Pada tahun 1854, Clausius mengembangkan konsep kerja interior dan eksterior.
Konsep kerja interior untuk mengetahui atom mana yang saling bergantung satu sama
lain. Sedangkan konsep kerja eksterior untuk mengetahui atom yang timbul dari
pengaruh asing ke tubuh yang mungkin terpapar. Clausius kemudian membahas tiga
kategori untuk tempat kalor dapat dibagi yaitu:
- Panas dipekerjakan untuk meningkatkan panas yang benar-benar ada dalam
tubuh manusia.
- Panas bekerja untuk menghasilkan pekerjaan interior.
- Panas digunakan untuk memproduksi karya eksterior.
1|
Prodi Teknik Fisika
Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika No.2, Sleman, DIY
Dengan menggunakan konsep ini, Clausius kemudian mempresentasikan
formulasi entropi. Clausius mengatakan bahwa tidak ada proses yang memungkinkan
efek tunggal adalah bahwa panas mengalir dari reservoir pada suhu tertentu ke reservoir
pada suhu yang lebih tinggi.
Pada suatu sistem yang panasnya terisolasi, entropi hanya berjalan satu arah
(irreversibel). Entropi suatu sistem perlu diukur untuk menentukan bahwa suatu energi
tidak dapat dipakai untuk melakukan usaha pada proses-proses termodinamika, kecuali
pada energi yang sudah diubah bentuknya. Saat suatu energi diubah menjadi kerja atau
usaha, maka secara teoritis energi tersebut mempunyai efisiensi maksimum tertentu.
Selama melakukan usaha tersebut, maka entropi akan terkumpul dalam suatu sistem,
kemudian akan terdisipasi dalam bentuk panas buangan.
Entropi menunjukkan bahwa energi panas mengalir secara spontan dengan satu
arah dari daerah yang suhunya lebih tinggi ke daerah yang suhunya lebih rendah. Tidak
mungkin jika daerah yang suhu tinggi akan mengalir ke daerah yang suhunya lebih
tinggi jika tidak diberi usaha. Hal tersebut tentu tidak melanggar dari Hukum II
Termodinamika dan pernyataan Clausis.
Untuk lebih memahami konsep entropi, maka mari kita kembali pada bahasan
sebelumnya yaitu tentang atom di dalam tubuh manusia, kita dapat mengetahui bahwa
atom yang terdapat dalam tubuh manusia itu dulunya merupakan atom bebas yang
berada di luar tubuh manusia. Atom yang berada di luar tersebut akan masuk ke dalam
tubuh manusia silih berganti untuk menggantikan atom yang keluar dari tubuh manusia.
Selain itu beberapa atom tersebut ada yang diserap lebih banyak oleh manusia untuk
menyusun sel-sel manusia sehingga manusia dapat tumbuh dan berkembang. Pada
sistem dalam tubuh manusia tersebut mengakibatkan entropi semakin menurun karena
atom-atom menjadi lebih teratur di dalam tubuh manusia. Melihat bumi yang dihuni
oleh manusia, maka seharusnya entropi di dunia semakin lama semakin turun,
sedangkan pada Hukum II Termodinamika mengatakan bahwa entropi di dunia akan
selalu naik. Kenapa hal tersebut dapat terjadi? Penyebabnya adalah ruang lingkup atau
proses sistemnya dimana Hukum II Termodinamika ini berlaku pada sistem yang
terisolasi sempurna dan irreversible. Namun pada tubuh manusia, entropi akan semakin
menurun (negaitf) karena manusia bukanlah sistem terisolasi secara khusus. Sama
halnya dengan tumbuhan yang memiliki entropi rendah karena tumbuhan melakukan
fotosintesis untuk memakan karbon dan mengeluarkan oksigen yang akan digunakan
manusia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa organisme (manusia, hewan, dan
tumbuhan) memiliki entropi yang rendah dan itu tidak bertentangan dengan Hukum II
Termodinamika karena organisme bukanlah sistem yang terisolasi khusus, dan
organisme selalu melakukan usaha atau kerja untuk kelangsungan hidupnya.
3|
Prodi Teknik Fisika
Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika No.2, Sleman, DIY
DAFTAR PUSTAKA
4|
Prodi Teknik Fisika
Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
Jl. Grafika No.2, Sleman, DIY