Anda di halaman 1dari 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Seyegan


Kelas/Semester : X/ Genap
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Biografi
Alokasi Waktu : Dua Pertemuan (4 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Inti

KI-1 K1-2

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Memahami, menerapkan, menganalisis


yang dianutnya pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

K1-3 K1-4

Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural konkret dan ranah abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengembangan dari yang dipelajarinya di
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan sekolah secara mandiri, dan mampu
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


Pengetahuan (KD-3) IPK
3.15Menganalisis aspek makna dan 3.15.1 Menganalisis makna dalam setiap
kebahasaan dalam teks biografi. struktur teks biografi
3.15.2 Menganalisis unsur kebahasaan teks
biografi
3.15.3 Mendata pokok isi teks biografi
3.15.4 Mendata ciri kebahasaan teks biografi
Keterampilan (KD-4) IPK
4.15 Menyusun teks biografi tokoh 4.15.1 Menyusun teks biografi tokoh dengan
memerhatikan struktur, kebahasaan dan isi
4.15.2 Menyunting teks biografi yang telah
disusun sesuai struktur, kebahasaan dan isi
B. Tujuan Pembelajaran

Melalui discovery learning peserta didik dapat menganalisis aspek makna dan kebahasaan
dalam teks biografi serta menyusun teks biografi tokoh dengan sikap jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, santun, serta responsif.

C. Materi Pembelajaran

Pertemuan Pertama
1. Analisis makna setiap struktur teks biografi
2. Unsur kebahasaan teks biografi

Pertemuan Kedua
1. Cara mendata pokok-pokok isi dan ciri kebahasaan teks biografi

Pertemuan Ketiga
1. Langkah-langkah menyusun teks biografi dengan memperhatikan struktur, isi dan ciri
kebahasaan
2. Cara menyunting teks biografi dengan memperhatikan struktur, isi dan ciri kebahasaan

D. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran : discovery learning


2. Pendekatan : Saintifik dan pedagogik genre
3. Metode : diskusi, tanya jawab, inkuiri

E. Media atau Alat Pembelajaran


1. Media Pembelajaran : PPT, buku, lembar kerja, teks biografi, video biografi
2. Alat Pembelajaran : LCD, pelantang, spidol, papan tulis

F. Sumber Belajar
1. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X, Kemdikbud 2016
2. Buku teks Siswa Bahasa Indonesia Kelas X, Kemdikbud 2016

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 JP @ 45 menit)
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.15.1 Menganalisis makna dalam setiap struktur teks biografi
3.15.2 Menganalisis unsur kebahasaan teks biografi

Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Literasi, PPK,


Waktu HOTS, 4C
A. Kegiatan Pendahuluan 10’
1. Peserta didik memberi salam kepada guru, Religius
berdoa, mengecek kebersihan kelas, dan Peduli lingkungan
mengondisikan diri siap belajar.
2. Peserta didik menyaksikan video tentang Rasa ingin tahu
biografi R.A. Kartini. Communication
3. Peserta didik menyimak tujuan dan manfaat Rasa ingin tahu
pembelajaran dalam kehidupan. Communication
4. Peserta didik menyimak pokok-pokok materi Antusias
pembelajaran. Communication
5. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran Antusias
yang akan dilakukan. Communication
6. Peserta didik mendapat motivasi tentang Antusias
semangat belajar. Communication
B. Kegiatan Inti 60’
Pemberian Stimulus
1. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri Collaboration
atas 3-4 anak secara heterogen.
2. Peserta didik membaca contoh teks biografi. Creativity, critical
3. Peserta didik memperhatikan setiap bagian teks thingking &
biografi tersebut untuk menganalisis makna problem solving
dalam setiap struktur dan unsur kebahasaan teks Literasi
biografi tersebut dengan saksama.
Identifikasi Masalah
4. Peserta didik berdiskusi untuk memunculkan Collaboration,
pertanyaan tentang struktur teks biografi tersebut critical thinking,
dengan bertanggung jawab. rasa ingin tahu,
5. Peserta didik berdiskusi untuk memunculkan tanggung jawab,
pertanyaan tentang unsur kebahasaan tersebut santun
dengan bertanggung jawab.
6. Peserta didik berdiskusi merumuskan pertanyaan
tentang struktur dan unsur kebahasaan teks
biografi tersebut
Pengumpulan Data
7. Peserta didik berdiskusi mencari informasi Collaboration,
tentang makna dalam setiap struktur kebahasaan critical thinking,
teks biografi tersebut. literasi, rasa ingin
8. Peserta didik berdiskusi mencari informasi tahu, tanggung
tentang makna dalam unsur kebahasaan teks jawab, santun
biografi tersebut.
Pengolahan Data
9. Peserta didik mengerjakan secara kritis Collaboration,
menentukan tentang makna dalam setiap struktur critical
dan unsur kebahasaan teks biografi dengan thinking,tanggung
bertanggung jawab (LK.1). jawab,santun,
10. Peserta didik bersama kelompok menyimpulkan HOTS
hasil kerja kelompok secara jujur dan penuh
tanggung jawab.
Pemverifikasian
11. Peserta didik menukarkan hasil diskusi Collaboration,
mengenai struktur dan unsur kebahasaan teks critical thinking,
biografi dengan kelompok lain. creativity,
12. Peserta didik membaca secara kritis hasil kerja communication
kelompok lain secara santun.
13. Peserta didik saling menanggapi hasil kerja
kelompok lain dengan menuliskan kekurangan
dan kelebihan dengan penuh tanggung jawab.
14. Peserta didik mengembalikan hasil diskusi
kepada kelompok asal.
Penyimpulan
15. Peserta didik memperbaiki hasil kerja kelompok. Critical thinking,
16. Peserta didik menerima penguatan dan umpan antusias
balik dari guru terkait hasil kerja siswa.
17. Peserta didik menyimpulkan mengenai struktur
dan unsur kebahasaan teks biografi.
C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
2. Peserta didik merefleksi penguasaan materi yang Communication
telah dipelajari dengan membuat catatan materi
struktur dan unsur kebahasaan teks biografi.
3. Peserta didik mengerjakan tes formatif. Critical thinking,
tanggung jawab,
jujur
4. Peserta didik mendapat umpan balik dari tes Rasa ingin tahu
formatif yang telah dilaksanakan.
5. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran Rasa ingin tahu
pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan Kedua (2 JP @ 45 menit)


Indikator Pencapaian Kompetensi
3.15.1 Mendata pokok isi teks biografi
3.15.2 Mendata ciri kebahasaan teks biografi

Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Literasi, PPK,


Waktu HOTS, 4C
A. Kegiatan Pendahuluan 10’
1. Peserta didik memberi salam kepada guru, Religius
berdoa, mengecek kebersihan kelas, dan Peduli lingkungan
mengondisikan diri siap belajar.
2. Peserta didik bertanya jawab dengan guru Rasa ingin tahu
tentang materi pelajaran pelajaran pertemuan Communication
sebelumnya.
3. Peserta didik menyimak tujuan dan manfaat Rasa ingin tahu
pembelajaran dalam kehidupan. Communication
4. Peserta didik menyimak pokok-pokok materi Antusias
pembelajaran. Communication
5. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran Antusias
yang akan dilakukan. Communication
B. Kegiatan Inti 60’
Pemberian Stimulus
1. Peserta didik membaca biografi Soekarno. Collaboration
2. Peserta didik memperhatikan teks biografi untuk
mengetahui cara mendata pokok-pokok isi teks Literasi
biografi. Creativity, critical
3. Peserta didik memperhatikan teks biografi untuk thingking, rasa ingin
mendata ciri bahasa teks biografi. tahu, dan antusias
Identifikasi Masalah
4. Peserta didik berdiskusi untuk memunculkan Collaboration,
pertanyaan tentang cara mendata pokok-pokok critical thinking,
isi teks biografi secara jujur dan bertanggung rasa ingin tahu
jawab.
5. Peserta didik berdiskusi untuk memunculkan
pertanyaan tentang ciri bahasa dalam teks
tersebut dengan bertanggung jawab.
6. Peserta didik berdiskusi untuk merumuskan
pertanyaan tentang data pokok-pokok isi dan ciri
bahasa teks biografi.
Pengumpulan Data
7. Peserta didik mencari informasi tentang data Literasi, rasa ingin
pokok-pokok isi yang ada di dalam teks biografi tahu, tanggung
tersebut dengan disiplin dan bertanggung jawab. jawab
8. Peserta didik mencari informasi tentang data ciri
bahasa yang ada di dalam teks biografi tersebut
dengan disiplin dan bertanggung jawab.
Pengolahan Data
9. Peserta didik secara kritis menentukan data Collaboration,
pokok-pokok isi dan ciri bahasa yang ada di critical thinking,
dalam teks biografi tersebut dengan disiplin dan HOTS
bertanggung jawab (LK.2)
10. Peserta didik mencatat secara kritis menentukan
data pokok-pokok isi dan ciri bahasa yang ada di
dalam teks biografi tersebut dengan disiplin dan
bertanggung jawab (LK.2)
Pemverifikasian
11. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja Collaboration,
kelompoknya dalam menjelaskan data pokok- critical thinking,
pokok isi dan cirri bahasa yang ada di dalam creativity,
teks biografi tersebut santun dan bertanggung communication,
jawab. tanggung jawab,
12. Peserta didik saling menanggapi hasil kerja santun, berani
temannya dengan santun dan bertanggung
jawab.
Penyimpulan
13. Peserta didik memperbaiki hasil kerja. Critical thinking,
14. Peserta didik menerima penguatan dan umpan antusias
balik dari guru terkait hasil kerja siswa.
15. Peserta didik menyimpulkan tentang cara
mendata pokok-pokok isi dan ciri bahasa yang
ada di dalam teks biografi.
C. Kegiatan Penutup
16. Siswa menyimpulkan materi biografi yang telah
dipelajari
17. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah Communication
dipelajari dengan membuat catatan materi
mendata pokok-pokok isi dan ciri bahasa yang
ada di dalam teks biografi.
18. Siswa mengerjakan tes formatif. Critical thinking,
tanggung jawab,
jujur
19. Siswa mendapat umpan balik dari tes formatif Rasa ingin tahu
yang telah dilaksanakan.
20. Siswa menyimak rencana pembelajaran pada Rasa ingin tahu
pertemuan selanjutnya.
Pertemuan Ketiga (2 JP @ 45 menit)
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.15.1 Menyusun teks biografi tokoh dengan memerhatikan struktur, bahasa dan isi
4.15.2 Menyunting teks biografi yang telah disusun susuai struktur, bahasa dan isi
Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Literasi, PPK,
Waktu HOTS, 4C
A. Kegiatan Pendahuluan 10’
1. Peserta didik memberi salam kepada guru, Religius
berdoa, mengecek kebersihan kelas, dan Peduli lingkungan
mengondisikan diri siap belajar.
2. Peserta didik ditanya mengenai riwayat Ayah Rasa ingin tahu
dan Ibu masing-masing. Communication
3. Peserta didik menyimak tujuan dan manfaat Rasa ingin tahu
pembelajaran dalam kehidupan. Communication
4. Peserta didik menyimak pokok-pokok materi Antusias
pembelajaran. Communication
5. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran Antusias
yang akan dilakukan. Communication
B. Kegiatan Inti 60’
Pemberian Stimulus
6. Peserta didik membaca contoh biografi. Collaboration
7. Peserta didik memperhatikan contoh teks
biografi tersebut untuk memunculkan Literasi
pertanyaan cara menyusun teks biografi dengan Creativity, critical
memperhatikan struktur, isi, dan kebahasaan thingking, rasa ingin
teks biografi secara disiplin dan bertanggung tahu, dan antusias
jawab.
8. Peserta didik memperhatikan cara mendata
identitas dan riwayat dari tokoh yang akan
dibuat biografi secara saksama.
9. Peserta didik memperhatikan cara membuat
kerangka berdasarkan struktur secara saksama.
10. Peserta didik memperhatikan cara
mengembangkan kerangka menjadi teks biografi
secara utuh dengan saksama.
11. Peserta didik memperhatikan cara menyunting
teks biografi.
12. Peserta didik merumuskan langkah-langkah
yang dilakukan dalam menyusun teks biografi.
Identifikasi Masalah
13. Peserta didik memilih tokoh yang akan dibuat Collaboration,
biografi, tokoh yang dipilih adalah orang tua critical thinking,
atau wali peserta didik. rasa ingin tahu
Pengumpulan Data
14. Peserta didik mendata identitas dan riwayat dari Literasi, rasa ingin
orang tua/ wali secara disiplin dan bertanggung tahu, tanggung
jawab. jawab
Pengolahan Data
15. Peserta didik membuat kerangka berdasarkan Collaboration,
struktur secara disiplin dan bertanggung jawab. critical thinking,
16. Peserta didik mengembangkan kerangka HOTS
menjadi teks biografi secara utuh dengan
disiplin dan bertanggung jawab. (LK3)
Pemverifikasian
17. Peserta didik menukarkan hasil kerja dengan Collaboration,
tanggung jawab dan berani. critical thinking,
18. Peserta didik memberikan tanggapan yang creativity,
santun terhadap hasil kerja teman. communication,
19. Peserta didik mengembalikan hasil kerja teman. tanggung jawab,
santun, berani
Penyimpulan
20. Peserta didik memperbaiki/menyunting hasil Critical thinking,
kerja masing-masing. antusias
21. Peserta didik menerima penguatan dan umpan
balik dari guru terkait hasil kerja siswa.
22. Peserta didik menyimpulkan tentang cara
menyusun teks biografi.
C. Kegiatan Penutup
23. Siswa menyimpulkan materi menyusun teks
biografi yang telah dipelajari
24. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah Communication
dipelajari dengan membuat catatan materi cara
menyusun teks biografi.
25. Siswa mengerjakan tes formatif. Critical thinking,
tanggung jawab,
jujur
26. Siswa mendapat umpan balik dari tes formatif Rasa ingin tahu
yang telah dilaksanakan.
27. Siswa menyimak rencana pembelajaran pada Rasa ingin tahu
pertemuan selanjutnya.
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian: Observasi, Penilaian diri, Tes Tertulis, dan Penugasan
2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan Pertama
Teknik : Observasi, Tes tulis
Instrumen : lembar observasi, soaluraian
b. Pertemuan Kedua
Teknik : Observasi, Tes tulis
Instrumen : lembar observasi, soal uraian
c. Pertemuan 3
Teknik : Lembar Observasi
Instrumen : Produk (lebih dirinci)

I. Pembelajaran Remidial
a. Rancangan Pembelajaran Remidial (Terlampir)
Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa yang belum mencapai KKM. Remidial
yang diberikan dapat berupa modul, penugasan, dan tes ulang. Apabila memiliki cukup
waktu, siswa yang belum mencapai KKM diberi pembelajaran ulang.
b. Rancangan Pengayaan (Terlampir)
Pengayaan diberikan kepada siswa yang sudah mencapai KKM tetapi nilai yang
diperoleh bukanlah nilai gemuk. Misalnya, KKM 80 sedangkan nilai yang diperoleh
siswa sekitar 80-85. Maka siswa yang mendapat nilai 80-85 mendapat pengayaan.
Pengayaan yang diberikan dapat berupa penugasan maupun tambahan materi.

Mengetahui, Sleman, Desember 2019


Kepala SMA Negeri 1 Seyegan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia

Drs. Aris Sutardi, M.Sc. Astuti Purbaningtyas, S.Pd. Gr.


NIP 19640128 199003 1 003 NIP 19920205 201903 2 010
LAMPIRAN 1
Pertemuan 1
Indikator
3.15.1 Menganalisis makna dalam setiap struktur teks biografi
3.15.2 Menganalisis unsur kebahasaan teks biografi

Bahan Ajar

1. Struktur teks biografi


a) Orientasi
Orientasi merupakan bagian dimana menjelaskan tentang pengenalan tokoh,
berisi gambaran awal tentang tokoh yang diceritakan dalam biografi tersebut.
b) Peristiwa dan Masalah
Bagian peristiwa atau kejadian merupakan bagian yang berisi tentang sebuah
peristiwa atau kejadian yang pernah dialami, termasuk didalamnya memuat tentang
masalah yang pernah dihadapinya dalam mencapai tujuan serta cita-citanya. Hal-hal
yang menarik, mengagumkan, mengesankan, dan mengharukan yang pernah dialami
tokoh juga diuraikan dalam bagian ini.
c) Reorientasi
Reorientasi merupakan bagian penutup. Bagian ini berisi tentang pandangan
penulis terhadap tokoh yang diceritakan tersebut. Reorientasi bersifat opsional, yang
artinya pada bagian ini boleh ada atau tidak.

Kutipan Makna

Orientasi Raden Ajeng Kartini atau lebih R.A Kartini merupakan


dikenal Ibu Kartini merupakan keturunan keturunan yang masih kukuh adat
keluarga terpandang Jawa. Dia lahir 21 April istiadatnya, tetapi ia tetap kukuh
1879, dimana adat istiadat masih kukuh mendapatkan pendidikan
dipegang oleh masyarakat, termasuk
keluarganya. Satu hal yang diwariskan dari
keluarganya adalah pendidikan.
Peristiwa dan Dia pun mulai bergerak R.A.Kartini
Masalah mengumpulkan teman-teman wanitanya mengumpulkan teman-teman
wanitannya untuk diajari baca
untuk diajari baca tulis dan pengetahuan
tulis dan pengetahuan.dia
lainnya. Makin hari, Kartini makin menyibukkan diri untuk aktivitas
disibukkan dengan aktivitas membaca dan mengajar. Teman belandanya
juga banyak di Belanda, dan ia
mengajarnya. Dia juga punya banyak teman
juga sering berkomunikasi
di Belanda dan sering berkomunikasi dengan dengan mereka.
mereka.
Reorientasi Namanya kini diabadikan sebagai Karena jasa-jasa Kartini untuk
mengangkat kaumnya, sekarang
nama jalan. Tidak hanya di kota-kota di
ia telah diabadikan sebagai nama
Indonesia saja, melainkan di kota-kota di jalan. Selain itu untuk
mengenangnya W.R Supratman
Belanda. Seperti Kota Utrecht, Venlo,
juga telah menciptakan sebuah
Amsterdam, dan Harleem. WR. Supratman lagu yang berjudul Ibu Kita
Kartini
bahkan membuatkan lagu berjudul Ibu Kita
Kartini untuk mengenang jasa-jasanya

2) Unsur Kebahasaan
a. Pronomina, yaitu kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai
seseorang atau sesuatu secara tidak langsung, misalnya ia, -nya, mereka, kita dan kami.
b. Pengacu dan hal yang diacu, yaitu alat kohesi yang baik karena dapat menghindari
pengulangan kata yang sama terus-menerus.
c. Kata hubung yaitu kata yang berfungsi penghubung antara satu kata dengan kata lain
dalam satu kalimat
LK (Lembar Kerja) pertemuan pertama

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/ semester : X/ I
Kompetensi dasar : 3.15 Menganalisis aspek makna dan kebahasaan dalam teks
biografi.
Bacalah teks biografi berikut!

Soekarno

Soekarno, yang akrab dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar pada 6 Juni 1901. Dia anak
seorang guru sekolah rakyat, Raden Soekami dan wanita Bali berdarah bangsawan, Ida Ayu Rai.
Sebagai anak priyayi yang memang pandai, Soekarno bisa mengecap pendidikan tinggi dan lulus
dari Sekolah Teknik Tinggi di Bandung (kini ITB) pada 1925. Sebagai mahasiswa teknik,
Soekarno terbilang pandai. Akan tetapi, ide-ide nasionalisme rupanya telah membuat dirinya
terpikat. Tiga bulan setelah lulus, pada 1926, lelaki yang dikenal sebagai orator ulung ini
memuatkan ide-ide politiknya di media massa dalam artikel yang berjudul “Nasionalisme, Islam,
dan Marxisme”. Tulisan ini sangat menekankan ide persatuan antarkelompok yang kemudian
menandai pemikiran politiknya sepanjang kariernya.
Perjuangan politik merebut kemerdekaan berlanjut dengan dibentuknya Partai Nasional
Indonesia (PNI) pada 1927. Soekarno menerapkan sikap nonkooperasi dengan Belanda yang
membuatnya beberapa kali masuk tahanan. Pada 1929 dia ditahan oleh Belanda di penjara
Sukamiskin, Bandung, karena aktivitas politiknya, tetapi dibebaskan dua tahun kemudian. Dia
ditahan lagi pada 1933, diasingkan ke Ende, kemudian ke Bengkulu, sampai dia dibebaskan oleh
Jepang pada 1942. Pada masa pendudukan Jepang, Soekarno mendapat kesempatan lebih besar
untuk mempromosikan cita-cita nasional Indonesia yang bekerja sama dengan Jepang melawan
Sekutu. Sikap mau bekerja sama dengan Jepang ini tidak pelak mengundang kritik keras dari
pelbagai kalangan “garis keras” yang menginginkan sikap nonkooperasi dengan Jepang.
Pada 17 Agustus 1945, tak lama setelah Jepang takluk pada Sekutu, atas desakan para
aktivis pemuda yang sempat menculik Soekarno ke Rengas Dengklok, Soekarno dan Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sehari kemudian Soekarno-Hatta diangkat menjadi
presiden dan wakil presiden pertama Indonesia. Mereka segera terlibat dalam perjuangan
melawan pendudukan kembali oleh Belanda. Pada masa itu Soekarno-Hatta sempat dibuang
kembali ke Parapat dan Bangka. Namun, ketika secara resmi Belanda mengakui kedaulatan
Indonesia pada 1949, kedudukan Soekarno sebagai presiden kembali dipulihkan.
Ketika sistem pemerintahan parlemen terbukti tidak berjalan efektif, Soekarno pada akhir
1956 menyerukan pembubaran semua partai politik. Dia kemudian membentuk Demokrasi
Terpimpin pada 1959, dan pada tahun berikutnya membubarkan parlemen terpilih. Soekarno
mencoba menerapkan gagasannya akan tiga pilar kekuatan bangsa, yaitu Nasakom (Nasionalis,
Agama, dan Komunis). Namun, kondisi kisis ekonomi dan politik dalam negeri terus bertambah
runyam.
Dalam bidang politik luar negeri, Soekarno bersikap curiga terhadap AS dan kekuatan
Barat. Untuk mengimbagi kekuatan Barat, dia berperan sebagai pemimpin nengara-negara baru
melawan kekuatan kolonial dan “neokolonial”. Dia berhasil “memaksa” Belanda untuk
menyerahkan Irian Barat (kemudian pada 1963 disebut Irian Jaya, kini Papua). Soekarno
mempermaklumkan “konfrontasi” dengan Federasi Malaysia yang baru dibentuk pada 1963. Pada
1965 Indonesia keluar dari PBB dan Soekarno semakin aktif sebagai tokoh negara-negara “new
emerging forces”. Kharismanya yang hebat tidak hanya memengaruhi rakyat Indonesia, tetapi
juga bangsa-bangsa yang baru merdeka di Asia-Afrika. Dia juga dikenal sebagai salah satu
pemimpin negara Nonblok yang paling terkemuka. Situasi politik Indonesia memuncak dengan
perebutan kekuasaan yang gagal pada 30 September 1965. Kejadian ini kemudian berlanjut
dengan pembunuhan besar-besaran, pembubaran Partai Komunis, dan buntutnya Soekarno
tersingkir. Pemimpin militer Mayjen Soeharto meminta Soekarno untuk menyerahkan kekuasaan
efektifnya melalui Supersemar pada Maret 1966. Soeharto kemudian menjadi presiden
menggantikan Soekarno pada 1968. Sampai kematian Soekarno di Jakarta pada 21 Juni 1970, dia
masih berada dalam status tahanan rumah. Namun, pemerintah menganugerahinya Pahlawan
Proklamasi.
Sebagai Founding Father atau Bapak Bangsa Indonesia, Bung Karno telah mengantarkan
bangsa Indonesia kepada kemerdekaan. Dengan perjuangan yang tanpa pamrih, Bung Karno telah
membangun tatanan keadilan yang menyejahterakan rakyat Indonesia serta berhasil
menyejajarkan Indonesia dengan negara lainnya. Semoga apa yang dilakukannya itu dapat
menginspirasi rakyat Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.

LK (Lembar Kerja) pertemuan pertama


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ semester : VII/ 1
Kompetensi dasar : 3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil
observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan

1. Analisislah makna dalam setiap struktur teks biografi “Soekarno” tersebut!

Kutipan Makna

Orientasi Sebagai anak priyayi yang memang


pandai, Soekarno bisa mengecap pendidikan
tinggi dan lulus dari Sekolah Teknik Tinggi
di Bandung (kini ITB) pada 1925. Sebagai
mahasiswa teknik, Soekarno terbilang
pandai. Akan tetapi, ide-ide nasionalisme
rupanya telah membuat dirinya terpikat.
Tiga bulan setelah lulus, pada 1926, lelaki
yang dikenal sebagai orator ulung ini
memuatkan ide-ide politiknya di media
massa dalam artikel yang berjudul
“Nasionalisme, Islam, dan Marxisme
Peristiwa dan Sehari kemudian Soekarno-Hatta
Masalah diangkat menjadi presiden dan wakil
presiden pertama Indonesia. Mereka segera
terlibat dalam perjuangan melawan
pendudukan kembali oleh Belanda. Pada
masa itu Soekarno-Hatta sempat dibuang
kembali ke Parapat dan Bangka.
Reorientasi Sebagai Founding Father atau Bapak
Bangsa Indonesia, Bung Karno telah
mengantarkan bangsa Indonesia kepada
kemerdekaan.
2. Carilah unsur kebahasaan dalam teks biografi “ Soekarno”

Prominal Pengacu dan hal yang Kata hubung


diacu

Lembar Observasi
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam
menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi

Nama Tanggung Disiplin Santun Jumlah


No Spritual
Peserta jawab Skor
.
didik 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1.

2.

3.

4.

Petunjuk Penyekoran :
Peserta didik memperoleh nilai :
Skor 5 : apabila selalu melakukan hal tersebut
Skor 4 : apabila sering melakukan hal tersebut
Skor 3 : apabila kadang-kadang melakukan hal tersebut
Skor 2 : apabila pernah melakukan hal tersebut
Skor 1 : apabila tidak pernah melakukan hal tersebut

Baik Sekali : apabila memperoleh skor 16 - 20


Baik : apabila memperoleh skor 11 - 15
Cukup : apabila memperoleh skor 6 - 10
Kurang : apabila memperoleh skor 1 - 5

2. Lembar Penilaian Diri


Lembar Penilaian Diri

Nama :
Kelas :
NO Pernyataan TP KD SR SL

1 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan


sesuatu kegiatan
2 Saya jujur pada saat mengerjakan tugas
3 Saya menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
4 Sebagai siswa saya melakukan tugas-tugas dengan
baik
5 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang
dilakukan
6 Saya masuk kelas tepat waktu
7 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
8 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
9 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran

Keterangan :
 SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
 SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
 KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
 TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

3. Lembar Penilaian Antarpeserta Didik


 Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran
 Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.
 Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

Skor
NO Pernyataan 1 2 3 4 5
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan
1
sesuatu kegiatan
2 Tidak menyontek pada saat mengerjakan tugas
Tidak menyalin karya orang lain tanpa
3 menyebutkan sumbernya pada saat
mengerjakan tugas
Sebagai siswa melakukan tugas-tugas dengan
4
baik
Berani menerima resiko atas tindakan yang
5
dilakukan
6 Masuk kelas tepat waktu
7 Mengumpulkan tugas tepat waktu
8 Mengerjakan tugas yang diberikan
9 Tertib dalam mengikuti pembelajaran

Petunjuk Penyekoran :
Skor 5 : apabila selalu melakukan hal tersebut
Skor 4 : apabila sering melakukan hal tersebut
Skor 3 : apabila kadang-kadang melakukan hal tersebut
Skor 2 : apabila pernah melakukan hal tersebut
Skor 1 : apabila tidak pernah melakukan hal tersebut
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 16 - 20
Baik : apabila memperoleh skor 11 - 15
Cukup : apabila memperoleh skor 6 - 10
Kurang : apabila memperoleh skor 1 – 5

Instrumen Penilaian
1. Analisislah makna dalam setiap struktur teks biografi “Soekarno”
2. Carilah unsur kebahasaan pada teks “Soekarno”
Rambu-rambu

Kutipan Makna

Orientasi Raden Ajeng Kartini atau lebih R.A Kartini merupakan


dikenal Ibu Kartini merupakan keturunan keturunan yang masih kukuh adat
keluarga terpandang Jawa. Dia lahir 21 April istiadatnya, tetapi ia tetap kukuh
1879, dimana adat istiadat masih kukuh mendapatkan pendidikan
dipegang oleh masyarakat, termasuk
keluarganya. Satu hal yang diwariskan dari
keluarganya adalah pendidikan.
Peristiwa dan Dia pun mulai bergerak R.A.Kartini
Masalah mengumpulkan teman-teman wanitanya mengumpulkan teman-teman
wanitannya untuk diajari baca
untuk diajari baca tulis dan pengetahuan
tulis dan pengetahuan.dia
lainnya. Makin hari, Kartini makin menyibukkan diri untuk aktivitas
disibukkan dengan aktivitas membaca dan mengajar. Teman belandanya
juga banyak di Belanda, dan ia
mengajarnya. Dia juga punya banyak teman
juga sering berkomunikasi
di Belanda dan sering berkomunikasi dengan dengan mereka.
mereka.
Reorientasi Namanya kini diabadikan sebagai Karena jasa-jasa Kartini untuk
mengangkat kaumnya, sekarang
nama jalan. Tidak hanya di kota-kota di
namanya telah diabadikan
Indonesia saja, melainkan di kota-kota di sebagai nama jalan. Selain itu,
untuk mengenangnya W.R
Belanda. Seperti Kota Utrecht, Venlo,
Supratman juga telah
Amsterdam, dan Harleem. WR. Supratman menciptakan sebuah lagu yang
berjudul Ibu Kita Kartini
bahkan membuatkan lagu berjudul Ibu Kita
Kartini untuk mengenang jasa-jasanya

Prominal Pengacu dan hal yang diacu Kata hubung

-Dia = Kartini Pengacu Hal yang diacu `Rade


Satu hal yang Satu hal yang diwariskan n Ajeng
diwariskan dari keluarganya adalah Kartini atau
-Mereka =wanita pendidikan. Ya, Kartini lebih dikenal
Eropa pernah merasakan bangku Ibu Kartini
-Pengetahuannya= sekolah hingga tamat
pengetahuan Kartini pendidikan dasar.
Karakternya yang haus akan
Namun, dia
ilmu pengetahuan
tidak bisa
membuatnya ingin terus
mengubah
melanjutkan sekolah ke
keputusan itu
jenjang yang lebih tinggi.
- Suaminya= suami
dari Kartini Sebab, dia
Namanya = nama Dalam Dalam pandangannya, adalah anak
Kartini pandangannya, wanita tidak hanya harus pada
bisa urusan “belakang” zamannya
rumah tangga saja. Lebih yang masih
dari itu, wanita juga harus terbelenggu
bisa dan punya wawasan dan oleh keadaan
ilmu yang luas. Bahkan, dia
tidak segan
untuk bertanya
kepada
ayahnya bila
ada hal yang
tidak
dimengertinya.

Tabel Penskoran
No Jawaban Skor

1. Siswa dapat menganalisis makna yang ada di setiap strutur 5


teks dengan jelas dan tepat

2. Siswa dapat menganalisis makna yang ada di setiap strutur 3


teks dengan jelas dan kurang tepat

3. Siswa dapat menganalisis makna yang ada di setiap strutur 2


teks dengan kurang jelas dan kurang tepat

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕


𝑿 𝟏𝟎𝟎
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Lampiran 2
Pertemuan Kedua
Indikator :
3.15.3 Mendata pokok isi teks biografi
3.15.4 Mendata ciri kebahasaan teks biografi
Bahan Ajar

Cara mendata pokok isi


1. Membaca keseluruhan dari teks biografi
2. Mengamati setiap bagian / struktur teks biografi
3. Mendata pokok isi setiap struktur teks biografi
Cara mendata ciri kebahasaan
1. Membaca keseluruhan dari teks biografis
2. Mengamati setiap bagian/ struktur teks biografi
3. Mendata ciri kebahasaan setiap struktur teks biografi
1) Contoh data pokok-pokok isi dan ciri bahasa teks biografi
Pokok isi Ciri bahasa
Isi teks tersebut menjelaskan tentang kehidupan - Di paragraf awal memperkenalkan tokoh
R.A Kartini pada saat kecil di tengah - Kata-kata yang digunakan merujuk tokoh
keluarganya yang dipingit karena mengikuti - Bahasa yang digunakan di paragraph
adat istiadat. Ia hanya mampu menyelesaikan tengah menunjukkan perjalanan hidupnya
pendidikannya sampai tamat Sekolah Dasar. - Paragraf terakhir kata-katanya biasanya
Tetapi Kartini tidak mampu berhenti belajar teladan dari tokoh tersebut.
dan mendirikan sekolah wanita dan dapat
mengangkat derajat wanita menjadi lebih baik.

LK (Lembar Kerja) pertemuan kedua

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/ semester : X/I
Kompetensi dasar : 3.15 Menganalisis aspek makna dan kebahasaan dalam teks
biografi.

Bacalah teks biografi berikut!

Soekarno

Soekarno, yang akrab dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar pada 6 Juni 1901. Dia anak
seorang guru sekolah rakyat, Raden Soekami dan wanita Bali berdarah bangsawan, Ida Ayu Rai.
Sebagai anak priyayi yang memang pandai, Soekarno bisa mengecap pendidikan tinggi dan lulus
dari Sekolah Teknik Tinggi di Bandung (kini ITB) pada 1925. Sebagai mahasiswa teknik,
Soekarno terbilang pandai. Akan tetapi, ide-ide nasionalisme rupanya telah membuat dirinya
terpikat. Tiga bulan setelah lulus, pada 1926, lelaki yang dikenal sebagai orator ulung ini
memuatkan ide-ide politiknya di media massa dalam artikel yang berjudul “Nasionalisme, Islam,
dan Marxisme”. Tulisan ini sangat menekankan ide persatuan antarkelompok yang kemudian
menandai pemikiran politiknya sepanjang kariernya.
Perjuangan politik merebut kemerdekaan berlanjut dengan dibentuknya Partai Nasional
Indonesia (PNI) pada 1927. Soekarno menerapkan sikap nonkooperasi dengan Belanda yang
membuatnya beberapa kali masuk tahanan. Pada 1929 dia ditahan oleh Belanda di penjara
Sukamiskin, Bandung, karena aktivitas politiknya, tetapi dibebaskan dua tahun kemudian. Dia
ditahan lagi pada 1933, diasingkan ke Ende, kemudian ke Bengkulu, sampai dia dibebaskan oleh
Jepang pada 1942. Pada masa pendudukan Jepang, Soekarno mendapat kesempatan lebih besar
untuk mempromosikan cita-cita nasional Indonesia yang bekerja sama dengan Jepang melawan
Sekutu. Sikap mau bekerja sama dengan Jepang ini tidak pelak mengundang kritik keras dari
pelbagai kalangan “garis keras” yang menginginkan sikap nonkooperasi dengan Jepang.
Pada 17 Agustus 1945, tak lama setelah Jepang takluk pada Sekutu, atas desakan para
aktivis pemuda yang sempat menculik Soekarno ke Rengas Dengklok, Soekarno dan Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sehari kemudian Soekarno-Hatta diangkat menjadi
presiden dan wakil presiden pertama Indonesia. Mereka segera terlibat dalam perjuangan
melawan pendudukan kembali oleh Belanda. Pada masa itu Soekarno-Hatta sempat dibuang
kembali ke Parapat dan Bangka. Namun, ketika secara resmi Belanda mengakui kedaulatan
Indonesia pada 1949, kedudukan Soekarno sebagai presiden kembali dipulihkan.
Ketika sistem pemerintahan parlemen terbukti tidak berjalan efektif, Soekarno pada akhir
1956 menyerukan pembubaran semua partai politik. Dia kemudian membentuk Demokrasi
Terpimpin pada 1959, dan pada tahun berikutnya membubarkan parlemen terpilih. Soekarno
mencoba menerapkan gagasannya akan tiga pilar kekuatan bangsa, yaitu Nasakom (Nasionalis,
Agama, dan Komunis). Namun, kondisi kisis ekonomi dan politik dalam negeri terus bertambah
runyam.
Dalam bidang politik luar negeri, Soekarno bersikap curiga terhadap AS dan kekuatan
Barat. Untuk mengimbagi kekuatan Barat, dia berperan sebagai pemimpin nengara-negara baru
melawan kekuatan kolonial dan “neokolonial”. Dia berhasil “memaksa” Belanda untuk
menyerahkan Irian Barat (kemudian pada 1963 disebut Irian Jaya, kini Papua). Soekarno
mempermaklumkan “konfrontasi” dengan Federasi Malaysia yang baru dibentuk pada 1963. Pada
1965 Indonesia keluar dari PBB dan Soekarno semakin aktif sebagai tokoh negara-negara “new
emerging forces”. Kharismanya yang hebat tidak hanya memengaruhi rakyat Indonesia, tetapi
juga bangsa-bangsa yang baru merdeka di Asia-Afrika. Dia juga dikenal sebagai salah satu
pemimpin negara Nonblok yang paling terkemuka. Situasi politik Indonesia memuncak dengan
perebutan kekuasaan yang gagal pada 30 September 1965. Kejadian ini kemudian berlanjut
dengan pembunuhan besar-besaran, pembubaran Partai Komunis, dan buntutnya Soekarno
tersingkir. Pemimpin militer Mayjen Soeharto meminta Soekarno untuk menyerahkan kekuasaan
efektifnya melalui Supersemar pada Maret 1966. Soeharto kemudian menjadi presiden
menggantikan Soekarno pada 1968. Sampai kematian Soekarno di Jakarta pada 21 Juni 1970, dia
masih berada dalam status tahanan rumah. Namun, pemerintah menganugerahinya Pahlawan
Proklamasi.
Sebagai Founding Father atau Bapak Bangsa Indonesia, Bung Karno telah mengantarkan
bangsa Indonesia kepada kemerdekaan. Dengan perjuangan yang tanpa pamrih, Bung Karno telah
membangun tatanan keadilan yang menyejahterakan rakyat Indonesia serta berhasil
menyejajarkan Indonesia dengan negara lainnya. Semoga apa yang dilakukannya itu dapat
menginspirasi rakyat Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.

1. Datalah pokok isi yang ada di dalam teks biografi “Soekarno”

Pokok-pokok isi

2. Datalah ciri kebahasaan yang ada di dalam teks biografi “Soekarno”

Ciri Kebahasaan

Lembar Observasi

Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam
menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi
Nama Tanggung Disiplin Santun Jumlah
No Spritual
Peserta jawab Skor
.
didik 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1.

2.

3.

4.

Petunjuk Penyekoran :
Peserta didik memperoleh nilai :
Skor 5 : apabila selalu melakukan hal tersebut
Skor 4 : apabila sering melakukan hal tersebut
Skor 3 : apabila kadang-kadang melakukan hal tersebut
Skor 2 : apabila pernah melakukan hal tersebut
Skor 1 : apabila tidak pernah melakukan hal tersebut
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 16 - 20
Baik : apabila memperoleh skor 11 - 15
Cukup : apabila memperoleh skor 6 - 10
Kurang : apabila memperoleh skor 1 - 5

Lembar Penilaian Diri


Lembar Penilaian Diri

Nama :
Kelas :
NO Pernyataan TP KD SR SL

1 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan


sesuatu kegiatan
2 Saya jujur saat mengerjakan tugas
3 Saya menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
4 Sebagai siswa saya melakukan tugas-tugas dengan
baik
5 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang
dilakukan
6 Saya masuk kelas tepat waktu
7 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
8 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
9 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran

Keterangan :
 SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
 SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
 KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
 TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Lembar Penilaian Antarpeserta Didik
 Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran
 Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.
 Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

Skor
NO Pernyataan 1 2 3 4 5
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan
1
sesuatu kegiatan
2 Tidak menyontek pada saat mengerjakan tugas
Tidak menyalin karya orang lain tanpa
3 menyebutkan sumbernya pada saat
mengerjakan tugas
Sebagai siswa melakukan tugas-tugas dengan
4
baik
Berani menerima resiko atas tindakan yang
5
dilakukan
6 Masuk kelas tepat waktu
7 Mengumpulkan tugas tepat waktu
8 Mengerjakan tugas yang diberikan
9 Tertib dalam mengikuti pembelajaran

Petunjuk Penyekoran :
Skor 5 : apabila selalu melakukan hal tersebut
Skor 4 : apabila sering melakukan hal tersebut
Skor 3 : apabila kadang-kadang melakukan hal tersebut
Skor 2 : apabila pernah melakukan hal tersebut
Skor 1 : apabila tidak pernah melakukan hal tersebut

Peserta didik memperoleh nilai :


Baik Sekali : apabila memperoleh skor 16 - 20
Baik : apabila memperoleh skor 11 - 15
Cukup : apabila memperoleh skor 6 - 10
Kurang : apabila memperoleh skor 1 – 5

Instrumen Penilaian

1. Datalah pokok-pokok isi yang ada di dalam teks biografi “Soekarno”


2. Datalah ciri kebahasaan yang ada di dalam teks biografi “Soekarno”
Rambu-rambu
1)
Pokok isi
Isi teks tersebut menjelaskan tentang
kehidupan R.A Kartini pada saat kecil di
tengah keluarganya yang dipingit karena
mengikuti adat istiadat. Ia hanya mampu
menyelesaikan pendidikannya sampai tamat
Sekolah Dasar. Tetapi Kartini tidak mampu
berhenti belajar dan mendirikan sekolah
wanita dan dapat mengangkat derajat wanita
menjadi lebih baik.
2)
Ciri bahasa
- Di paragraf awal memperkenalkan tokoh
- Kata-kata yang digunakan merujuk tokoh
- Bahasa yang digunakan di paragraf tengah
menunjukkan perjalanan hidupnya
- Paragraf terakhir kata-katanya biasanya
teladan dari tokoh tersebut.
Tabel Penskoran
No Jawaban Skor

1. Siswa dapat mendata pokok-pokok isi pada teks biografi 5


tersebut dengan lengkap dan jelas

2. Siswa dapat mendata pokok-pokok isi pada teks biografi 3


tersebut dengan lengkap dan kurang jelas

3. Siswa dapat mendata pokok-pokok isi pada teks biografi 2


tersebut dengan lengkap dan jelas

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕


𝑿 𝟏𝟎𝟎
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Lampiran 3 Pertemuan ketiga


Indikator:
4.15.1 Menyusun teks biografi tokoh dengan memerhatikan struktur, bahasa dan isi
4.15.2 Menyunting teks biografi yang telah disusun sesuai struktur, bahasa dan isi

Bahan Ajar

1) Langkah-langkah menyusun teks biografi


a) Kumpulkan data tentang tokoh yang ingin kamu tulis biografinya
b) Pastikan data-data tersebut akurat dan sudah pasti kebenarannya
c) Mintalah pendapat sang tokoh tentang segala hal yang ingin atau tidak ingin
diketahui publik tentang dirinnya.
d) Mulai menulis dengan bahan-bahan yang tersedia, jika kurang jelas, hubungi lagi
narasumber agar tidak ada kesalahan yang fatal.
2) Menyunting teks biografi dengan memperhatikan struktur, isi dan kebahasaan
 Dengan mengetahui adanya kesalahan atau tidak, bentuk kesalahannya serta, cara
memperbaikinya.
Penyuntingan Ada kesalahan atau Bentuk kesalahan Perbaikan
tidak
Kesesuaian struktur

Kesesuaian isi

Kesesuaian ciri
kebahasaan

LK (Lembar Kerja) pertemuan ketiga

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/ semester : X/ I
Kompetensi dasar : 4.15 Menyusun teks biografi tokoh

1. Susunlah sebuah teks Biografi seseorang, sesuai dengan struktur, isi dan
kebahasaan!

Orientasi

Peristiwa dan
Masalah

Reorientasi

2. Suntinglah teks biografi milik teman sesuai dengan struktur, isi dan ciri kebahasaan!

Penyuntingan Ada kesalahan atau Bentuk kesalahan Perbaikan


tidak
Kesesuaian struktur
Lembar
O
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam
menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi

Nama Tanggung Disiplin Santun Jumlah


No Spritual
Peserta jawab Skor
.
didik 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1.

2.

3.

4.

Petunjuk Penyekoran :
Peserta didik memperoleh nilai :
Skor 5 : apabila selalu melakukan hal tersebut
Skor 4 : apabila sering melakukan hal tersebut
Skor 3 : apabila kadang-kadang melakukan hal tersebut
Skor 2 : apabila pernah melakukan hal tersebut
Skor 1 : apabila tidak pernah melakukan hal tersebut

Baik Sekali : apabila memperoleh skor 16 - 20


Baik : apabila memperoleh skor 11 - 15
Cukup : apabila memperoleh skor 6 - 10
Kurang : apabila memperoleh skor 1 - 5

Lembar Penilaian Diri


Lembar Penilaian Diri

Nama :
Kelas :
NO Pernyataan TP KD SR SL

1 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan


sesuatu kegiatan
2 Saya jujur saat mengerjakan tugas
3 Saya menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
4 Sebagai siswa saya melakukan tugas-tugas dengan
baik
5 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang
dilakukan
6 Saya masuk kelas tepat waktu
7 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
8 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
9 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
Keterangan :
 SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
 SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
 KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
 TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Lembar Penilaian Antarpeserta Didik


 Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran
 Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.
 Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

Skor
NO Pernyataan 1 2 3 4 5
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan
1
sesuatu kegiatan
2 Tidak menyontek pada saat mengerjakan tugas
Tidak menyalin karya orang lain tanpa
3 menyebutkan sumbernya pada saat
mengerjakan tugas
Sebagai siswa melakukan tugas-tugas dengan
4
baik
Berani menerima resiko atas tindakan yang
5
dilakukan
6 Masuk kelas tepat waktu
7 Mengumpulkan tugas tepat waktu
8 Mengerjakan tugas yang diberikan
9 Tertib dalam mengikuti pembelajaran

Petunjuk Penyekoran :
Skor 5 : apabila selalu melakukan hal tersebut
Skor 4 : apabila sering melakukan hal tersebut
Skor 3 : apabila kadang-kadang melakukan hal tersebut
Skor 2 : apabila pernah melakukan hal tersebut
Skor 1 : apabila tidak pernah melakukan hal tersebut
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 16 - 20
Baik : apabila memperoleh skor 11 - 15
Cukup : apabila memperoleh skor 6 - 10
Kurang : apabila memperoleh skor 1 – 5

Instrumen Penilaian
Rambu-rambu
1. Susunlah sebuah teks biografi milik teman yang telah disusun sesuai dengan struktur, isi dan
ciri kebahasaan.
2. Suntinglah teks biografi milik teman yang telah disusun sesuai dengan struktur, isi dan ciri
kebahasaan.
Agus Safari
Agus Safari lahir pada 5 Mei 1969 di Lingkungan Singomayan, Kelurahan Singonegaran,
Banyuwangi. Ia terlahir dari pasangan Moh. Kahfi dan Sapiyah. Ayahnya adalah seorang
pensiunan prajurit TNI AD yang bertugas di Batalyon 510 Macan Putih, ibunya adalah seorang
ibu rumah tangga biasa. Agus adalah anak kedelapan dari sembilan bersaudara.
Agus menjalani pendidikannya mulai di bangku SD Negeri 3 Singonegaran, kemudian
melanjutkan SMP dan SMA Islam Al-Khairiyah, Banyuwangi. Pada usia 9 tahun, Agus sudah
ditinggalkan ayahnya yang meninggal pada usia 65 tahun, disusul setahun kemudian, ibunya
meninggal dunia. Kondisi ini memaksa Agus untuk berupaya keras membiayai kebutuhan
pendidikannya dengan berjualan pisang goreng keliling kampung. Di usia SMP, Agus ikut orang
lain untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga, hal ini dilakukan untuk membiayai
kebutuhan hidup dan sekolahnya. Hingga menginjak SMA, Agus menjalani pekerjaan sebagai
“pembantu umum” di SD Islam Al-Khairiyah. Sejak itulah, Agus mulai berkecimpung dalam
dunia pendidikan. Sebagai pembantu umum, Agus harus melakukan aktivitasnya tiap pagi,
bangun subuh dan membersihkan halaman-ruangan kantor dan kelas. Pekerjaan ini dijalaninya
untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya di SMA.
Lulus dari SMA (1987-1988), Agus Safari merantau selama empat tahun di Jakarta
sebagai kenek (kernet) sebuah bus kota yang disebut PPD (Perusahaan Penumpang Djakarta)
dengan trayek Rawamangun-Blok M. Selama empat tahun itulah, Agus ditempa kehidupan yang
keras di jalanan dan menghabiskan malam-malamnya di terminal Rawamangun, Jakarta.
Sepulang dari merantau di Jakarta (1992), Agus memutuskan diri untuk pulang ke kota
kelahirannya di Banyuwangi. Sejak tahun 1992, Agus mulai peka melihat kenyataan sosial di
tengah-tengah masyarakat Banyuwangi. Dengan hasil uang sebagai kenek PPD di Jakarta, Agus
melanjutkan kuliah di IKIP PGRI Banyuwangi (1992), jurusan sejarah. Dalam perjalanan
pendidikannya di perguruan tinggi, Agus Safari pernah menjabat Sekretaris Senat Mahasiswa
IKIP PGRI Banyuwangi (1993). Semasa itu, ia aktif sebagai aktivis mahasiswa yang tampil di
tengah-tengah ketimpangan masyarakat, di mana rezim Orba masih berkuasa.
Karena kecenderungan Agus pada wilayah politik, maka Agus Safari berhenti mengajar
selama dua tahun. Dalam waktu dua tahun itu, Agus pernah aktif di lembaga underbouw sebuah
partai politik, PPP, ia terpilih sebagai ketua GPK (Gerakan Pemuda Ka’bah) pada tahun 1998
sampai 2002. Pergumulannya di dunia politik, membawa Agus menjabat ajudan Calon Gubernur
Jatim, Brigjend (Purn) TNI AD, Abdul Kahfi-Ir. H. Ridwan Hisyam yang dicalonkan dari PKB
pada tahun 2002. Setelah kegagalan Calon Gubernur Jatim tersebut, Agus kembali ke
Banyuwangi dan menekuni sebuah lembaga swadaya masyarakat, yakni Lembaga Kajian
Kebijakan Publik dan Politik Lokal Banyuwangi. Agus Safari aktif melakukan kajian dan analisa
kebijakan publik dan politik lokal Banyuwangi.
Tulisan-tulisannya dimuat di Radar Banyuwangi. Pada akhir tahun 2003, Agus Safari
mengikuti tes CPNS daerah di Banyuwangi, pada Sabtu 22 Nopember 2003, dan lulus tahap
pertama ujian tulis. Pada tanggal 3 Desember 2003, Agus mengikuti ujian Psikotes, dan
dinyatakan lulus kembali. Pada 19 Januari 2004, berdasarkan SK Bupati, Agus dinyatakan resmi
sebagai CPNS Pangkat Penata Muda Golongan III/a untuk melaksanakan tugas sebagai guru
Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Giri. Empat bulan kemudian, Agus Safari ditarik atau diberi
tugas di kantor Pemda pada Bagian Umum sebagai Ajudan Bupati Banyuwangi, Ir. H. Samsul
Hadi (2004-2005).
Pada tahun 2006, Agus kembali melaksanakan tugas sebagai Guru Madya di SMP Negeri
I Giri, terhitung sejak 2 Januari 2006. Sejak itu pula, Agus kembali menekuni dan berkonsentrasi
pada dunia pendidikan dengan segala dinamikanya. Agus menikah pada tahun 1997 di usia 28
tahun. Agus menikahi seorang gadis lulusan Pondok Pesantren, Denanyar, Jombang, bernama
Ilmi Nafi’ah. Empat tahun setelah pernikahannya tersebut, pada tahun 2001, Agus Safari
dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Farodis Azhari. Setahun kemudian, dia
kembali dikarunia anak perempuan diberi nama Nila Ayu Rahmani.
Kini Agus tinggal di Banyuwangi dan terus aktif dalam dunia pendidikan di Banyuwangi.
Beliau adalah contoh sosok guru yang patut diteladani.dengan segala perannya dalam dunia
pendidikan, semoga dapat menjadi pengobar semangat untuk para pendidik agar menjadi
pendidik yang berdedikasi tinggi. Semoga semangatnya menjadi pemicu tekad untuk guru-guru
seluruh Indonesia.

Tabel Penskoran
No Jawaban Skor

1. Siswa dapat menyusun teks biografi sesuai struktur, isi dan 5


ciri kebahasaan dengan jelas dan tepat

2. Siswa dapat menyusun teks biografi sesuai struktur, isi dan 3


ciri kebahasaan dengan jelas dan kurang tepat

3. Siswa dapat menyusun teks biografi sesuai struktur, isi dan 2


ciri kebahasaan dengan kurang jelas dan kurang tepat

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕


𝑿 𝟏𝟎𝟎
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Tabel Penskoran
No Jawaban Skor

1. Siswa dapat menyunting teks biografi sesuai struktur, isi dan 5


ciri kebahasaan dengan jelas dan tepat

2. Siswa dapat menyunting teks biografi sesuai struktur, isi dan 3


ciri kebahasaan dengan jelas dan kurang tepat

3. Siswa dapat menyunting teks biografi sesuai struktur, isi dan 2


ciri kebahasaan dengan kurang jelas dan kurang tepat

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕


𝑿 𝟏𝟎𝟎
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Anda mungkin juga menyukai