Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM PERAWATAN PERALATAN LABORATORIUM

DISUSUN OLEH: PRIMA PARAMITA 28102480 J

FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI D III ANALIS KESEHATAN UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2012

Perawatan Peralatan Laboratorium 1. Pengertian perawatan Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dalam kaitannya dengan perawatan peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai usaha preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik, siap beroperasi. Disamping itu perawatan juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menyetel atau memperbaiki kembali peralatan laboratorium yang sudah terlanjur rusak atau kurang layak sehingga siap digunakan untuk kegiatan praktikum para siswa.

2. Jenis perawatan Perawatan dapat dibedakan antara perawatan terencana dan perawatan tidak terencana. a. Perawatan terencana Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang diprogramkan, diorganisir, dijadwal, dianggarkan, dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, serta dilakukan monitoring dan evaluasi. Perawatan terencana dibedakan menjadi dua, yakni: perawatan terencana yang bersifat pencegahan atau perawatan preventif, dan perawatan terencana yang bersifat korektif. Perawatan preventif Perawatan preventif merupakan perawatan yang bersifat pencegahan, adalah sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk

mencegah terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan peralatan laboratorium. Perawatan korektif Perawatan korektif merupakan perawatan yang bersifat koreksi, yakni sistem perawatan peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan peralatan laboratorium pada kondisi standar, sehingga dapat berfungsi normal.

b. Perawatan tidak terencana Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan perawatan ini tidak direncanakan, dan tidak dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat kerusakan berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka juga disebut perawatan darurat.

3. Tujuan perawatan laboratorium Perawatan peralatan laboratorium memiliki beberapa tujuan yang mencakup: a. Agar peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai secara optimal b. Memperpanjang umur pemakaian c. Menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran d. Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai e. Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan f. Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak g. Menghindari terjadinya kerusakan fatal

4. Sistem Perawatan Laboratorium Dalam perawatan Laboratorium,sebelum penyusunan jadwal dan rencana kebutuhan biaya perawatan perlu dilihat unsur-unsur berikut ini: a. Obyek laboratorium yang akan dirawat. b. Sumber daya manusia sebagai tenaga perawatan. c. Sumber daya lain: alat, bahan, suku cadang, cara, waktu, dan biaya perawatan. 5. Pengelolaan Perawatan Laboratorium Pengertian pengelolaan Pengelolaan atau sering disebut manajemen adalah proses mengelola sumber daya untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Sumber daya yang dikelola meliputi 6 M, yakni: man, money, materials, machines, methods, dan minute (manusia, uang, bahan, mesin atau peralatan, metode atau cara, dan waktu). Sedangkan fungsi manajemen meliputi empat kegiatan, yakni: planning, organizing, actuating, dan controlling (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan). Dengan demikian manajemen dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan sumber daya manusia, biaya, bahan, mesin atau peralatan, metode atau cara, dan waktu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien. Efektivitas merupakan landasan untuk mencapai sukses. Jadi efektivitas berkenaan dengan derajat pencapaian tujuan baik secara eksplisit maupun implisit, yaitu seberapa jauh rencana dapat dilaksanakan dan seberapa jauh tujuan tercapai.Sedangkan efisiensi merupakan sumber daya minimal yang digunakan untuk mencapai kesuksesan itu. Jadi efisien berarti optimasi penggunaan sumber daya, yaitu yang termudah cara mengerjakannya,

termurah biayanya, tersingkat waktunya, teringan bebannya, terpendek langkahnya. Obyek perawatan laboratorium Sebagai obyek laboratorium yang perlu dilakukan perawatan diantaranya adalah: a. Ruang laboratorium, termasuk kebersihan lantai, kelembaban, ventilasi, penerangan. b. Perabot atau meubeler laboratorium, seperti almari, meja percobaan, meja kerja,rak, kursi. c. Peralatan administrasi dan dokumentasi laboratorium, seperti komputer, dan filenya, buku-buku manual. d. Sumber jaringan listrik, stop kontak, sekring, lampu. e. Training obyek dan perlatan dan mesin-mesin pelatihan. f. Aparatur dan perlengkapan percobaan. g. Instrumen dan alat-alat ukur h. Spesimen dan bahan-bahan untuk praktikum Sumber daya sistem perawatan laboratorium a. Tenaga perawat ( man ) Tenaga laboran/teknisi mempunyai tanggung jawab dalam merawat laboratorium yang dikelolanya. Salah satu tugas seorang laboran/teknisi adalah melaksanakan perawatan laboratorium yang meliputi pekerjaan menjaga, menyimpan, membersihkan, memelihara, memeriksa, menyetel kembali, bahkan bila perlu dan dibutuhkan dapat melakukan penggantian dan perbaikan komponen peralatan laboratorium yang rusak.

Untuk peralatan khusus dengan tingkat kerusakan yang sudah parah, dan perbaikannya juga memerlukan kemampuan profesional yang khusus, maka dapat memanfatkan tenaga teknisi ahli dari luar. Misalnya untuk

perbaikan peralatan ukur optik, peralatan ukur elektronik, yang konstruksinya sangat rumit. Untuk pekerjaan perawatan yang ringan dan rutin dapat melibatkan siswa praktikan. Misalnya dalam menjaga kebersihan ruang dan tempat praktik, menjaga kebersihan peralatan, membantu dalam penyimpanan peralatan. Untuk keperluan pencegahan terhadap kemungkinan kerusakan akibat kesalahan pemakaian sekaligus sebagai upaya pembinaan tanggungjawab mahasiswa, dapat peraturan dan tata tertip penggunaan peralatan di laboratorium

b. Biaya perawatan ( money ) Perawatan membutuhkan biaya, bahkan kadang-kadang biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan perawatan sangat mahal. Biaya perawatan dibutuhkan untuk berbagai hal, antara lain: Biaya pembelian bahan-bahan untuk perawatan, seperti sabun, carbol, kain lap, perekat, cat, bahan pengawet, pencegah jamur, dan sebagainya. Biaya pembelian suku cadang, seperti: kran air, kabel, mur baut, lensa optik, mouse komputer, dan sebagainya. Biaya pembelian peralatan perawatan, seperti: sapu, sikat, sulak, kuas, solder, tang, obeng, gunting, dan sebagainya. Upah tenaga perawatan jika perlu, khususnya apabila pekerjaan perawatan terpaksa harus mengundang pihak luar, misalnya ahli komputer. Biaya perawatan di atas perlu dihitung dan dimasukkan dalam usulan anggaran, sehingga tersedia dana untuk perawatan laboratorium secara rutin.

c. Bahan perawatan ( materials ) Yang dimaksud dengan bahan perawatan adalah seluruh jenis bahan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium. Bahkan untuk pekerjaan perawatan ini harus tersedia dengan jumlah yang memadai, karena bahan ini merupakan salah satu sumber daya yang sangat urgen untuk merawat semua peralatan laboratorium. Bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan perawatan peralatan laboratorium, antara lain: Bahan untuk pekerjaan kebersihan, seperti:sabun, carbol, kain lap, thinner, bahan pembersih alat-alat laboratorium, tempat sampah, kantong plastik, dan bahan pembersih lainnya. Bahan untuk pemelihara, seperti: bahan pengawet, minyak pelumas, bahan pelapis, bahan pelindung, pembungkus, pupuk tanaman dan makanan hewan pada laboratorium Biologi, pembasmi serangga, dan sebagainya. Suku cadang, seperti: seperti: kran air, kabel, mur baut, lensa optik, mouse komputer, dan sebagainya.

d. Peralatan perawatan ( machines ) Tersedianya alat-alat perawatan merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan perawatan laboratorium. Apabila laboratorium memiliki peralatan perawatan lengkap akan sangat mendukung terlaksananya program perawatan peralatan laboratorium. Peralatan untuk pekerjaan perawatan, tergantung dari jenis sarana atau fasilitas yang dirawat serta jenis kegiatan perawatannya. Peralatan perawatan laboratorium antara lain meliputi: Peralatan penyimpanan, misalnya almari, rak Peralatan pemeliharaan, misalnya alat pelumas, alat pelapis

Peralatan pemeriksaan, misalnya instrumen pengukuran Peralatan penyetelan kembali Peralatan perbaikan Peralatan perawatan yang sifatnya umum, sederhana, dan secara rutin sering dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan sebaiknya dimiliki oleh setiap laboratorium.

e. Cara perawatan ( methodes) Cara atau metode untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium yang dapat dilakukan antara lain dengan cara: Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui gambar atau

tulisan, peraturan, tata tertib bagi pengguna laboratorium/bengkel, memberi bahan pengawet Menyimpan, misalnya menyimpan peralatan laboratorium agar terhindar dari kerusakan. Membersihkan, agar peralatan laboratorium selalu bersih dari kotoran yang dapat merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi. Memelihara, misalnya dengan meminyaki peralatan mekanis, memberi makan hewan percobaan. Memeriksa atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahuiadanya gejala kerusakan. Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam kondisi normal atau standar Memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan peralatan laboratorium pada batas tingakat kerusakan tertentu yang masih

mungkin dapat diperbaiki sendiri, sehingga siap dipakai untuk praktikum mahasiswa. Mengganti komponen-komponen peralatan peralatan laboratorium yang sudah rusak.

f. Waktu perawatan ( minutes ) Waktu untuk perawatan peralatan laboratorium dapat dilihat dari tersedianya kesempatan atau waktu bagi pihak yang dilibatkan dalam kegiatan perawatan dan pemanfaatan kesempatan tersebut secara efektif dan efisien untuk melaksanakan kegiatan perawatan. Dari sisi obyek yang dirawat, jadwal pelaksanakan pekerjaan perawatan laboratorium dapat ditetapkan berdasarkan pada: Berdasarkan pengalaman lalu dalam suatu jenis pekerjaan perawatan alat yang sama peroleh pengalaman mengenai selang waktu atau frekuensi untuk melakukan perawatan seminimal mungkin dan seekonomis mungkin tanpa menimbulkan resiko kerusakan alat tersebut. Bagi laboran/teknisi yang telah berpengalaman dalam melakulan tugas perawatan peralatan laboratorium akan banyak memiliki informasi untuk membantu dalam menyusun jadwal perawatan. Berdasarkan sifat operasi atau beban pemakaian atau penggunaan peralatan laboratorium. Untuk obyek atau alat yang sering digunakan untuk kegiatan praktikum dan pemakainya banyak orang, maka obyek atau alat tersebut akan cepat kotor atau rusak. Untuk menjaga agar tetap bersih dan menghindari kerusakan, mestinya jadwal

perawatannya harus dibuat tinggi frekuensinya. Artinya obyek atau alat tersebut harus sering dilakukan perawatan.

Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan yang dimiliki laboratorium. Biasanya peralatan laboratorium yang baru dibeli dari pabrik dilengkapi dengan buku manual yang memuat petunjuk operasi dan cara serta jadwal perawatan alat tersebut. Informasi tersebut dapat dipakai sebagai rujukan dalam menyusun jadwal perawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Avidianto. 2010. Cara Menyimpan Alat dan Bahan di Laboratorium. http://devoav1997.webnode.com/news/cara-menyimpan-alat-dan-bahan-laboratorium/ (diakses 12 Oktober 2012)

Putra, Eka. 2011. Pedoman Peralatan Laboratorium. http://eka.blogspot.com. (diakses tanggal 12 Oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai