Anda di halaman 1dari 40

MODUL

“ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

1. ANASTASIA YUNITA (4840122014)


2. ANGELINA MONICA DELLA PUTRI (4840122015)
3. APRIANA DIVA MAHARANI DE LERO (4840122020)
4. EFRAIM YOHANES PATI (4840122016)

AKADEMI FARMASI SANTO FRANSISKUS XAVERIUS


MAUMERE
2O22

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kelimpahan rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan modul sistem pencernaan manusia. Dalam modul sistem pencernaan
manusia ini akan di bahas tentang proses pencernaan dalam tubu manusia.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.

Kami mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses
penyelesaian modul ini, terutama dosen pengampu mata kuliah anatomi fisiologi manusia bapak
Tarsisius jemading, S.Kep.Ns.,MM. Yang telah membimbing penyusun dalam pembuatan modul
ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Maumere,07 september 2022

penyusun

i
Daftar isi

Kata pengantar...............................................................................................................i
Daftar isi…...................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.......................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1

Bab 2 pembahasan........................................................................................................2
A. Pengertian Sistem pencernaan ........................................................................2
B. Organ yang Berperan Dalam Sistem Pencernaan............................................3
C. Mekanisme system pencernaan.......................................................................22
D. Penyakit Pada Sistem Pencernaan...................................................................23

Bab 3 penutup..............................................................................................................35
A. kesimpulan........................................................................................................35
B. saran...................................................................................................................35

Daftar pustaka..............................................................................................................36

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh manusia sangat membutuhkan energi untuk melakukan berbagai aktifitas, energy
ini dapat di peroleh tubuh melalui makanan. Makanan tidak begitu saja dapat menyalurkan
energy pada tubuh manusia, tubuh manusia hanya membutuhkan sari-sari dari makanan
tersebut. Selain untuk mendapatkan energy makanan juga berfungsi sebagai penutrisis
tubuh. Bagaimana cara tubuh mendapatkan sari-sari dari makanan? Yaitu dapat di dapatkan
dalam proses system pencernaan, Serta bagaimana kita mengenali berbagai macam penyakit
yang dapat menyerang sistem pencernaan akan dibahas di dalam modul ini.
Dalam modul ini akan membahas tentang pengertian system pencernaan, apa saja organ
yang berperan dalam system pencernaan, bagaimana mekanisme system pencernaan,
penyakit system pencernaan, hingga system pencernaan pada manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan sistem pencernaan?
2. Apa saja organ yang berperan dalam system pencernaan?
3. Bagaimana mekanisme system pencernaan?
4. Apa saja penyakit system pencernaan?
5. Bagaimana system pencernaan pada manusia?

C. Tujuan
1. Agar mahasiswa tahu apa yang di maksud dengan system pencernaan.
2. Agar mahasiswa tahu apa saja organ yang berperan dalam system pencernaan.
3. Agar mahasisiwa tahu bagaimana mekanisme system pencernaan.
4. Agar mahasiswa tahu apa saja penyakit system pencernaan.
5. Agar mahasiswa tahu bagaimana system pencernaan manusia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan merupakan serangkain jaringan organ yang memilki fungsi untuk
mencerna makanan. Makanan-makanan tersebut akan di proses secara mekanik ataupun
secara kimia . pencernaan secara mekanik yaitu pencernaan yang terjadi di dalam lambung
yang menyebabkan gerakan fisik dalam tubuh. Sedangkan pencernaan secara kimia adalah
pencernaan yang melibatkan enzim.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi
ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini
dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang
akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk
yang lebih sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas 5
macam yaitu:
1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan
tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.
2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut.
Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi, disebut mastikasi dan alat bantu lain seperti batu
kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah
proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan
kita. Proses perncernaan secara mekanik juga terjadi di kerongkongan dengan gerakan
peristalktik yang disebut deglutisi.
3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang
kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna.
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air.

2
4. Absorpsi/Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari ancre pencernaan ke ancre sirkulator dan
‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis transport aktif, dan difusi
5. Defekasi/Penyingkiran
Penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui
anus.

B. Organ yang Berperan Dalam Sistem Pencernaan


1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot.
Sistem pencernan manusia mempunyai proses secara umum yaitu pada mulanya setelah
makanan dikunyah dan ditelan, perlu sekitar 5-10 detik untuk melewati esophagus dan
masuk ke dalam lambung, yang menghabiskan 2-6 jam untuk dicerna sebagian. Digesti
akhir dan absorpsi nutrient terjadi didalam usus halus selama periode 5-6 jam. Dalam
waktu 12-14 jam, material apa pun yang tak tercena akan melewati usus besar, dan feses
dibuang melalui anus. Organ-organ yang terlibat antara lain Rongga mulut, faring,
esophagus, Lambung, lumen usus halus, dan epitelium Usus halus. (Campbell, 2008 : 39)

2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)


Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam
melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta
kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran.
Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam
pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan
seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.

3
C. Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia:

1. Kelenjar ludah
2. Parotis
3. Submandibulari
s (bawah
rahang)
4. Sublingualis
(bawah lidah)
5. Rongga mulut
6. Amandel
7. Lidah
8. Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
11. Saluran
pankreas
12. Hati
13. Kantung
empedu
14. duodenum
15. Saluran empedu
16. Kolon
17. Kolon
transversum
18. Kolon ascenden
19. Kolon
descenden
20. Ileum
21. Sekum
22. Appendiks/

4
Umbai cacing
23. Rektum/Poros
usus
24. Anus

a. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan
kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan
secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :  

1) Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.
Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat
dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi
geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari
tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks).
Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap
jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk
seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham
berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk
mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk memotong dan
menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek

5
makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar
berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian
gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang
tertanam di dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan
tampak bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini.

Bagian-bagian gigi

Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi.
Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi
yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah
sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi
terdapat saraf.

2) Lidah
Lidah merupakan suatu massa otot lurik yang diliputi oleh membranmukosa
Serabut-serabut otot satu sama lain saling bersilangan dalam 3
bidang,berkelompok dalam berkas-berkas, biasanya dipisahkan oleh jaringan
penyambung.Pada permukaan bawah lidah, membran mukosanya halus,
sedangkan permukaandorsalnya ireguler, diliputi oleh banyak tonjolan-tonjolan
kecil yang dinamakanpapilae. Papilae lidah merupakan tonjolan-tonjolan epitel
mulut dan lamina propriayang diduga bentuk dan fungsinya berbeda. Terdapat 4
jenis papilae.

6
 Papilae filiformis: mepunyai bentuk penonjolan langsing dan konis, sangat
banyak, dan terdapat di seluruh permukaan lidah. Epitelnya tidak mengandung
puting kecap (reseptor).

 Papilae fungiformis menyerupai bentuk jamur karena mereka mempunyai


tangkai sempit dan permukaan atasnya melebar. Papilae ini, mengandung
puting pengecap yang tersebar pada permukaan atas, secara tidak teratur
terdapat di sela-sela antara papilae filoformis yang banyak jumlahnya.
 Papilae foliatae, tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang sangat padat
sepanjang pinggir lateral belakang lidah, papila ini mengandung banyak puting
kecap.
 Papilae circumfalatae merupakan papilae yang sangat besar yang
permukaannya pipih meluas di atas papilae lain. Papilae circumvalate tersebar
pada daerah “V” pada bagian posterior lidah. Banyak kelenjar mukosa danserosa
(von Ebner) mengalirkan isinya ke dalam alur dalam yang mengelilingipinggir
masing-masing papila. Susunan yang menyerupai parit inimemungkinkan aliran
cairan yang kontinyu di atas banyak puting kecap yangterdapat sepanjang sisi
papila ini. Aliran sekresi ini penting untukmenyingkirkan partikel-partikel dari
sekitar puting kecap sehingga merekadapat menerima dan memproses rangsangan
pengencapan yang baru. Selainkelenjar-kelenjar serosa yang berkaitan dengan
jenis papila ini, terdapatkelenjar mukosa dan serosa kecil yang tersebar di seluruh
dinding ronggamulut lain-epiglotis, pharynx, palatum, dan sebagainya-untuk
memberi responsterhadap rangsangan kecap.

7
letak kepekaan lidah terhadap rasa

3) Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
a) Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
b) Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
c) Kelenjar sublingualis,  terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.

8
Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar
submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung
air dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi,
ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah
ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin,
asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin
berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat
(amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada Ph antara 6,8 – 7
dan suhu 37oC.

b. Pharynx
Pharynx merupakan peralihan ruang antara rongga mulut dan sistempernapasan dan
pencernaan. Ia membentuk hubungan antara daerah hidung dan larynx. Pharynx dibatasi
oleh epitel berlapis gepeng jenis mukosa, kecuali padadaerah-daerah bagian pernapasan
yang tidak mengalami abrasi. Pada daerah-daerahyang terakhir ini, epitelnya toraks
bertingkat bersilia dan bersel goblet. Pharynxmempunyai tonsila yang merupakan
sistem pertahanan tubuh. Mukosa pharynx juga mempunyai banyak kelenjar-kelenjar
mukosa kecil dalam lapisan jaringanpenyambung padatnya.

c. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah

9
dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis.
Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan
mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang
kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gerak peristalsis dalam kerongkongan

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal
kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar
menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah
dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum
mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut
kehendak kita (tidak disadari).
d. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga
perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian
bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian
ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan

10
keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar
berikut ini.

Struktur lambung
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan
teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini
menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung
mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang
menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam
lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena
banyak mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman
penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi
pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang
terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di
dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.

1) Daerah Kardia
Kardia merupakan peralihan antara oesofagus dan lambung. Laminaproprianya
mengandung kelenjar-kelenjar kardia turbular simpleks bercabang,bergelung dan
sering mempunyai lumen yang besar yang berfungsi mensekresikanmukus. Kelenjar-

11
kelenjar ini strukturnya sama seperti kelenjar kardia bagianterminal oesofagus dan
mengandung (dan mungkin sekresi) enzim lisosom.
2) Korpus dan Fundus
Lamina mukosa tersusun atas 6 jenis sel yaitu: (1) sel-sel mukus istmus, (2)sel-sel
parietal (oksintik), (3) sel-sel mukus leher, (4) chief cells (sel zimogenik),(5) sel-sel
argentafin, dan (6) sel-sel yang menghasilkan zat seperti glukagon.
a) Sel-sel mukus istmus terdapat dalam bagian atas kelenjar pada daerah
peralihanantara leher dan gastric pit. Sel-sel ini mengsekresi mukus netral
yangmembatasi dan melindungi permukaan lambung dari asam.
b) Sel parietal (oksintik) terutama terdapat pada bagian setengah atas kelenjar
dantersisip antara sel-sel mukus leher. Sel parietal merupakan sel bulat
ataupiramidal dengan inti sferis di tengah dan sitoplasma yang jelas
eosinofilik.Sel-sel parietal menghasilkan asam klorida (HCl) yang terdapat dalam
getahlambung. Pada kasus gastritis atrofikans, sel parietal dan chief cells
keduanyajumlahnya berkurang, dan getah lambung mempunyai sedikit atau
tidakmempunyai aktivitas pepsin. Asam yang disekresi berasal dari klorida-
kloridayang terdapat dalam darah di tambah kation (H+) yang berasal dari kerja
satuenzim-anhidrase karbonat. Anhidrase karbonat bekerja pada CO2 untuk
menghasilkan asam karbonat, yang berdisosiasi menjadi bikarbonat dan satuH+.
Kedua kation dan ion klorida secara aktif ditanspor melalui membran
selsedangkan air akan berdifusi secara pasif mengikuti perbedaan tekananosmotik.
c) Sel mukus leher terdapat dalam kelompokkan atau sel-sel tunggal antara sel-
selparietal dalam leher kelenjar gastrik. Sekret sel mukus leher adalah mukusasam
yang kaya akan glikosaminoglikans.
d) Chief cells (sel zimogenik) mensintesis dan mengeluarkan protein
yangmengandung enzim inaktif pepsinogen. Bila granula pepsinogen
dikeluarkanke dalam lingkungan lambung yang asam, enzim diubah menjadi
enzimproteolitik yang sangat aktif yang disebut pepsin.
e) Sel-sel argentafin juga dinamakan sel-sel enterokromafin karena
afinitasnyaterhadap garam kromium serta perak. Sel-sel ini jumlahnya lebih

12
sedikit danterletak pada dasar kelenjar, terselip antara sel-sel zimogenik. Fungsi
merekasebenarnya masih merupakan spekulasi (belum jelas).
f) Sel-sel endokrin lain yang dapat digolongkan sebagai sel-sel APUD
(Famineprecursor uptake and decarboxyllation) menghasilkan hormon Gastrin.
3) Pilorus
Pada pilorus terdapat kelenjar bergelung pendek yang mensekresikan
enzimlisosim. Diantara sel-sel mukus ke lenjar pilorus terdapat sel-sel gastrin (G)
yangberfungsi mengeluarkan hormone gastrin. Gastrin berfungsi
merangsangpengeluaran asam lambung oleh kelenjar-kelenjar lambung.Muskularis
mukosae lambung terdiri atas 2 atau 3 lapisan otot yang tegaklurus menembus ke
dalam laminan propria. Apabila otot berkontraksi akanmengakibatkan lipatan pada
permukaan dalam organ yang selanjutnya akanmenekan kelenjar lambung dan
mengeluarkan sekretnya.
a) Submukosa terdiri atas jaringan penyambung jarang dan pembuluh-pembuluh
darah dan limfe dan diinfiltrasi oleh sel-sel limfoid dan mast cells.
b) Muskularis eksterna terdiri atas serabut-serabut spiral yang terletak dalam 3
arah utama: lapisan eksterna adalah longitudinal, lapisan tengah adalah sirkular,
dan lapisan interna adalah miring.
c) Lapisan serosa adalah tipis dan diliputi oleh mesotel.

4) Pergantian (turnover) Mukosa Lambung


Selain untuk mengganti sel-sel epitel yang mengelupas setiap hari,membran
mukosa lambung dapat mengalami regenerasi bila cedera. Aktivitasmitosis terutama
dilakukan oleh sel-sel leher kelenjar. Kecepatan pembaharuan sel-selepitel ini sekitar
5 hari. Epitel pembatas lambung hidupnya singkat, dan sel-selterus menerus
mengelupas dalam lumen. Sel-sel ini dengan lambat berdiferensiasimenjadi sel
partietal dan chief cells (sel zimogenik).
Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan
hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di dalam
lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai
di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lambung

13
berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan,
gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin
kita pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang
kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat gambar berikut.

Gerak mengaduk pada lambung.


Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan
berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi
sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

e. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
1) Usus dua belas jari (duodenum)
2) Usus kosong (jejenum)
3) Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut:
1)  Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum)
menjadi gula lebih sederhana (maltosa).

14
2) Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol.
3) Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim
yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya,
empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung
garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan
cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan
ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Pada bagian usus dua belas jari bermuara


saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus
yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1) Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2) Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3) Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4) Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5) Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Usus halus relatif panjang – kira-kira 6 m – dan ini memungkinkan kontakyang lama
antara makanan dan enzim-enzim pencernaan serta antara hasil-hasilpencernaan dan sel-
sel absorptif epitel pembatas. Usus halus terdiri atas 3 segmen:duodenum, jejunum, dan
ileum. Membran mukosa usus halus menunjukkan sederetan lipatan permanenyang
15
disebut plika sirkularis atau valvula Kerkringi. Pada membran mukosaterdapat lubang
kecil yang merupakan muara kelenjar tubulosa simpleks yangdinamakan kelenjar
intestinal (kriptus atau kelenjar Lieberkuhn). Kelenjar-kelenjarintestinal mempunyai
epitel pembatas usus halus dan sel-sel goblet (bagianatas).
Mukosa usus halus dibatasi oleh beberapa jenis sel, yang paling banyakadalah sel
epitel toraks (absorptif), sel paneth, dan sel-sel yang mengsekresipolipeptida endokrin.
1) Sel toraks adalah sel-sel absorptif yang ditandai oleh adanya permukaan apikal
yang mengalami spesialisasi yang dinamakan ”striated border” yang tersusun
atas mikrovili. Mikrovili mempunyai fungsi fisiologis yang penting karena
sangat menambah permukaan kontak usus halus dengan makanan. Striated
border merupakan tempat aktivitas enzim disakaridase usus halus. Enzim ini
terikat pada mikrovili, menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida,
sehingga mudah diabsorbsi. Di tempat yang sama diduga terdapat enzim
dipeptidase yang menghidrolisis dipeptida menjadi unsur-unsur asam
aminonya. Fungsi sel toraks usus halus lebih penting adalah mengabsorbsi zatzat
sari-sari yang dihasilkan dari proses pencernaan.
2) Sel-sel goblet terletak terselip diantara sel-sel absorpsi, jumlahnya lebih sedikit
dalam duodenum dan bertambah bila mencapai ileum. Sel goblet menghasilkan
glikoprotein asam yang fungsi utamanya melindungi dan melumasi mukosa
pembatas usus halus.
3) Sel-sel Paneth (makrofag) pada bagian basal kelenjar intestinal merupakan sel
eksokrin serosa yang mensintesis lisosim yang memiliki aktivitas antibakteri
dan memegang peranan dalam mengawasi flora usus halus.
4) Sel-sel endokrin saluran pencernaan. Hormon-hormon saluran pencernaan
antara lain: sekretin, dan kolesistokinin (CCK). Sekretin berperan sekresi
cairan pankreas dan bikarbonat. Kolesistokinin berperan merangsang kontraksi
kandung empedu dan sekresi enzim pankreas. Dengan demikian, aktivitas
sistem pencernaan diregulasi oleh sistem saraf dan hormon-hormon peptida.

Pembuluh dan saraf usus halus

16
Pembuluh darah yang memberi makan usus halus dan berperananmenyingkirkan
hasil-hasil pencernaan yang diabsorpsi menembus lapisan otot danmembentuk pleksus
yang luas dalam submukosa. Dari submukosa, cabang-cabangnyameluas ke lapisan otot,
lamina propria, dan vili. Tiap-tiap vilusmenerima, menurut ukurannya, satu cabang atau
lebih yang membentuk jala-jalakapiler tepat di bawah epitel. Pada ujung vili, terbentuk
satu venula atau lebih darikapiler-kapiler tersebut dan berjalan dengan arah yang
berlawanan, mencapai venapleksus submukosa. Pembuluh-pembuluh limfe usus halus
mulai sebagaitabung buntu dalam inti vili. Struktur ini, di samping lebih besar dari
kapiler darah,sukar ditemukan karena dindingnya seringkali kolaps. Pembuluh-
pembuluh iniberjalan ke daerah lamina propria di atas muskularis mukosae, di mana
merekamembentuk pleksus. Dari sisni mereka menuju ke submukosa, dimana
merekamengelilingi nodulus limfe. Pembuluh-pembuluh ini beranastomosis dengan
cepatdan meninggalkan usus halus bersama dengan pembuluh darah.Persarafan usus
halus terutama dibentuk oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Komponen intrinsik dibentuk oleh kelompokan neuron-neuron yang
membentukpleksus mesenterikus (Auerbach), terdapat antara lapisan otot luar
longitudinal danlapisan otot dalam yang sirkuler dan pleksus submukosa (Meissner)
dalam lapisansubmukosa. Pleksus-pleksus mengandung beberapa nauron sensoris
yangmenerima informasi dari ujung-ujung saraf dekat lapisan epitel dan dalam
lapisanotot polos mengenai susunan isi usus halus (kemoreseptor) dan dinding usus
halus(mekanoreseptor). Sel-sel saraf lain adalah efektor dan mempersarafi lapisan
ototdan sel-sel yang mengsekresi hormon. Persarafan intrinsik yang dibentuk
olehpleksus-pleksus ini bertanggung jawab akan kontrkasi usus halus yang terjadi
padakeadaan di mana persarafan ekstrinsik tidak ada sama sekali (total).
Persarafanekstrinsik dibentuk oleh serabut-serabut saraf kolinergik
parasimpatispreganglionik yang merangsang aktivitas otot polos usus halus dan oleh
serabut-serabutsaraf adrenergik simpatis postganglionik yang menekan aktivitas
ototpolos usus halus.

17
Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Penampang Usus Halus Manusia


Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Lihat
gambar diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-
sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung
kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai
darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya
masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan
mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah
melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian
diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk
suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus,
gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa
oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam
peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati
untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan
K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya,
vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan

18
diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara
perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.

f. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. Coli juga menghasilkan
vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan
dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka
sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan
fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari
usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar  berikut ini.

Struktur usus besar


Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima
jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus
besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke
rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak
sadar).

g. Anus

19
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap
dibuang maka otot sphinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot
sphinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses
defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi
otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sphinkter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah
untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk
menyimpan feses sementara waktu.

h. Kelenjar Saliva
Disamping kelenjar-kelenjar kecil yang tersebar di seluruh rongga mulut,terdapat
3 pasang kelenjar saliva yang besar; kelenjar parotis, submandibularis(submaxilaris),
dan sublingualis.
Kelenjar saliva tersusun atas unit-unit morfologik dan fungsional yangdinamakan
adenomer. Suatu adenomer memiliki bagian sekretoris yang terdiri atassel-sel
glandularis. Dekat basis sel sekretoris dan duktus interkalaris terdapat sel-selotot

20
polos yang disebut mioepitel. Kelenjar saliva yang besar tidak semata-
matakelompokan adenomer tetapi mengandung unsur-unsur lain seperti
jaringanpenyambung, pembuluh darah dan limfe, dan saraf-saraf. Saluran yang
terdapatdalam lobulus dinamakan duktus intralobularis-bergabung menjadi
duktusekstralobularis.
Fungsi kelejar saliva adalah membasahi dan melumasi rongga mulut danisinya,
memulai pencernaan makanan, menyelenggarakan eksresi zat-zat tertentuseperti urea
dan tiosianat, dan mereabsorpsi natrium dan mengeksresi kalium.Fungsi utama
pankreas adalah menghasilkan enzim-enzim pencernaan yangbekerja dalam usus
halus dan mengeksresi hormone insulin dan glukagon ke dalamaliran darah.

i. Pankreas
Pankreas tersusun atas bagian eksokrin dan endokrin. Bagian endokrinterdiri atas
pulau Langerhans, dan bagian eksokrin terdiri atas kelenjar asiner, makadisebut
bagian asini pankreas.Sel asiner pankreas merupakan sel serosa, dan memilki sifat
memsintesisprotein. Setelah disintesis dalam bagian basal sel, maka proenzim
selajutnyameninggalkan retikulum endoplasma kasar dan masuk apparatus Golgi.
Proenzimtersebut dikumpulkan dalam vesikel-vesikel sekresi yang disebut sebagai
granula prozimogen. Granula sekresi yang matang (granula zimogen), melekatpada
membran dan terkumpul pada bagian apical (ujung) sel. Bagian eksokrinpankreas
manusia mensekresikan:
- air
- ion-ion: bikarbonat.
- enzim: karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase, danamilase.
- proenzim sebagai berikut: tripsinogen, kimotripsinogen.
Regulasi sekresi asini pankreas diatur oleh 2 hormon – sekretin dankolesistokinin
(dahulu dinamakan pankreoenzim) – yang dihasilkan oleh mukosaduodenum.
Perangsangan nervus vagus (saraf parasimpatis) juga akanmeningkatkan sekresi
pankreas.
1. Sekretin bersifat merangsang sekresi cairan, sedikit protein (enzim) dankaya akan
bikarbonat. Fungsinya terutama mempermudah transport air danion. Hasil sekresi

21
ini berperanan untuk menetralkan kimus yang asam(makanan yang baru
dicernakan sebagian) sehingga enzim-enzim pankreasdapat dapat berfungsi pada
batas Ph netral optimalnya.
2. Kolesistokinin (CCK) merangsang sekresi cairan (sedikit), banyak proteindan
enzim. Hormon ini bekerja terutama dalam proses pengeluarangranula-granula
zimogen. Kerja gabungan ke dua enzim tersebutmenghasilkan sekresi getah
pankreas yang kaya akan enzim.

j. Hati (Hepar)
Hati merupakan organ terbesar dari tubuh, setelah kulit, terletak dalamrongga
abdomen di bawah diafragma. Sebagian besarnya darahnya (sekitar 70%)berasal dari
vena porta. Melalui vena porta, semua zat yang diabsorpsi melalui ususmencapai hati
kecuali asam lemak, yang ditranspor melalui pembuluh limfe.
Lobulus Hati
Hati tersusun atas sel-sel hati yang disebut hepatosit. Sel-sel epitel
iniberkelompok dan saling berhubungan dalam susunan radier (menjari)
membentuksuatu bangunan yang disebut lobulus hati. Pada hewan tertentu (misalnya
babi),lobulus satu dengan lainnya dipisahkan oleh lapisan jaringan
penyambung.Celah portal, terdapat pada sudut-sudut polygon hati (lobulus hati)
dandiduduki oleh segitiga portal (trigonum portal). Segitiga porta hati
manusiamengandung venula (cabang dari vena portal); dan arteriol (cabang dari
arterihepatica); duktus biliaris (bagian dari sistem saluran empedu); dan
pembuluhlimfa.
Sinusoid kapiler memisahkan sel-sel hati. Sinusoid merupakan pembuluhyang
melebar tidak teratur dan hanya terdiri atas satu lapisan sel-sel endotel yangtidak
utuh (kontinyu). Sinusoid mempunyai pembatas yang tidak sempurna
danmemungkinkan pengaliran makromolekul dengan mudah dari lumen ke sel-sel
hatidan sebaliknya. Sinusoid berasal dari pinggir lobulus, diisi oleh venula-
venuladalam, cabang-cabang terminal vena porta, dan arteriola hepatica, dan
merekaberjalan ke arah pusat, di mana mereka bermuara ke dalam vena centralis.
Padasinusoid juga mengandung sel-sel fagosit yang dikenal sebagai sel Kupffer.

22
Kanalikuli empedu dapat diantara sel-sel hati. Sel-sel endotel dipisahkan
darihepatosit yang berdekatan oleh celah subendotel yang dikenal sebagai celah
Disse,yang sebenarnya merupakan kolagen dan lamina basalis bebas.

D. Mekanisme system pencernaan


Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik
yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan
enzim ancrea (amilase). Enzim ancrea berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang
mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (ancrea). Maltosa mudah
dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ancrea bekerja dengan baik pada Ph antara
6,8 – 7 dan suhu 37oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan anc
turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan
akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
desinfektan, serta merangsang pengeluaran ancrea sekretin dan kolesistokinin pada usus
halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase
yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam,
makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-
enzim berikut yang berasal dari ancreas:
1. Amilase
Enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (ancrea).
2. Lipase
Enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen
Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah
protein dan pepton menjadi ancreas dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam
kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas
jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam
empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan
dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu
merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat
pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses
pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna
menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna

23
menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat,
lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (ancrea) akan berlangsung
di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk
glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam
bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung
diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
ancreakan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi
feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K.
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus
besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar
air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari
usus besar. Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses
ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.

E. Penyakit Pada Sistem Pencernaan


1. Sariawan dan Sakit Gigi
a. Sariawan
Alat pencernaan yang terganggu atau terserang oleh sariawan adalah mulut (bibir dan
gusi) dan lidah. Ketika Anda terkena sariawan, bibir dan lidah Anda seperti terluka dan
terasa perih khususnya saat makan. Biasanya orang yang terkena penyakit ini menjadi
malas makan, sehingga kondisi tubuh turun. Penyebabnya adalah “panas dalam” atau
luka pada rongga mulut dan lidah. Orang mudah terkena sariawan kemungkinan karena
kekurangan vitamin C atau daya tahan lemah.
Pengobatannya dilakukan dengan obat sariawan. Apabila tanda-tanda akan terserang
sariawan muncul sebaiknya meminum larutan penyegar atau pencegah panas dalam.
Orang yang mudah terkena sariawan sebaiknya banyak memakan makanan yang
mengandung vitamin C atau menambah asupan vitamin C dalam bentuk tablet atau
minuman suplemen yang kaya vitamin C.
b. Sakit Gigi
Sakit gigi yang paling sering disebabkan oleh adanya lubang pada gigi. Gigi
berlubang juga disebut karies. Penyebab gigi berlubang pada anak-anak adalah makanan
yang banyak mengandung gula. Sisa makanan menempel pada gigi dan menjadi sarang
bakteri. Bakteri akan mudah menerobos masuk ke dalam gigi sehingga gigi keropos.
Lalu masuk ke dalam rongga gigi sehingga menyerang pembuluh darah dan saraf gigi.
Karang gigi dapat menyebabkan gigi rapuh dan mudah copot.Gigi yang berlubang harus

24
dicabut agar tidak merembet ke gigi lainnya. Pada balita, gigi berlubang lebih baik
ditambal supaya pertumbuhan tetap teratur.
2. Keracunan
Keracunan makanan adalah kondisi yang
menyebabkan seseorang mengalami mual, nyeri
perut, muntah, kehilangan nafsu makan, diare,
demam, lemas, dan nyeri otot akibat mengonsumsi
makanan yang terkontaminasi, misalnya oleh
virus norovirus atau bakteri E. coli dan salmonella
yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.

3. Diare dan Konstipasi (sembelit)


a. Diare
Diare adalah penyakit atau keadaan di
mana si penderita mengalami buang air
besar bercampur air berkali-kali.
Penyebab diare yaitu peradangan usus
oleh penyakit lain seperti kolera dan
disentri. Seringkali diare juga disebabkan
oleh virus, bakteri, alergi atau tidak tahan makanan tertentu, atau kurang gizi.Diare
termasuk penyakit yang kerap dialami oleh anak-anak kecil karena kegemaran
memasukkan sesuatu ke mulutnya atau dialami pula oleh anak-anak yang gemar jajan
sembarangan.Orang yang mengalami diare akan kehilangan banyak cairan tubuh dan
jika diare berlangsung lama, si penderita dapat mengalami dehidrasi. Kondisi kesehatan
anak-anak yang mengalami diare biasanya cepat menurun. Bobot tubuh juga menjadi
turun ancrea. Bahkan jika tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian pada anak-
anak balita.
Pengobatan gejalanya dilakukan dengan pemberian obat yang menghentikan diare.
Misalnya, norit atau karbotablet, yang bahan utamanya karbon. Diare yang disebabkan
oleh kuman dapat diobati dengan antibiotika. Jika penyebabnya karena kekurangan gizi,
maka harus diberi asupan makanan yang bergizi beberapa waktu.

25
b. Konstipasi (sembelit)
Konstipasi atau yang sering kita sebut
dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan
yang dialami seseoang dengan gejala fases
mengeras sehingga susah dikeluarkan.
Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan
air pada sisa makanan. Akibatnya, fases
kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi
dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karena
kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat, kurang minum, ancre, dan
lain-lain. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat,
minum banyak air, makan teratur, buang air setiap hari, makan makanan berserat, dan
olahraga teratur dapat mencegah gangguan ini.

4. Maag

Penyakit ini juga disebut tukak lambung


atau luka pada lambung. Alat pencernaan
yang diserang oleh maag adalah lambung
atau usus dua belas jari. Gejalanya antara
lain pegal-pegal di punggung satu sampai
dua jam setelah makan atau jika perut
kosong. Gejala yang terkenal dari penyakit
maagadalah mual, kembung, dan muntah-
muntah. Gejala lainnya adalah kurang
nafsu makan dan berat turun. Penyebab penyakit maag yaitu bakteri Helicobakter
pylori atau pemakaian sejenis obat antiradang.

Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat antibiotika jika penyebabnya


bakteri tadi. Misalnya, pemberian tetrasikin atau amoksilin. Yang ringan dapat diatasi
dengan ancrea. Gejala mual dan kembung dapat diatasi dengan obat sakit maag.

26
5. Tifus
Tifus merupakan penyakit peradangan usus yang disebabkan infeksi bakteri,
penyebabnya tidak terjaganya kebersihan makanan dan minuman yang
dikonsumsi.Gejalanya tubuh menggigil, lemah dan disertai mual, demam tingi yang
membuat penderita mengigau, punggung terasa sakit kadang disertai diare atau
sembelit.
6. Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri tifoid
menyebabkan penderitanya demam, lemah, dan bahkan kematian. Kejadian demam
tifoid umumnya terjadi di kawasan yang sangat padat penduduk. Ketika sanitasi dan
kebersihan diperbaiki hingga standar modern, kejadian demam tifoid menurun ancrea.
Sekarang ancreas agak jarang.
Gejala penyakit ini ialah demam, khususnya pada malam hari, sakit kepala, sakit
perut, lidah pahit sehingga tidak ada nafsu makan. Gelaja pertama muncul satu hingga
tiga ancr setelah mengkonsumsi air atau makanan yang tercemar bakteri demam tifoid.
Lazimnya demam terjadi pada ancr pertama, dan pada ancr kedua meningkat dan tetap
tinggi. Seringkali juga diikuti munculnya bercak-bercak warna merah muda. Pada
tingkat parah, terjadi diare berwarna kehijauan. Selanjutnya terjadi hal-hal yang lebih
fatal seperti tukak pada usus bahkan lubang pada dinding usus.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi. Bakteri ini
ditularkan terutama melalui air atau makanan yang tercemar. Korban demam tifoid
membuang bakteri dalam feses dan urinenya. Orang sehat tapi pembawa bakteri
penyakit anc menularkan penyakit ini melalui fesesnya. Bakteri juga dapat dibawa oleh
lalau yang hinggap pada feses yang terkontaminasi lalu hinggap pada makanan.
Makanan yang sudah terkontaminasi kemudian kita makan.Pengobatannya dilakukan
dengan memberikan obat ancreas. Obat ini akan menghambat
pertumbuhan Salmonella dan mempercepat pemulihan kondisi tubuh.

27
7. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi oleh kuman
(bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara lain sakit perut, mencret
(diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir.Ada dua tipe disentri yaitu disentri
baksiler dan disentri ancre. Disentri baksiler disebabkan oleh bakteri dari
keluarga Shigella. Sedangkan disentri ancre disebabkan oleh
keluarga Amoeba.Penyebaran atau penularannya seperti penyakit diare, yaitu melalui
tinja si penderita yang mencemari air atau tanah. Dan orang sehat memakai air atau
tanah yang tercemari oleh tinja yang mengandung kuman penyakit ini.

8. Tukak Lambung dan Gastritis


a. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan ancre
pencernaan yakni kerusakan pada selaput ancre. Tukak
lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman,
toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan,
stress, dan kelelahan merupakan ancre psikosomatis
yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di
lambung. Jika HCL berlebihan, selapu ancre lambung akan rusak.
b. Gastristis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada
lapisan mukosa (lender) dinding lambung.
Penyebabnya ialah penderita memakan yang
mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga
karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu
tinggi.

28
9. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat
masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan

10. Usus Buntu (Apendisitis)

Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi


karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah
adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus
buntu).Penyakit usus buntu adalah peradangan dan
pembengkakan yang terjadi di dalam usus buntu, yaitu
suatu organ berbentuk kantung dan seukuran jari, yang
terhubung dengan usus besar.
Seseorang yang terkena penyakit usus buntu awalnya akan merasakan sakit yang
kerap muncul dan hilang di perut bagian tengah. Rasa sakit ini dalam waktu beberapa
jam akan terasa semakin konstan dan perlahan berpindah menuju sumber
peradangannya, yaitu perut bawah sebelah kanan.Penyebab penyakit usus buntu sendiri
masih belum diketahui secara pasti. Ahli berpendapat bahwa kondisi ini anc disebabkan
penyumbatan pintu masuk usus buntu oleh kotoran atau oleh pembengkakan kelenjar
getah bening pada dinding usus. Salah satu penyebabnya juga karena infeksi bakteri
pada umbai cacing (usus buntu).

29
11. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Wasir merupakan pembengkakan pembuluh darah di sekitar atau di dalam anus.
Penyebab pembengkakan ini belum diketahui secara pasti, namun erat kaitannya
dengan tekanan yang meningkat pada
pembuluh darah akibatKurang
mengonsumsi makanan kaya serat. Wasir
termasuk penyakit yang mudah didiagnosis
oleh dokter melalui pemeriksaan kondisi
dubur. Biasanya dokter akan meresepkan
obat-obatan untuk meredakan gejala
sekaligus memperlancar buang air besar
pasien.

12. Refluks gastroesofagus (GERD)


Refluks gastroesofagus (penyakit asam lambung) atau dikenal juga sebagai GERD
merupakan kondisi yang terjadi ketika asam lambung naik ke atas kerongkongan akibat
cincin otot ancreas tidak dapat menutup secara baik.
Esofagus atau kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan
lambung. Cincin ancreas bekerja sebagai katup satu arah dimana ketika kita menelan
makanan, bagian ini akan terbuka dan mempersilakan makanan lewat untuk menuju
lambung. Setelah makanan lewat, cincin ancreasakan tertutup secara otomatis guna
mencegah makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan.
GERD biasanya mudah didiagnosis oleh dokter hanya dengan menanyakan gejala
yang dirasakan penderitanya secara detail. Pemeriksaan lebih lanjut biasanya dilakukan
jika pasien diduga menderita kondisi lain seperti sindrom iritasi usus atau tukak

30
lambung.Pada kasus GERD dengan gejala parah dan tidak mempan terhadap obat-
obatan, penanganan biasanya dilakukan melalui operasi.

13. Radang Dinding Lambung


Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami
gangguan iniRadang dinding lambung menyerang ancreasancr yang melapisi lambung.
Gejalanya sulit bernapas, feses berwarna gelap bercampur darah, dan sakit kepala.
Penyebabnya mungkin alergi makanan, ancrea, atau obat-obatan, racun atau bakteri.
Pengobatannya dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Yang disebabkan oleh bakteri
pasien diberi antibiotika.

14. Cacingan
Ada beberapa jenis penyakit cacing. Tiga yang perlu Anda ketahui yaitu cacing
gelang, cacing tambang, dan cacing kremi.

a. Cacing gelang
Disebabkan oleh cacing gelang atau Ascaris lumbriciadea. Telur cacing ini masuk
melalui makanan dan minuman yang tercemar atau tidak bersih.
Gejalanya antara lain perut mulas, mencret dan kembung. Penderita mungkin juga
mengalami gejala ikutan seperti tenggorokan dan hidung gatal. Terkadang ia
mengalami kejang dan kesemutan di tangan dan kaki. Mata sering mengedip dan
timbul selaput pada putih mata. Anak-anak menjadi sering rewel dan menangis.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat cacing yang tepat melalui
resep dokter. Resep tradisional, rebung atau biji petai cina dapat menyembuhkan
penyakit cacing gelang.
b. Cacing tambang
Penyakit cacing ini disebabkan oleh cacing tambang. Telur cacing tambang masuk
ke tubuh melalui kulit, khusunya kaki dan tangan. Telur cacing ini hidup di daerah
lembab dan hangat.

31
Gejala yang tampak ialah perut mulas, mencret, dan kembung. Seringkali diiringi
dengan tidak enak badan dan gatal di kaki atau tangan. Pengobatannya dengan
obat cacing yang sesuai.

c. Cacing kremi
Cara telur cacing ini masuk ke dalam ancre pencernaan ialah melalui makanan
dan minuman mentah dan tidak bersih. Anak-anak yang mempunyai kebiasaan
menggigit-gigit jari dan bermain di tempat yang becek-lembap berpeluang terkena
penyakit ini. Karena telur cacing kremi suka berada di air atau tanah yang tidak
bersih.
Gejala penyakit cacing keremi yaitu gatal-gatal pada liang dubur atau liang
hidung. Jika parah, mata anak yang menderita cacing kremi tampak agak berbusa.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat cacing yang sesuai dan dosis
yang tepat atau memakan biji petai cina sebanyak-banyaknya agar cacingnya mati
dan keluar bersama tinja.
15. Penyakit Batu Empedu
Penyakit batu empedu merupakan peradangan kantong empedu atau penyumbatan
saluran empedu karena adanya batu yang berasal dari pengkristalan kolesterol.Batu
tersebut terbentuk akibat ketidakseimbangan kimia di dalam kandung empedu.Batu
empedu yang tidak menyumbat saluran empedu tidak akan menimbulkan gejala apa
pun. Namun jika sudah menyumbat, penderitanya dapat merasakan nyeri perut hebat
yang biasanya berlangsung antara satu hingga lima jam dan muncul secara tiba-tiba.
Selain rasa sakit, batu empedu juga dapat menyebabkan peradangan yang diikuti
dengan gejala demam tinggi dan sakit kuning. Bahkan pada beberapa kasus, batu
empedu dapat mengiritasi ancreas dan menyebabkan gejala nyeri yang dapat
meningkat secara cepat.
Batu empedu yang tidak menimbulkan gejala tidak perlu diobati. Sebaliknya
diagnosis dan pengobatan harus dilakukan jika gejala sudah terasa cukup
mengganggu. Batu empedu dapat didiagnosis dengan pemindaian USG. Untuk
pengobatannya, metode yang direkomendasikan adalah dengan operasi pengangkatan

32
kantong empedu melalui operasi laparoskopi. Selain sederhana, prosedur ini juga
terbukti minim risiko terjadinya komplikasi.

F. Jenis-jenis enzim pencernaan


1. Amilase
Amilase penting untuk pencernaan karbohidrat.Ia memecah pati menjadi gula amilase
disekresikan oleh kelenjar ludah dan pankreas.Pengukuran kadar amilase dalam darah
terkadang digunakan sebagai bantuan dalam mendiagnosis berbagai penyakit pamkreas
atau saluran pencernaan lainnya.
Tingkat amilase yang tinggi dalam darah bisa mengindikasikan saluran pankreas yang
tersumbat atau terluka, kamker pankreas, atau pankreas akut peradangan pankreas secara
tiba-tiba.Kadar amilase yang rendah mengindikasikan pankreatitis kronis atau penyakit
hati.
2. Maltase
Maltase disekresikan oleh usus kecil dan bertanggung jawab untuk memecah
maltosa(gula malt) menjadi glukosa (gula sederhana) yang digunakan tubuh sebagai
energi.
Selama pencernaan, pati sebagian diubah menjadi maltosa oleh amilase. Maltase
kemudian mengubah maltosa menjadi glukosa yang digunakan oleh tubuh atau disimpan
di hati sebagai glikogen untuk digunakan di masa mendatang.
3. Laktase
Laktase adalah jenis enzim yang memecah laktosa, gula yang ditemukan dalam produk
susu, menjadi gula sederhana glukosa dan galaktosa.Laktase diproduksi oleh sel-sel yang
dikenal sebagai enterosit yang melapisi saliran usus. Laktosa yang tidak diserap
mengalami fermentasi oleh bakteri dan bisa menyebabkan gangguan gas dan usus.
4. Lipase
Lipase berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol (alkohol gula
sederhana). Lipase diproduksi dalam jumlah kecil oleh mulut dan perut, dan dalam
jumlah yang lebih besar oleh pankreas.

33
5. Protease
Enzim ini juga disebut peptidase atau proteinase.Fungsi enzim pencernaan ini memecah
protein menjadi asam amino. Selain itu, mereka berperan dalam berbagai proses tubuh,
termasuk pembelaan sel, pembekuan darah dan fungsi kekebalan tubuh.
6. Sukrase
Sukrase disekresikan oleh usus kecil, dimana ia memecah sukrosa menjadi fruktosa dan
glukosa, gula sederhana yang bisa diserap tutbuh. Sukrase ditemukan sepanjang vili
usus, tonjolan kecil seperti rambut yang melapisi usus dan membawa nutrisi kedalam
aliran darah.

34
BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi
ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini
dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan
dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih
sederhana.
Organ yang berperan dalam system pencernaan adalah:
7. Kelenjar ludah 15) Kantung empedu
4) Parotis 16) duodenum
5) Submandibularis (bawah rahang) 17) Saluran empedu
6) Sublingualis (bawah lidah) 18) Kolon
7) Rongga mulut 19) Kolon transversum
8) Amandel 20) Kolon ascenden
9) Lidah 21) Kolon descenden
10) Esofagus 22) Ileum
11) Pankreas 23) Sekum
12) Lambung 24) Appendiks/Umbai cacing
13) Saluran pankreas 25) Rektum/Poros usus
14) Hati 26) Anus

35
B. Saran
Dalam modul ini, hal yang harus diperhatikan adalah yaitu pada fungsi fungsi dari organ
pencernaan itu sendiri juga mekanisme kerjanya. Sehingga ketika kita memahami dengan baik
mekanismenya, maka kita akan terhindar dari beberapa penyakit yang dapat timbul dari pola
makan dan pola hidup yang salah terkait dengan sistem pencernaan itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell dkk. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga


Geneser. Finn. 1993. Textbook of Histology. Copenhagen: Munksgaard
Pack. Philip E. 2001. Anatomy and Physiology. New York: Hungry Minds
Surtiretna. Nina. 2006. Mengenal Sistem Pencernaan. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama
Wandy.2012. Pencernaan manusia. https://wandylee.wordpress.comdi akses 21 November
2016 19:30.
Sasrawan, Hedi.2012.System pencernaan pada manusia materi .
http://hedisasrawan.blogspot.co.id di akses 21 November 2016 19:35.
Admin. 2014. Digesti. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb1-Digesti.pdf (diakses pada
18 November 2016, pukul 16.00)

36

Anda mungkin juga menyukai