Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGGOLONGAN OBAT TRADISIONAL

OLEH :

Nama : Maria Casia Da Costa Tanof


Nim : PO5303332200592
Kelas : 2B

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

PRODI D-III FARMASI

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sayapanjatkan atas berkah rahmat yang di berikan Tuhan Yang Maha Esa,
sehingga sayadapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.

Makalah ini di susun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Obat Tradisional.
Saya mengucapkan banyak terima kasih atas pihak-pihak yang telah membantu meyelesaikan
makalah ini, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesan sempurna. Untuk itu mohon
kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini di waktu mendatang.

Kupang, 22 Februari 2022

Penulis

2
Daftar Isi

Kata pengantar....................................................................................................2

Daftar isi..............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4

1.1 Latar belakang..............................................................................................4

1.2 Rumusan masalah.........................................................................................4

1.3 Tujuan penulisan...........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................5

2.1 Pengertian penggolongan obat tradisional....................................................5


2.2 Kriteria kelompok obat tradisional ..............................................................7
2.3 Contoh obat tradisional.................................................................................7

BAB III PENUTUPAN.....................................................................................9

3.1 Kesimpulan...................................................................................................9

3.2 Saran.............................................................................................................9

Daftar Pustaka....................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,


berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik
bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan
tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena
lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional
pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu
menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. 

Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih


lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang,
buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk
kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet. 

Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari perkembangan obat di masa lalu. Perlu
kita ketahui bahwa penemuan obat jaman dahulu berawal dari coba-mencoba yang dilakukan
oleh manusia purba. Biasanya di sebut, "EMPIRIS". Empiris berarti berdasarkan pengalaman
dan disimpan serta dikembangkan secara turun-temurun hingga muncul apa yang disebut Ilmu
Pengobatan Rakyat atau yang lazimnya disebut Pengobatan Tradisional Jamu. 

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian penggelompokan obat tradisional menurut Undang-undang?
1.2.2 Apa saja yang termasuk kriteria kelompok obat tradisional ?
1.2.3Apa contoh obat yang sudah beredar sesuai Undang-undang?
1.3 Tujuan penulisan
1.3.1 Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian penggelompokan obat tradisional menurut
Undang-undang

1.3.2 Mahasiswa mampu mengetahui kriteria kelompok obat tradisional

1.3.3 Mahasiswa mampu mengetahui contoh obat yang sudah beredar sesuai Undang-undang

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penggelompokan Obat Tradisional Menurut Undang-Undang

Penggolongan Penggolongan Obat Tradisional adalah obat yang berbasis kimia


modern, padahal juga dikenal obat yang berasal dari alam, yang biasa dikenal sebagai obat
tradisional. Obat tradisional Indonesia semula hanya dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu
obat tradisional atau jamu dan fitofarmaka. Namun, dengan semakin berkembangnya
teknologi, telah diciptakan peralatan berteknologi tinggi yang membantu proses produksi
sehingga industri jamu maupun industri farmasi mampu membuat jamu dalam bentuk ekstrak.
Saat ini obat tradisional dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu jamu, obat ekstrak alam, dan
fitofarmaka. 

Jamu (Empirical based herbal medicine) 

Logo Jamu : 

Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam
bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi
penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat
dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman obat
yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahkan lebih. Bentuk jamu
tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti
empiris. Jamu yang telah digunakan secara turun-menurun selama berpuluh-puluh tahun
bahkan mungkin ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung
untuk tujuan kesehatan tertentu.

5
Obat Herbal Terstandar (Scientific based herbal medicine) 

Logo Obat Herbal terstandar :

Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang
dapat berupa tanaman obat , binatang, maupun mineral. Selain proses produksi dengan
tehnologi maju, jenis ini pada umumnya telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa
penelitian-penelitian preklinik seperti standart kandungan bahan berkhasiat, standart
pembuatan ekstrak tanaman obat, standart pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji
toksisitas akut maupun kronis.

 Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine) 

Logo Fitofarmaka :

Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan
obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti
ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para
profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat
juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan
pembuktian secara ilimiah.

6
2.2.Kriteria Kelompok Obat Tradisional

1. Jamu harus memenuhikriteria:


a. Aman sesuai dengan persyaratan yangditetapkan
b. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan dataempiris
c. Memenuhi persyaratan mutu yangberlaku
2. Obat Herbal Terstandar harus memenuhikriteria:
a. Aman sesuai dengan persyaratan yangditetapkan
b. Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ praklinik
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam
produk jadi Memenuhi persyaratan mutu yangberlaku
3. Fitofarmaka harus memenuhi kriteria:
a. Aman sesuai dengan persyaratan yangditetapkan
b. Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ praklinik
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam
produk jadi
d. Memenuhi persyaratan mutu yangberlaku

2.3Contoh Obat Yang Sudah Beredar Sesuai Undang-Undang

Jamu

  Kuku Bima, Antangin

Obat Herbal Terstandar

Tolak Angin, OB Herbal, Diapet

7
 Fitofarmaka

   Nodiar, X-gra

8
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat


bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik
harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut
beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh
tubuh. Obat tradisional Indonesia semula hanya dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu obat tradisional
atau jamu dan fitofarmaka. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi, telah diciptakan
peralatan berteknologi tinggi yang membantu proses produksi sehingga industri jamu maupun industri
farmasi mampu membuat jamu dalam bentuk ekstrak. Saat ini obat tradisional dapat dikelompokkan
menjadi 3, yaitu jamu, obat ekstrak alam, dan fitofarmaka.

3.2 Saran

Dalam memberikan obat kepada pasien kita sebagai perawat harus memperhatikan jenis obat yang di
berikan, terutama kelebihan dan kekurangan jenis obat tersebut. Dalam makalah ini kami telah
membahas farmakologi obat tradisional, adapun kekurangan dan kelebihan obat tradisional sebagai
berikut :

Kekurangan obat tradisional :

(1) Efek farmakologinya lemah


(2) Pada obat tradisional tertentu bahan bakunya belum standar
(3) Belum di lakukan uji klinik (Pada jamu dan obat herbal terstandar)
(4) Untuk bahan yang belum di standarisasi mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme
Kelebihan obat tradisional :
(1) Efek sampingnya relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat
(2) Ramuan dengan komponen yang berbeda memiliki efek samping yang mendukung
Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-
penyakit metabolic dan degenera.
Semoga bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari

9
Daftar pustaka

Keputusan Kepala BPOM No. HK.00.05.4.2411 tentang ketentuan pengelompokan dan penandaan
obat bahan alam

http://dikikomarudin8.blogspot.com/2013/12/makalah-obat-tradisional.html

(diakses pada Selasa, 22 Februari 2022 pukul 16.59 WITA)

10

Anda mungkin juga menyukai