Anda di halaman 1dari 12
1 PERTEMUAN KE III PENGUJIAN TERHADAP GRANUL, Tujuan Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai bagaimana cara pengujian terhadap granul. Dasar Teori Evaluasi granul meliputi: a. Organoleptis Pengamatan terhadap bentuk, bau, warna dan rasa yang dilakukan secara visual. b. Kandungan air Mengukur kandungan air dilakukan dengan menggunakan alat infrared moisture balance. Caranya: ditimbang 5 gram granul dan diletakkan pada piring timbangan sebelah kiri dan posisi lampu diletakkan pada ketinggian 6 cm sehingga bisa mencapai suhu 105° C. Perhatikan skala kadar air pada posisi nol, kemudian lampu dihidupkan. Perhatikan jika granul_— mulai mengering, skala kesetimbangan akan berubah. Dengan bantuan knop indikator, —skala 19 Dipindai dengan CamScanner kesetimbangan dapat digerakkan agar tercapai kesetimbangan kembali. Bila indikator kesetimbangan sudah kembali, maka granul benar-benar kering dan skala dapat dibaca. Atau granul kering ditimbang dan kandungan air dihitung dengan rumus: Kandungan air = W1-W2/W1 x 100 % Dimana W1 = Berat granul awal (gram) W2 = Berat granul yang sudah kering (gram) Kecepatan Alir Ditimbang 30 gram granul dan masukkan ke dalam corong yang bagian bawahnya ditutup. Pada saat yang bersamaan tutup dibuka dan stopwatch dihidupkan. Dicatat. waktu yang dibutuhkan granul untuk mengalir seluruhnya dari Corong dan dihitung kecepatan alirnya dengan rumus ; Kecepatan alir =Berat Granul(gram)/vaktu(detik) Dipindai dengan CamScanner Tabel 3.1 Hubungan Kecepatan Alir dengan Sifat Aliran Serbuk Kecepatan Alir (g/detik) Sifat Aliran >10 Sangat baik 4-10 Baik 16-4 Sukar <1,6 Sangat Sukar d. Sudut Istirahat Ditimbang 30 gram granul dan dimasukkan dalam corong yang bagian bawahnya ditutup. Kemudian tutup dibuka dan dibiarkan granul mengalir seluruhnya dari corong dimana granul ditampung menggunakan kertas grafik. Lalu diukur diameter dasar granul dan tinggi kerucut yang terbentuk dengan _ penggaris. Kemudian diukur sudut istirahatnya dengan rumus: Tga=hir Dimana : a= sudut istirahat h= tinggi tumpukan granul 21 Dipindai dengan CamScanner Tabel 3.2 gan Sudut Istirahat dengan Sifat Aliran Hubun; : : Sudut istirahat (Tg) Sifat Aliran <25 Sangat baik 25-30 Baik 30-40 Cukup >40 ‘Sangat Buruk e, Bobot Jenis Nyata Ditimbang 30 gram granul (Wo), masukkan dalam gelas ukur 100 mL. dan diamati volumenya (Vo). Bj nyata dihitung dengan rumus: Bj nyata = Wo/Vo m Bobot Jenis Mampat Ditimbang 30 gram granul (Wo), masukan ke dalam gelas ukur 100 mL dan diukur volumenya (Vt). Kemudian diletakkan pada alat tap density tester dengan pengetukan sebanyak 1250 kali dan dicatat volumenya (Vt). Jika selisih antara Vt dan Vt; tidak lebih dari 2 mL, maka dipakai Vt. Bobot jenis mampat dihitung dengan rumus: Bj mampat = Wo/ Vt 22 Dipindai dengan CamScanner g. Bobot Jenis Benar Menggunakan piknometer dan pelarut paraffin, Caranya : ditimbang piknometer kosong (a) piknometer ditambah paraffin sampai penuh (b). Piknometer kosong ditambah 2 gram granul, (©), kemudian ditambah paraffin sampai penuh dan ditimbang kembali (d). Bobot jenis benar dihitung dengan rumus : Bj pelarut () = b-a/v piknometer Bj benar = c-a/(c-a) + (b-d) x Bj Pelarut . Kompresibilitas (Lachman dkk, 1994; Voigt, 1995) Kompresibilitas = Bj Mampat - Bj Nyata / Bj Mampat x 100% Tabel 3.3 Hubungan Kompresibilitas dengan. Sifat Aliran Serbuk Kompresibilitas (%) Sifat Aliran 5-15 Sangat baik 12-17 Baik 18-22 Cukup 23 -33 Kurang 34-38 Sangat Kurang > 38 Sangat Buruk 23 Dipindai dengan CamScanner i, Porositas Porositas berbanding _ terbalik dengan waktu hancur, jadi jika porositas kecil, maka waktu hancurnya lambat, dan berbanding lurus dengan kekerasan tablet, jika porositas kecil, tabletnya kurang keras. Syarat : 37 - 40% Porositas = 1 - Bj Mampat / Bj Benar x 100% Faktor Hausner Faktor Hausner = Bj Mampat/ Bj Nyata Faktor Hausner : < 1,25 Aliran baik > 1,5 Aliran buruk Persentase fines/sebuk halus Dilakukan dengan metode pengayakan. Caranya : 30 gram granul diletakkan di atas ayakan dan diayak. Granul yang masih tertinggal diayakan ditimbang. Persentase fines dihitung dengan rumus ; % Fines = Berat serbuk halus yg diperoleh / Berat Granul Awal x 100% 24 Dipindai dengan CamScanner Alat Dan Bahan a. Alat b. Bahan - Corong - Granul pada percobaan sebelumnya ~ Statif - Gelas ukur 100 ml Cara Kerja a. Kecepatan alir 1) 2) 3) 4) 5) Timbang 100 gram granul basah pada percobaan sebelumnya Tuangkan secara perlahan granul kedalam corong dan pastikan lubang corong tertutup rapat ( Perlu diperhatikan bahwa penuangan granul harus melewat tepi corong jangan langsung kedalam lubang corong ) Setelah semua granul masuk kedalam corong, lalu buka penutupcorong secara perlahan Catat berapa lama waktu yang diperlukan granul untuk = mengalir keluar dengan stopwatch Lakukan replikasi sebanyak 3 kali 25 Dipindai dengan CamScanner b. Pengamatan sudut diam 1) Timbang granul 100 gram masukan dalam corong secara perlahan lewat pinggir corong, sementara tutup bagian bawah corong 2) Buka penutupnya dan biarkan serbuk itu keluar 3) Ukur tinggi kerucut yang terbentuk 4) Ulangi percobaan sebanyak 3 kali ° . Uji pengetapan 1) Tuangkan granul secara perlahan kedalam gelas ukur sampai volume 50 ml 2) Setelah masuk kedalam gelas ukur, lakukan pengetapan sebanyak 30, 50, 100 kali pengetapan, lakukan terus hingga serbuk tidak turun lagi (volume konstan) 3) Catat tingginya 26 Dipindai dengan CamScanner §, Hasil Praktikum 27 Dipindai dengan CamScanner 6. Analisis Hasil Praktikum Dipindai dengan CamScanner 7. Pembahasan Praktikum 29 Dipindai dengan CamScanner 8. Kesimpulan Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai