KELOMPOK VII
Jumiatun Nazila F1C420009
Haris Budi Santoso F1C420012
Novita Ramadhani Tanjung F1C420018
Silvia Nuklir F1C420024
I. Tujuan
1. Perbedaan sifat antara alkohol dan fenol
2. Jeni-jenis reaksi dan pereaksi yang digunakan untuk membedakan
antara senyawa-senyawa alkohol dan fenol
3. Azas-azas dari reaksi tersebut pada 2
II. Landasan Teori
Senyawa organik merupakan golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida,
karnbonat, dan oksida karbon. Studi yang mengenai senyawa organik disebut kimia organik. Etanol merupakan zat cair,
tidak berwarna, berbau spesifik, mudah terakar, dan menguao dapat bercampur dalam air dengan segala
perbandingan, secara garis besar, pengunaan etanol adalah sebagai pelarut untuk zat organik maupun anorganik.
Bahan dasar industri asam cuka, ester, spiritus, asetaldehhid, antiseptik, dan sebagai bahan baku pembuatan dietil eter
(C6H14). Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus C6H6. Awalan hek- menunjukkan pada
enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan akhiran –ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan
tunggal yang menghubungkan atom-atom karbon tersebut. Dalam keadaan standar senyawa ini merupakan cairan tak
berwarna yang tidak larut dalam air (Firmansyah, 2020).
Fenol dikenal sebagai senyawa organik aromatik dengan gugus fungsinya yaitu hidroksi (OH). Perbedaan alkohol dan
fenol yaitu gugus OH pada senyawa alkohol terikat pada atom karbon tetrahedral, sedangkan pada fenol gugus OH
terikat pada karbon padai cincin aromatik. Fenol memiliki sifat toksik bagi makhluk hidup. Sesuai dengan struktur, fenol
dapat membentuk suatu anion fenoksida dengan melepasakan ion H dari gugus OH- ketika bereaksi dengan logam
hidrida maupun suatu basa. Fenol lebih bersifat asam (asam karbolat) dibanding dengan alkohol karena anion
fenoksida distabilkan oleh adanya resonansi pada inti benzene sehingga berpengaruh pada nilai pKa yang lebih besar
dari alkohol. Fenol memiliki sifat beracun (toksik) pada jaringan hewan dan berbau sangat menyengat. Fenol juga
sulit didegradasi oleh organisme pengurai (decomposer) sehingga dapat masuk dengan mudah ke dalam tubuh
manusia melalui pencernaan dan pernapasan (Koirewoa dan Raunsay, 2016).
Fenol merupakan senyawa alkohol dengan rumus kimia C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH)
yang berikatan dengan cincin fenil. Fenol dapat mengalami reaksi-reaksi melalui gugus (-OH) antara lain nitrasi,
sulfonasi, halogenasi, nitrosasi, asilasi dan lain-lain [1]. Reaksi asilasi fenol merupakan studi yang penting dan
sering digunakan untuk transformasi senyawa organik karena reaksi memberikan rute yang efisien
untukmelindungi gugus hidroksi, amina, fenolik, dan tiol, tetapi juga menghasilkan intermediet organik yang
penting dalam proses sintesis multi-step. Asam sitrat adalah asam organik dengan rumus molekul (C6H8O7).
Anhidrida asam karboksilat berasal dari dua molekul asam karboksilat dimana molekul H2O dihilangkan. Di
laboratorium untuk membuat anhidrida adalah memanaskan asam karboksilat. Asam anhidrida dapat mengalami
reaksi dengan H2O, alkohol, ammonia dan amina. Reaksi asam anhidrida dengan alkohol akan menghasilkan ester
(Alim et al., 2013).
III. Alat dan Bahan
3.1 Alat
"Reagen Lucas"
adalah larutan
seng klorida
anhidrat dalam
asam klorida
pekat.
Gliserol FeCl3 Reagen Lucas
Fenol 3% NaOH 10%
Zat X
Aseton
IV. Skema Kerja
4.1 Kelarutan
2 ml Ditambahkan masing-
masing 10 tetes
Tabung I = 1-butanol
Tabung II = 2-butanol
Dicatat hasil Tabung III = 1-butil alkohol
pengamatan Dikocok dan dicatat
berapa lama tabung Tabung IV = Zat X
hasil menjadi keruh
4.3 Pengujian Bordwell-wellman
Tabung I = n-butil alkohol
Tabung II = 2-butanol
Tabung III = 1-butil
Diletakkan 10 tetes
diair sebanyak 10 tetes
Larutan
(jika tidak dapat larut
dalam air, apakah
Diletakkan 10 tetes merupakan fenol) (jika
Fenol 3%
ditabung larut maka
dilanjutkan)
Koirewoa, D. C dan E. K. Raunsay. 2016. “Status Pencemaran Senyawa Fenol Pada Beberapa
Sumber Air di Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura”. Jurnal Biologi. Vol 8
(2) : 91-98.