS CERITA SEJARAH PRIBADI
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
No Aspek Uraian
1 Judul ….…………………………………………………….
….…………………………………………………….
2 Topik (Peristiwa yang dipilih ….……………………………………………………
untuk diceritakan) ……………………………………………………….
….…………………………………………………….
….…………………………………………………….
3 Tokoh (orang yang terlibat dalam ….…………………………………………………….
cerita tersebut ) ….…………………………………………………….
….…………………………………………………….
….…………………………………………………….
4 Latar (Tempat terjadinya ….……………………………………………………
peristiwa) ….…………………………………………………….
….…………………………………………………….
….…………………………………………………….
5 Alur Cerita ….……………………………………………………
……………………………………………………….
….……………………………………………………
….……………………………………………………
6 Alasan terjadinya peristiwa ….……………………………………………………
(mengapa peristiwa itu terjadi) ….……………………………………………………
….……………………………………………………
….…………………………………………………….
Selamat mengerjakan!
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama :
Kelas :
….……………………………………………..
.……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
Kunci Jawaban Menulis teks cerita sejarah pribadi : Jawaban peseta didik
bervariasi sesuai pengalaman peserta didik
EVALUASI PEMBELAJARAN
TEKS
CERITA
SEJARAH
KELAS XII
EVALUASI PEMBELAJARAN
A. Identitas Sekolah
Satuan Pendidikan : SMA Islam Al-Ishlah Bukittinggi
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/ Genap
Materi Pokok : Teks Cerita Sejarah
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit (3x Pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2022/2023
B. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model Problem
Based Learning dan Project Based Learning peserta didik dapat menganalisis
kebahasaan teks cerita sejarah serta terampil menulis cerita sejarah pribadi dengan
memperhatikan kebahasaan teks cerita sejarah, dengan penuh rasa ingin tahu, tanggung
jawab, jujur dan Percaya diri.
Lampiran Instrumen Penilaian
A. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
1) Buku Jurnal
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMA Islam Al-Ishlah Bukittinggi
Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
1
2
3
4
5
6
7
8
2) Lembar Observasi
Lembar Observasi Penilaian Sikap
rasa ingin tahu, tanggung jawab, kreatif, jujur, dan percaya diri.
No Nama Siswa Aspek Sikap
Dilakukan/muncul
No Perilaku YA TIDAK
1 Saya selalu berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
Saya berusaha mengikuti pembelajaran dengan penuh
2 perhatian
3 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
Saya berani mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak
4 dipahami
5 Saya selalu berperan aktif dalam kelompok
6 Saya menyerahkan tugas tepat waktu
7 Saya selalu membuat catatan hal-hal yang dianggap penting
Saya ingin menguasai dan dapat mengikuti kegiatan
8 pembelajaran dengan baik
9 Saya menghormati dan menghargai teman
10 Saya menghormati dan menghargai guru
4 ) Lembar Penilaian Teman Sejawat
Materi Letak
Kompetensi Dasar IPK Kls/ Indikator Soal Btr soal
Pokok Soal
Smt
3.4 Menganalisis
3.4.1Peserta Kebahasaa XII/1 Disajikan teks cerita Uraian LKPD 1
Kebahasaan Teks didik
n Teks sejarah berjudul “
mampu
Cerita Sejarah menentuk Cerita Mangir” Karya
an aspek Sejarah Pramoedya Ananta
kebahasa
Toer. Siswa diminta
an dalam
teks cerita menganalisis unsur
sejarah kebahasaan teks
3.4.2Peserta tersebut/
didik
mampu
menjelask
an aspek
kebahasa
an dalam
teks cerita
sejarah
Indikator :
3.4.1 Peserta didik mampu menentukan aspek kebahasaan dalam teks cerita sejarah
3.4.2 Peserta didik mampu menjelaskan aspek kebahasaan dalam teks cerita sejarah
4.4.1 Memahami unsur fakta sejarah dan unsur imajinatif dalam cerita sejarah
4.4. 2 Merancang konsep peristiwa peristiwa secara struktural sebagai langkah menulis teks cerita sejarah
4.4.3 Memproduksi teks cerita sejarah pribadi dengan memperhatikan kebahasaan
Indikator :
3.4.1 Peserta didik mampu menentukan aspek kebahasaan dalam teks cerita sejarah
3.4.2 Peserta didik mampu menjelaskan aspek kebahasaan dalam teks cerita sejarah
4.4.1 Memahami unsur fakta sejarah dan unsur imajinatif dalam cerita sejarah
4.4. 2 Merancang konsep peristiwa peristiwa secara struktural sebagai langkah menulis teks cerita sejarah
4.4.3 Memproduksi teks cerita sejarah pribadi dengan memperhatikan kebahasaan