Anda di halaman 1dari 65

PEDOMAN KERTAS KERJA WAJIB

DAN ARTIKEL ILMIAH


PROGRAM STUDI DIPLOMA III
TAHUN 2022

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pedoman Kertas Kerja Wajib dan
Artikel Ilmiah Program Studi Diploma III telah selesai disusun.
Adapun maksud disusunnya pedoman ini agar para dosen dan taruna Program
Studi Diploma III, Politeknik Transportasi Darat Indonesia - STTD mempunyai arah
yang jelas dalam pelaksanaan Kertas Kerja Wajib dan terdapat keseragaman dalam
penulisan sistematika laporannya. Selain itu, pedoman ini dimaksudkan juga untuk
memberikan panduan tentang teknik penulisan laporan.
Pedoman Kertas Kerja Wajib dan Artikel Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan
kemudahan bagi para dosen dan taruna Program Studi Diploma III, Politeknik
Transportasi Darat Indonesia - STTD dalam menyelesaikan laporan penelitiannya.
Tentunya, penyusunan pedoman ini tidak lepas dari berbagai kekurangan, untuk
itu sumbangan pemikiran dan masukan untuk penyempurnaan pedoman ini sangat
diperlukan.
Demikian pedoman penilisan Kertas Kerja Wajib ini disusun, semoga dapat menjadi
panduan yang baik bagi para dosen pembimbing dan taruna/i yang sedang
menyusun Kertas Kerja Wajibnya. Terima kasih kami sampaikan kepada semua
pendukung dalam penyelesaian pedoman ini. Terima kasih.

Bekasi, Juni 2022

DIREKTUR
POLITEKNIK TRANSPORTASI
DARAT IINDONESIA-STTD

AHMAD YANI, ATD, MT.


NIP. 19650930 199003 1 003
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................2


DAFTAR ISI ...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................5
1.1. LATAR BELAKANG ...............................................................................5
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN.........................................................................5
1.3. RUANG LINGKUP.................................................................................6
1.4. KELUASAN DAN KEDALAMAN ...............................................................6
1.5. PENGERTIAN ......................................................................................7
BAB II JUDUL DAN PROPOSAL .......................................................................9
2.1. PENGAJUAN JUDUL .............................................................................9
2.2. DOSEN PEMBIMBING DAN DOSEN PENGUJI ..........................................9
2.3. PENGAJUAN PROPOSAL ..................................................................... 12
2.3.1. Persyaratan ...................................................................................... 12
2.3.2. Prosedur Pengajuan .......................................................................... 12
2.3.3. Sistematika Proposal ......................................................................... 13
BAB III KERTAS KERJA WAJIB ..................................................................... 16
3.1. PROSES PENYUSUNAN ...................................................................... 16
3.2. SIDANG............... ............................................................................. 16
3.2.1. Tata Cara Sidang Kertas Kerja Wajib................................................... 16
3.2.2. Sumber Daya Manusia ....................................................................... 17
3.2.3. Perlengkapan Sidang Peserta Uji......................................................... 18
3.2.4. Kelengkapan dan Peralatan Sidang ..................................................... 18
3.3. REVISI........ ..................................................................................... 18
BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN KERTAS KERJA WAJIB ............................... 20
4.1. BAGIAN AWAL .................................................................................. 20
4.2. BAGIAN ISI /UTAMA .......................................................................... 21
4.3. BAGIAN AKHIR ................................................................................. 23
BAB V TATA NASKAH .................................................................................. 24
5.1. KERTAS DAN UKURAN ....................................................................... 24
5.2. PENOMORAN HALAMAN..................................................................... 25
BAB VI STANDAR PENILAIAN........................................................................ 46
6.1. KRITERIA PENILAIAN ........................................................................ 46
6.2. LEMBAR PENILAIAN .......................................................................... 57
6.2.1. Contoh Formulir Penilaian Kertas Kerja Wajib Oleh Pembimbing ............ 57
6.2.2. Contoh Formulir Penilaian Kertas Kerja Wajib Oleh Penguji ................... 58
BAB VII SIDANG ULANG ............................................................................... 59
BAB VIII ARTIKEL PENELITIAN .................................................................... 61
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi


kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan. Hal tersebut tertuang
pada Permendikbud Nomor 3 tahun 2020. Standar kompetensi lulusan yang
dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan disarankan mengacu
kepada Peraturan Presiden No 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) yang berlaku saat ini. Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 49
Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal 14 ayat (6), telah
tertuang bahwa bentuk pembelajaran selain kuliah, response, seminar serta
praktikum maka wajib ditambah bentuk pembelajaran berupa penelitian. Hal ini
juga sejalan dengan Permendiknas NO.232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa pasal 12 ayat
1 dan ayat (2).
Agar taruna memiliki pengalaman kerja, maka salah satu pembelajaran yang lazim
diterapkan adalah Praktik Kerja Lapangan (PKL), dan taruna wajib menyusun
hasilnya. Karena salah satu kewajiban taruna adalah mampu menyusun laporan
sebagaimana yang disarankan pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Laporan PKL ini juga menjadi bahan penilaian akademis untuk mengetahui
sejauhmana pencapaian taruna terhadap capaian pembelajaran yang telah
dirumuskan.
Penyusunan laporan hasil PKL dilakukan oleh setiap taruna dan berfungsi sebagai
bahan penilaian, untuk itu seyogyanya tersusun secara sistematis, teratur dan
terarah. Dengan demikian perlu suatu pedoman teknis penyusunan Kertas Kerja
Wajib yang berwujud kepada Laporan Akhir.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penyusunan pedoman penulisan laporan akhir adalah agar yang
berkepentingan memiliki acuan dalam penyusunan laporan akhir.
Tujuan pedoman ini adalah :
1. Penyusunan laporan akhir (Diploma III disebut Kertas Kerja Wajib) dapat
tersusun sesuai dengan capaian pembelajaran yang sudah dirumuskan;
2. Taruna dapat menyusun laporan akhir secara sistematis;
3. Memiliki pegangan bagi dosen pembimbing untuk membimbing taruna.
1.3. RUANG LINGKUP

Buku pedoman ini berisikan tentang pendahuluan, pengajuan judul, penyusunan


Kertas Kerja Wajib dan sistematika penulisan serta tata naskah dan dilampiri
dengan contoh-contoh penyusunan Kertas Kerja Wajib (Kertas Kerja Wajib).

1.4. KELUASAN DAN KEDALAMAN

Deskripsi Kertas Kerja Wajib Jenjang Capaian Pembelajaran Program Studi D.III.
- Mengetahui prinsip, dalil dan konsep umum pengetahuan yang diterapkan
untuk keahlian tertentu.
- Mampu mengoperasikan peralatan untuk melakukan perkerjaan yang
sesuai dengan prosedur. (Contoh: operator, surveyor dan lain-lain);
- Mampu memilih prosedur kerja dari sejumlah prosedur kerja yang telah
dikuasai;
- Menguasai konsep teoritis dan secara umum telah digunakan untuk tiap-
tiap bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu;
- Mampu menganalisa data dengan beragam metoda; (Penekanan Analisis
Tekniks).
- Mampu memilih metoda untuk memecahkan suatu permasalahan;
- Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat konteks yang sesuai
dengan bidang keahlian terapan didasarkan oleh pemikiran logis dan inovatif;
(Penekanan analisis untuk indentifikasi masalah teknis, usulan
berdasarkan analisis yang sesuai dengan standar teknis).
- Mampu menyusun laporan tertulis secara akurat dan mampu
menjelaskannya kepihak lain.
(Referensi :
1. Peraturaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Pasal 8;
2. Lampiran Peraturaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi;
3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia;
4. Lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia.)
5. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor :4/VII/PB/2014 dan Nomor : 24 Tahun 2014
Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Dosen Dan Angka Kreditnya.
6. Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Akademik
/ Pangkat Dosen 2019, Kemenristekdikti Tahun 2019.

1.5. PENGERTIAN

Berikut adalah beberapa istilah dan pengertian dari istilah-istilah yang terdapat
dalam dokumen ini:
1. Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun
individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman
untuk berpikir atau bertindak.
2. Dalil adalah rumusan asas yang menjadi hukum dan aturan yang sudah pasti
yang selanjutnya menjadi patokan.
3. Konsep adalah cara berpikir seseorang untuk mengartikan atau memaknai
terhadap suatu objek atau produk subjek.
4. Teoritis adalah model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena
alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan
dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatuhi potesis
yang telah terbukti kebenarannya. Manusia membangun teori untuk
menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu
5. Metoda adalah cara kerja yang ditempuh untuk memahami objek tertentu
untuk keahlian tertentu.
6. Prosedur adalah serangkaian aksi atau tindakan yang harus dilaksanakan
dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan
yang sama.
7. Informasi adalah data yang telah diolah untuk menjadi pengetahuan atau
keterangan.
8. Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan (fakta),
dapat berupa angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari
ketiganya. Data masih belum dapat 'bercerita' banyak sehingga perlu diolah
lebih lanjut sebagai bahan kajian (analisis atau kesimpulan).
9. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan, analisis merangkum
sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat
diinterpretasikan.
10. Praktek Kerja Lapangan adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk
memberikan kesempatan kepada taruna untuk dalam memperoleh
pengalaman dari bidang pendidikan yang diperoleh selama pendidikan.
11. Kertas Kerja Wajib merupakan suatu karya yang ditulis pada akhir studi
program Diploma III yang memiliki nilai ilmiah melalui proses penelitian secara
sistematis. Kertas Kerja Wajib ini merupakankegiatan akademik yang
dirancang untuk melatih kemandirian dan tanggung-jawab ilmiah Taruna
sebagai calon ilmuwan, mulai dari pemilihan topik dan penyusunan rencana
penelitian, pelaksanaan penelitian, evaluasi hasil penelitian.
12. Dosen menurut Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kbbudayaan Dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 4/VIII/PB/2014 dan Nomor : 24
Tahun 2014 adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebar luaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
13. Asisten Ahli adalah jenjang jabatan Ahli Pertama, sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
14. Dosen Pembimbing dibagi menjadi Dosen Pembimbing Utama dan Dosen
Pembimbing Pendamping menurut Pedoman Operasional Penilaian Angka
Kredit Kenaikan Jabatan Akademik / Pangkat Dosen 2019.
BAB II
JUDUL DAN PROPOSAL

2.1. PENGAJUAN JUDUL

Dalam rangka penyusunan proposal atau pengajuan judul Kertas Kerja Wajib pada
program Diploma III, maka terdapat ketentuan sebagai berikut :
1. Taruna mengajukan judul untuk Kertas Kerja Wajib kepada masing-masing
sekretariat jurusan.
2. Pengajuan judul didasarkan pada topik-topik khusus yang berhubungan
dengan peristiwa / fenomena di lokasi PKL ataupun lokasi lainnya yang
berpotensi untuk dikaji sesuai dengan kompetensi masing-masing program
studi.

2.2. DOSEN PEMBIMBING DAN DOSEN PENGUJI

2.2.1. TUJUAN
Standarisasi untuk meningkatkan efisiensi dan mutu pelaksanaan Kertas Kerja
Wajib.
2.2.2. REFERENSI:
1. Manual prosedur penunjukan Dosen Pembimbing dan Judul Kertas Kerja
Wajib Universitas Brawijaya
2. Buku Panduan Penilaian Akreditasi BAN PT

2.2.3. PIHAK YANG TERKAIT


1. Ketua Program Studi
2. Dosen
3. Staf administrasi/TU
4. Taruna/i

2.2.4. LANGKAH-LANGKAH DALAM PENUNJUKAN DOSEN PEMBIMBING


KERTAS KERJA WAJIB

1. Taruna mengisi usulan pembimbing Kertas Kerja Wajib berdasarkan kesesuaian


bidang minat dan ketentuan yang berlaku.
2. Prodi menerima usulan pembimbing Kertas Kerja Wajib
3. Prodi melakukan kajian dosen pembimbing yang diusulkan taruna dengan
daftar dosen yang dapat menjadi pembimbing Kertas Kerja Wajib, selanjutnya
hasil verifikasi diserahkan kepada bagian akademik untuk ditindak lanjuti.
4. Bagian akademik membuat SK dosen pembimbing Kertas Kerja Wajib, dan
didistribusikan kepada dosen pembimbing.
5. Bagian akademik mengarsipkan SK dosen pembimbing.
Prosedur menetapkan Dosen Pembimbing Akademik
PELAKSANA MUTU BAKU
NO KEGIATAN Direktur KET
Taruna Jurusan KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
PTDI - STTD
Data Taruna 2 Jam Daftar Dosen
1 Pendataan Jumlah Taruna Pembimbing
Ya Akademik
Data Dosen 5 Jam Daftar Dosen
Pendataan Dosen Pembimbing
2 Tidak Pembimbing Pembimbing
Akademik
Akademik Akademik
Pemetaan 5 Jam Daftar Dosen
Menetapkan Dosen Sebagai Dosen Pembimbing
3
Pembimbing Akademik Akademik

SK dosen 1 hari Daftar Dosen


4 Melaporkan Hasil pembimbing Pembimbing
Akademik Akademik
Arsip 15 Menit arsip

5 Menyimpan data

2.2.5. LANGKAH-LANGKAH DALAM PENUNJUKAN DOSEN PENGUJI


KERTAS KERJA WAJIB

1. Prodi membuat daftar usulan dosen penguji;


2. Bagian akademik membuat nota dinas Dosen penguji dan dibagikan kepada
dosen penguji.

2.2.6. PERSYARATAN DOSEN PEMBIMBING

1. Sehat jasmani dan rohani


2. Dosen tetap PTDI-STTD yang berpangkat minimal Asisten Ahli selama paling
sedikit 2 tahun, dan/atau dosen tidak tetap PTDI-STTD.
3. Mempunyai bidang keilmuan yang relevan dengan topik Kertas Kerja Wajib.

2.2.7. PERSYARATAN DOSEN PENGUJI

1. Sehat jasmani dan rohani.


2. Dosen tetap PTDI-STTD yang berpangkat minimal Asisten Ahli selama paling
sedikit 2 tahun, atau dosen tidak tetap PTDI-STTD atau yang memiliki
kualifikasi kompetensi sesuai dengan topik Kertas Kerja Wajib yang diambil.
3. Mempunyai bidang keilmuan yang relevan dengan topik Kertas Kerja Wajib.

2.2.8. STRUKTUR DOSEN PEMBIMBING


1. Ketentuan Umum
a. Penetapan komisi pembimbing dilakukan oleh Kepala Bagian Akademik PTDI
- STTD atas usulan ketua program studi.
b. Komisi pembimbing terdiri atas Dosen Pembimbing Utama dan Dosen
Pembimbing Pendamping. Dosen Pembimbing Utama berasal dari program
studi yang bersangkutan. Apabila dipandang perlu, anggota komisi
pembimbing dapat berasal dari luar PTDI - STTD maksimum 1 (satu) orang.
c. Persyaratan sebagai komisi pembimbing yaitu:
1) Komisi pembimbing adalah dosen aktif PTDI – STTD yang tidak sedang
dalam tugas belajar atau ditugaskan di luar PTDI - STTD
2) Dosen Pembimbing Pendamping dapat berasal dari luar PTDI - STTD
apabila bidang keahlian tersebut tidak tersedia di PTDI - STTD dan
memenuhi kualifikasi pendidikan akademik.
3) Dosen Pembimbing Utama adalah dosen tetap PTDI - STTD pada program
studi yang bersangkutan dan sudah pernah menjadi anggota komisi
pembimbing.
4) Dosen Pembimbing Utama program sarjana harus memiliki gelar Magister
(S-2) dengan jabatan minimal asisten ahli, dengan Dosen Pembimbing
Pendamping sekurangkurangnya bergelar magister.
5) Untuk menjaga mutu pembimbingan, seorang dosen pembimbing dibatasi
jumlah mahasiswa bimbingannya sesuai dengan kepatutan. Perhitungan
kuota bimbingan akan mempertimbangkan posisi di komisi pembimbing
dan posisi kemajuan mahasiswa.
2. Komisi pembimbing yang telah memasuki masa pensiun tidak diberi tugas
sebagai Dosen Pembimbing Utama, tetapi boleh sebagai Dosen Pembimbing
Pendamping. Apabila Dosen Pembimbing Utama pensiun sebelum meluluskan
taruna/i, maka yang bersangkutan berubah status menjadi Dosen Pembimbing
Pendamping dan digantikan oleh salah satu dari Dosen Pembimbing
Pendamping yang bidang keahliannya paling relevan dengan topik penelitian
taruna/i.

2.2.9. STRUKTUR DOSEN PENGUJI


1. Tim Penguji
Tim penguji terdiri dari 1 (satu) orang ketua dan 1 (satu) orang sekretaris.
a. Ketua Tim Penguji :
1) Persyaratan Prioritas
a) Diutamakan bagi Dosen yang memiliki keahlian di bidang sesuai tema
yang diambil;
b) Tenaga Pengajar yang telah memiliki sertifikasi Dosen;
c) Memiliki jenjang jabatan fungsional yang tertinggi diantara Tim
Penguji;
d) Dosen tetap PTDI-STTD yang berpangkat minimal Asisten Ahli
selama paling sedikit 2 tahun, atau dosen tidak tetap PTDI-STTD
atau yang memiliki kualifikasi kompetensi sesuai dengan topik Kertas
Kerja Wajib yang diambil.
2) Tugas Ketua Tim Penguji
a) Memimpin jalannya sidang secara keseluruhan;
b) Memutuskan dan membacakan hasil pelaksanaan sidang;
c) Menjaga ketertiban selama jalannya sidang;
d) Memberikan penilaian terhadap peserta uji.
b. Sekretaris :
Sekretaris Tim Penguji mempunyai tugas utama, antara lain :
1) Memberikan penilaian terhadap pesertaMengumpulkan hasil penilaian
dari seluruh anggota tim penguji

2.3. PENGAJUAN PROPOSAL

2.3.1. Persyaratan
Taruna / Taruni yang akan menyusun Kertas Kerja Wajib harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1. Masih aktif dan terdaftar sebagai Taruna, dibuktikan dengan adanya kartu
Taruna;
2. Sudah lunas seluruh tanggungan administrasi, dibuktikan dengan adanya
surat keterangan dari keuangan;
3. Memiliki indeks prestasi kumulatif (Akademik dan Sikap) serendah-
rendahnya 2,76 (dua koma tujuh puluh enam).

2.3.2. Prosedur Pengajuan


Prosedur pengajuan proposal dalam penyusunanan Kertas Kerja Wajib adalah:
1. Taruna mengambil dan mengisi Formulir pengajuan proposal judul Kertas
Kerja Wajib kepada sekretariat jurusan pada masing-masing kampus sebagai
bahan persiapan untuk melanjutkan ke sidang proposal;
2. Penyusunan proposal Kertas Kerja Wajib dengan berkonsultansi kepada calon
dosen pembimbing;
3. Proposal Kertas Kerja Wajib diserahkan kepada sekretariat jurusan;
4. Sekretariat jurusan menetapkan tim penguji proposal Kertas Kerja Wajib dan
menyelenggarakan sidang proposal Kertas Kerja Wajib;
5. Setelah taruna memenuhi syarat untuk melakukan sidang proposal maka
taruna akan mendapatkan jadwal sidang proposal Kertas Kerja Wajib.
6. Masing-masing taruna / taruni mengikuti sidang proposal Kertas Kerja Wajib.
Bagi taruna / taruni yang lulus sidang proposal, maka dapat kemudian segera
menyusun Kertas Kerja Wajib dibawah bimbingan Dosen Pembimbing yang
ditunjuk oleh Sekretariat Jurusan. Bagi taruna / taruni yang belum lulus sidang
proposal Kertas Kerja Wajib, maka diberikan kesempatan untuk melakukan
sidang ulang yang jadwalnya ditentukan oleh sekretariat jurusan.
2.3.3. Sistematika Proposal
Sistematika proposal Kertas Kerja Wajib bagi taruna/I program Diploma III adalah
sebagai berikut:

BAB. I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Maksud dan Tujuan
1.5. Batasan Masalah
BAB II. GAMBARAN UMUM
2.1 Kondisi Transportasi
2.2 Kondisi Wilayah Kajian
BAB. III KAJIAN PUSTAKA
BAB. IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
4.2 Sumber Data
4.3 Teknik Pengumpulan Data
4.4 Teknik Analisis Data
4.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Penjelasan Isi Proposal Kertas Kerja Wajib :

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagian ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu Gambaran Umum singkat
yang menggambarkan gambaran umum mengenai lokasi penelitian dan
Permasalahan yang menggambarkan permasalahan (sesuai program
studi) yang ada di lokasi penelitian
1.2 Identifikasi Masalah
Diuraikan permasalahan yang akan diteliti yang mencerminkan judul.
1.3 Rumusan Masalah
Disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan yang menunjukan
permasalahan yang akan diteliti.
1.4 Maksud dan Tujuan
Menjelaskan maksud dan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis
terhadap masalah yang dipiih sesuai dengan rumusan masalah.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah merupakan batasan studi dalam peneliti untuk
menganalisis daerah tertentu yang akan dituangkan dalam Kertas Kerja
Wajibnya.

BAB II GAMBARAN UMUM


2.1 Kondisi Transportasi
2.2 Kondisi Wilayah Kajian

BAB III KAJIAN PUSTAKA


Kajian pustaka tidak dibedakan berdasarkan sub bagian tertentu tetapi
berupa struktur sesuai sub tema yang mendasari penelitian dan ditinjau
dari berbagai literatur yang relevan termasuk tinjauan terhadap
penelitian sebelumnya.

BAB IV METODE PENELITIAN


4.1 Desain Penelitian, berisi kerangka kerja penelitian (pola pikir) berupa
bagan beserta penjelasannya.
4.2 Sumber Data, berisi sumber-sumber data yang akan digunakan
selama penelitian. Baik berupa data primer maupun data sekunder.
4.3 Teknik Pengumpulan Data, Sumber data penelitian terdiri dari
sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli. Metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
primer adalah metode survei (wawancara atau kuesioner) dan metode
observasi. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara.
Berdasarkan sumbernya, data sekunder dapat diklasifikasikan menjadi
data internal dan data eksternal.
4.4 Teknik Analisis Data, Cara yang digunakan dalam mengolah,
membahas, dan memaknai data serta fakta lapangan yang diperoleh
di lokasi penelitian
4.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian, Menunjukkan tempat dan waktu
untuk kegiatan PKL sesuai kegiatan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka merupakan daftar bacaan yang menjadi sumber, atau
referensi atau acuan dan dasar penulisan Kertas Kerja Wajib. Daftar referensi
ini dapat berisi buku, artikel jurnal, simposium, dan sebagainya. Dianjurkan
agar 70% daftar referensi yang digunakan merupakan terbitan terbaru
(minimal terbitan 2 tahun terakhir) dan jumlah daftar bacaan minimal 5
(lima) buah.

LAMPIRAN
Lampiran memuat antara lain pedoman wawancara dan materi - materi lain
yang berkaitan erat dengan masalah yang diamati dan dikaji.
BAB III
KERTAS KERJA WAJIB

3.1. PROSES PENYUSUNAN


Proposal Kertas Kerja Wajib yang sudah diajukan oleh masing-masing taruna / taruni
telah disetujui, maka taruna/I yang bersangkutan dapat segera menyusun Kertas
Kerja Wajib dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan Kertas Kerja Wajib adalah 2 (dua)
Bulan terhitung setelah sejak proposalnya disetujui dan dilanjutkan penyusunan
di kampus setelah kegiatan Praktek Kerja Lapangan Individu selesai
dilaksanakan;
2. Taruna yang telah mendapatkan informasi dosen pembimbing yang ditunjuk
dapat melakukan konsultasi secara berkala dan wajib mendapatkan persetujuan
dari dosen pembimbing sebelum mengikuti Sidang Kertas Kerja Wajib;
3. Taruna harus melaksanakan bimbingan Kertas Kerja Wajib minimal 8 kali
bimbingan dengan dibuktikan tanda tangan pada lembar assistensi pada setiap
selesai melaksanakan bimbingan;
4. Apabila Kertas Kerja Wajib tersebut dibatalkan atau ganti judul, maka taruna
yang bersangkutan wajib mengajukan usulan Kertas Kerja Wajib yang baru
namun tidak memperpanjang waktu penyelesaian penyusunan yang telah
ditetapkan;
5. Taruna dapat mengikuti Sidang Kertas Kerja Wajib apabila telah menyelesaikan
penyusunan Kertas Kerja Wajib yang bersangkutan;
6. Apabila Kertas Kerja Wajib yang disusun tidak selesai dalam masa waktu
penyelesaian, maka secara otomatis Kertas Kerja Wajib tersebut dinyatakan
tidak selesai dan tidak bisa di ajukan untuk mengikuti sidang Kertas Kerja Wajib.

3.2. SIDANG
3.2.1. Tata Cara Sidang Kertas Kerja Wajib
Dalam rangka membentuk keseragaman dalam pelaksanaannya, maka tata cara
pelaksanaan Sidang Kertas Kerja Wajib diatur sebagai berikut:
1. Peserta Uji mengisi formulir absensi yang telah disusun dan disediakan oleh
Petugas Sidang.
2. Peserta Uji menunggu di luar ruang sidang yang telah ditentukan tempatnya
oleh penyelenggara.
3. Peserta Uji memasuki ruangan setelah dipanggil Petugas Sidang berdasarkan
perintah ketua Tim Penguji.
4. Peserta Uji memberikan laporan yang diawali dengan penghormatan
5. Setelah mendapatkan persetujuan dari Ketua Tim Penguji, Peserta Uji
menempati posisi yang sudah disediakan bagi peserta uji.
6. Peserta Uji memaparkan Kertas Kerja Wajib dengan menggunakan peralatan
yang sudah disiapkan dan disediakan. Alokasi waktu pemaparan maksimal 20
menit. Pemaparan dilakukan dengan didampingi paling sedikit 1 (satu) orang
Dosen Pembimbing dari Peserta Uji yang bersangkutan.
7. Ketua Sidang membuka sesi Tanya jawab dengan memberikan kesempatan
kepada penguji untuk mengajukan pertanyaan yang nantinya akan dijawab
oleh Peserta Uji. Alokasi waktu Tanya-jawab maksimal 45 menit.
8. Setelah sesi Tanya jawab selesai, Peserta Uji dipersilahkan oleh ketua sidang
untuk meninggalkan ruangan. Tim penguji melakukan diskusi hasil keputusan
sidang. (10 menit)
9. Peserta Uji kembali memasuki ruangan sidang, setelah mendapatkan
panggilan dari Petugas Sidang berdasarkan perintah ketua Tim Penguji.
10. Peserta Uji menempati kursi sidang yang sudah disediakan
11. Peserta Uji mendengarkan putusan sidang yang disampaikan oleh Ketua Tim
Penguji.
12. Peserta Uji memberikan laporan penutupan yang diakhiri dengan
penghormatan kepada Ketua Tim Penguji.
13. Peserta Uji meninggalkan ruangan sidang.

3.2.2. Sumber Daya Manusia


1. Peserta Uji
Peserta uji adalah taruna yang telah menyelesaikan penyusunan Kertas Kerja
Wajib.
2. Petugas Sidang
Staf yang ditugaskan untuk membantu pelaksanaan sidang dengan rincian
tugas sebagai berikut:
a. Menyediakan dan memastikan peserta uji mengisi formulir kehadiran
(absensi)
b. Memanggil peserta uji berdasarkan perintah Ketua Tim Penguji.
c. Menyiapkan formulir berita acara sidang.
3. Tim Penguji
Tim penguji terdiri dari 1 (satu) orang ketua dan 1 (satu) orang sekretaris.
a. Ketua Tim Penguji :
1) Persyaratan Prioritas
a) Diutamakan bagi Dosen yang memiliki keahlian di bidang sesuai tema
yang diambil;
b) Tenaga Pengajar yang telah memiliki sertifikasi Dosen;
c) Memiliki jenjang jabatan fungsional yang tertinggi diantara Tim
Penguji;
d) Dosen tetap PTDI-STTD yang berpangkat minimal Asisten Ahli
selama paling sedikit 2 tahun, atau dosen tidak tetap PTDI-STTD
atau yang memiliki kualifikasi kompetensi sesuai dengan topik Kertas
Kerja Wajib yang diambil.
2) Tugas Ketua Tim Penguji
a) Memimpin jalannya sidang secara keseluruhan;
b) Memutuskan dan membacakan hasil pelaksanaan sidang;
c) Menjaga ketertiban selama jalannya sidang;
d) Memberikan penilaian terhadap peserta uji.
b. Sekretaris :
Sekretaris Tim Penguji mempunyai tugas utama, antara lain :
1) Memberikan penilaian terhadap pesertaMengumpulkan hasil penilaian
dari seluruh anggota tim penguji

4. Dosen Pembimbing
a. Dosen pembimbing Merupakan Dosen/ Tenaga Pengajar yang
mendapatkan penugasan sebagai Dosen Pembimbing bagi taruna;
b. Dosen pembimbing wajib hadir pada saat peserta uji melaksanakan sidang;
c. Dosen pembimbing juga menjadi moderator pada acara sidang
berlangsung sekaligus menjadi petugas sidang;
d. Selama pelaksanakan sidang berlangsung dosen pembimbing bersifat pasif
dan hanya boleh menanggapi apabila ketua sidang meminta tanggapan.

3.2.3. Perlengkapan Sidang Peserta Uji


Dalam pelaksanaan sidang, Peserta Uji wajib menyiapkan:
1. Bahan sidang dalam bentuk soft-copy (file paparan)
2. Bahan sidang dalam bentuk hard-copy (file handout dan draft Kertas Kerja
Wajib yang sudah diserahkan kepada penyelenggara 10 hari kerja sebelum
pelaksanaan sidang)
3. Bahan sidang dalam bentuk alat peraga (bila diperlukan)

3.2.4. Kelengkapan dan Peralatan Sidang


Kelengkapan dan peralatan di dalam ruang sidang harus berada dalam kondisi
yang baik dan siap digunakan. Kelengkapan serta peralatan tersebut adalah:
1. Infocus (proyektor)
2. Penerangan ruangan
3. Laptop
4. Ruangan yang nyaman
5. Absensi peserta dan tim penguji
6. Meja dan kursi sidang
7. Whiteboard/ papan tulis
8. Spidol (warna hitam, biru, merah)
9. Laser point (alat bantu presentasi)
10. Kain penutup meja berwarna hijau yang menutupi seluruh bagian meja.
11. Flip chart.
12. Sistem pengeras suara dan audio visual (bila diperlukan).

3.3. REVISI
Revisi atau perbaikan terhadap Kertas Kerja Wajib taruna/I diberikan dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Setelah sidang selesai, Tim Penguji dan Dosen Pembimbing melakukan
evaluasi terhadap persentasi serta Kertas Kerja Wajib Taruna Kertas Kerja
Wajib yang disetujui dan/atau yang sudah diperbaiki/disempurnakan dalam
jangka waktu 2 minggu dengan menyerahkan Jilid Hard Cover sebanyak 3
(tiga) rangkap sebagai syarat yudisium.
2. Nilai minimal kelulusan Kertas Kerja Wajib adalah B. Jika revisi tidak selesai
dalam waktu yang ditentukan maka harus mengulang sesuai dengan
keputusan tim penguji.
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN KERTAS
KERJA WAJIB

4.1. BAGIAN AWAL


Bagian awal Kertas Kerja Wajib terdiri dari :
1. Halaman Sampul
Sebagai halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu Kertas Kerja
Wajib, Halaman Sampul harus dapat memberikan informasi singkat, jelas dan
tidak bermakna ganda (ambigu) kepada pembaca tentang Kertas Kerja Wajib
tersebut yang berupa judul, jenis Kertas Kerja Wajib, identitas penulis,
institusi, dan tahun pengesahan.
2. Halaman Judul
Secara umum informasi yang diberikan pada Halaman Judul sama dengan
Halaman Sampul, tetapi pada Halaman Judul, dicantumkan informasi
tambahan, yaitu untuk tujuan dan dalam rangka apa Kertas Kerja Wajib itu
dibuat dengan tambahan penjelasan maksud penulisan Laporan di bawah
tulisan “Kertas Kerja Wajib”, yaitu "Untuk Memenuhi Salah Satu syarat
Memperoleh Gelar ......... pada Jurusan ............ Cara penulisan mengikuti
cara penulisan sampul depan, dan kata “untuk memenuhi dst...” dicetak tebal
ukuran 14
3. Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa Kertas Kerja Wajib
bukan hasil jiplakan,bukan dari karya orang lain dan ditulis dengan mengikuti
kaidah penulisan ilmiah. Khusus untuk halaman pernyataan digunakan spasi
1,5 dengan kata “Pernyataan” dan Judul ditulis dengan ukuran huruf 14,
kapital dan cetak tebal.
4. Halaman Pengesahan
Halaman Pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan Kertas Kerja
Wajib atau pernyataan tentang penerimaannya, khususnya Kertas Kerja Wajib
oleh institusi penulis.
Catatan : penggunaan istilah ”dewan penguji” (pembimbing dan penguji) dan
susunan atau jumlah anggota ”dewan penguji” bergantung pada kebijakan
setiap program studi.
5. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih (jika diperlukan)
Halaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas Kertas Kerja Wajib.
Halaman Ucapan Terima Kasih memuat ucapan terimakasih atau penghargaan
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Kertas Kerja
Wajib. Sebaiknya, ucapan terima kasih atau penghargaan tersebut juga
mencantumkan bantuan yang mereka berikan, misalnya bantuan dalam
memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta bantuan dalam
menyelesaikan Kertas Kerja Wajib.
6. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Kertas Kerja Wajib untuk
Kepentingan Akademis
Halaman ini berisi pernyataan dari Taruna penyusun Kertas Kerja Wajib yang
memberikan kewenangan kepada lembaga pendidikan untuk menyimpan,
mengalih-media/ format- kan, merawat,dan memublikasikan Kertas Kerja
Wajibnya untuk kepentingan akademis. Artinya, Perguruan Tinggi berwenang
untuk memublikasikan suatu Kertas Kerja Wajib hanya untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan hak cipta tetap pada penulis.
7. Daftar Isi
Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman masing-
masing, yang ditulis sama dengan isi yang bersangkutan. Daftar isi harus
ringkas dan jelas, subbab derajat kedua dan ketiga boleh tidak ditulis.
8. Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lain
Daftar tabel, gambar, dan daftar lain digunakan untuk memuat nama tabel,
gambar, dan sebagainya yang ada dalam Kertas Kerja Wajib. Penulisan nama
tabel, gambar, dan sebagainya menggunakan huruf kapital diawal
kata(titlecase).

4.2. BAGIAN ISI /UTAMA


Bagian utama Laporan Tugas terdiri dari enam bab yaitu Pendahuluan,
Gambaran Umum, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian, Analisis dan
Pemecahan Masalah, dan Penutup.

1. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Bagian ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu Gambaran Umum singkat
yang menggambarkan gambaran umum mengenai lokasi penelitian dan
Permasalahan yang menggambarkan permasalahan (sesuai program studi)
yang ada di lokasi penelitian
b. Identifikasi Masalah
Diuraikan permasalahan yang akan diteliti yang mencerminkan judul.
c. Rumusan Masalah
Disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan yang menunjukan permasalahan
yang akan diteliti.
d. Maksud dan Tujuan
Menjelaskan maksud dan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis terhadap
masalah yang dipiih sesuai dengan rumusan masalah.
e. Batasan Masalah
Batasan masalah merupakan batasan studi dalam peneliti untuk
menganalisis daerah tertentu yang akan dituangkan dalam Kertas Kerja
Wajibnya.

2. GAMBARAN II UMUM
Pada bab ini berisi kondisi transportasi di wilayah kajian Kertas Kerja Wajib.
3. BAB III KAJIAN PUSTAKA
Tulisan judul yang relevan dengan Tinjauan Pustaka/Teoritis yang
mencerminkan bagian dari judul besar Kertas Kerja Wajib.
Bab ini berisi data/uraian penjelasan dari kerangka pemikiran berupa
pengertian-pengertian/definisi, kaidah/norma berbagai bahan/peraturan
perundang-undangan baik nasional maupun internasional sebagi bahan
analisis untuk menjawa permasalahan hukum yang sudah ditentukan di Bab
Tinjauan Pustaka/Teoritis ini hanya memuat berbagai aturan
(nasional/internasional) yang relevan dengan judul/identifikasi masalah, yang
harus muncul lagi dalam analisis di Bab V, tetapi bukan repetisi/pengulangan.
Bab ini juga berisi bahan yang relevan dengan masalah hukum yang diteliti
baik dari buku, jurnal ilmiah nasioanal, internasional, putusan
pengadilan/yurisprudensi, maupun sumber/data lainnya.

4. BAB IV METODE PENELITIAN


a. Alur Pikir
b. Bagan Alir Penelitian
Berisi kerangka kerja penelitian (pola pikir) berupa bagan beserta
penjelasannya.
c. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data penelitian terdiri dari sumber data primer dan sumber data
sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli. Metode yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data primer adalah metode survei (wawancara atau
kuesioner) dan metode observasi. Data sekunder merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara. Berdasarkan sumbernya, data sekunder dapat diklasifikasikan
menjadi data internal dan data eksternal.
d. Teknik Analisis Data
Cara yang digunakan dalam mengolah, membahas, dan memaknai data
serta fakta lapangan yang diperoleh di lokasi penelitian
e. Lokasi dan Jadwal Penelitian
Menunjukkan tempat dan waktu untuk kegiatan PKL sesuai kegiatan yang
berlaku.

5. Bab V Analisis Data dan Pemecahan Masalah


Menelaah data-data yang dikumpulkan dan dirangkum sesuai dengan analisa
yang digunakan untuk memecahkan permasalahan.

6. Bab VI Penutup
Bab penutup ini memuat tentang kesimpulan dan saran serta harus dinyatakan
secara terpisah.
a. Kesimpulan
Penulis meyimpulkan hasil temuan dari hasil praktek kerja lapangan.
b. Saran
Saran perbaikan dari pelaksanaan praktek yang dilaksanakan.

4.3. BAGIAN AKHIR


Bagian akhir dari Kertas Kerja Wajib terdiri dari:
1. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka merupakan daftar bacaan yang menjadi sumber, atau referensi
atau acuan dan dasar penulisan Kertas Kerja Wajib. Daftar referensi ini dapat
berisi buku, artikel jurnal, majalah, atau surat kabar, dan sebagainya.
Dianjurkan agar 70% daftar referensi yang digunakan merupakan terbitan
terbaru (minimal terbitan 2 tahun terakhir) dan jumlah daftar bacaan minimal
5 (lima) buah.
2. Lampiran (jika ada)
Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang menunjang
penulisan Kertas Kerja Wajib, tetapi tidak dicantumkan di dalam isi Kertas
Kerja Wajib, karena akan mengganggu kesinambungan pembacaan. Lampiran
yang perlu disertakan dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain jadwal,
tabel, daftar pertanyaan, gambar, grafik, desain. Pengelompokan lampiran
disesuaikan dengan kebijakan program studi.
BAB V
TATA NASKAH

5.1. KERTAS DAN UKURAN


Ketentuan mengenai jenis, warna, ukuran kertas serta tulisan diatu sebagai
berikut:

1. Kertas dan warna cover


a. Kertas yang digunakan untuk menulis Kertas Kerja Wajib adalah kertas HVS
80 gram berukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm)
b. Kertas Kerja Wajib harus diketik dengan komputer dalam dua muka/sisi
halaman kertas (bolak balik). Oleh sebab itu, gunakanlah fasilitas mirror
margins yang tersedia pada Word Processor, sehingga batas untuk
halaman ganjil adalah tepi kiri 4 cm dan tepi atas, tepi kanan, serta tepi
bawah masing-masing 3 cm, sedangkan untuk halaman genap berlaku tepi
kiri, tepi atas, dan tepi bawah berukuran 3 cm, sedangkan tepi kanan
berukuran 4 cm.
c. Sampul (kulit luar) berupa soft cover dari bahan buffalo atau linen pada saat
ujian Kertas Kerja Wajib dan hard cover setelah ujian (revisi) dan
dinyatakan lulus dengan warna yang ditentukan masing-masing
penyelenggara pendidikan.
d. Pembatas antara bab yang satu dengan bab lainnya diberikan pembatas
kertas doorslag warna magenta berlogo STTD/ BPPTD BALI/BPPTD
MEMPAWAH.
e. Ketentuan warna sampul lunak pada program Diploma III adalah Biru.

2. Jenis Huruf
a. Naskah Kertas Kerja Wajib menggunakan jenis huruf yang sama, dari awal
sampai akhir, yaitu Tahoma, ukuran font 11, kecuali judul bab digunakan
ukuran font 14 dan footnote dengan ukuran font 9.
b. Huruf tebal digunakan untuk judul bab, sub bab, tabel, gambar dan
lampiran.
c. Huruf miring dapat digunakan untuk tujuan tertentu.

3. Margin
Batas pengetikan dari tepi kertas untuk naskah Kertas Kerja Wajib adalah
sebagai berikut:
a. Tepi atas 4 cm
b. Tepi bawah 3 cm
c. Tepi kiri 4 cm
d. Tepi kanan 3 cm

4. Format
a. Setiap judul bab dan judul lembaran dimulai halaman baru diketik dengan
huruf kapital diletakkan di tengah (centering) bagian atas halaman.
b. Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman dengan menggunakan huruf kecil
tebal kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan huruf kapital.
c. Setiap alinea baru, kata pertama diketik masuk ke kanan setelah ketukan
ketujuh atau mulai pada ketukan delapan.
d. Tabel dalam teks disertai nomor tabel dan judul tabel diketik dengan huruf
“T” kapital seperti Tabel II.1, berarti tabel Bab II yang pertama dan
seterusnya serta penempatannya di atas tabel.
e. Gambar dalam teks disertai nomor gambar dan judul gambar diketik
dengan huruf “G” kapital seperti Gambar III.1, berarti gambar Bab III yang
pertama dan seterusnya serta ditempatkan di bawah gambar.
f. Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan fasilitas program
perangkat lunak komputer. Sedangkan satuan dan singkatan yang
digunakan hanya yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu masing-masing
seperti: 100 C; kg; 12 ppm; ml; dan sebagainya.
g. Istilah asing yang dalam teks dicetak miring (Italic) misalnya: et al.; ibid;
supply; centring; dan sebagainya.
h. Setelah tanda koma, titik koma, dan titik dua diberi jarak satu ketukan dan
sebelumnya tidak perlu diberi spasi.
i. Pemutusan kata harus mengikuti kaedah bahasa Indonesia yang baku dan
benar.
j. Dibuat dalam satu file dengan pengaturan heading menggunakan Ms Office
Word mulai dari halaman sampul hingga lampiran.

5. Spasi
a. Jarak antara baris dalam teks adalah satu setengah spasi, kecuali kalimat
judul, sub judul, sub bab, judul tabel, dan judul gambar serta judul lampiran
adalah satu spasi.
b. Jarak antara judul bab dengan teks pertama isi naskah atau antara judul
bab dengan sub bab adalah empat spasi.
c. Abstrak / abstract diketik dengan jarak satu spasi; judul abstract dan
seluruh teksnya diketik dengan huruf miring (italic).
d. Jarak spasi sumber referensi dalam Daftar Pustaka satu spasi kecuali jarak
spasi antara sumber pustaka.
e. Jarak baris pada kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel maupun gambar
2 (dua) spasi.

5.2. PENOMORAN HALAMAN


Penomoran halaman perlu diperhatikan baik untuk bagian Awal, Utama dan Bagian
Akhir. Ketentuan penomoran adalah sebagai berikut:
1. Halaman Bagian awal
Bagian awal Kertas Kerja Wajib diberi nomor halaman dengan menggunakan
angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya) ditempatkan pada posisi tengah
bawah halaman yang dimulai dari judul dalam (sesudah sampul). Halaman
judul dan halaman persetujuan tidak diberi nomor, tetapi diperhitungkan
sebagai halaman i dan ii yang tidak perlu diketik.
2. Halaman Utama
Penomoran mulai dari Bab Pendahuluan sampai dengan Bab Kesimpulan dan
Saran menggunakan angka Latin (1, 2, 3 dst.) pada setiap halaman judul bab,
nomor diletakkan pada bagian tengah bawah dan halaman berikutnya
diletakkan sudut kanan bawah dengan jarak tiga spasi. Penomoran bukan bab
dan sub bab menggunakan angka latin dengan tanda kurung misalnya: 1), 2)
atau (1), (2), dst.
3. Halaman Bagian Akhir
Penomoran pada bagian Kertas Kerja Wajib mulai dari Daftar Pustaka sampai
selesai menggunakan angka Arab yang diketik pada marjin bawah persis di
tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dari marjin bawah teks, dan halaman
selanjutnya diketik sebelah kanan bawah dengan jarak tiga spasi dari pinggir
bawah (baris terakhir teks) lurus dengan marjin kanan teks.
a. Penomoran pada bagian isi

Struktur penomoran bagian isi, terdiri dari :

BAB I ....................................................

1.1.................................................

1.1.1............................................

1.1.1.1 ......................................

1. ..................................
a. ...............................
1) ...........................
a) ......................

4. Kutipan
Metode sitasi ditulis berdasarkan gaya Chicago Manual Style (CMS) dengan
menggunakan aplikasi referensi seperti Mendeley, Zotero, Endnotes, dll.
Jumlah daftar acuan paling sedikit sepuluh dan 80%-nya adalah sumber acuan
primer publikasi (buku/jurnal) yang diterbitkan lima tahun terakhir. Daftar
acuan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sumber non-elektronik dan
sumber elektronik.
Tanda kutip harus digunakan untuk menandai kutipan langsung yang diambil
dari pemikiran orang lain. Setiap kali anda memparafrase ide pengarang
lainnya (contohnya merangkum sebuah karya atau mengatur ulang urutan
kalimat dan mengubah beberapa kata), anda harus menyebutkan sumber
kutipan di dalam karya tulis anda.
Setiap Taruna harus berpegang kepada Kode Etik mengenai ketidakjujuran
akademik, termasuk di dalamnya plagiarisme.
Plagiarisme. Penggunaan kata-kata atau ide dari seorang pengarang seakan-
akan itu merupakan ide anda sendiri tanpa menyebutkan sumbernya,
termasuk, tetapi tidak terbatas kepada, tidak mengakui sebuah kutipan
langsung. Kata-kata yang sama persis dari sebuah sumber harus
diidentifikasikan dengan tanda kutip dan diikuti dengan kutipan dari penulis
itu sendiri. Konsep dan ide dari sebuah sumber juga harus diidentifikasi
dengan kutipan dari penulisnya.
Oleh karena itu, kami amat menganjurkan agar anda lebih memperhatikan
masalah ini dalam penulisan karya anda untuk memastikan bahwa anda tidak
menggunakan ide atau kalimat orang lain tanpa memberikan pengakuan yang
layak bagi si pengarang asli. Baik itu disengaja ataupun tidak, plagiarisme
tidak dapat diterima dan dapat berakibat pada penolakan karya tulis tersebut,
ketidaklulusan pada mata kuliah yang diambil, dan/atau dikeluarkan dari
PTDI-STTD. Sanksi tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.
Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah peneliti mengambil kutipan
sesuai dengan sumber aslinya. Kutipan yang tidak lebih dari tiga baris diketik
dua spasi dengan cara
memberikan tanda petik diantara teks yang dikutip dan diberi nomor kutipan.
Kutipan yang menggunakan istilah atau bahasa asing dicetak miring dan diberi
nomor kutipan Ini dapat dilihat pada contoh bahwa :
Menurut Hawkins, Best dan Cooney mengemukakan pengertian sikap bahwa :
“Attitude is an enduring organizational, emotional, perceptual an cognitive
process with respect to some aspect environmental (Sikap adalah suatu
organisasi yang bertahan lama dari motivasi, emosi, persepsi, dan proses
kognitif dengan menghargai beberapa aspek lingkungan)”.
a. Contoh Kutipan Lebih dari 5 (Lima) baris :
Pada prinsipnya setiap daerah otonom harus dapat membiayai sendiri
semua kebutuhan yang bersifat rutin. Apabila masih mengandalkan bantuan
keuangan dari pusat maka sesungguhnya daerah tersebut tidak lagi
otonom. Lebih jauh Kaho (2003: 37) menyatakan bahwa :
Suatu daerah dapat disebut sebagai Daerah Otonom, apabila daerah yang
bersangkutan mampu membiayai penyelenggaraan urusan rumah
tangganya sendiri. Kalaupun suatu Daerah Otonom belum mampu
sepenuhnya membiayai urusa – urusan rumah tangganya, maka paling
tidak daerah tersebut harus mampu menutup belanja rutinnya dengan
pendapatan asli daerahnya. Hal ini sebenarnya merupakan salah satu
prinsip yang tidak boleh tidak harus diperhatikan dengan sungguh -
sungguh.
Kutipan langsung disajikan apabila penulis menuangkan hasil telaahan atau
kajian dengan cara memindahkan pendapat, pernyataan, atau hasil karya
orang lain masih dalam bentuk asli, baik secara utuh maupun sebagian.
Sedangkan kutipan tidak langsung dapat dipahami sebagai kutipan yang
disajikan peneliti secara tidak langsung sebagaimana bentuk narasi yang
diutarakan oleh penulis atau pengarang suatu Kertas Kerja Wajib. Dalam
hal ini peneliti menuangkan hasil telaahan atau kajiannya secara tidak
langsung melalui rangkuman dan ulasan dengan menggunakan bahasa
sendiri. Kalimat hasil rangkuman atau ulasan yang merupakan kutipan tidak
langsung ini lazin disebut parafrase.
b. Contoh kutipan bahasa Inggris (kurang dari lima baris – in – text note:
“ the beliefs about the object – the cognitive component; the ffect
connected with the object – the feeling component; and the disposition to
take action with respect to the object – the action tendency component.”
c. Contoh kutipan yang terdapat bahasa Inggrisnya :
..................sebagaimana diungkapkan oleh Cheema dan Rondinelli dalam
bukunya Decentralization and Development, Policy Implementation in
Developing Countries (2004:204) bahwa .............
d. Contoh kutipan yang sama dari satu sumber :
.............dikemukakan oleh Sevilla Krech dkk (2003:3)......

Krech et.al. (2004:146) mendefinisikan sikap sebagai ......

e. Sedangkan kutipan tidak langsung adalah peneliti menggambarkan suatu


teori berdasarkan sumber kutipan.

5. Penulisan Halaman
a. Penulisan halaman sampul
Judul Lembar Kertas Kerja Wajib Jenis huruf (font) : Tahoma,
ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal Kata ”KERTAS KERJA WAJIB”:
sama dengan judul
Kalimat “DIAJUKAN OLEH”: Tahoma, ukuran 12, huruf Kapital, cetak
tebal
NAMA TARUNA ; NOTAR : Tahoma,ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal
Selanjutnya sampai dengan tahun penyelesaian : Tahoma, ukuran 14,
huruf Kapital, cetak tebal (lampiran 1)
b. Penulisan halaman judul
Judul Jenis huruf (font) : Tahoma, ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal
Kata ” KERTAS KERJA WAJIB” : sama dengan judul
Kalimat “Diajukan Sebagai ............... ”: Tahoma, ukuran 14, cetak tebal
Kalimat “DIAJUKAN OLEH”: Tahoma, ukuran 12, huruf Kapital, cetak
tebal
NAMA TARUNA ; NOTAR: Tahoma,ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal
Selanjutnya sampai dengan tahun penyelesaian : Tahoma, ukuran 14,
huruf Kapital, cetak tebal (lampiran 2)
c. Pernyataan orisinalitas
Tulisan “HALAMAN ..... “: Tahoma,ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal
Tulisan “ Kertas Kerja Wajib ....”: Tahoma,ukuran 12, cetak tebal
Nama, notar, tanda tangan, tanggal : Tahoma,ukuran 12, cetak tebal
(lampiran 3)
d. Halaman pengesahan
Tulisan “HALAMAN PENGESAHAN”: Tahoma,ukuran 14, huruf Kapital,
cetak tebal
Tulisan “KERTAS KERJA WAJIB”: Tahoma,ukuran 14, huruf Kapital,
cetak tebal
Judul : Tahoma,ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal
Nama; notar : Tahoma,ukuran 12
Tulisan “ telah berhasil ................”: Tahoma,ukuran 12
Tulisan “dewan penguji”: Tahoma,ukuran 12
Tabel pembimbing dan penguji : Tahoma,ukuran 12 (lampiran 4)
e. Kata pengantar
Tulisan “ kata pengantar” : Tahoma,ukuran 12, cetak tebal
Kalimat di bawah tulisan “kata pengantar” :
Tahoma,ukuran 11 (lampiran 5)
f. Halaman pernyataan persetujuan publikasi
Tulisan “Halaman pernyataan ........ “ : Tahoma,ukuran 12, cetak tebal, 1
spasi
Tulisan dibawah “halaman pernyataan..” : Tahoma,ukuran 11, spasi 1,5
(lampiran 6)
g. Daftar isi
Komponen tulisan yang digunakan dalam penyusunan daftar isi adalah jenis
tahoma, ukuran 11, cetak tebal pada tiap bab. (lampiran 8)
h. Daftar referensi
Komponen tulisan yang digunakan dalam penyusunan daftar referensi
adalah jenis tahoma, ukuran 11 (lampiran 9)
6. Daftar pustaka
Ketentuan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
a. Tuliskan nama pengarang, judul karangan dan data tentang penerbitannya
(tempat, penerbit dan tahun)
b. Daftar pustaka disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya
tetapi juga huruf kedua dan seterusnya.
c. Daftar pustaka diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka
adalah dua spasi.
d. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat
pada garis tepi kiri tanpa ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan
indensi 7 karakter.
e. Apabila nama pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama
harus diberi garis terputus-putus sebanyak 14 (empat belas) ketukan
f. Penulisan nama pengarang diawali dengan nama keluarga, kemudian
namanya. Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua dan
ketiga tidak perlu dibalik.
g. Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa
adanya (tidak diindeks).
h. Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka
daftar pustaka disusun menurut urutan waktu (tahun)
i. Nama pengarang sama, judul berbeda perlu diberikan garis sebanyak 14
ketukan Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang
tidak pernah dibaca dan tidak boleh mencantumkan gelar .
j. Dalam daftar pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/
koran/makalah yang diberi garis bawah atau ditebalkan adalah nama
majalah/korannya yang menerbitkan.
7. Contoh Penulisan Daftar Pustaka
a. Buku
1) Satu Pengarang
Nasoetion, Andi Hakim. Metode Statstika. Yakarta: Penerbit PT Gramedia,
1980 Turabian, Kate L. A Manual for Writers of Term Papers, Theses,
and Dissertations.
Chicago: University of Chicago Press, 1980.
2) Dua Pengarang
Kennedy, Ralph Dale dan Stewart Y. McMullen. Financial Statement:
Form, Análisis and Interpretation. Petaling Jaya: Irwin Book Company,
1973 Pangestu, Subagyo dan Djarwanto. Statistik Deskriptif. Yogyakarta:
BPFE, 1982
3) Tiga Pengarang
Heidirachman R., Sukanto R., dan Irawan. Pengantar Ekonomi Preusan.
Yogyakarta:
Bagian Penerbitan Facultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, 1980.
Jahoda, Marie, Morton Deutsch, dan Stuart W. Cook. Research Methods
in Social
Relation. New Cork: Dryden Press, 1951.
4) Lebih Dari Tiga Pengarang
Selltiz, Claire, et al. Research Methods in Social Relations. New Cork:
Holt, Rinehart &
Winston, 1959
Sukanto, et al. Business Forecasting. Yogyakarta: Bagian Penerbitan
Facultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1980.
5) Pengarang Sama
Newman, William H. The Process of Management. London: Prentice Hall.
Inc., 1961.
. Administratif Action. London: Prentice Hall. Inc., 1963.
6) Tanpa Pengarang
Author’s Guide. Englewood, Cliffs, N.J.: Prentice Hall. Inc., 1975.
Scientific Method in Business. Collage Park: University of Maryland,
1973.
7) Sumber bacaan berupa buku teks :
Booth, Anne dan McCawly, Peter (eds). 1983. Ekonomi Orde Baru.
Jakarta: LP3S.
Hardjono, Joan and Hall Hill. 1989. “West Java: Population Pressure
and Regional Diversity”, dalam Hill (Ed.). Unity and Diversity.
Singapore: Oxford University Press.
8) Penulis menggunakan dua buku atau lebih dari seorang pengarang yang
sama: Yahya Muhaimin. 1982. Perkembangan Militer dalam Politik
Indonesia 1945- 1966, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
...........................1991. Bisnis dan Politik. Jakarta:LP3S.
9) Sumber bacaan berupa jurnal atau majalah ilmiah :
Bulkin, Farchan, 1984. “Negara, Masyarakat, dan Ekonomi”, Prisma 8,
Jakarta:LP3S.
10) Sumber bacaan berupa artikel dan sekumpulan tulisan :
Anderson, B. 1984. “Gagasan tentang Kekuasaan dalam
Kebudayaan Jawa” dalam Miriam Budiardjo (ed.), Analisa Pemikiran
tentang Kuasa dan Wibawa. Jakarta: Sinar Harapan.
11) Sumber bacaan dari internet :
http://www.parlemenent.net. Sistem Parlemen di Indonesia. Kamis,
9 September 2004 (tanggal akses web).
Lampiran 1 Halaman Depan (Cover)

ANALISIS ANGKUTAN WISATA CIWIDEY DI


KABUPATEN BANDUNG

KERTAS KERJA WAJIB

Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Program Studi


Diploma III
Guna Memperoleh Sebutan Ahli Madya

5 cm

5cm

Diajukan Oleh :

ACHMAD KHARISMA
NOTAR : 10.01.035

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD


PROGRAM STUDI DIPLOMA III
BEKASI
2022
Lampiran 2 Lembar Pengesahan Pembimbing

KERTAS KERJA WAJIB

ANALISIS ANGKUTAN WISATA CIWIDEY


DI KABUPATEN BANDUNG

Yang Dipersiapkan dan Disusun Oleh

ACHMAD KHARISMA

Nomor Taruna : 10.01.035

Telah di Setujui oleh :

PEMBIMBING I

Dr. Ir. Bambang Susantono, Mcp, Msc


Tanggal:............................

PEMBIMBING II

M. Nurhadi, ATD, MT
Tanggal:...........................
Lampiran 3 Lembar Pengesahan Sidang
KERTAS KERJA WAJIB
ANALISIS ANGKUTAN WISATA CIWIDEY
DI KABUPATEN BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan


Program Studi Diploma III
Oleh:

ACHMAD KHARISMA
Nomor Taruna : 10.01.035

TELAH DIPERTAHANKAN DI DEPAN DEWAN PENGUJI


PADA TANGGAL 14 AGUSTUS 2022
DAN DINYATAKAN TELAH LULUS DAN MEMENUHI SYARAT

Pembimbing

BUDIHARSO HIDAYAT, ATD, MT Tanggal: ................................


NIP. 19661120 199203 1 003

Pembimbing

DESSY ANGGA AFRIANTI, S.SiT, MT Tanggal: ................................


NIP. 19880101 200912 2 002

JURUSAN Manajemen Transportasi


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD
BEKASI, 2022
KERTAS KERJA WAJIB
ANALISIS ANGKUTAN WISATA CIWIDEY
DI KABUPATEN BANDUNG

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

ACHMAD KHARISMA
Nomor Taruna : 10.01.035

TELAH DIPERTAHANKAN DI DEPAN DEWAN PENGUJI


PADA TANGGAL 14 AGUSTUS 2022
DAN DINYATAKAN TELAH LULUS DAN MEMENUHI SYARAT

DEWAN PENGUJI

Penguji I Penguji II

M. Yugihartiman,M.Sc Ir. Suharto, M.Sc


NIP. NIP.

MENGETAHUI,
KETUA POGRAM STUDI
MANAJEMEN TRANSPORTASI

Nama
NIP.
Lampiran 4 Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan anugerah-NYA, sehingga Kertas Kerja Wajib yang berjudul "Analisis
Angkutan Wisata Ciwidey di Kabupaten Bandung" dapat diselesaikan. Dengan
segala kerendahan hati, pada kesempatan yang sangat baik ini, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Orang tua dan Keluarga yang selalu ada untuk mendukung


2. Hindro Surahmat, ATD, M.Si selaku Direktur PTDI-STTD.
3. Bambang Susantono, MCP, MSCE, Ph.D dan M. Nurhadi, ATD, MT sebagai
dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan dan arahan langsung
terhadap penulisan Kertas Kerja Wajib ini.
4. Dosen-dosen Program Studi Diploma III Manajemen Transportasi Angkatan
XXXVII, yang telah memberikan bimbingan selama pendidikan.
5. Rekan Taruna Sekolah Tinggi Transportasi Darat Angkatan XXXVII.
6. Alumni ALL di Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam penulisan Kertas Kerja Wajib ini.

Penulis menyadari Kertas Kerja Wajib ini banyak kekurangan, saran dan masukan
sangat diharapkan bagi kesempurnaan penulisan. Semoga bermanfaat bagi kita
semua, khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan bidang Transportasi
Darat dan dapat diterapkan untuk membantu pembangunan transportasi di
Indonesia pada umumnya serta Kabupaten Bandung.

Bekasi,
Penulis,

ACHMAD KHARISMA
Notar : 10.01.035
Lampiran 5 Daftar Isi

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI...................................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................iii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................v
DAFTAR RUMUS ........................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................2
1.3 Batasan Masalah......................................................................................3
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................................4
1.5 Tujuan Penelitian .....................................................................................5
1.6 Manfaat Penelitian....................................................................................6
1.7 Sistematika Penulisan...............................................................................7
BAB II GAMBARAN UMUM ......................................................................10
2.1 Karakteristik Umum.................................................................................10
Lampiran 6 Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Karakteristik Tingkat Pelayanan......................................................30


Tabel 2 Wilayah Administrasi Kawasan Ciwidey...........................................41
Tabel 3 Panjang aksesibilitas jalan di kawasan Ciwidey................................43
Tabel 4 Jumlah wisatawan di Kawasan Ciwidey, Bandung.............................44
Tabel 5 Jumlah Sampel Wawancara Pengunjung kawasan wisata Ciwidey......51
Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Pengunjung Wisata Ciwidey..............................63
Tabel 7 Hasil Uji Anova Pengunjung Wisata Ciwidey.....................................63
Tabel 8 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Pengunjung Wisata Ciwidey .....64
Tabel 9 Jenis Kelamin Pengunjung Wisata Ciwidey.......................................65
Tabel 10 Umur Pengunjung Kawasan Wisata Ciwidey...................................66
Tabel 11 Pekerjaan Pengunjung Kawasan Wisata Ciwidey............................67
Lampiran 7 Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Geografis Jawa Barat.........................................................33


Gambar 2 Peta administrasi Kabupaten Bandung........................................35
Gambar 3 Peta Jaringan Jalan Kabupaten Bandung ....................................38
Gambar 4 Peta Kapasitas Jalan Kabupaten Bandung ..................................39
Gambar 5 Peta Lokasi kawasan wisata Ciwidey ..........................................42
Gambar 6 Desain Proses Penelitian ..........................................................46
Gambar 7 Teknik Pengambilan Sampel .....................................................52
Gambar 8 KurvaATPdan WTP ..................................................................58
Gambar 9 Jenis Kelamin Pengunjung Wisata Ciwidey .................................66
Gambar 10 Umur Pengunjung Kawasan Wisata Ciwidey .............................67
Gambar 11 Pekerjaan Pengunjung Wisata Ciwidey .....................................68
Gambar 12 Pendapatan Pengunjung Kawasan Wisata Ciwidey .....................69
Gambar 13 Moda Split Pengunjung Kawasan Wisata Ciwidey .......................70
Gambar 14 Alasan Penggunaan Moda Menuju Kawasan Wisata Ciwidey .......71
Lampiran 8 Daftar Rumus

DAFTAR RUMUS

Rumus 1 Penyusutan Kendaraan................................................................14


Rumus 2 Bunga Modal .............................................................................14
Rumus 3 Rumus Slovin.............................................................................17
Rumus 4 Pendapatan Operator (Pengusaha) per Hari .................................20
Rumus 5 Pendapatan Operator (Pengusaha) per Tahun .............................20
Rumus 6 Net Present Value (NPV).............................................................21
Rumus 7 Benefit Cost Ratio .......................................................................22
Rumus 8 Internal Rate Of Return (IRR) .....................................................23
Rumus 9 PaybackPeriod ...........................................................................24
Rumus 10 Menghitung Kebutuhan Jumlah Angkutan...................................26
Rumus 11 SampelPenelitian......................................................................57
Rumus 12 Uji Validitas .............................................................................64
Rumus 13 Analisis Biaya Pokok per Penumpang (Tarif) ..............................66
Lampiran 9 Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tentang


Kepariwisataan

, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tentang Lalu


Lintas Angkutan Jalan
, 2002, SK. Direktur Jenderal Perhubungan Darat No 687. tentang
Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum Dalam Trayek Tetap
dan Teratur
, 2003, KM 35 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Di Jalan
Dengan Kendaraan Bermotor Umum.
, 2010, KM 83 tentang Panduan Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah
Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastuktur Transportasi.
Agus S, 2004, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi edisi ke-4.

Ir. Zulfiar Sani MM, 2006, Analisa Ekonomi dan Finansial Transportasi, Sekolah
Tinggi Transportasi Darat, Departemen Perhubungan, Jakarta.
Kelompok PKL Kabupaten Bandung,2013, Laporan Umum Taruna Sekolah
Tinggi Transportasi Darat Program D IV Transportasi Darat, Pola
Umum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bandung, Bekasi
Keown M P, 2003, Manajemen Keuangan edisi ke-9.
Morlock, K. Edward, 1995, Pengantar Tehnik dan Perencanaan Transportasi, Alih
bahasa Johan K Hainim, Erlangga, Jakarta.
Sandjaja, B. dan Heriyanto Albertus, Panduan Penelitian, Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2006. Sucipto, 2006, Buy The Service Sebuah Solusi Guna Meningkatkan
Kinerja Angkutan Umum Di perkotaan, Perencana Madya PTIS, BPPT
Lampiran 10 Sisi Samping Luar Sampul (Cover)

Disusun Oleh :
ANALISIS ANGKUTAN WISATA PROGRAM STUDI DIPLOMA III
ACHMAD
CIWIDEY DI KABUPATEN POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT
KHARISMA
BANDUNG INDONESIA-STTD BEKASI – 2022
10.01.035
Lampiran 11 Contoh Penulisan Abstract

ABSTRACT

The rapid growth of tourism has attracted a large number The regency of
bandung to capture a larger portion of this economic activity. The regency
of bandung provides accumulated facilities and tourist attraction the
amount tourist coming are always increasing almost 25 thousand visitors
each year. There are problems related to the accessibility to tourist
attractions. Government need the tourism transport to support Visitors in
ciwidey.

This study to investigate the characteristics demand of tourism transport that


is ideal and do feasibility analysis. The result ideal number of vehicles that
has been calculated by several approaches was 11 units for week ends and
3 units for week day.

From the analysis of the feasibility of using the NPV, IRR, Payback Period,
and Benefit Cost Ratio (PR) it is concluded that the tourism transport in
Bandung Regency is feasible because it has met the criteria in the methods
of feasibilty analysis.(tidak boleh lebih dari 200 kata)

Keywords: tourism transport, characteristics demand, feasibility analysis,


Bandung Regency
Lampiran 12 Kartu Asistensi

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD

KARTU ASISTENSI KKW

Nama : Dosen Pembimbing :


Notar : (NAMA DOSEN PEMBIMBING)
Prodi :
Judul KKW : ________________________ Tanggal Asistensi :
________________________ (TANGGAL ASISTENSI)
________________________
Asistensi Ke-

No Evaluasi Revisi
1 Halaman : Telah dirubah menjadi

---------( Isi evaluasi)-------------------- ------------ (Hasil Revisi) ------------


------------- -------------

Dosen Pembimbing,

(Nama)
BAB VI
STANDAR PENILAIAN

6.1. KRITERIA PENILAIAN


Penilaian menggunakan angka dengan skala 0-100. Nilai akhir KERTAS KERJA
WAJIB dipengaruhi oleh 2 (dua) komponen yang mempunyai bobot dari nilai akhir
adalah terdiri dari Proses pelaksanaan (bimbingan) Kertas Kerja Wajib
(30%) dan Sidang Kertas Kerja Wajib (70%).
Penilaian terhadap komponen UJIAN KERTAS KERJA WAJIB dilakukan oleh
anggota TIM PENGUJI. Komponen ini dibagi menjadi sub komponen yang
mempunyai bobot sebagai berikut:

6.2.1. Materi dan sistematika KERTAS KERJA WAJIB, 35%


1. Sistematika KERTAS KERJA WAJIB
a. Penulis ilmiah dan pengguna bahasa yang sangat baik (A) Minimal
memenuhi 5 kriteria berikut:
1) Sistematika penulisan sesuai dengan ketentuan penulisan KERTAS
KERJA WAJIB Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD atau
dikembangkansesuai dengan kebutuhan penulisan.
2) Tata naskah, penulisan judul, penomoran bab, sub bab, tabel, gambar,
nomor halaman dibuat dengan benar.
3) Petikan dan sumber dinyatakan dan ditulis sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
4) Pemakaian Bahasa Indonesia secara baik dan benar; penulisan kalimat
struktur yang sangat baik, sangat padat, sangat lugas, sangat efesien
dan sangat efektif; penggunaan istilah dengan konsisten.
5) Isi tulisan tiap bab berhubungan secara kontinyu, jumlah halaman tiap
bab proporsional.
6) Penyajian informasi dengan ilustrasi sangat menarik, sangat informatif
dan sangat tepat.
b. Penulis ilmiah dan pengguna bahasa yang baik (B) Minimal memenuhi 4
kriteria penilaian berikut:
1) Sistematika penulisan secara umum sesuai dengan ketentuanpenulisan
KERTAS KERJA WAJIB Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD.
2) Tata naskah, penulisan judul, penomoran bab, sub bab, tabel,gambar,
nomor halaman secara umum dibuat dengan benar.
3) Petikan dan sumber dinyatakan dan ditulis dengan cara yang masih
dapat diterima secara umum.
4) Pemakaian Bahasa Indonesia secara umum baik dan benar; penulisan
kalimat dengan struktur yang baik, padat, lugas dan secara umum
efisien dan efektif, penggunaan istilah masih konsisten.
5) Isi tulisan tiap bab secara keseluruhan berhubungan secara kontinyu;
jumlah halaman tiap bab cukup proposional.
6) Penyajian tulisan dengan ilustrasi menarik, informatif dan tepat.

c. Penulis ilmiah dan pengguna bahasa yang cukup baik (C) Minimal
memenuhi 4 kriteria penulisan berikut:
1) Sistematika penulisan meskipun sedikit menyimpang dari ketentuan
penulisan KERTAS KERJA WAJIB Politeknik Transportasi Darat
Indonesia-STTD, tetapi masih dapat diterima sebagai bentuk/susunan
tulisan ilmiah.
2) Tata naskah, penulisan judul, penomoran bab, sub bab, tabel, gambar,
nomor halaman masih dapat diterima meskipun kurangsesuai.
3) Petikan dan sumber dinyatakan dan ditulis dengan cara yang masih
dapat diterima meskipun penggunaan tanda- tanda petikan dan
penulisan sumber kurang tepat.
4) Pemakaian Bahasa Indonesia secara umum cukup baik meskipun kurang
benar; penulisan kalimat dengan struktur yang secara umum cukup baik,
cukup padat, cukup lugas dan secara umum efisien dan efektif;
penggunaan istilah kurang konsisten.
5) Isi tulisan tiap bab agak kurang berhubungan secara kontinyu; jumlah
halaman tiap bab masih proporsional.
6) Penyajian tulisan dengan ilustrasi cukup menarik, cukup informatif dan
cukup tepat.

d. Penulis ilmiah dan pengguna bahasa yang kurang baik (D) Minimal
memenuhi 4 kriteria penilaian berikut:
1) Penulisan Sistematika tidak sesuai dengan ketentuan penulisan KERTAS
KERJA WAJIB Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD atau kurang
dapat diterima sebagai bentuk/susunan tulisan ilmiah.
2) Tata naskah, penulisan judul, penomoran bab, sub bab, tabel, gambar,
nomor halaman cukup mengganggu pembaca.
3) Petikan dan sumber dinyatakan dan ditulis dengan cara yang kurang
dapat diterima secara umum.
4) Pemakaian Bahasa Indonesia secara umum kurang baik dan kurang
benar; penulisan kalimat dengan struktur yang kurang baik, kurang
padat, kurang lugas dan kurang efisien dan efektif; penggunaan istilah
kurang konsisten.
5) Isi tulisan tiap bab kurang berhubungan secara kontinyu, jumlah
halaman tiap bab kurang proporsional.
6) Penyajian tulisan dengan ilustrasi kurang menarik, kurang informatif dan
kurang tepat.

e. Penulis ilmiah dan pengguna bahasa yang buruk (E) Minimal memenuhi 4
kriteria penilaian berikut:
1) Penulisan Sistematika tidak sesuai dengan ketentuan penulisan KERTAS
KERJA WAJIB Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD atau tidak
lazim sebagai bentuk/susunan tulisan ilmiah.
2) Tata naskah, penulisan judul, penomoran bab, sub bab, tabel, gambar,
nomor halaman tidak dibuat dengan benar.
3) Petikan dan sumber tidak dinyatakan dan tidak ditulis seolah-olah
seorang plagiat.
4) Pemakaian Bahasa Indonesia tidak baik dan benar. Penulisan kalimat
dengan struktur yang tidak baik dan bertele-tele yang mengaburkan
pesan yang disampaikan, penggunaan istilah tidak konsisten.
5) Isi tulisan tiap bab tidak berhubungan secara kontinyu jumlah halaman
tiap bab tidak proporsional.
6) Penyajian tulisan dengan ilustrasi tidak menarik, tidak informatif dan
tidak tepat.

2. Materi KERTAS KERJA WAJIB


a. Bobot akademik (teoritikal atau praktikal) sangat menonjol (A) Minimal
memenuhi 5 butir kriteria berikut:
1) Tulisan menujukkan bobot akademik yang tinggi sesuai dengan materi
yang diberikan dalam program studi.
2) Ide dasar penulisan baru dan asli penulis dan atau pengembangan dari
teori atau tulisan sebelumnya dengan memperhatikan kondisi
obyektif/lapangan.
3) Teori dasar yang dipergunakan valid dan teruji sesuai dengan kondisi
lingkungan kajian dan atau argumen dari tulisan sangat kuat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
4) Sangat memberikan manfaat pengembangan ilmu pengetahuan dan
atau manfaat pengembangan ilmu pengetahuan dan atau manfaat
langsung pekerjaan pemerintahan dan kemasyarakatan.
5) Ketelitian kalkulasi mendekati sempurna.
6) Metodologi analisis dinyatakan dengan sangat jelas dan sangat mudah
diikuti.
7) Butir - butir materi bahasan dikaji secara komprehensif, mendalam dan
konsisten secara runtun tidak ada bagian yang tertinggal, dimulai latar
belakang, tujuan, analisis, pemecahan masalah, kesimpulan dan saran.

b. Bobot akademik (teoritikal atau praktikal) menonjol (B) Minimal memenuhi


4 kriteria penilaian berikut:
1) Tulisan menunjukkan bobot akademik yang cukup tinggi sesuai dengan
materi yang diberikan dalam program studi.
2) Ide dasar penulisan merupakan ide baru meskipun bukan asli penulis
dan atau penerapan dari teori atau tulisan sebelumnya.
3) Teori dasar yang dipergunakan cukup valid dan terpilih sesuai dengan
kondisi lingkungan kajian dan/atau argumen dari tulisan cukup kuat dan
cukup dapat dipertanggungjawabkan.
4) Memberikan manfaat pengembangan ilmu pengetahuan dan/atau
manfaat langsung pekerjaan pemerintahan dan kemasyarakatan.
5) Ketelitian kalkulasi baik.
6) Metodologi analisis dinyatakan dengan jelas dan dapat diikuti.
7) Butir - butir materi bahasan dikaji cukup luas, cukup mendalam, cukup
konsisten dan cukup runtun meskipun ada bagian yang tertinggal yang
terdapat dalam sub bahasan latar belakang-tujuan-analisis-pemecahan
masalah-kesimpulan dan saran.

c. Bobot akademik (teoritikal atau pratikal) cukup menonjol (C) Minimal


memenuhi 4 kriteria penilaian berikut:
1) Tulisan menunjukkan bobot akademik yang masih sesuai dengan materi
yang diberikan dalam program studi.
2) Ide dasar penulisan bukan merupakan ide baru tetapi hanya penerapan
dari teori atau tulisan sebelumnya.
3) Teoi dasar yang dipergunakan masih dapat diterima meskipun kurang
sesuai dengan kondisi lingkungan kajian dan/atau argumen dari tulisan
secara umum masih dapat diterima.
4) Cukup memberikan manfaat pengembangan ilmu pengetahuan
dan/atau manfaat langsung pekerjaan dan kemasyarakatan.
5) Ketellitian kalkulasi cukup baik, meskipun terdapat beberapakesalahan
yang tidak prinsipil.
6) Metodologi analisis kurang lengkap dan kurang sesuai dengan isi tulisan,
tetapi masih dapat dilakukan revisi minor untuk dapat diikuti.
7) Butir - butir materi kajian tulisan kurang komprehensif, kurang
mendalam tetapi cukup konsisten, meskipun ada bagian yang tertinggal,
yang terdapat dalam sub bahasan latar belakang, tujuan, analisis,
pemecahan masalah, kesimpulan, dan saran.

d. Bobot akademik (teoritikal atau praktikal) kurang menonjol (D) Minimal


memenuh 4 kriteria penilaian berikut :
1) Tulisan menunjukkan bobot akademik yang berada di bawah materi
yang diberikan dalam program studi.
2) Ide dasar paenulisan bukan merupakan ide baru dan pengulangan dari
tulisan - tulisan sebelumnya yang kurang bermanfaat bagi
pengembangan ilmu dan keperluan praktis implementatif.
3) Teori dasar yang dipergunakan tidak valid dan tidak sesuai dengan
kondisi kajian atau argumen dari tulisan dangkal.
4) Kurang memberikan manfaat pengembangan ilmu pengetahuan
dan/atau manfaat langsung pekerjaan pemerintah dan kemasyarakatan.
5) Ketelitian kalkulasi kurang baik dan terdapat kesalahan - kesalahan
prinsipil.
6) Metodologi analisis tidak lengkap dan kurang sesuia dengan isi tulisan,
dan harus dilakukan revisi mayor untuk dapat diikuti.
7) Butir - butir materi kajian tulisan sempit, tidak konsisten, dan terdapat
banyak bagian tertinggal, yang terdapat dalam sub bahasan latar
belakang-tujuan-analisis- pemecahan masalah-kesimpulan dan saran.

e. Bobot akademik (teoritikal atau praktikal) sangat rendah (E) Minimal


memenuhi 4 kriteria penilaian berikut:
1) Tulisan menunjukkan bobot akademik yang sangat rendah dan tidak
sesuai dengan kemampuan program studi.
2) Ide dasar penulisan dan beberapa bagian atau keseluruhan merupakan
contekan dari tulisan orang lain.
3) Teori dasar yang dipergunakan sangat tidak valid dan sangat tidak
sesuai dengan kondisi lingkungan kajian.
4) Argumen dari tulisan sangat lemah dan rancu.
5) Ketelitian kallkulasi sangat buruk dan terdapat kesalahan yang fatal.
6) Metodologi analisis tidak dinyatakan dan urutan pekerjaan sangat
membingungkan.
7) Butir - butir materi kajian tulisan rancu.

3. Penguasaan Materi KERTAS KERJA WAJIB, 35 %


a. Penyaji yang sangat siap (A) Minimal memenuhi 4 kriteria penilaian sebagai
berikut:
1) Menunjukkan penguasaan yang sempurna terhadap isi tulisan dan
teori,asumsi serta latar belakang permasalahan tulisan, dan/atau
disiplin transportasi darat.
2) Dapat menjawab dengan tepat pertanyaan tentang implementasi dan
implikasi dari bahan kajian salam kehidupan nyata/praktek.
3) Dapat menunjukkan dengan tepat bagian, bab dan/atau sampai
nomorhalaman dari tulisannya di dalam menjawab pertanyaan penguji.
4) Mampu menghubungkan dengan baik berbagai aspek kajian tingkat
makrodan mikro.
5) Mampu menjawab dengan sempurna lebih dari 90% dari pertanyaan
penguji.
6) Mampu merujuk dengan sempurna beberapa referensi naskah standar
danmenjelaskan teori, argumen dan proposisi yang berkaitan dengan
KERTAS KERJA WAJIB.
b. Penyaji yang siap (B) Minimal memenuhi 4 kriteria penilaian sebagai
berikut:
1) Menunjukkan penguasaan yang baik terhadap seluruh isi tulisan dan
teori, asumsi serta latar belakang permasalahan tulisan, dan/atau
disiplin transportasi darat.
2) Dapat menjawab pertanyaan tentang implementai dan implikasi dari
bahan kajian salam kehidupan nyata/praktik dengan secara umum
tepat.
3) Dapat menunjukkan dengan secara umum tepat bagian, bab dan/atau
sampai nomor halaman dari tulisannya di dalam menjawab pertanyaan
penguji.
4) Mampu menghubungkan dengan cukup baik berbagai aspek kajian
tingkat makro dan mikro.
5) Mampu menjawab dengan sempurna sekitar 80% dari petanyaan
penguji. f). Mampu merujuk dengan baik beberapa referensi naskah
standar yang menjelaskan teori, argumen dan preposisi yang berkaitan
dengan KERTAS KERJA WAJIB.

c. Penyaji yang cukup siap (C) Minimal memenuhi 4 kriteria penilaian sebagai
berikut:
1) Menunjukkan penguasaan yang cukup baik terhadap seluruh isi tulisan
danteori, asumsi seta latar belakang permasalahan tulisan, dan/atau
disiplin transportasi darat.
2) Dapat menjawab dengan cukup dapata diterima pertanyaan tentang
implementasi dan implikasi dari bahan kajian salam kehidupan
nyata/praktik.
3) Dapat menunjukkan dengan cukup tepat bagian, bab dan/atau
sampainomor halaman dari tulisannya di dalam menjawab pertanyaan
penguji.
4) Mampu menghubungkan dengan cukup baik berbagai aspek kajian
tingkatmakro dan mikro.
5) Mampu menjawab dengan sempurna lebih dari 70% dari pertanyaan
penguji.
6) Mampu merujuk dengan cukup baik beberapa refrensi naskah standard
danmenjelaskan teori, argumen dan preposisi yang berkaitan dengan
KERTAS KERJA WAJIB.

d. Penyaji yang kurang siap (D) Minimal memenuhi 4 (empat) kriteria


penilaian berikut:
1) Menunjukkan penguasaan yang kurang baik terhadap seluruh isi tulisan
danteori, asumsi serta latar belakang permasalahan tulisan, dan/atau
disiplin transportasi darat.
2) Kurang dapat menjawab dengan tepat pertanyaan tentang implementasi
danimplikasi dari bahan kajian salam kehidupan nyata/praktek.
3) Kurang dapat menunjukkan denga tepat bagian, bab dan/atau sampai
nomor halaman dari tulisannya di dalam menjawab pertanyaan penguji.
4) Kurang mampu menghubungkan berbagai aspek kajian tingkat makro
danmikro.
5) Hanya mampu menjawab kurang dari 60% dari pertanyaan penguji.
6) Kurang mampu menunjukan beberapa referensi naskah standar dan
menjelaskan teori, argumen dan preposisi yang berkaitan dengan
KERTAS KERJA WAJIB.

e. Penyaji yang tidak siap (E)


Minimal memenuhi 4 (empat) kriteria penilaian berikut:
1) Tidak menguasai isi tulisan dan teori, asumsi serta latar belakang
permasalahan tulisan, dan/atau disiplin transportasi darat.
2) Tidak dapat menjawab pertanyaan tentang implementasi dan implikasi
daribahan kajian salam kehidupan nyata/praktek.
3) Tidak dapat menunjukkan dengan tepat bagian, bab dan atau sampai
nomorhalaman dari tulisannya di dalam menjawab pertanyaan penguji.
4) Tidak mampu menghubungkan aspek kajian tingkat makro dan mikro.
Hanya mampu menjawab kurang dari 50% pertanyaan penguji.
5) Tidak mampu merujuk refrensi naskah standar dan menjelaskan teori,
argumen dan preposisi yang berkaitan dengan KERTAS KERJA WAJIB.

5. Kemampuan menyampaikan dan menanggapi, 15%


a. Pembicara dan pendengar yang sangat baik dan sangat komunikatif (A)
Minimal memenuhi 4 (empat) kriteria penilaian berikut :
1) Dapat menjawab pertanyaan dengan lugas, lancar dan tidak ragu-
ragu,obyektif, dan mendalam.
2) Dapat menanggapi secara tepat inti pertanyaan penguji.
3) Mampu menyampaikan dan menganggapi dengan Bahasa yang tepat,
tertutur teratur, logis dan memuaskan.
4) Percaya diri dan dapat menunjukkan kredibilitas dari informasi dan
tanggapan dan/atau mampu bertutur dengan bagasa yang mampu
menpengaruhi dan dapat membentuk opini obyektif.
5) Dapat bersikap sebagai pendengar yang tanggap dan baik terhadap
komentar dan pertanyaan penguji.
6) Bersikap sopan dan etis dengan tidak meninggalkan kepribadian taruna
dantidak melupakkan kedudukan sebagai individu yang sedang diuji.

b. Pembicara dan pendengar yang baik dan komunikatif (B) Minimal


memenuhi 4 (empat) kriteria penilaian berikut:
1) Dapat menjawab pertanyaan dengan secara umum lugas, lancar, tidak
ragu-ragu, obyektif dan mendalam.
2) Dapat menanggapi secara umum dengan tepat inti pertanyaan penguji.
3) Mampu menyampaikan dan menanggapi dengan Bahasa yang secara
umumtepat bertutur teratur, logis dan memuaskan.
4) Cukup percaya diri dan secara umum dapat menunjukkan kredibilitas
dari informasi dan tanggapan dan/atau secara umum mampu bertutur
dengan bahasa yang cukup dapat mempengaruhi meskipun kurang
dapatmembentuk opini obyektif.
5) Secara umum dapat bersikap sebagai pendengar yang tanggapan dan
baik terhadap komentar dan pertanyaan penguji.
6) Bersikap cukup sopan dan etis dengan tidak meninggalkan kepribadian
taruna dan tidak melupakan kedudukan sebagai individu yang sedang
diuji.

c. Pembicara dan pendengar yang cukup baik dan cukup komunikatif (C)
Minimal memenuhi 4 (empat) kriteria penilaian berikut :
1) Dapat menjawab pertanyaan dengan cukup lugas, cukup lancar, tidak
ragu-ragu, cukup obyektif, dan cukup mendalam.
2) Dapat menanggapi inti pertanyaan penguji dengan cukup tepat.
3) Mampu menyampaikan dan menanggapi dengan bahasa yang cukup
tepat, bertutur cukup teratur, cukup logis meskipun kurang memuaskan.
4) Kurang percaya diri tetapi cukup dapat menunjukkan kredibilitas dari
informasi dan tanggapan dan/atau cukup mampu bertutur dengan
bagasa yang cukup dapat mempengaruhi meskipun tidak dapat
membentuk opini baru obyektif.
5) Dapat bersikap sebagai pendengar yang cukup tanggap dan cukup baik
terhadap komentar dan pertanyaan penguji.
6) Bersikap cukup sopan dan etis meskipun sedikit meninggalkan
kepribadian taruna tetapi tidak melupakan kedudukan sebagai individu
yang sedang diuji.

d. Pembicara dan pendengar yang kurang baik dan kurang komunikatif (D)
Minimal memenuhi 4 (empat) kriteria penilaian berikut :
1) Sebagai individu yang sedang di uji.
2) Atau hanya menjawab pertanyaan penguji dengan kurang tepat.
3) Kurang mampu menyampaikan dan menanggapi dengan bahasa yang
tepat, kurang mampu bertutur teratur, kurang logis dan kurang
memuaskan.
4) Kurang percaya diri dan kurang dapat menunjukkan kredibilitas dari
informasi dan tanggapan dan/atau kurang mampu bertutur dengan
bahasa yang cukup dapat mempengaruhi dan kurang dapat
membentuk opini baru obyektif.
5) Bersikap sebagai pendengar yang kurang tanggap dan kurang baik
terhadapkomentar dan pertanyaan penguji.

e. Pembicara dan pendengar yang tidak baik dan tidak komunikatif (E)
Minimal memenuhi 4 (empat) kriteria penilaian berikut :
1) Menjawab pertanyaan dengan tidak lugas, tidak lancar, ragu- ragu, tidak
obyektif, dan dangkal.
2) Menanggapi inti pertanyaan penguji dengan tidak tepat.
3) Tidak mampu menyampaikan dan menanggapi dengan bahasa yang
tepat, tidak mampu bertutur teratur, tidak logis dan tidak memuaskan.
4) Tidak percaya diri dan tidak dapat menunjukan kredibilitas dari informasi
dan tanggapan dan/atau tidak mampu bertutur dengan bahasa yang
cukup dapat mempengaruhi dan tidak dapat membentuk opini baru
/objektif.
5) Bersikap sebagai pendengar yang tidak tanggap dan tidak baik terhadap
komentar dan pertanyaan penguji.
6) Bersikap tidak sopan dan tidak etis dan meninggalkan kepribadian
taruna serta melupakan kedudukan sebagai individu yang sedang diuji.

6. Penyajian, 15 %
a. Penyaji yang sangan informatif (A) Minimal memenuhi 5 kriteria penilaian
berikut:
1) Mengikuti tata tertib dan tata cara ujian dengan sangat baik, seperti
masuk ruang ujian, pemberian laporan kesiapan dan meninggalkan
ruangan ujian.
2) Mampu memanfaatkan waktu yang diberikan untuk penyajian dengan
efisien dan efektif.
3) Memanfaatkan alat-alat bantu penyajian dengan sangat baik sehingga
pemaparan menjadi lebih informatif dan menarik.
4) Memaparkan seluruh tuisan secara ringkas tetapi jelas sedemikian
sehingga tanpa membaca KERTAS KERJA WAJIB pun penguji akan
memahami isi KERTAS KERJA WAJIB.
5) Menggunakan tekanan suara yang sangat jelas terdengar serta
menggunakan tutur bahasa lisan yang komunikatif.
6) Sikap penyajian yang sangat baik dan sangat menarik, dengan mata
menghadap pendengar, berpenampilan rapih dengan sikap seorang
taruna.

b. Penyaji yang informatif (B) Minimal memenuhi 5 kriteria penilaian berikut:


1) Mengikuti tata tertib dan tata cara ujian dengan baik, seperti masuk
ruang ujian, pemberian laporan kesiapan dan meninggalkan ruangan
ujian.
2) Mampu memanfaatkan waktu yang diberikan untuk penyajian dengan
secaraumum efisien dan efektif.
3) Memanfaatkan alat-alat bantu penyajian dengan baik sehingga
pemaparan menjadi informatif dan menarik.
4) Memaparkan seluruh tulisan secara umum ringkas dan jelas sedemikian
sehingga tanpa membaca KERTAS KERJA WAJIB pun para penguji akan
dapat secara umum memahami isi KERTAS KERJA WAJIB.
5) Menggunakan tekanan suara yang jelas terdengar serta menggunakan
tuturbahasa lisan yang komunikatif.
6) Sikap penyajian baik dan menarik, dengan mata menghadap
pendengar,berpenampilan rapih dengan sikap seorang taruna.

c. Penyaji yang cukup informatif (C) Minimal memenuhi 5 kriteria penilaian


berikut:
1) Mengikuti tata tertib dan tata cara ujian dengan cukup baik, seperti
masuk ruang ujian, pemberian laporan kesiapan dan meninggalkan
ruangan ujian.
2) Mampu memanfaatkan waktu yang diberikan untuk penyajian dengan
cukup efisien dan efektif.
3) Memanfaatkan alat-alat bantu penyajian dengan cukup baik sehingga
pemaparan menjadi cukup informatif dan cukup menarik.
4) Memaparkan seluruh tulisan cukup ringkas dan jelas sedemikian
sehingga tanpa membaca KERTAS KERJA WAJIB pun para penguji cukup
dapat memahami isi KERTAS KERJA WAJIB.
5) Menggunakan tekanan suara yang cukup jelas terdengar serta
menggunakantutur bahasa lisan yang komunikatif.
6) Sikap penyajian cukup baik dan cukup menarik, dengan mata
menghadap pendengar, berpenampilan cukup rapih dengan sikap
seorang taruna.

d. Penyaji yang kurang informatif (D) Minimal memenuhi 5 kriteria penilaian


berikut:
1) Mengikuti tata tertib dan tata cara ujian dengan kurang tertib, seperti
masuk ruang ujian, pemberian lapoan kesiapan dan meninggalkan
ruangan ujian.
2) Mampu memanfaatkan waktu yang diberikan untuk penyajian dengan
kurang efisien dan efektif.
3) Memanfaatkan alat-alat bantu penyajian dengan kurang baik sehingga
pemaparan menjadi kurang informatif dan kurang menarik.
4) Memaparkan seluruh tulisan kurang ringkas dan jelas sedemikian
sehingga tanpa membaca KERTAS KERJA WAJIB pun para penguji
kurang dapat memahami isi KERTAS KERJA WAJIB.
5) Menggunakan tekanan suara yang kurang jelas terdengar serta
memnggunakan tutur bahasa lisan yang komunikatif.
6) Sikap penyajian kurang baik dan kurang menarik, dengan mata
menghadap pendengar, berpenampilan cukup rapih dengan sikap
seorang taruna.

e. Penyaji yang tidak informatif (E) Minimal memenuhi 5 kriteria penilaian


berikut:
1) Mengikuti tata tertib dan tata cara ujian dengan tidak tertib, seperti
masuk ruang ujian, pemberian laporan kesiapan dan meninggalkan
ruangan ujian.
2) Mampu memanfaatkan waktu yang diberikan untuk penyajian dengan
tidakefisien dan efektif.
3) Memanfaatkan alat-alat bantu penyajian dengan tidak baik sehingga
pemaparan menjadi tidak informatif dan tidak menarik..
4) Memaparkan seluruh tulisan tidak ringkas dan jelas sedemikian sehingga
tanpa membaca KERTAS KERJA WAJIB pun para penguji tidak dapat
memahami isiKERTAS KERJA WAJIB.
5) Menggunakan tekanan suara yang tidak jelas terdengar serta
menggunakantutur bahasa lisan yang komunikatif.
6) Sikap penyajian tidak baik dan tidak menarik, dengan mata menghadap
pendengar, berpenampilan cukup rapih dengan sikap seorang taruna.

Penilaian masing-masing komponen akan dikonsolidasikan sehingga menghasilkan


nilai akhirdalam bentuk angka latin. Nilai akhir akan dikonversikan menjadi nilai
huruf.
Tabel rekapitulasi nilai KERTAS KERJA WAJIB yang berisi kumpulan dari nilai-nilai
KERTAS KERJA WAJIB dari mulai seminar proposal, proses pelaksanaan
(bimbingan) KERTAS KERJA WAJIB dan sidang KERTAS KERJA WAJIB.
Pengumpulan dan rekapitulasi nilai KERTAS KERJA WAJIB dilaksanakan oleh
petugas khusus yang nantinya juga hadir dalam sidang KERTAS KERJA WAJIB.
6.2. LEMBAR PENILAIAN

6.2.1. Contoh Formulir Penilaian Kertas Kerja Wajib Oleh Pembimbing

LEMBAR PENILAIAN
PELAKSANAAN SIDANG PROPOSAL KERTAS KERJA WAJIB
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

NAMA : ……………………………………………………………………..
NOTAR : ……………………………………………………………………..
PROGRAM STUDI : ...................................................................
JUDUL KERTAS KERJA WAJIB :
........................………………………………….............

NO UNSUR YANG DINILAI NILAI KETERANGAN

1. Penguasaan Materi Kertas Kerja


Wajib (35%)

2. Keaktifan (30%)

3. Ketepan waktu (35%)

TOTAL NILAI (100%)

Keterangan :
Nilai : skala 0 s/d 100
Bekasi, Mei 2022
Dosen Pembimbing

(……………………………………)

Catatan Dosen Pembimbing :


………………………………………………………………………….................................
.............................................................................................................
6.2.2. Contoh Formulir Penilaian Kertas Kerja Wajib Oleh Penguji

LEMBAR PENILAIAN
PELAKSANAAN SIDANG PROPOSAL KERTAS KERJA WAJIB
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
NAMA : ………………………………………………………………………..
NOTAR : ………………………………………………………………………..
PROGRAM STUDI : ..........................................................................
JUDUL KERTAS KERJA WAJIB :
…………………………………………………………….............
INDIKATOR
BOBOT
NO KRITERIA PENILAIAN NILAI
%
a. Orisinalitas dan
kemutakhiran topik
Permasalahan b. Ketajaman 20
1.
perumusan
masalah
a. Pengembangan
IPTEK
Manfaat hasil b. Pembangunan 10
2.
penelitian c. Pengembangan
kelembagaan
a. Relevansi
b. Kemutakhiran
Kajian pustaka 15
3. c. Penyusunan daftar
pustaka
a. Ketepatan metode
yang digunakan
4.
Metode penelitian b. Compresiveness 30
dan kedetailan
metode
a. Kedalamam
5. Referensi acuan 10
pustaka pendukung
a. Format penulisan
6. Tata tulisan 15
b. Kebahasaan
Jumlah 100
Keterangan :
Nilai : skala 0 s/d 100
Bekasi, Mei 2022
Dosen Penguji

(……………………………………)
Catatan Dosen Penguji:
………………………………………………………………………….................................
BAB VII
SIDANG ULANG

Sidang Ulang Kertas Kerja Wajib dilaksanakan berdasarkan keputusan Ketua Tim
Penguji Kertas Kerja Wajib dari taruna yang dinyatakan tidak lulus pada sidang
akhir Kertas Kerja Wajib sebelumnya.

PROSEDUR SIDANG ULANG


1. Taruna dinyatakan tidak lulus oleh Ketua Tim Penguji.
2. Taruna diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan selama 2 minggu.
3. Taruna mengusulkan untuk Sidang Ulang ke Prodi.
4. Prodi menjadwalkan sidang ulang.
Prosedur Pelaksanaan Sidang Ulang Skripsi
Pelaksana Catatan Baku
Kasubbag
NO KEGIATAN Taruna Dosen Subbag Kasubbag KET
Rumah
Pembimbing Prodi Kerjasama Adm
Tangga dan
Kelengkapan Waktu Output
/ Penguji dan PKN Akademik
Humas
1 Taruna dinyatakan tidak lulus 8 jam
Taruna diberi kesempatan untuk
2
melakukan perbaikan
2 minggu

3 Taruna mengusulkan untuk ujian ulang 3 jam


8 JAM Surat Undangan
tidak Seminar LAPUM,
Mengumpulkan Skripsi setelah SK
4
perbaikan penyelenggaraan
Sidang Skripsi
8 JAM Absen dosen,
absen taruna,
Memastikan Kelengkapan Skripsi daftar nilai sidang
5 Ya
setelah perbaikan Skripsi, tata tertib
sidang Skripsi
Check List Sarana 3 JAM
6 Mempersiapkan ruang seminar Ruangan Sidang

1 JAM
7 Memastikan dosen pembimbing hadir
Hadir
1 JAM
8 Mencari dosen pengganti

15 MENIT
Hadir
Memastikan kehadiran dosen penguji
9
minimal 2 orang
tidak
1 JAM
Mencari tambahan dosen penguji
10
pengganti

Absensi dosen 15 MENIT Absen dosen


11 Mengisi daftar hadir dosen penguji, absensi penguji
dosen pembimbing
6 JAM Draft Skripsi, daftar
12 Melaksanakan Sidang skripsi nilai sidang Skripsi

1 JAM Skripsi yang sudah Persiapan


direvisi Persentasi, sesi 1:
13 Melakukan penyimpanan data
Presentasi, Sesi 2:
Tanyajawab
BAB VIII
ARTIKEL PENELITIAN

TULISKAN JUDUL UTAMA NASKAH, CAPITALIZED EACH WORDS


DENGAN EFEK SMALL CAPS, BOLD, TIMES NEW ROMAN, 16PT
TYPE THE TITLE OF YOUR PAPER, CAPITALIZED EACH WITH WORDS SMALL CAPS,
BOLD, ITALIC, TNR, 14PT
Penulis Pertama1,*, Penulis Kedua2, dan Penulis Ketiga3
1
Pusat Penelitian, Instansi, Alamat Instansi, Negara
2
Fakultas, Universitas, Negara
3
Kementerian/Lembaga yang berbeda
*
E-mail: korespondensi aaaa@bbbb.ccc

Riwayat perjalanan naskah


Tanggal diterima, tanggal direvisi, tanggal disetujui, Tanggal diterbitkan online

Abstract
These instructions give you guidelines for preparing papers for Jurnal Transportasi Multimoda. Use this document
as a template using Microsoft Word 6.0, Times New Roman (TNR), 10pt, single space. The electronic file of your
paper will be formatted further at Judul Jurnal . Abstract length is about 150-200 words, giving a brief summary
of the content, reason of research, review study, and the methodology; and a brief statement about the research
and its result and prospect. Do not include any picture, tables, elaborate equations nor references in abstract.
Keywords: Consists of 4-6 phrases. Sentence case

Abstrak
Instruksi ini menjadi panduan dalam penulisan pada Jurnal Transportasi Multimoda. Gunakan dokumen ini sebagai
template penulisan dengan software Microsoft Word 6.0, TNR, 10pt, spasi 1. Dokumen elektronik naskah
disesuaikan dengan gaya selingkung yang diacu oleh Judul Jurnal. Abstrak berkisar 200-250 kata, yang
memaparkan dengan jelas permasalahan pokok yang dibahas, alasan penelitian, tinjauan/ulasan, dan kajian yang
dilakukan; dan metode yang digunakan; penyataan singkat tentang kegiatan yang telah dilakukan atau hasil serta
prospeknya. Abstrak tidak perlu mencantumkan gambar, tabel, rumus, atau kutipan pustaka.
Kata kunci terdiri atas 4-6 frasa. Sentence case.

PENDAHULUAN
Karya tulis ilmiah dapat ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia atau salah satu dari
bahasa PBB (Inggris, Spanyol, Arab, Perancis, Rusia, dan Cina). Penulis yang bahasa
penulisannya bukan sebagai bahasa ibu mereka diharuskan untuk meminta naskah mereka agar
diperiksa oleh (atau sebagai pengarang kedua) seorang native speaker bahasa tersebut, supaya
benar secara tata bahasa sebelum naskah dikumpulkan dan pemeriksaan dilakukan pada versi
terakhir, apabila perubahan dilakukan pada versi sebelumnya.
Naskah yang dikumpulkan dalam bentuk terketik rapi pada setiap bagiannya harus dalam
bentuk terakhir dan dengan tampilan yang rapi. Sistematika penulisan mengacu pada Peraturan
Kepala LIPI No. 04/E/2012 tentang Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Dokumen yang anda baca ini
ditulis dalam format yang akan anda aplikasikan pada naskah Anda. Pendahuluan mencakup
latar belakang, rumusan masalah, tujuan, hipotesis (opsional), rancangan penelitian, serta
tinjauan pustaka.
Dokumen ini diketik dengan menggunakan font Times New Roman (TNR) 12pt, spasi 1.
Metode sitasi ditulis menurut Chicago Manual Style (CMS) dan software dapat menggunakan
seperti: Mendeley, Zotero, Endnotes, dll.

Cara Penulisan Bab (Heading)


Pembaban disarankan tidak melebihi level 3 dengan pengaturan seperti berikut.

Heading Level 1
Ditulis dalam format: HURUF BESAR, rata kiri, bold, font TNR 12pt, spasi 1. Jarak antar-
HEADING LEVEL 1, adalah spasi 2.

Heading Level 2
Ditulis dalam format: Capitalized Each Words, rata kiri, bold, font TNR 12pt, spasi 1. Jarak
antar-Heading level 2-3, adalah 6pt.

Heading level 3
Ditulis dalam format: Sentence case, rata kiri, Italic, font TNR 12pt, spasi 1.
Heading level 4
Tidak disarankan.

Sistematika Penulisan
Naskah disajikan dengan memuat setidaknya Bab Pendahuluan, Metodologi, Hasil dan
Pembahasan, Kesimpulan, serta diikuti dengan Ucapan Terima Kasih dan Referensi.

Pendahuluan
Menyajikan latar belakang penelitian dan state of the art. Jelaskan bagaimana penulis
mengidentifikasi masalah dan sebutkan tujuan/sasaran penelitian dengan jelas.

METODE
Mencakup penjelasan tentang lokasi dan waktu penelitian, macam/sifat penelitian, teknik
pengumpulan data, serta metode analisis data.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil harus jelas dan ringkas. Diskusi harus mengeksplorasi signifikansi dari hasil penelitian,
dan bukan merupakan pengulangan. Selalu gunakan ilustrasi atau gambar dengan kualitas
terbaik.

Tabel, Gambar, dan Persamaan


Untuk memasukkan “Tabel”, “Gambar”, atau “Persamaan”, mohon untuk menempel (paste)
data yang tercantum di bawah ini.

Tabel
Judul tabel ditempatkan persis di atas tabel, rata kiri, dengan menggunakan font TNR 10pt. Kata
‘Tabel’ dan ‘Angka’ ditulis dengan bold, sedangkan judul tabel ditulis dengan normal
(Sentence case). Penomoran judul tabel dengan menggunakan penomoran Arab (1, 2, 3, dst.).
Tabel ditempatkan pada sisi kiri halaman. Isi tabel menggunakan font Calibri 9 - 10pt dengan
spasi 1. Penyertaan sumber atau informasi ditempatkan pada bagian bawah tabel, rata kiri,
italics, ditulis dengan menggunakan font TNR 10pt.

Tabel 1. Hasil dari pemisahan perak pada contoh sintetis dengan menggunakan fotometrik dan AAS
Perak ditemukan (µg/ml)
Contoh Rata-rata Pemulihan (%) RSD (%)
Metode fotometrik AAS

Contoh-01 2.290 2.364 96.870 7.30


Contoh-02 4.217 4.112 102.554 3.60
Contoh-03 5.350 5.157 103.742 8.80
Sumber (Pengarang, Tahun: halaman)
Gambar
Gambar dapat berupa grafik, matriks, foto, diagram, dan sejenisnya, ditempatkan pada bagian
tengah halaman (centered). Judul gambar ditulis di bawah gambar, dengan menggunakan font
TNR 10pt, ditempatkan pada bagian kiri gambar. Kata ‘Gambar’ dan ‘Angka’ ditulis dengan
menggunakan bold, menggunakan penomoran Arab (1, 2, 3, dst.), sedangkan isi ditulis dengan
menggunakan Sentence case. Penyertaan sumber atau informasi ditempatkan di bawah judul
gambar, rata kiri, italics, menggunakan font TNR 10pt. Gambar dimuat dalam format file .jpg,
.jpeg, atau .tif dengan warna hitam/putih, kecuali warna mengandung arti tertentu dengan
resolusi paling sedikit sebesar 300 dpi.

Gambar 1. Protonasi dan deprotonasi erythrosine


Sumber (Pengarang, Tahun: halaman)

Persamaan
Persamaan harus dilakukan secara berurutan di dalam teks. Angka-angka persamaan harus
diletakkan di antara tanda kurung dan rata kanan. Persamaan harus diacu dengan sebutan
Persamaan (X) di dalam teks dimana X merupakan angka persamaan. Di dalam persamaan
multiple-baris, nomor harus ditulis pada baris terakhir.
( X it − X i ,t − n ) − ( M it − M i ,t − n )
MIITi = Ai = 1 − , (1)
X it − X i ,t − n + M it − M i ,t − n

KESIMPULAN
Kesimpulan bukan tulisan ulang dari pembahasan dan juga bukan ringkasan, melainkan
penjelasan singkat dalam bentuk kalimat utuh atau dalam bentuk butir-butir kesimpulan secara
berurutan. Kesimpulan harus menjawab pertanyaan dan permasalahan penelitian. Segitiga
konsistensi (masalah-tujuan-kesimpulan) harus dicapai sebagai upaya cek dan ricek.

SARAN/REKOMENDASI (OPSIONAL)
Apabila diperlukan, saran/rekomendasi dapat dimasukkan yang dapat berisi rekomendasi
akademik, tindak lanjut nyata, atau implikasi kebijakan atas kesimpulan yang diperoleh.

UCAPAN TERIMA KASIH


Sebagai wujud penghargaan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan naskah atau
dalam penelitian dan/atau pengembangan. Disebutkan siapa yang patut diberikan ucapan terima
kasih, baik secara organisasi/institusi, pemberi donor ataupun individu.

REFERENSI
Metode sitasi ditulis berdasarkan gaya Chicago Manual Style (CMS) dengan menggunakan
aplikasi referensi seperti Mendeley, Zotero, Endnotes, dll. Jumlah daftar acuan paling sedikit
sepuluh dan 80%-nya adalah sumber acuan primer publikasi (buku/jurnal) yang diterbitkan lima
tahun terakhir. Daftar acuan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sumber non-elektronik dan
sumber elektronik.
Sumber Non-elektronik
Buku:
Author. Year. Title. Edition. Editor. City, State or Country: Publisher, Pages.
Contoh:
Dean, Jodi. 2009. Democracy and other neoliberal fantasies: Communicative capitalism and
left politics. Durham: Duke University Press.

Bagian dari buku:


Author. Year. “Title”. In Book, Edition, Editor, City, State or Country: Publisher, Pages.
Contoh:
Latour, Bruno. 2005 “From real politics to Dingpolitik or How to make things public”. In
Making Things Public: Atmospheres of Democracy, 14-41. Edited by Bruno Latour and
Peter Weibel. Cambridge, MA: the MIT Press.
Jurnal:
Author, “Title”. Journal Volume, Number, (month year): pages.
Contoh:
Ade, Lisa and Andrea A. Lunsford. “Collaboration and concept of authorship”. PMLA 116, No.
2 (March 2001): 354-369.
Prosiding:
Author, “Title”. in Proceeding, year, pages.

Artikel yang tidak dipublikasikan:


Author, year. “Title”. Presented at Conference title, City, State or Country.

Paten/standar:
Author, “Title”. Patent number, month day, year.

Laporan teknis:
Author, “Title”. Company, City, State or Country, Tech. Rep. number, month, year.

Sumber Elektronik
Buku:
Author. (year, month day). Title. (edition) [Type of medium]. volume (issue). Available:
site/path/file.
Contoh:
J. Jones. (1991, May 10). Networks architechture. (2nd ed.) [Online]. Available:
http://www.atm.com/

Jurnal:
Author. (year, month). Title. Journal. [Type of medium]. volume (issue), pages. Available:
site/path/file.
Contoh:
R. J. Vidmar. (1992, Aug.). On the use of atmospheric plasmas. IEEE Trans Plasma Sci.
[Online]. 21(3), pp. 876–880. Available: http://www.halcyon.com/pub/jos/

Naskah yang dipresentasikan pada seminar:


Author. (year, month). Title. Presented at Conference title. [Type of Medium]. Available:
site/path/file.
Contoh:
PROCESS Corp., MA. Intranets: Internet technologies deployed. Presented at INET96 Annu.
Meeting. [Online]. Available: http://home.process.com/wp2.htp

Laporan dan handbooks:


Author. (year, month). Title. Company. City, State or Country. [Type of Medium]. Available:
site/path/file.
Contoh:
S. L. Talleen. (1996, Apr.). The Intranet Architecture. Amdahl Corp., CA. [Online]. Available:
http://www.amdahl.com/infra/

*Jika Anda kesulitan dalam menempatkan gambar atau tabel pada naskah, silahkan masukkan
pada template ini.

Anda mungkin juga menyukai