Anda di halaman 1dari 3

II.

DAFTAR PUSTAKA

Aktivitas enzimatis mikroorganisme dapat dibedakan menjadi uji aktivitas eksoenzim dan uji aktivitas endoenzim.

a. Uji aktivitas eksoenzim : Uji amilolitik Uji lipolitik Uji proteolitik b. Uji aktivitas endoenzim : Uji oksidase Uji katalase Uji Triple Sugar Iron Agar Eksoenzim bekerja dengan mempengaruhi substrat di luar sel. Terutama substrat yang mempunyai berat molekul besar tidak dapat melewati membran sel, oleh karena itu material kasar bahan makanan berupa polisakarida, lemak, dan protein, harus dipecah menjadi bahan-nutrisi dengan berat molekul lebih rendah sebelum dapat diangkut ke dalam sel. Karena melibatkan reaksi, eksoenzim sebagian besar berperan sebagai enzim hidrolitik untuk mereduksi bahan yang memilki berat molekul besar ke dalam kompleks yang dibangunnya dengan memasukkan air ke dalam molekul. Molekul-molekul kecil yang terlepas kemudian diangkut kedalam sel dan diassimilasi (dicerna).

Uji Amilolitik Amilum adalah senyawa yang memiliki berat molekul tinggi, terdiri atas polimer glukosa yang bercabang-cabang yang diikat dengan ikatan glikosidik. Degradasi amilum membutuhkan enzim amilase yang akan memecah/menghidrolisis menjadi polisakarida yang lebih pendek (dextrin), dan selanjutnya menjadi maltosa. Hidrolisis

akhir maltosa menghasilkan glukosa terlarut yang dapat ditransport masuk ke dalam sel. Indikator yang dipakai pada uji amilolitik adalah iodine. Amilum akan bereaksi dengan iodine membentuk warna biru hitam yang terlihat pada media. Prosedur di bawah ini menunjukkan aktivitas amilase. NA yang tersuspensi pati digunakan sebagai media. Indikator yang dipakai adalah iodine. Amilum akan bereaksi dengan iodine membentuk komplex warna biru hitam yang terlihat pada media. Warna biru hitam terjadi jika iodine masuk ke dalam bagian kosong pada amilum yang berbentuk spiral.

http://science-query.com/tag/indikator-yang-dipakai/

Amilum dan Enzim Amilase Amilum merupakan karbohidrat dalam bentuk simpanan bagi tumbuhtumbuhan dan berbentuk granul yang dijumpai pada umbi dan akar. Amilum tidak larut dalam air dingin, tetapi larut dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebutgelatinisasi. Amilum terdiri atas dua maca m polisakarida yaitu amilosa dan amilopektin. Hidrolisis amilum atau pati mengakibatkan perubahan warna pada medium menjadi warna ungu setelah ditambahkan iodine ataupun lugol. Hal ini disebabkan molekul amilosa yang membentuk senyawa warna ungu di sekitar koloni karena adanya ikatan amilopektin

dengan iodium. Parameter yang digunakan untuk menentukan bahwa bakteri tersebut mampu mendegradasi amilum adalah adanya zona bening di sekitar koloni yang tumbuh. Amilum dapat dihidrolisis dengan bantuan enzim amylase. Enzim amilase merupakan enzim yang dapat mengkatalisis reaksi hidrolisis amilum menjadi gula-gula sederhana. Enzim amylase salah satunya diproduksi oleh bakteri dan jamur. Amilase dapat digolongkan menjadi eksoenzim dan endoenzim. Eksoenzim disebut juga enzim ekstraseluler yang berfungsi untuk mencernakan substrat secara hidrolisis untuk dijadikan molekul sederhana dengan berat molekul lebih rendah sehingga dapat masuk melewati membrane sel. Enzim amylase yang dihasilkan mikroorganisme banyak digunakan oleh industri makanan. Bakteri yang dapat menghasilkan amylase diantaranya Aeromonas hydrophila, Bacillus circulans, B. cohnii, dan Micrococcus halobious. Keragaman bakteri dapat dilihat melalui pengamatan morfologi koloni bakteri, pewarnaan gram ataupun uji aktivitas biokimia. Menurut Cappuccino & Sherman (1987), morfologi koloni bakteri dapat dibedakan menjadi beberapa macam karakteristik yang ada diantaranya bentuk, warna, tepian dan elevasi.

Anda mungkin juga menyukai