Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis dan Diagnosis Banding

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang maka anak ini


didiagnosis kwashiorkor
Dari anamnesis didapatkan riwayat konsumsi makanan penderita :

Diketahui bahwa pasien mendapatkan ASI hingga usia 13 bulan. Namun


setelah itu ASI diberhentikan dan diganti dengan susu formula. Namun susu
formula sering dimuntahkan sehingga diganti lagi dengan minuman susu
yang terbuat dari beras.
Diketahui bahwa anak tidak menyukai makanan lunak yang diberikan
sehingga hanya dikonsumsi sekitar 1-2 sdt/hari
Protein yang dikonsumsi anak hanya 3 gr/hari (2,6 gr dari beras dan 0,4 gr
dari lainnya).
Sedangkan untuk anak usia 1-3 tahun kebutuhan protein : 2 gr/kgBB x BB
anak = 2 gr/kgBB x 10,8 kgBB = 21,6 gr protein.
Rata-rata asupan kalori per hari hanya 790 kkal (780 kkal dari air dan 10 kkal
dari lainnya).
Seharusnya untuk anak usia 1-3 tahun kebutuhan kalorinya : BB x 1000
kkal/kgBB = 10,8 kgBB x 1000 kkal/kgBB = 1080 kkal.
Berat badan dan tinggi badan anak jika dilihat berdasarkan AKG 2013 adalah
BB = 13 kg dan TB = 91 cm.

Dari pemeriksaan fisik, didapatkan fisik penderita secara umum :

Terdapat edema dan kurus


Terdapat moon face
Adanya kelainan kulit : hiperpigmentasi, crazy pavement dermatosis
Adanya asites
Adanya hepatomegali
Terdapat perubahan mental : cengeng, nafsu makan menurun, rewel dan
apatis. Kesadaran juga bisa menurun sehingga anak menjadi pasif.
Adanya kelainan rambut : rambut mudah tercabut tanpa rasa sakit, rambut
tampak kusam, halus, kering, jarang dan sering berubah warna menjadi
kemerahan/keabu-abuan
Terdapat gangguan pertumbuhan disertai berat badan dan tinggi badan yang
kurang

Dari pemeriksaan penunjang (Lab), didapatkan :

Pada penderita kwashiorkor biasanya didapatkan anemia ringan namun jika


disertai penyakit lain (misalnya infeksi parasit : amoebiasis) maka dapat
ditemukan anemia berat. Anemia terjadi karena defisiensi nutrient yang
penting untuk pembentukan darah seperti Ferum, Vit.B kompleks ( B12, B6,

Folat ). Bisa juga disebabkan oleh hipoplasia/aplasia sumsum tulang yang


disebabkan oleh defisiensi protein dan infeksi menahun.
Yang khas pada penderita kwashiorkor adalah adanya penurunan konsentrasi
albumin dalam serum / hipoalbuminemia.
Kadar glukosa darah biasanya rendah, dan kadar asam amino juga dapat
menurun.
Biasanya juga ditemukan kekurangan kalium dan magnesium.
Pada pemeriksaan kadar enzim pencernaan, biasanya ditemukan penurunan
aktivitas enzim-enzim pancreas.
Pada pemeriksaan biopsy hati, biasanya ditemukan perlemakan ( di sel-sel
hepatosit mengandung vakuol lemak besar). Juga biasanya didapatkan tandatanda fibrosis, nekrosis, dan infiltrasi sel mononuclear.

Berdasarkan Tabel Skoring menurut McLaren (1967)

Pada kasus didapatkan adanya


edema + dermatosis, hair chance,
dan jumlah serum albumin yaitu
1,00 ; sehingga didapatkan total
scoring pada kasus ini adalah
6+1+6 = 13 yang masuk dalam
kategori kwashiorkor.

0-3 : marasmus
4-8 : marasmus-kwashiorkor
9-15 : kwashiorkor

Diagnosa Banding :
1. Marasmus
Marasmus merupakan gangguan
gizi karena kekurangan karbohidrat. Adapun gejala/manifestasi klinis yang nampak :

Anak tampak sangat kurus disertai atrofi otot yang berat


Tampak old man face

Cengeng, rewel
Kulit keriput, jaringan subkutis sangat sedikit bahkan tidak ada
Baggy pants
Perut cekung, iga gambang
Biasanya sering disertai infeksi kronis, diare

2. Marasmic Kwashiorkor
Adalah suatu keadaan malnutrisi disebabkan oleh defisiensi baik protein maupun
kalori. Gambaran klinis merupakan campuran dari marasmus dan kwashiorkor :

Adanya wasting otot


Adanya pitting edema
Terdapat kelainan rambut
Serta terdapat kelainan-kelainan biokimiawi

Manifestasi di atas muncul karena makanan sehari-hari tidak cukup mengandung


protein dan juga energy untuk pertumbuhan yang normal. Pada penderita juga
didapatkan penurunan berat badan < 60% dari normal.
3. Sindroma Nefrotik
Sindroma nefrotik merupakan penyakit ginjal yang terbanyak pada anak. Adapun
manifestasi klinik yang muncul :

Terdapat edema
Adanya hipoalbuminemia <2,5 gr/dL
Adanya proteinuria masif (>40mg/m2LPB/jam)
Biasanya disertai hiperkolesterolemia

Namun yang membedakan sindroma nefrotik dengan kwashiorkor ialah selain


manifestasi yang mirip adalah terdapat edema serta hipoalbuminemia, pada
sindroma nefrotik terdapat proteinuria sedangkan pada kwashiorkor tidak
ditemukan proteinuria karena kadar protein yang sangat sedikit di dalam
darah/tubuh (hipoproteinemia) yang menyebabkan tidak adanya proteinuria. Selain
itu keadaan ginjal pada anak juga normal sehingga tidak terdapat proteinuria,
kecuali pada anak didapatkan adanya gangguan fungsi ginjal.

Anda mungkin juga menyukai