PERENCANAAN

KEBUTUHAN
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAAN
1. INVESTASI (JANGAN TERLALU BESAR/TERLALU KECIL)
2. MONITORING, EVALUASI, PELAPORAN HARUS DILAKUKAN
DENGAN BAIK.
3. MEMPERHATIKAN FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN YANG
MEMPENGARUIHI, A.L ;
3.1 FAKTOR SOSIAL, EKONOMIS, DAN POLITIK.
3.2 FAKTOR GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS.
3.3 FAKTOR TEHNOLOGI DAN PENGETAHUAN.
4. FAKTOR YURIDIS
4.1 PERATURAN YANG BERLAKU.
4.2 PROSEDUR DAN PERSYARATAN DANA YG DIGUNAKAN
5. PERKEMBANGAN INDUSTRI DAN SUPPLY
6. INVENTARISASI DAN PEMELIHARAAN.
7. MELIBATKAN PIHAK TERKAIT
8. BAGI PROSES PERENCANAAN DALAM WAKTU (PD/MN/PJ)
PERSEDIAAN
JUMLAH BARANG/LOGISTIK YANG HARUS ADA PADA TEMPAT
TERTENTU

DALAM RANGKA MENDUKUNG MANAJEMEN LOGISTIK

TERSEDIANYA BAHAN LOGISTIK SETIAP SAAT DIBUTUHKAN
MELIPUTI JENIS DAN JUMLAH, KUALITAS DAN WAKTU
SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN.

PERLUNYA PERUSAHAAN MENJAGA PERSEDIAAN ;

DIHADAPKAN PADA RESIKO TIDAK DAPAT MEMENUHI
KEINGINAN PELANGGAN YANG MEMERLUKAN BARANG DAN
JASA, PERUSAHAAN AKAN KEHILANGKAN KESEMPATAN
MEMPEROLEH KEUNTUNGAN.
ALASAN LAIN PERUSAHAAN PERLU MENJAGA PERSEDIAAN ;

1. DIPERLUKAN WAKTU DALAM PROSES PEMINDAHAN UNTUK

PERSEDIAAN.
2. MENGHILANGKAN RESIKO PENGEMBALIAN BARANG YANG
TIDAK BAIK.
3. DAPAT MENUMPUK BARANG MUSIMAN, DIGUNAKAN PADA
WAKTU TERJADI KEKOSONGAN DI PASAR.
4. MENJAMIN STABILITAS OPERASI PERUSAHAAN, ATAU
MENJAMIN KELANCARAN PRODUKSI.
5. PENGGUNAAN MESIN YANG OPTIMAL.
6. JAMINAN AKAN TETAP TERSEDIANYA BARANG LOGISTIK.
7. MEMPERKECIL KEMUNGKINAN KERUSAKAN BARANG,
KHUSUSNYA BARANG-BARANG YANG RENTAN DALAM
PENYIMPANAN.
JENIS PERSEDIAAN ;
1. BATCH STOCK/LOT SIZE INVENTORY
PERSEDIAAN DIMANA JUMLAH PEMBUATAN ATAU
PEMBELIAN LEBIH DARI JUMLAH KEBUTUHAN.
TUJUAN ;
1.1 MENDAPATKAN POTONGAN HARGA.
1.2 EFISIENSI PRODUKSI.
1.3 PENGHEMATAN BIAYA ANGKUT.
2. FLUCTATION STOCK
PERSEDIAAN DIMANA JUMLAH YANG DIADAKAN DITUJUKAN
UNTUK MENGHADAPI FLUKTUASI PERMINTAAN YANG
TIDAK DAPAT DIRAMALKAN.
3. ANTICIPATION STOCK
PERSEDIAAN DIMANA JUMLAH YANG DIADAKAN DITUJUKAN
UNTUK MENGHADAPI PERMINTAAN YANG DAPAT
DIRAMALKAN.
4. RAW MATERIAL STOCK
PERSEDIAAN UNTUK PENGADAAN BAHAN BAKU.
5. PURCHASED PART/KOMPONENT PART.
PERSEDIAAN UNTUK PENGADAAN KOMPONEN
6. SUPPLIES STOCK
PENGADAAN PERSEDIAAN SEBAGAI BAHAN PEMBANTU
ATAU PERSEDIAAN YANG BUKAN MERUPAKAN BAGIAN
BARANG JADI
MISAL PENGADAAN KOPI RESEP, SURAT PESANAN, DLL.
7. WORK IN PROCCESS / PROGRESS STOCK.
PENGADAAN BARANG SETENGAH JADI, MASIH DIPERLUKAN
PROSES UNTUK MENJADI SEDIAAN JADI.
BIAYA YANG TIMBUL KARENA PERSEDIAAN ;
1. BIAYAN PESANAN / ORDERING COST ;
BIAYA YANG TIMBUL KARENA PEMESANAN, AL ;
1.1 BIAYA PEMBELIAN.
1.2 BIAYA ANGKUTAN/BONGKAR MUAT.
1.3 BIAYA PENERIMAAN/BIAYA PEMERIKSAAN.
2. BIAYA PERSEDIAAN/ INVENTORY CARRYNG COST ;
BIAYA YANG DISEBABKAN KARENA ADANYA PERSEDIAAN,
AL;
2.1 BIAYA PERGUDANGAN/ BIAYA TENAGA.
2.2 BIAYA ASURANSI
2.3 BIAYA PAJAK
2.4 BIAYA PENGHAPUSAN, BIAYA KERUSAAN, BIAYA
KEHILANGAN, BIAYA KARENA NILAI TURUN
2.5 BIAYA BUNGA BANK.
3. BIAYA KEKURANGAN PERSEDIAAN/ OUT OF STOCK COST.
BIAYA YANG DISEBABKAN KARENA KEKURANGAN
PERSEDIAAN, AL;
3.1 BIAYA PEMBELIAN KARENA KOSONG.
3.2 BIAYA PENGIRIMAN.
4. BIAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS
(CAPASITY ASSOCIATED COSTS).
BIAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENAMBAHAN/
PENGURANGAN STOCK KARENA KEKURANGAN/KELEBIHAN
CAPASITAS, AL;
4.1 BIAYA KERJA LEMBUR
4.2 BIAYA PELATIHAN
4.3 BIAYA PEMBERHENTIAN TENAGA.
4.4 BIAYA PENGANGGURAN.
PERENCANAAN KEBUTUHAN FARMASI
ADALAH SUATU PROSES KEGIATAN SELEKSE LOGISTIK
FARMASI DAN PENENTUAN JUMLAH LOGISTIK FARMASI DALAM
RANGKA PENGADAAN.

TUJUAN PERENCANAAN LOGISTIK FARMASI;

UNTUK MENDAPATKAN JENIS DAN JUMLAH LOGISTIK SESUAI
KEBUTUHAN DAN MENGHINDARI TERJADINYA KEKOSONGAN
LOGISTIK.

METODE PERENCANAAN DIPENGARUHI OLEH SISTEM

PEMESANAN.
ADA 3 (TIGA) SISTEM PEMESANAN, YAITU ;
1. ORDER POINT SYSTEM ;
2. ORDER CYCLE SYSTEM/PERIODIC SYSTEM.
3. TRIAL AND ERROR SYSTEM/ECONOMIC ORDER SYSTEM.
ADA 3 (TIGA) METODE PERENCANAAN LOGISTIK, YAITU ;
1. METODE KONSUMSI ;
ADALAH METODE PERENCANAAN BERDASARKAN ATAS
ANALISIS KONSUMSI LOGISTIK PERIODE SEBELUMNYA.

2. METODE EPIDEMIOLOGI.
ADALAH METODE PERENCANAAN BERDASARKAN ATAS
ANALISIS JUMLAH KASUS PENYAKIT PADA PERIODE
SEBELUMNYA. JUMLAH KASUS INI TERGANTUNG DARI
JUMLAH KUNJUNGAN, BOR/LOS (HARI PERAWATAN)
FREKUENSI PENYAKIT DAN STANDAR PENGOBATAN.

3. METODE KOMBINASI
ADALAH METODE PERENCANAAN BERDASARKAN ATAS
JUMLAH KASUS PENYAKIT, DIKOMBINASIKAN
BERDASARKAN ATAS JUMLAH KONSUMSI PERIODE
SEBELUMNYA.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN DENGAN METODE KONSUMSI
DATA-DATA YANG DIBUTUHKAN ;
1. KARTU STOCK.
2. BUKU DEFAKTA (BUKU CATATAN LOGISTIK YANG TIDAK
DAPAT DIPENUHI).
3. PERMINTAAN DARI BAGIAN.
4. STANDAR (FORMULARIUM/DOEN).
5. CATATAN JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN MINIMAL 2(DUA)
PERIODE SEBELUMNYA
6. CATATAN LEAD TIME (WAKTU PEMESANAN DIBANDINGKAN
DENGAN WAKTU BARANG DATANG).
7. CATATAN BARANG RUSAK DARI SETIAP ITEM LOGISTIK.
8. CATATAN BARANG YANG KADALUARSA DARI SETIAP ITEM
LOGISTIK.
9. CATATAN STOCK PENGAMAN.
 KARTU STOCK

NAMA : TABLET ANTALGIN 5OOMG STOCK MINIMAL ; 1000

EXP DATE ; STOCK MAXIMAL; 30.000

TGL DARI/KE BBM/BBK MASUK KELUAR SISA CATATAN

1/1-07 OPNAME 12.000 RUSAK 1500

5/1 TPO BEDAH 1000 11.000

10/1 TPO SENTRAL 3000 8.000

23/1 TPO RJ 2000 6.000

3-2 INDO FARMA 25.000 31.000

3-2 TPO RD 2000 29.000

7-2 TPO IBS 3000 26000

10-2 TPO BEDAH 2000 24.000

LANGKAH LANGKAH PERHITUNGAN KEBUTUHAN KONSUMSI ;
1. TENTUKAN PERIODE PERENCANAAN.
2. BUAT DAN ISI FORMAT MUTASI BARANG ;
3. HITUNG JUMLAH KEBUTUHAN SBB ;
3.1 HITUNG PENGGUNAAN PERBULAN = JML PKAI/BLN PKAI
3.2 HITUNG JML PEMAKAIAN SELAMA KOSONG.
3.3 HITUNG KEBUTUHAN LEAD TIME.
3.4 HITUNG KEBUTUHAN LIFE SAVING.
3.5 HITUNG TOTAL KEBUTUHAN PERIODE KEDEPAN DGN
MEMPERHATIKAN KENAIKAN KUNJUNGAN.
4. HITUNG JUMLAH PESANAN ;
JMLH PESANAN = JML KEBUTUHAN – (SISA – YG RUSAK)
5. HITUNG ANGGARAN PENGADAAN ;
5.1 HITUNG JML HARGA SETIAP ITEM = JML X HARGA SAT.
5.2 HITUNG TOTAL HARGA KEBUTUHAN
FORMAT MUTASI BARANG PERIODE 1- 11 -05 SD 31-11-06 ;
NO NAMA BARANG SAT STOCK MUTASI STOCK JMLAH JMLAH
AWAL MASUK KLUAR WAKTU AKHIR KEBUT. PESAN
1 Tab Antalgin Tab 1000 25.000 18.000 12 8.000 23.100 15.100

2 Syr Amoxicilin Btl 52 2000 1550 10 502 2.387 1.885

3 Fluotane Btl 36 564 600 8 0 1.155 1.155

4 Terramycin. EO Tube 125 6000 6000 12 125 7.700 7.575
5 Tab Vit. BCompl tab 4000 100000 90000 12 14000 115.500 101.500

JUMLAH ANGGARAN UNTUK PENGADAAN

NO NAMA BARANG SAT JUMLAH H A R G A KETERANGAN
PESANAN SATUAN JUMLAH
1 Tab Antalgin Tab 15.100 150 2.265.000

2 Syr Amoxicilin Btl 1.885 3.500 6.597.500

3 Fluotane Btl 1.155 900.000 1.039.500.000

4 Chloramp. EO Tube 7.575 6000 45.450.000

5 Tab Vit. BCompl tab 101.500 50 5.075.000

Jumlah ………………… 1.098.887.50
PERHITUNGAN KEBUTUHAN DENGAN METODE EPIDEMIOLOGI ;
DATA DATA YANG DIBUTUHKAN ;
1. KASUS PENYAKIT ;
2. JUMLAH SETIAP KASUS PERIODE SEBELUMNYA ;
3. STANDAR DIAGNOSA DAN TERAPI ;
3.1 JENIS OBAT YANG DIGUNAKAN.
3.2 DOSIS OBAT YANG DIGUNAKAN .
3.3 LAMANYA PENGOBATAN .
4. FORMULARIUM
5. KARTU STOCK ;
LANGKAH-LANGKAH EPIDEMIOLOGI ;
1. BUAT FORMAT DATA PENYAKIT ;
2. HITUNG JUMLAH PENGGUNAAN OBAT;
3. HITUNG JUMLAH KEBUTUHAN (LHT METODE KONSUMSI 3.3
SP 3.5
4. HITUNG JML PESANAN.
DATA JUMLAH KASUS DAN STANDAR PENGOBATAN ;

NO KASUS JUMLAH JENIS OBAT DOSIS WAKTU

1 DIARE 125 INF. RINGER LAKTAT 10 BTL 3 HARI
INF NORMAL SALIN 2 BTL 2 HARI
6 ORALIT 1 BKS/BAB
20% TETRASIKLIN 4X1 5 HARI
89% AMOKSISILLIN 4X1 5 HARI
2 DHF 50 INFUS RINGER 10 BTL 5 HARI
LAKTAT
50% COTRIMOKSAZOL 2X2 7 HARI
50% AMOKSICILLIN 4X1 7 HARI
VIT B 6 2X1 7 HARI
3 FLU 150 AMOKSICILLIN 4X1 5 HARI
PARACETAMOL 3X1 5 HARI
EPEDRIN 3X1 5 HARI
VIT. C 1X1 5 HARI
VIT. B 6 3X1 5 HARI
4 OBS 100– 60% AMOKSICILLIN 4X1 3 HARI
40% COTRIMOKSAZOL 2X2 3 HARI
VIT. B 6 3X1 3 HARI
PERHITUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN DAN PESANAN DENGAN
METODE EPIDEMIOLOGI;
NO NAMA OBAT JML DIGUNA KAN JML JML

DIARE DHF FLU OBS TOTAL KEBUT. PESAN

1 INF RL 3.750 2.500 6.250 8.021

2 INF NaCl 500 500 642

3 ORALIT 750 750 963

4 TETRA 2.000 2.000 2.567

5 AMOKSICIL 500 700 3.000 720 4.920 6.314

6 COTRIMOK 700 480 1.180 1.514

7 VIT B6 700 2.250 900 3.850 4.941

8 PARASET. 2.250 2.250 2.888

9 EPEDRIN 2.250 2.250 2.888

10 VIT C 750 750 963

6. TENTUKAN PRIORITAS ;
6.1 ANALISIS ABC ;
6.1.1 ANALISIS ABC KUANTUM. (W1)
6.1.2 ANALISIS ABC INVESTASI.(W2) INDEX KRITIS
6.1.3 ANALISIS ABC KRITIS. (W3) W1+W2+2W3
LOGISTIK DIKELOMPOKAN MENJADI 3, YAITU ;
KELOMPOK X (TDK DAPAT DIGANTI, SELALU ADA)
KELOMPOK Y (DPT DIGANTI DGN SEJENIS, KSNG
<48 JAM MASIH DAPAT DITOLERIR).
KELOMPOK Z (DPT DIGANTI DGN SEJENIS, KSNG
>48 JAM MASIH DAPAT DITOLERIR).
6.2 ANALISIS VEN
6.3 KOMBINASI ABC DAN VEN.
ANALISIS ABC KUANTUM
NO NAMA BARANG JML KUANTUM KOMULATIF % KOM KELOMPOK
1 Tab Vit. BCompl 101.500 101.500 79,79% A
2 Tab Antalgin 15.100 116.600 91,65 % B
3 Chloramp. EO 7.575 124.175 98,5 % C
4 Syr Amoxicilin 1.885 126.060 99,09 % C
5 Fluotane 1.155 127.215 100 % C

ANALISIS ABC INVESTASI

NO NAMA BARANG JML INVESTASI KOMULATIF % KOM KELOMPOK
1 Fluotane 1.039.500.000 1.039.500.000 94,59 % A
2 Chloramp. EO 45.450.000 1.084.950.000 98,73 % C
3 Syr Amoxicilin 6.597.500 1.091.547.500 99,33 % C
4 Tab Vit. BCompl 5.075.000 1.096.622.500 99,79 % C

5 Tab Antalgin 2.265.000 1.098.887.500 100 % C

KOMBINASI ABC DAN VEN

A B C

V AV BV CV

E AE BE CE

N AN BN CN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE KONSUMSI DAN
EPIDEMIOLOGI
KELEBIHAN KEKURANGAN

METODE KONSUMSI

1. TIDAK DIBUTUHKAN DATA MORBIDITAS DAN DATA KONSUMSI OBAT,

STANDAR PENGOBATAN.
2. PERHITUNGAN LEBIH SEDERHANA
3. DAPAT DIANDALKAN JIKA PENCATATAN BAIK
KONTAK DENGAN PASIEN SULIT
TIDAK DAPAT DIJADIKAN DASAR PENGKAJIAN
PENGGUNAAN OBAT
TIDAK DAPAT DIANDALKAN APABILA TERJADI
PERUBAHAN POLA PENYAKIT

METODA EPIDEMIOLOGI

1. DATA KONSUMSI TIDAK DIBUTUHKAN PERLU WAKTU DAN TENAGA YANG BANYAK

2. DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PENGKAJIAN ADA PENYAKIT YANG TDK TERCATAT DALAM
POLA PENGOBATAN DATA
3. MENDORONG MELKUKAN PENCATATAN POLA PENYAKIT TIDAK SAMA, KHUSUS WABAH
MORBIDITAS. DAN VARIASI OBAT LEBIH LUAS.