Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 4

Anggota Kelompok 4 :
Lilis Suriani (K1A1 13 029)
LD. Muhammad Widodo (K1A1 14 061)
Putri Rahayu Munandari (K1A1 14 121)
Fadel Rajab Nugraha (K1A1 15 011)
Luthfi Talayansa (K1A1 15 024)
Putu Ayu Wardani (K1A1 15 037)
Andi Eka Febrianti (K1A1 15 052)
Freeska Aprianti Burhan (K1A1 15 067)
Muh. Al-Fhikran (K1A1 15 083)
Nur Alfia Kusumaningsih (K1A1 15 096)
Raynhard Bonaventura F (K1A1 15 109)
WD. Siti Rahayu F (K1A1 15 123)
Siti Rahma (K1A1 15 138)
Adit Metro Putra P (K1A1 15 153)
Seorang anak laki-laki berumur 5 tahun dibawa oleh
ibunya ke Puskesmas dengan keluhan utama berak encer
yang disertai darah dan lendir. Keluarnya darah baru saja
dialami kira-kira 3 jam sebelum dating ke Puskesmas
sedangkan keluhan berak encer disertai lender >10 x
sehari sebenarnya sudah dialami sejak 2 hari lalu namun
berusaha diobati sendiri dengan obat anti diare yang dibeli
di toko obat. Dikeluhkan pula sang anak sangat rewel,
tidak mau makan dan minum, mengeluh sakit perut, dan
muntah dua kali selama sakit. Pemeriksaan fisis diperoleh
BB 14 kg, suhu tubuh 38,3ºC, denyut nadi 98x/menit, mata
tampak cekung, perut agak kembung dan nyeri abdomen.
Colok dubur diperoleh adanya ampas tinja, lender, dan
sedikit darah pada sarung tangan.
 Seoang anak lakilaki berumur 5 tahun
 Keluhan utama : berak encer disertai lender dan darah
 Darah baru dialami 3 jam sebelum dating ke Puskesmas
 Berak encer disertai lender >10x sehari suadah dialami sejak 2 hari
 Diobati dengan obat anti diare
 Anak rewel, tidak mau makan dan minum, sakit perut, dan muntah dua kali selama
sakit
 Pemeriksaan fisis :
 BB : 14 kg
 Suhu : 38,3ºC
 Nadi : 98x/menit
 Mata cekung
 Perut agak kembung
 Nyeri abdomen
 Colok dubur :
 Ampas tinja
 Lendir
 Sedikit darah pada sarung tangan
1. Jelaskan anatomi, histologi, fisiologi organ terkait!
2. Sebutkan penyakit-penyakit dengan gejala BAB
berdarah!
3. Sebutkan penyakit-penyakit dengan gejala perut
kembung!
4. Jelaskan derajat dehidrasi pada anak!
5. Jelaskan patomekanisme mata cekung!
6. Jelaskan patomekanisme berak encer disertai darah!
7. Jelaskan patomekanisme muntah!
8. Jelaskan penanganan awal pada pasien tersebut
9. Jelaskan langkah-langkah diagnosis!
10. Jelaskan diagnosis sementara dan diagnosis banding
pada kasus!
LAMBUNG USUS HALUS
USUS HALUS KOLON
 Ingesti : memasukkan makanan ke dalam
tubuh,Mengalirkan makanan sepanjang saluran
pencernaan
 Digesti : memecah makanan menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil baik secara kemis
maupun mekanis
 Absorbsi : menyerap makanan dari saluran
pencernaan dipindahkan ke sistim
kardiovaskuler dan limfa untuk diedarkan ke
seluruh tubuh
 Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang tidak
tercerna keluar tubuh
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam
usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan
dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri
di dalam usus besar juga berfungsi membuat
zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini
penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa
penyakit serta antibiotik bias menyebabkan
gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus
besar.Akibatnya terjadi iritasi yang bisa
menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan
terjadilah diare.
 Tukak gaster : luka terbuka dengan pinggir edema disertai indurasi
dengan dasar tukak ditutupi debris.
 Tukak peptik : suatu defek mukosa/submukosa yang berbatas tegas
dapat menembus muskularis mukosa sampai lapisan serosa sehingga
dapat terjadi perforasi.
 KOLITIS AMOEBA (AMOEBIASIS KOLON) : Peradangan kolon yang
disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolytica.
 DISENTRI BASILER (SHIGELLOSIS) :Infeksi akut ileum terminalis dan
kolon yang disebabkan oleh bakteri genus Shigella.
 ECHERICHIA COLI (PATOGEN) : Infeksi kolon oleh serotipe Eschericia coli
tertentu yang menyebabkan diare berdarah atau tidak.
 POLIP KOLON : adanya massa atau jaringan dari mukosa normal yang
menonjol ke dalam lumen terlepas apapun gambaran histopatologisnya.
 HEMOROID : pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah
anus yang berasal dari plexus hemorrhoidalis.
 Inflammatory Bowel Disease (IBD) : penyakit inflamasi kronik yang
melibatkan saluran cerna, bersifat remisi dan relaps/kambuhan, dengan
penyebab pastinya sampai saat ini belum diketahui jelas.
 Aerofagi
Akumulasi udara di dalam saluran cerna anak bisa terjadi karena beberapa hal.

 Sindrom malabsorpsi
Absorpsi yang buruk dapat spesifik pada satu nutrien tertentu atau secara umum. Distensi abdomen karena gas dan
cairan dalam usus yang mengalami distensi diikuti oleh turunnya berat badan dan atrofi otot.

 Ileus paralitik.
Suatu keadaan dimana peristaltik usus berhenti sehingga terjadi akumulasi udara dan cairan didalam usus yang
berdilatasi.

 Ileus obstruktif.
Penyebab obstruksi usus bervariasi sesuai usia. Gejala utama obstruksi usus antara lain muntah (dengan atau tanpa
bercampur empedu), Nyeri, Konstipasi dan juga distensi abdomen.

 Enterokolitis nekrotikans.
Paling sering di ICU anak, suatu kegawatdaruratan bedah yang paling sering pada kedokteran neonatal, pembedahan
biasanya diperlukan, dengan mortalitas sekitar 20%.

 DemamThyfoid
ialah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan (usus halus) dengan gejala demam
satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
TANPA
DEHIDRASI

•Tanda utama :
•keadaan umum
 Tidak ditemukan tanda utama
•gelisah/cengeng atau dan tanda tambahan
lemah/letargi/koma
•rasa haus
 Keadaan umum baik, sadar
•turgor kulit abdomen  Ubun-ubun besar tidak cekung,
menurun
•Tanda tambahan : mata tidak cekung, air mata
•ubun-ubun besar
•kelopak mata
ada, mukosa mulut dan bibir
•air mata basah
•mukosa bibi, mulut,
dan lidah
 Turgor abdomen baik, bising
usus normal
 Sakral hangat
DEHIDRASI
RINGAN-SEDANG

•Tanda utama :
•keadaan umum
 Apabila didapatkan 2 tanda
•gelisah/cengeng atau utama ditambah 2 atau lebih
lemah/letargi/koma
•rasa haus
tanda tambahan
•turgor kulit abdomen  Keadaan umum gelisah atau
menurun
•Tanda tambahan : cengeng
•ubun-ubun besar
•kelopak mata
 Ubun-ubun besar sedikit
•air mata cekung, mata sedikit cekung,
•mukosa bibi, mulut,
dan lidah
air mata kurang, mukosa mulut
dan bibir sedikit kering
 Turgor kurang, akral hangat
DEHIDRASI
BERAT

•Tanda utama :  Apabila didapatkan 2 tanda


•keadaan umum
•gelisah/cengeng atau
utama ditambah 2 atau lebih
lemah/letargi/koma tanda tambahan
•rasa haus  Keadaan umum lemah, letargi,
•turgor kulit abdomen
menurun
atau koma
•Tanda tambahan :  Ubun-ubun sangat cekung, mata
•ubun-ubun besar sangat cekung, air mata tidak
•kelopak mata
•air mata
ada, mukosa mulut dan bibir
•mukosa bibi, mulut,
sangat kering
dan lidah  Turgor sangat kurang dan akral
dingin
 Pasien harus rawat inap
• kehilangan cairan dan elektrolit berlebih

• sel-sel akan menciut, mengkerut, mengecil

• Mata cekung (palpebra mata terdiri dari


jaringan ikat longgar makanya sangat nampak)
Mengeluarkan BAB + LENDIR +
Keruskan jaringan
toksin DARAH

Sel goblet lebih


aktif Merusak
Invasi mukosa
pembuluh darah
(keluarkan mucus)

Sampai ke bagian
infeksi BAB + LENDIR
sub mukosa
NAUSEA EKSPULSIF

RETCHING
makanan pedas
atau tinggi lemak,
TERAPI
REHIDRASI minuman
FARMAKOLOGI
nbersoda/kafein
dan alkohol
REHIDRASI

 Mulai berikan cairan intravena segera. Pada saat


Beri 100 ml/kg larutan yang
infus disiapkan, beri larutan oralit jika anak bisa
dipilih dan dibagi sesuai : minum
1. Pertama, berikan 30 ml/kg  Larutan intravena terbaik adalah larutan Ringer
dalam: Laktat (disebut pula larutan Hartman untuk
Umur <12 bulan : 1 jam
penyuntikan). Tersedia juga larutan Ringer Asetat.
Jika larutan Ringer Laktat tidak tersedia, larutan
Umur >12 bulan : 30 menit
garam normal (NaCl 0.9%) dapat digunakan.
2. Selanjutnya, berikan 70 Larutan glukosa 5% (dextrosa) tunggal tidak
ml/kg dalam: efektif dan jangan digunakan.
Umur <12 bulan : 5 jam
Umur >12 bulan : 2.5 jam
Anamnesis

Pemeiksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang
Pasien dengan diare akut datang dengan berbagai
gejala klinik tergantung penyebab penyakit dasarnya.
Keluhan diarenya berlangsung kurang dari 15 hari.
Diare karena penyakit usus halus biasanya berjumlah
banyak, diare air, dan sering berhubungan dengan
malabsorpsi, dap dehidrasi sering didapatkan. Diare
karena kelainan kolon sering kali berhubungan
dengan tinja berjumlah kecil tetapi sering, bercampur
darah dan ada sensasi ingin ke belakang. Pasien
dengan diare akut infektif datang dengan keluhan
khas yaitu nausea, muntah, nyeri abdomen, demam,
dan tinja yang sering, bisa air, malabsorpsi atau
berdarah tergantung bakteri patogen yang spesifik.
Status volume dinilai dengan
memperhatikan perubahan ortostatik pada
tekanan darah dan nadi, temperatur tubuh
dan tanda toksisitas. Pemeriksaan abdomen
yang seksama merupakan hal yang penting.
Adanya dan kualitas bunyi usus dan adanya
atau tidak adanya asistensi abdomen dan
nyeri tekan merupakan “clue” bagi penentuan
etiologi.
 Pemeriksaan darah tepi lengkap
(hemoglobin, hematokrit, leukosit, hitung
jenis leukosit)
 kadar elektrolit serum
 ureum dan kreatinin
 pemeriksaan tinja
 pemeriksaan ELISA mendeteksi giardiasis
 test serologi amebiasis
 foto x-ray abdomen.
Gejala Disentri Basiller Diare Akut
Laki-laki umur 5 tahun + +
Riwayat BAB encer sejak 2
+ -
hari
BAB disertai darah dan
+ +
lender
BAB >10x sehari + -
Rewel, tidak makan, dan
+ +
minum, muntah
Suhu 38 derajat celcius + -
Mata cekung, perut
cembung,, nyeri abdomen + +
(tanda dehidrasi)
Pemfis ampas tinja,
+ +/-
lender, dan sedikit darah

Anda mungkin juga menyukai