PENDAHULUAN
Dengan demikian, kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan
profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik
dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik
menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus
dilakukan dan apa yang harus dihindari.
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui manfaat etika bekerja di laboratorium.
2. Untuk mengetahui etika-etika pada saat bekerja di laboratorium.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sering digunakan dalam proses percobaan adalah gelas piala, tabung reaksi,
erlenmeyer, gelas ukur, labu ukur, pipet tetes, pipet gondok dan buret
(Fujiati, 2002).
Laboratorium digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan yang
dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan
jasad renik. Bekerja di laboratorium selalu memungkinkan terjadinya suatu
kecelakaan. Satu-satunya jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut adalah
dengan bekerja secara cermat dan hati-hati. Peralatan merupakan suatu bagian
yang mendasari dalam pembentukan laboratorium, baik itu laboratorium yang
sederhana (praktikum) maupun untuk tujuan penelitian (laboratorium penelitian).
Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum
melakukan percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praktikum serta
menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang
praktikan (Lim, 1998).
4
5. Mencium isi botol, jangan mencium secara langsung, tetapi dengan
mendekatkan hidung dengan mulut botol. Menimbang, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam menimbang suatu zat, yaitu :
a. Penimbangan harus dilakukan dalam ruang tertutup.
b. Zat yang ditimbang harus diletakkan dalam gelas arloji atau botol
timbang.
c. Dilarang menimbang barang-barang panas sebelum didinginkan
terlebih dahulu.
d. Menjaga kebersihan timbangan.
6. Membersihkan alat-alat gelas volumetrik harus bebas dari lemak. Untuk
mengatasi hal tersebut terlebih dahulu dibersihkan dengan
menggunakan detergen. Apabila masih sulit untuk dibersihkan, maka
dapat digunakan larutan kalium dikromat. Setelah dibersihkan alat-alat
tersebut disimpan dengan posisi terbalik
5
3. Tidak menyentuh peralatan yang belum diketahui dan dikuasai
dengan baik prosedur kerjanya
4. Perlakukan bahan-bahan dengan semestinya.
5. Membilas setiap alat gelas dengan akuades setip habis dicuci.
6. Memberi label yang jelas untuk bahan yang disimpan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran