Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH RHEOLOGI DALAM FARMASI

Disusulkan Oleh :

1. Helwatun Nisa Rizwanti ( 211030700325 )


2. Nicolash Bong ( 211030700534 )
3. Nabila Vilda Sulistia ( 211030700305 )
4. Novita Eka Indriyani ( 211030700306 )
5. Nurul Hidayah ( 211030700484 )
6. Lina Nurhayati (211030700397 )

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS


KELAS 01FKKE001 (1A)

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA


Jln. Pajajaran No. 1 Pamulang Barat. Kecamatan Pamulang. Tangerang Selatan
Banten 15417
2021

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAB 1 ........................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................................................................ 1
1.3 Manfaat Penulisan .............................................................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 3
2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................................................................. 3
2.2 Pengertian Rheologi ............................................................................................................................ 3
2.3 Sifat Rheologi dalam Suspensi ........................................................................................................... 6
2.4 Sifat Rheologi dalam Emulsi ............................................................................................................. 6
2.5 Sifat Rheologi dan Semisolid............................................................................................................. 7
2.6 Sifat aliran pada serbuk ....................................................................................................................... 7
2.7 Penerapan ........................................................................................................................................... 8
KESIMPULAN ........................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan logas. Rheo berarti mengalir dan
Logas berarti ilmu. Digunakan istilah ini pertama kali oleh Bingham dan Croeford untuk
menggunakan aliran cairan dan deformasi dari padatan. Sehingga Rheologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat atau pelajaran tentang sifat aliran dari
bahan atau system bahan.
Rheologi meliputi pencampuran dan aliran dari bahan, pemasukan kedalam wadah,
pemudahan sebelum digunakan, apakah dicapai penuangan dari botol, pengeluaran tube, atau
pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari produk tertentu yang dapat berkisar dalam konsentrasi
dari bentuk cair kesemiloid sampai kepadatan, dapat mempengaruhi penerimaan bagi sipasien,
stabilitas fisika, dan bahkan avaibilitas diologis.
Sifat-sifat rheology dari sistem farmasetika dapat mempengaruhi pemilihan alat yang akan
digunakan untuk memproses produk tersebut dalam pabriknya. Lebih-lebih lagi tidak adanya
perhatian terhadap pemilihan alat ini akan berakibat diperolehnya hasil yang tidak di inginkan
Paling tidak dalam karakteristik alirannya. Aspek ini dan banyk lagi aspek-aspek rheology yang
diterapkan dibidang farmasi.
Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi adalah sebagai berikut :

Sistem newton dan sistem non newton. Pemilihan bergantung pada sifat-sifat alirannya apakah
sesuai dengan hokum aliran dari newton atau tidak. Jika karakteristik fisika masing-masing ini
dirancang dan di pelajari secara objektif menurut metode analisis dari rheology, dapat diperoleh
informasi yang berharga untuk digunakan dalam mempermulasi produk-produk farmasi yang lebih
baik.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud oleh
rheology itu sendiri serta pengunaan atau aplikasi dari rheologi.

1
1.3 Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, khususnya pada kelompok lain untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Manfaat lain
dari penulisan Makalah ini adalah dengan adanya Makala ini, diharapkan dapat dijadikan acuan
dalam memberikan pemaparan mengenai rheology dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran cairan dan deformasi. Alifisiologi
menggunakan ilmu ini untuk memprediksi sirkulasi darah. Para dokter menggunakan untuk
menentukan aliran larutan injeksi, sedangkan untuk ahli farmasi menggunakannya untuk
menentukan aliran emulsi, suspense, dan salep ( Rachmat kosman, 2006 ).

Berdasarkan grafik sifat aliran cairan newton terbagi atas dua kelompok yaitu ( Anonim, 2007 )

1. Aliran yang sifat alirannya tidak dipengaruhi oleh waktu.


a. Aliran plastic
b. Aliran Pseudoplastis
c. Aliran dilatan
2. Cairan yang sifat alirannya dipengaruhi oleh waktu
a. Aliran tiksotropik
b. Aliran rheopeksi
c. Aliran Viskoelastis

Ahli farmasi kemungkinan besar lebih sering menghadapi cairan non newton disebanding
dengan cairan biasa. Oleh karena itu mereka harus mempengaruhi metode yang sesuai untuk
mempelajari zat-zat kompleks ini. Non Newtonian Bodies adalah zat-zat yang tidak mengikuti
persamaan aliran newton : disperse heterogen cairan dan padatan seperti larutan koloid , emulsi,
suspense cair, salep dan produk-produk serupa masuk kelas ini. Jika bahan-bahan non newton di
analisis dalam suatu viscometer putar dan hasilnya diplot diperoleh berbagai kurva konsistensi
yang menggambarkan adanya tiga kelas aliran yakni plastis, pseodoplastis, dan dilatan ( Alfred
Marin,1993 )

2.2 Pengertian Rheologi

Rheologi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aliran cairan dan deformasi
dari padatan. Rheologi mempelajari hubungan antara tekanan gesek ( shearing stress ) dengan

3
kecepatan geser ( shearing rate ) pada cairan, atau hubungan antara strain dan stress pada benda
padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas. Rheologi sangat penting dalam farmasi karena
penerapannya dalam formulasi dan analisis dari produk-produk farmasi seperti : emulsi, pasta,
krim, suspense, losion, suppositoria, dan penyalut tablet yang menyangkut stabilitas keseragaman
dosis, dan keajekan hasil produksi. Misalnya, pabrik pembuatan krim kosmetik, losion, pasta harus
mampu menghasilkan suatu produk yang mempunyai konsistensi dan kelembutan yang dapat
diterima oleh konsumen. Selain itu, prinsip rheology digunakan juga untuk karakterisasi produk
sediaan farmasi ( dosage form ) sebagai penjaminan kualitas yang sama untuk setiap batch.
Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube, atau
pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan
obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh ( bioavailability ).
Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju absorbsi obat dalam tubuh. Sifat-sifat
rheology dari sistem farmaseutika dapat mempengaruhi pemilihan alat yang akan digunakan untuk
memproses produk tersebut dalam pabriknya. Lebih-lebih lagi tidak adanya perhatian terhadap
pemilihan alat ini akan berakibat diperolehnya hasil yang tidak diinginkan. Paling tidak dalam
karakteristik alirannya. Aspek ini dan banyak lagi aspek-aspek rheology yang diterapkan dibidang
farmasi. Ada beberapa istilah dalam rheology ini :
➢ Rate of shear ( D ) dv / dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (dv ) antara dua bidang
cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil ( dr ).
➢ Shearing stess ( F ) F’ / A untuk menyatakan gaya per satuan luas yang diperlukan untuk
menyebabkan aliran F’ /A = ῃ dv/dr ῃ = (F’/A) / (dv/dr)= F / G

Peggolongan sistem cair menurut tipe aliran dan deformasinya ada dua yaitu :

➢ Sistem Newton
➢ Sistem Non Newton
Pemilihan bergantung pada sifat-sifat alirannya apakah sesuai dengan hokum aliran dari
newton atau tidak.
A. Sistem Newton
Pada cairan Newton, hubungan antara shearing rate dan shearing stress adalah linear,
dengan suatu tetapan yang dikenal dengan viskositas atau koefisien viskositas . Tipe alir ini
umumnya dimiliki oleh zat cair tunggal serta larutan dengan struktur molekul sederhana dengan

4
volume molekul kecil. Sistem aliran yang mengikuti sistem Newton, viskositasnya tetap pada
suhu dan tekanan tertentu dan tidak tergantung pada kecepatan geser, sehingga viskositasnya
cukup ditentukan pada sati kecepatan geser.
B. Sistem Non Newton
Pada cairan non-Newton, shearing rate dan shearing stress tidak memilki hubungan linear,
vokasinya berubah-ubah tergantung dari besarnya tekanan yang diberikan . Tipe aliran non-
Newton terjadi pada dispersi heterogen antara cairan dengan padatan seperti pada koloid, emulsi,
dan suspense cair, salep. Ada 3 jenis tipe cairan dalam sistem Non-Newton, yaitu Plastis,
Pseudoplastis, dan Dilatan.
1. Aliran Plastis

Kurva aliran plastis tidak memiliki titik (0,0) tapi memotong sumbu shearing stress ( atau
akan memotong jika bagian lurus dari kurva tersebut diekstrapolasikan kesumbu ) pada suatu titik
tertentu yang dikenal dengan sebagai harga yield. Cairan plastis tidak akan mengalir sampai
shearing stress dicapai sebesar yield value tersebut. Pada harga stress dibawah harga yield value,
zat bertindak sebagai bahan elastis ( meregang lalu kembali kek keadaan semula, tidak mengalir ).
Ahli rheology menggolongkan Bingham Bodies, tidak ada yield value. Tapi karena tida ada bagian
kurva yang trsedia

2. Aliran Pseudoplastis

Aliran pseudoplastis ditunjukan oleh beberapa bahan farmasi yaitu gomalan dan sistensi
seperti dispersi cair dari tragacanth, natrium alginate, metil selulosa, dan natrium karboksimetil
selulosa. Aliran pseudoplastis di perhatikan oleh polimer-polimer dalam larutan, hal ini
berkebalikan dengan sistem plastis, yang tersusun dari partikel-partikel tersuspensi dalam emulsi.
Kurva untuk aliran pseudoplastis dimulai dari (0,0), tidak ada yield value, dan bukan suatu harga
tunggal ( Alfred Martin, 1993 ).

3. Aliran Dilatan

Suspensi-suspensi tertentu dengan presentase zat padat terdispersi yang tinggi menunjukan
peningkatan dalam daya hambat untuk mengalir dengan peningkatan dalam daya hambat untuk
mengalir dengan meningkatnya rate of share. Pada sistem seperti itu sebenarnya volumenya
meningkat jika terjadi share dan oleh karena itu diberi istilah dilatan ( Alfred Martin, 1993 ).

5
2.3 Sifat Rheologi dalam Suspensi

Viskositas dari suatu suspensi apabila mempengaruhi pengendapan dari partikel-partikel


zat terdispensi perubahan dalam sifat-sifat aliran dari suspense bila wadahnya dikocok dan bila
produk tersebut dituang dari botol, dan kualitas penyebaran dari cairan ( lotion ) bila digunakan
untuk suatu bagian permukaan yang akan diobati. Pertimbangan rheologi juga penting dalam
pembuatan suspense.
Satu-satunya share yang terjadi dalam suatu suspense pada penyimpanan adalah lantaran
dari pengendapan partikel-partikel yang tersuspensi ; Gaya ini diabaikan dan bisa dibuang. Tetapi
jika wadah dikocok dan produk dituang dari botol, terdapat laju shearing yang tinggi. Zat
pensuspensi yang ideal harus mempunyai viskositas yang tinggi pada shear yang dapat diabaikan,
yakni selama penyimpanan, dan zat suspensi itu harus mempunyai viskositas yang rendah pada
laju shearing yang tinggi, yakni ia harus bebas mengalir selama pengocokan, penuangan, dan
penyebarannya ini.

2.4 Sifat Rheologi dalam Emulsi

Produk yang diemulsikan mungkin mengalami berbagai shear-stress selama pembuatan


atau penggunaanya. Pada kebanyakan proses ini sifat aliran produk akan menjadi sangat penting
untuk penampilan emulsi yang tepat pada kondisi pengguna dan pembuatannya. Jadi penyebaran
produk dermatologi dan produk kosmetik harus dikontrol agar didapat suatu preparat yang
memuaskan. Aliran emulsi parenteral melalui jarum hipodemik, pemindahan suatu emulsi dari
botol atau tube, dan sifat dari suatu emulsi dalam berbagai proses penggilingan yang digunakan
dalam pembuatan produk ini secara besar-besaran, menunjukan perlunya karakteristik aliran yang
tepat.
Kebanyakan emulsi, kecuali emulsi encer, menunjukan aliran non newton yang
mempersulit interpretasi data dan perbandingan kuantitatif antara sistem-sistem dan formulasi-
formulasi yang berbeda. Faktor-faktor yang berhubungan dengan fase terdispersi meliputi
perbandingan volume fase, distribusi ukuran partikel, dan viskositas dari fase dalam itu sendiri.
Jadi, jika konsentrasi volume dari fase terdispersi rendah ( kurang dari 0,05 ), sistem tersebut

6
adalah Newton. Dengan naiknya konsentrasi volume, sistem tersebut menjadi lebih tahan
terhadap aliran dan menunjukan karakteristik aliran pseudoplastis. Pada konsentrasi yang cukup
tinggi, terjadi aliran plastis. Jika konsentrasi volume mendekati 0,75, mungkin terjadi inversi
dengan berubahnya viskositas secara nyata. Pengurangan ukuran partikel rata-rata akan menaikan
viskositas. Makin luas distibusi ukuran partikel, makin rendah viskositasnya jika dibandingkan
dengan sistem yang memiliki ukuran partikel rata rata serupa tetapi dengan distribusi ukuran
partikel yang lebih sempit.

2.5 Sifat Rheologi dan Semisolid

Pembuat salep famasetis dan krim kosmetik menyadari adanya keinginan untuk mengontrol
konsistensi bahan untuk non-nowton. Instrumen yang paling baik untuk menentukan sifat-sifat
rheology dari semisolid di bidang farmasi adalah Viskometer putar ( rotational viscometer ).
Untuk analisis semisolid yang berbentuk emusi dan suspensi digunakan cone-plate
viscometer.Viscometer Stomer terdiri dari cup stationer dan bo yang berputar, dan alat ini juga
baik untuk semisolid.

2.6 Sifat aliran pada serbuk

Serbuk bulk agak analog dengan cairan non newton, menunjukan aliran plastik dan kadang-
kadang dilatansi, partikel-partikel dipengaruhi oleh gaya tarik menarik sampai derajat yang
bervariasi. Oleh karena itu, serbuk bisa jadi mengalir bebas ( free-flowing ) atau melekat. Dalam
pengertian khusus yaitu ukuran partikel porositas dan kerapatan, dan kehalusan permukaan. Sifat-
sifat dari zat padat yang menentukan besarnya interaksi partikel-partikel.
Partikel-partikel panjang atau plat cenderung untuk mengepak walaupun walaupun dengan
sangat longgar sehingga memberikan serbuk yang mempunyai porisitas tinggi. Partikel-partikel
dengan kerepatan tinggi dan porositas dalam rendah cenderung untuk mempunyai sifat-sifat bebas
mengalir, ini dapat dikurangi dengan kasarnya permukaan, yang cenderung mengakibatkan
karakteristik aliran yang jelek disebabkan oleh gesekan dan kelekatannya. Kemampuan serbuk
untuk mengalir merupakan satu diantara faktor-faktor yang termasuk dalam pencampuran bahan-
bahan yang berbeda untuk membuat suatu campuran serbuk. Pencampuran, dan ketidakcampuran,
merupakan suatu pekerjaan farmasetis yang penting dalam pembuatan bentuk-bentuk sediaan
7
umumnya, termasuk tablet dan kapsul. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses
pencampuran adalah agregasi partikel, ukuran, bentuk, perbedaan kerapatan, dan adanya muatan
statis.

2.7 Penerapan
A ) Cairan
• Pencampuran
• Pengurangan ukuran partikel dari sistem-sistem disperse dengan shear
• Pelewatan melalui mulut, penuangan, pengemasan dalam botol, pelewatan melalui
jarum suntik
• Perpindahan cairan
• Stabilitas fisik sistem disperse

B ) Semi solid

• Penyebaran dan pelekatan pada kulit


• Pemindahan dari wadah / tube
• Kemampuan zat padat untuk bercampur dengan cairan-cairan pelepasan obat dari
basisnya

C ) Padatan

• Aliran serbuk dari corong ke lubang cetakan tablet/kapsul


• Pengemasan produk / granul

D ) Pemprosesan

• Kapasitas produksi alat


• Efisiensi pemrosesan

8
KESIMPULAN

Rheologi berasala dari Bahasa Yunani yaitu rheo dan logos. Rheo berarti mengalir, dan
logos berarti ilmu. Sehingga rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan
deformasi zat padat atau pelajaran tentang sifat aliran dari bahan atau sistem bahan.

Dalam bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi diaplikasikan dalam pembuatan krim,


suspense, emulsi, losion, pasta, penyalut tablet, dan lain-lain. Selain itu, prinsip rheologi digunakan
juga untuk karakterisasi produk sediaan farmasi (dosage form) sebagai penjamin kualitas yang
sama untuk setiap batch.

Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi ada 2 yaitu Sistem Newtonian dan
Sistem Non-Newtonian. Sistem Newtonian terjadi pada bidang cairan paling atas bergerak dengan
suatu kecepatan konstan, setiap lapisan di bawahnya akan bergerak dengan suatu kecepatan yang
berbanding lurus dengan jarak dari lapisan dasar yang diam. Ada 3 jenis tipe aliran dalam Ssitem
Non-Newtonian, yaitu: PLASTIS, PSEUDOPLASTIS, dan DILATAN.

9
DAFTAR PUSTAKA

Lachman, dkk. 1994. Teori dna Praktek Farmasi Industri I Edisi III. Jakarta:
Universitas Indonesia press
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Gajah Mada
Universitas press

10

Anda mungkin juga menyukai