Asam Basa
Kelebihan definisi asam basa Lewis adalah dapat menjelaskan reaksi-reaksi asam–basa lain dalam
fase padat, gas, dan medium pelarut selain air yang tidak melibatkan transfer proton. Misalnya,
reaksi-reaksi antara oksida asam (misalnya CO2 dan SO2) dengan oksida basa (misalnya MgO dan
CaO), reaksi-reaksi pembentukan ion kompleks seperti [Fe(CN)6]3−, [Al(H2O)6]3+, dan
[Cu(NH3)4]2+, dan sebagian reaksi dalam kimia organik.
Ganti suku kata “hal” pada kedua metode tata nama di atas dengan nama halogennya (klor untuk
Cl, brom untuk Br, iod untuk I). Fluor F tidak memembentuk asam oksihalogen karena paling
elektronegatif dengan kata lain hanya mempunyai satu bilangan oksidasi yaitu -1.
Contoh Tata Nama Senyawa Asam
1. Senyawa Asam Yang Tidak Mengandung Oksigen
▪ HF : asam fluorida
▪ HCl : asam klorida
▪ HBr : asam bromida
▪ HI : asam iodida
▪ HCN : asam sianida
▪ H2S : asam sulfida
2. Senyawa Asam Yang Mengandung Oksigen
▪ HNO2 : asam nitrit (anion berupa ion nitrit NO2–)
▪ HNO3 : asam nitrat (anion berupa ion nitrat NO3–)
▪ H2CO3 : asam karbonat (anion berupa ion karbonat CO32-)
▪ H2SO3 : asam sulfit (anion berupa ion sulfit SO32-)
▪ H2SO4 : asam sulfat (anion berupa ion sufat SO42-)
▪ H2CrO4 : asam kromat (anion berupa ion kromat CrO42-)
▪ H3PO3 : asam fosfit (anion berupa ion fosfit PO32-)
▪ H3PO4 : asam fosfat (anion berupa ion fosfat PO43-)
▪ HMnO4 : asam permanganat (anion ion permanganat MnO4–)
▪ H2MnO4 : asam manganat (anion ion manganat MnO42-)
▪ H2CrO4 : asam kromat (anion ion kromat CrO42-)
▪ H2Cr2O7 : asam dikromat (anion ion dikromat Cr2O72-)
3. Senyawa Asam Oksihalogen
Asam dengan biloks +1 :
▪ HClO : asam hipoklorit {trivial} atau asam klorat (I)
▪ HBrO : asam hipobromit {trivial} atau asam bromat (I)
Asam dengan biloks +3 :
▪ HClO2 : asam klorit {trivial} atau asam klorat (III)
Asam dengan biloks +5 :
▪ HClO3 : asam klorat {trivial} atau asam klorat (V)
▪ HIO3 : asam iodat {trivial} atau asam iodat (V)
Asam dengan biloks +7 :
▪ HClO4 : asam perklorat {trivial} atau asam klorat (VII)
Jadi, untuk menghitung konsentrasi ion H+ dapat digunakan nilai Ka ataupun nilai α.
atau
Jika nilai α sangat kecil (α ≪ 1), maka dapat diasumsikan nilai (1 − α) ≈ 1, sehingga persamaan
Kb untuk basa lemah dapat ditulis seperti berikut:
Jadi, untuk menghitung konsentrasi ion OH− dapat digunakan nilai Kb ataupun nilai α.
atau
Tetapan ionisasi beberapa asam dan basa dapat dilihat pada tabel berikut: