i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...………………………………………………..…………………………….i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
I.1. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
I.2. MAKSUD DAN TUJUAN ..................................................................................... 1
I.3. RUANG LINGKUP ............................................................................................. 2
I.4. KELUASAN DAN KEDALAMAN ............................................................................ 2
I.5. PENGERTIAN ................................................................................................... 2
BAB II PROPOSAL .................................................................................................. 4
II.1. PENGAJUAN JUDUL .......................................................................................... 4
II.2. PENGAJUAN PROPOSAL.................................................................................... 4
II.2.1. Persyaratan ..................................................................................................... 4
II.2.2. Prosedur Pengajuan ......................................................................................... 4
II.2.3. Sistematika Proposal......................................................................................... 5
II.3. SIDANG PROPOSAL .......................................................................................... 6
II.3.1. Tata Cara Sidang.............................................................................................. 6
II.3.2. Sumber Daya Manusia ...................................................................................... 7
II.3.3. Perlengkapan Sidang Peserta Uji........................................................................ 8
II.3.4. Kelengkapan dan Peralatan Sidang .................................................................... 8
BAB III PENYUSUNAN............................................................................................ 9
III.1. KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ............................................................. 9
III.2. PROSES PENYUSUNAN ..................................................................................... 9
III.3. SIDANG .........................................................................................................10
III.3.1. Tata Cara Sidang Kertas Kerja Wajib .................................................................10
III.3.2. Sumber Daya Manusia .....................................................................................11
III.3.3. Tata Letak (Lay Out) Ruangan Sidang ...............................................................13
III.4. REVISI ...........................................................................................................14
BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN KERTAS KERJA WAJIB ................................... 15
IV.1. BAGIAN AWAL ................................................................................................15
IV.2. BAGIAN ISI /UTAMA .......................................................................................16
IV.3. BAGIAN AKHIR ...............................................................................................18
BAB V TATA NASKAH ............................................................................................ 19
V.1 KERTAS DAN UKURAN .....................................................................................19
V.2 PENOMORAN HALAMAN ..................................................................................20
LAMPIRAN............................................................................................................ 28
ii
BAB I PENDAHULUAN
Agar taruna memiliki pengalaman kerja, maka salah satu pembelajaran yang lazim
diterapkan adalah Praktik Kerja Lapangan (PKL), dan taruna wajib menyusun hasilnya.
Karena salah satu kewajiban taruna adalah mampu menyusun laporan sebagaimana yang
disarankan pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Laporan PKL ini juga menjadi bahan
penilaian akademis untuk mengetahui sejauhmana pencapaian taruna terhadap capaian
pembelajaran yang telah dirumuskan.
Penyusunan laporan hasil PKL dilakukan oleh setiap taruna dan berfungsi sebagai bahan
penilaian, untuk itu seyogyanya tersusun secara sistematis, teratur dan terarah. Dengan
demikian perlu suatu pedoman teknis penyusunan tugas akhir yang berwujud kepada
Laporan Akhir.
1
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
I.3. RUANG LINGKUP
Buku pedoman ini berisikan tentang pendahuluan, pengajuan proposal, penyusunan Kertas
Kerja Wajib dan sistematika penulisan serta tata naskah dan dilampiri dengan contoh-contoh
penyusunan tugas akhir (Kertas Kerja Wajib).
(Referensi : 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Pasal 8;
2. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49
Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
4. Lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.)
I.5. PENGERTIAN
Berikut adalah beberapa istilah dan pengertian dari istilah-istilah yang terdapat dalam
dokumen ini:
2
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
1. Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual
yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau
bertindak.
2. Dalil adalah rumusan asas yang menjadi hukum dan aturan yang sudah pasti yang
selanjutnya menjadi patokan.
3. Konsep adalah cara berpikir seseorang untuk mengartikan atau memaknai terhadap suatu
objek atau produk subjek.
4. Teoritis adalah model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau
fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode
ilmiah. Teori juga merupakan suatuhi potesis yang telah terbukti kebenarannya. Manusia
membangun teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu
5. Metoda adalah cara kerja yang ditempuh untuk memahami objek tertentu untuk keahlian
tertentu.
6. Prosedur adalah serangkaian aksi atau tindakan yang harus dilaksanakan dengan cara yang
sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama.
7. Informasi adalah data yang telah diolah untuk menjadi pengetahuan atau keterangan.
8. Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan (fakta), dapat berupa
angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari ketiganya. Data masih belum
dapat 'bercerita' banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut sebagai bahan kajian (analisis atau
kesimpulan).
9. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu
sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan, analisis merangkum sejumlah data besar data yang masih
mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan.
10. Praktek Kerja Lapangan adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan kepada taruna untuk dalam memperoleh pengalaman dari bidang pendidikan
yang diperoleh selama pendidikan.
11. Kertas Kerja Wajib (KKW) merupakan suatu karya yang ditulis pada akhir studi yang
memiliki nilai ilmiah melalui proses penelitian secara sistematis. Kertas Kerja Wajib ini
merupakan kegiatan akademik yang dirancang untuk melatih kemandirian dan tanggung-
jawab ilmiah Taruna sebagai calon ilmuwan, mulai dari pemilihan topik dan penyusunan
rencana penelitian, pelaksanaan penelitian, evaluasi hasil penelitian.
3
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
BAB II PROPOSAL
4
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
II.2.3. Sistematika Proposal
Sistematika proposal Kertas Kerja Wajib bagi taruna/i program Diploma III adalah sebagai
berikut:
BAB. I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.1.1 Gambaran Umum
I.1.2 Identifikasi Masalah
I.2 Maksud dan Tujuan
I.3 Manfaat
I.3.1 Manfaat bagi taruna
I.3.2 Manfaat bagi lembaga
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang, menjelaskan gambaran umum tentang lokasi praktek kerja lapangan
dan permasalahan-permasalahan yang ditemui pada saat Praktek Kerja Lapangan yang
dituangkan dalam Laporan Umum.
I.2 Maksud dan Tujuan berisi uraian tentang fokus yang diamati dan dikaji untuk
menjawab permasalahan.
I.3 Manfaat adalah uraian tentang manfaat praktek kerja lapangan baik untuk kepentingan
Taruna maupun lembaga pendidikan.
5
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
BAB. II LANDASAN TEORI
Merupakan seperangkat definisi, konsep, serta proposisi yang telah disusun dengan rapi
serta sistematis tentang variabel-variabel dalam sebuah kajian. Landasan teori ini akan
menjadi dasar yang kuat dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka merupakan daftar bacaan yang menjadi sumber, atau referensi atau acuan
dan dasar penulisan Kertas Kerja Wajib. Daftar referensi ini dapat berisi buku, artikel jurnal,
majalah, atau surat kabar, dan sebagainya. Dianjurkan agar 70% daftar referensi yang
digunakan merupakan terbitan terbaru (minimal terbitan 2 tahun terakhir) dan jumlah daftar
bacaan minimal 5 (lima) buah.
LAMPIRAN
Lampiran memuat antara lain pedoman wawancara dan materi–materi lain yang berkaitan
erat dengan masalah yang diamati dan dikaji.
1. Peserta Uji mengisi formulir absensi yang telah disusun dan disediakan;
2. Sidang proposal Kertas Kerja Wajib dilaksanakan pada saat kunjungan dosen terakhir
di tiap-tiap lokasi Praktek Kerja Lapangan;
3. Ruang sidang diupayakan oleh ketua kelompok Praktek Kerja Lapangan;
4. Peserta Uji memberikan laporan yang diawali dengan penghormatan;
5. Setelah mendapatkan persetujuan dari Ketua Tim Penguji, Peserta Uji menempati
posisi yang sudah disediakan bagi peserta uji;
6
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
6. Peserta Uji memaparkan proposal KKW dengan menggunakan peralatan yang sudah
disiapkan dan disediakan. Alokasi waktu pemaparan maksimal 15 menit;
7. Ketua Sidang membuka sesi Tanya jawab dengan memberikan kesempatan kepada
penguji untuk mengajukan pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh Peserta Uji.
Alokasi waktu tanya jawab maksimal 45 menit;
8. Setelah sesi tanya jawab selesai, peserta Uji menempati kursi sidang yang sudah
disediakan;
9. Peserta Uji mendengarkan putusan sidang yang disampaikan oleh Ketua Tim Penguji;
10. Peserta Uji memberikan laporan penutupan yang diakhiri dengan penghormatan
kepada Ketua Tim Penguji;
11. Peserta Uji meninggalkan ruangan sidang;
12. Sidang dihadiri oleh:
a. Dosen pembimbing;
b. Dosen pembahas (penguji);
c. Taruna di lokasi Praktek Kerja Lapangan.
13. Penunjukan mengenai dosen pembimbing dan penguji ditentukan oleh pejabat
akademik kampus, penentuan penguji tersebut sudah harus di lakukan sebelum
kunjungan dosen Praktek Kerja Lapangan Berakhir.
7
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
2) Tenaga Pengajar yang telah memiliki sertifikasi Dosen;
3) Memiliki jenjang jabatan fungsional yang tertinggi diantara Tim Penguji.
b. Tugas Ketua Tim Penguji
1) Memimpin jalannya sidang secara keseluruhan;
2) Memutuskan dan membacakan hasil pelaksanaan sidang;
3) Menjaga ketertiban selama jalannya sidang;
4) Memberikan penilaian terhadap peserta uji.
2. Sekretaris
Sekretaris Tim Penguji mempunyai tugas utama, antara lain :
a. Memberikan penilaian terhadap peserta uji;
b. Mengumpulkan hasil penilaian dari seluruh anggota tim penguji.
3. Dosen Pembimbing
a. Dosen pembimbing Merupakan Dosen/ Tenaga Pengajar yang mendapatkan
penugasan sebagai Dosen Pembimbing bagi taruna di lokasi Praktek Kerja
Lapangan;
b. Dosen pembimbing wajib hadir pada saat peserta uji melaksanakan sidang;
c. Dosen pembimbing juga menjadi moderator pada acara sidang berlangsung
sekaligus menjadi petugas sidang;
d. Selama pelaksanaaan sidang berlangsung dosen pembimbing bersifat pasif dan
hanya boleh menanggapi apabila ketua sidang meminta tanggapan.
8
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
BAB III PENYUSUNAN
Dalam pelaksanaannya, Praktek Kerja Lapangan terdiri dari 2 (dua) tahapan yang
berkesinambungan yaitu Praktek Kerja Lapangan Kelompok yang dituangkan dalam laporan
kelompok/laporan umum dan Praktek Kerja individu yaitu lanjutan dari PKL kelompok yang
hasilnya dituangkan dalam Kertas Kerja Wajib. Taruna bertanggung jawab atas semua
aspek yang berkaitan dengan penyiapan Kertas Kerja Wajib meliputi:
a. Isi dan materi
b. Kualitas, kesahihan dan penyajian data beserta gambar, logika dan rasional yang
digunakan dalam penulisan.
9
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
6. Apabila KKW yang disusun tidak selesai dalam masa waktu penyelesaian, maka
otomatis KKW tersebut dinyatakan tidak selesai dan tidak bisa diajukan ke
pelaksanaan sidang.
III.3. SIDANG
III.3.1. Tata Cara Sidang Kertas Kerja Wajib
Dalam rangka membentuk keseragaman dalam pelaksanaannya, maka tata cara
pelaksanaan Sidang Kertas Kerja Wajib diatur sebagai berikut:
1. Peserta Uji mengisi formulir absensi yang telah disusun dan disediakan oleh Petugas
Sidang.
2. Peserta Uji menunggu di luar ruang sidang yang telah ditentukan tempatnya oleh
penyelenggara.
3. Peserta Uji memasuki ruangan setelah dipanggil Petugas Sidang berdasarkan perintah
ketua Tim Penguji.
4. Peserta Uji memberikan laporan yang diawali dengan penghormatan.
5. Setelah mendapatkan persetujuan dari Ketua Tim Penguji, Peserta Uji menempati
posisi yang sudah disediakan bagi peserta uji.
6. Peserta Uji memaparkan Kertas Kerja Wajib dengan menggunakan peralatan yang
sudah disiapkan dan disediakan. Alokasi waktu pemaparan maksimal 15 menit.
Pemaparan dilakukan dengan didampingi paling sedikit 1 (satu) orang Dosen
Pembimbing dari Peserta Uji yang bersangkutan.
7. Ketua Sidang membuka sesi tanya jawab dengan memberikan kesempatan kepada
penguji untuk mengajukan pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh Peserta Uji.
Alokasi waktu tanya jawab maksimal 45 menit.
8. Setelah sesi tanya jawab selesai, Peserta Uji dipersilahkan oleh ketua sidang untuk
meninggalkan ruangan. Tim penguji melakukan diskusi hasil keputusan sidang. (10
menit)
9. Peserta Uji kembali memasuki ruangan sidang, setelah mendapatkan panggilan dari
Petugas Sidang berdasarkan perintah ketua Tim Penguji.
10. Peserta Uji menempati kursi sidang yang sudah disediakan.
11. Peserta Uji mendengarkan putusan sidang yang disampaikan oleh Ketua Tim Penguji.
12. Peserta Uji memberikan laporan penutupan yang diakhiri dengan penghormatan
kepada Ketua Tim Penguji.
13. Peserta Uji meninggalkan ruangan sidang.
10
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
III.3.2. Sumber Daya Manusia
III.3.2.1 Peserta Uji
Peserta uji adalah taruna yang telah menyelesaikan penyusunan Kertas Kerja Wajib.
1) Infocus (proyektor)
2) Penerangan ruangan
3) Laptop
4) Ruangan yang nyaman
5) Absensi peserta dan tim penguji
6) Meja dan kursi sidang
7) Whiteboard/ papan tulis
8) Spidol (warna hitam, biru, merah)
9) Laser point (alat bantu presentasi)
10) Kain penutup meja berwarna hijau yang menutupi seluruh bagian meja.
11) Flip chart.
12) Sistem pengeras suara dan audio visual (bila diperlukan).
12
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
III.3.3. Tata Letak (Lay Out) Ruangan Sidang
6 7
5
2
4 4 4
Keterangan
13
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
III.4. REVISI
Revisi atau perbaikan terhadap Kertas Kerja Wajib taruna/i diberikan dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Setelah sidang selesai, Tim Penguji dan Dosen Pembimbing melakukan evaluasi
terhadap persentasi serta Kertas Kerja Wajib Taruna
2. Tugas Akhir yang disetujui dan/atau yang sudah diperbaiki/disempurnakan dalam jangka
waktu 2 minggu dengan menyerahkan Jilid Hard Cover sebanyak 3 (tiga) rangkap
sebagai syarat yudisium. (lampiran 15a, 15b, dan 15c)
3. Nilai minimal kelulusan Tugas Akhir adalah B. Jika revisi tidak selesai dalam waktu yang
ditentukan maka harus mengulang sesuai dengan keputusan tim penguji.
14
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN KERTAS KERJA WAJIB
15
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
berikan, misalnya bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta
bantuan dalam menyelesaikan Kertas Kerja Wajib.
6. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Kertas Kerja Wajib untuk
Kepentingan Akademis
Halaman ini berisi pernyataan dari Taruna penyusun tugas akhir yang memberikan
kewenangan kepada lembaga pendidikan untuk menyimpan, mengalih-media/ format-
kan, merawat,dan memublikasikan Kertas Kerja Wajibnya untuk kepentingan akademis.
Artinya, Perguruan Tinggi berwenang untuk memublikasikan suatu Kertas Kerja Wajib
hanya untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan hak cipta tetap
pada penulis.
7. Daftar Isi
Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman masing-masing, yang
ditulis sama dengan isi yang bersangkutan. Daftar isi harus ringkas dan jelas, subbab
derajat kedua dan ketiga boleh tidak ditulis.
8. Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lain
Daftar tabel, gambar, dan daftar lain digunakan untuk memuat nama tabel, gambar,
dan sebagainya yang ada dalam Kertas Kerja Wajib. Penulisan nama tabel, gambar, dan
sebagainya menggunakan huruf kapital diawal kata(titlecase).
1. BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bagian ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu Gambaran Umum yang
menggambarkan gambaran umum mengenai lokasi PKL dan Permasalahan yang
menggambarkan permasalahan (sesuai program studi) yang ada di lokasi PKL
16
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
I.3 Manfaat
Uraian tentang manfaat praktek kerja lapangan baik untuk kepentingan Taruna
maupun lembaga pendidikan.
I.4 Keaslian
Menyatakan permasalahan menyatakan Kertas Kerja Wajib berbeda denegan
Kertas Kerja Wajib sebelumnya dengan mencantumkan perbedaan praktek kerja
lapangan yang akan dilakukan dengan praktek kerja lapangan sebelumnya.
5. BAB V PENUTUP
Bab penutup ini memuat tentang kesimpulan dan saran serta harus dinyatakan secara
terpisah.
V.1 Kesimpulan
Penulis meyimpulkan hasil temuan dari hasil praktek kerja lapangan
17
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
V.2 Saran
Saran perbaikan dari pelaksanaan praktek yang dilaksanakan.
18
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
BAB V TATA NASKAH
a. Tepi atas 4 cm
b. Tepi bawah 3 cm
c. Tepi kiri 4 cm
d. Tepi kanan 3 cm
4. Format
a. Setiap judul bab dan judul lembaran dimulai halaman baru diketik dengan huruf
kapital diletakkan di tengah (centering) bagian atas halaman.
b. Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman dengan menggunakan huruf kecil tebal
kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan huruf kapital.
c. Setiap alinea baru, kata pertama diketik masuk ke kanan setelah ketukan ketujuh
atau mulai pada ketukan delapan.
19
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
d. Tabel dalam teks disertai nomor tabel dan judul tabel diketik dengan huruf “T”
kapital seperti Tabel II.1, berarti tabel Bab II yang pertama dan seterusnya serta
penempatannya di atas tabel.
e. Gambar dalam teks disertai nomor gambar dan judul gambar diketik dengan huruf
“G” kapital seperti Gambar III.1, berarti gambar Bab III yang pertama dan
seterusnya serta ditempatkan di bawah gambar.
f. Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan fasilitas program perangkat
lunak komputer. Sedangkan satuan dan singkatan yang digunakan hanya yang
lazim dipakai dalam disiplin ilmu masing-masing seperti: 100 C; kg; 12 ppm; ml;
dan sebagainya.
g. Istilah asing yang dalam teks dicetak miring (Italic) misalnya: et al.; ibid; supply;
centering; dan sebagainya.
h. Setelah tanda koma, titik koma, dan titik dua diberi jarak satu ketukan dan
sebelumnya tidak perlu diberi spasi.
i. Pemutusan kata harus mengikuti kaedah bahasa Indonesia yang baku dan benar.
5. Spasi
a. Jarak antara baris dalam teks adalah satu setengah spasi, kecuali kalimat judul,
sub judul, sub bab, judul tabel, dan judul gambar serta judul lampiran adalah satu
spasi.
b. Jarak antara judul bab dengan teks pertama isi naskah atau antara judul bab
dengan sub bab adalah empat spasi.
c. Abstrak/abstrak diketik dengan jarak satu spasi; judul abstrak dan seluruh teksnya
diketik dengan huruf miring (Italic).
d. Jarak spasi sumber referensi dalam Daftar Pustaka satu spasi kecuali jarak spasi
antara sumber pustaka.
e. Jarak baris pada kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel maupun gambar 2
(dua) spasi.
2. Halaman Utama
Penomoran mulai dari Bab Pendahuluan sampai dengan Bab Kesimpulan dan Saran
menggunakan angka Latin (1, 2, 3 dst.) pada setiap halaman judul bab, nomor
diletakkan pada bagian tengah bawah dan halaman berikutnya diletakkan sudut kanan
bawah dengan jarak tiga spasi. Penomoran bukan bab dan sub bab menggunakan
angka latin dengan tanda kurung misalnya: 1), 2) atau (1), (2), dst.
BAB I ....................................................
I.1 .................................................
I.1.1 ............................................
I.1.1.1 ......................................
1. ..................................
a. ...............................
1) ...........................
a) .......................
4. Kutipan
Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Kutipan langsung adalah peneliti mengambil kutipan sesuai dengan sumber
aslinya. Kutipan yang tidak lebih dari tiga baris diketik dua spasi dengan cara
memberikan tanda petik diantara teks yang dikutip dan diberi nomor kutipan. Kutipan
yang menggunakan istilah atau bahasa asing dicetak miring dan diberi nomor kutipan.
Ini dapat dilihat pada contoh berikut :
21
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
Menurut Hawkins, Best dan Cooney mengemukakan pengertian sikap bahwa :
“Attitude is an enduring organizational, emotional, perceptual an cognitive process with
respect to some aspect environmental (Sikap adalah suatu organisasi yang bertahan
lama dari motivasi, emosi, persepsi, dan proses kognitif dengan menghargai beberapa
aspek lingkungan)”.
Suatu daerah dapat disebut sebagai Daerah Otonom, apabila daerah yang
bersangkutan mampu membiayai penyelenggaraan urusan rumah tangganya
sendiri. Kalaupun suatu Daerah Otonom belum mampu sepenuhnya membiayai
urusa – urusan rumah tangganya, maka paling tidak daerah tersebut harus
mampu menutup belanja rutinnya dengan pendapatan asli daerahnya. Hal ini
sebenarnya merupakan salah satu prinsip yang tidak boleh tidak harus
diperhatikan dengan sungguh – sungguh.
Kutipan langsung disajikan apabila penulis menuangkan hasil telaahan atau kajian
dengan cara memindahkan pendapat, pernyataan, atau hasil karya orang lain
masih dalam bentuk asli, baik secara utuh maupun sebagian. Sedangkan kutipan
tidak langsung dapat dipahami sebagai kutipan yang disajikan peneliti secara tidak
langsung sebagaimana bentuk narasi yang diutarakan oleh penulis atau
pengarang suatu laporan tugas akhir. Dalam hal ini peneliti menuangkan hasil
telaahan atau kajiannya secara tidak langsung melalui rangkuman dan ulasan
dengan menggunakan bahasa sendiri. Kalimat hasil rangkuman atau ulasan yang
merupakan kutipan tidak langsung ini lazin disebut parafrase.
b. Contoh kutipan bahasa Inggris (kurang dari lima baris – in – text note:
“ ........the beliefs about the object – the cognitive component; the effect
connected with the object – the feeling component; and the disposition to take
action with respect to the object – the action tendency component.”
22
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
..................sebagaimana diungkapkan oleh Cheema dan Rondinelli dalam
bukunya Decentralization and Development, Policy Implementation in Developing
Countries (2004:204) bahwa .............
5. Penulisan Halaman
a. Penulisan halaman sampul
Judul LTA Jenis huruf (font) : Tahoma, ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal
Kata ” SKRIPSI” : sama dengan judul
Kalimat “diajukan oleh” : Tahoma, ukuran 12, huruf Kapital, cetak tebal
Nama Taruna ; NOTAR : Tahoma,ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal
Selanjutnya sampai dengan tahun penyelesaian : Tahoma, ukuran 14, huruf
Kapital, cetak tebal (lampiran 1)
b. Penulisan halaman judul
Judul LTA Jenis huruf (font) : Tahoma, ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal
Kata ” SKRIPSI” : sama dengan judul
Kalimat “diajukan sebagai .... ” : Tahoma, ukuran 14, cetak tebal
Kalimat “diajukan oleh” : Tahoma, ukuran 12, huruf Kapital, cetak tebal
Nama Taruna ; NOTAR : Tahoma,ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal
Selanjutnya sampai dengan tahun penyelesaian : Tahoma, ukuran 14, huruf
Kapital, cetak tebal (lampiran 2)
c. Pernyataan orisinalitas
Tulisan “halaman ..... “ : Tahoma,ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal
Tulisan “ Skripsi ....” : Tahoma,ukuran 12, cetak tebal
Nama,notar,tanda tangan,tanggal : Tahoma,ukuran 12, cetak tebal (lampiran 3)
d. Halaman pengesahan
Tulisan “halaman pengesahan” : Tahoma,ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal
Tulisan “Skripsi” : Tahoma,ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal
Judul : Tahoma,ukuran 14, huruf Kapital, cetak tebal
23
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
Nama ; notar : Tahoma,ukuran 12
Tulisan “ telah berhasil ....” : Tahoma,ukuran 12
Tulisan “dewan penguji” : Tahoma,ukuran 12
Tabel pembimbing dan penguji : Tahoma,ukuran 12 (lampiran 4)
e. Kata pengantar
Tulisan “ kata pengantar” : Tahoma,ukuran 12, cetak tebal
Kalimat di bawah tulisan “kata pengantar”: Tahoma,ukuran 11 (lampiran 5)
f. Halaman pernyataan persetujuan publikasi
Tulisan “Halaman pernyataan ........ “ : Tahoma,ukuran 12, cetak tebal, 1 spasi
Tulisan dibawah “halaman pernyataan..” : Tahoma,ukuran 11, spasi 1,5
(lampiran 6)
g. Daftar isi
Komponen tulisan yang digunakan dalam penyusunan daftar isi adalah jenis
tahoma, ukuran 11, cetak tebal pada tiap bab. (lampiran 7)
h. Daftar gambar
Komponen tulisan yang digunakan dalam penyusunan daftar gambar adalah jenis
tahoma, ukuran 11 (lampiran 8)
i. Daftar tabel
Komponen tulisan yang digunakan dalam penyusunan daftar tabel adalah jenis
tahoma, ukuran 11 (lampiran 9)
j. Daftar lampiran
Komponen tulisan yang digunakan dalam penyusunan daftar lampiran adalah jenis
tahoma, ukuran 11 (lampiran 10)
6. Daftar pustaka
Ketentuan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
24
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
e. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada
garis tepi kiri tanpa ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan indensi 7
karakter.
f. Apabila nama pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama harus
diberi garis terputus-putus sebanyak 14 (empat belas) ketukan
g. Penulisan nama pengarang diawali dengan nama keluarga, kemudian namanya.
Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua dan ketiga tidak perlu
dibalik.
h. Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa
adanya (tidak diindeks).
i. Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka daftar
pustaka disusun menurut urutan waktu (tahun)
j. Nama pengarang sama, judul berbeda perlu diberikan garis sebanyak 14
ketukan
Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah
dibaca dan tidak boleh mencantumkan gelar .
k. Dalam daftar pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/
koran/makalah yang diberi garis bawah atau ditebalkan adalah nama
majalah/korannya yang menerbitkan.
7. Contoh Penulisan Daftar Pustaka
a. Buku
1) Satu Pengarang
Nasoetion, Andi Hakim. Metode Statstika. Yakarta: Penerbit PT
Gramedia, 1980
Turabian, Kate L. A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and
Dissertations.
Chicago: University of Chicago Press, 1980.
2) Dua Pengarang
Kennedy, Ralph Dale dan Stewart Y. McMullen. Financial Statement:
Form, Análisis and Interpretation. Petaling Jaya: Irwin Book Company,
1973
Pangestu, Subagyo dan Djarwanto. Statistik Deskriptif. Yogyakarta:
BPFE, 1982
25
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
3) Tiga Pengarang
Heidirachman R., Sukanto R., dan Irawan. Pengantar Ekonomi Preusan.
Yogyakarta:
Bagian Penerbitan Facultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, 1980.
Jahoda, Marie, Morton Deutsch, dan Stuart W. Cook. Research Methods
in Social
Relation. New Cork: Dryden Press, 1951.
4) Lebih Dari Tiga Pengarang
Selltiz, Claire, et al. Research Methods in Social Relations. New Cork:
Holt, Rinehart &
Winston, 1959
Sukanto, et al. Business Forecasting. Yogyakarta: Bagian Penerbitan
Facultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1980.
5) Pengarang Sama
Newman, William H. The Process of Management. London: Prentice
Hall. Inc., 1961.
________________. Administratif Action. London: Prentice Hall. Inc.,
1963.
6) Tanpa Pengarang
Author’s Guide. Englewood, Cliffs, N.J.: Prentice Hall. Inc., 1975.
Scientific Method in Business. Collage Park: University of Maryland,
1973.
7) Sumber bacaan berupa buku teks :
Booth, Anne dan McCawly, Peter (eds). 1983. Ekonomi Orde Baru.
Jakarta: LP3S.
Hardjono, Joan and Hall Hill. 1989. “West Java: Population Pressure and
Regional Diversity”, dalam Hill (Ed.). Unity and Diversity. Singapore:
Oxford University Press.
8) Penulis menggunakan dua buku atau lebih dari seorang pengarang
yang sama:
Yahya Muhaimin. 1982. Perkembangan Militer dalam Politik Indonesia
1945-1966, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
...........................1991. Bisnis dan Politik. Jakarta:LP3S.
26
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
9) Sumber bacaan berupa jurnal atau majalah ilmiah :
Bulkin, Farchan, 1984. “Negara, Masyarakat, dan Ekonomi”, Prisma 8,
Jakarta:LP3S.
10) Sumber bacaan berupa artikel dan sekumpulan tulisan :
Anderson, B. 1984. “Gagasan tentang Kekuasaan dalam Kebudayaan
Jawa” dalam Miriam Budiardjo (ed.), Analisa Pemikiran tentang Kuasa
dan Wibawa. Jakarta: Sinar Harapan.
11)Sumber bacaan dari internet :
http://www.parlemenent.net. Sistem Parlemen di Indonesia. Kamis, 9
November 2004
27
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015
LAMPIRAN
28
Pedoman Teknis Penulisan Kertas Kerja Wajib Program Studi Diploma III
Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat - 2015