Anda di halaman 1dari 72

PETUNJUK PENGGUNAAN

PERALATAN LABORATORIUM
Oleh: Gunarno, S.Si.

MIKROSKOP BINOKULER

Kegunaan alat

Untuk mengamati objek-objek yang jaraknya jauh dari pandangan mata normal.
Pada pembelajran materi biologi digunakan pada saat studi ke lapangan untuk
mengamati/survey lingkungan, dapat memperbesar objek jauh sehingga dapat
mengamati objek/binatang dan tingkah lakunya.

Spesifikasi

Perbesaran: x10 x50.

Minimum luas pandang: 100 m2 pada jarak 1000 m.

Bagian-bagian alat

Pada gambar-1 diperlihatkan Bagian-bagian alat optik binokuler terdiri atas lensa
okuler, lensa objektif, dan prisma. Lensa okuler adalah lensa yang berfungsi sebagai
perbesaran objek dari bayangan objek yang dihasilkan lensa objektif. Prisma
berfungsi untuk membalikkan arah cahaya bayangan objek dan memfoukuskan
cahaya agar berada tepat dalam daerah perbesaran lensa okuler.
Gambar-1: Bagian-bagian alat Binokuler

Petunjuk penggunaan

1. Ambil binokuler dari kantungnya.

1. Buka penutup lensa objektive di bagian cerobong yang agak besar.

2. Letakkan posisi lensa okuler di mata sambil mengatur bukaan sudut horizontal.
agar sesuai dengan jarak kedua mata secara horizontal.

3. Bidik salah satu objek yang agak cukup jauh.

4. atur kecerahan dan ketajaman gambar objek dengan cara memutar lensa okuler
dengan pelan-pelan.

5. Setelah seselai menggunakan binokuler jangan lupa menutup kaca lensa objektif
dengan penutupnya.
Penggunaan dalam pembelajaran:

Siapakan teropong Binokuler untuk kegiatan-kegitan seperti di bawah ini:

Pada materi Biologi;

Menyelidiki jenis tumbuhan lumut yang tumbuh pada Bagian-bagian alat pohon

Menyelidiki dan mengamati tingkah laku hewan/burung di pohon

Menyelidiki dan mengamati tingkah laku hewan buas seperti buaya, kera di
lapangan

Pada materi IPBA;

Menyelidiki kedudukan ketinggian gunung

Menentukan perkiraan arah kemiringan tebing

Pada materi FISIKA;

Menyelidiki cara kerja pembentukan bayangan pada prinsip kerja teropong binokuler
seperti fungsi lensa objektif, okuler, dan prisma.
AUXANOMETER

Kegunaan

Auxanometer mini adalah alat ukur untuk mengukur pertumbuhan tanaman ke arah
meninggi. Auxanometer ini dirancang untuk mengamati pertumbuhan tanaman yang
pertumbuhannya cukup cepat seperti tanaman kacang-kacangan (kacang ijo),
tanaman rerumputan, dan yang lainnya. Auxamometer ini menggunakan skala
memanjang linier, dimana pembacaan skala pertumbuhan searah garis lurus ke atas
sesuai pertumbuhan tanaman.

Spesifikasi

Panjang penopang benang penarik: 150 mm;

Landasan dasar tempat tanaman: 150 x 200 mm;

Menggunakan skala garis/linier dengan ketelitian pembacaan pertumbuhan


tanaman sebesae: 1 mm;

Bagian-bagian alat

Bagian-bagian alat auxanometer terdiri atas landasan, dudukan skala, tali


penghubung ke tanaman, beban penarik, jarum penunjuk perubahan, dan puli-puli
pelicin tarik beban, lihat gambar-1.
Gambar- 1

Fungsi masing-masing bagian dari alat adalah sebagai berikut:

Landasan, tempat meletakkan pohon kecil yang akan diukur


pertumbuhannya;
Tali penghubung, tali untuk menghubungkan ke bagian ujung tanaman;
Puli, sebagai pengarah tali dan sebagai pelicin tarikan beban.
Skala, untuk membaca perubahan pertumbuhan dengan skala terkecil
(ketelitian) dalam satuan mm;
Jarum penunjuk, untuk pembacaan perubahan pada skala;
Beban penarik, untuk menarik tali penghubung ke tanaman;

Penggunaan dalam pembelajaran

1. Siapkan peralatan dan bahan sebagai berikut :

Tanaman kacang hijau (kecambah yang baru tumbuh) dalam pot kecil
atau mangkok plastik kecil bekas agar-agar;

Auxanometer ;
Pinsil;

2. Semua alat dan bahan yang tersedia disusun seperti pada gambar-2.

Gambar-2

3. Beri tanda pada bagian skala, tepat di ujung jarum penunjuk.


4. Simpan dan biarkan tanaman di tempat yang agak kurang cahayanya, (tidak
terkena cahaya langsung) selama 5-10 Jam. Tergantung kesegaran
tanaman.
5. Amati perubahan selama waktu yang ditentukan tersebut.
6. Lakukan pengamatan untuk beberapa kali.
7. Catat data hasil pengukuran perubahan jarum untuk setiap waktu
pengamatan.
8. Masukkan datanya dalam tabel untuk mencari rata-rata kecepatan, kemudian
hitung kecepatan rata-rata pertumbuhaan tanaman.
9. catatan: Kecepatan pertumbuhan adalah perubahan skala dibagi dengan
waktu pengamatan. Misal selama 5 jam naik 1 mm. Maka kecepatan tanaman
adalah : 1 mm/5 jam = 0.2 mm/jam.
GAMBAR DINDING BAGIAN-BAGIAN ALAT TUMBUHAN

Kegunaan

Untuk mengenali bagian-bagian alat tumbuhan tentang gambaran mikroskopis dari


bagian-bagian dan fungsi-fungsi tumbuhan tingkat tinggi.

Spesifikasi

Memuat gambar detail daun, detail batang/kambium, dan detil akar;

Ukuran : kira-kira (70x 100 ) cm;

Kertas: Kwalitas baik dan berpelindung U.V;

Dilengkapi bingkai/penggantung bahan plastik;

Bagian-bagian

Gambar dinding bagian-bagian tumbuhan memuat gambar tentang bagian-bagian


tumbuhan seperti diperlihatkan pada gambar-1.
Gambar- 1

Cara penggunaan

1. Ambil gambar dinding dari lemari carta (wooden box) dengan hati-hati.

2. Letakkan gambar dinding di depan papan tulis kelas.

3. Pada kegiatan pembelajaran, siswa disuruh melihat dan mengamati bagian-


bagian gambar ini.

Penggunaan dalam pembelajaran

Pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan gambar dinding ini, siswa


disiruh untuk melihat dan mengamati deskripsi gambar. Kegiatan siswa setelah
mengamati dan mempelajari gambar, siswa disuruh untuk menjawab beberapa
pertanyaan, misalnya sebagai berikut.

a. Sebutkan bagian-bagian akar yang berperan pada pengambilan air dalam


tanah?
b. Apa perbedaan bentuk penampang akar dibanding bentuk penampang
batang?

c. Dimanakah letak stomata dalam daun?

d. Apa fungsi buluh akar?

MESIN IMPULSE DAN BOLA PROJEKTILE

Kegunaan

Mesin impuls atau mesin dorong atau pula balistik dapat digunakan untuk
menyelidiki hubungan gaya, massa, percepatan, dan analisa gerak tentang Hukum
Newton-1 dan Hukum Newton-2. Alat ini dapat digunakan untuk menunjukkan
hubungan pengaruh gaya gravitasi terhadap benda, gaya-gaya yang bekerja
terhadap benda selama gerak jatuh, dan gaya nol arah horizontal (gesekan udara
diabaikan) tetapi benda bergerak (hukum Newton-1).

Spesifikasi

Bahan: kayu dan logam;

Cara kerja menggunakan sistem pegas tekan dengan kepala penekan pegas
menggunakan bahan plastik sehingga aman bagi pemakai;

Jarak tempuh bola minimal : 300 mm;

Dapat memperagakan bola jatuh vertikal dan bola jatuh lintasan parabola
secara serempak bersama-sama.
Bagian-bagian alat

Bagian-bagian alat mesin impuls adalah, lihat gambar-1.

Gambar- 1(a)
Gambar-1 (b)

Cara penggunaan

1. Letakkan mesin impulse pada statif seperti pada gambar-1(b).

2. Tekan kepala mesin impulse arah horizontal ke dalam hingga berbunyi klik dan
lepaskan, lihat gambar-1(c ).

gambar-1(c ).

3. Simpan bola pertama yaitu bola peluncur pada bagian tempat bola peluncur

4. Simpan bola kedua (bola jatuh) pada poros jarum.

gambar-1(d ).

5. Coba lakukan penekanan pada tombol, apakah kedua bola jatuh!

Penggunaan dalam pembelajaran

Tujuan percobaan: Menyelidiki hubungan waktu jatuh meluncur terhadap gerak jatuh
bebas.

Kegiatan:
1. susun alat seperti pada gambar-1 (b).
2. Sediakan dua buah stopwatch untuk mengukur waktu jatuh kedua bola.
3. Tekan tombol peluncur , tentukan waktu bola jatuh A dan bola jatuh B.
4. Lakukan beberapa kali pengamatan, dan simpan hasilnya dalam tabel-1

no Waktu Jatuh Bola A Waktu Jatuh Bola B


1 Tabel-
2 1.

3
4
5 5. D
ari tabel-1 , apakah ada perbedaan waktu tempuh bola sampai ke lantai?
6. Dengan melihat waktu jatuh kedua bola dalam tabel-1. Gaya apa saja yang
bekerja pada bola A? Dan Gaya apa saja yang bekerja pada bola B?
7. Bola A meluncur ke arah mendatar Hukum apakah yang mendukugn pada
gerakan meluncur horizontalnya?
8. Apa kesimpulanmu selama kegiatan ini, dan apa kesanmu dari percobaan
ini?

BAROMETER

Kegunaan

Digunakan untuk mengetahui dan meyakinkan adanya perbedaan tekanan udara


akibat ketinggian permukaan Bumi.

Spesifikasi

Jenis barometer: Barometer dinding;


Skala pembacaan : 95 107 kPa;

Bahan pelindung : plastik. Dan logam;

Ukuran : Dia. 10 cm.

Bagian-bagian

Bagian-bagian alat barometer terdiri jarum petunjuk, skala dalam satuan KiloPascal
(Kpa) atau setara dengan mmHG, dan badan barometer yang terbuat dari bahan
logam dan plastik, lihat gambar-1.

Gambar-1

Petunjuk penggunaan

Barometer ini telah dikalibrasi berdasarkan oleh pabrik sehingga skala yang
ditunjukkan barometer sudah menyatakan skala tekanan pada saat kondisi tempat
dimana anda berada.

Untuk menguji atau melihat apakah barometer dapat bekerja dengan baik sesuai
perubahan jarum skala dengan tekanan udara, anda dapat membawanya ke tempat
yang lebih tinggi atau memasukkannya dalam suatu ruang yang dapat di atur
tekanan udaranya. Secara sederhananya anda dapat lakukan penempatan
barometer dalam balon karet dan ditiup sampai balon menggembung. Berikan
tekanan pada balon sambil memperhatikan jarum barometer. Jika jarum bergerak,
maka barometer masih baik. Simpanlah barometer ini di tempat yang kering atau di
letakkan pada dinding kelas atau ruang praktik yang tidak lembab.

Penggunaan dalam pembelajaran

Dalam percobaan-percobaan yang terkait dengan pengaruh tekanan udara seperti


pada percobaan penentuan titik didih air, kecepatan bunyi, pemuaian gas dan hal-
hal lainnya yang berkenaan dengan faktor koreksi atas ketidakpastian pengukuran
perlu dipertimbangkan besaran tekanan udara sekitar. Untuk masing-masing daerah,
tentunya dapat terjadi perbedaan, bergantung pada ketinggian di atas permukaan
laut. Sebagai pedoman skala barometer estndar, bahwa pada permukaan laut atau
di dekat pantai tekanan udara adalah sebesar 760 mmHg atau 76 Kpa.

BOK LEMARI GAMBAR DINDING

Kegunaan

Untuk tempat gambar dinding agar tidak mudah rusak oleh debu, air, serangga, dan
untuk melindungi perubahan warna gambar oleh pengaruh cahaya UV yang kuat.

Spesifikasi

Ukuran boks lemari : 120 x 90 x 15 cm;

Bahan dari: Kayu dengan kwalitas estndar;


Dilengkapi pemegang dan kunci di bagian depan;

Mudah untuk meletakkan gambar dinding secara tegak.

Bagian-bagian alat

Boks sebagai alat penyimpan gambar dinding ini terdiri atas kotak tempat menyimpan
gambar dinding yang dilengkapi dengan penutup yang dapat terkunci, lihat gambar-1.

Gambar-1

Petunjuk penggunaan

1. Buka boks lemari gambar dinding dan beri kapur barus agar terhindar dari
binatang-binatang kecil.
2. Gulungkan gambar dinding hingga mengecil sampai diameter terkecil.
3. Masukkan gambar dinding dengan meletakkannya tegak lurus.
4. Jangan lupa setiap selesai digunakan diletakkan kembali gambar dinding
sesuai semula pada boks ini.
Penggunaan dalam pembelajaran

Sebagai alat pendukung untuk keperluan


perawatan gambar dinding yang disimpan
di laboratorium.

GAMBAR DINDING METODE PENYERBUKAN

Kegunaan

Untuk memperlihatkan cara-cara atau metoda penyerbukan yang terjadi di alam dan
yang diusahakan oleh manusia. Gambar ini memperlihatkan perbedaan antara
penyerbukan alami dan penyerbukan dengan usaha manusia. Disamping itu untuk
mempelajari pengenalan bagian-bagian tumbuhan tentang gambaran
mikroskopisnya dari bagian bagian dan fungsi-fungsi tumbuhan tingkat tinggi.

Spesifikasi

Memperlihat penyerbukan dengan cara alami oleh kelelawar dan tawon serta
gambar yang memperlihatkan cara penyerbukan dengan usaha manusia;

Ukuran : kira-kira (70x 100 ) cm;

Kertas: Kwalitas baik dan berpelindung U.V;

Dilengkapi bingkai/penggantung bahan plastik;


Bagian-bagian

Gambar dinding Bagian-bagian alat tumbuhan memuat gambar tentang bagian-


bagian alat tumbuhan seperti diperlihatkan pada gambar-1.

Gambar- 1

Cara penggunaan

1. Ambil gambar dinding dari tempatnya (wooden box) dengan hati-hati.

2. Letakkan gambar dinding di depan papan tulis kelas.

3. Pada kegiatan pembelajaran, siswa disuruh melihat dan mengamati bagian-


bagian alat dari gambar ini.

Penggunaan dalam pembelajaran

Pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan gambar dinding, siswa disuruh


atau ditugasi untuk melihat dan mengamati deskripsi gambar. Kegiatan siswa
setelah mengamati dan mempelajari gambar, siswa disuruh untuk menjawab
beberapa pertanyaan, misalnya sebagai berikut.
a. Sebutkan cara-cara penyerbukan yang terjadi di alam?

b. Jelaskanlah, bagaimanakah proses penyerbukan yang dilakukan dengan cara


usaha manusia?

CATU DAYA DIGITAL

(POWER SUPPLY DIGITAL)

Kegunaan
Sebagai penyedia daya untuk beberapa percobaan yang
menggunakan arus dan tegangan yang konstan dan tegangan
dan arus keluaran yang dapat diatur sesuai kebutuhan
percobaan.
Spesifikasi
Tegangan keluaran bervariasi secara linier dan dapat diatur dari (0 30) V;

Tegangan masukan daya : 220 Volt /50 Herz;

Arus maksimum : 3 Ampere;

Peraga meter arus dan tegangan keluaran jenis : Digital Display;

Tegangan dan arus: konstan;

Memuat tombol pengatur tegangan kasar dan halus;

Memuat tombol pengatur arus kasar dan halus;

Dilengkapi pelindung dari pemakaian daya berlebih;

Arus dan tegangan dapat diatur .


Bagian-bagian alat

Bagian-bagian alat peralatan dari catu daya digital yaitu;


pengaman sekering yang terdapat di bagian belakang. Kabel
AC untuk menghubungkan ke sumber daya PLN.

Gambar-1(a) : Bagian-bagian catu daya


digital

Pada bagian panel memuat tombol-tombol; terminal negatif,


terminal positif, tombol penghidup daya, tombol pengatur
nilai tegangan keluaran, tombol pengatur nilai tegangan
keluaran halus, peraga digital display nilai tegangan keluaran,
peraga digital display nilai arus tegangan keluaran, peraga
digital display nilai arus tegangan keluaran halus, kabel AC
ke penghubungan jaringan PLN.
Cara Penggunaan
1. Masukkan kabel AC pada jaringan PLN 220 Volt/50 Hz.

2. Hidupkan catu daya dengan menekan tombol penghidup daya.

3. Atur arus keluaran dengan memutar tombol arus dan pengatur arus halus sesuai
kebutuhan sambil memperhatikan peraga display digital.

4. Atur tegangan keluaran dengan memutar tombol tegangan dan pengatur


tegangan halus sesuai kebutuhan sambil memperhatikan peraga display digital.

Penggunaan dalam pembelajaran


Kegiatan Percobaan :

Menyelidiki hubungan tegangan dan arus

Peralatan tambahan yang diperlukan

bola lampu kecil 3,8 volt (diperoleh dari kit listrik);

dudukan bola lampu (diperoleh dari kit listrik);

Kabel penghubung;
Gambar-1(b)

Perangkaian percobaan

Susun catu daya digital, bola lampu, dan kabel penghubung sesuai rangkaian pada gambar
1(b).

Atur tegangan keluaran mula-mula 1 volt, berapa arus yang


dikeluarkan oleh catu daya. Catat arus yang ditunjukkan pada
layar monitor catu daya. Untuk tegangan yang lainnya yang
tertera dalam tabel-1 isikan hasil pengamatanmu !

Tabel-1
No Tegangan keluaran (volt) Arus keluaran (volt)
1 .
1.5 .
2 .
2.5 .
3. .
3.5 .
Buat grafik hubungan antara arus dan tegangan

Catatan:

Karena bola lampu batas tegangannya 3,8 volt, oleh karena itu usahakan dalam
percobaan dengan menggunakan lampu ini, tegangan jangan melewati lebih dari 3,8
volt yang terbaca pada layar peraga catu daya.

Apa kesimpulanmu tentang hubungan arus terhadap tegangan berdasarkan grafik hasil
percobaan? Buatlah kesimpulannya.

GENERATOR DAN TURBIN AIR


Kegunaan
Kegunaan generator listrik adalah sebagai pembangkit listrik dan turbin air adalah
sebagai sebagai penggerak generator listrik. Alat ini dapat digunakan pula untuk
mendemostrasikan prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Spesifikasi

Generator; Ukuran landasan : 14 x 10 cm. bagian-bagian generator (Rotor dan stator) terlihat
jelas dan dapat dihubungkan ke turbin.

Turbin air; Ukuran turbin : 78 mm x 78 mm x 45 mm. Bahan : Plastik. Poros kincir


dilengkapi puli plastik dia. 12 mm dan berada di luar turbin.

Bagian-bagian

(a) (b)

Gambar-1: Generator dan turbin air

Bagian-bagian turbin air


Bagian pipa masukan air, bagian pipa keluaran air, puli penghubung daya ke
generator, kincir turbin, landasan turbin, badan turbin terletak pada landasan turbin
air, dan sebuah selang ke penghubung bejana air dan turbin air serta satu buah
selang untuk pengeluaran air.

Bagian-bagian generator

Generator listrik, landasan generator, lampu indikator arus, puli penghubung ke


turbin air dan karet sabuk ke penghubung turbin air.

Cara penggunaan

Dalam penggunaannya, kedua alat ini saling berhubungan, dimana turbin airnya
adalah sebagai penggerak generator listrik. Susunan keseluruhan dalam
perangkaian kedua alat tersebut ditunjukkan pada gambar-1(c ).

Gambar-1 (c )

Penggunaan dalam pembelajaran

Kegiatan percobaan siswa yang dapat dilakukan antara lain:


o Menyelidiki putaran turbin terhadap ketinggian air ;
o Menyelidiki hubungan tenaga air terhadap daya listrik
yang dihasilkan (indikator daya dapat dilihat secara
kwalitatif dari perubahan nyala lampu).

MINI KIT LISTRIK

Kegunaan

Kit ini digunakan untuk mempelajari, mendemonstrasikan, dan menyelidiki tentang;


hubungan rangkaian seri dan rangkaian paralel, bahan isolator-konduktor, prinsip
kerja generator listrik dan listrik induksi, perubahan energi listrik menjadi panas,
aplikasi prinsip kerja bimetal pada perangkaian alarm kebakaran, perubahan energi
listrik menjadi energi bunyi/suara, prinsip kerja motor listrik, prinsip kerja lampu
kedap kedip, (flip-flop), dan tentang bagaimana terjadinya gaya listrik dari muatan
elektrostatik beserta sifat-sifat muatan listrik.

Spesifikasi

Papan landasan : 25 x 40 x 3 cm;

Model pendulum lampu kedap kedip terdiri atas bola bandul pendulum dan kait
kawat sebagai penghubung arus;

Model alarm kebakaran terdiri atas bimetal yang dikontruksikan sebagai sakelar
listrik;

Rangkaian seri-paralel masing-masing memuat dua buah lampu yang disusun


seri dan yang lainnya disusun paralel;
Model motor listrik terdiri atas kumparan dan medan magnet tetap yang
diletakkan di tengah-tengah kumparan;

Model elektrostatik terdiri atas dua buah bola yang mudah dimuati muatan listrik
statis;

Pengubah energi listrik menjadi energi panas terdiri atas filamen kawat pijar
yang dililit dan dibentangkan pada kedua terminal bahan konduktor.

Bagian-bagian alat

Mini kit listrik terdiri dari beberapa rangkaian percobaan yang masing-masing semua
peralatannya sudah tertata dalam satu papan landasan sehingga seperti yang
ditunjukkan pada gambar-1. Bagian-bagian alatnya terdiri atas rangkaian
percobaan:
1. menyelidiki hubungan seri-paralel;
2. menyelidiki perubahan energi listrik menjadi suara/bunyi;
3. menyelidiki perubahan energi listrik menjadi gerak;

4. menyelidiki prinsip kerja bimetal pada perangkaian alarm kebakaran;


5. menyelidiki perubahan energi gerak menjadi energi listrik;
6. menyelidiki prinsip kerja motor listrik;
7. menyelidiki prinsip kerja generator listrik dan Gaya Gerak Listrik (GGL) induksi;
8. menyelidiki perubahan energi listrik menjadi energi panas;

9. Menyelidiki prinsip kerja bandul lampu kedap kedip;


10. menyelidiki sifat-sifat listrik statik (elektrostatik).
Gambar-1: Bagian-bagian alat mini kit listrik

Petunjuk penggunaan
Sebelum menggunakan alat minikit listrik hendaknya anda menyediakan
sepotong lilin, dua buah batere 1.5 volt, serpihan kertas, kabel penghubung, kain
planel dan mistar plastik;
Siapkan minikit listrik di atas meja datar;

Pasang pada dudukan batere dua buah batere 1.5 volt ;


pasang lilin pada dudukan lilin di bagian model alarm kebakaran;
setelah itu anda siap untuk merangkaikan bentuk-bentuk rangkaian percobaan
sebagai berikut.

1. Perangkaian rangkaian seri


Untuk perangkaian seri hubungkan dengan menggunakan kabel penghubung
arus antara salah satu terminal lampu seri dengan kutub positif batere,
kemudian hubungkan pula terminal lampu seri yang lainnya dengan bagian
batere kutub negatifnya., kedua lampu harus menyala dan bila lampu satu
dibuka lampu yang lainnya padam, Lihat gambar-1(a)
Gambar-1(a)

2. Perangkaian hubungan rangkaian paralel

Untuk perangkaian paralel hubungkan dengan menggunakan kabel


penghubung arus antara salah satu terminal lampu paralel dengan kutub
positif batere, kemudian hubungkan pula terminal lampu paralel yang lainnya
dengan bagian batere kutub negatifnya., kedua lampu harus menyala. Coba
buka salah satu lampu, maka lampu yang lainnya masih tetap menyala. lihat
gambar-1 (b)

Gambar-1(b)

3. Perangkaian uji isolator-konduktor

Hubungkan salah satu terminal ujung model isolator-konduktor dengan kutub


negatif batere. Kemudian hubungkan terminal yang lainnya ke lampu susun
seri. Dari lampu susun seri dihubungkan ke batere bagian positif, lihat
gambar-1 (c)
Gambar-1(c )
gambar hubungnya adalah seperti ditunjukkan pada gambar-1.1.

4. Perangkaian generator listrik

Pada perangkaian percobaan ini, hubungan antara generator dan lampu


(lampu LED) telah terpasang. Untuk mencoba rangkaian model generator ini
lakukan pemutaran tombol pemutar pada badan generator/badan kumparan.
Putar dengan agak cukup cepat sampbil memperhatikan nyala lampu. Jika
lampu menyala berarti generator sudah jalan, lihat gambar-1(d)

Gambar-1(d): Model generator listrik

5. Perangkaian perubahan energi listrik menjadi energi panas


Sebelum menghubungkan perangkaian model ini siapkan terlebih dulu
serpihan kertas kering. Hubungkan dengan menggunakan kabel masing-
masing terminal kutub model perubahan listrik ke panas dengan batere, lihat
gambar-1(e). Tunggu beberapa saat sampai pada filamen pemanas terlihat
bara merah, coba serpihan kertas pasangkan pada filamen pemanas dengan
hati-hati. Jika kertas terbakar berarti perangkaian anda sudah benar.

Gambar-1(e)

6. Perangkaian model prinsip kerja bimetal dan alarm kebakaran

Model ini mendemonstrasikan penggunaan cara kerja bimetal dalam


perangkaian alarm kebakaran sederhana. Bimetal pada rangkaian ini
difungsikan sebagai penghubung arus jika terkena panas. Posisi bimetal
diletakkan sedemikian rupa, sehingga mudah dilakukan pemanasan terhadap
bimetalnya. Pemanasan dalam perangkitan dilakukan dengan menyalakan
api lilin di bawah bimetal. Dalam perakitannya sebagai alarm kebakaran,
ujung kedua terminal masing-masing dihubungkan dengan alat lainnya yaiu
dengan batere dan spiker buzzer, lihat gambar-1(f)
Gambar-1(f)

7. Perangkaian motor listrik

Motor listrik adalah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi
gerak. Pada minikit listrik ini, model motor listrik dirancang sedemikian rupa
sehingga mudah untuk dipahami siswa cara kerjanya yaitu jila sejumlah lilitan
dialiri arus listrik akan menimbulkan medan magnet (prinsip magnet induksi)
di sekitarnya. Arah medan magnet tergantung pada arah lilitan. Untuk lilitan
berbentuk lignkaran arah medan magnet tegak lurus arah sumbu pusat
lingkaran. Jika medan magnet yang dibangkitkan ini berinteraksi dengan
medan magnet tetap, yaitu kita ketahui bahwa kutub yang senama akan tolak
menolak dan kutub yang tidak senama tarik menarik. Berdasarkan konsep ini,
maka lilitan jika dialiri listrik disimpan di atas medan magnet tetap, maka lilitan
akan tertolak, karena porosnya terikat dan terhubung arus dari sumbu. Poros
dan penopang poros saling bersentuhan. Lubang sumbu poros dibuat agak
longgar agar terjadi sesaat setelah ditolak terhubungkan kembali. Keadaan
tolak menolak terjadi secara berurutan yaitu ketika hubungan arus dari sumbu
terputus dan tersambung kembali secara berulang. Dalam perangkaian
menjadikan motor listrik berputar pada model minikit listrik ini susunan
hubungan susunannya dengan batere seperti diperlihatkan pada gambar-
1(g).
Gambar-1(g)

8. Perangkaian bandul lampu kedap kedip

Bandul dengan bola pejal tergantung pada tiang dimana di antara lengan
bandul diletakkan kait penghubung arus. Ketika lengan bandung diayunkan,
terjadi ayunan bolak-balik. Ayunan lengan bolak balik dimanfaatkan untuk
menyentuh kawat kait penghubung arus ke rangkaian listrik. Pada saat
lengan bandul menyentuh kawat kait sebelah kanan lampu kiri menyala dan
sebaliknya pada saat lengan bandul menyentuh kait sebelah kanan lampu
sebelah kiri menyala. Keseluruhan perangkaian lampu kedap-kedip dengan
menggunakan lama waktu kedipan lampu dengan ayunan bandul ditunjukkan
pada gambar-1(h).

Gambar-1(h): Perangkaian Bandul Lampu Kedap kedip


Penggunaan dalam pembelajaran

Dalam penggunaannya di dalam kegiatan dengan siswa. Siswa dalam melakukan


kegiatan pengamatan, penyelidikan, dan perakitan dapat dilakukan dengan
menggunakan metode tugas, metode proyek, atau demonstrasi. Perakaitan
rangkaian dapat dilakukan dengan mengikuti cara-cara yang telah dijelaskan pada
masing-masing perangkaian seperti dalam petunjuk penggunaan yang telah
diuraikan di atas.

Hal-hal penting dalam kegiatan siswa dalam perangkaian masing-masing percobaan


adalah sebagai berikut:

1. Pada percobaan rangkaian seri siswa disuruh mencoba membuka salah satu
lampu. Kemudian disuruh mengamati bola lampu yang kedua. Pertanyaan yang
perlu diberikan kepada siswa di antaranya sebagai berikut.

Mengapa bola lampu kedua padam saat bola lampu yang satu dimatikan?

2. Pada percobaan parallel siswa disuruh mencoba membuka salah satu lampu.
Kemudian disuruh mengamati bola lampu yang kedua, siswa diberikan
pertanyaan sebagai berikut.

Mengapa bola lampu kedua menyala pada saa bola lampu yang satu
dimatikan
3. Pada percobaan isolator-konduktor konsep penting yang perlu dipahami adalah
tentang bahan yang dapat dialiri arus listrik, oleh karenanya pada saat
pembelajran berlangsung hendaknya siswa diberi pertanyaan sebagai berikut.
Apakah kesimpulan anda tentang jenis bahan ditinjau dari segi penghantaran
arus listrik?
4. Pada percobaan atau demonstrasi tentang prinsip kerja generator listrik, konsep
penting yang perlu dipahami siswa yaitu gerakan medan magnet mengimbas
kumparan dapat menyebabkan pada kumparan terjadi aliran arus listrik. Berikan
pertanyaan kepada siswa seperti :
Apakah pengaruh gerak putar magnet di dalam lubang kumparan terhadap
kumprannnya sendiri?
Kemanakah arah medan magnet magnet tetap yang diletakkan di bagian dalam
kumpran?
5. Hal penting pada percobaan prinsip kerja bimetal dan penerapan sebagai alarm
kebakaran yang perlu diketahui siswa adalah prinsip kerja bimetal. Jelaskanlah
kepada siswa bahwa bimetal tidak selalu dalam bentuk dua logam berbeda yang
dilekatkan menjadi satu atau dikeling. Bimetal dapat dibuat dari bahan jenis
logam tertentu yang pada proses pembuatannya bagian dari salah satu
lapisannya sudah diproses menjadi bimetal. Jenis bimetal ini terlihatnya seperti
satu jenis logam yang sama, tetapi sebenarnya bimetal tipe ini pada bagian
permukaannya sudah dilapisi dengan bahan tertentu atau campuran tertentu
sehingga terjadi perbedaan koefisien pemuaian di antara kedua lapisan logam.
Karena adanya perbedaan lapisan jenis logam yang berbeda, maka apabila
terkenai panas akan melengkung ke satu arah. Pada kegiatan dengan siswa,
siswa disuruh mengamati gerakan melengkungnya bimetal pada saat dipanasi.
Untuk melihat perubahan pelengkungan bimetal agar sangat jelas terlihat, ada
baiknya menggunakan lup/kaca pembesar. Berikan pertanyaan kepada siswa,
seperti pertanyaan berikut

Bagian sisi logam yang manakah yang pemuaiannya besar?

Jika bimetal pada saat dipanaskan menempel pada logam yang lain yang
berada di dekatnya, dapatkah bimetal yang demikian berfungsi sebagai sakelar
panas?
Selanjutnya siswa diajak untuk merangkai rangkaian alarm sederhana.

6. Pada percobaan demonstrasi pengenalan prinsip kerja motor listrik, hal-hal yang
penting dipahami siswa adalah tentang konsep magnet induksi yaitu magnet
yang dibangkitkan penghantar arus karena penghantar arus tersebut dialiri arus
listrik.

7. Pada percobaan perubahan energi listrik menjadi panas, hal yang perlu
mendapat pemahaman siswa adalah pemahaman aliran arus listrik pada bahan
dengan hambatan yang kecil akan membangkitkan panas pada hambatan
tersebut..
8. Pada percobaan dengan bandul lampu kedaf kedif siswa diajak untuk
menjelaskan bagaimana lampu kedap kedip itu bisa terjadi. Suruhlah siswa untuk
menjelaskan prinsip kerjanya berdasarkan pengetahuan siswa tentang hubugnan
rangkaian tertutup hubungan seri paralel dan lainnya.

MODEL INDUKSI LISTRIK


Kegunaan
Induksi Listrik Model Transformator
Untuk menyelelidiki perpindahan gaya gerak linstrik (GGl)
induksi ke GGL yang lebih rendah atau lebih tinggi. Dapat
Untuk menjelaskan induksi antar dua kumparan (prinsip kerja
transformator).
Induksi Listrik Model Pengait
Untuk menyelelidiki perubahan induksi listrik menjadi
magnet induksi dan penggunaannya dalam memindahkan
benda-benda yang dapat ditarik magnet.

Spesifikasi
Memuat dua dua jenis model induksi listrik : induksi
listrik model transformator dengan dua selongsong (kecil
dan besar) dan jenis induksi listrik model pengait dengan
dilengkapi inti-I;
Induksi listrik model transformator : tipe sumbat, dengan diameter kumparan
0.5. Selongsong kecil dapat dikeluar-masukan dalam selongsong kecil,
masukan tegangan AC 3-6 volt;
Induksi listrik model pengait : tipe-U dengan kedua kaki dipasang kumparan
dan masing-masing dilengkapi 2 buah terminal masukan arus, Inti U
berpengait di bagian atasnya, dan inti-I berpengait. Tegangan masukan DC 3-
6 Volt;
Ukuran tinggi selongsong kumparan keduanya : 10 Cm
Diameter selongsong kumparan keduanya: 3 cm.

Bagian bagian
Induksi Listrik model transformator terdiri atas; terminal
masukan arus, terminal keluaran arus, dua buah selongsong
kumparan kecil dan besar. Induksi Listrik model pengait
terdiri atas; Inti U berpengait yang kedua kaki.
(a) (b)

Gambar-1: Model Induksi Listrik

Petunjuk Penggunaan Induksi Listrik


Model Transformator
Sediakan sumber arus catu daya umum yang memuat arus keluaran AC. Sediakan
bola lampu 3,8 volt (bola lampu senter) dan kabel penghubung bersteker 4 buah.
Rangkai susunan peralatan ditunjukkan seperti pada rangkaian gambar-1 (c).
Gambar-1( c)

Petunjuk Penggunaan Induksi Listrik


Model Pengait
Sediakan sumber arus catu daya umum yang memuat arus keluaran DC. Sediakan
beberapa paku kecil dan kabel penghubung bersteker 4 buah. Rangkai sususnan
peralatan seperti ditunjukkan pada gambar-1 ( d ).

Gambar-1( d )

Penggunaan dalam pembelajaran


Kegiatan percobaan siswa yang dapat dilakukan antara lain:
o Menyelidiki cara dan prinsip kerja transformator, lihat
rangkaian gambar-1(c );
o Menyelidiki hubungan tegangan masukan dan keluaran
keluaran arus induksi;
o Mengaplikasikan/menerapkan prinsip arus induksi dalam
membuat magnet induksi dan penggunaannya dalam
memindahkan benda yang dapat ditarik magnet, lihat
gambar-(d ).

OSILOSKOPE

Kegunaan
Untuk menyelidiki pola gelombang listrik, mengukur waktu periode atau frekuensi,
dan menyelidi bentuk-bentuk gelombang lainnya.

Spesifikasi
Simpangan vertikal :

- Penyabung masukan : DC, AC, ( GND );

- Jangkauan kedudukan berkas cahaya garis : dapat dikalibrasi;

- Impedansi masukan: a. langsung; 1 Mohm, toleransi 5 %, 50pF. b. melalui


pelemahan pelacak: 10 M Ohm, 15pF ( 10:1);

- Tegangan max. Masukan : 300 V (DC + AC puncak);

- Lebar jangkauan frekuensi: 10Hz sampai 10 MHz, - 3dB.


Simp
angan horizontal:
- Operating modes : AUTO, TRIG, X Y ; Input Impedance : 1 M Ohm 5 %,
55pF; Trigger Source : INT, LINE, EXT; Bandwidth : AC 10 Hz 1 MHz; -3 Db.
Trigger Sensitivity : a. Trigger AC : INT ( 10 Hz 10 MHz : 1 div ), EXT ( 10 Hz
10 MHz : 0.3 V ) ; b. Auto ; INT : ( 50 Hz 10 MHz : 1 div ), EXT ( 50 Hz 10 MHz
: 0..3 div ).

Bagian-bagian

Bagian-bagian osiloskope terdiri atas; layar penampil gelombang, tombol pengaturan


gelombang, tombol pengaturan intensitas cahaya, tombol pengatur posisi garis
berkas sinar, dan soket-soket terminal masukan pelacak (probe).

Cara Penggunaan

Tahapan penyetaraan (kalibrasi):

Sebelum osiloskop digunakan, sebaiknya osiloskop dikalibrasi. Tahapan urutan


kalibrasi adalah sebagai berikut:

1. Sesuaikan tegangan masukan sumber daya AC 220 yang ada di belakang


osiloskop sebelum kabel daya AC di masukkan stop kontak PLN.

2. Nyalakan osiloskop dengan menekan tombol power yang bertanda.

3. Set saluran pada tombol CH1.

4. Set mode pada Auto.

5. Atur intensitas, jangan terlalu terang pada tombol INTEN.


6. Atur posisi berkas cahaya horizontal dan vertikal dengan mengatur tombol yang
bertanda sebagai berikut;

7. Set level mode pada tengah-tengah (-) dan (+).

8. Set tombol tegangan (volt/div) bertanda V pada 2 V, sesuaikan dengan


memperkirakan terhadap tegangan masukan.

9. Pasang pelacak pada salah satu saluran-1, CH1 dengan tombol pengalih AC/DC
pada kedudukan AC.

10. Atur saklar-switch pada pegangan pelacak pada posisi pengali 1x.

11. Tempelkan ujung probe/pelacak pada titik kalibrasi yang bertanda .

Call 2V/p-p dan atur tombol volt/div pada


ujung tombol, berkas cahaya garis berada
pada pembecaan 2 volt.
12. Atur Time/Div pad posisi 1 ms agar tampak tegangan kotak-kotak garis yang
cukup jelas.

13. Setelah tahapan 11, osiloskop siap digunakan untuk mengukur tegangan.

Pengukuran Tegangan DC

1. Lakukan seperti pada tahapan kalibrasi dari 1 s/d 13 terkecuali tahapan 12.
2. Hubungkan tegangan yang akan anda cek pada ujung probe (ground kabel luar
dan positif pada ujugn probe). Misal pada gambar berikut diperlihathan
mengukur tegangan batere;

3. Tegangan batere adalah 1,5 volt, oleh karena itu Volt/div dapat diset pada 1
Volt/div.

4. Perhatikan layar osiloskop, garis berkas cahaya ada di atas garis semula (garis
ground), lihat gambar berikut.

5. Hitung tegangan Batere, berapa kotak garis berkas cahaya ada di atas garis
ground.

Pengukuran Tegangan dan Frekuensi Arus AC


1. Lakukan seperti pada tahapan kalibrasi dari 1 s/d 13 terkecuali tahapan 12, (jika
tidak perlu dilakukan kalibrasi ulang).

2. Arus AC yang diukur, misal tegangan yang keluar dari power supply AC.

3. Set tegangan keluar AC power supply misal pada tegangan 6 Volt/AC.


4. Tetapkan Volt/div pada posisi 1 volt/div.

5. Set Time/div pada 10 ms/div yaitu sesuai untuk satu div atau satu kotak untuk
setiap jarak kotak horizontal 100 Herz.

6. Misal setelah dihubungkan tampak pada layar sebagai berikut.

Pada gambar di atas, misal jarak antara puncak ke puncak horizontal adalah 5 div. Ini
berarti periode (T) tegangan adalah :

T= 5 x 10 ms = 50 ms = 0,05 s.

Frekuensinya adalah f=1/T = 20 Hz

7. Tegangan dari puncak ke puncak adalah 3 div ke atas dan 3 div ke bawah
jumlahnya adalah 6 div. Jadi tegangan yang puncak-ke puncak adalah 6 Volt.

Penggunaan dalam pembelajaran

Kegiatan percobaan siswa:

Menyelidiki karakteristik penyearah Arus AC menjadi DC

Alat tambahan yang diperlukan:

No Nama Alat/Bahan Jumlah


1 Model diode silikon 1
2 Papan rangkaian 1
3 Kabel penghubung 6
4 Catu daya 1
5 Kapasitor 1000 uF 1
6 Hambatan ring (reostat) 1

Pendahuluan kegiatan

Arus bolak balik atau arus AC sumbernya dapat diperoleh dari keluaran generator
atau dari jaringan PLN. Bentuk gelombangnya adalah sinusoida. Jika diuji dengan
osiloskop, pada layar akan ditampilkan bentuk gelombang sinus Tegangan
maksimum dan tegangan minimum dapat diukur dengan mengeset posisi tombol
volt/div yang sesuai dengan tegangan masukan yang diperkirakan. Tegangan AC
yang ditampilkan pada layar seperti pada gambar-1.

Gambar 1: Bentuk tegangan arus bolak-balik

Pada kegiatan percobaan yang akan anda lakukan anda diminta untuk mengubah
bentuk tegangan AC, gambar-1 menjadi seperti pada gambar-2.
Gambar 2: Bentuk tegangan DC

Tahapan kegiatan

1. Rangkai peralatan sesuai rangkaian gambar 3.

Gambar 3: Rangkaian percobaan penyearah gelombang

2. Nyalakan catu daya pada tegangan 3 Volt AC.

3. Nyalakan osiloskope, dan hubungkan pelacak osiloskope ke titik A dan B.

4. Amati gelombang yang tampak pada layar osiloskope. Atur pewaktu dan
stabilitas osiloskope hingga gelombang Ac yang tampak stabil dan gambarlah
bentuk gelombangnya?
5. Pindahkan pelacak osiloskope pada titik C dan B. Amati gelombang yang
tampak dengan cara mengatur hambatan ring R.

6. Gambar bentuk pola gelombang di titik C dan B untuk berbagai variasi harga
hambatan ring. (hambatan ring diputar penuh, penuh, penuh, dan penuh)
dan gambar pada Tabel-1.

Tabel-1

7. Pasang pada titik C dan B kapasitor 1000uF/25 volt. Hati-hati jangan terbalik
polaritasnya.

8. Uji pola gelombang yang terjadi pada titik C dab B dengan osiloskop. Amati
bentuk polanya dan gambar untuk setiap keadaan posisi hambatan ring seperti
pada tabel-2.

Tabel-2
Kesimpulan kegiatan

Beberapa pertanyaan berikut merupakan kesimpulan anda selama melakukan


kegiatan.

1. Dari tabel-1. Apakah bentuk gelombang untuk setiap perubahan nilai hambatan
reostat berubah? Jelaskan

2. Dari tabel-2, Apakah ada perubahan bentuk pola gelombang yang ditampilkan bila
dibanding dengan gambar pada tabel-1?

3. Apa pengaruh pemasangan kapasitor di titik C dan B. Jelaskan ?





4. Gambarkan grafik hubungan tegangan terhadap waktunya.?

Kegiatan lanjutan

1. Apakah keuntungan menggunakan kapasitor yang nilainya cukup besar ?


adakah hubungannya dengan kemampuan arus dan tegangan?

.
.
.

2. Jika tegangan AC yang keluar dari catu daya sebesar 6 Volt. Berapa
kenaikan tegangan DC yang terbaca di layar osiloskop setelah pemasangan
kapasitor?

.
.

SIGNAL AUDIO GENERATOR


Kegunaan

Sebagai pembangkit gelombang listrik sinusoidal, segitiga, dan kotak. Untuk


memahami bentuk dan pola gelombang listrik. Sebagai acuan untuk menyelidiki
rangkaian yang kurang baik dari suatu rangkaian/sirkuit listrik atau elektronika dan
dapat digunakan sebagai sumber tegangan/arus AC untuk percobaan rangkaian
penguatan transistor.

Spesifikasi

Bentuk gelombang keluaran; sinus, segitiga, dan kotak;

Mempunyai impedansi keluaran dua buah: 8 Ohm, dan 500 Ohm;

Jangkauan frekuensi keluaran dapat disetel: 20 Hz s.d 20000Hz;

Daya keluaran : 8 Watt pada beban 8 Ohm;

Tegangan daya masukan utama : 220 Volt.

Bagian-bagian

Bagian-bagian utama signal audio generator terdiri atas; pengatur keluaran


frekuensi, bentuk pola gelombang keluaran, dan pengatur tegangan keluaran.
Rincian bagian-bagian panel signal dapat dilihat pada gambar-1.
Gambar-1

Cara penggunaan

1. Siap signal audio generarot di atas meja yang dekat dengan stopkontak jaringan
PLN.

2. Pasangkan kabel AC ke stop kontak.

3. Siapkan speker duduk dan kabel bersteker penghubung ke signal audio


generator.

4. Rangkaikan spiker duduk pada keluaran 8 Ohm.

5. Nyalakan signal dengan menghidupkan tombol daya.

6. Atur penguatan kekerasan volume dengan menekan tombol pelemaham


keluaran.

7. Putar pengatur frekuensi sambil mendengarkan bunyi yang keluar dari spiker,
bunyi akan bervariasi frekuensinya saat diputar pengatur frekuensi.
8. Setelah itu siapkan osiloskope.

9. Hubungkan keluaran signal dengan osiloskope pada bagian keluaran beban 600
Ohm.

10. Nyalakan osiloskope dan tunggu sampai keluar bentuk pola gelombang
keluarannya.

11. Atur bentuk tayangan gelombang dengan mengeset osiloskope pada posisi yang
mudah diamati.

12. Putar pengatur frekuensi signal sambil memperhatikan bentuk gelombang.


Apakah terjadi perubahan. Jika ya berarti signal sudah dapat bekerja dengan
baik.

Penggunaan dalam pembelajaran

Alat ini sebagai alat yang pendukung pada kegiatan percobaan siswa dalam hal:

- mengenali bentuk gelombang sinus dan kotak;

- mempelajari cara mengukur periode dan frekuensi gelombang;

- sebagai sumber bunyi;

- memperkenalkan perpaduan gelombang bunyi;

Alat Tumbukan Bola


(Collision Ball Apparatus)

Kegunaan

Alat ini digunakan untuk menyelidiki hubungan gerak menggelinding terhadap gerak
jatuh bebas. Selain itu pula dapat digunakan pula untuk menyelidiki hukum
kekekalan energi pada peristiwa tumbukan dua buah bola melalui cara pengukuran
jarak tempuh, lihat catatan guru.

Spesifikasi

Ukuran rel bola : (295 x 20 x 13) mm;


Bentuk rel : berbentuk v dengan sudut tekuk 175 derajat terhadap kedua
ujung rel;
Rel dapat disimpan pada meja percobaan dengan menggunakan klem, pada
saat ditempatkan di meja salah satu rel ujung membentuk sudut terhadap
meja 15 derajat;
Pada ujung rel kedua terdapat tempat menyimpan bola dan penunjuk
kedudukan bola dengan panjang 48 cm;
Dilengkapi penjepit khusus untuk meletakkan rel pada meja;

Bagian-bagian

Bagian-bagian peralatan terdiri atas; rel bola, penjepit rel ke meja, tempat
penyimpan bola, dan penunjuk kedudukan, lihat gambar-1 (a).
Gambar-1 (a)

Cara penggunaan

1. Siapkan semua peralatan di atas meja.

2. Rangkai terlebih dulu bagian tempat bola pada ujung rel.

3. Letakkan dudukan alat pada bibir meja dan jepit dengan penjepit.

4. Pasang penunjuk pada dudukan bola.

5. Atur dudukan bola hingga tegak dan simpan bola di atasnya secara
perlahan(dudukan bola akan berubah saat bola ditumbuk oleh bola luncur), lihat
gambar-1(b).

6.

7. Gambar-1 (b)
8. Coba bola kedua, bola luncur, luncurkan di atas rel hingga menumbuk bola
diam. Jika bola yang ditumbuk memperlihatkan gerakannya seperti pada
gambar-1(c ) berarti alat sudah disusun dengan baik.

Gambar-1 (c )

Penggunaan dalam pembelajaran

Kegiatan percobaan siswa:

Menyelidiki hubungan ketinggian luncur (h1, h2, .) bola terhadap jarak tempuh
bola mendatar (jarak-x), lihat gambar-1 (d ).

Tahapan kegiatan

Tetapkan tinggi h1, h2, h3 ..dst dan ukur jarak tempuh x, x1, x2, x3, dst, lihat
gambar-1(d)
Gambar-1(d)

Isikan tabel hasil pengamatan pada grafik hubungan h terhadap x.

No Tinggi h Jarak tempuh bola x


1
2
3
4
5

Buat grafik hubungan h terhadap x ?


Apa kesimpulannmu dari grafik hubungan h terhadap x?

Catatan Untuk Guru:

Kegiatan percobaan tumbukan di SMP hanya sebatas untuk pengenalan dan


pengayaan. Kesimpulan yang diperoleh siswa hanya diarahkan pada hubungan
jarak tempuh menggelinding terhadap jarak tempuh gerak jatuh bebas bola dua.
Bandignkan gerak jatuh bebas bola luncur dan bola yang ditumbuk. Hubungkan
dengan hukum kekekalan energi dari hasil perbandingan kedua cara gerak bola
tersebut.

Alat Demonstrasi Energi Surya

(Solar energy demonstrations)

Kegunaan

Untuk mempelajari contoh pemanfaatan energi matahari menjadi energi listrik.


Conotoh oengubah energi surya ke energi listrik.

Spesifikasi

Ukuran solar sel : 85 mm x 85 mm;

Diperlengkapi dengan : motor listrik , kincir angin, dan boks musik;

Motor listrik terpasang pada dudukan yang dapat terpasang pada terminal kutub-
kutub keluaran solar sel;
Boks musik terpasang pada pegangan khusus yang dapat terpasang pada kedua
terminal keluaran arus listrik solar sel.

Bagian-bagian

Bagian-bagian alat Demonstrasi Energi Surya terdiri atas; keping solar sel, terminal
keluaran arus listrik, dudukan solar sel dari bahan plastik. Untuk kelengkapan
demonstrasi diperlengkapi dengan boks musik dan motor listrik, lihat gambar-1 (a).

Gambar-1(a)

Cara penggunaan

1. Siapkan seperangkat alat demonstrasi energi surya di atas meja dengan


keadaan cahaya cukup terang (sebaiknya dilakukan di luar kelas yang intensitas
cahayanya sangat kuat).

2. Pasang boks musik pada terminal keluaran alat seperti tampak gambar-1(b).
Gambar-1 (b)

3. Arahkan lempeng solar sel ke cahaya yang agak terang, dengarkan Apakah
berbunyi? Jika berbunyi berarti solar sel sudah dapat bekerja dengan baik.

Penggunaan dalam pembelajaran

Kegiatan percobaan siswa:

Menyelidiki hubungan luas lempeng solar sel yang tersinari cahaya terhadap
energi/arus yang dihasilkan.

Alat dan bahan tambahan:

-Kertas karton 10 x 10 cm;

-Motor listrik pelengkap solar sel.

Tahapan percobaan:

Siapkan solar sel dan rangkai seperti pada gambar-1(c ).


Coba tutup seluruh bagian permukaan solar sel dengan menggunakan kertas karton
dan amati perubahan kecepatan putaran motor listrik. Isikan hasil pengamatanmu
dalam tabel-1?

Gambar-1(c )

Tabel-1: Hasil pengamatan putaran motor (beri tanda ceklis pada kolom yang
sesuai)

Kecepatan putaran motor listrik


Berputar
Bagian luas solar sel Berputar
No Tidak
yang tertutup Berputar
berputar Sangat
cepat
cepat
1 Tertutup penuh
2 Bagiannya
3 Bagiannya
4 Bagiannya
5 Terbuka penuh

Tuliskan kesimpulan dari data hasil pengamatan dalam tabel-1.

MODEL PEMANTUL BUNYI

(Sound Reflection Model)

Kegunaan

Untuk mempelajari dan menyelidiki bahwa bunyi dapat dipantulkan oleh benda
benda tertentu. Besarnya energi pantul bunyi bergantung pada bahan pemantulnya.

Spesifikasi

Dua buah tabung plastik silindris; tabung satu sebagai pemancar bunyi;
(transmiter) yang dilengkapi sumber suara variable, tabung kedua sebagai
tabung pemantau (receiver);

Kedua tabung ditengahnya terpasang pemegang ke statif;

Ukuran kedua tabung sama;

Dia. Tabung: 40 mm;


Panjang Tabung 40 cm;

Tegangan masukan : 6 volt;

Jangkauan frekuensi dalam kisaran audio;

Dapat diamati/didengar pengaruh perubahan oleh benda-benda yang dapat


meredam dan memantulkan bunyi dengan baik;

Bagian-bagian

Bagian-bagian model pemantul bunyi terdiri atas; kolom tabung pemantau suara,
kolom tabung pembangkit suara, kolom pembangkit suara, dan kabel penghubung
ke power supplay, lihat gambar-1 (a).

Gambar-1 (a)

Cara penggunaan

1. Siapkan catu daya (power supply) dan stel pada tegangan keluaran 6 volt.

2. Susun semua peralatan di atas meja dan rangkai seperti pada gambar-1(b).
Gambar-1( b)

3. Hubungkan kabel penghubung daya ke sumber daya pada tegangan keluaran 6


volt.

4. Hidupkan kolom pembangkit dengan mengalihkan sakelar penghidup ke posisi


on.

5. Atur kekerasan dan frekuensi bunyi yang dihasilkan pembangkit hingga mudah
terdengar.

6. Arahkan kolom tabung sesuai gambar-1 (b), kemudian coba ubah bahan
pemantul suara dengan kain lap sambil mendengarkan perubahan bunyi yang
terdengar?

7. Jika terjadi perubahan suara yang cukup jelas, berarti alat sudah siap untuk
digunakan dalam percobaan.

Penggunaan dalam pembelajaran

Kegiatan pembelajaran siswa:

o Menyelidiki sudut datang dan sudut pantul suara;

o Menyelidiki bahan pemantul dan penyerap bunyi.


Alat dan bahan tambahan:

- kain planel atau kain lap;

- papan bahan kaca/gelas;

- papan bahan plastik ;

- papan bahan kayu/meja;

- papan bahan steriform.

Tahapan kegiatan:

1. Siapkan semua peralatan di atas meja dan susun seperti gambar-1 (b).

2. Atur tabung kolom pemantau dan tabung pemancar mengarah pada sudut pantul
45 derajar masing-masing terhadap muka meja.

3. Letakkan bahan pemantul dengan bahan dari kain planel atau kain lap.

4. Nyalakan catu daya dan hidupkan pembangkit bunyi, lalu dengarkan suara yang
keluar tabung pemantau (telinga di dekatkan pada bibir tabung atas sambil
membedakan suara tanpa planel dan dengan planel).

5. Atur kedudukan pemantau sampai terdengar jelas perbedaan suara.

6. Coba lakukan percobaan seperti pada tahap 3 dan 4 untuk bahan pemantul
yang berbeda seperti dalam tabel-1.

Tabel-1: Hasil pengamatan (isi dengan tanda ceklis pada kolom pengamatan)

Suara yang terdengar


No Bahan pemantul Sangat
lemah Agak keras Keras
keras
1 Kayu
2 Plastik
3 Kaca
4 steriform
5 Kain planel

7. Tuliskan kesimpulanmu dari data hasil pengamatan Tabel-1.




Termometer Tanah

(soil thermometer)

Kegunaan

Kegunaan termometer tanah yaitu digunakan untuk menyelidiki temperatur/suhu


tanah. Suhu tanah terkait dengan perubahan lingkungan dimana tanah berada. Di
samping itu pula, perubahan suhu tanah dapat dipengaruhi oleh proses-proses ;
aktivitas mikroiraganisme seperti proses penguraian, fermentasi, pelapukan,
perubahan kadar air, kadar udara, jenis mineral, faktor biologi, dan lain-lain
perubahan fisik biologi lainnya.

Spesifikasi

Digunakan untuk mengukur suhu tanah;

Bahan pipa pelindung/pengganjal termometer (mounting) : stainless steel ;

Jangakauan pengukuran : -30 C o sd. 50 C o ;

Dapat mengukur dua tahapan lapisan tanah (bawah dan atas);

Ukuran panjang : 300 mm ;

Diameter :10 mm.

Bagian-bagian

Bagian-bagian termometer tanah terdiri atas; pipa pelindung (mounting), ujung besi
penusuk, penekan tusukan, termometer tahap-1, dan termometer tahap-2. Lihat
gambar-1 (a).
Gambar-1 (a)

Cara penggunaan

1. Buka termometer dari tempatnya/pembungkusnya


2. Lihat dan baca skala termometer pada saat di udara
3. Coba tusukan pada tanah sambil menekan kepala tusukan sampai sejauh 4
cm kepala tusukan berada di atas tanah, lihat gambar-1(b )

4. Baca kedua termometer, termometer-1 dan termometer-2.

Penggunaan dalam pembelajaran

Kegiatan pembelajaran siswa:

Menyelidiki suhu tanah di sekitar beberapa jenis tanaman


Tahapan kegiatan

1. Coba cari beberapa tempat yang ditumbuhi beberapa jenis tanaman yang suhu
udara disekitarnya sama.

2. Lakukan pengukuran suhu tanah (30 cm dari batang) untuk tiap nama tanaman.
Catat hasil pengukuran dan pengamatan anda seperti pada tabel-1.

Tabel-1: Hasil pengamatan suhu tanah di sekitar beberapa tumbuhan

No Nama Tanaman suhu


1
2
3
4
5

3. Buat kesimpulanmu dari hasil data pengamatan dalam tabel-1.

KATROL TIGA PULI

(Triple tandem pulley)

Kegunaan
Kegunaan katrol tiga puli adalah untuk mempelajari kuasa usaha dengan
menggunakan sistem katrol tiga puli seri. Disamping itu dapt pula digunakan untuk
menyelidi perbandingan keuntungan mekanik sistem tiga puli.

Spesifikasi

Bahan puli : plastik;

Diameter masing-masing puli : 50 mm, 35mm, dan 20 mm;

Masing-masing puli diletakkan pada jembatan puli membentuk katrol sistem tiga
puli (triple tandem pulley).

Bagian-bagian

Bagian-bagian katrol tiga puli terdiri atas; dua pengait atas bawah, puli besar, puli
sedang, puli kecil, dan jembatan puli. Lihat gambar-1(a).

Gambar-1 (a)

Cara penggunaan
1. Susun penggantung katrol dengan menggunakan dua buah statif seperti pada
gambar 1 (b).

2. Pasang satu buah katrol terlebih dulu pada penggantung tersebut, lalu
masukkan tali pada bagian atas katrol.

3. Pasang pada katrol kedua beban dengan menggunakan tempat beban berkait.
Keseluruhan perangkaian alat ditunjukkan pada gambar-1(b).

Gambar-1(b)

Penggunaan dalam pembelajaran

Kegiatan pembelajaran siswa:

Menyelidiki perbedaan gaya kuasa terhadap gaya beban angkat dengan


menggunakan katrol tiga puli.

Alat dab bahan tambahan:

o Tali penggantung (dapat diperoleh dari kit mekanika umum);


o Beban bercelah 50g dua buah;

o Penggantung beban;

o Statif umum beserta landasan statifnya (dua buah);

o Batang statif umum (dibuka dari dudukannya);

o Neraca 3 N.

Tahapan kegiatan:

1. Susun dan rangkai semua peralatan yang telah disediakan seperti pada gambar-
1 (c ) berturut-turut dalam 3 mode perangkaian A, B, C dan D.

2. Amati dan ukur gaya kuasa yang ditunjukkan neraca untuk masing-masing mode
perangkaian.

3. Catat hasil data nilai gaya kuasa tersebut dalam tabel-1.

Tabel-1

Perbandingan
Mode Gaya
No Gaya kuasa
perangkaian beban gaya beban terhadap
Gaya kuasa
1 Mode A

2 Mode B

3 Mode C

4 Mode D ..
Tuliskanlah kesimpulanmu dari data hasil pengamatan?

Gambar-1 (c )

Catatan:

Mode D adalah mode yang biasa kita temukan pada kendaraan penderek. Mode ini
merupakan katrol tiga puli disusun paralel.

Anda mungkin juga menyukai