Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DENDI FIRANSYAH

NIM : G30121019
KELAS :A
MATA KULIAH : DASAR-DASAR ENZIMOLOGI
RESUME

A. Pengertian Amilase Dan Selulase

1. Pengertian Amilase

Amilase merupakan enzim pencernaan, terutama dilakukan oleh pankreas dan kelenjar
ludah. Fungsi utama dari enzim amilase adalah untuk memecah pati dalam makanan
sehingga mereka dapat digunakan oleh tubuh. Amilase juga disintesis dalam buah
tanaman selama pematangan, menyebabkan buah menjadi lebih manis. Enzim amilase
banyak digunakan dalam industri. Hal ini digunakan dalamindustri pembuatan dan
fermentasi bir untuk konversi pati menjadi gula terfermentasi. Pada industri tekstil,
amilase digunakan untuk merancang tekstil, kemudian pada industri deterjen, amilase
tercampur dengan enzim protease dan lipase sebagai pencuci noda pakaian dan dalam
industri makanan digunakan untuk pembuatan sirup manis, untuk meningkatkan konten
diastase tepung, untuk modifikasi makanan bayi, dan menghilangkan pati dalam
produksi jelly.

2. Pengertian Selulase

Enzim selulase adalah enzim yang mampu mendegradasi selulosa dengan produk
utamanya yakni glukosa, selobiosa dan selooligosakarida. Enzim selulase merupakan
enzim yang bersifat induktif. Produksi enzim selulase oleh mikroba membutuhkan
adanya induser dalam medium fermentasinya. Induser tersebut yang akan menginduksi
pembentukan enzim selulase pada sel mikroba. Jumlah enzim yang ada di dalam sel
tidak tetap, bergantung indusernya. Jumlahnya akan bertambah beberapa kali lipat
apabila dalam medium mengandung substrat yang menginduksi. Senyawa induser yang
diperlukan umumnya berupa substrat enzim tersebut.
B. Mekanisme Katalisis

 Mekanisme kerja enzim α-amilase terdiri dari dua tahap, yaitu : tahap pertama
degadasi amilosa menjadi maltosa dan maltotriosa yang terjadi secara acak.
Degadasi ini terjadi sangat cepat dan diikuti dengan menurunnya viskositas
dengan cepat. Tahap kedua terjadi pembentukan glukosa dan maltosa sebagai
hasil akhir dan tidak acak. Keduanya merupakan kerja enzim α-amilase pada
molekul amilosa. Pada molekul amilopektin kerja α-amilase akan menghasilkan
glukosa, maltosa dan satu seri α-limit dekstrin, serta oligosakarida yang terdiri
dari empat atau lebih glukosa yang mengandung ikatan α-1,6-glikosidik.

 Mekanisme kerja enzim selulase, Hidrolisis merupakan satu tahapan penting


dalam proses biokonversi biomassa menjadi bioetanol, proses ini terjadi degradasi
selulosa menjadi gula yang lebih sederhana baik berupa selobiosa maupun
glukosa dengan bantuan katalis. Hidrolisis selulosa dapat dilakukan secara
biologis, kimia, maupun enzimatis.

C. Sumber, Cara Isolasi Dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase Dan Selulase

 Amilase merupakan enzim perombak pati yang dibutuhkan oleh tubuh. Amilase
dapat diisolasi dari berbagai tumbuhan, misalnya biji-bijian. Pada penelitian ini
amilase diisolasi dari biji nangka, karena biji nangka tidak banyak dikonsumsi
sehingga menjadi limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi
amilase dari biji nangka. Amilase diekstraksi dengan buffer fosfat 50 mM pada
pH 7,5. Amilase difraksinasi dengan metode salting out dengan ammonium sulfat
(NH4)2SO4, kemudian didialisis dengan buffer fosfat. Aktivitas amilase dari biji
nangka ditentukan dengan menggunakan metode Fuwa dan konsentrasi protein
diukur dengan metode Bradford. Aktivitas spesifik yang paling tinggi diperoleh
pada tingkat kejenuhan 50% dengan aktifitas spesifik 2,12 U/mg. pH optimum
amilase berada padapH 6, dengan aktivitas spesifik sebesar 2,52 Unit/mg,
sedangkan suhu optimumnnya berada di suhu 50 ºC dengan aktivitas spesifik 2,52
Unit/mg.

 Bakteri selulolitik merupakan bakteri penghasil enzim selulase yang mampu


mendegradasi substrat selulosa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri selulolitik asal tanah sampah,
melakukan karakterisasi morfologi serta mengukur aktivitas enzim selulase
ekstrak kasar pada bakteri selulolitik yang diisolasi pada salah satu tanah sampah
di dramaga Bogor. Isolasi bakteri selulolitik dilakukan dengan menggunakan
media selektif Carboxy Methyl Cellulose 1% (CMC 1%) dengan metode spread
plate. Karakterisasi dilakukan dengan cara menumbuhkan isolat murni terpilih
pada media CMC 1% selanjutnya ditetesi congo red 0,1% untuk menguji potensi
selulolitiknya (potensi selulolitik ditandai dengan munculnya zona bening di
sekitar koloni).

Hasil isolasi bakteri diperoleh 4 isolat yang berpotensi mendegradasi selulosa.


Indeks aktivitas selulolitik paling besar dimiliki isolat 10.1 yaitu 0.875. Uji secara
kuantitatif dengan metode spektrofotometri DNS menunjukkan bahwa aktivitas
enzim tertinggi terjadi pada masa inkubasi hari ke-9.

Anda mungkin juga menyukai