Sifat :-
Lampiran : 2 (dua) lembar
Hal : Undangan Sosialisasi Pedoman Tugas Akhir (TA)
dan Pedoman Pengukuran Suasana Akademik di
Lingkungan Politeknik Pekerjaan Umum Tahun 2024
Dalam rangka pelaksanaan tugas komponen pembelajaran yang dilakukan oleh dosen sebagai
pembimbing magang dan Tugas Akhir (TA). UP2AI telah menyusun draft revisi pedoman TA
bagi mahasiswa sebagai salah satu syarat kelulusan pendidikan. Guna memperoleh masukan
terkait pedoman TA bagi kelulusan pendidikan vokasi dan pengukuran suasana akademik dari
beberapa stakeholder, kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir pada:
Demi kelancaran rapat dan efisiensi waktu, Bapak/Ibu diharapkan dapat hadir tepat waktu.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Tembusan :
1. Direktur Politeknik Pekerjaan Umum (sebagai laporan)
2. Kabag Administrasi Akademik dan Umum, Politeknik Pekerjaan Umum
3. PPK di lingkungan Politeknik Pekerjaan Umum
Lampiran 1
Nomor : UM 0102-Mp1/466
Tanggal : 26 Maret 2024
DAFTAR UNDANGAN
JADWAL KEGIATAN
Pengarah:
Direktur Politeknik Pekerjaan Umum
Penanggungjawab:
Wakil Direktur 1 Bidang Akademik
Tim Penyusun:
Unit Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional
(UP2AI)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-NYA, sehingga
buku Panduan Penyusunan Tugas Akhir Politeknik Pekerjaan Umum dapat terselesaikan
dengan baik. Penerbitan Pedoman Tugas Akhir dimaksudkan agar dosen dan mahasiswa
tingkat akhir dapat memahami kaidah tugas akhir yang berlaku. Buku panduan penyusunan
Tugas Akhir ini selain berisi jenis tugas akhir juga menjelaskan mengenai format, dan tata cara
penyusunan tugas akhir yang diharapkan dapat diikuti oleh Dosen Pembimbing, Mahasiswa,
dan Pelaksana Administrasi Akademik (PAA).
Semoga dengan adanya buku panduan ini dapat memberikan acuan dalam penyusunan
Tugas Akhir, agar memperoleh hasil dengan format yang sesuai dan seragam. Kami sangat
mengharap kritik dan saran dari pembaca, apabila menjumpai beberapa kesalahan dan
kekurangan di dalamnya. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan semoga buku ini
bermanfaat.
Tim Penyusun
Unit Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (UP2AI)
DAFTAR ISI
iv
4.1.1 Halaman Judul dan Sampul ................................................................................... 15
4.1.2 Halaman Persetujuan ............................................................................................. 15
4.1.3 Halaman Pengesahan ............................................................................................. 15
4.1.4 Halaman Riwayat Hidup Penulis .......................................................................... 15
4.1.5 Halaman Abstrak ................................................................................................... 15
4.1.6 Halaman Kata Pengantar ....................................................................................... 16
4.1.7 Halaman Daftar Isi ................................................................................................. 16
4.1.8 Halaman Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Singkatan, dan Daftar Lampiran .
................................................................................................................................. 17
4.2 Penomoran Halaman ..................................................................................................... 17
4.2.1 Penomoran Non Naskah ........................................................................................ 17
4.2.2 Penomoran Bagian Inti/Naskah, Daftar Pustaka dan Lampiran ......................... 17
4.2.3 Penomoran Bab ...................................................................................................... 17
4.2.4 Penomoran Sub Judul ............................................................................................ 17
4.2.5 Penomoran Lampiran ............................................................................................ 18
4.3 Penulisan Kata ............................................................................................................... 18
4.3.1 Penulisan kata “ BAB “ dan “ JUDUL BAB “ .................................................... 18
4.3.2 Penulisan Sub-Bab dan Judul ................................................................................ 18
4.3.3 Penulisan Nomor Urut Lampiran .......................................................................... 18
4.3.4 Penulisan Istilah Bahasa Asing ............................................................................. 19
4.3.5 Penulisan Kata Kunci ............................................................................................ 19
4.4 Tata Cara Pengetikan .................................................................................................... 19
4.4.1 Ukuran Kertas ........................................................................................................ 19
4.4.2 Tipe Huruf .............................................................................................................. 19
4.4.3 Magin ...................................................................................................................... 19
4.4.4 Spasi ........................................................................................................................ 19
4.5 Kutipan ........................................................................................................................... 20
4.5.1 Artikel ..................................................................................................................... 20
4.5.2 Buku........................................................................................................................ 20
4.5.3 Laporan ................................................................................................................... 21
BAB V UJIAN TUGAS AKHIR ............................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... vii
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Tugas Akhir adalah (selanjutnya disingkat TA) merupakan karya tulis mahasiswa yang
menunjukkan proses berpikir, ilmiah, kreatif, integratif, dan sesuai dengan disiplin ilmunya
yang disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan dalam program dan jenjang pendidikan
yang ada di Politeknik Pekerjaan Umum (PPU). TA disusun dengan tujuan memberikan
kesempatan pada mahasiswa agar dapat memformulasikan ide, konsep, pola berpikir, dan
kreatifitasnya untuk menyelesaikan suatu masalah yang dikemas secara terpadu dan
komprehensif, dan dapat mengkomunikasikan dalam format yang lazim digunakan di
kalangan ilmiah.
No. Tugas Akhir Jenjang KKNI Level 5 Kata Kunci Terkait dengan TA
1 Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, a. Penyelesaian pekerjaan
memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan berlingkup luas.
yang sudah maupun belum baku dengan b. Pemilihan metode
menganalisis data, serta mampu menunjukkan c. Analisa data
kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.
2 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan a. Penguasaan konsep
tertentu secara umum, serta mampu teoritis
memformulasikan penyelesaian masalah b. Formulasi penyelesaian
prosedural. masalah prosedural
3 Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun a. Menyusun laporan
laporan tertulis secara komprehensif. tertulis;
4 Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan a. Bertanggung jawab
dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil
kerja kelompok.
1
Pembuatan luaran tugas akhir harus memenuhi syarat-syarat, yaitu: keterpakaian, sesuai
dengan kaidah keilmuan, sistematis, dan komunikatif. Bahan penulisan tugas akhir merupakan
dokumentasi dari hasil luaran yang terdiri dari produk terapan, hasil kajian studi kasus,
maupun aktifitas yang berkaitan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM). Tugas akhir disusun dengan memenuhi syarat-syarat ilmiah, yaitu objektif,
metodologis, sistematis, dan komunikatif. Skripsi tersebut diharapkan mengemukakan suatu
temuan baru.
Dari deskripsi Tugas Akhir jenjang KKNI level 5 dan Permendikbud No. 3 Tahun 2020,
dapat diuraikan beberapa prinsip konten isi atau topik TA, yaitu:
1. Problem solving oriented; berorientasi pada penyelesaian masalah;
2. Mengambil topik permasalahan yang dapat diperoleh dari: saat melaksanakan
Pendalaman Materi Praktis/magang, penelitian dosen, masyarakat, atau melanjutkan
topik PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) sebagai data primer atau sekunder;
2
3. Ditulis dengan mengacu pada format penulisan yang telah ditentukan pada buku
pedoman tugas akhir;
4. Hasil TA dipertahankan dalam proses ujian lisan (oral test) di depan tim penguji.
Berdasarkan kriteria di atas, maka model TA di lingkungan PPU bisa berupa Karya Tulis
dan/atau Karya Nyata yang dilengkapi dengan penjelasan secara tertulis, Karya nyata adalah
hasil karya atau produk yang dirancang, didesain, dibuat dan dibentuk dalam bentuk
perancangan naskah, hasil terjemahan, produk pariwisata, perancangan software atau
hardware, visual product communication, program radio/tv, film, event dan atau pameran
yang dikerjakan baik secara individu maupun terintegrasi antara dua atau lebih bidang
keahlian dengan memanfaatkan dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan desain
sesuai dengan bidang keahlian. Dalam penciptaan karya ini harus sudah ada yang akan
diunggulkan atau yang akan dikuatkan dari salah satu segi, sesuai dengan bidang keahlian
yang mendasari. Selain berbentuk implementasi penciptaan karya, mahasiswa juga dapat
melengkapi dengan laporan, manual prosedur atau keterangan tentang Tugas Akhir tersebut.
Penyusunan model TA dengan memilih salah satu metode di bawah ini :
1. Analisis; yang bisa berupa studi kasus, simulasi/permodelan, problem solving, dan
bisnis plan.
2. Rancang Konsep/Bangun; yang bisa berupa rancangan konsep ide solusi kreatif
dengan berbantu media teknologi yang telah ada hingga penerapan dan evaluasinya,
pembuatan alat, model, prototipe, software.
3. Desain; yang dimaksud disini merupakan kegiatan perancangan dengan luaran berupa
hasil desain, misal seperti model, visualisasi, website.
Selain itu, bentuk lainnya adalah rintisan usaha. Rintisan usaha dilakukan oleh
mahasiswa untuk memulai suatu usaha atau bisnis baru secara mandiri sesuai dengan bidang studi
yang ditekuni. Rintisan usaha ini harus sesuai dengan capaian pembelajaran lulusan dari program
studi. Rintisan usaha ini perlu disampaikan secara keseluruhan mulai dari latar belakang dan proses
awal berdirinya usaha sampai usaha tersebut berjalan. Rintisan usaha ini harus dituangkan di dalam
sebuah tulisan ilmiah dengan menonjolkan ciri khas PPU.
3
menggunakan metode yang mengacu pada teori tertentu.
2. Laporan Eksperimental: melakukan percobaan di laboratorium dengan menggunakan
satu parameter uji secara observasional analitik atau observasional deskriptif sesuai dengan
prosedur baku.
3. Rancang Bangun / Prototype: berupa pembuatan alat, model, purwa rupa (prototype)
dalam bentuk hardware dan/atau software.
4. Desain: kegiatan perancangan dengan luaran berupa hasil desain, seperti gambar kerja,
gambar perakitan (assembly), gambar sistem/alur kerja, sistem informasi, dan lain
sebagainya.
5. Kemas Ulang Informasi: sesuatu yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti
Online Direktori, Pembuatan Portal, dan Video Infografis.
6. Konversi kegiatan kompetisi: Hasil/laporan Kompetisi Mahasiswa terkait dengan
konversi kompetisi yang sesuai dengan Peraturan Direktur
7. Konversi Kegiatan MBKM: Hasil/laporan Kegiatan MBKM Mahasiswa yang meliputi
Studi Independen, proyek di Desa, proyek kemanusiaan, penelitian (riset) dan
Kewirausahaan yang sesuai dengan Peraturan Rektor dan Instruksi Kerja Fakultas
Vokasi.
4
BAB 2
DOSEN PEMBIMBING
1. Pembimbing tugas akhir diusulkan oleh Kaprodi dan diusulkan kepada Direktur melalui
Wadir 1 Bidang Akademik.
2. Direktur akan menerbitkan Surat Keputusan (SK) untuk Dosen Pembimbing Tugas
Akhir.
3. Dalam menetapkan dosen pembimbing, kaprodi harus memperhatikan:
a. Bidang keahlian/bidang minat calon pembimbing.
b. Topik Tugas Akhir mahasiswa yang bersangkutan.
c. Beban bimbingan setiap dosen.
4. Satu mahasiswa dibimbing oleh satu sampai dua orang dosen pembimbing sesuai
dengan kebutuhan masing-masing program studi.
6
BAB 3
PENYUSUNAN TUGAS AKHIR
7
3.2.4 Daftar Isi
Lembaran daftar isi merupakan daftar setiap Bab dan sub Bab yang terdapat didalam
penyusunan penelitian/Tugas Akhir.
3.3.1 Pendahuluan
Dalam bab pendahuluan yang merupakan BAB 1 dikemukakan dengan singkat dan
jelas:
a. Latar Belakang
Latar belakang masalah membahas tentang apa yang akan diteliti, mengapa harus
diteliti, dengan cara apa / metode apa penelitian akan dilakukan, lingkup dan Batasan
penelitian. Tinjauan pustaka secara ringkas yang menunjang apa yang akan diteliti/ditulis.
Pada latar belakang masalah, peneliti/penulis mengupas ide-ide secara keseluruhan yang
merupakan kerangka kerja yang akan dijalani. Isi latar belakang juga menggambarkan
alasan pentingnya dilakukan penelitian/Tugas Akhir.
b. Perumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian terdiri dari penjelasan tujuan umum dan khusus, sehingga pembaca
mengerti tentang pentingnya penelitian ini dilaksanakan.
8
d. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
2. Tempat penelitian
3. Institusi pendidikan
4. Kerangka konsep penelitian adalah gambaran sederhana (ringkas) dan jelas mengenai
keterkaitan satu konsep yang lainnya, atau menggambarkan pengaruh atau hubungan
antara suatu kejadian dengan kejadian lainnya.
5. Uraikan isi dan asusmsi-asumsi penelitian yang telah ada yang relevan dan
kekurangannya apa (gap) terhadap penelitian ini. Sehingga penelitian Sdr bermanfaat /
ada pembaruan dan atau peningkatan.
Jenis penelitian berupa kuantitatif atau kualitatif. Desain kuantitatif terdiri dari
deskriptif, korelasi, dan eksperimen. Kuantitatif secara sederhana adalah hal - hal yang
bersifat tangible (dapat diukur/dihitung). Perlu diuraikan apa dan bagaimana hal tersebut
9
akan dilakukan. Desain penelitian yang digunakan harus sesuai dengan tujuan dan
kerangka konsep penelitian.
Waktu penelitian terdiri dari waktu persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan.
Penetapan tempat dan lokasi penelitian harus disertai dengan alasan pemilihan tempat
tersebut secara ilmiah.
Populasi adalah kumpulan dari obyek penelitian. Sampel merupakan gambaran kecil
dari populasi yang ditetapkan berdasarkan kriteria dan dihitung dengan menggunakan
formula/rumus yang sesuai. Sampel dipilih sesuai dengan metode pemilih sampel. Pada
bagian ini juga dituliskan cara perhitungan dan pemilihan sampel tersebut.
Selain variable penelitian dan defenisi operasional perlu juga disertakan cara ukur,
hasil ukur, dan skala ukur.
5. Etika Penelitian
Uraian tentang resiko penelitian yang mungkin timbul pada responden dan peneliti
selama penelitian serta cara mengatasi resiko. Juga diuraikan bagaimana memperoleh
persetujuan dari calon responden dan persetujuan komite edik (bila ada).
Tuliskan data yang akan dikumpulkan dan uraikan instrument penelitian yang akan
digunakan dan cara penyusunannya.
10
3.3.4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam penelitian yang menguji hipotesis, laporan mengenai hasil-hasil yang diperoleh
sebaiknya dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama berisi uraian tentang
karakteristik masing-masing variabel. Bagian kedua memuat uraian tentang hasil pengujian
hipotesis.
1. Deskripsi Data
Bab IV pada penelitian ini berisi data, analisis, hasil dan pembahasan. Kata "deskripsi
data" bukan merupakan judul subbab karena pada bagian ini diuraikan masing-masing
variabel yang telah diteliti. Dalam deskripsi data untuk masing-masing variabel dilaporkan
hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistik deskriptif, seperti distribusi
frekuensi yang disertai dengan grafik yang berupa histogram, nilai rerata, simpangan baku,
atau yang lain. Setiap variabel dilaporkan dalam subbab tersendiri dengan merujuk pada
rumusan masalah atau tujuan penelitian.
Materi yang disajikan dalam Bab IV dari penelitian/ tugas akhir, adalah temuantemuan
yang penting dari variabel yang diteliti dan hendaknya dituangkan secara singkat namun
bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan temuan-
temuan tersebut diletakkan dalam lampiran (apabila diperlukan).
Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik, tabel,
ataupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan tentang hal
tersebut masih diperlukan. Namun, bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang
bersifat faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi) peneliti.
Hipotesis adalah narasi singkat tentang prediksi hasil penelitian. Hipotesis tidak harus
ada. Bila ada, hipotesis diletakkan di dalam Bab.1 sebagai Sub-Bab. Pemaparan tentang
hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda dengan penyajian temuan penelitian
untuk masing-masing variabel. Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam
bab ini, termasuk hipotesis nolnya, dan masing-masing diikuti dengan hasil pengujiannya
serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat. Penjelasan tentang hasil
pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang diperoleh dari
perhitungan statistik.
11
3. Pembahasan
Dalam upaya menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan
secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh. Sementara itu, penafsiran terhadap temuan
penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada.
Membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan temuan penelitian lain yang
relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas yang lebih tinggi terhadap hasil
penelitian. Tentu saja suatu temuan akan menjadi lebih dipercaya bila didukung oleh hasil
penelitian orang lain. Namun sebaiknya tidak hanya hasil penelitian yang mendukung
penelitian saja yang dibahas dalam bagian ini. Pembahasan justru akan menjadi lebih
menarik jika di dalamnya dicantumkan juga temuan orang lain yang berbeda, dan pada saat
yang sama peneliti mampu memberikan penjelasan teoretis ataupun metodologis bahwa
temuannya memang lebih akurat.
Pembahasan hasil penelitian atau pengolahan data menjadi lebih penting manakala
hipotesis penelitian yang diajukan ditolak. Banyak faktor yang menyebabkan sebuah
hipotesis ditolak. Pertama, faktor nonmetodologis, seperti adanya intervensi variabel lain
sehingga menghasilkan kesimpulan yang berbeda dengan hipotesis yang diajukan. Kedua,
karena kesalahan metodologis, misalnya instrumen yang digunakan tidak sahih atau kurang
reliabel. Dalam pembahasan, perlu diuraikan lebih lanjut letak ketidak sempurnaan
instrumen yang digunakan. Penjelasan tentang kekurangan atau kesalahankesalahan yang
ada akan menjadi salah satu pijakan untuk menyarankan perbaikan bagi penelitian sejenis
12
di masa yang akan datang.
Pembahasan hasil penelitian juga bertujuan untuk menjelaskan perihal modifikasi teori
atau menyusun teori baru. Hal ini penting jika penelitian yang dilakukan bermaksud
menelaah teori. Jika teori yang dikaji ditolak sebagian hendaknya dijelaskan bagaimana
modifikasinya, dan penolakan terhadap seluruh teori harus disertai dengan rumusan teori
baru.
3.4.1 Penutup
Pada Bab V atau bab terakhir dari tugas akhir dimuat dua hal pokok, yaitu kesimpulan
dan saran.
1. Kesimpulan
Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait menjawab
langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan
penelitian terikat secara substantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu pada
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil
pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian
yang diperoleh.
Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara
lengkap dalam Bab IV. Tata urutannya pun hendaknya sama dengan yang ada di dalam
Bab IV. Dengan demikian, konsistensi isi dan tata urutan rumusan masalah, tujuan
penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian tetap terpelihara.
2. Saran
13
3.4.2 Daftar Pustaka / Referensi
Daftar pustaka adalah daftar buku, journal, penelitian, referensi yang diyakini benar dan
relevan. Daftar pustaka yang baik lebih dari 10 referensi yang relefan dan ditulis menurut
pengarang/ penulis objek/ judul, dengan waktu penerbitan kurang dari 10 tahun. Sebagian
besar referensi yang ditulis harus di acu/dikutif (cite) dalam penelitian yang dilaksanakan.
14
BAB 4
TATA CARA PENULISAN
15
1. Objek apa dan masalah utama apa yang diteliti / diambil sebagai Tugas Akhir
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan tidak lebih dari 1 halaman. Sedapat
mungkin menggunakan kalimat aktif dan diketik satu spasi dengan jumlah kata tidak lebih
dari 300 kata. Pada bagian atas ditulis judul “ABSTRAK”. Format penulisan abstrak dapat
dilihat pada contoh (Lampiran 8).
Pada lembaran abstrak selain isi abstrak itu sendiri, lembaran ini memuat atribut lain
yaitu:
1. Nama program
2. Nama Mahasiswa/i
4. Jumlah halaman
5. Isi Abstrak
6. Kata kunci
Pada daftar ini dimasukkan hal-hal abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, daftar singkatan, daftar lampiran dalam angka romawi kecil (I, ii, iii, dst.), diikuti
16
dengan rincian bab-bab bagian utama Tugas Akhir dan di akhiri dengan daftar pustaka dan
lampiran. (Semua dari isi Tugas Akhir). Halaman pendahuluan dan seterusnya
menggunakan huruf arab: 1, 2, 3, dst.
4.1.8 Halaman Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Singkatan, dan Daftar Lampiran
Daftar ini memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan cepat mengetahui
tabel, gambar, singkatan serta lampiran apa saja yang terdapat dalam Tugas Akhir tersebut
berikut letak halamannya. Penomoran tabel dan gambar dapat disesuaikan dengan letaknya
di dalam bab (masing-masing lebih dari 3 komponen). Gambar 1.2 (gambar pada bab 1 ke
2).
Penomoran non naskah menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, dst.), yang
diletakkan di tengah bagian bawah dengan batas 1,5 cm dari tepi bawah kertas. Penomoran
Bagian Inti/Naskah, Daftar Pustaka dan Lampiran
1. Untuk setiap halaman bab, penomoran diletakkan di tengah bawah dengan batas 1,5 cm
di atas tepi bawah kertas.
2. Untuk halaman naskah selain halaman bab, penomoran diletakkan di atas kanan kertas
dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepiatas
Setiap bab diberi nomor urut, penomoran menggunakan angka arab / latin.
Penomoran sub judul tidak diperkenankan menggunakan simbol dan sub- bab ditulis
dengan dua, tiga/lebih angka arab/latin, yang dipisahkan dengan titik, angka arab pertama
menunjukkan nomor bab, sedangkan nomor berikutnya menunjukkan nomor urut sub-sub
bab. Penomoran tabel, gambar, diagram menggunakan 2 angka arab / latin yang dipisahkan
17
dengan titik.
Penulisan nomor urut lampiran diletakkan di kiri atas dengan jeda / jarak 4 cm dari tepi
kiri kertas dan 3 cm dari tepi atas kertas. Judul lampiran diletakkan di bagian tengah atas,
dengan jarak 4 cm dari tepi atas kertas.
4. Penulisan judul halaman depan (pengesahan, persetujuan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel)
5. Huruf kapital
7. Font size 12
Penulisan nomor lampiran diletakkan pada sudut kiri atas. Nomor urut di masingmasing
lampiran, tidak menerus antar lampiran
18
4.3.4 Penulisan Istilah Bahasa Asing
Penulisan istilah Bahasa asing dicetak miring/italic. Contoh : safe mother hood.
Kata kunci maksimal terdiri dari 4 kata dengan font size 10.
Kertas yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir pada umumnya menggunakan
HVS warna putih dengan ukuran Kuarto A4 (21,5 cm x 28 cm) dengan ketebalan kertas 80
gram dengan menggunakan tinta hitam dan diketik dengan menggunakan komputer.
Huruf yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir “Times New Roman” dengan
“Font size 12” dan “Space 1,5” untuk keseluruhan naskah. Kecuali untuk halaman ; cover,
judul Tugas Akhir, penulis Tugas Akhir, nama institusi diketik dengan “Font size 14”.
4.4.3 Magin
Margin merupakan batas penulisan yang meliputi batas atas, batas kanan, batas bawah
dan batas kiri yang diukur dari tepi kertas. Ukuran margin tersebut adalah :
1. Margin kiri : 4 cm
2. Margin atas : 3 cm
3. Margin kanan : 3 cm
4. Margin bawah : 3 cm
4.4.4 Spasi
1. Jarak ketikan 1,5 (satu setengah) spasi kecuali ; abstrak, judul (Tugas Akhir, grafik,
tabel, gambar),penulisan referensi pada daftar pustaka dengan jarak 1 (satu) spasi.
3. Jarak ketik 3 spasi antara judul bab dengan judul sub-sub atau baris pertama naskah;
antara baris akhir naskah/teks dengan sub bab berikutnya.
19
4.5 Kutipan
Yang menjadi referensi pada penulisan Tugas Akhir ini adalah semua referensi dengan
tahun terendah 10 tahun yang lalu dengan jumlah minimal adalah 10 referensi. Penulisan
referensi dalam daftar pustaka ditulis urut abjad, dengan format penulisan menurut sumber
yang diambil sbb:
4.5.1 Artikel
1. Artikel Jurnal
Utarini, A., Winkvist, A., & Pelto, G.H. (2001). Appraising Studioes in Health Using
Rapid Assessment Procedures (RAP): Eleven critical criteria. Human Organization,
60, 390-400.
Regier, A. A., Narrow, W. E., & Rae, D. S. (1990). The Epidemiology of anxiety
disorders: experience. Journal of Psychiatric Research.24 (Suppl.2), 3 – 14.
Posner, M.I. (1993, October 29). Seeing the mind. Science, 262, 673 – 674.
4. Artikel On-line
4.5.2 Buku
Australian Bureau of Statistic. (1991). Estimated resident population by age and sex in
ststistical local areas, New South Wales. June 1990 (Nomor 3209.1). Canberra,
Australian Capital Ternitory: Author.
20
3. Buku, Tanpa Pengarang ataupun Editor
4.5.3 Laporan
National institute of Mental Health. (1990). Clinical training in serious mental illness
(DHHS Publication Nomor ADM 90-1679). Washington, DC: U.S. Government
Printing Office.
2. Laporan Universitas
Broadhurst, R. G. & Maller, R.A. (1991). Sex offending and recidivism (Tech. Rep.
Nomor 3). Nedlands, Western Australia: University of Western Australia, Crime
Research Center.
Shuker, R., Openshow, R., & Soler, J. (Eds.). (1990). Youth, media. and moral panic
in New Zealand: From Holigans to video nastoies (Delta Research MonographNomor
11). Palmerston North, New Zealand: Massey university, Departement of Education.
21
BAB V
UJIAN TUGAS AKHIR
1. Pelaksanaan ujian mengikuti tata tertib ujian yang berlaku di Politeknik Pekerjaan Umum
yang dibacakan oleh ketua penguji.
2. Pengajuan ujian Tugas Akhir dapat dilakukan apabila laporan Tugas Akhir telah disetujui
oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan. Mahasiswa mendaftar ujian Tugas Akhir dengan
mengisi formulir yang telah disediakan.
4. Tugas akhir mahasiswa diuji oleh Tim Penguji Tugas Akhir sebanyak 3 orang secara
bersamaan, dalam sidang ujian Tugas Akhir dipimpin oleh seorang ketua dan anggota yang
ditentukan oleh Koordinator Program Studi.
5. Ketua Tim Penguji Tugas Akhir adalah dosen tetap Universitas Airlangga yang sekurang-
kurangnya mempunyai gelar Magister dan atau mempunyai jabatan fungsional serta bukan
sebagai dosen pembimbing tugas akhir.
6. Penguji Tugas Akhir adalah dosen tetap Universitas Airlangga, dan pembimbing dan / atau
dosen praktisi sesuai kebutuhan masing-masing program studi.
7. Mahasiswa menyerahkan laporan Tugas Akhir sejumlah tim penguji ke PAA program studi
yang dilengkapi dengan fotokopi KTM dan Form Pembimbingan.
8. Program studi mengadakan rapat untuk menentukan tim penguji dan jadual ujian Tugas
Akhir.
9. Koordinator Program Studi mengusulkan susunan tim penguji kepada Ketua Departemen.
10. Ketua Departemen mengusulkan tim penguji kepada Dekan untuk diterbitkan surat tugas.
11. Perubahan susunan tim penguji Tugas Akhir dilakukan maksimal 1 (satu) minggu sebelum
jadwal ujian berlangsung.
12. Ujian dilaksanakan 1 minggu setelah program studi menyerahkan jadwal dan tim penguji ke
bagian akademik.
22
13. Ujian Tugas Akhir dilaksanakan minimal 60 menit dan maksimal 90 menit tiap mahasiswa.
14. Pada saat ujian berlangsung, tim Penguji Tugas Akhir dan mahasiswa yang bersangkutan
wajib menandatangani berita acara ujian Tugas Akhir yang telah disediakan oleh fakultas.
15. Tim Penguji mengumumkan hasil nilai ujian Tugas Akhir setelah melalui diskusi panel
dengan menggunakan komponen nilai yang tertera di lampiran 18.
17. Hasil ujian Tugas Akhir dengan kriteria ‘lulus dengan revisi’, maka revisi dilakukan
maksimal 2 minggu.
18. Hasil ujian Tugas Akhir dengan kriteria ‘tidak lulus’, maka harus mengajukan ujian ulang.
19. Tugas Akhir yang dinyatakan ‘lulus’ digandakan minimal 2 (dua) eksemplar, disertai
penyerahan copy tugas akhir sebanyak 2 buah (hard copy maupun softcopy masing- masing
untuk Akademik dan Perpustakaan Pusat Universitas Airlangga).
20. Berita acara ujian Tugas Akhir diarsip oleh PAA program studi, hingga mahasiswa
menyerahkan laporan Tugas Akhir yang telah dijilid dan disertai dengan berita acara yang
ditandatangani oleh tim penguji Tugas Akhir.
21. Berita acara penilaian diserahkan ke bagian Akademik, disertai dengan Tugas Akhir yang
telah dijilid dan ditandatangani oleh tim penguji Tugas Akhir.
22. Revisi yang dilakukan mahasiswa dibuktikan dengan form persetujuan revisi yang
ditandatangani oleh tim penguji.
23. Apabila setelah ujian Tugas Akhir berlangsung, mahasiswa belum menyerahkan Tugas Akhir
yang telah dijilid dan disertai dengan form persetujuan tim penguji Tugas Akhir, maka
mahasiswa bersangkutan tidak bisa mengikuti yudisium.
24. Apabila di saat ujian diketahui terjadi plagiat pada Tugas Akhir, maka Tim Penguji Tugas
Akhir berhak membatalkan semua hasil penilaian dan mengusulkan kepada Dekan untuk
memberikan sanksi kepada mahasiswa yang bersangkutan.
23
25. Apabila setelah lulus, di kemudian hari diketahui terjadi plagiat pada karya tulis Tugas Akhir
yang bersangkutan, maka gelar diploma yang sudah diberikan akan dicabut, kewenangan
pencabutan sepenuhnya pada Dekan dan Rektor.
27. Bagi mahasiswa yang tidak lulus maka berhak untuk mengajukan ujian ulang di semester
yang sama.
24
DAFTAR PUSTAKA
vii
LAMPIRAN
Logo Politeknik
Pekerjaan Umum
4cm x 4cm
2 X 1,5 spasi
TUGAS AKHIR
Times New
2 x 1,5 spasi Roman, Center,
14, Bold, spasi
1,5,
JUDUL LAPORAN TA UPPERCASE
(Membentuk Huruf V, maks. 20 kata, 1 spasi antar baris)
2 X 1,5 spasi
Times New Roman,
Bold Center, 12,
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan spasi 1,5, Title Case
Program Studi Diploma III Teknologi Konstruksi ........
2 X 1,5 spasi
Oleh :
Times New Roman,
1. Yogantara Adi 2. Yogantara Adi
Bold, 12, spasi 1
NIM. 20210809002 NIM. 20210809002
4 X 1,5 spasi
viii
Lampiran 2. Cover Samping Tugas Akhir
COVER SAMPING:
(Vertikal)
JUDUL……….
LOKASI..
Nama Mhs
2022
ix
Lampiran 3. Lembar Persetujuan Tugas Akhir
Logo Politeknik
Pekerjaan Umum
4cm x 4cm
2 x 1,5 spasi
LEMBAR PERSETUJUAN
Times New Roman,
TUGAS AKHIR Center, 14, Bold,
spasi 1,5
JUDUL ……………………
2 x 1,5 spasi
1 X 1,5 spasi
Semarang, …………..
1 X 1,5 spasi
Pembimbing
Times New Roman,
3 X 1 spasi 12, spasi 1
……………………………………
NIP. ……………………………...
3 X 1,5 spasi
x
Lampiran 4. Lembar Pengesahan Tugas Akhir
Times New
Tugas Akhir disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Roman, Bold
Ahli Madya (A.Md) Center, 12,
Politeknik Pekerjaan Umum Semarang spasi 1, Title
Case
2 X 1,5 spasi
Oleh:
2 X 1,5 spasi
Menyetujui,
1 X 1,5 spasi
Pembimbing 1 : Nama Lengkap (………ttd………)
Pembimbing 2 : Nama Lengkap (………ttd………) Times New
Roman, 12,
Penguji 1 : Nama Lengkap (………ttd………) spasi 1,5
Penguji 2 : Nama Lengkap (………ttd………)
3 X 1,5 spasi
Mengesahkan, Mengetahui,
Direktur Ka Prodi Teknologi Konstruksi
Times New Jalan dan Jembatan
Roman, 12,
spasi 1
xi
Lampiran 5. Layout Margin Tulisan
3 cm
3 cm
xii
Lampiran 6. Penulisan Bab dan Sub-Bab
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA Jarak penulisan BAB ke
Sub BAB 2x enter 1,5
Spasi
Dalam studi aliran tanah, biasanya sulit atau bahkan tidak mungkin untuk menentukan respon
dari suatu akifer untuk aktifitas mendatang dengan melakukan penelitian l;aboratorium atau percobaan
lapangan. Sebagai gantinya model aliran air tanah, yang mempresentasikan sistem atau proses aliran
air tanah (Afandy, 2010) dapat dibuat untuk memprediksi behaviour aliran air tanah pada suatu akifer.
Model aliran air tanah dapat dikategorikan sebagai model fisik (model media porous, model analog,
model analog elektronik), dan model matematika (Todd, 1980).
Model matematika mempunyai beberapa keuntungan, (1) model ini dapat mencakup kondisi
yang komplek dari system akifer. Kekomplekan ini berasal dari kondisi hiterogenitas dan anisotropi
dari konduktifitas hidrolik, ketidakteraturan bentuk geomatri akifer, jenis kondisi batas yang berbeda-
beda, dan variabilitas dari discharge/recharge ke dan dari akifer. (2) model ini mudah dikalibrasi ;
yaitu seseorang dapat mengubah-ubah nilai beberapa parameter sehingga respon akifer yang
dimodelkan (muka air tanah atau head hidrolik) sama dengan respon yang sebenarnya. Karena itu,
engineers umumnya menggunakan model matematika itu.
xiii
Lampiran 7. Penulisan Gambar dan Tabel
Tulisan gambar berada di bawah gambar, dan tulisan tabel diatas tabel.
Contoh :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….
Tabel 3.4 Nilai tipikal dari Batas Cair, Batas Plastis, dan Aktivitas dari
Beberapa Mineral Lempung.
Halloysite
50 -70 40 -60 0,1-0,2
(hydrated)
Times New
JUDUL JUDUL JUDUL JUDUL JUDUL Roman 14, Bold,
JUDUL JUDUL JUDUL UPPERCASE
spasi 1
2 X 1 spasi
xv
Lampiran 9. Format Penyataan Karya Asli Bukan Plagiat
Times New
PERNYATAAN Roman,12, Bold,
spasi 1,5
2 X 1,5 spasi UPPERCASE
4 X 1,5 spasi
Semarang, (tanggal)
Yang menyatakan,
Tanda Tangan di
Atas Materai
10.000
Nama……………..
NIM.
xvi
Lampiran 10. Format Persembahan
xvii
Lampiran 11. Format Motto
Motto tidak harus ada, jika ada merupakan semboyan yang berfungsi sebagai motivator, motto
dapat diambil dari kata bijak, peribahasa, kutipan ayat-ayat kitab suci dan sumber lainnya
xviii
PEDOMAN
Pengarah:
Direktur Politeknik Pekerjaan Umum
Penanggungjawab:
Wakil Direktur 1 Bidang Akademik
Tim Penyusun:
Adityo Budi Utomo, ST, M.Eng
Yanida Agustina, S.ST., M.T.
Widiawati, A.Md.T
Chandra Fiqtyandi Al Kaff, S.M
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan karunia dan
bimbingan-Nya, sehingga Pedoman Pengembangan Suasana Akademik Politeknik
Pekerjaan Umum (PPU) tahun 2024 ini dapat diselesaikan. Buku ini merupakan
pedoman yang diberlakukan untuk semua sivitas akademika yang ada di lingkungan
PPU.
Dalam rangka melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yang berlandaskan
pada visi, misi, sasaran, tujuan dan budaya kerja organisasi, serta seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pelaksaan Tridharma harus
didukung oleh suasana akademik yang kondusif berasaskan pada kebebasan untuk
mengkaji dan menyebarluaskan keilmuan secara bertanggungjawab kepada khalayak
serta dilandasi dengan kewenangan akademik dan budaya akademik.
Terciptanya suasana akademik yang kondusif di antara sivitas akademika yang
ada di lingkungan PPU tentu harus dijamin oleh adanya budaya akademik yang
mengedepankan kebebasan akademik, kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan
dimana ketiganya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam implementasinya, diperlukan
sebuah pedoman yang mengatur pelaksanaan dan pengembangan suasana
akademik tersebut. Sebuah harapan dengan terbitnya buku pedoman ini akan
menjadi dasar pengembangan dalam hal budaya dan suasana akademik di PPU.
Ucapan terima kasih kepada tim penyusun, semoga menjadi amal jariyah.
Tim Penyusun,
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang .........................................................................................1
1.2. Tujuan ......................................................................................................1
1.3. Sasaran ....................................................................................................2
BAB 2 PEDOMAN SUASANA AKADEMIK .................................................................1
2.1. Pendahuluan ............................................................................................1
2.2. Ketentuan Umum......................................................................................2
2.3. Ruang Lingkup .........................................................................................3
2.4. Azas .........................................................................................................3
2.5. Mekanisme ...............................................................................................5
2.6. Pelaksanaan.............................................................................................5
2.7. Pemanfaatan ............................................................................................6
2.8. Penjaminan ..............................................................................................6
2.9. Sumberdaya .............................................................................................7
2.10. Evaluasi Program ...................................................................................7
2.11. Kelembagaan .........................................................................................7
2.12. Penutup .................................................................................................8
BAB 3 KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUASANA AKADEMIK ...............................9
3.1. Kebijakan Pengembangan Suasana Akademik ........................................9
3.2. Dukungan PPU Terhadap Pelaksanaan Suasana Akademik .................13
BAB 4 STANDAR MUTU SUASANA AKADEMIK .....................................................18
4.1. Pendahuluan ..........................................................................................18
4.2. Budaya Akademik...................................................................................18
4.3. Sarana dan Prasarana Akademik ...........................................................21
4.4. Kuantitas Interaksi Kegiatan Sivitas Akademika .....................................22
4.5. Keikutsertaan Sivitas Akademika dalam Kegiatan Akademik .................24
4.6. Pengembangan Kepribadian Ilmiah ........................................................24
LAMPIRAN 1 : BUTIR - BUTIR STANDAR MUTU SUASANA AKADEMIK ................25
LAMPIRAN 2 : INSTRUMEN SURVEI SUASANA AKADEMIK YANG DIISI DOSEN .28
iv
LAMPIRAN 3 : INSTRUMEN SURVAI SUASANA AKADEMIK YANG DIISI
MAHASISWA.................................................................................................33
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Pedoman Sistem Pengembangan Suasana Akademik disusun agar menjadi acuan
baik di Program Studi, Labolatorium dengan menerapkan siklus mutu yang berupa
alur perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Pedoman ini diharapkan
dapat bermanfaat untuk:
1
1. Meningkatkan mutu pembelajaran di kalangan sivitas akademika yang akan
mendorong menjadi budaya akademik.
2. Meningkatkan kualitas interaksi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan
akademik.
3. Mendorong tumbuhnya sikap dan kepribadian ilmiah di kalangan sivitas
akademika.
1.3. Sasaran
Sasaran Pedoman Sistem Pengembangan Suasana Akademik sebagai
berikut:
1. Meningkatkan pendidikan dan pengajaran dalam upaya menghasilkan lulusan
yang berdaya saing global serta memiliki kemampuan akademis dan profesional.
2. Menghasilkan kualitas dan mutu penelitian Bidang Pekerjaan Umum (Ke-PUan)
secara multidisipliner yang bermanfaat bagi kepentingan akademik dan
masyarakat.
3. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat melalui bidang keilmuan Ke-PUan untuk
mewujudkan kesejahteraan stakeholder dengan pengembangan jejaring
kerjasama dengan industri, pemerintah, regulator dan pihak - pihak lain untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan.
4. Terselenggaranya sistem pengelolaan yang kredibel dan akuntabel melalui tertib
administrasi, dokumentasi dan optimalisasi pemanfaatan IT untuk meningkatkan
kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
2
BAB II
PEDOMAN SUASANA AKADEMIK
2.1. Pendahuluan
Proses Pendidikan di Perguruan Tinggi merupakan sebuah proses
transformasi-produktif untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, berkualitas dan
mampu memenuhi kepuasan user (pengguna akhir). Proses transformasi ini
memerlukan dan harus dilakukan dalam suasana akademik yang nyaman, karena
suasana akademik yang baik akan mempengaruhi kualitas keluaran. Suasana
akademik juga harus selalu diperbaiki dan ditingkatkan secara sistematis,
berkelanjutan dan digunakan sebagai salah satu kompeten penjamin mutu.
Suasana akademik adalah suasana yang mampu menciptakan iklim yang
kondusif bagi kegiatan akademik, interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara
sesama mahasiswa, maupun antara sesama dosen untuk mengoptimalkan proses
pembelajaran. Suasana akademik atau sering juga disebut sebagai academic
atmosphere merupakan kondisi yang harus mampu diciptakan untuk membuat proses
pembelajaran di Perguruan Tinggi berjalan sesuai dengan visi, misi, dan tujuannya.
Suasana akademik yang kondusif akan tercermin dari proses pembelajaran yang
berlangsung dalam sebuah suasana “feeling at home”.
Proses tersebut melibatkan semua sumber daya pendidikan (dosen, sarana
prasarana, labolatorium, perpustakaan, organisasi-manajemen dan kurikulum) yang
mampu memberikan kontribusi dukungan untuk kelancaran proses pembelajaran.
Komponen-komponen sumber daya pendidikan yang dirancang dan dikelola dengan
mengikuti standar kualitas yang ditentukan akan mampu menciptakan suasana
akademik yang kondusif sehingga menimbulkan kegairahan dalam proses
pembelajaran. Dengan mengacu pada indikator tersebut, diharapkan peranan
manajemen Perguruan Tinggi dan sivitas akademikanya secara kelembagaan dapat
meningkatkan motivasi, kreativitas, kesungguhan dan keteraturan untuk menjamin
tercapainya standar kualitas proses pembelajaran.
Suasana akademik yang kondusif dapat dikenali dan dirasakan meskipun
bersifat abstrak serta tidak berwujud (intangible). Untuk memberikan gambaran
tentang suasana akademik yang kondusif, maka langkah praktis yang bisa dilakukan
akan dengan melihat dan melakukan evaluasi terhadap komponen-komponen
pendukungnya. Metode pendekatan bisa terfokus pada berbagai hal seperti interaksi
1
akademik, kegiatan akademik, akses terhadap sumber belajar, kecukupan dan
ketepatan sumber belajar, keikutsertaan mahasiswa dalam aktivitas kurikuler
(termasuk penelitian) ataupun kokurikuler dan ekstrakulikuler, dan lain-lain.
Walaupun suasana akademik bukan sebuah komponen fisik, namun, suasana
akademik berkualitas mampu dikenali dan dirasakan. Identifikasi serta upaya untuk
melakukan perubahan dan perbaikan komponen pembentukan suasana akademik
yang kondusif akan menghasilkan proses pembelajaran (transformasi-produktif) yang
berkualitas. Suasana akademik harus mampu dikreasikan sedemikian rupa sehingga
iklim yang kondusif bagi kegiatan akademik, interaksi antara dosen – mahasiswa,
antara sesama mahasiswa, maupun antara sesama dosen dapat berjalan dengan
optimal. Dalam suasana akademik yang seperti itulah proses pembelajaran akan
berjalan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan PPU. Suasana akademik akan
terbangun secara kondusif jika kebebasan akademik, kebebasan suasana akademik,
dan otonomi keilmuan dapat dijalankan.
2.4. Azas
1. Dalam penyelengaraan dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi berazas pada kebebasan akademik, kebebasan
suasana akademik, dan otonomi keilmuan.
2. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan oleh
sivitas akademika melalui pembelajaran dan/atau penelitian ilmiah
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan pemersatu bangsa
untuk kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia.
3. Otonomi keilmuan merupakan kemandirian dan kebebasan sivitas
akademika terhadap suatu cabang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan/atau olahraga yang melekat pada kekhasan/keunikan
cabang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga yang
bersangkutan dalam menemukan, mengembangkan,
mengungkapkan, dan/atau mempertahankan kebenaran menurut
kaidah keilmuannya untuk menjamin keberlanjutan perkembangan
cabang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.
4. Asas penyelenggaraan suasana akademik di lingkungan Politeknik
Pekerjaan Umum merupakan prinsip utama berdasarkan nilai-nilai
inti yang menjadi pegangan dalam perencanaan, pelaksanaan
pemantauan, dan evaluasi kegiatan suasana akademik yang
3
meliputi:
a. Asas akuntabilitas, yaitu semua penyelenggaraan kebijakan
mutu suasana akademik harus dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah, terukur, dan senantiasa mengacu pada
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
mutakhir dan dinamis.
b. Asas trasparansi, yaitu suasana akademik diselenggarakan secara
terbuka.
c. Asas Kualitas, yaitu kebijakan suasana akademik
diselenggarakan dengan senantiasa mengedepankan kualitas
input, proses dan output.
d. Asas kebersamaan, yaitu kebijakan mutu suasana akademik
diselenggarakan secara terpadu, terstruktur, sistematik,
komprehensif dan terarah dengan berbasis pada visi dan misi
kelembagaan.
e. Asas keadilan, yaitu penyelenggaraan kebijakan suasana
akademik yang bersifat dinamis harus mampu menjamin
terakomodasinya segenap kepentingan masyarakat ilmiah
secara lebih luas.
f. Asas hukum, yaitu suasana akademik dilaksanakan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
g. Asas manfaat, yaitu kegiatan suasana akademik
diselenggarakan untuk memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya untuk kejayaan bangsa dan negara, Universitas,
Program studi, dan segenap sivitas akademika.
h. Asas kesamaan, yaitu kebijakan suasana akademik
diselenggarakan atas dasar persamaan hak dan kewajiban
untuk menjamin terciptanya lingkungan akademik yang
kondusif.
i. Asas kemandirian, yaitu penyelenggaraan kebijakan suasana
akademik senantiasa didasarkan pada kemampuan Program
studi dengan mengandalkan segenap potensi dan sumber
daya yang ada untuk mengoptimalkan kemampuan Program
studi yang terus berkembang secara sistematik dan terstruktur.
4
j. Asas disiplin, yaitu penyelenggaraan kebijakan suasana
akademik didasarkan ketepatan waktu, aturan, dan etika
keilmuan.
2.5. Mekanisme
1. Kebijakan suasana akademik menjadi dasar perumusan
standar suasana akademik.
2. Setiap pernyataan dalam standar suasana akademik harus
diimplementasikan di semua unit pelaksana akademik di
lingkungan PPU.
3. Capaian standar suasana akademik di semua unit pelaksana
akademik harus dimonitoring dan dievaluasi sebagai dasar
perbaikan berkelanjutan.
2.6. Pelaksanaan
1. Kebebasan akademik di PPU dilaksanakan dalam upaya
mendalami, menerapkan, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga melalui kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
secara berkualitaas dan bertanggung jawab.
2. Kebebasan Suasana Akademik di PPU dilaksanakan dalam upaya
menyebarluaskan hasil penelitian dan menyampaikan pandangan
akademik melalui perkuliahan, ujian, seminar, diskusi, simposium,
ceramah, publikasi ilmiah, dan pertemuan ilmiah lain sesuai
kaidah keilmuan.
3. Dalam melaksanakan kebebasan akademik dan kebebasan
suasana akademik, setiap anggota sivitas akademika PPU:
a. Mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya dapat
meningkatkan mutu akademik Politeknik Pekerjaan Umum.
b. Mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya bermanfaat bagi
masyarakat, bangsa, Negara, dan kemanusiaan.
c. Bertanggung jawab secara peribadi atas pelaksanaan dan
hasilnya serta akibatnya pada diri sendiri atau orang lain.
d. Melakukannya dengan cara yang tidak boleh bertentangan
5
dengan nilai agama, nilai etika, kaidah akademik, dan tidak
melanggar hukum serta tidak mengganggu kepentingan umum.
e. Mengutamakan penalaran dan akhlak mulia serta bertanggung
jawab sesuai dengan budaya akademik.
4. Pelaksanaan Kebebasan Akademik di PPU:
a. Merupakan tanggungjawab setiap anggota sivitas akademika yang
terlibat;
b. Menjadi tanggung jawab manajemen atau unit organisasi di
bawahnya, apabila secara resmi terlibat dalam
pelaksanaannya; dan
c. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undnagan dan
dilandasi etika dan norma/kaidah keilmuan.
5. Melaksanakan kebebasan akademik, kebebasan akademik, dan
otonomi keilmuan di PPU bersifat ilmiah atau bersifat teori yang
dikembangkan dalam Pendidikan Tinggi dan terbebas dari
pengaruh politik praktis dan terbebas dari ideologi yang
bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.7. Pemanfaatan
Kebebasan Akademik dan kebebasan akademik dimanfaatkan Untuk:
1. Melindungi dan mempertahankan hak kekayaan intelektual.
2. Melindungi dan mempertahankan kekayaan serta keragaman
alami, hayati, sosial, budaya bangsa dan Negara Indonesia.
3. Menambah dan/atau meningkatkan mutu kekayaan intelektual
bangsa dan Negara Indonesia.
4. Memperkuat daya saing bangsa dan Negara Indonesia.
2.8. Penjaminan
1. Pelaksanaan Kebebasan Akademik Kebebasan Akademik, dan
Otonomi Keilmuan di PPU merupakan tanggung jawab pribadi
sivitas akademika yang wajib dilindungi dan difasilitasi oleh
institusi.
2. Pimpinan PPU wajib mengupayakan dan menjamin agar setiap
anggota sivitas akademika melaksanakan kebebasan akademik,
6
kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan secara bertanggung
jawab sesuai dengan peraturan perundang-undnagan dan
dilandasi etika norma/kaidah keilmuan.
2.9. Sumberdaya
1. Terciptanya suasana akademik yang kondusif ditentukan oleh
sumber daya sivitas akademika yang berprestasi, memiliki etika,
moral dan mematuhi norma- norma akademik yang berlaku.
2. Terciptanya suasana akademik yang kondusif didukung oleh
tenaga kependidikan yang memiliki etos kerja tinggi, beretika baik,
bermoral tinggi dan mematuhi norma-norma yang berlaku.
3. Terciptanya suasana akademik yang kondusif didukung oleh
sarana dan prasarana, sistem informasi dan komunikasi,
keuangan, dan kerjasama.
4. Meningkatnya suasana akademik di lingkungan PPU ditentukan
oleh komitmen yang tinggi dari manajemen dan Program Studi.
2.11. Kelembagaan
1. Kebijakan, standar, pedoman dan evaluasi mutu suasana
akademik dikembangan oleh Unit Pengembangan dan
Peningkatan AKtivitas Instruksional (UP2AI).
2. Kebijakan dan standar mutu suasana akademik ditetapkan oleh
direktur setelah mendapat persetujuan oleh Senat Akademik.
3. Program dan kegiatan suasana akademik dikelola oleh Wakil
7
Direktur Bidang Akademik (Wadir I), Wakil Direktur Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni (Wadir III) dan Ketua UP2AI pada
tingkat perguruan tinggi, dan dikelola oleh ketua program studi
pada tingkat program studi.
4. Pelaksanaan dan capaian kebebasan akademik, kebebasan
akademik dan otonomi keilmuan serta budaya mutu dipantau dan
dievaluasi oleh UP2AI secara terintegrasi berdasarkan asas
akuntabilitas.
2.12. Penutup
1. Segala sesuatu dalam Kebijakan Suasana Akademik ini yang
memerlukan aturan lebih rinci akan dirumuskan tersendiri dalam
bentuk Standar Mutu Suasana Akaademik, Pedoman
Pengembangan dan Evaluasi Mutu Suasana Akademik.
2. Untuk keberhasilan pelaksanaan Kebijakan Suasana Akademik
dan Standar Mutu Suasana Akademik perlu disosialisasikan
kepada semua pihak terkait.
8
BAB III
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUASANA AKADEMIK
17
BAB IV
STANDAR MUTU SUASANA AKADEMIK
4.1. Pendahuluan
Peningkatan suasana akademik seperti halnya dengan peningkatan kinerja,
tidak terjadi secara kebetulan, tetapi lebih merupakan akibat dari tindakan
pengelolaan/pembinaan yang direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan
dikendalikan, komprehensif dan terintegrasi. Semua komponen yang terkait dengan
pencapaian mutu, suasana akademik yang lebih baik dan lebih kondusif harus
disiapkan dan dikondisikan dengan baik. Kondisi dan suasana akademik yang
kondusif melibatkan komponen-komponen yang terkait tersebut tidak dapat langsung
tercapai tingkat ideal sekaligus, tetapi harus melalui mekanisme PDCA (Plan, Do,
Check, Action) yang harus dikerjakan dengan sistematis, tahap demi tahap (step-by-
step), berkelanjutan dan tentu saja memerlukan kesabaran serta komitmen semua
pihak berkepentingan yang terlibat dalam proses peningkatan dan penjaminan mutu
internal. Langkah perbaikan bisa diawali dengan mengidentifikasi masalah utama dan
pemetaan, yang dalam hal ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur kondisi suasana
akademik yang diharapkan. Langkah yang biasa diambil adalah dengan analisis
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Berdasarkan hasil analisis tersebut
kemudian dibuat strategi dan langkah perbaikan terhadap faktor-faktor yang secara
signifikan bisa menghasilkan perubahan suasana akademik yang lebih kondusif.
20
4.3. Sarana dan Prasarana Akademik
Komponen 9 : Sarana Akademik
1. PPU menyediakan ruang kelas perkuliahan yang dilengkapi
dengan kursi mahasiswa, meja dan kursi dosen, whiteboard, dan
proyektor yang terpasang.
2. Ruang kelas yang tersedia harus memiliki kursi mahasiswa yang
mudah diatur untuk penerapan metode pembelajaran berpusat
kepada mahasiswa.
3. PPU menyediakan ruang Labolatorium dasar yang memiliki
peralatan untuk praktek seluruh objek dari semua capaian
psikomotorik dari mata kuliah dasar/umum.
4. PPU menyediakan ruang perpustakaan yang memiliki buku wajib
setiap matakuliah untuk semua program studi, jurnal ilmiah
nasional dan internasional berdasarkan rumpun ilmu.
5. PPU menyediakan ruang pertemuan Program studi yang memiliki
podium pentas, meja, kursi, proyektor, layar proyektor, dan ac.
6. PPU menyediakan ruang rapat dosen yang memiliki meja, kursi,
proyektor, layar proyektor, dan whiteboard.
7. PPU menyediakan ruang seminar dan ujian akhir yang memiliki
meja, kursi, whiteboard, proyektor, dan ac.
8. PPU menyediakan ruang dosen bagi setiap prgram studi dan
memiliki meja, kursi, lemari, dan ac.
9. PPU menyediakan fasilitas yang menunjang sistem informasi
akademik (SIA), program interactive-learning, koneksi bahan
bacaan antar perpustakaan pusat dan ruang baca PPU, koneksi
peralatan antar labolatorium, program repositori untuk karya ilmiah
sivitas akademika, dan e-jurnal.
10. PPU menyediakan jaringan internet untuk setiap sivitas akademika
PPU.
11. PPU menyediakan peralatan untuk menunjang kegiatan mahasiswa.
Komponen 10 : Prasarana Akademik
1. PPU harus memiliki gedung perkuliahan bersama dengan jumlah
ruang kelas yang mampu menampung seluruh perkuliahan untuk
semua program studi.
21
2. PPU harus memiliki ruang labolatorium yang mampu menampung
seluruh kegiatan praktikum mata kuliah dasar/umum untuk semua
program studi.
3. PPU harus memiliki ruang perpustakaan dengan jumlah koleksi
yang memadai untuk bahan bacaan dan ruang baca yang mampu
menampung pengunjung.
4. PPU harus memiliki ruang jurnal untuk menampung kegiatan
penelitian mahasiswa.
5. PPU harus memiliki ruang pertemuan ilmiah yang mampu
menampung kegiatan seminar, lokalkarya/simposium ilmiah yang
diselenggarakan oleh sivitas akademika.
6. PPU harus memiliki ruang pusat kegiatan mahasiswa dengan
ruangan yang cukup untuk unit kegiatan mahasiswa.
7. PPU harus memiliki ruang Ujian akhir/komprehensif dengan
kapasitas yang sesuai dengan peserta ujian.
8. PPU harus memiliki ruang dosen yang mampu menampung dosen.
24
LAMPIRAN 1 : BUTIR - BUTIR STANDAR MUTU SUASANA AKADEMIK
4 Kelompok 1. Dibentuk sesuai dengan kebutuhan program studi atau lintas program
Belajar studi.
2. Beranggotakan dosen dan mahasiswa.
3. Mempunyai kegiatan terbatas untuk kegiatan ilmiah.
4. Mahasiswa dianjurkan menulis jurnal ilmiah yang membantu
kemudahan kelulusan.
5 Studi 1. Mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan di capai.
Lapangan 2. Objek disesuaikan dengan ciri khas program studi.
3. Dilaksanakan minimal satu kali selama masa studi.
25
No. Standar Aspek Butir Standar (Indikator)
Mutu
6 Pertukaran 1. Pertukaran Dosen:
Dosen dan a. Dosen yang kompetensinya memadai dibuktikan dengan hasil
Mahasiswa penelitian dan pengabdian kepada masyarakat atau memiliki
karya ilmiah minimal 5 buah, atau dosen yaang merangkap
menjadi praktisi.
b. Dosen tetap yang sudah bertugas minimal 5 tahun.
2. Pertukaran Mahasiswa:
a. Dilaksanakan setelah ada Nota Kesepahaman dengan pimpinan
perguruan tinggi.
b. Mahasiswa yang dikirim atau yang diterima sesuai dengan
program studi asal.
7 Mentoring 1. Dilakukan oleh dosen senior yang berpangkat akademik minimal
Dosen lektor.
Muda 2. Pelaksananya secara rutin setiap bulan
8 Pembekalan 1. Mengembangkan lulusan program studi dengan etika profesi yang
Lulusan diberikan dalam maka kuliah khusus.
2. Mengembangkan kemampuan Soft skill dan Hard skill
Mahasiswa dengan mengadakan program kewirausahaan.
9. Penelitian Proses 1. Melibatkan mahasiswa dalam penelitian yang dilakukan oleh dosen.
Penelitian 2. Membuat penelitian dari hasil pengabdian kepada masyarakat
3. Hasil penelitian harus mencerminkan keilmuan yang integratif –
interkonektif dan memenuhi standar internasional.
4. Hasil penelitian wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan,
dipublikasikan, dan/atau dengan cara lain yang dapat digunakan
untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
5. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka
melaksanakan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi harus
memenuhi ketentuan dan mengarah pada terpenuhinya capaian
pembelajaran lulusan serta memenuhi ketentuan dan peraturan di
PPU.
10 Lomba 1. Dilaksanakan minimal 1 kali dalam setahun.
Karya Tulis 2. Terdapat tema-tema tertentu yang sesuai dengan pelaksanaan
Ilmiah untuk Tridharma Perguruan Tinggi.
Dosen dan
Mahasiswa
11 Hak Atas 1. Pendaftaran HAKI hanya untuk karya asli dosen yang diseleksi.
Kekayaan 2. HAKI didaftarkan atas nama pribadi dosen atau atas nama PPU.
Intelektual
12 Pengabdian Pengabdian 1. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan guna meningkatkan
Kepada Kepada taraf hidup masyarakat serta hasilnya dapat meningkatkan mutu
Masyarakat Masyarakat akademik PPU.
2. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen harus
26
No. Standar Aspek Butir Standar (Indikator)
Mutu
melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaannya.
3. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa
sebagai salah satu dari bentuk pembelajaran serta harus mengarah
pada terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan serta memenuhi
ketentuan dan peraturan di PPU.
4. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa pelayanan
kepada masyarakat, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
sesuai dengan bidang keahlian, peningkatan kapasitas masyarakat,
dan pemberdayaan masyarakat.
5. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat dapat dijadikan karya tulis
ilmiah sesuai dengan kompetensi pogram studi dan wajib
disebarluaskan
27
LAMPIRAN 2 : INSTRUMEN SURVEI SUASANA AKADEMIK YANG DIISI
DOSEN
IDENTITAS DOSEN
1. Nama Dosen :
2. NIDN / NIDK / NUP :
3. Mata kuliah :
Petunjuk
Berilah penilaian secara jujur, objektif dan penuh tanggung jawab terhadap indikator-indikator di
bawah ini. Penilaian dilakukan terhadap aspek-aspek tersebut dalam tabel berikut dengan cara
melingkari angka (1-5) pada kolom skor.
0 = sangat tidak sesuai/tidak pernah
1 = tidak sesuai / rendah / jarang
2 = biasa / cukup / kadang-kadang
3 = sesuai / tinggi / sering
4 = sangat sesuai / sangat tinggi / selalu
30
No Standar Indikator Skor
0 1 2 3 4
36 PPU memiliki ruang jurnal untuk menampung
kegiatan penelitian mahasiswa.
37 PPU memiliki ruang pertemuan ilmiah yang
mampu menampung kegiatan seminar,
lokalkarya/simposium ilmiah yang
diselenggarakan oleh sivitas akademika.
38 PPU memiliki ruang pusat kegiatan mahasiswa
dengan ruangan yang cukup untuk unit kegiatan
mahasiswa.
39 PPU memiliki ruang Ujian akhir/komprehensif
dengan kapasitas yang sesuai dengan peserta
ujian.
40 PPU memiliki ruang dosen yang mampu
menampung dosen
41 Interaksi Dosen Dosen melaksanakan proses pembelajaran yang
dan Mahasiswa bersifat interaktif, holistik, integratif, saintifik,
dalam kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan
Perkuliahan berpusat pada mahasiswa (student centered
learing) yang mengedepankan aspek integrasi
dan interkoneksi keilmuan.
42 Setiap dosen mematuhi kehadiran minimal (90%)
dari jumlah tatap muka perkuliahan.
43 Setiap mahasiswa harus mematuhi kehadiran
minimal (75%) dari sejumlah total tatap muka
perkuliahan.
44 Melakukan evaluasi kinerja dosen oleh
mahasiswa dengan memberi formulir penilaian
kinerja dosen kepada mahasiswa pada kuliah
terakhir setiap kelas di setiap semester
45 Interaksi Dosen Dosen melibatkan mahasiswa dalam kegiatan
dan Mahasiswa penelitian.
46 dalam Dosen melibatkan mahasiswa dalam
Penelitian mengkomunikasikan hasil penelitian bersama
melalui seminar atau pada jurnal ilmiah.
47 Dosen membimbing mahasiswa dalam penulisan
artikel ilmiah yang bersumber dari skripsi, tesis,
dan disertasi yang akan dipublikasi pada jurnal
ilmiah
48 Interaksi Dosen melibatkan mahasiswa dalam pengabdian
Akademik kepada masyarakat.
49 Dosen dan Dosen melakukan bimbingan kepada mahasiswa
Mahasiswa untuk penyelesaian pelaporan pengabdian
dalam kepada masyarakat
Pengabdian
Kepada
Masyarakat
50 Interaksi Dosen dan mahasiswa berintegrasi baik secara
Akademik langsung maupun melalui media informasi dan
31
No Standar Indikator Skor
0 1 2 3 4
Dosen dan komunikasi secara tidak langsung dalam proses
Mahasiswa di akademik.
51 Luar Kelas Dosen Pembimbingan Akademik melakukan
kontak langsung di luar kelas melakukan
pembimbingan terkait saran/pertimbangan
akademik dalam perencanaan mata kuliah
ataupun masalah dalam perkuliahan dan pribadi.
52 Dosen Pembimbing melakukan interaksi untuk
membimbing mahasiswa menyelesaikan
skripsinya di luar kelas
53 Interaksi Tugas kelompok merupakan pemberian tugas
Akademik oleh dosen di dalam kelas, kemudian mahasiswa
Mahasiswa mendiskusikan dan mengerjakan bersama tugas
dengan tersebut, baik di dalam kelas ataupun di luar
Mahasiswa kelas.
54 Praktikum kelompok merupakan kegiatan yang
melibatkan interaksi intensif di antara mahasiswa
terkait dengan pengambilan data, pengolahan
data, penyajian data, dan penyusunan
tugas/laporan dalam suatu kelompok mahasiswa
55 Keikutsertaan Dosen aktif mengikuti kegiatan
Sivitas seminar/lokalkarya/simposium nasional dan
Akademika internasional
dalam Kegiatan
Akademik
56 Pengembangan Setiap dosen mengikuti pelatihan tentang
Kepribadian metodologi penelitian dan penulisan artikel
Ilmiah ilmiah.
57 Setiap program studi mewajibkan kurikulum
memuat metodologi penelitian, penulisan,
publikasi artikel ilmiah
32
LAMPIRAN 3 : INSTRUMEN SURVAI SUASANA AKADEMIK YANG DIISI
MAHASISWA
IDENTITAS MAHASISWA
1. Nama Mahasiswa :
2. NIM :
3. Prodi :
Petunjuk
Berilah penilaian secara jujur, objektif dan penuh tanggung jawab terhadap indikator-indikator di
bawah ini. Penilaian dilakukan terhadap aspek-aspek tersebut dalam tabel berikut dengan cara
melingkari angka (1-5) pada kolom skor.
0 = sangat tidak sesuai/tidak pernah
1 = tidak baik/rendah/jarang
2 = biasa/cukup/kadang-kadang
3 = baik/tinggi/sering
4 = sangat baik/sangat tinggi/selalu
34
No Standar Indikator Skor
0 1 2 3 4
yang mampu menampung seluruh
perkuliahan untuk semua program studi.
20 PPU memiliki ruang labolatorium yang
mampu menampung seluruh kegiatan
praktikum mata kuliah dasar/umum untuk
semua program studi.
21 PPU memiliki ruang perpustakaan
dengan jumlah koleksi yang memadai
untuk bahan bacaan dan ruang baca
yang mampu menampung pengunjung.
22 PPU memiliki ruang jurnal untuk
menampung kegiatan penelitian
mahasiswa.
23 PPU memiliki ruang pertemuan ilmiah
yang mampu menampung kegiatan
seminar, lokalkarya/simposium ilmiah
yang diselenggarakan oleh sivitas
akademika.
24 PPU memiliki ruang pusat kegiatan
mahasiswa dengan ruangan yang cukup
untuk unit kegiatan mahasiswa.
25 PPU memiliki ruang Ujian
akhir/komprehensif dengan kapasitas
yang sesuai dengan peserta ujian.
26 PPU memiliki ruang dosen yang mampu
menampung dosen
27 Interaksi Dosen melaksanakan proses
Dosen dan pembelajaran yang bersifat interaktif,
Mahasiswa holistik, integratif, saintifik, kontekstual,
dalam tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat
Perkuliahan pada mahasiswa (student centered
learing) yang mengedepankan aspek
integrasi dan interkoneksi keilmuan.
28 Setiap dosen mematuhi kehadiran
minimal (90%) dari jumlah tatap muka
perkuliahan.
29 Setiap mahasiswa mematuhi kehadiran
minimal (75%) dari sejumlah total tatap
muka perkuliahan.
30 Melakukan evaluasi kinerja dosen oleh
mahasiswa dengan memberi formulir
penilaian kinerja dosen kepada
mahasiswa pada kuliah terakhir setiap
kelas di setiap semester
31 Interaksi Dosen melibatkan mahasiswa dalam
Dosen dan kegiatan penelitian.
32 Mahasiswa Dosen melibatkan mahasiswa dalam
dalam mengkomunikasikan hasil penelitian
35
No Standar Indikator Skor
0 1 2 3 4
Penelitian bersama melalui seminar atau pada
jurnal ilmiah.
33 Dosen membimbing mahasiswa dalam
penulisan artikel ilmiah yang bersumber
dari skripsi, tesis, dan disertasi yang akan
dipublikasi pada jurnal ilmiah
34 Interaksi Dosen melibatkan mahasiswa dalam
Akademik pengabdian kepada masyarakat.
35 Dosen dan Dosen melakukan bimbingan kepada
Mahasiswa mahasiswa untuk penyelesaian
dalam pelaporan pengabdian kepada
Pengabdian masyarakat
Kepada
Masyarakat
35 Interaksi Dosen dan mahasiswa berintegrasi baik
Akademik secara langsung maupun melalui media
Dosen dan informasi dan komunikasi secara tidak
Mahasiswa di langsung dalam proses akademik.
36 Luar Kelas Dosen Pembimbinga Akademik
melakukan kontak langsung di luar kelas
melakukan pembimbingan terkait
saran/pertimbangan akademik dalam
perencanaan mata kuliah ataupun
masalah dalam perkuliahan dan pribadi.
37 Dosen Pembimbing melakukan interaksi
untuk membimbing mahasiswa
menyelesaikan skripsinya di luar kelas
38 Interaksi Tugas kelompok merupakan pemberian
Akademik tugas oleh dosen di dalam kelas,
Mahasiswa kemudian mahasiswa mendiskusikan dan
dengan mengerjakan bersama tugas tersebut,
Mahasiswa baik di dalam kelas ataupun di luar kelas.
39 Praktikum kelompok merupakan kegiatan
yang melibatkan interaksi intensif di
antara mahasiswa terkait dengan
pengambilan data, pengolahan data,
penyajian data, dan penyusunan
tugas/laporan dalam suatu kelompok
mahasiswa.
40 Mahasiswa mengikuti lomba karya tulis
dengan berkelompok yang secara
intensif berdiskusi untuk mengikutinya.
41 Mahasiswa mengikuti organisasi
kemahasiswaan dimana aktivitasnya
dapat berupa kegiatan olah raga,
kesenian, ataupu kegiatan lain yang
dikelola oleh mahasiswa sendiri.
42 Pendampingan oleh mahasiswa kepada
36
No Standar Indikator Skor
0 1 2 3 4
mahasiswa baru baik dalam hal
akademik maupun non akademik dalam
kegiatan mahasiswa
43 Keikutsertaan Mahasiswa telah ikut serta dalam
Sivitas kegiatan seminar / lokakarya / simposium
Akademika nasional / internasional.
44 dalam Mahasiswa telah aktif dalam kegiatan
Kegiatan program kreativitas mahasiswa
Akademik
37