MODUL METABOLISME
17 28 FEBRUARI 2014
RUANG 05
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN PENDIDIKAN DOKTER UMUM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2014
SASARAN PEMBELAJARAN
Proses-Proses Metabolisme:
a. Anabolisme (Reaksi Penyusunan) :
Proses menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi makromolekul yang lebih
kompleks. Proses ini memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis ATP. Proses sintesis molekul
kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang sederhana secara bertahap. Proses ini membutuhkan
energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi
kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut
menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak
hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Selain dua macam energi diatas, reaksi anabolisme juga menggunakan energi dari hasil
reaksi katabolisme, yang berupa ATP. Agar asam amino dapat disusun menjadi protein, asam amino
tersebut harus diaktifkan terlebih dahulu. Energi untuk aktivasi asam amino tersebut berasal dari
ATP. Agar molekul glukosa dapat disusun dalam pati atau selulosa, maka molekul itu juga harus
diaktifkan terlebih dahulu, dan energi yang diperlukan juga didapat dari ATP. Proses sintesis lemak
juga memerlukan ATP. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis.
Anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis. Contoh hasil anabolisme:
- glikogen, lemak, dan protein berguna sebagai bahan bakar cadangan untuk katabolisme.
- molekul protein, protein-karbohidrat, dan protein lipid yang merupakan komponen struktural
yang esensial dari organisme, baik ekstrasel maupun intrasel.
Adalah serangkaian reaksi yang merupakan proses pemecahan senyawa kompleks menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan membebaskan energi, yang dapat digunakan
organisme untuk melakukan aktivitasnya. Termasuk didalamnya reaksi pemecahan dan oksidasi
molekul makanan seperti reaksi yang menangkap energi dari cahaya matahari. Fungsi reaksi
katabolisme adalah untuk menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi
anabolisme.
Makanan dicerna & diabsorbsi,disintesa& digunakan pertmbhan & pemeliharaan sel tbh
b. Pembentukan energi .
Jk zat makanan dlm darah sudah mulai habis, maka molekul-molekul besar yang tertinggal akan
diuraikan sehingga membentuk energi
c. Penyimpanan .
Zat makanan yang tersisa dan tak terpakai akan disimpan tubuh dlm bentuk glikogen & lemak
Setelah makan Nutrien diserap Darah.
Pada fase absorbtif :
Glukosa jumlah banyak Fs. sumber energi (sel cendrung pakai glukosa )
Asam lemak & Asam Amino jumlah sedikit energi
Nutrien tambahan tiadk segera digunakan disimpan sebagai glikogen atau trigliserida
Bahan bakar metabolik disimpan selama keadaan absorbtif dan dimobilisasi selama keadaan pasca
absorbtif.
Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus Krebs adalah reaksi antara
asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga
dengan siklus asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan
asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.
Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus
dan bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Setelah mengantar asetil masuk ke
dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat
mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air sehingga terbentuk asam isositrat. Lalu, asam
isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH,
dan melepaskan satu molekul CO2 dan membentuk asam a-ketoglutarat(baca: asam alpha ketoglutarat).
Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali melepaskan satu molekul CO2, dan teroksidasi dengan
melepaskan satu ion H+ yang kembali mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat
mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A. Setelah terbentuk suksinil ko-A,
molekul ko-A kembali meninggalkan siklus, sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A dan
perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi untuk menggabungkan satu
molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat
mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk
FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan
menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah
menjadi asam malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+,
yang kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan asam oksaloasetat kembali terbentuk.
Asam oksaloasetat ini kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs.
Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2
FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan menjalani
rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.
4. MENJELASKAN TENTANG METABOLISME KARBOHIDRAT (GLIKOLISIS,
GLUKONEOGENESIS, GLIKOGENESIS, GLIKOLISIS, DAN LINTASAN PENTOSA FOSFAT)
A. Glikolisis
B. Glikogen
Sintesis glikogen:
Substrat glukosa
Energi UTP
Enzim glikogen sintase
Ikatan rantai lurus glukosil 1,4 dan rantai abang 1,6
Hasil glikogen
Enzim pegatur: E glikogen sintase
Insulin meningkatkan E glikogen sintase
C. Glikogenolisis
Substrat: glikogen
Enzim utama: glikogen fosforilase dan glikogen transferase (debranching enzyme)
Enzim pengatur: glikogen fosforilase
Hormon insulin menghambat fosforilase; glukagon dan epinefrin meningkatkan fosforilase
D. Glukogenolisis
Adalah pembentukan glukosa atau glikogen dari senyawa-senyawa non karbohidrat yaitu laktat,
gliserol, asam amino glukogenik dan asam propionat
Glukoneogenesis melibatkan Siklus Krebs
Enzim pengatur glukoneogenesis
o Piruvat karboksilase
o Fosfoenol piruvat karboksilase (PEPCK)
o Fruktosa 1,6 bifosfatase
o Glukosa 6 fosfatase
E. Lintasan Pentosa Fosfat
Lintasan Pentosa Fosfat = Pentose Phosphate Pathway = Hexose Monophosphate Shunt (HMP
Shunt)
Lintasan HMP merupakan lintasan katabolisme glukosa
Hasil utama:
a. Pembentukan NADPH untuk sintesis asam lemak
b. Pembentukan ribosafosfat untuk sintesis nukleotida dan asam nukleat
Enzim:
Enzim glukosa 6 fosfat dehidrogenase
Enzim transketolase
Enzim transaldolase
Aspek Klinis :
NADPH dan glutation peroksidase melindungi eritrosit dari hemolisis
Defisiensi glukose 6-dehidrogenase manifes sebagai hemoytic anemia
Individu yang suseptibel terhadap pmberian antimalaria (primakuin), aspirin dan sulfonamide
Lipid yang terdapat sebagai bagian dari makanan hewan merupakan campuran lipid yang
sederhana (terpena dan steorida) dan yang kompleks (triasilgliserol, fosfolipid, sfingolipid, dan lilin)
berasal dari tanaman maupun jaringan hewan. Dalam mulut dan lambung, lipid tadi belum mengalami
pemecahan yang berarti. Setelah berada dalam intestin, lipid kompleks terutama triasilgliserolnya
dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak bebas dan sisa. Enzim lipase diaktifkan oleh hormon
epineprin. Enzim ini dibantu oleh garam asam empedu (terutama asam kholat dan taurokholat) yang
disekresikan oleh hati. Fungsi garam tersebut ialah mengemulsi makanan berlemak sehingga
terbentuklah emulsi partikel lipid yang sangat kecil. Oleh karena itu, permukaan lipid menjadi lebih
besar dan lebih mudah dihirolisis oleh lipase. Enzim ini tidak peka terhadap larutan lemak sempurna.
Reaksi hidrolisisnya berlangsung sebagai berikut.
Berdasarkan reaksi tersebut dapat diketahui bahwa lipase pankreas hanya bisa menghidrolisis ikatan
ester pada atom C nomor 1 dan 3 yang hasilnya asam lemak bebas dan monoasil gliserol. Dengan
bantuan misel-misel garam empedu maka asam lemak bebas, monoasil gliserol, kolesterol, dan vitamin
membentuk sebuah kompleks yang kemudian menempel (diabsorpsi) pada permukaan sel mukosal.
Senyawa-senyawa tersebut selanjutnya menembus membran sel mukosal dan masuk ke dalamnya.
Miselmisel garam empedu melepaskan diri dan meninggalkan permukaan sel mukosal.
Dalam sel mukosal, asam lemak bebas monoasil gliserol disintesis kembali menjadi triasil gliserol
yang setelah bergabung dengan albumin, kolesterol, dan lain-lain membentuk siklomikron. Siklomikron
tersebut pada akhirnya masuk ke dalam darah, kemudian sampai ke hati dan jaringan lain yang
memerlukannya. Sebelum masuk ke dalam sel, triasil gliserol dipecah dulu menjadi asam lemak bebas
dan gliserol oleh lipoprotein lipase. Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan dari zat-zat
organik. Asam lemak adalah suatu senyawa yang terdiri atas panjang hidrokarbon dan gugus karboksilat
yang terikat pada ujungnya. Asam lemak mempunyai dua peranan fisiologi yang penting, yaitu:
a. Pembentuk fosfolipid dan glikolipid yang merupakan molekul amfipotik sebagai komponen
membran biologi;
b. Sebagai molekul sumber energi.
Proses metabolisme lemak sebagai komponen bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan,
dimulai dengan proses pencernaannya di dalam usus oleh enzim. Asam lemak bersenyawa kembali
dengan gliserol membentuk lemak yang kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening. Selanjutnya,
lemak disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak). Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati
dalam bentuk lesitin yang dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol diaktifkan
oleh ATP menjadi gliserol fosfat dan akhirnya mengalami oksidasi, seperti glukosa. Rantai karbon asam
lemak diolah di dalam mitokondria sehingga dihasilkan asetil koenzim yang selanjutnya dapat masuk ke
dalam Siklus Krebs.
JENIS LEMAK
Berdasarkan komposisi kimianya lemak terbagi atas tiga,yaitu:
1. Lemak Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak.Contoh
senyawa lemak sederhana adalah lilin(wax) malam atau plastisin(lemak sederhana yang padat pada
suhu kamar),dan minyak(lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
2. Lemak Campuran
Lemak Campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak.Contoh lemak
campuran adalah lipoprotein(gabungan antara lipid dan dengan protein),Fosfolipid(gabungan antara
lipid dan fosfat),serta fosfatidilkolin(yang merupakan gabungan antara lipid,fosfat dan kolin).
SUMBER LEMAK
Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2,yaitu
Lemak yang berasal daari tumbuhan(disebut lemak Nabati).Beberapa bahan yang mengandung
lemak nabati adalah kelapa,kemiri,zaitun,kacang tanah,mentega,kedelai,dll.
Lemak yang berasal dari hewan(disebut lemak hewani).Beberapa bahan yang mengandung lemak
hewani adalah daging,keju,susu,ikan segar,telur,dll.
FUNGSI LEMAK
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia umumnya berbeda-beda tetapi umumnya
berkisar antara 0,5-1gram lemak per 1kg berat badan per hari.Orang yang tinggal di daerah bersuhu
dingin dan orang yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak.Di dalam tubuh kita,lemak
memppunyai beberapa fungsi penting,diantaranya adalah:
Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
Sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K
Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu sebagai bantalan
lemak
Sebagai penghasil energi tertingggi
Penahan rasa lapar,karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan.Bila pencernaan terlalu
cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.
Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin(khususnya untuk sterol)
Sebagai salah satu bahan penyusun empedu,asam kholat (di dalam hati),dan hormon seks(khususnya
untuk kolesterol.Pembawa zat-zat makan esensial
Deaminasi.
Deaminasi berarti pengeluaran gugus amino dari asam amino. Hal ini terjadi terutama melalui
transaminasi, yang berarti pemindahan gusug amino ke beberapa akseptor, yang merupakan
kebalikan dari proses tansaminasi yang dijelaskan sebelumnya dalam hubungannya dengan sintesis
asam amino.
Pesan-pesan ini berupa triplet basa yang ada pada mRNA yang disebut kodon. Kodon pada
mRNA merupakan komplemen dari kodogen (agen pengode).
2) tRNA (RNA transfer) fungsinya mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam amino
di ribosom. Peran tRNA ini dikenal dengan nama translasi (penerjemahan). Urutan basa nitrogen
pada tRNA disebut antikodon.
3) rRNA (RNA Ribosom) fungsinya sebagai tempat pembentukan protein.
Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan membukanya rantai ganda
DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. Sebuah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai
cetakan ataurantai sense, rantai yang lain dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense. Tidak
seperti halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya terjadi pada
segmen DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja. Oleh karena itu, nukleotida
nukleotida pada rantai sense yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA dikenal sebagai unit
transkripsi.
TRANSLASI
Translasi adalah sintesis polipeptida yang terjadi dibawah arahan mRNA. Selama tahap ini
terjadi perubahan bahasa. Sel harus menerjemahkan alias menstranslasikan sekuens basa molekul
mRNA menjadi sekuens asam amino polipeptida. Tempat terjadinya translasi adalah ribosom,
partikel-partikel kompleks yang memfasilitasi penautan teratur asam amino menjadi rantai
polipetida. Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari mRNA
menjadi asam amino-asam amino yang akhirnya membentuk protein. Urutan basa nitrogen yang
berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda. Misalnya,
asam amino fenilalanin diterjemahkan dari triplet UUU (terdiri dari 3 basa urasil), asam amino
triptofan (UGG), asam amino glisin (GGC), dan asam amino serin UCA. Sebanyak 20 macam
asam amino yang diperlukan untuk pembentukan protein merupakan hasil terjemahan triplet dari
mRNA. Selanjutnya, dari beberapa asam amino (puluhan, ratusan, atau ribuan) tersebut
dihasilkan rantai polipeptida spesifik dan akan membentuk protein spesifik pula.
2) Elongasi
Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan asam amino
satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja tRNA sebelumnya,
dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida pada ujung tRNA pembawa asam
amino. Misalnya, tRNA membawa asam amino fenilalanin, maka anticodon berupa AAA
kemudian berhubungan dengan kodon mRNA UUU. Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan
metionin membentuk peptida. Melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang tumbuh
tersebut semakin panjang akibat penambahan asam amino.
3) Terminasi
Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan kodon
UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan
dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional.
B. KODE GENETIK
Sintesis protein atau mutasi sulit dipahami sebeum ditemukannya kod genetik . huruf A,G,T,C
menyatakan nukleotida-nukleotida yang terdapat dalam DNA . huruf-huruf ini tersusun dan membentuk
3 huruf yang disebut kodon. Dan kumpulan kodon akan membentuk kode genetik.
Sintesis protein dikodekan dalam DNA, hanya terdapat empat macam basa nukleotida untuk
menspesifikasikan 20 asam amino. Aliran informasi dari gen ke protein didasarkan pada kode triplet
( triplet code ): instruksi-instruksi genetic untuk rantai polilpetida ditulis dalam DNA sebagai rangkaian
kata tiga nukleotida yang tidak tumpang tindih. Untaian ini disebut untai cetakan ( template
strand ) karena menyediakan pola, atau cetakan, untuk sekuens nukleotida-nukleotida dalam transkrip
RNA. Perlu diperhatikan untuk suatu gen, untai yang sama digunakan sebagai cetakan setiap kali gen
tersebut ditranskripsi. Perpasangan serupa dengan yang terbentuk saat replikasi DNA, hanya saja U,
pengganti untuk T pada RNA, berpasangan dengan A, dan nukleotida mRNA mengandung ribosa, bukan
deoksiribosa. Seperti untai baru DNA, molekul RNA disintesis dengan arah yang anti pararel terhadap
untai cetakan DNA. Misalnya triplet basa ACC pada DNA ( ditulis sebagai 3-ACC-5 ) menjadi cetakan
untuk 5-UGG-3 pada molekul mRNA. Triplet basa mRNA disebut kodon ( codon ), dan biasanya
ditulis dengan arah 5 3. Dalam contoh kita, UGG merupakan kodon untuk asam amino triptofan
( disingkat Trp ). Istilah kodon juga digunakan untuk triplet basa disepanjang untai bukan cetakan ( non
template ). Kodon-kodon ini komplementer terhadap untai cetakan, dan dengan demikian bersekuens
identik dengan mRNA hanya saja mengandung T bukan U.
Saat translasi, sekuens kodon di sepanjang molekul mRNA diterjemahkan atau ditranslasi, menjadi
sekuens asam amino yang menyusun rantai polipeptida. Karena kodon merupakan triplet basa, jumlah
nukleotida yang menyusun suatu pesan genetik pastilah tiga kali lebih banyak daripada jumlah asam
amino dalam protein yang dihasilkan. Misalnya 300 nukleotida diperlukan disepanjang satu untai mRNA
untuk menodekan asam-asam amino dalam polipeptida yang panjangnya 100 asam amino.
Kodon pertama kali dipecahkan pada tahun 1961 oleh Marshal Nirenberg dan Mathei.
Mereka melakukan percobaan menggunakan E. coli dengan asam poli urasil. Menurut hasil percobaan
tersebut, cetakan UUU yang dibawa oleh mRNA, artinya adalah asam amino fenilalanin. Dengan cara
yang sama, triplet CCC diartikan sebagai prolin dan triplet AAA artinya asam amino lisin. Pada kamus
kode genetik terdapat 64 kombinasi triplet untuk 20 asam amino. Jadi, terdapat asam amino tertentu
melebihi triplet ( kodon). Setiap triplet disusun oleh 3 basa nitrogen. Rangkaian tiga basa nitrogen yang
ada pada DNA yang bertugas membuat kode-kode disebut kodogen ( agen pengkode ). Dari 64 triplet
hanya 61 triplet yang mengodekan asam amino (lihat tabel kodon) . Ketiga kodon yang tidak
mengodekan asam amino merupakan sinyal stop, atau kodon terminasi, yang menandai akhir translasi.
Perhatikan bahwa kodon AUG berfungsi ganda: mengodekan asam amino metionin ( Met ) dan berfungsi
sebagai sinyal mulai, atau kodon inisiasi. Pesan-pesan genetik dimulai dengan kodon mRNA, AUG,
yang memberi sinyal pada mekanisme penyintesis protein untuk mulai mentraslasikan mRNA pada
lokasi itu.
Kode genetic bersifat degenerate,tidak ambigu,tidak tumpang tindih,tanpa jeda (tidak mengalami
interupsi) dan universal
d. Metabolisme Vitamin C
Vitamin mudah diabsorsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus
lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorsi adalah 90% untuk konsumsi diantara
20 dan 129 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram pada absorsi sebanyak 16% . Vitamin C
kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah dalam jeringan adrenal, pituitari, dan
retina.
e. Metabolisme vitamin D3
Vitamin D3 (kolekalsiferof) dibentuk didalam kulit sinar ultraviolet dari 7-dehidrokolesterol. Vitamin
D3 didalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25-hidroksi kolikasiferol {25(OH)D3} yang lima kali lebih
aktif dari pada vitamin D3. Bentuk {25(OH)D3} adalah bentuk vitamin D yang banyak di dalam darah
dan banyaknya bergantung konsumsi dan penyingkapan tubuh terhadap matahari. Bentuk paling aktif
adalah kolsitriol atau 1,25-dihidroksi kolekalsiferol {1,25(OH)2D3} yang 10 kali lebih aktif dari
vitamin D3. Bentuk aktif ini dibuat oleh gnjal. Kalsitriol pada usus halus meningkatkan absorpsi kalsium
dan fosfor dan pada tulang meningkatkan mobilisasinya. Sisntesis kalsitriol diatur oleh taraf kalsium dan
fosfor didalam serum. Hormon paratiroid (PTH) yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah,
tampaknya merupakan perantara yang merangsang produksi {1,25(OH)2D3} oleh ginjal. Jadi tarf
konsumsi kalsium yang rendah tercermin dalam taraf kalsium serum yang rendah. Hal ini akan
mempengaruhi sekresi PTH dan peningkatan sintesis kalsitriol oleh gnjal. Taraf fosfat dari makanan
mempunyai pengaruh yang sama, tetapi tidak membutuhkan PTH.
f. Metabolisme Vitamin E
Pada tahun 1922, diketemukan suatu zat larut lemak yang dapat menegah keguguran dan sterilitas
pada tikus. Vitsmin E kemudian pada tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak gndum dan dinamakan
tokoferol. Semarang dikenal beberapa bentuk tokoferol dan vitamin E biasa digunakan untuk
menyatakan setiap campuran tokoerol yang aktif secara biologik.
Fungs vitamin E:
Sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan larut dalam hidrogen dari gugus hidroksil.
Melindungi asdama lemak jennuh ganda komponen membran sel lain dari oksidasi radikal bebas.
Sebanyak 20-80% tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus dalam bentuk misel. Absorsi
tokoferol dibantu trigliserida rantai sedang dan dihambat asam lemak rantai panjang tidak jenuh ganda.
Transprortasi dari mukosa usus halus kedalam sistem limfe dilakukan oleh kilo micrn untuk dibawa ke
hati. Dari hati bentuk alfa-tokofeol diangkut oleh very low-density lipoprotein/VLDL masuk kedalam
plasma, sedangkan sebagian besar gama-tokoferol dikeluarkan melalui empedu. Tokoferol di dalam
plasma kemudian diterima oleh reseptor sel-sel perifer low-density lipoprotein/LDL dan masuk ke
membran sel. Tokoferol menumpuk di bagian-bagian sel dimana produksi radikal bebas paling banyak
terbentuk, yaitu di mitokondria dan retikulum endoplasma.
B. Metabolisme Air
Air adalah pelarut senyawa ionik dan netral, dapat mengalami ionisasi. Mempengaruhi disosiasi
makro molekul. Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70% terdiri dari air. Hampir semua reaksi
kimia di dalam tubuh terjadi pada medium air. Secara umum air berfungsi sebagai bahan pelarut dalam
tubuh. Air berguna untuk melakukan proses metabolisme dalam tubuh seperti pencernaan, ekskresi,
penguapan, dan lain-lain.
Air merupakan komponen utama protoplasma, darah dan limfa, sehingga air berfungsi juga untuk
mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke luar tubuh, serta mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh.
Kita memerlukan 2,5 liter air setiap harinya, karena setiaphari badan kita kehilangan lebih dari 2,5 liter.
Air keluar dari tubuh melalui air kencing, bersama feses, keringat, dan berupa uap air dari paru-paru.
Kebutuhan air dalam tubuh dapat diperoleh dari air minum, makanan, buah, dan sayuran.
Air Tubuh Total
a. Cairan ekstraseluler :
o Plasma terdapat di dalam darah
o Cairan interstitiel. Menggenangi sel dalam jaringan. Plasma dan cairan interstitiel saling
bercampur lewat pori kapiler pembuluh darah, difusi, prosesnya adalah fisikokimia
o Cairan pada jaringan ikat padat, tulang kartilago, jaringan pengikat. Pertukaran air & elektrolit
lambat. Tulang itu terlihat padat tetapi sebenarnya ada pertukaran air dan elektrolit.
b. Cairan interseluler :
Cairan transseluler, termasuk cairan interseluler. Cairan yang terbentuk aktivitas sekretoris dari
kelenjar ludah, pankreas, hati, empedu, dll.
Asupan & Hilangnya air tubuh keduanya harus sama atau seimbang. Jika tidak maka akan
terjadi dehirasi dan overhidrasi
Asupan air : Makanan (makanan yang mengandung air) & air metabolik (air yang yang
dihasilkan oleh oksidasi tubuh berasal dari proses katabolisme)
c. Hilangnya air : kulit (menjaga suhu tubuh), paru, ginjal, usus. Masukan air 2.500 ml/hari, air minum
1.200-1.500 ml/hari, makanan 770-1.000 ml/hari, air metabolik (air yang dihasilkan metabolisme
dalam tubuh) tergantung pada laju metabolik masing-masing. Jumlah masukan air tergantung pada
aktifitas fisik seseorang.
Di dalam tubuh manusia, cairan akan terdistridusi ke dalam 2 kompartemen utama yaitu cairan
intraselular (ICF) dan cairan ekstrasellular (ECF). Cairan intraselular adalah cairan yang terdapat di
dalam sel sedangkan cairan ekstraselular adalah cairan yang terdapat di luar sel. Kedua kompartemen ini
dipisahkan oleh sel membran yang memiliki permeabilitas tertentu. Hampir 67% dari total badan air
(Bodys Water) tubuh manusia terdapat di dalam cairan intrasellular dan 33% sisanya akan berada pada
cairan ekstrasellular. Air yang berada di dalam cairan ekstrasellular ini kemudian akan terdistribusi
kembali kedalam 2 Sub-Kompartemen yaitu pada cairan interstisial (ISF) dan cairan intravaskular
(plasma darah). 75% dari air pada kompartemen cairan ekstraselular ini akan terdapat pada sela-sela sel
(cairan interstisial) dan 25%-nya akan berada pada plasma darah (cairan intravaskular).
Pendistribusian air di dalam 2 kompartemen utama (Cairan Intrasellular dan Cairan
Ekstrasellular) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul yang terdapat dalam
kedua kompartemen tersebut. Karena sel membran yang memisahkan kedua kompartemen ini memiliki
permeabilitas yang berbeda untuk tiap zat, maka konsentrasi larutan (osmolality) pada kedua
kompartemen juga akan berbeda.
Komposisi elektrolit cairan tubuh
Cairan interstisiel, elektrolit cairan interstisiel sama dengan plasma kecuali protein. Protein
plasma berfungsi mempertahankan tekanan osmosis terutama albumin, sebagai pengangkut albumin.
Jumlah air tubuh kira-kira tetap, distribusi berubah-ubah. Gerakan/perpindahan diarahkan ke arah
tekanan osmotik. Tekanan osmotik dikarenakan ada perbedaan konsentrasi.
Bahan yg terdapat dlm cairan tubuh :
1. Elektrolit terutama K dan Na
Na dan K mempengaruhi retensi dan distribusi air tubuh. Gerakan dipengaruhi oleh perubahan kadar
elektrolit dan tekanan osmotik pada masing-masing sisi.
Na = tulang punggung cairan ekstraseluler
K = tulang punggung cairan intrsaseluler
2. Bahan organik dgn molekul besar (protein)
Penting dlm pertukaran air antara darah & cairan interstitiel. Terutama pemindahan air dari kompartemen
yg satu ke lainnya (bukan air tubuh total).
3. Senyawa organik bermolekul kecil (glukose, urea, dan asam amino)
Tidak penting dlm pengaturan distribusi. Mempengaruhi air tubuh total.
4. Senyawa organik lain
C. Metabolisme Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk
tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi
unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang
diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Mineral merupakan bagian dari tubuh yang
memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ
maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang,
besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormon tiroksin. Di samping itu mineral
berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim.
Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-
enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui
membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan.
Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik dan biokimia.
o Makromineral: diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/ hari.
o Mikromineral ( trace element ) diperlukan dalam jumlah yang kecil dari pada 100 mg/hari.
D. Mineral Makromolekul
a. Metabolisme Natrium
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3 hingga 7 gram sehari) diabsorpsi, terutama di dalam
usus halus. Natrium yang diabsorpsi secara aktif (membutuhkan energi). Natrium yang diabsorpsi
dibawa oleh aliran darah ke ginjal. Di sini natrium disaring dan dikembalikan ke lairan darah dalam
jumlah yang cukup mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya
mencapai 90-99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urine. Pengeluaran natrium ini diatur oleh
hormon aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun. Aldosteron
merangsang gunjal untuk mengabsorpsi kembali natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang
dikeluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium yang dikonsumsi. Jumlah natrium dalam urine
tinggi bila konsumsi tinggi dan rendah bila konsumsi rendah.
Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam soft body tissue
dan cairan tubuh. Ion natrium (Na+) merupakan kation utama di dalam cairan ekstrasellular (ECF)
dengan konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L. Ion natrium juga akan berada pada cairan
intrasellular (ICF) namun dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu 3 mmol/L.
E. Mineral Mikromolekul
a. Metabolisme Besi (Fe)
Di dalam tubuh manusia Fe akan :
o Diangkut sebagai transferin;
o disimpan sebagai feritin atau hemosiderin;
o hilang pada sel-sel yang terlepas dan melalui perdarahan.
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan,
yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di
dalam tubuh: sebagai alat pengankut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut
elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.
Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi di lambung besi dibebaskan
dari ikatan organik, seperti protein. Sebagian besar besi dalam bentuk feri direduksi mejadi bentuk fero.
Hal ini terjadi dalam suasana asam di lambung dengan adanya HCl dan vitamin C yang terdapar di dalam
makanan. Absorpsi terutama terjadi di bagian atas usus halus (duodenum) dengan bantuan alat angkut-
protein khusus.
b. Metabolism Flourin
Flour di alam dapat ditemukan di tanah, di air maupun di udara, selain juga ditemukan pada
tanaman. Flour merupakan elemen paling elektronegatif dari semua elemen kimia, maka secara alamiah
tidak pernah dijumpai dalam bentuk elemen tersendiri. Kombinasi secara kimiawi dalam bentuk
flourides, fluorine adalah dalam urutan ke-17 dari susunan elemen, dan keberadaannya merupakan 0,016-
0,09 % dari tanah yang di permukaan. Di daerah pegunungan, kandungan flour dalam tanah relative
rendah.
Flour berfungsi mencegah karies gigi dengan meningkatkan daya tahan email, remineralisasi
lesi-lesi karies dini dan sebagai bahan anti bakteri. Meningkatkan kekerasan tulang ( fluoroapatit ) dan
gigi.
Fluor dalam kadar rendah, sesuai dengan rendahnya kadar fluor dalam cairan jaringan, akan
menyatu dengan kristal apatit selama periode pembentukan gigi. Setelah klasifikasi gigi selesai, tapi
sebelum erupsi, lebih banyak lagi fluor di serap oleh permukaan email yang berkontak dengan cairan
jaringan. Akhirnya, setelah erupsi dan selama hidup, email terus menyerap fluor dari lingkungan
sekitarnya. Pada saat ini penyerapan fluor dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah email
tersebut sehat atau tidak, atau apakah proses etsa atau karies telah menyebabkannya lebih porus karena
larutnya substansi interprismata. Meningkatnya keporusan email akan memudahkan difusi dan
penyerapan flournya. Pada gigi yang baru erupsi emailnya juga akan menyerap fluor lebih banyak
daripada email yang telah matang.
Sebagian orang dilahirkan dengan tingkat metabolisme basal (BMR) tinggi , dan sebagian lagi BMRlebih
rendah
USIA
Pada anak-anak kecepatan metabolisme lebih tinggi dibanding orang dewasa,pada anak-anak terjadi
peningkatan reaksi seluler untuk proses pertumbuhan dan sintesis komponen-komponen sel , kebutuhan
energi untuk proses ini besar .Kecepatan metabolisme berkurang sejalan dengan bertambahnya
usia .BMR seseorang dapat turun sekitar 2% per dekade.Kecepatan metabolisme pembakaran dalam
tubuh akan menurun seiring berkurangnya kepadatan otot. Jadi semakin tua, kebutuhan kalori semakin
menurun
JENIS KELAMIN
Metabolisme pria dan wanita berbeda ,metabolisme pria lebih cepat 10% dari metabolisme wanita .Rata-
rata pria memiliki proporsi tulang, organ, dan otot yang lebih besar dibandingkan wanita. Jadi tak heran
jika metabolisme pria pun lebih besar,kelebihan kalori pada pria diubah menjadi otot sedangkan pada
wanita diubah menjadi lemak.
Pada wanita proses metabolisme juga dipengaruhi oleh umur, berat badan, pola makan, dan kebiasaan
olahraga.Menurut seorang ahli fitnes, seiring pertambahan usia, metabolisme tubuh wanita menurun. Hal
ini diakibatkan oleh pengurangan massa otot, apalagi kalau menderita osteoporosis .
KOMPOSISI TUBUH
Orang dengan berat badan normal dan memiliki banyak otot mempunyai metabolisme yang lebih tinggi
dibandingkan orang gemuk yang memiliki banyak lemak.,orang yang lebih tinggi dan besar cenderung
memiliki BMR yang lebih tinggi . semakin berat massa tubuh seseorang , BMRnya akan lebih tinggi.
IKLIM
Orang yang tinggal di daerah kutub metabolismenya lebih cepat dibanding yang tinggal didaerah
tropis .Terjadi adaptasi kelenjar tiroid. Sekresi meningkat pada suhu dingin dan menurun diiklim panas
GIZI
Keadaan gizi buruk (malnutrisi) yang berkepanjangan akan mengurangi metabolisme 10-20%,sehingga
tidak ada sat makanan yang dibutuhkan sel untuk di metabolisme
DEMAM
Setiap kenaikan suhu 100C akan meningkatkan kecepatan metabolisme kira-kira 120% dari
normal,panas dapat mempercepat suatu reaksi kimia, apabila tubuh sedang demam, maka kecepatan
metabolisme akan meningkat. Salah satu tujuan dari meningkatnya metabolisme adalah untuk
mempercepat perbaikan sel-sel yang rusak dan mempercepat proses penyembuhan.
Ada hormon dan obat-obatan yang bekerja untuk mempercepat metabolisme, namun ada juga yang
bekerja memperlambat metabolisme,hormon yang mempengaruhi tingkat BMR adalah
hormon tiroksin. Hormon tiroksin sebagai regulator BMR , yang mengatur kecepatan metabolisme tubuh.
Semakin banyak homon tiroksin yang disekresikan, maka akan semakin tinggi BMRnya.
HORMON TYROID
Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan yodium, yaitu suatu eleman yang
terdapat di dalam makanan dan air. Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya menjadi
hormon tiroid. Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar
tiroid dan didaur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.
HORMON PERTUMBUHAN
AKTIVITAS FISIK
Semakin banyak dan semakin berat aktivitas seseorang, maka akan semakin tinggi pula
metabolismenya .Kerja otot yang maximal dapat meningkatkan pembentukan panas, sehingga kecepatan
metabolismenya meningkat
TIDUR
Saat kita tidur, metabolisme akan 5-10% lebih rendah dibandingkan saat bangun .Penurunan tonus otot
rangka serta penurunan aktifitas saraf simpatis
MAKANAN
Dalam keadaan lapar BMR seseorang bisa turun hingga 30%.Kecepatan metabolisme makanan yang
mengandung protein lebih cepat daripada makan makanan yang mengandung lemak ataupun karbohidrat.
Kafein dapat meningkatkan denyut jantung. semakin cepat denyut jantung Anda, maka semakin cepat
dan banyak pula pembakaran kalori. EGCG dalam teh bekerja hampir sama dengan kafein, tetapi tidak
sekedar mempercepat denyut jantung, namun juga membuat otak dan syaraf bekerja lebih cepat sehingga
juga membantu pembakaran lebih banyak kalori.
PROTEIN
Cara kerja : Tubuh memerlukan lebih banyak energi untuk mencerna protein dalam daging daripada
energi yang dibutuhkan untuk mencerna karbohidrat atau lemak.
kelompok orang yang mengkonsumsi makanan (diet) tinggi protein mampu membakar kalori dua kali
lebih banyak dalam beberapa jam daripada kelompok pengkonsumsi makanan (diet) tinggi karbohidrat
Capsaicin
Yaitu zat kimia dalam cabai yang memberi rasa pedas.Mengkonsumsinya dapat mempercepat denyut
jantung sehingga kalori juga lebih banyak dibakar.
Contoh Purin: (adenin, guanin, hipoxantin, xantin) dimetabolisme jadi asam urat
Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) dimetabolisme jadi CO2 dan NH3
B. Asam Nukleat.
Asam nukleat atau asam inti, dikatakan demikian karena asam tersebut pertama kali diketemukan
didalam inti sel. Didalam inti sel asam nukleat ada dalam bentuk: DNA dan RNA.
DNA terdiri dari 4 basa, yaitu: A,G,C, dan T yang disatukan oleh ikatan fosfodiester dalam rangkaian
linear mulai dari posisi 3 hingga 5 gugus-gugus doeksiribosa yang berdekatan.
DNA tersusun menjadi 2 untai oleh pembentukan pasangan basa A ke T dan G ke C pada untai
komplementer. Untai-untai ini membentuk heliks ganda di sekekliling suatu sumbu sentral.
Sebanyak 3109 pasangan basa DNA menusia terorganisasi menjadi komplemen haploid 23
kromosom. Sekuens dari ketiga milyar nukleotida ini menentukan keunikan masing-masing.
DNA merupakan cetakan untuk replikasinya sendiri sehingga genotype DNA dapat dipertahankan
dan dapat mentranskripsikan sekitar 30.000 gen manusia menjadi berbagai molekul RNA.
RNA terdapat dalam beberapa struktur beruntai tunggal, yang sebagian besar secara langsung atau
tak-langsung berperan dalam sintesi protein atau regulasinya. Rangkaian linear nukleotida pada RNA
terdiri dari A, G, C dan U, dan gugus gulanya adalah ribosa.
Bentuk-bentuk utama RNA adlah RNA messenger (mRNA), RNA ribosom (rRNA), RNA transfer
(tRNA), dan small nuclear RNA (smRNA, miRNA). Molekul RNA tertentu berfungsi sebagai katalis
(ribozim).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi 1 Ed. 8. Jakarta: Erlangga
Robert murray,daryl G, & viktor R.2006. Biokimia harper ed. 27. Penerbit
Combs, Gerald F. 1991. The Vitamins : Fundamental Aspect in Nutrition and Health. New York : Cambridge
University Press
Lehningher, Albert L. 1995. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama
Irawan, M.A. 2007. Cairan Tubuh, Elektrolit dan Mineral.
Faktor pengendali kecepatan metabolisme (sem.2) oleh Dr.Damajanty Pangemanan,MKes.AIFM