Anda di halaman 1dari 3

Nama : Feronica Zalukhu

NIM : 18220006
Mata Kuliah : Mikrobiologi Pangan

SACCHAROMYCOPSIS FIBULIGERA

Saccharomycopsis fibuligera merupakan salah satu khamir yang masuk dalam spesies
ascomycoteus teleomorphic. Genus saccharomycopsis memiliki miselium sejati dngan
blastospora, adapula yang berbentuk sel dan pseudomiselium aski dibentuk pada hifa miselia.
Terdapat 7 spesies yang populer adalah S. fibuligera. S. fibuligera merupakan khamir
homotalik, dengan fase diploid yang dominan dan fase haploid yang singkat. S.
fibuligera merupakan food-borne yeast memiliki 2 bentuk (dimorfik) yaitu sakarolitik dan
fermentatif, yang digunakan dalam industri pembuatan wine dari beras. Karakteristik dari S.
fibuligera adalah produksi sel vegetative berbentuk oval memanjang atau bulat dengan
pseudomycelium. Saccharomycopsis fibuligera mempunyai pH optimum pertumbuhan 3,0.
Saccharomycopsis fibuligera memiliki kemampuan menguraikan pati yang
tinggi. Saccharomycopsis fibuligera memproduksi askospora berbentuk hat-shaped yang
dibentuk di spheroidal asci yang biasanya terdapat pada cabang lateral hifa utama. S.
fibuligera dapat membentuk enzim pemecah pati dan dapat menyebabkan kerusakan pada
produk-produk sereal dan gandum. Jika tumbuh dalam agar yang solid, strain S.
fibuligera akan berkembang dalam morfologi yang berbeda. Dan jika strain S.
fibuligera ditumbuhkan pada medium yeast extract peptone soluble starch (YPSS) akan
memberi sporulasi berwarna putih. S. fibuligera dapat mengasimilasi sukrosa, maltose,
selobiosa, dan juga pati larut air.
Saccharomycopsis fibuligera merupakan protein secretor, serta memproduksi dan
mensekresi glukoamilase dan α-amilase yang dapat mempercepat penguraian pati menjadi
glukosa dan maltose.  S. fibuligera juga dapat menghidrolisa selobiosa menggunakan β-
glukosidase ekstraseluler. Optimal temperature untuk glukoamilase dan α amylase yang
dihasilkan S. fibuligera adalah 40-500C. Optimal pH untuk glukoamilase dan α amylase yang
dihasilkan S. fibuligera adalah 5-6,2. α-Amilase  S. fibuligera merupakan suatu enzim
ekstraseluler yang mampu memecah pati mentah sehingga dapat menghemat energi dalam
pemrosesan pati, dengan demikian memiliki potensi untuk dapat dikembangkan dan
diaplikasikan dalam industri. Saccharomycopsis fibuligera ini memiliki kemampuan
mengakumulasi trehalosa dari pati, mensekresi amilase, enzim asam protease dan β-
glukosidase. Selain itu juga digunakan dalam produksi etanol dari pati, khususnya pati dari
tepung singkong dengan ko-kultur yang digunakan yaitu Saccharomyces
cereviase or Zymomonas mobilis. Trehalosa, amylase, asam protease, dan β-glukosidase yang
diproduksi Saccharomycopsis fibuligera memiliki banyak kegunaan dalam industri
fermentasi dan farmasi.
1. Produksi trehalosa dari pati oleh Saccharomycopsis fibuligera
Trehalosa (1-α-D-glukopiranosil-α-D-glukopiranosida) disakarida yang tidak bisa
direduksi, tersusun dari 2 molekul glukosa yang terhubung pada karbon 1. Trehalosa
berperan tidak hanya sebagai cadangan karbohidrat, tetapi juga berfungsi sebagai
pelindung yang sangat efisien, meningkatkan resistensi komponen seluler melawan
kondisi yang merugikan sel seperti temperature tinggi, kondisi beku, dehidrasi,
tekanan osmotic tinggi, dan konsentrasi etanol yang tinggi. Sifat trehalosa yang dapat
melindungi ini membuat trehalosa digunakan dalam beberapa aplikasi, misalnya
sebagai cryoprotectant bagi sel dalam bidang obat-obatan dan mikrobiologi, sebagai
komponen efektif dalam kosmetik, sebagai stabilizer dalam reagen klinik dan
bioproduk, dan bahkan sebagai pengawet pada makanan segar.
2.  Amilase dari Saccharomycopsis fibuligera
Amylase menghidrolisis pati menjadi glukosa, maltose, dan dekstrin. Amylase
dapat diklasifikasikan menjadi α-amilase (EC 3.2.1.1), β-amilase (EC 3.2.1.2) dan
glukoamilase (EC 3.2.1.3). Amilase memiliki banyak aplikasi dalam bidang industri
bakery, sakarifikasi, industri detergen, analisis dalam bidang medis dan klinis, dan
industri pangan. Pati merupakan substrat terbaik untuk produk dari khamir dan proses
fermentasinya dalam skala besar karena harganya yang murah dan mudah didapat.
3. α-amilase (EC 3.2.1.1)
α-amilase dapat mengkatalisis pemecahan ikatan 1,4-α-glycosidic dalam pati. α-
amilase bersama dengan enzim amilolitik yang lain mengkonversi pati menjadi α-
limit dekstrin, oligosakarida, maltose, dan glukosa. α-amilase berperan penting dalam
pencairan molekul pati. Beberapa spesies khamir, termasuk Saccharomycopsis
fibuligera mensekresi α-amilase ekstraseluler. Kondisi standar agar produksi enzim
menjadi optimal yaitu dengan konsentrasi pati 1,5% w/v, pH 5,0, dan inkubasi pada
suhu 280C. Karena Saccharomyces cerevisiae tidak dapat mensekresi α-amilase,
diperlukan  untuk mengklon gen encoding α-amilase kedalam sel Saccharomyces
cerevisiae sehingga kombinasi ini dapat langsung digunakan pada pati. Strain
khamir Saccharomyces cerevisiae Sc-11 expressing α-amilase dari Saccharomycopsis
fibuligera dapat digunakan langsung untuk memproduksi etanol dari pati.
4. Glukoamilase
Glukosa merupakan enzim yang penting dalam industri pangan dan fermentasi.
Glukoamilase mengkatalisis pengeluaran glukosa dari akhir molekul pati yang tidak
dapat tereduksi. Saccharomycopsis fibuligera diketahui dapat mengsekresi
glukoamilase ekstraseluler dengan aktivitas debranching yang tinggi
sedangkan Saccharomyces cerevisiae diketahui memiliki kapasitas fermentasi yang
tinggi, produksi etanol yang tinggi dan toleransi terhadap etanol yang tinggi.
Namun Saccharomyces cerevisiae tidak memiliki kemampuan menghidrolisis pati
atau dekstrin. Karena tingkat aktivitas debranching α-1,6 yang tinggi, amylase yang
diproduksi oleh Saccharomycopsis fibuligera dapat digunakan untuk menghidrolisis
tepung singkong. Hidrolisis pati yang efisien membutuhkan baik α-amilase maupun
dan glukoamilase bersama aktivitas debranching α-1,6.

Sumber:
1. http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id/2009/05/13/mengenal-genus-genus-khamir/ diakses
pada tanggal 05 Oktober 2019.
2. Souca Towil, Afida.,dkk.2012. Saccharomycopsis fibuligera.UNDIP.(Buah Karya
Ilmu Gizi 2010).

Anda mungkin juga menyukai