Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM PENCERNAAN ATAS

Disusun Oleh :

Dewi Agustinningsih NIM P07131122036


Fathiya Azhar Athifa NIM P07131122047
Nadya Nanda Ahrisya NIM P07131122061

DIPLOMA TIGA GIZI


JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makan karena makanan
merupakan sumber energi. Makhluk hidup memerlukan energi untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Agar makanan yang kita makan dapat
diserap diusus halus, maka makanan itu harus diubah menjadi bentuk
sederhana melalui proses pencernaan.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat pencernaan
makanan. Alat pencernaan makanan dibedakan menjadi saluran pencernaan
(atas dan bawah) dan kelenjar pencernaan. Dalam sistem pencernaan
banyak hal - hal penting yang harus diketahui, semisal dalam pemeliharaan
organ pencernaan, mengetahui penyakit yang dapat menyerangnya agar kita
bisa mencegah terjadinya. Oleh karena itu, makalah ini berisi tentang sistem
pencernaan dimulai dari saluran pencernaan atas yang terdiri dari mulut
(kaum olis) , kerongkongan (esofagus), dan lambung (ventlikulus).
Selain itu makalah ini akan membahas tentang macam-macam saluran
pencernaan atas, proses pencernaan, fungsi, mekanisme, gangguan hingga
cara merawat kesehatan.
B. Tujuan
1. Mengetahui anatomi fisiologi mulut, esofagus, dan lambung
2. Mengetahui proses pencernaan makanan di mulut, esofagus, dan
lambung
3. Mengetahui macam, fungsi dan pengaruh enzim di mulut, esofagus, dan
lambung
4. Mengetahui mekanisme pengendalian proses pencernan makanan di
mulut, esofagus, dan lambung
5. Mengetahui gangguan, masalah, penyakit pada mulut, esofagus, dan
lambung
6. Mengetahui cara merawat Kesehatan atau pencegahan penyakit pada
mulut, esofagus, dan lambung
C. Manfaat
1. Memahami anatomi fisiologi mulut, esofagus, dan lambung
2. Memahami proses pencernaan makanan di mulut, esofagus, dan
lambung
3. Memahami macam, fungsi dan pengaruh enzim di mulut, esofagus, dan
lambung
4. Memahami mekanisme pengendalian proses pencernan makanan di
mulut, esofagus,dan lambung
5. Memahami gangguan, masalah, penyakit pada mulut, esofagus, dan
lambung
6. Memahami cara merawat Kesehatan atau pencegahan penyakit pada
mulut, esofagus, dan lambung
BAB II
SISTEM PENCERNAAN ATAS

A. Anatomi Fisiologi Mulut Dan Esofagus


a) Anatomi Mulut

Anatomi mulut dibagi menjadi dua bagian, yaitu vestibulum (di antara pipi
dan gigi), serta rongga mulut (oral cavity). Struktur anatomi rongga mulut
sebagai bagian dari sistem pencernaan yaitu:
1. Bibir
Bibir sebagai salah satu bagian mulut adalah dua struktur bergerak dan
berotot yang membentuk pintu masuk ke mulut. Selain itu, bibir juga menjadi
penanda transisi dari kulit ke selaput lendir yang terasa lembap.
2. Ruang depan
Ruang depan (vestibule) adalah sebuah ruang antara jaringan lunak (bibir
dan pipi) serta gigi dan gusi. Area ruang depan tetap lembap karena sekresi
oleh kelenjar ludah parotis. Kelenjer ini berada di depan tenga dan di
belakang sudut rahang.
3. Rongga mulut
Bagian anatomi mulut yang satu ini dibatasi oleh beberapa struktur, yaitu
lengkungan alveolar (struktur tulang yang mengandung gigi) mengelilingi
rongga mulut depan dan di samping.
Melihat dari anatominya, dasar rongga mulut ini terdiri dari beberapa bagian,
seperti:
• Otot diafragma, untuk memberikan dukungan struktural ke dasar
mulut dan menarik laring ke depan saat menelan.
• Otot geniohyoid, yang berfungsi menarik laring ke depan saat
menelan.
• Lidah, terhubung ke dasar rongga mulut oleh frenulum linguae.
• Rongga mulut juga akan tetap lembap karena adanya sekresi dari
kelenjar ludah submaxillary dan sublingual yang berada di dasar mulut, di
bawah lidah.
Di dalam rongga mulut juga terdapat selaput lendir (mukosa mulut), yaitu
lapisan di seluruh bagian dalam mulut.
4. Gigi dan gusi
Gigi merupakan bagian keras dalam anatomi mulut yang berfungsi untuk
mengunyah dan mencerna makanan. Struktur gigi terus berkembang selama
kehidupan manusia. Lalu, di bagian atas gigi terdapat gusi. Ini adalah jaringan
berserat dan padat yang melapisi lengkung alveolar dan berfungsi
melindungi tulang rahang dan akar gigi. Berkat hal ini, gusi juga membantu
susunan gigi tetap kokoh dan berada pada tempatnya.
5. Langit-langit mulut
Langit-langit mulut juga menjadi bagian dari struktur rongga mulut dalam.
Anatomi bagian mulut ini terbagi menjadi dua, yakni langit-langit keras dan
langit-langit lunak.
• Langit-langit keras (hard palate): terbuat dari lempengan tulang
yang memisahkan rongga hidung dan rongga mulut. Bagian ini
tersusun dari selaput lendir pernapasan pada bagian atas dan
selaput lendir mulut pada bagian bawah.
• Langit-langit lunak (soft palate): terdiri dari otot yang berfungsi
sebagai katup. Fungsinya untuk memisahkan nasofaring (rongga
belakang hidung dan belakang langit-langit mulut) dengan orofaring
(bagian saluran pencernaan dan saluran pernapasan).
6. Lidah
Lidah adalah serat otot yang menjulur dan tertambat kuat ke dasar mulut.
Ini dibagi menjadi bagian ujung, bilah, depan, tengah, dan juga belakang. Ada
pula bagian faring (tenggorokan). Dalam anatomi rongga mulut, lidah
berfungsi untuk mengecap, berbicara, reseptor sensorik rasa, memposisikan
makanan, dan juga membantu menelan.
7. Kelenjar ludah
Kelenjar ludah adalah bagian mulut tempat membuat cairan bening (saliva)
yang berfungsi untuk membuat mulut tetap lembap. Ada tiga pasang kelenjar
yang membuat ludah. Selain itu, kelenjar ini juga mengandung enzim untuk
memecah makanan.lokasinya berada di sekitar mulut, termasuk pipi bagian
dalam.
8. Ovula
Uvula adalah jaringan kecil yang menggantung pada langit-langit mulut.
Bagian ini umumnya selalu terlihat saat sedang membuka mulut. Ovula
berfungsi untuk membantu memindahkan makanan dari mulut ke dalam
kerongkongan.
b) Anatomi Esofagus

Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan


lambung, panjangnya sekitar 9 sampai dengan 25 cm dengan di
ameter sekitar 2. 54 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak
di bawah lambung. Esofagus berawal pada area laringofaring,
melewati diafragma dan hiatus esofagus. Esofagus terletak dibelakang
trakea dan didepan tulang punggung setelah melalui toraks
menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung
dengan lambung.
Lapisan terdiri dari 4 lapis yaitu mucosa, submucosa, otot (longitudinal
dan sirkuler), dan jaringan ikat renggang. Makanan atau bolus berjalan
dalam oesofagus karena gerakan peristaltik, yang berlangsung hanya
beberapa detik saja.
Fungsi esofagus adalah menggerakkan makanan dari faring
kelambung melalui gerak peristaltis. Mukosa esofagus mem produksi
sejumlah besar mucus untuk melumasi dan melindungi esofagus
tetapi esofagus tidak memproduksi enzim pencernaan.

B. Proses Pencernaan Di Mulut dan Esofagus


Proses pencernaan dimulai di dalam mulut, tempat terjadinya pencernaan
mekanis dan kimiawi. Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi
lebih halus agar mudah dicerna. Di dalam mulut terjadi pencernaan secara
mekanis oleh gigi dan kimiawi oleh enzim amilase. Gigi memotong makanan
menjadi potongan - potongan kecil. Potongan kecil makanan lalu dibasahi
oleh air liur sebelum lidah dan otot - otot lain mendorong makanan ke dalam
faring dan melanjutkannya ke dalam kerongkongan (esofagus). Esofagus
(kerongkongan) adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan
lambung. Saluran ini merupakan jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari
mulut menuju proses pencernaan selanjutnya di dalam lambung. Otot-otot
kerongkongan memindahkan makanan dengan gerakan peristaltik. Ini adalah
kumpulan kontraksi dan relaksasi otot yang menimbulkan gerakan seperti
gelombang sehingga makanan terdorong masuk menuju lambung. Pada
ujung kerongkongan terdapat sfingter, atau otot-otot berbentuk cincin. Otot-
otot ini memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan kemudian
menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali ke
kerongkongan (esofagus).

C. Macam, Fungsi dan Pengaruh Enzym Yang Dihasilkan Di Mulut


1. Lipase
Enzim pada mulut yang pertama adalah lipase. Lipase ini berfungsi dalam
mencerna lipid atau lemak ketika makanan mulai bisa masuk dalam mulut.
Kemudian juga berfungsi dalam mempermudah lambung menyerap lemak
yang nantinya akan masuk ke dalam usus halus. Lipase ini menjadi salah
satu enzim yang penting untuk kita ketahui peranannya.
2. Amilase
Enzim amilase adalah enzim yang bekerja pada pati makanan dan berfungsi
menghancurkan karbohidrat kompleks ke rantai yang lebih kecil atau bahkan
gula sederhana dalam bentuk maltosa. Enzim amilase disebut juga sebagai
enzim ptialin yang diproduksi oleh kelenjar liur pada mulut.
3. Lisozim
Dalam makanan yang dikonsumsi tidak hanya mengandung berbagai nutrisi
penting yang dibutuhkan tubuh namun mungkin terdapat kuman seperti
bakteri atau virus yang ikut menempel. Fungsi enzim lisozim yang bersifat
antibakteri dapat melindungi dan melumpuhkan kuman ataupun bakteri.
4. Haptocorrin
Haptocorrin juga dikenal sebagai R-factor yang berfungsi membantu
penyerapan vitamin B12. Haptocorrin melindungi vitamin B12 dari kerusakan
yang disebabkan oleh asam lambung. Setelah sampai di duodenum, ikatan
B12-Haptocorrin terpisah oleh protease pankreas. Vitamin B12 kemudian bisa
berikatan dengan faktor intrinsik (IF) yang telah diproduksi oleh sel parietal
dan keduanya (vitamin B12 & IF) akan dibawa ke ileum melalui reseptor
cubam.

D. Mekanisme Pengendalian Proses Pencernaan Di Mulut dan Esophagus


Mulut adalah awal dari saluran pencernaan. Saat makanan dikunyah di
dalam mulut, kelenjar liur akan memproduksi air liur guna menghaluskan
makanan. Air liur mengandung enzim amilase yang berfungsi untuk
mengolah karbohidrat menjadi glukosa dan energi. Setelah makanan
selesai dikunyah, lidah akan mendorong makanan yang sudah halus ke
belakang mulut menuju esofagus atau kerongkongan. Di kerongkongan,
terdapat gerakan peristaltik (seperti meremas-remas) guna mendorong
makanan menuju lambung.

E. Gangguan, Masalah dan Penyakit pada Mulut dan Esophagus


1. Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan di lapisan kerongkongan, yaitu organ yang
berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Esofagitis dapat
disebabkan oleh kerusakan pada katup kerongkongan, efek samping
penggunaan obat, atau infeksi.
Umumnya, esofagitis ditandai dengan gejala berupa:
• Rasa seperti terbakar di dada
• Nyeri saat menelan
• Sulit menelan (disfagia) sehingga makanan terasa tersangkut di
tenggorokan
• Nyeri dada
2. Gingivitis
Gingivitis atau radang gusi adalah kondisi yang terjadi karena kurang
terjaganya kebersihan mulut, atau menumpuknya karang gigi. Infeksi akan
terjadi di bagian gusi disebabkan oleh banyaknya bakteri di bagian plak dan
karang gigi. Kondisi akan semakin parah dan serius jika gingivitis tidak segera
ditangani dengan benar, sehingga bisa berkembang menjadi penyakit lainnya.
Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko gingivitis adalah:
• Punya kebiasaan merokok;
• Gosok gigi terlalu kuat;
• Kurang asupan vitamin;
• Jarang membersihkan gigi;
• Menggunakan sikat gigi yang kurang sesuai dengan kontur mulut;
• Mengidap diabetes melitus;
• Memakai gigi palsu;
• Siklus hormon yang tak normal;
• Penggunaan obat tertentu;
• Konsumsi obat-obatan terlarang.
3. Abses Gusi
Kondisi ini ditandai dengan keluarnya nanah dari gusi (gusi bernanah).
Nanah yang keluar di bagian gusi tampak cairan kental yang warnanya
kuning, putih agak kuning, atau bisa juga kuning agak cokelat. Nanah dapat
muncul jika terjadi inflamasi atau peradangan pada gusi akibat bakteri yang
ada di dalam mulut. Peradangan ini kemudian memicu pembentukan abses di
gigi dan akhirnya muncul juga infeksi dengan penyebarannya ke seluruh area
gusi. Tak sampai di situ, sebagai efeknya akan ada pengumpulan nanah yang
terjadi pada gusi. Karenanya, abses ini tak akan sembuh jika dibiarkan.
4. Glositis
Tak hanya gusi, lidah juga bisa mengalami peradangan. Radang pada
lidah ini disebut glositis. Pada beberapa kasus yang lebih parah, glositis
mampu memicu penyumbatan pernapasan saat lidah membengkak sangat
parah.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan glositis adalah:
• Reaksi alergi terhadap iritan tertentu, termasuk juga makanan maupun
pengobatan tertentu.
• Trauma mulut yang biasanya disebabkan oleh luka.
• Mulut kering.
• Kekurangan zat besi.
• Penyakit tertentu.
5. Gigi Hipersensitif
Bisa saja muncul pada bagian gigi dan biasanya hal ini akan ditandai
dengan ngilu pada gigi. Kondisi yang bisa disebut juga dengan istilah
hipersensitivitas dentin ini juga bisa dialami oleh para orang tua secara
alamiah dikarenakan memang resesi gingiva atau penurunan gusi. Tentu
kondisi gusi yang demikian juga didukung oleh adanya faktor pertambahan
usia.
Namun, gigi hipersensitif juga bisa terjadi karena:
• Sering makan dan minum yang dingin, manis, dan asam;
• Prosedur dental bleaching alias pemutihan gigi;
• Penumpukan karang gigi yang kemudian menjadi pemicu penurunan gusi;
• Penambahan usia atau faktor bertambah tua.
6. Sariawan
Hampir semua orang pernah mengalami yang namanya sariawan atau
stomatitis. Jamur Candida albicans merupakan penyebab dari sariawan.
Meski tak menular, kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada
pengidapnya. Sariawan juga dikatakan sebagai bentuk kelainan yang terjadi
di selaput lendir mulut yang tampak seperti luka dengan rupa bercak yang
warnanya agak putih kekuningan dan bertekstur cekung.
Selain infeksi jamur, sariawan juga bisa terjadi karena:
• Memakai gigi palsu;
• Luka tergigit;
• Konsumsi air panas atau air dingin;
• Penggunaan obat kumur yang di dalamnya terkandung bahan-
bahan pengering seperti gliserin/lemon dan alkohol;
• Pemakaian obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid dan
antibiotik;
• Menurunnya sistem daya tahan tubuh;
• Kekurangan asupan vitamin B, zat besi dan vitamin C;
• Kelainan atau gangguan pencernaan;
• Kesehatan dan kebersihan mulut yang tak terjaga dengan
sempurna.
7. Karies Gigi
Penyakit yang memiliki nama lain dental caries ini merupakan jenis infeksi
yang dapat memicu kerusakan struktur gigi. Adanya karies gigi juga akan
mampu memicu gigi berlubang. Penyakit satu ini jika dibiarkan atau tidak
mendapatkan penanganan benar bisa menyebabkan rasa nyeri, terjadinya
infeksi, gigi tanggal, kasus bahaya lainnya dan bahkan membawa kematian.
Beberapa hal yang dapat meningkatkan terjadinya karies gigi adalah:
• Gangguan tertentu yang terjadi di area gigi;
• Anatomi gigi yang bisa menaikkan risiko terbentuknya karies;
• Bakteri yang berkembang biak di daerah mulut;
• Gangguan produksi air liur;
• Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan antihistamin;
• Pemakaian tembakau;
• Fermentasi karbohidrat.
8. Tumor Gigi
Tumor gigi juga merupakan kondisi yang cukup berbahaya, bahkan dapat
menyebabkan kematian jika tidak ditangani segera. Ketika mengalami tumor
gigi, terdapat pertumbuhan daging yang seperti parasit dan bisa membuat
jaringan hidup area gigi dan mulut menjadi rusak.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan tumor gigi adalah:
• Mencabut gigi secara sembarangan atau bukan dengan alat yang
tepat;
• Bakteri yang berkembang terlalu banyak dan cepat di jaringan
sekitar gigi;
• Kurang terjaganya kebersihan mulut.
F. Merawat kesehatan pada Mulut dan Esophagus
Kebersihan mulut dan esofagus perlu kita jaga supaya tidak menyebabkan
penyakit yang tidak di inginkan. Jika kita rajin menjaga kebersihan mulut dan
esofagus maka kesehatan mulut dan esofagus juga akan terjaga. Hal yang
dapat dilakukan untuk menjaga Kesehatan mulut dan esofagus yaitu :
• Rajin sikat gigi
• Membatasi komsumsi makanan manis dan asam
• Makan makanan bergizi
• Tidak merokok
• Minum lebih banyak air
• Menggunakan obat kumur

G. Anatomi Fisiologi Lambung

Letak lambung manusia berada pada rongga sebelah kiri perut.


Ujung atas lambung terhubung dengan esofagus (kerongkongan) yang
berfungsi jalur masuk untuk makanan dari mulut. Bagian bawah usus
halus terhubung dengan usus halus.
Berikut ini struktur lambung yang telah dibagi menjadi lima bagian:
1. Cardia
Cardia bagian teratas lambung yang berbatasan langsung dengan
esofagus. Area pertemuan antara kerongkongan dengan lambung
dikenal sebagai persimpangan gastroesofageal (GE). Pada ujung
cardia terdapat sfingter kardiak, yaitu otot-otot berbentuk cincin yang
mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
2. Fundus
Fundus adalah bagian atas lambung yang melengkung dan berada
tepat di bawah diafragma. Pada bagian ini makanan mulai mengalami
proses pencernaan dan pencampuran dengan enzim.
3. Badan Lambung
Badan lambung adalah tempat makanan dicerna, dicampurkan
dengan enzim, hingga diproses menjadi bagian-bagian lebih kecil
yang disebut kim.
4. Antrum
Antrum merupakan bagian paling bawah dari lambung yang berfungsi
sebagai tempat untuk menampung kim sebelum disalurkan ke usus
halus.
5. Pilorus
Pilorus berhubungan langsung dengan usus halus. Pilorus terdiri dari
sfingter pilorus, fungsinya untuk mengatur keluarnya kim dari lambung
menuju bagian awal usus halus (duodenum).

H. Proses Pencernaan Di Lambung


Proses pencernaan secara mekanik juga terjadi di dalam lambung ketika
makanan dihaluskan oleh gerakan otot-otot lambung. Pada lambung, terjadi
pula proses pencernaan secara kimiawi melalui enzim-enzim. Ada enzim
pepsin yang berfungsi mengubah protein menjadi asam amino, enzim renin
yang berfungsi mengubah protein menjadi kasein, dan juga HCl (asam
klorida) yang berfungsi memecah protein serta melawan virus dan bakteri
yang masuk melalui sistem pencernaan.
I. Macam, Fungsi Dan Pengaruh Enzym Yang Dihasilkan Di Lambung
Fungsi enzim dalam lambung untuk memecah zat-zat dalam makanan.
Tujuannya agar makanan tersebut mudah dicerna dan diserap dengan baik
oleh usus di dalam sistem pencernaan.
Nah, berikut ini beberapa jenis dan fungsi enzim yang dihasilkan oleh
lambung.
1. Gastrin
Yaitu merangsang produksi asam lambung, dan membantu pergerakan
lambung saat mencerna makanan.
2. Peptin
Fungsi enzim pepsin yaitu memecah protein dalam makanan menjadi
partikel yang lebih kecil.
3. Mucin
Fungsinya untuk melindungi dinding lambung dari paparan asam lambung.
Enzim ini dihasilkan dari sel mukosa di permukaan dalam lambung.
4. Asam Klorida (HCl)
Fungsi enzim asam klorida yaitu:
• untuk memecah protein dalam makanan
• untuk melawan serangan virus atau bakteri yang masuk bersamaan
dengan makanan
• mengubah pepsinogen menjadi pepsin

J. Mekanisme Pengendalian Proses Pencernaan Di Lambung


Di lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim renin,
enzim pepsin, dan asam klorida. Makanan akan dilumatkan oleh gerakan
lambung yang sangat kuat sambil diberikan zat kimia tersebut. Enzim renin
berfungsi menggumpalkan kasein (protein susu), pepsin mengubah protein
menjadi pepton, dan asam klorida berfungsi membunuh bakteri pada
makanan dan mengaktifkan pepsin.

K. Gangguan, Masalah dan Penyakit pada Lambung


Jenis-jenis penyakit lambung antara lain:
1. Gastroesophageal Reflux (GERD)
GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan atau yang biasa
disebut acid reflux.
2. Gastritis
Gastritis adalah sebuah kondisi ketika lambung mengalami peradangan
karena asam lambung yang terlalu kuat sehingga merusak lapisan pelindung
tersebut. Umumnya, gastritis disebabkan oleh beberapa hal, seperti alkohol,
obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), hingga infeksi dari bakteri H. pylori.
3. Gastroparesis
Gangguan ini terjadi karena lambung mengalami perlambatan ketika
mencerna makanan.Gangguan ini umumnya terjadi pada pengidap
diabetes.Apabila sudah parah, pengidap dapat mengalami penurunan berat
badan.
4. Dispepsia
Dispepsia adalah gejala-gejala yang muncul karena terdapat penyakit pada
bagian perut atas. Hal ini umumnya berhubungan dengan gastritis, tukak
lambung, hingga kanker lambung.

L. Merawat kesehatan pada Lambung


Menjaga kesehatan lambung tentunya menjadi hal yang sangat penting
karena lambung juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam sistem
pencernaan. Tugas dari lambung antara lain adalah untuk menyimpan
makanan, mencerna makanan secara mekanik dan kimiawi, membunuh
mikroorganisme berbahaya, menyerap nutrisi, hingga mengontrol hormon.
Berikut adalah beberapa tips menjaga kesehatan lambung yang bisa Anda
terapkan dengan mudah:
1. Jaga asupan makanan
2. Minum air putih yang cukup
3. Makan tepat waktu
4. Hindari rokok dan minuman alkoho
5. Membatasi makanan pedas
6. Rutin olahraga
7. Menghindari stress
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari
ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil atau biasa kita sebut dengan
sari-sari makanan agar dapat diserap oleh tubuh dengan lebih mudah.
Dalam proses ini dibutuhkan beberapa enzim untuk membantu kerja organ
pencernaan secara maksimal. Sehingga setiap makanan yang kita konsumsi
haruslah memenuhi kriteria gizi seimbang agar kesehatan organ pencernaan
kita tetap terjaga dengan baik.

Organ yang dibahas pada makalah ini adalah:


1. Mulut dan esofagus
2. Lambung

B. Saran
Alangkah lebih baiknya sebelum membaca makalah ini, pembaca terlebih
dahulu mengerti istilah – istilah asing agar pembaca lebih mudah memahami
isi makalah. Selain itu pembaca juga disarankan sudah memahami garis
besar sistem pencernaan. Dan untuk pemahaman yang lebih luas diperlukan
referensi lebih lanjut mengenai materi sistem pencernaan atas dan materi
pencernaan bawah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2021.
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/seperti-apa-proses-pencernaan-makanan-
di-dalam-tubuh/
Anonim, 2022.
https://www.halodoc.com/artikel/kenali-7-penyakit-yang-rawan-terjadi-di-
mulut
Anonim. 2022. Gangguan Pencernaan.
https://www.alodokter.com/gangguan-pencernaan
Anonim.2021. Ketahui Proses Pencernaaan Makanan dan Penyerapan Nutrisi di
dalam Tubuh
https://www.alodokter.com/seperti-apa-proses-pencernaan-dan-
penyerapan-makanan-di-dalam-tubuh#:~:text=Mulut%20adalah%20awal
%20dari%20saluran,karbohidrat%20menjadi%20glukosa%20dan
%20energi.
Azizah, Vania Nur. Sistem Pencernaan Manusia : Sebuah Perjalanan Panjang.
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/sistem-pencernaan-manusia-
sebuah-perjalanan-panjang#:~:text=Di%20dalam%20mulut%20terjadi
%20pencernaan,dan%20kimiawi%20oleh%20enzim
%20amilase.&text=Gigi%20memotong%20makanan%20menjadi
%20potongan,ke%20dalam%20kerongkongan%20(esofagus)
Azmi, Nabila.
https://hellosehat.com/pencernaan/fungsi-lambung/
Fadl, Rizsl. 2021 . Penyakit asam lambung.
https://www.halodoc.com/artikel/4-jenis-gangguan-lambung
Honestdocs Editorial Team. 2021. Enzim Pencernaan pada Mulut, Pankreas, dan
Usus Halus.
https://www.honestdocs.id/enzim-enzim-pencernaan-pada-lambung-
pankreas-usus-halus
Lestari, S. 2021. Enzim pada Mulut dan Fungsinya yang Penting dalam Sistem
Pencernaan.
https://www.harapanrakyat.com/2021/01/enzim-pada-mulut/
Purwoko, Satria Aji. 2021. “Mengenal Anatomi Mulut Manusia dan Fungsinya
Secara Lengkap”
https://hellosehat.com/gigi-mulut/anatomi-mulut-manusia/
Resna, Nenti.2021. Mengenal Anatomi Mulut dan Berbagai Kemungkinan
Penyakitnya
https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-anatomi-mulut-dan-berbagai-
kemungkinan-penyakitnya

Anda mungkin juga menyukai