Anda di halaman 1dari 31

SASARAN PEMBELAJARAN

MODUL METABOLISME
17 28 FEBRUARI 2014
RUANG 05

FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN PENDIDIKAN DOKTER UMUM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2014

Nama Tutor: dr. Jimmy F. Rumampuk, MKes, AIFO


Nama-Nama Anggota Ruang 05:

1. Yeremias Edwin Setyawan 13011101062


2. Julia Vania Bahter 13011101063
3. Stephanie Olga Willar 13011101064
4. Gilbert Supit 13011101065
5. Magdalia Lumente 13011101066
6. Flinka Keles 13011101067
7. Dhea Tiara 13011101068
8. Pretty Pratiwi Makasenda 13011101069
9. Ramalia Muhamad 13011101070
10. Pingkan Caleen Pasuhuk 13011101071
11. Muh. Putra A. Pakaya 13011101072
12. Irene Enjelin Mangolo 13011101073
13. Lumatauw Fransisca Pricillia 13011101074
14. Ririn S. Bilondatu 13011101075

SASARAN PEMBELAJARAN

1. MENJELASKAN TENTANG JALUR-JALUR/PROSES-PROSES METABOLISME, YAITU


PROSES KATABOLISME DAN PROSES ANABOLISME YANG TERJADI PADA TUBUH
MANUSIA

Proses-Proses Metabolisme:
a. Anabolisme (Reaksi Penyusunan) :
Proses menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi makromolekul yang lebih
kompleks. Proses ini memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis ATP. Proses sintesis molekul
kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang sederhana secara bertahap. Proses ini membutuhkan
energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi
kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut
menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak
hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Selain dua macam energi diatas, reaksi anabolisme juga menggunakan energi dari hasil
reaksi katabolisme, yang berupa ATP. Agar asam amino dapat disusun menjadi protein, asam amino
tersebut harus diaktifkan terlebih dahulu. Energi untuk aktivasi asam amino tersebut berasal dari
ATP. Agar molekul glukosa dapat disusun dalam pati atau selulosa, maka molekul itu juga harus
diaktifkan terlebih dahulu, dan energi yang diperlukan juga didapat dari ATP. Proses sintesis lemak
juga memerlukan ATP. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis.
Anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis. Contoh hasil anabolisme:

- glikogen, lemak, dan protein berguna sebagai bahan bakar cadangan untuk katabolisme.
- molekul protein, protein-karbohidrat, dan protein lipid yang merupakan komponen struktural
yang esensial dari organisme, baik ekstrasel maupun intrasel.

Anabolisme meliputi tiga tahap dasar:


memproduksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida.
pengaktivasian senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari
ATP.
penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida,
lemak, dan asam nukleat.

b. Katabolisme (Reaksi Pemecahan) :

Adalah serangkaian reaksi yang merupakan proses pemecahan senyawa kompleks menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan membebaskan energi, yang dapat digunakan
organisme untuk melakukan aktivitasnya. Termasuk didalamnya reaksi pemecahan dan oksidasi
molekul makanan seperti reaksi yang menangkap energi dari cahaya matahari. Fungsi reaksi
katabolisme adalah untuk menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi
anabolisme.

2. MENJELASKAN MEKANISME METABOLISME YANG TERJADI PADA FASE ABSORBSI


DAN POST ABSORBSI!

Ada 3 proses makanan, yaitu:

a. Sintesa zat makanan .

Makanan dicerna & diabsorbsi,disintesa& digunakan pertmbhan & pemeliharaan sel tbh

b. Pembentukan energi .

Jk zat makanan dlm darah sudah mulai habis, maka molekul-molekul besar yang tertinggal akan
diuraikan sehingga membentuk energi

c. Penyimpanan .

Zat makanan yang tersisa dan tak terpakai akan disimpan tubuh dlm bentuk glikogen & lemak
Setelah makan Nutrien diserap Darah.
Pada fase absorbtif :

Glukosa jumlah banyak Fs. sumber energi (sel cendrung pakai glukosa )
Asam lemak & Asam Amino jumlah sedikit energi
Nutrien tambahan tiadk segera digunakan disimpan sebagai glikogen atau trigliserida

Pada fase pasca-absorbtif :

Simpanan energi endogen dimobilisasi hasilkan energi


Glukoneogenesis dan penghematan glukosa pertahankan kadar glukosa darah pada tingkat yang
adekuat untuk nutrisi otak
Selama fase absorbtif nutrien berlimpah diserap dengan cepat disingkirkan dari darah
disimpan
Selama fase paska-absorbtif simpanan-simpanan tersbt dikatabolisme pertahankan konsentrasi
darah tetap pd tgkt yg diperlukan utk memenuhi kebutuhan energi jaringan

Bahan bakar metabolik disimpan selama keadaan absorbtif dan dimobilisasi selama keadaan pasca
absorbtif.

3. MENJELASKAN TENTANG SIKLUS KREBS

Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus Krebs adalah reaksi antara
asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga
dengan siklus asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan
asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.
Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus
dan bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Setelah mengantar asetil masuk ke
dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat
mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air sehingga terbentuk asam isositrat. Lalu, asam
isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH,
dan melepaskan satu molekul CO2 dan membentuk asam a-ketoglutarat(baca: asam alpha ketoglutarat).
Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali melepaskan satu molekul CO2, dan teroksidasi dengan
melepaskan satu ion H+ yang kembali mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat
mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A. Setelah terbentuk suksinil ko-A,
molekul ko-A kembali meninggalkan siklus, sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A dan
perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi untuk menggabungkan satu
molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat
mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk
FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan
menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah
menjadi asam malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+,
yang kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan asam oksaloasetat kembali terbentuk.
Asam oksaloasetat ini kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs.
Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2
FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan menjalani
rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.
4. MENJELASKAN TENTANG METABOLISME KARBOHIDRAT (GLIKOLISIS,
GLUKONEOGENESIS, GLIKOGENESIS, GLIKOLISIS, DAN LINTASAN PENTOSA FOSFAT)

Metabolisme karbohidrat berhubungan dgn peristiwa yg dialami glukosa.


Lintasan utama metabolisme karbohidrat:
a. Glikolisis
b. Glukoneogenesis
c. Glikogenesis
d. Glikogenolisis
e. Lintasan pentosa fosfat
f. Lintasan asam uronat
g. Metabolisme galaktosa
h. Metabolisme fruktosa

A. Glikolisis

Glikolisis diatur dalam 3 langkah yg melibatkan reaksi-reaksi nonekuilibrium


Reaksi pengaturan terhadap enzim:
Heksokinase
Fosfofruktokinase
Piruvat kinase

B. Glikogen
Sintesis glikogen:

Substrat glukosa
Energi UTP
Enzim glikogen sintase
Ikatan rantai lurus glukosil 1,4 dan rantai abang 1,6
Hasil glikogen
Enzim pegatur: E glikogen sintase
Insulin meningkatkan E glikogen sintase

C. Glikogenolisis

Substrat: glikogen
Enzim utama: glikogen fosforilase dan glikogen transferase (debranching enzyme)
Enzim pengatur: glikogen fosforilase
Hormon insulin menghambat fosforilase; glukagon dan epinefrin meningkatkan fosforilase

D. Glukogenolisis

Adalah pembentukan glukosa atau glikogen dari senyawa-senyawa non karbohidrat yaitu laktat,
gliserol, asam amino glukogenik dan asam propionat
Glukoneogenesis melibatkan Siklus Krebs
Enzim pengatur glukoneogenesis
o Piruvat karboksilase
o Fosfoenol piruvat karboksilase (PEPCK)
o Fruktosa 1,6 bifosfatase
o Glukosa 6 fosfatase
E. Lintasan Pentosa Fosfat

Lintasan Pentosa Fosfat = Pentose Phosphate Pathway = Hexose Monophosphate Shunt (HMP
Shunt)
Lintasan HMP merupakan lintasan katabolisme glukosa
Hasil utama:
a. Pembentukan NADPH untuk sintesis asam lemak
b. Pembentukan ribosafosfat untuk sintesis nukleotida dan asam nukleat

Enzim:
Enzim glukosa 6 fosfat dehidrogenase
Enzim transketolase
Enzim transaldolase

Tiamin difosfat berperan sebagai koenzim untuk enzim transketolase

Aspek Klinis :
NADPH dan glutation peroksidase melindungi eritrosit dari hemolisis
Defisiensi glukose 6-dehidrogenase manifes sebagai hemoytic anemia
Individu yang suseptibel terhadap pmberian antimalaria (primakuin), aspirin dan sulfonamide

5. MENJELASKAN TENTANG METABOLISME ROTEIN DAN ASAM AMINO!


Metabolisme Lemak merupakan proses tubuh untuk menghasilkan energi dari asupan lemak setelah
masuk menjadi sari-sari makanan dalam tubuh. dalam memetabolisme lemak menjadi energi kita
membutuhkan bantuan glukosa dari karbohidrat. karena itu, tubuh kita cenderung menuntut makan yang
manis-manis setelah makan makanan yang kaya akan lemak. lemak dalam tubuh kita akan masuk ke
dalam proses metabolisme setelah melewati tahapan penyerapan, sehingga bentukan lemak yang
memasuki jalur metabolisme lemak dalam bentukan trigliserida. (trigliserida adalah bentuk simpanan
lemak tubuh).

Lipid yang terdapat sebagai bagian dari makanan hewan merupakan campuran lipid yang
sederhana (terpena dan steorida) dan yang kompleks (triasilgliserol, fosfolipid, sfingolipid, dan lilin)
berasal dari tanaman maupun jaringan hewan. Dalam mulut dan lambung, lipid tadi belum mengalami
pemecahan yang berarti. Setelah berada dalam intestin, lipid kompleks terutama triasilgliserolnya
dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak bebas dan sisa. Enzim lipase diaktifkan oleh hormon
epineprin. Enzim ini dibantu oleh garam asam empedu (terutama asam kholat dan taurokholat) yang
disekresikan oleh hati. Fungsi garam tersebut ialah mengemulsi makanan berlemak sehingga
terbentuklah emulsi partikel lipid yang sangat kecil. Oleh karena itu, permukaan lipid menjadi lebih
besar dan lebih mudah dihirolisis oleh lipase. Enzim ini tidak peka terhadap larutan lemak sempurna.
Reaksi hidrolisisnya berlangsung sebagai berikut.

Berdasarkan reaksi tersebut dapat diketahui bahwa lipase pankreas hanya bisa menghidrolisis ikatan
ester pada atom C nomor 1 dan 3 yang hasilnya asam lemak bebas dan monoasil gliserol. Dengan
bantuan misel-misel garam empedu maka asam lemak bebas, monoasil gliserol, kolesterol, dan vitamin
membentuk sebuah kompleks yang kemudian menempel (diabsorpsi) pada permukaan sel mukosal.
Senyawa-senyawa tersebut selanjutnya menembus membran sel mukosal dan masuk ke dalamnya.
Miselmisel garam empedu melepaskan diri dan meninggalkan permukaan sel mukosal.
Dalam sel mukosal, asam lemak bebas monoasil gliserol disintesis kembali menjadi triasil gliserol
yang setelah bergabung dengan albumin, kolesterol, dan lain-lain membentuk siklomikron. Siklomikron
tersebut pada akhirnya masuk ke dalam darah, kemudian sampai ke hati dan jaringan lain yang
memerlukannya. Sebelum masuk ke dalam sel, triasil gliserol dipecah dulu menjadi asam lemak bebas
dan gliserol oleh lipoprotein lipase. Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan dari zat-zat
organik. Asam lemak adalah suatu senyawa yang terdiri atas panjang hidrokarbon dan gugus karboksilat
yang terikat pada ujungnya. Asam lemak mempunyai dua peranan fisiologi yang penting, yaitu:

a. Pembentuk fosfolipid dan glikolipid yang merupakan molekul amfipotik sebagai komponen
membran biologi;
b. Sebagai molekul sumber energi.

Proses metabolisme lemak sebagai komponen bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan,
dimulai dengan proses pencernaannya di dalam usus oleh enzim. Asam lemak bersenyawa kembali
dengan gliserol membentuk lemak yang kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening. Selanjutnya,
lemak disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak). Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati
dalam bentuk lesitin yang dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol diaktifkan
oleh ATP menjadi gliserol fosfat dan akhirnya mengalami oksidasi, seperti glukosa. Rantai karbon asam
lemak diolah di dalam mitokondria sehingga dihasilkan asetil koenzim yang selanjutnya dapat masuk ke
dalam Siklus Krebs.

JENIS LEMAK
Berdasarkan komposisi kimianya lemak terbagi atas tiga,yaitu:
1. Lemak Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak.Contoh
senyawa lemak sederhana adalah lilin(wax) malam atau plastisin(lemak sederhana yang padat pada
suhu kamar),dan minyak(lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).

2. Lemak Campuran
Lemak Campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak.Contoh lemak
campuran adalah lipoprotein(gabungan antara lipid dan dengan protein),Fosfolipid(gabungan antara
lipid dan fosfat),serta fosfatidilkolin(yang merupakan gabungan antara lipid,fosfat dan kolin).

3. Lemak Asli (Derivat Lemak)


Deriwat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid.misalnya kolesterol
dan asam lemak.Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak dibedakan menjadi 2,yaitu:
Asam lemak Jenuh,bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada umumnya
berwujud padat pada suhu kamar.Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani,misalnya
mentega.
Asam lemak tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umunya
berwujud cair pada suhu kamar.Asam Lema tidak jenuh berasal dari lemak nabati,misalnyya
minyak goreng.

SUMBER LEMAK
Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2,yaitu
Lemak yang berasal daari tumbuhan(disebut lemak Nabati).Beberapa bahan yang mengandung
lemak nabati adalah kelapa,kemiri,zaitun,kacang tanah,mentega,kedelai,dll.
Lemak yang berasal dari hewan(disebut lemak hewani).Beberapa bahan yang mengandung lemak
hewani adalah daging,keju,susu,ikan segar,telur,dll.

FUNGSI LEMAK
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia umumnya berbeda-beda tetapi umumnya
berkisar antara 0,5-1gram lemak per 1kg berat badan per hari.Orang yang tinggal di daerah bersuhu
dingin dan orang yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak.Di dalam tubuh kita,lemak
memppunyai beberapa fungsi penting,diantaranya adalah:
Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
Sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K
Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu sebagai bantalan
lemak
Sebagai penghasil energi tertingggi
Penahan rasa lapar,karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan.Bila pencernaan terlalu
cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.
Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin(khususnya untuk sterol)
Sebagai salah satu bahan penyusun empedu,asam kholat (di dalam hati),dan hormon seks(khususnya
untuk kolesterol.Pembawa zat-zat makan esensial

PROSES PENCERNAAN LEMAK DALAM TUBUH


Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut tidak terdapat enzim
lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah lemak.Pencernaan lemak terjadi di dalam usus,karena
usus mengandung lipase.
Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon kolesistokinin.Hormon
kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke
dalam duodenum (usus dua belaas jari). Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan
penting dalam mengemulsikan lemak.Emulsi Lemak merupakan pemecahan lemak yang berukuran besar
menjadai butiran lemak yang berukuran lebih kecil.ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida) yang
teremulsi akan memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan dari penkreas.Lipase pankreas
akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak dan monoligserida (gliserida
tunggal).Pengeluaran cairan penkreas dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam
meningkatkan jumlah elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan pankreas,serta pankreoenzim
yang berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.
Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus.Pada waktu asam lemak dan
monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding usus,keduanya di ubah kembali menjadi
lemak (trigliserida dengan bentuk partikel-partikel kecil(jaringan lemak.Saar dibutuhkam,timbunan
lemak tersenit akan diangkut menuju hati.
(http://smakita.net/proses-metabolisme-lipid-lemak/)

6. MENJELASKAN TENTANG METABOLISME PROTEIN DAN ASAM AMINO!


Kurang lebih tiga perempat bagian tubuh yang padat adalah protein. Protein ini meliputu protein
structural, enzim, nucleoprotein, protein yang mengangkut oksigen, protein otot yang menimbulkan
kontraksi otot, dan banyak tipe lainnya yang melakukan gungsi intrasel dan ekstrasel yang spesifik di
seluruh tubuh.
Sifat Dasar Protein
a. Asam Amino
Unsure dasar penyusun protein adalah asam amino, dan 20 di antaranya terdapat dalam protein tubuh
dengan jumlah yang cukup banyak. Asam amino memiliki dua cirri yang sama : masing-masing
asam amino mempunyai satu gugus asam (--COOH) dan satu aton itrogen yang melekat pada
molekul, yang biasanya berupa gugus amino (--NH2).

b. Ikatan peptide dan rantai peptide.


Dalam protein, asam amino dihubungkan menjadi rantai panjang melalui ikatan peptide. pada reaksi
ini bahwa nitrogen pada radikan amino dari satu asam amino berikatan dengan karbon dari radikal
karboksil asam amino lainnya. Satu atom hydrogen dilepaskan dari radikal amino, dan satu ion
hidroksil dilepaskan dari radikal karboksil, keduanya bergabung membentuk molekul air. Setelah
ikatan peptide dibentuk, satu radikal amino dan satu radikal karboksil masih terletak pada ujung yang
berlawanan di molekoul baru yang lebih panjang. Setiap radikal tersebut mampu menggabungkan
asam amino tambahan untuk membentuk satu rantai peptide. beberapa molekul protein yang rumit
mempunyai beribu0ribu asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptide, dan bahkan pada
molekul protein terkecil sekalipun biasanya mempunyai dari 20 asam amino yang dihubungkan oleh
ikatan peptide. rata-rata molekul protein mengandung sekitar 400 asam amino.

Transport dan penyimpanan asam amino


Asam amino darah
Konsentrasinormal asam amino di dalam darah bernilai antara 35 dan 65 mg/dl. Konsentrasi ini
adalah nilai rata-rata dari sekitar 2 mg/dl untuk setiap 20 asam amino, walaupun beberapa asam
amino ditemukan dalam jumlah yang lebih besar daripada asam amino lainnya. Karena asam amino
adalah asam yang relative kuat, asam amino terdapat dalam darah terutama dalam bentuk terionisasi,
akibat pemindahan satu atom hydrogen dari radikal NH2. Asam amino tersebut sebenarnya
berkontribusi sebanyak 2 sampai 3 miliekuivalen ion negative dalam darah. Distribusi yang pasti dari
berbagai asam amino dalam darah sampai batas tertentu bergantung pada tipe protein yang dimakan,
tetapi paling tidak konsentrasi beberapa asam amino diatur oleh sistesis yang selektif di berbagai sel.

Penyimpanan asam amino sebagai protein di dalam sel


Segara setelah masuk ke dalam sel jaringan, asam amino bergabung satu sama lain dengan ikatan
peptide, sesuai petunjuk system RNA messenger dan ribosom sel, untuk membentuk protein sel.
Oleh karena itu, konsentrasi asam amino bebas dalam sel biasanya tetap rendah. Dengan dimikian,
penyimpanan sejumlah besar asam amino bebas tidak terjadi di dalam sel. Sebaliknya, asam amino
terutama disimpan dalam bentuk protein yang sesungguhnya. Namun banyak protein intrasel ini
dapat dengan cepat dipecah kembali menjadi asam amino di bawah pengaruh enzim pencernaan
lisosom intrasel. Asam amino ini selanjutnya dapat di transport kembali keluar dari sel dan masuk ke
dalam darah. Beberapa pengecualian untuk keadaan yang terbalik ini adalah protein yang terdapat
dalam kromosom nucleus dan protein structural seperti protein kolagen dan protein kontraktil otot.
Protein-protein seperti ini tidak ikut serta secara bermakna dalam prpses pencernaan dan
transportasinya keluar sel yang berkebalikan.
Beberapa jaringan tubuh ikut serta dalam penyimpanan asam amino yang lebih bear dari yang
lainnya. Misalnya, hati, yang merupakan organ yang besar dan juga mempunyai system khusus untuk
mengolah asam amino, dapat menyimpan sejumlah besar protein yang dapat berubah dengan cepat.
Ginjal dan mukosa usus juga dapat menyimpan protein dalam jumlah yang lebih kecil.

Peran fungsional protein plasma


Tipe utama protein yang terdapat di dalam darah adalah albumin, globumin, dan fibrinogen. Fungsi
utama albumin adalah membentuk tekanan osmotic koloid di dalam plasma, yang akan mencegah
hilangnya plasma dari kapiler. Globulin melakukan sejumlah fungsi enzimatik dalam plasma, tetapi
yang sama pentingnya, globulin terrutama berperan pada imunitas alamiah tubuh dan imunitas tubuh
yang didapat untuk melawan invasi organisme. Fibrinogen berpolimerasi menjadi pilinan fibrin yang
panjang selama proses koagulasi darah. Dengan demikian, terbentuk bekuan darah yang akan
membantu memperbaiki kebocoran sitem sirkulasi.

Asam amino esensial dan non esensial


Sepuluh dari asam amino yang dalam keadaan normal terdapat dalam protein hewani dapat
disintesis dalam sel. Sedangkan sepuluh lainnya tidak dapat disintesis seluruhnya atau disitesis dalam
jumlah yang sedikit untuk menyuplai kebutuhan tubuh. Kelompok kedua asam amino yang tidak
dapat disintesis ini disebut asam amino essensial. Penggunaan istilah esensial tidak berarti bahwa 10
asma amino nonesensial lain tidak dibutuhkan untuk pembentukan protein, tetapi hanya menyatakan
bahwa asam amino lainnya ini tidak esensial dalam diet karena asam amino tersebut dapat disintesis
dalam tubuh.
Sintesis asam amino nonesensial bergantung terutama pada pembentukan asam -keto yang
sesuai, yang merupakan precursor dari masing-masing asam amino. Misalnya, asam piruvat yang
dibentuk dalam jumlah besar selama pemecahan glikolisis dari glukosa, adalah precursor asam keto
dari asam amino alanin. Kemudian, melalui proses transaminasi, satu radikal amino ditransfer ke
asam -keto dan oksigen keto ditransfer ke donor radikal amino. Radikal amino juga dapat ditransfer
dari asparagin, asam glutamate, dan asam asparat.
Proses transaminasi dibantu oleh beberapa enzim, yang di antaranya berupa aminotransfer, yang
merupakan derivate piridoksin, salah satu vitamin B (B6). Tanpa vitamin ini, hanya sedikit asam
amino yang disintesis. Dan pembentukan protein tidak dapat berlangsung secara normal.

Pemakaian protein untuk energy


Begitu sel diisi sampai batasnya dengan protein yang tersimpan, penambahan asam amino tambahan
di dalam cairan tubuh akan dipecah dan digunakan untuk energy atau disimpan terutama sebagai
lemak atau sebagai glikogen. Pemecahan ini terjadi hamper seluruhnya di dalam hati, dan dimulai
dengan proses deaminasi, yang akan dejelaskan di bagian berikut ini.

Deaminasi.
Deaminasi berarti pengeluaran gugus amino dari asam amino. Hal ini terjadi terutama melalui
transaminasi, yang berarti pemindahan gusug amino ke beberapa akseptor, yang merupakan
kebalikan dari proses tansaminasi yang dijelaskan sebelumnya dalam hubungannya dengan sintesis
asam amino.

7. MENJELASKAN TENTANG SINTESA PROTEIN DAN KODE GENETIKA ATAU


PERATURAN EKSPRESI GEN!
A. SINTESIS PROTEIN
Di dalam gen urutan nukleotida sepanjang DNA menentukan protein , yang akan dihasilkan oleh
organisme disebut sebagai ekspresi gen. Proses sintesis atau pembentukan protein memerlukan
adanya molekul RNA yang merupakan materi genetik di dalam kromosom, serta DNA sebagai
pembawa sifat keturunan. Gen menspesifikasikan protein melalui transkripsi dan translasi.
TRANSKRIPSI
Transkripsi adalah sintesis RNA dibawah arahan DNA. Kedua asam nukleat
menggunakan bahasa yang sama, dan informasi hanya ditranskripsi, atau disalin, dari satu
molekul menjadi molekul lain. Selain menjadi cetakan untuk sintesis untai komplementer baru
saat replikasi DNA, untai DNA juga bisa berperan sebagai cetakan untuk merakit sekuens
nukleotida RNAkomplementer. Untuk gen pengode protein, molekul RNA yang dihasilkan
merupakan transkrip akurat dari instruksi pembangun protein yang dikandung oleh gen.
molekul RNA transkrip bisa dikirimkan dalam banyak salinan. Tipe molekul RNA ini disebut
RNA duta (messenger RNA, mRNA) karena mengandung pesan genetik dari DNA ke
mekanisme penyintesis protein sel.

Transkripsi menghasilkan 3 macam RNA yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA.


1) mRNA (messenger RNA) fungsinya membawa informasi DNA dari inti sel ke ribosom.

Pesan-pesan ini berupa triplet basa yang ada pada mRNA yang disebut kodon. Kodon pada
mRNA merupakan komplemen dari kodogen (agen pengode).
2) tRNA (RNA transfer) fungsinya mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam amino

di ribosom. Peran tRNA ini dikenal dengan nama translasi (penerjemahan). Urutan basa nitrogen
pada tRNA disebut antikodon.
3) rRNA (RNA Ribosom) fungsinya sebagai tempat pembentukan protein.
Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan membukanya rantai ganda
DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. Sebuah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai
cetakan ataurantai sense, rantai yang lain dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense. Tidak
seperti halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya terjadi pada
segmen DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja. Oleh karena itu, nukleotida
nukleotida pada rantai sense yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA dikenal sebagai unit
transkripsi.

Transkripsi meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi, elongasi, dan terminasi.


1) Inisiasi (Permulaan)
Pada transkripsi ini dikenal promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat melekatnya RNA
polimerase untuk memulai transkripsi. RNA polymerase melekat atau berikatan dengan
promoter, setelah promoter berikatan dengan kumpulan protein yang disebut faktor transkripsi.
Kumpulan antara promoter, RNA polimerase, dan faktor transkripsi ini disebut kompleks
inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNA polymerase membuka rantai ganda DNA.
2) Elongasi (Pemanjangan)
Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini kemudian menyusun
untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5 ke 3. Pada tahap elongasi ini, RNA
mengalami pertumbuhan memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa nitrogen DNA.
Pembentukan RNA analog dengan pembentukan pasangan basa nitrogen pada replikasi. Pada
RNA tidak terdapat basa pirimidin timin (T), melainkan urasil (U). Oleh karena itu, RNA akan
membentuk pasangan basa urasil dengan adenin pada rantai DNA. Tiga macam basa yang lain,
yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA akan berpasangan dengan basa komplemennya
masing-masing sesuai dengan pengaturan pemasangan basa. Adenin berpasangan dengan urasil
dan guanin dengan sitosin.
3) Terminasi (Pengakhiran)
Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari daerah promoter berakhir di
daerah terminator. Setelah transkripsi selesai, rantai DNA menyatu kembali seperti semula dan
RNA polymerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya, RNA terlepas dan terbentuklah mRNA
yang baru. Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung berperan sebagai
mRNA. Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen pengkode protein pada sel eukariotik, akan
menjadi mRNA yang fungsional (aktif) setelah melalui proses tertentu terlebih dahulu. Dengan
demikian, pada rantai tunggal mRNA terdapat beberapa urut-urutan basa nitrogen yang
merupakan komplemen (pasangan) dari pesan genetik (urutan basa nitrogen) DNA. Setiap tiga
macam urutan basa nitrogen pada nukleotida mRNA hasil transkripsi ini disebut sebagai triplet
atau kodon.

TRANSLASI
Translasi adalah sintesis polipeptida yang terjadi dibawah arahan mRNA. Selama tahap ini
terjadi perubahan bahasa. Sel harus menerjemahkan alias menstranslasikan sekuens basa molekul
mRNA menjadi sekuens asam amino polipeptida. Tempat terjadinya translasi adalah ribosom,
partikel-partikel kompleks yang memfasilitasi penautan teratur asam amino menjadi rantai
polipetida. Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari mRNA
menjadi asam amino-asam amino yang akhirnya membentuk protein. Urutan basa nitrogen yang
berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda. Misalnya,
asam amino fenilalanin diterjemahkan dari triplet UUU (terdiri dari 3 basa urasil), asam amino
triptofan (UGG), asam amino glisin (GGC), dan asam amino serin UCA. Sebanyak 20 macam
asam amino yang diperlukan untuk pembentukan protein merupakan hasil terjemahan triplet dari
mRNA. Selanjutnya, dari beberapa asam amino (puluhan, ratusan, atau ribuan) tersebut
dihasilkan rantai polipeptida spesifik dan akan membentuk protein spesifik pula.

Langkah-langkah pada proses translasi adalah sebagai berikut:


1) Inisiasi Translasi
Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang telah membawa sandi bagi
asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator tRNA. Selanjutnya, molekul
besar ribosom juga ikut terikat bersama ketiga molekul tersebut membentuk kompleks inisiasi.
Molekul-molekul tRNA mengikat dan memindahkan asam amino dari sitoplasma menuju
ribosom dengan menggunakan energi GTP dan enzim. Bagian ujung tRNA yang satu membawa
antikodon, berupa triplet basa nitrogen. Sementara, ujung yang lain membawa satu jenis asam
amino dari sitoplasma. Kemudian, asam amino tertentu tersebut diaktifkan oleh tRNA tertentu
pula dengan menghubungkan antikodon dan kodon (pengode asam amino) pada mRNA. Kodon
pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan mengkode pembentukan asam amino
metionin. Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan berpasangan dengan kodon pemula adalah
UAC. tRNA tersebut membawa asam amino metionin pada sisi pembawa asam aminonya.

2) Elongasi
Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan asam amino
satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja tRNA sebelumnya,
dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida pada ujung tRNA pembawa asam
amino. Misalnya, tRNA membawa asam amino fenilalanin, maka anticodon berupa AAA
kemudian berhubungan dengan kodon mRNA UUU. Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan
metionin membentuk peptida. Melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang tumbuh
tersebut semakin panjang akibat penambahan asam amino.
3) Terminasi
Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan kodon
UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan
dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional.

B. KODE GENETIK
Sintesis protein atau mutasi sulit dipahami sebeum ditemukannya kod genetik . huruf A,G,T,C
menyatakan nukleotida-nukleotida yang terdapat dalam DNA . huruf-huruf ini tersusun dan membentuk
3 huruf yang disebut kodon. Dan kumpulan kodon akan membentuk kode genetik.
Sintesis protein dikodekan dalam DNA, hanya terdapat empat macam basa nukleotida untuk
menspesifikasikan 20 asam amino. Aliran informasi dari gen ke protein didasarkan pada kode triplet
( triplet code ): instruksi-instruksi genetic untuk rantai polilpetida ditulis dalam DNA sebagai rangkaian
kata tiga nukleotida yang tidak tumpang tindih. Untaian ini disebut untai cetakan ( template
strand ) karena menyediakan pola, atau cetakan, untuk sekuens nukleotida-nukleotida dalam transkrip
RNA. Perlu diperhatikan untuk suatu gen, untai yang sama digunakan sebagai cetakan setiap kali gen
tersebut ditranskripsi. Perpasangan serupa dengan yang terbentuk saat replikasi DNA, hanya saja U,
pengganti untuk T pada RNA, berpasangan dengan A, dan nukleotida mRNA mengandung ribosa, bukan
deoksiribosa. Seperti untai baru DNA, molekul RNA disintesis dengan arah yang anti pararel terhadap
untai cetakan DNA. Misalnya triplet basa ACC pada DNA ( ditulis sebagai 3-ACC-5 ) menjadi cetakan
untuk 5-UGG-3 pada molekul mRNA. Triplet basa mRNA disebut kodon ( codon ), dan biasanya
ditulis dengan arah 5 3. Dalam contoh kita, UGG merupakan kodon untuk asam amino triptofan
( disingkat Trp ). Istilah kodon juga digunakan untuk triplet basa disepanjang untai bukan cetakan ( non
template ). Kodon-kodon ini komplementer terhadap untai cetakan, dan dengan demikian bersekuens
identik dengan mRNA hanya saja mengandung T bukan U.
Saat translasi, sekuens kodon di sepanjang molekul mRNA diterjemahkan atau ditranslasi, menjadi
sekuens asam amino yang menyusun rantai polipeptida. Karena kodon merupakan triplet basa, jumlah
nukleotida yang menyusun suatu pesan genetik pastilah tiga kali lebih banyak daripada jumlah asam
amino dalam protein yang dihasilkan. Misalnya 300 nukleotida diperlukan disepanjang satu untai mRNA
untuk menodekan asam-asam amino dalam polipeptida yang panjangnya 100 asam amino.
Kodon pertama kali dipecahkan pada tahun 1961 oleh Marshal Nirenberg dan Mathei.
Mereka melakukan percobaan menggunakan E. coli dengan asam poli urasil. Menurut hasil percobaan
tersebut, cetakan UUU yang dibawa oleh mRNA, artinya adalah asam amino fenilalanin. Dengan cara
yang sama, triplet CCC diartikan sebagai prolin dan triplet AAA artinya asam amino lisin. Pada kamus
kode genetik terdapat 64 kombinasi triplet untuk 20 asam amino. Jadi, terdapat asam amino tertentu
melebihi triplet ( kodon). Setiap triplet disusun oleh 3 basa nitrogen. Rangkaian tiga basa nitrogen yang
ada pada DNA yang bertugas membuat kode-kode disebut kodogen ( agen pengkode ). Dari 64 triplet
hanya 61 triplet yang mengodekan asam amino (lihat tabel kodon) . Ketiga kodon yang tidak
mengodekan asam amino merupakan sinyal stop, atau kodon terminasi, yang menandai akhir translasi.
Perhatikan bahwa kodon AUG berfungsi ganda: mengodekan asam amino metionin ( Met ) dan berfungsi
sebagai sinyal mulai, atau kodon inisiasi. Pesan-pesan genetik dimulai dengan kodon mRNA, AUG,
yang memberi sinyal pada mekanisme penyintesis protein untuk mulai mentraslasikan mRNA pada
lokasi itu.
Kode genetic bersifat degenerate,tidak ambigu,tidak tumpang tindih,tanpa jeda (tidak mengalami
interupsi) dan universal

8. MENJELASKAN TENTANG METABOLISME VITAMIN, AIR DAN MINERAL


A. Metabolisme Vitamin
Definisi vitamin adalah sebuah kelompok dari nutrisi-nutrisi yang harus dalam susunan makanan
(i.e lingkungan yang bersifat kimia) dari suatu organisme. Ada beberapa fungsi vitamin dalam sitem
biological tanpa beberapa tipe pada aktivasi metabolisme atau sambungan untuk sebuah ko-fungsional
spesies (misalnya enzim), harus mengalami yang namaya konversi metabolik.
Metabolik transformasi dari bentuk nutrisi-nutrisi pada banyak vitamin kedalam bentuk yang aktif
dalam metebolisme harus termasuk modifikasi substantive pada struktur kimia vitamin dan/atau
kombinasinya dengan golongan metabolikal penting lainnya. Selanjutnya, beberapa vitamin diaktifkan
ke fungsi golongan mereka, factor yang dapat memengaruhi aktivasi metabolisme vitamin dapat dalam
pengaruh efekasi nutrisi.
a. Metabolisme Vitamin A
Vitamin A dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk eter esensial retinil, bersama
karotenoid bersama lipida lain dalam lambung. Dalam sel-sel mukosa usus halus, ester retinil
dihiddrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang lebih efesien diabsorsi daripada
ester retinil. Sebagian karetonoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus
dipecah menjadi retinol.
Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan dengan bantuan
cairan empedu menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian diangkut oleh kilomikron
melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati merupakan tempat penyimpanan terbesar
vitamin A dalam tubuh.
Bila tubuh memerlukan, vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol yang diangkut oleh
Retinol Binding-Protein (RBD) yang disentesis oleh hati. Pengambilan retinol oleh berbagai sel tubuh
bergantung pada resepton permukaan membran yang spesifik oleh RBP. Retinol kemudian diangkut
melalui membran sel untuk kemudian diikatkan pada Celluler Retinol Binding-Protein (CRBD) dan RBP
kemudian dilepaskan. Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan dalam sel epitel sebagai
asam retinoat.

b. Metabolisme Vitamin B1 (Tiamin)


Tiamin mudah larut dalam air, sehingga didalam usus halus mudah diserap kedalam mukosa.
Didalam sel epitel mukosa usus thiamin diphosphorylasikan dengan pertolongan ATP dan sebagai TPP
dialirkan oleh vena portae kehati. Thiamin dieskresikan didalam urine pada keadaan normal, eskresi ini
parallel terhadap tingkat konsumsi, tetapi pada kondisi defisien hubungan parallel ini tidak lagi berlaku.

c. Metabolisme Vitamin B2 (Riboflavin)


Riboflavin bebas terdapat didalam bahan makanan dan larut didalam air, sehingga mudah diserap
dari rongga usus kedalam mukosa. Didalam sel epithel mukosa usus, riboflavin bebas mengalami
phosphorylasi dengan pertolongan ATP dan sebagai FMN dialirkan melalui vena portale kehati.

d. Metabolisme Vitamin C
Vitamin mudah diabsorsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus
lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorsi adalah 90% untuk konsumsi diantara
20 dan 129 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram pada absorsi sebanyak 16% . Vitamin C
kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah dalam jeringan adrenal, pituitari, dan
retina.

e. Metabolisme vitamin D3
Vitamin D3 (kolekalsiferof) dibentuk didalam kulit sinar ultraviolet dari 7-dehidrokolesterol. Vitamin
D3 didalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25-hidroksi kolikasiferol {25(OH)D3} yang lima kali lebih
aktif dari pada vitamin D3. Bentuk {25(OH)D3} adalah bentuk vitamin D yang banyak di dalam darah
dan banyaknya bergantung konsumsi dan penyingkapan tubuh terhadap matahari. Bentuk paling aktif
adalah kolsitriol atau 1,25-dihidroksi kolekalsiferol {1,25(OH)2D3} yang 10 kali lebih aktif dari
vitamin D3. Bentuk aktif ini dibuat oleh gnjal. Kalsitriol pada usus halus meningkatkan absorpsi kalsium
dan fosfor dan pada tulang meningkatkan mobilisasinya. Sisntesis kalsitriol diatur oleh taraf kalsium dan
fosfor didalam serum. Hormon paratiroid (PTH) yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah,
tampaknya merupakan perantara yang merangsang produksi {1,25(OH)2D3} oleh ginjal. Jadi tarf
konsumsi kalsium yang rendah tercermin dalam taraf kalsium serum yang rendah. Hal ini akan
mempengaruhi sekresi PTH dan peningkatan sintesis kalsitriol oleh gnjal. Taraf fosfat dari makanan
mempunyai pengaruh yang sama, tetapi tidak membutuhkan PTH.

f. Metabolisme Vitamin E
Pada tahun 1922, diketemukan suatu zat larut lemak yang dapat menegah keguguran dan sterilitas
pada tikus. Vitsmin E kemudian pada tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak gndum dan dinamakan
tokoferol. Semarang dikenal beberapa bentuk tokoferol dan vitamin E biasa digunakan untuk
menyatakan setiap campuran tokoerol yang aktif secara biologik.
Fungs vitamin E:
Sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan larut dalam hidrogen dari gugus hidroksil.
Melindungi asdama lemak jennuh ganda komponen membran sel lain dari oksidasi radikal bebas.
Sebanyak 20-80% tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus dalam bentuk misel. Absorsi
tokoferol dibantu trigliserida rantai sedang dan dihambat asam lemak rantai panjang tidak jenuh ganda.
Transprortasi dari mukosa usus halus kedalam sistem limfe dilakukan oleh kilo micrn untuk dibawa ke
hati. Dari hati bentuk alfa-tokofeol diangkut oleh very low-density lipoprotein/VLDL masuk kedalam
plasma, sedangkan sebagian besar gama-tokoferol dikeluarkan melalui empedu. Tokoferol di dalam
plasma kemudian diterima oleh reseptor sel-sel perifer low-density lipoprotein/LDL dan masuk ke
membran sel. Tokoferol menumpuk di bagian-bagian sel dimana produksi radikal bebas paling banyak
terbentuk, yaitu di mitokondria dan retikulum endoplasma.

B. Metabolisme Air
Air adalah pelarut senyawa ionik dan netral, dapat mengalami ionisasi. Mempengaruhi disosiasi
makro molekul. Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70% terdiri dari air. Hampir semua reaksi
kimia di dalam tubuh terjadi pada medium air. Secara umum air berfungsi sebagai bahan pelarut dalam
tubuh. Air berguna untuk melakukan proses metabolisme dalam tubuh seperti pencernaan, ekskresi,
penguapan, dan lain-lain.
Air merupakan komponen utama protoplasma, darah dan limfa, sehingga air berfungsi juga untuk
mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke luar tubuh, serta mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh.
Kita memerlukan 2,5 liter air setiap harinya, karena setiaphari badan kita kehilangan lebih dari 2,5 liter.
Air keluar dari tubuh melalui air kencing, bersama feses, keringat, dan berupa uap air dari paru-paru.
Kebutuhan air dalam tubuh dapat diperoleh dari air minum, makanan, buah, dan sayuran.
Air Tubuh Total
a. Cairan ekstraseluler :
o Plasma terdapat di dalam darah
o Cairan interstitiel. Menggenangi sel dalam jaringan. Plasma dan cairan interstitiel saling
bercampur lewat pori kapiler pembuluh darah, difusi, prosesnya adalah fisikokimia
o Cairan pada jaringan ikat padat, tulang kartilago, jaringan pengikat. Pertukaran air & elektrolit
lambat. Tulang itu terlihat padat tetapi sebenarnya ada pertukaran air dan elektrolit.

b. Cairan interseluler :
Cairan transseluler, termasuk cairan interseluler. Cairan yang terbentuk aktivitas sekretoris dari
kelenjar ludah, pankreas, hati, empedu, dll.
Asupan & Hilangnya air tubuh keduanya harus sama atau seimbang. Jika tidak maka akan
terjadi dehirasi dan overhidrasi
Asupan air : Makanan (makanan yang mengandung air) & air metabolik (air yang yang
dihasilkan oleh oksidasi tubuh berasal dari proses katabolisme)

c. Hilangnya air : kulit (menjaga suhu tubuh), paru, ginjal, usus. Masukan air 2.500 ml/hari, air minum
1.200-1.500 ml/hari, makanan 770-1.000 ml/hari, air metabolik (air yang dihasilkan metabolisme
dalam tubuh) tergantung pada laju metabolik masing-masing. Jumlah masukan air tergantung pada
aktifitas fisik seseorang.

Di dalam tubuh manusia, cairan akan terdistridusi ke dalam 2 kompartemen utama yaitu cairan
intraselular (ICF) dan cairan ekstrasellular (ECF). Cairan intraselular adalah cairan yang terdapat di
dalam sel sedangkan cairan ekstraselular adalah cairan yang terdapat di luar sel. Kedua kompartemen ini
dipisahkan oleh sel membran yang memiliki permeabilitas tertentu. Hampir 67% dari total badan air
(Bodys Water) tubuh manusia terdapat di dalam cairan intrasellular dan 33% sisanya akan berada pada
cairan ekstrasellular. Air yang berada di dalam cairan ekstrasellular ini kemudian akan terdistribusi
kembali kedalam 2 Sub-Kompartemen yaitu pada cairan interstisial (ISF) dan cairan intravaskular
(plasma darah). 75% dari air pada kompartemen cairan ekstraselular ini akan terdapat pada sela-sela sel
(cairan interstisial) dan 25%-nya akan berada pada plasma darah (cairan intravaskular).
Pendistribusian air di dalam 2 kompartemen utama (Cairan Intrasellular dan Cairan
Ekstrasellular) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul yang terdapat dalam
kedua kompartemen tersebut. Karena sel membran yang memisahkan kedua kompartemen ini memiliki
permeabilitas yang berbeda untuk tiap zat, maka konsentrasi larutan (osmolality) pada kedua
kompartemen juga akan berbeda.
Komposisi elektrolit cairan tubuh
Cairan interstisiel, elektrolit cairan interstisiel sama dengan plasma kecuali protein. Protein
plasma berfungsi mempertahankan tekanan osmosis terutama albumin, sebagai pengangkut albumin.
Jumlah air tubuh kira-kira tetap, distribusi berubah-ubah. Gerakan/perpindahan diarahkan ke arah
tekanan osmotik. Tekanan osmotik dikarenakan ada perbedaan konsentrasi.
Bahan yg terdapat dlm cairan tubuh :
1. Elektrolit terutama K dan Na
Na dan K mempengaruhi retensi dan distribusi air tubuh. Gerakan dipengaruhi oleh perubahan kadar
elektrolit dan tekanan osmotik pada masing-masing sisi.
Na = tulang punggung cairan ekstraseluler
K = tulang punggung cairan intrsaseluler
2. Bahan organik dgn molekul besar (protein)
Penting dlm pertukaran air antara darah & cairan interstitiel. Terutama pemindahan air dari kompartemen
yg satu ke lainnya (bukan air tubuh total).
3. Senyawa organik bermolekul kecil (glukose, urea, dan asam amino)
Tidak penting dlm pengaturan distribusi. Mempengaruhi air tubuh total.
4. Senyawa organik lain

C. Metabolisme Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk
tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi
unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang
diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Mineral merupakan bagian dari tubuh yang
memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ
maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang,
besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormon tiroksin. Di samping itu mineral
berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim.
Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-
enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui
membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan.
Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik dan biokimia.
o Makromineral: diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/ hari.
o Mikromineral ( trace element ) diperlukan dalam jumlah yang kecil dari pada 100 mg/hari.

D. Mineral Makromolekul
a. Metabolisme Natrium
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3 hingga 7 gram sehari) diabsorpsi, terutama di dalam
usus halus. Natrium yang diabsorpsi secara aktif (membutuhkan energi). Natrium yang diabsorpsi
dibawa oleh aliran darah ke ginjal. Di sini natrium disaring dan dikembalikan ke lairan darah dalam
jumlah yang cukup mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya
mencapai 90-99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urine. Pengeluaran natrium ini diatur oleh
hormon aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun. Aldosteron
merangsang gunjal untuk mengabsorpsi kembali natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang
dikeluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium yang dikonsumsi. Jumlah natrium dalam urine
tinggi bila konsumsi tinggi dan rendah bila konsumsi rendah.
Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam soft body tissue
dan cairan tubuh. Ion natrium (Na+) merupakan kation utama di dalam cairan ekstrasellular (ECF)
dengan konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L. Ion natrium juga akan berada pada cairan
intrasellular (ICF) namun dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu 3 mmol/L.

b. Metabolisme Fosfor (P)


Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah dihidrolisis dan
dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor yang berasal dari air susu ibu sebanyak 65-
70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari susunan makanan normal dapat
diabsorpsi oleh anak-anak dan orang dewasa.
Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase di dalam mukosa usus halus dan
diabsorpsi secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk aktif vitamin D. sebagian
besar fosfor di dalam darah terutama terdapat sebagai fosfat anorganik atau sebagai fosfolipida. Kdar
fosfor di dalam darah diatur oleh hormon paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan
oleh hormon kalsitonin. Kedua hormon tersebut berinteraksi dengan vitamin D untuk mengontrol jumlah
fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, serta jumlah yang dibebaskan dan disimpan di
dalam tulang.
Fosfor sebagai bagian dari asam fosfat yang terutama terdapat di dalam serelia tidak dapat
dihidrolisis, oleh karena itu tidak dapat diabsorpsi. Faktor-faktor makanan lain yang menghalangi
absorpsi fosfor adalah Fe++, Mg++ , asam lemak tidak jenuh dan antasid yang mengandung alumunium,
karena membentuk garam yang tidak larut air

c. Metabolisme Kalsium (Ca)


Metabolisme : absorbsi memerlukan protein pengikat kalsium yang diatur oleh vitamin D, hormon
paratiroid dan kalsitonin.

d. Metabolisme Magnesium (Mg)


Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam cairan intraseluler.
Magnesium di dalam alam merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-
tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin di dalam darah pada manusia yaitu
untuk pernafasan.
Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak sebagai katalisator dalam reaksi-rekasi
biologi termasuk reaksi-rekasi yang berkaitan dengan metabolisme energi, karbohidrat, lipd, protein dan
asam nukleat serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA. Sebagian besar reaksi ini
terjadi dalam mitokondria sel.
Di dalam cairan sel ekstraseluler magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontrak, atot, dan
pembekuan darah. Dalam hal ini peranan magnesium berlawanan dengan kalsium. Kalsium merangsang
kontraksi otot, sedangkan magnesium mancegah. Kalsium menyebabkan ketegangan saraf, sedangkan
magnesium melemaskan saraf.
Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus, kemungkinan dengan bantuan alat angkut
aktif dan secara difusi aktif. Di dalam darah sebagian besar magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas,
atau dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil. Keseimbangan magnesium di dalam tubuh
terjadi melalui penyesuaian ekskresi magnesium melalui urin. 21 gr dalam tubuh, 70% bersama kalsium
Ca & P dalam tulang. Lainnya di jaringan lunak & cairan tubuh. Diperoleh dari padi-padian, kacang,
coklat, seafood, ASI. Alkohol meningkatkan hilangnya Mg dari tubuh. Kekurangan Mg timbulkan
gangguan fungsi otot dengan tremor, kejang.
Kebutuhan laki-laki 200 700 mg/hari.

e. Metabolisme Kalium (K)


Kation utama didalam cairan intrasel; fungsi saraf dan otot, Na+/K+ ATPase, keseimbangan
asam basa. Metabolismenya diatur oleh aldosteron.
Kalium merupakan ion bermuatan positif (kation) utama yang terdapat di dalam cairan
intrasellular (ICF) dengan konsentrasi 150 mmol/L. Sekitar 90% dari total kalium tubuh akan berada di
dalam kompartemen ini. Sekitar 0.4% dari total kalium tubuh akan terdistribusi ke dalam ruangan
vascular yang terdapat pada cairan ekstraselular dengan konsentrasi antara 3.5-5.0 mmol /L. Konsentrasi
total kalium di dalam tubuh diperkirakan sebanyak 2g/kg berat badan. Namun jumlah ini dapat bervariasi
bergantung terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur dan massa otot (muscle mass).
Kebutuhan minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari.
Di dalam tubuh kalium akan mempunyai fungsi dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit
dan keseimbangan asam basa. Selain itu, bersama dengan kalsium (Ca ) dan natrium (Na ), kalium akan
berperan dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot. Hampir sama dengan natrium,
kalium juga merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh. Setiap kelebihan kalium yang
terdapat di dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin serta keringat.
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan
diekskresi melalui urin, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui keringat dan cairan
lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring,
mengabsorpsi kembali, dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan
dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubuh
ginjal.

E. Mineral Mikromolekul
a. Metabolisme Besi (Fe)
Di dalam tubuh manusia Fe akan :
o Diangkut sebagai transferin;
o disimpan sebagai feritin atau hemosiderin;
o hilang pada sel-sel yang terlepas dan melalui perdarahan.
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan,
yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di
dalam tubuh: sebagai alat pengankut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut
elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.
Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi di lambung besi dibebaskan
dari ikatan organik, seperti protein. Sebagian besar besi dalam bentuk feri direduksi mejadi bentuk fero.
Hal ini terjadi dalam suasana asam di lambung dengan adanya HCl dan vitamin C yang terdapar di dalam
makanan. Absorpsi terutama terjadi di bagian atas usus halus (duodenum) dengan bantuan alat angkut-
protein khusus.

b. Metabolism Flourin
Flour di alam dapat ditemukan di tanah, di air maupun di udara, selain juga ditemukan pada
tanaman. Flour merupakan elemen paling elektronegatif dari semua elemen kimia, maka secara alamiah
tidak pernah dijumpai dalam bentuk elemen tersendiri. Kombinasi secara kimiawi dalam bentuk
flourides, fluorine adalah dalam urutan ke-17 dari susunan elemen, dan keberadaannya merupakan 0,016-
0,09 % dari tanah yang di permukaan. Di daerah pegunungan, kandungan flour dalam tanah relative
rendah.
Flour berfungsi mencegah karies gigi dengan meningkatkan daya tahan email, remineralisasi
lesi-lesi karies dini dan sebagai bahan anti bakteri. Meningkatkan kekerasan tulang ( fluoroapatit ) dan
gigi.
Fluor dalam kadar rendah, sesuai dengan rendahnya kadar fluor dalam cairan jaringan, akan
menyatu dengan kristal apatit selama periode pembentukan gigi. Setelah klasifikasi gigi selesai, tapi
sebelum erupsi, lebih banyak lagi fluor di serap oleh permukaan email yang berkontak dengan cairan
jaringan. Akhirnya, setelah erupsi dan selama hidup, email terus menyerap fluor dari lingkungan
sekitarnya. Pada saat ini penyerapan fluor dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah email
tersebut sehat atau tidak, atau apakah proses etsa atau karies telah menyebabkannya lebih porus karena
larutnya substansi interprismata. Meningkatnya keporusan email akan memudahkan difusi dan
penyerapan flournya. Pada gigi yang baru erupsi emailnya juga akan menyerap fluor lebih banyak
daripada email yang telah matang.

c. Metabolisme Yodium (I)


Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit yaitu sebanyak kurang lebih
0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. sekitar 75% iodium ini ada di dalam kelenjar tiroid, yang
digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin tetraiodotionin (T4), dan triiodotionin (T3).
Iodium dengan mudah diabsorpsi dalam bentuk iodida. Ekskresi dilakukan melalui ginjal,
jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Di dalam darah, iodium terdapat dalam bentuk bebas dan terikat
protein. Manusia dewasa sehat mengandung 15-20 mg iodium, 70-80% di antaranya berada dalam
kelenjar tiroid. Penangkapan yodida oleh kelenjar tiroid dilakukan untuk memelihara transpor aktif yang
dinamakan pompa iodium. Mekanisme ini diatur oleh hormon yang merangsang tiroid dan hormon
Tirotrofin yang dikeluarkan oleh hipotalamus yang dikeluarkan oleh darah ke sel-sel sasaran dan hati; di
dalam sel-sel sasaran dan hati tirkosin dipecah dan bila diperlukan yodium kembali digunakan. Iodium
disimpan didalam tiroid sebagai tiroglobulin.
Dalam sal.pencernaan iodium bahan makanan dikonversi menjadi I- ( mudah diserap )
bergabung dengan pool iodide intra / ekstraseluler iodium ke kelenjar tiroid untuk disimpan setelah
mengalami peroksidasi akan melekat dengan tirosin dari tiroglobulin.

9. MENJELASKAN TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN


METABOLISME
GENETIK

Sebagian orang dilahirkan dengan tingkat metabolisme basal (BMR) tinggi , dan sebagian lagi BMRlebih
rendah

USIA

Pada anak-anak kecepatan metabolisme lebih tinggi dibanding orang dewasa,pada anak-anak terjadi
peningkatan reaksi seluler untuk proses pertumbuhan dan sintesis komponen-komponen sel , kebutuhan
energi untuk proses ini besar .Kecepatan metabolisme berkurang sejalan dengan bertambahnya
usia .BMR seseorang dapat turun sekitar 2% per dekade.Kecepatan metabolisme pembakaran dalam
tubuh akan menurun seiring berkurangnya kepadatan otot. Jadi semakin tua, kebutuhan kalori semakin
menurun

JENIS KELAMIN

Metabolisme pria dan wanita berbeda ,metabolisme pria lebih cepat 10% dari metabolisme wanita .Rata-
rata pria memiliki proporsi tulang, organ, dan otot yang lebih besar dibandingkan wanita. Jadi tak heran
jika metabolisme pria pun lebih besar,kelebihan kalori pada pria diubah menjadi otot sedangkan pada
wanita diubah menjadi lemak.
Pada wanita proses metabolisme juga dipengaruhi oleh umur, berat badan, pola makan, dan kebiasaan
olahraga.Menurut seorang ahli fitnes, seiring pertambahan usia, metabolisme tubuh wanita menurun. Hal
ini diakibatkan oleh pengurangan massa otot, apalagi kalau menderita osteoporosis .

KOMPOSISI TUBUH
Orang dengan berat badan normal dan memiliki banyak otot mempunyai metabolisme yang lebih tinggi
dibandingkan orang gemuk yang memiliki banyak lemak.,orang yang lebih tinggi dan besar cenderung
memiliki BMR yang lebih tinggi . semakin berat massa tubuh seseorang , BMRnya akan lebih tinggi.

IKLIM

Orang yang tinggal di daerah kutub metabolismenya lebih cepat dibanding yang tinggal didaerah
tropis .Terjadi adaptasi kelenjar tiroid. Sekresi meningkat pada suhu dingin dan menurun diiklim panas

GIZI

Keadaan gizi buruk (malnutrisi) yang berkepanjangan akan mengurangi metabolisme 10-20%,sehingga
tidak ada sat makanan yang dibutuhkan sel untuk di metabolisme

DEMAM

Setiap kenaikan suhu 100C akan meningkatkan kecepatan metabolisme kira-kira 120% dari
normal,panas dapat mempercepat suatu reaksi kimia, apabila tubuh sedang demam, maka kecepatan
metabolisme akan meningkat. Salah satu tujuan dari meningkatnya metabolisme adalah untuk
mempercepat perbaikan sel-sel yang rusak dan mempercepat proses penyembuhan.

HORMON DAN OBAT-OBATAN

Ada hormon dan obat-obatan yang bekerja untuk mempercepat metabolisme, namun ada juga yang
bekerja memperlambat metabolisme,hormon yang mempengaruhi tingkat BMR adalah
hormon tiroksin. Hormon tiroksin sebagai regulator BMR , yang mengatur kecepatan metabolisme tubuh.
Semakin banyak homon tiroksin yang disekresikan, maka akan semakin tinggi BMRnya.

HORMON TYROID

Mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh. Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme


tubuh melalui 2 cara:

1. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein


2. Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel. Jika sel-sel bekerja lebih keras, makA
organ tubuh akan bekerja lebih cepat.

Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan yodium, yaitu suatu eleman yang
terdapat di dalam makanan dan air. Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya menjadi
hormon tiroid. Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar
tiroid dan didaur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.

HORMON PERTUMBUHAN

Rangsangan langsung metabolisme seluler . Hormon pertumbuhan meningkatkan kecepatan metabolisme


basal 15-2-% diatas normal

AKTIVITAS FISIK

Semakin banyak dan semakin berat aktivitas seseorang, maka akan semakin tinggi pula
metabolismenya .Kerja otot yang maximal dapat meningkatkan pembentukan panas, sehingga kecepatan
metabolismenya meningkat

TIDUR

Saat kita tidur, metabolisme akan 5-10% lebih rendah dibandingkan saat bangun .Penurunan tonus otot
rangka serta penurunan aktifitas saraf simpatis

MAKANAN

Dalam keadaan lapar BMR seseorang bisa turun hingga 30%.Kecepatan metabolisme makanan yang
mengandung protein lebih cepat daripada makan makanan yang mengandung lemak ataupun karbohidrat.

KAFEIN DAN SEBUAH ZAT KIMIA BERNAMA EGCG

Kafein dapat meningkatkan denyut jantung. semakin cepat denyut jantung Anda, maka semakin cepat
dan banyak pula pembakaran kalori. EGCG dalam teh bekerja hampir sama dengan kafein, tetapi tidak
sekedar mempercepat denyut jantung, namun juga membuat otak dan syaraf bekerja lebih cepat sehingga
juga membantu pembakaran lebih banyak kalori.

PROTEIN

Cara kerja : Tubuh memerlukan lebih banyak energi untuk mencerna protein dalam daging daripada
energi yang dibutuhkan untuk mencerna karbohidrat atau lemak.
kelompok orang yang mengkonsumsi makanan (diet) tinggi protein mampu membakar kalori dua kali
lebih banyak dalam beberapa jam daripada kelompok pengkonsumsi makanan (diet) tinggi karbohidrat

ASAM LEMAK OMEGA-3


Jenis ynag mengandung bahan tersebut dapat merubah level hormon leptin dalam tubuh,hormon leptin
berpengaruh secara langsung terhadap metabolisme tubuh sehingga ikut menentukan apakah tubuh harus
membakar kalori atau menyimpannya sebagai lemak,level hormon leptin yang rendah mempunyai
metabolisme yang lebih cepat dan mampu membakar lemak lebih cepat daripada yang level hormon
leptin lebih tinggi (contoh makanan : ikan)

Capsaicin

Yaitu zat kimia dalam cabai yang memberi rasa pedas.Mengkonsumsinya dapat mempercepat denyut
jantung sehingga kalori juga lebih banyak dibakar.

10. MENJELASKAN TENTANG PENGATURAN SUHU

Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat.


Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh.
Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu
tubuh.
Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat
pengaturan suhu di hipotalamus
Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan
melakukan mekanisme umpan balik.
Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk
mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point).
Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37C.
Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan
serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan
meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.
Upaya-upaya yang kita lakukan untuk menurunkan suhu tubuh yaitu mengenakan pakaian yang tipis,
banyak minum, banyak istirahat, beri kompres, beri obat penurun panas .

11. MENJELASKAN TENTANG METABOLISME PURIN DAN PIRIMIDIN SERTA ASAM


NUKLEAT
A. Metabolisme Purin dan Pirimidin.
a. Purin dan Pirimidin merupakan unsure yang non-esensial.
Purin dan Pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim (NAD, NADP, ATP, UDPG).
Jaringan tubuh dapat menyintesis purin dan pirimidin dari zat-zat antara amfibolik. Asam nuklet dan
nukelotida yang dimakan karenanya bersifat nonesensial secara dietik diurikan di saluran cerna menjadi
mononukleotida sehingga dapat diserap atau diubah menjadi basa purin dan pirimidin. Basa purin lalu
dioksidasi menjadi asam urat yang akan diabsorbsi maupun diekskresikan dalam urine. Jika hanya sedikit
atau tidak ada purin/pirimidin dalam makanan untuk dijadikan asam nukleat jaringan, senyawa yang
disuntikkan dapat digunakan untuk membentuk asam nukleat.

Contoh Purin: (adenin, guanin, hipoxantin, xantin) dimetabolisme jadi asam urat
Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) dimetabolisme jadi CO2 dan NH3

b. Biosintesis Nukleotida Purin.


Nukleotida purin dan pirimindin disintesis in vivo dengan kecepatan yang koesisten dengan
kebutuhan fisiologis. Sintesis pertama terbentuk sepenuhnya nukleotida purin, monophosphate inosine,
IMP dimulai dengan 5-phospho--ribosyl-1-pirofosfat, PRPP.
Ada 3 proses yang berperan dalam biosintesis nukleotida purin. Ketiga proses tersebut, diurutkan
mulai dari yang paling penting, yaitu:
Sintesis dari zat antara amfibolik (sintesis de novo)
Fosfibrosilasi purin
Fosforilasi nukleosida purin.
Pada manusia, asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin, sedangkan purin adalah protein
yang termasuk golongan nukleo protein. Purin berasal atau didapat dari makanan dan berasal dari
penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.
Pembuatan atau sintesis purin juga bisa dilalcukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperti:
- CO
- Glutamin
- Glisin
- Asam aspartat
- Asam folat

c. Biosintesis Nukleotida Pirimidin.


Basis menyelesaikan pertama adalah berasal dari 1 mol glutamin, salah satu mol ATP dan satu mol
CO2 (yang merupakan karbamoilfosfat) dan satu mol aspartate.

B. Asam Nukleat.
Asam nukleat atau asam inti, dikatakan demikian karena asam tersebut pertama kali diketemukan
didalam inti sel. Didalam inti sel asam nukleat ada dalam bentuk: DNA dan RNA.
DNA terdiri dari 4 basa, yaitu: A,G,C, dan T yang disatukan oleh ikatan fosfodiester dalam rangkaian
linear mulai dari posisi 3 hingga 5 gugus-gugus doeksiribosa yang berdekatan.
DNA tersusun menjadi 2 untai oleh pembentukan pasangan basa A ke T dan G ke C pada untai
komplementer. Untai-untai ini membentuk heliks ganda di sekekliling suatu sumbu sentral.
Sebanyak 3109 pasangan basa DNA menusia terorganisasi menjadi komplemen haploid 23
kromosom. Sekuens dari ketiga milyar nukleotida ini menentukan keunikan masing-masing.
DNA merupakan cetakan untuk replikasinya sendiri sehingga genotype DNA dapat dipertahankan
dan dapat mentranskripsikan sekitar 30.000 gen manusia menjadi berbagai molekul RNA.
RNA terdapat dalam beberapa struktur beruntai tunggal, yang sebagian besar secara langsung atau
tak-langsung berperan dalam sintesi protein atau regulasinya. Rangkaian linear nukleotida pada RNA
terdiri dari A, G, C dan U, dan gugus gulanya adalah ribosa.
Bentuk-bentuk utama RNA adlah RNA messenger (mRNA), RNA ribosom (rRNA), RNA transfer
(tRNA), dan small nuclear RNA (smRNA, miRNA). Molekul RNA tertentu berfungsi sebagai katalis
(ribozim).

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, & Reece, Jane B. 2008. Biologi 1 Ed. 8. Jakarta: Erlangga
Robert murray,daryl G, & viktor R.2006. Biokimia harper ed. 27. Penerbit
Combs, Gerald F. 1991. The Vitamins : Fundamental Aspect in Nutrition and Health. New York : Cambridge
University Press
Lehningher, Albert L. 1995. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama
Irawan, M.A. 2007. Cairan Tubuh, Elektrolit dan Mineral.
Faktor pengendali kecepatan metabolisme (sem.2) oleh Dr.Damajanty Pangemanan,MKes.AIFM

Anda mungkin juga menyukai