PENDAHULUAN
1
pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai
anus, terdiri dari mulut (kaum olis), kerongkongan (esofagus),
lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus besar
(kolon), dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-
enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar
air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hati
2. Pankreas
3
3. Sistem empedu
1. Bibir
2. Pipi
3. Langit-langit (palatum)
4. Lidah
4
berkelompok dalam berkas-berkas, biasanya dipisahkan oleh
jaringan penyambung. Pada permukaan bawah lidah,
membran mukosanya halus, sedangkan permukaan dorsalnya
ireguler, diliputi oleh banyak tonjolan-tonjolan kecil yang
dinamakan papillae
5. Gigi
https://www.slideshare.net/Histologifkunud/struktur-histologi-rongga-mulut-oleh-dr-i-wayan-
sugiritama-mkes
5
https://biology911.wordpress.com/tag/kelenjar-ludah/
2.3.2 Faring
Bagian ini merupakan persimpangan antara jalan
makanan(saluran pencernaan) dan jalan nafas(saluran
pernafasan).Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel)
yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit
dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya
dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang
belakang keatas bagian depan berhubungan dengan rongga
hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana,keadaan
tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan
lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian
superior yaitu bagian yang sama tinggi dengan hidung, bagian
media yaitu bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian
inferior yaitu bagian yang sama tinggi dengan laring. Bagian
superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba
yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.
Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan
sampai di akar lidah. Bagian inferior disebut laringofaring yang
menghubungkan orofaring dengan laring(Raven, 1986).
6
https://www.slideshare.net/Histologifkunud/struktur-histologi-
rongga-mulut-oleh-dr-i-wayan-sugiritama-mkes
2.3.3 Laring(Esofagus)
7
otot lurik dan polos, dan pada ujung proksimal, hanya sel-sel otot
lurik(Raven, 1986).
http://medicina-islamica-lg.blogspot.co.id/2012/02/anatomi-larynx-laring.html
2.3.4 Lambung
Lambung adalah organ pencernaan yang paling melebar, dan terletak
di antara bagian akhir dari esofagus dan awal dari usus halus (Gray,
2008).Lambung merupakan ruang berbentuk kantung mirip huruf J, berada di
bawah diafragma, terletak pada regio epigastrik, umbilikal, dan hipokondria
kiri pada regio abdomen (Tortora & Derrickson, 2009).
Secara anatomik, lambung memiliki lima bagian utama, yaitu kardiak,
fundus, badan (body), antrum, dan pilori (gambar 2.1). Kardia adalah daerah
kecil yang berada pada hubungan gastroesofageal (gastroesophageal
junction) dan terletak sebagai pintu masuk ke lambung Fundus adalah daerah
berbentuk kubah yang menonjol ke bagian kiri di atas kardia. Badan (body)
adalah suatu rongga longitudinal yang berdampingan dengan fundus dan
merupakan bagian terbesar dari lambung. Antrum adalah bagian lambung
yang menghubungkan badan (body) ke pilorik dan terdiri dari otot yang kuat.
Pilorik adalah suatu struktur tubular yang menghubungkan lambung dengan
duodenum dan mengandung spinkter pilorik (Schmitz & Martin, 2008).
8
Gambar 2.1 Pembagian daerah anatomi lambun g(Tortora & Derrickson, 2009)
2.3.5 Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia dengan berat
kurang lebih 1,5 kg (Junqueira dkk., 2007). Hati adalah organ viseral
terbesar dan terletak di bawah kerangka iga (Sloane, 2004).Hepar
bertekstur lunak, lentur, dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis
tepat di bawah diaphragma.Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus
costalis dextra dan hemidiaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura,
pulmo, pericardium, dan cor. Hepar terbentang ke sebelah kiri untuk
mencapai hemidiaphragma sinistra (Snell, 2006).
Hepar tersusun atas lobuli hepatis.Vena centralis pada masing-masing
lobulus bermuara ke venae hepaticae.Dalam ruangan antara lobulus-
lobulus terdapat canalis hepatis yang berisi cabang-cabang arteria
hepatica, vena portae hepatis, dan sebuah cabang ductus choledochus
(trias hepatis). Darah arteria dan vena berjalan di antara sel-sel hepar
melalui sinusoid dan dialirkan ke vena centralis (Sloane, 2004).
2.3.6 Pankreas
PankreasPankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang
dan tebal sekitar 12,5 cm dan tebal kurang lebih 2.5 cm. Pankreas
terbentang dari atas sampai ke lengkung besar dari perut dan biasanya
dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum (Usus 12 jari).
(Sheerwood,2001)
https://alkafyuone.wordpre
ss.com/tag/kelenjar-pankreas/
9
Pankreas terdiri dari(Arisandi,2004):
b. Badan pankreas, merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya di
belakang lambung, didepan vertebrata lumbia pertama.
c. Ekor pankreas, merupakan bagian yang runscing di sebelah kiri dan yang
sebenarnya menyentuh limpa.
a. Labium oris
10
Labium oris superior dan labium oris inferior
mempunyai 3 daerah permukaan yang berbeda struktur
histologisnya,yaitu facies externa,rubrum labii,dan facies
interna (Junqeira, 1980).
1. Facies externa
Daerah paling luarnya dilapisi oleh epitel gepeng
berlapis dengan keratin.Di bawah epidermis terdapat
jaringan ikat yang disebut corium yang membentuk
tonjolan-tonjolan ke arah epidermis sebagai papilla
corii.Sel-sel basal epidermis mengandung pigmen.
Seperti pada struktur kulit lainnya,daerah bibir ini juga
dilengkapi glandula sudorifera,glandula sebaceae,dan
folikel rambut.
https://www.slideshare.net/Histologifkunud/struktur-histologi-rongga-mulut-oleh-
dr-i-wayan-sugiritama-mkes
11
transparan(tidak mengandung lapisan keratin),banyak
papilla jaringan ikat yang menonjol ke epitel,dan
jaringan ikat di bawah epitelnya banyak mengandung
kapiler darah.
https://www.slideshare.net/Histologifkunud/struktur-histologi-rongga-mulut-oleh-dr-i-
wayan-sugiritama-mkes
3. Facies interna
Epitelnya merupakan epitel gepeng berlapis tanpa
keratin,lebih tebal jika dibandingkan dengan epitel
rongga mulut yang lainnya. Di dalam jaringan ikatnya
terdapat kelenjar campuran dan kelenjar mukosa murni
sebagai glandula labialis yang saluran keluarnya
menembus membrana mukosa atau facies interna dan
bermuara dalam cavum oris.
https://www.slideshare.net/Histologifkunud/struktur-histologi-rongga-mulut-oleh-dr-i-
wayan-sugiritama-mkes
b. Pipi
Pipi membentuk dinding lateral rongga mulut yang
mempunyai struktur seperti labium oris,hanya tidak memiliki
daerah peralihan. Seperti pada labium,permukaan dalam
12
dengan membran mukosanya terdapat kelenjar campuran
yaitu glandula buccalis. Di antara permukaan luar dan dalam
terdapat jaringan ikat dan otot bercorak yang disebut
m.buccinator (Junqeira, 1980).
c. Palatum
Palatum merupakan atap bagi cavum oris.Terdiri atas
(Junqeira, 1980):
1. Palatum durum
Bagian depan sebagai palatum durum dilapisi oleh
membrana mukosa yang melekat dengan periosteum os
palatum di bawahnya. Di bawah membrana mukosa
terdapat kelenjar yang bersifat mukosa sebagai glandula
B: Tulang
palatina.
S: Submukosa
L: Lamina Propria
E : Epitel
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/ahmad.aulia/
material/modulgastrointestinaluin2007.ppt
2. Palatum molle
Membrana mukosa sebagai lanjutan dari palatum
durum di depannya.Di bawah membrana mukosa
terdapat jaringan muskulotendineus.Epitelnya berbentuk
epitel gepeng berlapis tanpa keratin, bagian belakang
menjadi bangunan yang disebut uvula yang terletak di
tengah.Membrana mukosa ke arah belakang melanjutkan
diri untuk menutupi cavum nasi dan berubah menjadi
epitel silindris semu berlapis dengan silia.Di bawah
13
epitelnya terdapat kelenjar campuran yang disebut
glandula pharyngea.
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/ahmad.aulia/
material/modulgastrointestinaluin2007.ppt
d. Gusi (gingiva)
Gingiva adalah bagian yang terdapat di sekeliling gigi
dengan membrana mukosa yang dilapisi epitel geperng
berlapis dengan keratin. Memiliki kesamaan dengan
struktur palatum durum dalam hal ketebalan dan keratinasi
epitel,ketebalan,kepadatan,serta kekuatan lamina
proprianya (Junqeira, 1980)
e. Lidah(lingua)
Epitel permukaan dorsal lidah sangat tidak teratur dan
ditutupi bangunan berupa tonjolan-tonjolan yang disebut
papila yang beridentasi pada jaringan ikat lamina propria.
Lidah merupakan masa otot skeletal
yang dilapisi membran mukosa. Otot lidah saling
menyilang,ada tiga orientasi dan berkumpul dalam bundel-
bundel. Membran mukosa melekat erat dengan otot
lidah.Membran mukosa bagian ventral halus, sedangkan
mukosa bagian ventral lebih kasar. Dorsum lingua dibagi
menjadi dua daerah,yaitu (Junqeira, 1980) :
Pars anterior yang meliputi 2/3 bagian depan
14
Pars posterior yang meliputi 1/3 bagian belakang
https://www.slideshare.net/Histologifkunud/struktur-histologi-rongga-mulut-oleh-
dr-i-wayan-sugiritama-mkes
2. Papila fungiformis
Berbentuk seperti jamur dengan tinggi 0,5-1,5
mm.Jaringan ikat di bawah epitelnya banyak
mengandung kapiler darah.Karena epitel yang tipis,pada
keadaan hidup papila fungiformis tampak lebih merah
dibandingkan sekitarnya.
15
https://www.slideshare.net/Histologifkunud/struktur-histologi-rongga-mulut-oleh-
dr-i-wayan-sugiritama-mkes
3. Papila circumvallata
Bentuknya hampir sama dengan papila fungiformis
namun permukaan papila ini tidak menonjol melebihi
permukaan epitel lidah di sekitarnya.Terdapat terbatas
pada linea terminalis secara berdert-deret.Terdapat
suatu alur yang melingkar di sekeliling tonjolan papila
dan pada dasarnya terdapat muara kelenjar ludah yaitu
glandula serosa von Ebner. Pada dinding lateralnya
terdapat alat pengecap/taste bud atau gemma
gustatoria.Dalam satu papila kira-kira terdapat 250
buah taste bud.
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/ahmad.aulia/material/modulgastrointest
inaluin2007.ppt
4. Papila foliata
Papila jenis ini dapat ditemukan pada lidah binatang
pengerat yang letaknya pada sisi lateral bagian
belakang lidah. Tonjolan-tonjolannya berbentuk
lembaran tersusun berderet-deret sebagai halaman
buku.Pada tonjolan ini juga dapat ditemukan gemma
gustatoria.
16
https://www.slideshare.net/Histologifkunud/struktur-histologi-rongga-mulut-oleh-dr-i-wayan-sugiritama-mkes
5. Papila lenticularis
Tonjolan ini terdapat pada pars posterior dengan
permukaan yang cembung seperti lensa.
Gemma gustatoria
Indra pengecap ini berwarna pucat dibandingkan
sekitarnya dan berbentuk oval.Sumbu panjangnya
mencapai ukuran 72 mikron.Pada puncak tiap gemma
terdapat lubang di bagian atasnya yang disebut
porus gustatorius. Di dalam gemma gustatoria
terdapat dua macam sel,yaitu sel penyokong(sel
sustentakuler) dan sel pengecap(sel
neuroepitelial).Sel penyokong terdapat di perifer
tampak pucat berbentuk panjang dengan inti
bulat.Sedangkan sel pengecap bentuknya lebih
langsing dan berwarna gelap.Dua macam sel tadi
dipastikan ada namun belum diketahui
persisperanannya. Oleh karena itu,sel
penyokong disebut juga sel tipe I dan sel pengecap
disebut juga sel tipe II.Kedua tipe ini memiliki
mikrovili terpendam dalam substansi amorf dalam
porus gustatorius.Gemma gustatoria juga ditemukan
pada palatum mole,arcus glossopalatinum,facies
17
dorsalis epiglotis,dan dinding dorsal faring. Untuk cita
rasa didapatkan empat macam yaitu
pahit,manis,asam,dan asin.
Lamina propria
Jaringan ikat ini terkadang mengandung sel
lemak.Pada dorsal lidah tidak ditemukan tunika
submukosa.Di daerak apeks dan dorsum
lingua,jaringan ikat menebal menjadi fascia lingua. Di
dalam lamina propria terdapat glandula lingualis
yang menurut letaknya dibagi atas glandula lingualis
anterior Blandin/Nuhn,glandula lingualis posterior
serosa van Ebner,dan glandula lingualis posterior
mukosa.
Tunika muscularis
18
M. Verticalis linguae,serabut berjalan vertical
M. Longitudinalis superior,serabut berjalan sejajar
permukaan lidah searah sumbu panjang
M. Longitudinalis inferior
1. Septum Linguae
2. M. Transversalis
(M. Horizontalis)
3. M. Vertikalis
4. M. Longitudinalis
http://kroosita2.staff.ipb.ac.id
f. Gigi
Bagian-bagian gigi terdiri dari(Junqeira, 1980):
Mahkota gigi ditutupi oleh email.
Akar gigi ditutupi oleh sementum.
Email dan sementum bertemu di serviks gigi.
Bagian dentin mengelilingi rongga pulpa, yang di
bagian radiksnya terdapat foramen apikal.
Ligamentum periodontal di antara tulang alveolar
dan sementum yang menahan gigi.
19
Di pulpa terdapat pembuluh darah dan saraf yang masuk
lewat foramen apikal, dan sensitif terhadap nyeri
Gingiva adalah membran mukosa yang melekat pada
periosteum tulang maksila dan mandibula, yang dilapisi
epitel berlapis gepeng dan lamina propria.
http://kroosita2.staff.ipb.ac.id/files/2014/09/FISIOLOGI-PENCERNAAN2014.pdf
20
2.4.2 Glandula oralis (kelenjar ludah)
Kelenjar ludah terdapat di luar rongga mulut dan
mencurahkan sekretnya ke dalam mulut melalui duktus
ekskretorius besar.Kelenjar ini menghasilkan sekret yang akan
membentuk saliva dan bermuara pada cavum oris. Fungsi saliva
antara lain membasahi membran mukosa mulut,melicinkan
makanan pada waktu pengunyahan,dan membantu pencernaan
dengan enzim ptialin di dalamnya (Junqeira, 1980).
Glandula saliva terdiri dari susunan sel-sel sekretorik, yaitu
(Junqeira, 1980):
a) Sel serosa: berbentuk piramid, lamina basal lebar dan
apikal sempit, serta membentuk asinus, dengan lumen di
pusat.
http://kroosita2.staff.ipb.ac.id/files/2014/09/FISIOLOGI-
PENCERNAAN2014.pdf
http://kroosita2.staff.ipb.ac.id/files/2014/09/FISIOLOGI-
PENCERNAAN2014.pdf
21
Kelenjar ludah antara lain akan dibahas satu persatu di bawah
ini. Terdapat 3 glandula saliva mayor yang terdiri dari glandula
parotis, glandula submandibularis, dan glandula sublingualis, dan
beberapa glandula saliva minor yang tersebar di seluruh rongga
mulut (Junqeira, 1980).
a. Glandula parotis
Kelenjar ini terdapat sepasang dan berada di depan dan
bawah telinga luar(di depan auricula).Kelenjar ini berbentuk
asiner bercabang dengan sekret yang bersifat serosa.Saluran
keluar utamanya disebut duktus parotideus yang bermuara di
cavum oris setinggi M2 atas.Duktus parotideus mempunyai
lamina propria yang tebal dan epitelnya silindris berlapis(2
lapis) dengan sel piala di antaranya.Pars terminalis glandula
parotis terdiri atas asinus sel-sel serosa yang berbentuk
kuboid dengan inti bulat di tengahnya.Di bawah membrana
basalis terdapat sel keranjang(basket cell) yang berbentuk
stelat pipih yang dari samping tampak fusiform. Sel ini
merupakan mioepitel dan diduga berfungsi sebagai sel otot
untuk mendorong sekret ke dalam duktus ekskretorius.Sekret
yang dihasilkan ditampung dalam ruang asinus kemudian
disalurkan melalui duktus interkalatus.Selanjutnya sekret
akan melalui duktus sekretorius yang terdiri dari epitel
silindris selapis.Saluran ini disebut juga striated duct karena
pada bagian basalnya memperlihatkan garis-garis sejajar.Dari
striated duct sekret dialirkan ke dalam duktus ekskretorius
dengan epitel silindris selapis tanpa gmbaran garis-garis.
22
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/ahmad.aulia/material/modulgastrointest
inaluin2007.ppt
b. Glandula submandibularis
Terdapat sepasang dan berada di dasar mulut di luar
rongga mulut dekat angulus mandibularis. Kelenjar ini
berbentuk tubuloalveolar dan sekretnya bersifat campuran
seromukosa.Saluran keluar utamanyadisebut duktus
submandibularis dari Wharton yang bermuara di depan di
samping frenulum lingua.Pars terminalisnya terdiri atas
asinus yang seluruhnya terdiri atas sel serosa dan beberapa
asinus dengan sel mukosa bercampur dengan sel serosa di
ujungnya. Sel-sel serosa di ujung asinus membentuk seperti
bulan sabit yang disebut bulan sabit Gianuzzi atau
demiluna Gianuzzi.Sekret mula-mula bermuara dalam ruang
asinus kemudian dialirkan melalui duktus interkalatus untuk
kemudian dialirkan lagi ke duktus sekretorius dan terakhir
dialirkan ke dalam duktus ekskretorius.
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/ahmad.aulia/material/modulgastrointest
inaluin2007.ppt
23
c. Glandula sublingualis
Merupakan kelenjar campuran seromukosa yang berbentuk
tubuloalveoler. Terletak di bawah membrana mukosa mulut,di
bawah lidah. Berjumlah sepasang.Saluran keluar utamanya
disebut duktus sublingualis mayor yang bermuara di kanan
dan kiri frenulum lingua.Epitel duktus ekskretoriusnya
merupakan epitel silindris semu berlapis.Pars terminalisnya
lebih banyak mengandung sel-sel mukosa dibandingkan
dengan glandula submandibularis.Pada asinusnya terlihat
juga gambaran demiluna Gianuzzi.Duktus sekretoriunya
merupakan epitel kuboid selapis.
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/ahmad.aulia/material/modulgastrointestinaluin2007.ppt
d. Glandula lingualis
Berdasarkan letaknya dibagi atas glandula lingualis
anterior Blandin/Nuhn yang terdapat di daerah apeks lidah
yang bersifat campuran seromukosa.Sekretnya bermuara di
sepanjang plicafimbriata.Yang kedua adalah glandula lingualis
posterior serosa van Ebner yang terdapat di daerah linea
terminalis di bawah papila circumvalata.Pars terminalisnya
berbentuk tubuler bercabang dan bersifat serosa. Saluran
keluarnya bermuara pada dasar alur papila circumvalata.Jenis
yang ketiga adalah glandula lingualis posterior mukosa yang
terdapat pada daerah pars posterior lidah dan bersifat
mukosa.
e. Glandula glossopalatina/palatine
24
Terletak di bawah membrana mukosa yang menutupi
palatum durum dan otot-otot palatum mole.Pars
terminalisnya berbentuk tubuloalveoler bercabang dan
bersifat mukosa.
f. Glandula buccalis
Kelenjar ini terletak di bawah membrana mukosa pipi.Pars
terminalisnya terdiri dari campuran sel-sel serosa dan mukosa
dengan sebagian besar sel mukosa.
g. Glandula labialis
Kelenjar ini terdapat di bawah membrana mukosa bibir.
2.4.3 Faring
1. Tunika mukos
a. Epitel
Nasofaring dilapisi oleh epitel silindris semu berlapis
dengan cilia.Di antara sel-sel epitelnya terdapat sel Piala.
Ke bawah akan berubah menjadi epitel orofaring dan
laringofaring(regio digestoria). Orofaring dan laringofaring
dilapisi oleh epitel gepeng berlapis tanpa keratin.
b. Lamina propria
Pada nasofaring tampak jelas terlihat membrana
basalis.Jaringan ikat bersifat fibroelastik dengan infiltrasi
sel-sel limfoid.Terdapat kelenjar seromukosa yang
bermuara pada lumen faring.Pada dinding dorsal terdapat
tonsilla pharyngealis.Orofaring dan laringofaring memiliki
jaringan ikat fibroelastik dengan membuat tonjolan ke
dalam epitel di atasnya.Pada perbatasan orofarinng dan
25
laringofaring terdapat tonsilla palatina dan pada pangkal
lidah terdapat tonsilla lingualis.
c. Lamina muscularis mucosae
Tidak terdapat,namun sebagai gantinya terdapat
jaringan elastis yang membatasi tunika mukosa.
2. Tunika submukosa
Lapisan dinding ini hanya terdapat pada dua tempat
yaitu pada daerah lateral nasofaring dan di dekat
perbatasan dengan esophagus.
3. Tunika muskularis
Terdiri atas dua lapisan otot-otot serat lintang,di
sebelah dalam stratum longitudinale dan di sebelah
luarnya stratum circulare.
4. Tunika adventitia
Merupakan jaringan fibrosa yang tipis,pada beberapa
tempat lapisan otot dari tunika muskularis melekat
langsung pada kranium.
2.4.4 Laring
26
jaringan ikat dinding.Kelenjar ini menghasilkan mukus yang
disalurkan melalui duktus ekskretorius untuk melumasi lumen
esophagus.Materi yang ditelan dipaksa dari satu ujung ke ujung
yang lain oleh kontraksi kuat otot yang disebut peristaltis
(Junqeira, 1980).
1) Tunika mukosa
a. Epitel
Tebalnya mencapai 300 mikron dan merupakan epitel
gepeng berlapis tanpa keratin dengan 25 lapisan sel.
Pada beberapa tempat terdapat lekukan karena adanya
tonjolan jaringan ikat lamina propria dibawahnya. Pada
batas esophagus dan cardia ventriculi terdapat perubahan
menjadi epitel silindris selapis.
b. Lamina propria
Merupakan jaringan ikat longgar yang tidak banyak
mengandung sel. Pada beberapa tempat terdapat papila
yang tinggi pada epitel di atasnya.Tidak terlalu banyak
terdapat nodulus lymphaticus solitarius.Glandula
superficialis terdapat pada bagian atas dan bawah
esophagus.Bentuknya tubuler dan saluran keluarnya
biasanya melalui puncak papila untuk bermuara pada
lumen.Bentuknya mirip glandula cardiaca dan disebut juga
glandula oesophagea cardiaca.
c. Lamina muscularis mucosae
Merupakan lapisan otot polos yang tebal.Memiliki
lapisan serabut yang tersusun longitudinal.
2) Tunika submukosa
Lapisan ini sangat longgar hubungannya dengan
lapisan di bawahnya hingga membentuk lipatan
memanjang.Tebalnya sekitar 300-700 mikron.Terdapat
glandula oesophagea propria yang berbentuk
tubuloalveloar kompleks dan menghasilkan mukus yang
27
saluran keluarnya menembus muscularis mucosae
kemudian melalui papila untuk bermuara ke dalam lumen.
3) Tunika muskularis
Terdiri atas dua lapisan yaitu stratum circulare di
sebelah dalam dan stratum longitudinale di sebelah luar.Di
bagian atas stratum circulare menebal membentuk
m.sphincter oesephageus superior dan pada perbatasan
dengan ventriculus terdapat m. sphincter oesephageus
inferior.
Pada bagian sebelah oral terdiri atas otot lurik
Pada bagian tengah terdiri dari campuran otot
polos dan otot lurik
Pada bagian anal seluruhnya terdiri atas otot polos
4) Tunika adventitia
Bagian terluar lapisan ini merupakan jaringan ikat
longgar.Banyak terdapat serabut elastis yang melekat pada
diafragma sekitar 2-3 cm sebelum ventriculus.
2.4.5 Lambung(Gaster)
Dinding lambung tersusun dari empat lapisan dasar utama, sama halnya
dengan lapisan saluran cerna secara umum dengan modifikasi tertentu yaitu
lapisan mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan serosa (Schmitz &
Martin, 2008).
Lapisan mukosa terdiri atas epitel permukaan, lamina propia, dan
muskularis mukosa.Epitel permukaan yang berlekuk ke dalam lamina propia
dengan kedalaman yang bervariasi, dan membentuk sumur-sumur lambung
disebut foveola gastrika.Epitel yang menutupi permukaan dan melapisi
lekukan-lekukan tersebut adalah epitel selapis silindris dan semua selnya
menyekresi mukus alkalis.Lamina propia lambung terdiri atas jaringan ikat
longgar yang disusupi sel otot polos dan sel limfoid.Muskularis mukosa yang
memisahkan mukosa dari submukosa dan mengandung otot polos (Tortora &
Derrickson, 2009).
Lapisan sub mukosa mengandung jaringan ikat, pembuluh darah, sistem
limfatik, limfosit, dan sel plasma. Sebagai tambahan yaitu terdapat pleksus
submukosa (Meissner) (Schmitz & Martin, 2008) .
Lapisan muskularis propia terdiri dari tiga lapisan otot, yaitu (1) inner
oblique, (2) middle circular, (3) outer longitudinal. Pada muskularis propia
28
terdapat pleksus myenterik (auerbach) (Schmitz & Martin, 2008). Lapisan
oblik terbatas pada bagian badan (body) dari lambung (Tortora & Derrickson,
2009).
Lapisan serosa adalah lapisan yang tersusun atas epitel selapis skuamos
(mesotelium) dan jaringan ikat areolar (Tortora & Derrickson, 2009).Lapisan
serosa adalah lapisan paling luar dan merupakan bagian dari viseral
peritoneum (Schmitz & Martin, 2008).
29
Semua sekresi eksokrin ini dikeluarkan ke lumen lambung dan mereka
berperan dalam membentuk getah lambung (gastric juice ) (Sherwood, 2010).
Sel mukus cepat membelah dan berfungsi sebagai sel induk bagi semua sel
baru di mukosa lambung. Sel-sel anak yang dihasilkan dari pembelahan sel
akan bermigrasi ke luar kantung untuk menjadi sel epitel permukaan atau
berdiferensiasi ke bawah untuk menjadi sel utama atau sel parietal. Melalui
aktivitas ini, seluruh mukosa lambung diganti setiap tiga hari (Sherwood,
2010).
30
memindahkan H+ melawan gradien yang sedemikian besar diperlukan
banyak energi, sel-sel parietal memiliki banyak mitokondria, yaitu
organel penghasil energi.Klorida juga disekresikan secara aktif, tetapi
melawan gradien konsentrasi yang jauh lebih kecil, yakni hanya sekitar
satu setengah kali (Sherwood, 2010).Ion H+ yang disekresikan tidak
dipindahkan dari plasma tetapi berasal dari proses-proses metabolisme di
dalam sel parietal.Secara spesifik, ion H + disekresikan sebagai hasil
pemecahan dari molekul H2O menjadi H+ dan OH-.Di sel parietal H+
disekresikan ke lumen oleh pompa H +-K+-ATPase yang berada di
membran luminal sel parietal. Transpot aktif primer ini juga memompa
K+ masuk ke dalam sel dari lumen.Ion K + yang telah ditranspotkan,
secara pasif balik ke lumen, melalui kanal K +, sehingga jumlah K+ tidak
berubah setelah sekresi H+.Sel-sel parietal memiliki banyak enzim
karbonat anhidrase (ca). Dengan adanya karbonat anhidrase, H 2O mudah
berikatan dengan CO2, yang diproduksi oleh sel parietal melalui proses
metabolisme atau berdifusi masuk dari darah. Kombinasi antara H 2O dan
CO2 menghasilkan H2CO3 yang secara parsial terurai menjadi H+ dan
HCO3- (Sherwood, 2010).HCO3- dipindahkan ke plasma oleh antipoter
Cl- __ HCO3- pada membran basolateral dari sel parietal.Kemudian
mengangkat Cl- dari plasma ke lumen lambung. Pertukaran Cl - dan
HCO3- mempertahankan netralitas listrik plasma selama sekresi HCl
( gambar 2.4 ) (Sherwood, 2010).
31
Mekanisme Sekresi HCl (Sherwood, 2010)
32
Lambung dapat diserang oleh beberapa faktor endogen dan faktor eksogen
yang berbahaya.Sebagai contoh faktor endogen adalah asam hidroklorida
(HCl), pepsinogen/pepsin, dan garam empedu, sedangkan contoh substansi
eksogen yang dapat menyebabkan kerusakan mukosa lambung adalah seperti
obat, alkohol, dan bakteri.Sistem biologis yang kompleks dibentuk untuk
menyediakan pertahanan dari kerusakan mukosa dan untuk memperbaiki setiap
kerusakan yang dapat terjadi (Kasper, Hauser, Longo, Braunwald, Fauci, &
Jameson Epitelium, 2008). Sistem pertahanan dapat dibagi menjadi tiga
tingkatan sawar yang terdiri dari preepitel, epitel, dan subepitel (gambar 2.5)
.Pertahanan lini pertama adalah lapisan mukus bikarbonat, yang berperan
sebagai sawar psikokemikal terhadap beberapa molekul termasuk ion
hidrogen.Mukus dikeluarkan oleh sel epitel permukaan lambung.Mukus
tersebut terdiri dari air (95%) dan pencampuran dari lemak dan glikoprotein
(mucin).Fungsi gel mukus adalah sebagai lapisan yang tidak dapat dilewati air
dan menghalangi difusi ion dan molekul seperti pepsin. Bikarbonat,
dikeluarkan sebagai regulasi di bagian sel epitel dari mukosa lambung dan
membentuk gradien derajat keasaman (pH) yang berkisar dari 1 sampai 2 pada
lapisan lumen dan mencapai 6 sampai 7 di sepanjang lapisan epitel sel (Kasper,
Hauser, Longo, Braunwald, Fauci, & Jameson Epitelium, 2008). Lapisan sel
epitel berperan sebagai pertahanan lini selanjutnya melalui beberapa faktor,
termasuk produksi mukus, tranpoter sel epitel ionik yang mengatur pH
intraselular dan produksi bikarbonat dan taut erat intraselular.Jika sawar
preepitel dirusak, sel epitel gaster yang melapisi sisi yang rusak dapat
bermigrasi untuk mengembalikan daerah yang telah dirusak restitution). Proses
ini terjadi dimana pembelahan sel secara independen dan membutuhkan aliran
darah yang tidak terganggu dan suatu pH alkaline di lingkungan sekitarnya.
Beberapa faktor pertumbuhan (growth factor) termasuk epidermal growth
factor ( EGF), transforming growth factor (TGF) dan basic fibroblast growth
factor (FGF), memodulasi proses pemulihan. Kerusakan sel yang lebih besar
yang tidak secara efektif diperbaiki oleh proses perbaikan (restitution), tetapi
membutuhkan proliferasi sel. Regenerasi sel epitel diregulasi oleh
prostaglandin dan faktor pertumbuhan (growth factor) seperti EGF dan TGF .
Bersamaan dengan pembaharuan dari sel epitel, pembentukan pembuluh darah
baru (angiogenesis) juga terjadi pada kerusakan mikrovaskular. Kedua faktor
33
yaitu FGF dan VEGF penting untuk meregulasi angiogenesis di mukosa
lambung (Kasper, Hauser, Longo, Braunwald, Fauci, & Jameson Epitelium,
2008).Sistem mikrovaskular yang luas pada lapisan submukosa lambung adalah
komponen utama dari pertahanan subepitel, yang menyediakan HCO 3, yang
menetralisir asam yang dikeluarkan oleh sel parietal.Lebih lagi, sistem
mikrosirkulasi menyediakan suplai mikronutrien dan oksigen dan membuang
metabolit toksik (Kasper, Hauser, Longo, Braunwald, Fauci, & Jameson
Epitelium, 2008).Prostaglandin memainkan peran yang penting dalam hal
pertahanan mukosa lambung. Mukosa lambung mengandung banyak jumlah
prostaglandin yang meregulasikan pengeluaran dari mukosa bikarbonat dan
mukus, menghambat sekresi sel parietal, dan sangat penting dalam mengatur
aliran darah dan perbaikan dari sel epitel (Kasper, Hauser, Longo, Braunwald,
Fauci, & Jameson Epitelium, 2008).
34
dengan valve ileosekal yang merupakan bagian aawal usus besar,
posisinya terletak di sentral bawah abdomen yang di suport dengan lapisan
mesentrika (berbentuk seperti kipas) yang memungkinkan usus halus ini
mengalami perubahan bentuk (seperti berkelok-kelok). Mesentrika ini di
lapisi pembuluh darah, persyarafan dan saluran limfe yang mensuplai
kebutuhan dinding usus.(Tarwoto, 2009).
35
Adapun fungsi dari usus halus adalah menerima sekresi hari dan
pancreas, mengabsorbsi saripati makanan dan menyalurkan sisa hasil
metabolisme ke usus besar. Pada usus halus hanya terjadi pencernaan
secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh
usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang di lepaskan
ke usus halus. Senyawa yang di hasilkan oleh usus halus adalah
(Tarwoto,2009):
Senyawa kimia Fungsi
36
(gambar 2)
Bila bagian tertetntu usus halus teregang oleh kimus, peregengan dinding
usus menimbulkan kontraksi konsentrislokal dengan jarak interval
tertenru sepanjang usus dan berlangsung sesaat dalam semenit.Kontarksi
ini menimbulkan segmentasi pada usus halus, seperti yang di tunjukkan
pada gambar 2.Artinya kontraksi membagi usus menjadi segmen-segmen
ruang yang mempunyai bentuk ranrai sosis. Bila satu rangkaian kontraksi
segmentasi berelaksasi,sering timbul satu rangkaian baru, tetapi kontraksi
ini terjadi terutama pada titik baru antara kontraksi-kontraksi
sebelumnya. Oleh karena itu, kontraksi segmentasi ini memotong
kimus sekitar dua sampai tiga kali permenit,dengan cara ini membantu
pencampuran makanan dengan sekresi usus halus(hall,2011).
b. Grakan Propulsif
37
(gambar 3)
Peristaltik usus halus.Kimus di dorong melalui usus halus oleh
gelombang peristaltik. Ini dapat terjadi pada bagian usus halus manapun,
dan bergerak menuju anus dengan kecepatan 0,5 sampai 2,0 cm/detik,
lebih cepat di usus bagian proksimaldan lebih lambat di usus bagian
terminal. Gelombang peristaltik disebut secara normal lemah dan
biasanyaberhenti sesudah menempuh jarak3 sampai 5 cm, jarang lebih
jauh dari 10 cm, sehingga pergerakkan mau kimus sangat lambat, begitu
lambatnya sehingga pergerakkan neto sepanjang usus halus rata-rata hanya
1 cm/menit. Ini berarti bahwa dibutuhkan waktu 3 sampai 5 jam untuk
perjalanan kimus dari pilorus sampai katup ileosekal(hall,2011).
38
Sekresi Usus Halus
a. Sekreksi Getah Pencernaan Usus Oleh Kripta Lieberkuhn
(Gambar 4)
(Gambar 5)
Pada seluruh permukaan usus halus, di atasnya terdapat ceruk-
ceruk kecil yang disebut kripta lieberkuhn, salah satunya seperti yang di
tunjukkan dalam gambar 4 dan gambar 5. Kripta-kripta ini terletak di
antara vili usus.Permukaan keduanya baik baik kriptamaupun vili di tutupi
oleh suatu epitel yang terdiri dari dua jenis sel: sel gobelt dalam jumlah
sedang yang menyekresi mukus untuk melumasi dan melindungi
permukaan usus, dan sejumlah besar enterosit, di dalam kripta, yang
menyekresi sejumlah besar enterosit, didalam kripta, yang menyekresi
sejumlah besar air dan elektrolit dan, di atas permikaan vili yang
berdekatan, mereabsorbsi air dan elektrolit bersama dengan produk akhir
pencernaan(hall,2011).
39
Sekresi usus di bentuk oleh enterosit kripta pada kecepatan sekitar
1.800 ml/hari. Sekresi ini hampir murni cairan ekstra sel dan memiliki PH
sedikit alkali berkisar dari 7,5 sampai 8.0. sekresi tersebut juga cepat di
reabsorbsi oleh vili. Aliran cairan dari kripta ke dalam vili menyuplai suatu
media encer untuk absorbsi zat-zat dari kimus ketika zat berkontak dengan
vili. Dengan demikian, fungsi utama usus halus adalah untuk absorbsi zat
makanan dan hasil pencernaannya ke dalam darah (hall,2011).
b. Pengaturan Sekresi Usus Halus Rangsang Setempat
40
Absorbsi air secara Osmosis
Absorbsi isosmotik.Air di transfer melalui membran usus
seluruhnya melalui proses difusi. Selanjutnya difusi ini mengikuti hukum
osmosis yang biasa. Oleh karena itu, bila kimus cukup encer, air di
absorbsi mealui mukosa usus kedalam darah vilihampir seluruhnya melalui
osmosis(hall,2011).
Absorpsi Ion
Natrium secara aktif di transpor melalui membran usus.Dua
puluh sampai 30 gram natrium di sekresikanmelaluii sekresi usus setisp
harinya.Di sampng itu kebanyakan orang makan 5 sampai 8 gram natrium
setiap hari. Karenanya, untuk mencegah kehilangan neto natrium ke dalam
41
feses, usu halus mengabsorpsi 25 sampai 35 gram natrium setiap harinya,
yang kira0kiran sama dengan sepertujuh dari semua natrium yang terdapat
di dalam tubuh(hall,2011).
Gangguan pada Usus Halus
Sprue Nontropis.satu jenis sprue, di sebut secara bervariasi
dengan nama sprue idiopatik, penyakit seliak(pada anak-anak), atau
enteropatigluten (hall,2011).
42
sel-sel piala. Lamina propina nya mengandung banyak
kelenjar.ini adalah kelenjar-kelenjar tubuler
sederhana,berkerumun padat ,diselaputi epitel yang
serupa dengan penutup permukaan mukosa.mereka
mempunyai beberapa sel paneth. Lamina propianya
mengandung kapiler-kapiler darah dan limpa,tetapi ini
tidak terorganisasi dalam unit-unit tertentu,seperti
halnya pada usus kecil atau usus halus. Nodula-nodula
limpa yang soliter ada dan sering kali begitu besar
sehingga mereka menembus kedalam
submukosa.Muskularis muskosanya tersusun dari
lapisan dalam berbentuk lingkaran dan lapisan luar
yang membujur seperti dalam usus halus.
2. Submukosa
Subukosa dari kolon tidak mempunyai kelenjar.
Disamping jaringan areoler dengan pembuluh darah dan
saraf,subukosa hanya mengandung nodula-nodula limpa
soliter.
3. Muskularis
Lapisan lingkaran dalam dari muskularis adalah kontinu
sekelplng dinding dan terbentuk menjadi lipatan-lipatan
bersama mukosa dan subukosa. Lapisan membujurnya
terdapat dalam bentuk tiga ban,yang berjalan melalui
seluruh panjang usus besar,mereka disebut taeniae coli.
Jika diiris lepas dari sisa dindingnya,ternyata jauh lebih
pendek dari pada dindingnya dan perbedaan dalam
panjang ini enghasilkan lipatan-lipatan semilunar dalam
bagian-bagian yang lebih panjang. Efek dari taenie itu
adalah serupa dengan tali-penarik yang berjalan
sepanjang sepotong kain.
4. Serosa
Serosa ini mengandung endapan-endapan besar
jaringan leak, yang menonjol pada permukaan luar
pipanya dan secara makroskopis terlihat sebagai
appendices epiploicae.
Pada usus besar pun terdapat bagian ujung yaitu
usus buntu(veriform appendix), dinding usus buntu
menyerupai usus besar namun menebal karena akumulasi
jaringan limfoid. Usus buntu pun memiliki lapisan seperti
usus buntu seperti usus besar,diantaranya :
(Bevelander,1988)
43
1. Mukosa
Epitel mukosanya selapis totak dan pada usus buntu
normal terlihat sangat terlipat-lipat.Meluas dari
permukaan terdapat kelenjar-kelenjar tubuler
sederhana yang mengandung sejumlah besar sel
sekresi lendir dan kadang-kadang sel paneth.Sel-sel
argentaffin merupakan hal yang sering terdapat pada
sepertiga tengah dari dinding kripta.Lamina propia nya
mengandung suatu akumulasi folikel limfoid yang
menyerupai folikel tonsila faring dan tonsila ini dapat
menunjukkan perubahan-perubahan peradangan.
Dalam keadaan peradangan usus buntu yang
subakut,lumennya dapat menyempit atau hilang dan
mukosanya sebagian diganti oleh jaringan ikat dan
nodula-nodula kumpulan dari jaringan limfoid. Keadaan
ini sering terlihat.Muskularis mukosanya diselingi oleh
nodula limpadan di beberapa tempat menyusut sampai
hanya beberapa untaian otot.Mukosa pada usus buntu
pada prinsipnya tersusun serupa dengan kolon kecuali
bahwa kelenjarnya lebih sedikit dan nodula-nodula
limpanya lebih banyak pada usus buntu.
2. Submukosa
Submukosa tersusun dari jaringan areoler dengan
pembuluh darah,saraf dan jaringan limfoid.
3. Muskularis
Muskularis tersusun dari dua lapisan lengkap seperti
pada bagian-bagian lain saluran pencernaan
4. Serosa
Serosa tidak menunjukkan sifat-sifat pengecualian.
2.4.8 Rektum dan Anus
Anus adalah bagian akhir dari sistem pencernaan pada manusia dan
hewan. Fungsi utama anus adalah untuk mengendalikan proses
pembuangan kotoran (feses/tinja). Anus manusia terpisah dari uretra. Pada
anus terdapat dua sfingter yang berfungsi untuk mengontrol dan menahan
44
kotoran selama proses buang air besar (defekasi). Berikut adalah bagian-
bagian anus dan fungsinya.
1. Kanalis Anal
2. Rektum
45
(rangsangan) otak sehingga timbul keinginan untuk buang air
besar.
5. Pectinate Line
6. Kolom Anal
46
otot di bagian atas anus.Fungsi kolom anal adalah sebagai
pembatas dinding anus.
47
5. Gambar 4. Lobulus hepatik (Gartner, 2006).
48
Gambar 5.Gambaran mikroskopik dengan perbesaran 30x hati manusia
(Eroschenco, 2010).
c. Pankreas
Pankreas terdiri atas dua jaringan utama yaitu (1) Asini, yang
mensekresi getah pencernaan ke duodenum dan (2) islet lagherhans, yang
tidak mengeluarkan sekretnya keluar, tetapi mensekresikan insulin dan
glukagon langsung ke darah. Ishet lagherhans mengandung tiga jenis sel
utama, yaitu sel beta,sel alfa, dan sel deltayang satu sama lainnya di
bedakan dengan struktur dan sifat pewarnaanya. Sel beta menyekresi
insulin , sel alfa menyekresikan glukagon dan sel delta mensekresikan
somatostatin(Arisandi,2004).
a. Eksokrin pankreas
49
saraf, dan kadang-kadang reseptor sensorik yaitu badan vater paccini(paccini
corpuscle), komponen eksokrin ini menghaslkan cairan pankreas yang
mengandung berbagai jenis enzim pencernaan, anatara lain enzim
proteolitik(tripsin dan kimotripsin), karboksipeptidase, amilase, lipase.
(ghoni,2017)
https://biologigonz.blogspot.co.id/2010/05/pancreas.html
Eksokrin pankreas Pankreas diliputi oleh jaringan ikat yang yang melanjutkan
masuk ke bagian dalam dari kelenjar. Sehingga seluruh bagian dari kelenjar
terbagi dalam lobus. Sedangkan jaringan pengikat yang membatasi disebut septum
interlobaris. Selanjutnya jaringan pengikat itu membagi kelenjar dalam satuan
yang lebih kecil. daripars sekretoria sekret ditampung di duktus interkalaris, lalu
menuju duktus intralobularis, interlobularis, dan duktus lobaris (saluran utama
kelenjar) (Subowo, 1992).
Asinus berbentuk tubular atau seperti buah alpukat. Asinus dikelilingi lamina
basal dan terdiri lima sampai delapan sel berbentuk piramid. Yang tersusun
mengelilingi lumen sempit (duktus intralobularis) (Tambajong, 1995).
50
oleh mukosa duodenum; serta nervus vagus. Sekretin menimbulkan sekresi cairan
dalam jumlah besar, sedikit protein, non enzimatik, dan kaya akan bikarbonat
.Kolesitokinin memacu pengeluaran granula zimogen yang berada di dalam sel
acini. Sekret yang dihasilkan sedikit mengandung air akan tetapi kaya protein
(Junqueira, 1995)
b. Endokrin Pankreas
Ada empat jenis sel penhasil hormon yang teridentifikasi dalam pulau-
pulau lagherhans, yaitu,(Kurt,1994)
1. Sel alfa, yaitu mensekresi glukagon, sel ini merupakan 15% dari sel
endokrin pulau lagherhans dan terletak sepanjang bagian perifer pulau
lagherhans, sel alfa mempunyai intti yang bentuknya tidak teratur dan
granula sekretori yang mengandung glukagon.
2. Sel beta mensekresi insulin 70% dari sel-sel endokrin pulau lagherhans
dan terletak di tengah pulau , sel beta memiliki inti yang besar dan bulat.
3. Sel delta merupakan 10% dari sel endokrin pada pulau lagherhans, dekat
dengan sel-sel alfa, sel delta mensekresi hormon somatostatin.
51
http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Struktur-Bagian-Bagian-
fungsi-Pankreas-adalah.html
c. Empedu
52
selisih potensial antara ke 2 permukaan organ tersebut. Natrium klorida dan
air menembus membrane apeks sel dan berjalan ke lateral menuju celah
intersel dan dari sini ke pembuluh darah lamina propria. Kontraksi otot
polos kandung empedu dirangsang oleh kolesistokinin, suatu hormone yang
dihasilkan dalam mukosa usus halus.
Empedu yang dihasilkan oleh sel hati mengalir melalui kanalikuli biliarys,
duktulus biliary, dan saluran empedu.Struktur-struktur ini lambat laun
bersatu, membentuk banyak jala-jala yang bersatu membentuk duktus
hepatikus.Duktus hepatikus, setelah menerima duktus sistikus dari kandung
empedu, berjalan ke duodenum sebagai duktus biliaris communis atau
duktus koledokus.
Duktus hepatikus, sistikus, dan koledokus dibatasi oleh membrane mukosa
yang mempunyai epitel toraks yang terdiri atas sel-sel dengan banyak
mitokondria.Lamina propria tipis dan dikelilingi oleh lapisan otot polos
yang tidak ada keistimewaannya.Lapisan otot ini menjadi lebih tebal dekat
duodenum dan akhirnya membentuk, pada bagian intrafusal, suatu sfinkter
yang mengatur aliran empedu.
Pembentukan empedu merupakan sekresi eksokrin dalam arti bahwa bahwa
hepatosit membentuk dan mentranspor unsur-unsur darah ke dalam
kanalikuli biliaris.Di samping air, empedu mempunyai 2 unsur utama;
asam-asam empedu dan bilirubin.Sekitar 90% zat-zat ini berasal dari
absorpsi lumen usus melalui epitel usus, ditranspor sedemikian rupa oleh
hepatosit dari darah ke kanalikuli biliaris.Sekitar 10% senyawa ini
disintesis dalam reticulum endoplasma halus hepatosit dengan konjugasi
asam kolat dengan asam amino glisin dan taurin.Jadi, dihasilkan asam
glikokolat dan taurokolat.Asam kolat juga disintesis pada tempat ini dari
kolesterol.Asam-asam empedu empedu mempunyai fungsi penting untuk
emulsifikasi lipid dalam saluran pencernaan dan mempermudah oleh lipase
dan selanjutnya diabsropsi.
Bilirubin dibentuk oleh system makrofag (termasuk sel Kupffer dari
sinusoid hati) dan ditranspor ke hepatosit.Pada reticulum endoplasma halus
hepatosit, bilirubin hidrofobik (tidak larut dalam air) dikonyugasi dengan
asam glukuronat, membentuk bilirubin glukuronida yang larut dalam
air.Dalam langkah selanjutnya, bilirubin glukuronida disekresi ke dalam
kanalikuli biliaris.
Hepatosit juga mempunyai kemampuan secara aktif mentranspor beberapa
zat warna.Kemampuan untuk membuang zat warna ini digunakan sebagai
tes fungsi hati. Salah satu zat warna yang secara klasik digunakan untuk
tujuan ini adalah sulfobromoftalein.(Junqueira, dkk,1982).
Dalam empedu terdapat senyawa-senyawa penting, diantaranya garam
empedu, zat warna empedu, lesitin, kolesterol dan garam-garam
anorganik.Garam empedu merupakan berperan dalam absorpsi lemak dan
vitamin-vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak. Garam empedu
mernedahkan tegangan permukaan dan memperbesar gaya pengemulsi
lemak. Dengan demikian akan mempermudah kerja lipase. Lebih lanjut
53
garam empedu bereaksi dengan asam lemak menghasilkan senyawa
kompleks yang lebih mudah larut dan mudah terabsorpsi sebagai hasil
proses lipolysis (Tim Dosen,2013).
Meskipun hati bukan suatu organ yang tepat dari pencernaan, sekresinya
dan empedu memegang peranan penting dalam pencernaan lemak.Empedu
dihasilkan secara terus-menerus oleh hati, tapi ditampung dalam sebuah
alat penampung ialah kantung empedu diantara waktu makan. Bila
makanan masuk ke duodenum, lepasnya kolesistokinin akan merangsang
konsentrasi kantung empedu dan keluarnya empedu yang dihimpun ke
dalam duodenum. Empedu kecuali garam empedu mengandung bahan
lainnya, antara lain ialah pigmen empedu, pigmen empedu ini adalah hasil
pemecahan pigmen sel darah merah, haemoglobin, yang dipindahkan oleh
hati dari sel-sel darah merah yang tua. Warna kecoklatan pigmen empedu
ini memberi warna coklat yang khas dari feses atau tinja (Kimball,1983).
54
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makanan mengalami proses pencernaan agar dapat di
serap oleh usus. Proses pencernaan adalah proses perubahan
makanan dari bentuk kasar (kompleks) menjadi bentuk yang
halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus.
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang
menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk
diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(mengunyah, menelan dan pencapuran) dengan enzim dan
zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus.
Susunan saluran pencernaan terdiri dari :
1. Oris (mulut)
2. Faring
3. Esophagus (kerongkongan)
4. Ventrikulus/gaster (lambung)
5. Intestinum minor (usus halus) :
a. duodenum
b. jejunum
c. ileum
6. Intestinum mayor (usus besar)
a. sekum
b. kolon asendens
c. kolon tranvesum
d. kolon desendens
e. kolon sigmoid
7. Rectum
8. Anus
DAFTAR PUSTAKA
55
Baltimore: Lippincotts Williams And Wilkins.
Hall, John E. 2011 . fisiologi Kedokteran .saunders Elsevier . Singapura
Junqueira, Luis C., Jose Carneiro. 1982. HISTOLOGI DASAR ( BASIC
HYSTOLOGI). Jakarta : EGC.
Junqueira, Luis C., Jose Carneiro. 1982. HISTOLOGI DASAR ( BASIC
HYSTOLOGI). Jakarta : EGC.
Kimball John. W. 1983. BIOLOGI Edisi Kelima.Jakarta : Erlangga
Mescher, Anthony L.2011. Histologi Dasar Junqueira: teks & atlas.
Jakarta: EGC.
Raven, P.H., and Johnson, G.B. 1986. Biology.UK : Times Mirror
Mosby College Publishing.
Sloane, E., 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran (EGC).
Snell,Richard S, . 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran; alih
bahasa Liliana Sugiharto. Ed 6. Jakarta : EGC.
56