Anda di halaman 1dari 23

Glikolisis, Dekarboksilasi

Oksidatif, Siklus Krebs dan


transport Elektron
Jalur glikolisis dapat dihambat oleh senyawa tertentu sehingga
jalannya glikolisis terganggu yaitu yodoasetat dengan
menghambat aktivitas enzim gliseraldehid-3P
dehidrogenase dan fluorida menghambat enzim enolase.
Energi yang dihasilkan pada peristiwa glikolisis adalah sebagai
berikut: –2 ATP + 4 ATP + 2 NADH (6 ATP) = 8 ATP.
Setelah terbentuk 2 molekul asam piruvat di dalam sitosol jika
ada O2 maka akan dilaksanakan respirasi aerob yaitu masuk
siklus Krebs yang berlangsung di membran mitokondria.
Sedangkan bila tidak ada O2 di dalam sitosol maka akan terjadi
respirasi anaerob yaitu menghasilkan alkohol, asam laktat,
asam butirat dan lain-lain tergantung sel/organismenya.
Reaksi pada pengubahan secara an aerob bersifat spontan dan
irreversibel.
Dekarboksilasi Oksidatif Piruvat
Jalur ini merupakan jalur respirasi aerob dan asam
piruvat masuk ke mitokondria, diubah menjadi dua
asetil-KoA. Reaksi ini disebut dekarboksilasi
oksidatif karena terjadi oksidasi dan kehilangan
gugus karboksil menjadi CO2.
Reaksi ini dikatalisis oleh enzim komplek piruvat DH-
ase, koenzim TPP (Tiamin Pyro Phosphate), L(S)2
(Lipoamida teroksidasi), KO ASH, FAD dan NAD
(Gambar 43). Energi ATP yang dihasilkan untuk 1
mol piruvat terbentuk 1 NADH atau 3 ATP (2 asam
piruvat = 6 ATP).
 
 

Dekarboksilasi oksidatif
Siklus Asam Sitrat (Daur Krebs)/siklus
asam trikarboksilat.
Asetil-KoA hasil dari dekarboksilasi oksidatif dengan
oksaloasetat dengan enzim sitrat sintetase
menghasilkan asam sitrat (reaksi bersifat reversibel).
Asam sitrat diubah menjadi isositrat dengan dibantu
enzim akonitase (reversibel).
Kemudian isositrat diubah menjadi alfa-ketoglutarat dengan
dikatalisis enzim isositrat dehidrogenase dengan KoDH-ase
NAD+ (bersifat reversibel). Produk NADH memasuki transport
elektron menghasilkan 3 ATP.
-ketoglutarat diubah menjadi suksinil-KoA dengan dikatalisis oleh
enzim -ketoglutarat dehidrogenase dengan KoDH-ase NAD +
(bersifat reversible). Hasil NADH memasuki transport elektron
menghasilkan 3 ATP.
Suksinil-KoA dikatalisis oleh enzim suksinat tiokinase menjadi
asam suksinat dengan menghasilkan 1 molekul GTP
(setara dengan 1 ATP). Reaksinya bersifat Reversibel.
Suksinat diubah menjadi fumarat dengan dikatalisis enzim
suksinat dehidrogenase dengan Ko-DH-ase FAD
(bersifat reversibel). Produknya FADH2 masuk transport
elektron dengan dihasilkan 2 mol ATP.
Fumarat diubah menjadi malat dikatalisis enzim fumerase
(reversibel). Malat diubah menjadi oksaloasetat
dikatalisis malat dehidrogenase dengan Ko-DH-ase
NAD+ (reaksinya bersifat reversibel). Hasil NADH masuk
transport elektron menghasilkan 3 ATP.
Rantai Respirasi dan Fosforilasi Oksidatif
Oksidasi 1 molekul asetil-KoA dalam daur Krebs yang
memerlukan 1 molekul Flavoprotein (FAD) dan 3 molekul
Nikotinamid Adenin Dinukleotida (NAD).
Koenzim tereduksi dioksidasi oleh 1 molekul oksigen melalui
sistem enzim dan koenzim yang disebut rantai respirasi
atau sistem transport elektron yang terjadi pada membran
mitokondria.
Selama proses oksidasi melepaskan sejumlah energi dan
sebagian energi digunakan untuk memproduksi ATP.
Sintesis ATP pada saat oksidasi disebut Fosforilasi
Oksidatif. Fosforilasi oksidatif yang paling banyak diakui
adalah hipotesis osmotik kimia (Chemiosmotic
Hypothesis) oleh Mitchell.
Setia putaran siklus Krebs dilepaskan 4 pasang atom
hidrogen dari isositrat, alfa ketoglutarat, suksinat dan
malat dengan bantuan enzim dehidrogenase.
Prosesnya adalah sebagai berikut, Atom Hidrogen
diionisasi menjadi proton dan elektron, proton atau
ion hidrogen mereduksi dengan NAD, elektronnya
dilepas ke rantai transport elektron dan ditransfer
oleh membran pembawa elektron hingga sampai
sitokrom aa3 atau sitokrom oksidase.
Kemudian sitokrom oksidase menstransfer elektron
hingga akseptor terakhir, yaitu oksigen.
Oleh karena setiap atom oksigen menerima 2 buah
elektron dari rantai transport elektron dan 2 buah ion
H+, dengan bantuan dehidrogenase terbentuk air
(H2O).
NADH masuk membran dalam mitokondria, masuk
rantai respirasi, dioksidasi menjadi NAD+ dengan
mentransfer H+ ke Flavoprotein (FAD) (sebagai
carier hidrogen).

Dari Flavoprotein tiap proton dilepas ke ruang antar


membran dan elektronnya masuk ke protein non
heme (menjadi besi).

Elektron bergerak melalui komponen rantai respirasi


yang kemudian membentuk air
C6H12O6 + 6O2 + 38 ADP + 38 pi 6CO2+6H2O+38 ATP

Jumlah ATP berasal dari: glikolisis (2 mol ATP) + S. Krebs (2 mol ATP)
+ rantai transport elektron (34 mol ATP), sehingga totalnya ada 38
ATP.

Atau Glikolisis (8 mol ATP) + Dekarboksilasi oksidatif (6 mol ATP) +


S. Krebs (24 mol ATP) dan totalnya 38 mol ATP

Dalam respirasi sel selain glukosa juga masih ada molekul lain seperti
lemak dan protein yang dapat digunakan sebagai substratnya.
Lemak diubah menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol diubah
menjadi gliserol-3-P dan masuk glikolisis dan daur Krebs. Asam
lemak dioksidasi menjadi asetil-KOA yang kemudian masuk siklus
Krebs.

Protein dapat dipecah menjadi asam amino, asam amino dapat diubah
menjadi asam  ketoglutanat dan oksaloasetat dan kedua asam itu
dapat masuk daur krebs.
Oksidasi Karbohidrat selain dengan glikolisis dan siklus
Krebs masih ada jalur yang lain seperti:
Jalur glikogenesis yaitu reaksi pembentukan glukosa-6P dari
glukosa yang dikatalisis oleh enzim heksokinase atau enzim
glukokinase, dan reaksinya irreversibel.
Jalur glikogenolisis yaitu pengubahan glikogen (1-4 dan 1-6
glikosil) yang dikatalisis fosforilase spesifik dan dihasilkan
glukosa -1P.
Jalur asam glukoronat yaitu sederetan reaksi yang terkait dalam
pembentukan glukuronat yang berasal dari glukosa jaringan
tubuh.
Jalur HMP-Shunt Hexose Mono Phosphat Shunt yaitu
pembentukan pentosa yang digunakan untuk pembentukan
DNA dan RNA, sedangkan hasil lain NADPH untuk biosintesis
asam lemak.
Jalur glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa yang berasal
dari senyawa-senyawa non karbohidrat, misalnya asam amino
(senyawa intermediet metabolisme).
Apabila di dalam sitoplasma/protoplasma tidak terdapat
oksigen maka untuk memperoleh energi walaupun
sedikit melalui respirasi anaerob/fermentasi

Sel-sel otak tidak dapat hidup lama tanpa oksigen, karena


energi yang dihasilkan pada proses fosforilasi menurun
akibatnya tidak dapat mempertahankan kehidupannya.
Beberapa sel lebih toleran terhadap kekurangan
oksigen karena dapat membentuk ATP secara anaerob
melalui fermentasi. Jenis-jenis invertebrata tertentu dan
mikroorganisme dapat hidup tanpa adanya oksigen.

Fermentasi alkohol telah diteliti oleh Louis Pasteur pada


minuman anggur (wine). Air buah anggur dibubuhi ragi
(fungi uni sel) dapat merubah gula menjadi
etanol/alkohol.
Energi yang digunakan 6 ATP (2NADH) sehingga ATP yang diperoleh
pada respirasi anaerob beralkohol ini adalah 2 ATP.
Glukosa + 2 pi + 2 ADP 2 etanol + 2 CO2 + 2 ATP + 2H2O.

Karena pada fermentasi ini digunakan 2 NADH atau 6 ATP sehingga


total hasil hanya 2 ATP.

Anda mungkin juga menyukai