Anda di halaman 1dari 49

Knowledge Sharing Forum

bersama Bintek Jatan

Pengantar
Pelaksanaan
Campuran Beraspal

Ir. Akmad Cahyadi, M.Eng.Sc

Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I


Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
14 Maret, 2023
MATERI PRESENTASI Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

1. CAMPURAN BERASPAL PANAS

3. Rancangan GOAL
Campuran • Stabil
4. Trial Mix dan Trial • Durabel
2. Pengujian Sifat Fisik Compaction • Flexible
Material 5. Pengendalian Mutu • Tahan Fatiq
6. Pengendalian di • Keset
Lokasi • Permeable
Penghamparan • Workabel
CAMPURAN BERASPAL PANAS 01

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
UMUM

• Campuran beraspal merupakan kombinasi campuran antara agregat


dan bahan aspal dengan atau tanpa bahan tambah.
• Aspal berperan sebagai pengikat dan Agregat berperan sebagai
tulangan
• Sifat-sifat mekanis dalam campuran beraspal ini diperoleh dari friksi
dan kohesi dari bahan-bahan pembentuknya.
• Friksi agregat diperoleh dari ikatan antar butir agregat (interlocking)
dan kekuatannya tergantung dari gradasi, tekstur permukaan, bentuk
butiran dan ukuran agregat maksimumnya.
• Sifat kohesi diperoleh dari sifat-sifat aspal yang digunakannya

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
KOMPONEN CAMPURAN BERASPAL

AGREGAT
01 HALUS

AGREGAT
02 KASAR

03 ASPAL
.

BAHAN LAINNYA
04 ADITIF, FILLER, DLL

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
SIFAT ASPAL

• Sifat Kimia: KARAKTERISTIK ASPAL YANG DIBUTUHKAN


• Aspalten : 5 – 25% 1. Aspal harus dapat melapisi agregat dan mengisi rongga
antar agregat hingga perkerasan cukup rapat dan kedap dari
• Malten air
• Sifat Fisik: • Resin: 2. Aspal harus memberikan lapisan yang elastis sehingga
• Aromatic: 40-65% perkerasan tidak mudah retak
• Durabilitas  Reologi 3. Aspal tidak peka terhadap perubahan suhu di lapangan
• Saturated 5 - 25%
• TFOT ◼ Penetrasi 4. Aspal mempunyai adhesi yang baik terhadap agregat yang
• RTFOT dilapisi
◼ Titik
Lembek
• PAV 5. Aspal mempunyai kohesi yang baik
◼ Absolut viskositas 6. Aspal tidak cepat rapuh atau lapuk
• Keamanan 7. Aspal mudah dikerjakan
◼ Viskositas Kinematis
• Titik Nyala 8. Aspal aman saat pengerjaan
• Kemurnian ◼ Daktilitas 9. Aspal homogen dan tidak berubah selama penyimpanan
• Berat Jenis ◼ Rotational Viskometer 10. Aspal memberikan kinerja yang baik terhadap campuran
• Adhesi/Kohesi ◼ DSR
Knowledge Sharing Forum
bersama Bintek Jatan
SIFAT AGREGAT

UKURAN BUTIR GRADASI


04 05
KEBERSIHAN
BENTUK PARTIKEL 03 06
KELEKATAN TERHADAP ASPAL
TEKSTUR PERMUKAAN 02 07

PENYERAPAN 01 08 KEKERASAN

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
SIFAT DAN PERSYARATAN
CAMPURAN BERASPAL

• Stabilitas: Mampu mendukung beban LL tanpa deformasi


• Keawetan/DayaTahan : mampu menahan keausan akibat cuaca, iklim, dan
gesekan roda kendaraan
• Impermeabilitas: kedap air agar tidak masuk pada lap. Bawah
• Workabilitas: mudah dilaksanakan, dihampar dan dipadatkan
• Kelenturan: tahan thd lendutan akibat LL tanpa retak
• Kekesatan (Skid Resistance): cukup aman pada kondisi basah
• Ketahanan terhadap Lelah (Fatigue Resistance): mampu menahan repetisi
beban LL selama umur pelayanan tanpa terjadi retak

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGUJIAN SIFAT FISIK MATERIAL 02

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
KETENTUAN AGREGAT KASAR

Kelekatan agregat terhadap aspal Angularitas


SNI 2439:2011 SNI 7619:2012
Min. 95% SMA → 100/90
Abrasi Lainnya → 95/90
SNI 2417:2008 Partikel Pipih Lonjong
AC Modif./SMA Camp. Beraspal lainnya SNI 8287:2016
100 Put → Max. 6% 100 Put → Max. 8% Perbandingan 1:5
500 Put → Max. 30% 500 Put → Max. 40% SMA → Max. 5%
Lainnya → 10%

Kekekalan Bentuk Agregat Lolos #200


SNI 3407:2008 SNI ASTM C117:2012
Max: 12% (Natrium Sulfat) Max. 1%.
Miax: 18% (Magnesium Sulfat)

❑ Penyerapan Air Maksimum 2% untuk campuran SMA dan 3% untuk campuran lainnya
❑ Perbedaan berat jenis agregat kasar dan halus ≤ 0,2

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
KETENTUAN AGREGAT KASAR

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
KETENTUAN AGREGAT HALUS
SNI. 03-4141-1996
Max. 1%

SNI ASTM C117:2012


Max. 10%

SNI 03-6877-2002
Min. 45%

SNI 03-4428-1997
Min. 50%
Nilai Setara Pasir
Kadar Rongga Tanpa Pemadatan
Agregat Lolos Ayakan No. 200
Gumpalan Lempung dan Butir
mudah pecah dalam agregat
❑ Penyerapan Air Maksimum 2% untuk campuran SMA dan 3% untuk campuran lainnya
❑ Perbedaan berat jenis agregat kasar dan halus ≤ 0,2

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
KETENTUAN AGREGAT HALUS

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
KETENTUAN ASPAL
Tipe I
Tipe II Aspal Modifikasi
Metoda Aspal
No. Jenis Pengujian
Pengujian Pen. PG70 PG76 PG82
• Tipe I disesuaikan 60-70
1. Penetrasi pada 25C (0,1 mm) SNI 2456:2011 60-70 Dilaporkan
Dengan Spesifikasi
Umum Bina Marga 2018 2.
Temperatur yang menghasilkan Geser
Dinamis (G*/sinδ) pada osilasi 10 SNI 06-6442-2000 - 70 76 82
Revisi 2 rad/detik ≥ 1,0 kPa, (°C)
• Tipe II disesuaikan
3. Viskositas Kinematis 135C (cSt) (3) ASTM D2170-10 ≥ 300 ≤ 3000
dengan Surat Direktur
Jenderal Bina Marga BM 4.
5.
Titik Lembek (C)
Daktilitas pada 25C, (cm)
SNI 2434:2011
SNI 2432:2011
> 48
> 100
Dilaporkan
-
01-0b/821 tentang 6. Titik Nyala (C) SNI 2433:2011 > 232 > 230
Penambahan Ketentuan 7.
Kelarutan dalam Trichloroethylene*
AASHTO T44-14 > 99 > 99 / 90 / 85 *
Asbuton Pracampur (%)

berdasarkan Kelas 8. Berat Jenis SNI 2441:2011 > 1,0 -


ASTM D 5976-00 Part
Kinerja Tanggal 29 Juni 9.
Stabilitas Penyimpanan: Perbedaan 6.1 dan - ≤ 2,2
2023 Titik Lembek (C)
SNI 2434:2011
10. Kadar Parafin Lilin (%) SNI 03-3639-2002 ≤2 -

*) Persyaratan kelarutan dalam Trichloroethylene (TCE) :


Knowledge Sharing Forum • 99% adalah untuk aspal modifikasi bukan asbuton dan asbuton pracampur yang telah dipisahkan mineralnya,
bersama Bintek Jatan • 90% untuk asbuton pracampur PG70 dan PG76 yang belum dipisahkan mineralnya
• 85% untuk Asbuton Pracampur PG 82 yang belum dipisahkan mineralnya.
KETENTUAN ASPAL

Tipe I
Tipe II Aspal Modifikasi
No. Jenis Pengujian Metoda Pengujian Aspal
Pen.60-70 PG70 PG76 PG82
Pengujian Residu hasil TFOT (SNI-06-2440-1991) atau RTFOT(SNI-03-6835-2002) :
11. Berat yang Hilang (%) SNI 06-2441-1991 < 0,8 <1
Temperatur yang menghasilkan Geser
12. Dinamis (G*/sinδ) pada osilasi 10 SNI 06-6442-2000 - 70 76 82
rad/detik ≥ 2,2 kPa, (°C)
13. Penetrasi pada 25C (% semula) SNI 2456:2011 > 54 > 54 ≥ 54 ≥ 58
14. Daktilitas pada 25C (cm) SNI 2432:2011 > 50 > 50 > 50 > 50
Residu aspal segar setelah PAV (SNI 03-6837-2002) pada temperatur 100C dan tekanan 2,1 MPa
Temperatur yang menghasilkan Geser
15. Dinamis (G*sinδ) pada osilasi 10 SNI 06-6442-2000 - 31 34 37
rad/detik ≤ 5000 kPa, (°C)

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGUJIAN ASPAL KELAS KINERJA
• Pengujian Kinerja Aspal Original
• Pengujian Kinerja Aspal Setelah RTFOT
• Pengujian Kinerja Aspal Setelah PAV

DSR RTFOT

PAV

Knowledge Sharing Forum ASPAL ORIGINAL


bersama Bintek Jatan
PENGUJIAN TEMPERATUR PENCAMPURAN
DAN PEMADATAN

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
KETENTUAN VISKOSITAS &
TEMPERATUR ASPAL

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
HUBUNGAN VISKOSITAS &
TEMPERATUR ASPAL

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
KETENTUAN CAMPURAN LASTON DAN LASTON
MODIFIKASI
Berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2
KETENTUAN CAMPURAN LASTON MODIFIKASI
KETENTUAN CAMPURAN LASTON

Knowledge Sharing Forum Keterangan :


(3) Modifikasi Marshall Sesuai Lampiran 6.3.B. Spesifikasi Umum Bina Marga 2018
bersama Bintek Jatan Revisi 2 (Modifikasi Marshall Untuk Agregat berukuran Besar)
RANCANGAN CAMPURAN 03

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
RANCANGAN CAMPURAN BERASPAL PANAS

DESAIN CAMPURAN BERASPAL PANAS → UJI MARSHAL


• Untuk mendapatkan Kadar Aspal Optimum
• Bertujuan untuk memastikan proporsi volumetrik campuran
beraspal yang sesuai untuk mendapatkan durabilitas yang
diharapkan
• Menentukan stabilitas dan kelelehan dari campuran beraspal
• Pengujian stabilitas bertujuan untuk mengukur ketahanan
campuran terhadap beban lalu lintas
• Uji kelelehan bertujuan untuk menentukan perubahan bentuk
yang terjadi akibat beban lalu lintas
Knowledge Sharing Forum 22
bersama Bintek Jatan
STABILITAS DINAMIS

Pengujian stabilitas dinamis dilakukan untuk melihat ketahanan campuran beraspal


terhadap deformasi akibat pengaruh beban dan temperatur

2
d60
d45
deformasi (mm)

d0 Beban Roda Penguji,


1 diameter 20 cm lebar 5 cm

Benda Uji 30x30x5 cm


42 lintasan / menit

5 cm

Jejak Roda
30 cm
30 cm
0
0 15 30 45
45 60
60
waktu (menit) Cetakan Benda Uji

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
EVALUASI PENGUJIAN MARSHAL

❑ Pengujian Marshall
- Volumetrik Campuran
- Hubungan Parameter Marshal vs Kadar Aspal
- Penentuan KAO
❑ Grafik tersebut menggambarkan rentang kadar aspal yang masing-masing parameternya memenuhi persyaratan spesifikasi
❑ Kadar aspal rencana berada pada titik tengah dari rentang kadar aspal yang memenuhi seluruh rentang kadar aspal

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
EVALUASI VOLUMETRIK
8

Va UDARA UDARA

6 Vma
Vfa ASPAL
Vb ASPAL

5 Vmb Vba ASPAL TERSERAP AGREGAT


1
Vmm
1 7
Vsb AGREGAT
Vse AGREGAT

3 8

9
4 Vma = volume rongga dalam agregat
1
Vmb = volume curah campuran
Keterangan
 Butir agregat. 2
Vmm = volume campuran tanpa rongga
 Aspal efektif. Vfa = volume rongga terisi aspal
 Rongga dalam campuran. = volume aspal efektif
 Bagian agregat yang tidak menyerap air (dan aspal) Va = volume rongga dalam campuran
 Pori agregat yang terisi aspal.
 Pori agregat yang terisi air Vba = volume aspal yang terserap agregat
 Volume agregat untuk berat jenis curah Vsb = volume agregat (untuk berat jenis curah)
 Volume agregat untuk berat jenis efektif Vse = volume agregat (untuk berat jenis efektif)
 Volume agregat untuk berat jenis semu

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
TRIAL MIX DAN 04
TRIAL COMPACTION

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
Pelapukan
setelah
Indeks Pelapukan, na/no

8 tahun
pelayanan
Pelapukan selama penyimpanan
Pengangkutan dan Penggunaan

Pelapukan selama
Pencampuran
GRAFIK PELAPUKAN CAMPURAN
ASPAL ( THE SHELL BITUMEN
HANDBOOK, 2014)

Knowledge Sharing Forum Umur, Tahun (The Shell Bitumen Handbook, 1990)
bersama Bintek Jatan
ASPHALT MIXING PLANT (AMP)

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGAMBILAN SAMPEL DI HOT BIN DAN
TANGKI ASPAL
Pengambilan aspal dari tangki aspal atau ketel aspal di AMP
SKEMA PENGOPERASIAN AMP

Pengambilan agregat dari bin panas (hot bin)

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PERCOBAAN PENCAMPURAN

❑ Pengambilan contoh campuran beraspal


❑ Kadar aspal dengan pengujian Ekstraksi
❑ Gradasi agregat dengan analisa saringan
❑ Sekaligus cek peralatan AMP (berfungsi atau
tidak)

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PERCOBAAN PEMADATAN
Kepadatan Laboratorium Kepadatan Lapangan
Pengambilan contoh campuran beraspal

Pemadatan sampel di Lab AMP

Pemadatan awal (breakdown rolling) Pemadatan antara (intermediate rolling) Pemadatan akhir (finish rolling) 1-2
1-3 lintasan 10-16 lintasan lintasan

Kepadatan Standar Kerja (Job Standard


Pembuatan sampel uji Marshall Density) :
• Lataston (HRS) > 97%
• Campuran beraspal lainnya > 98%

JSD = (Kepadatan Lapangan / Kepadatan


Laboratorium) x 100%

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN 05
BERASPAL

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN BERASPAL PANAS

Dilakukan pengujian rutin aspal selama pelaksanaan pekerjaan jalan campuran beraspal.

Pengujian dalam Pengendalian Produk Campuran Beraspal Bersifat Indikasi Meliputi:

PENGUJIAN FREKUENSI
• Temperatur Campuran Keluaran AMP • Setiap batch
• Temperatur Campuran di Lokasi Penghamparan • Setiap Pengiriman
• Gradasi dan kadar aspal • 200 ton (min 2 pengujian per hari)
• Marshall • 200 ton (min 2 pengujian per hari)
• PRD • Setiap 3000 ton
• JMF • Setiap perubahan agregat/rancangan

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN CAMPURAN BERASPAL PANAS

Pengambilan Contoh Agregat dan Campuran Beraspal Panas di Unit


Pencampur Aspal

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN CAMPURAN BERASPAL PANAS

Pengambilan Contoh Agregat dan Campuran Beraspal Panas di Unit


Pencampur Aspal

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN CAMPURAN BERASPAL PANAS

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN CAMPURAN BERASPAL PANAS

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN CAMPURAN BERASPAL PANAS

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN CAMPURAN BERASPAL PANAS

Pengambilan Contoh Agregat dan Campuran Beraspal Panas di Unit


Pencampur Aspal

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN CAMPURAN BERASPAL PANAS

Pengambilan Contoh Agregat dan Campuran Beraspal Panas di Unit


Pencampur Aspal

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN CAMPURAN BERASPAL PANAS

Pengambilan Contoh Agregat dan Campuran Beraspal Panas di Unit


Pencampur Aspal

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN HARIAN CAMPURAN
BERASPAL PANAS
Pengujian sifat Marshall dan Kadar Aspal campuran beraspal dalam rangka pengendalian di
lapangan.

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN DI LOKASI 06
PENGHAMPARAN

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN MUTU DI LOKASI PENGHAMPARAN

Dilakukan pengujian rutin campuran beraspal di lokasi penghamparan sebagai berikut:


Pengujian dalam Pengendalian Produk Campuran Beraspal Bersifat Indikasi Meliputi:

PENGUJIAN FREKUENSI
• Temperatur Campuran Keluaran AMP • Setiap batch
• Temperatur Campuran di Lokasi Penghamparan • Setiap Pengiriman
• Kerataan permukaan • Setiap interval 100 meter
• Benda uji core 4 “ untuk agregat maks 1 “ dan 6 “ • Benda Uji Inti Paling Sedikit harus diambil
untuk ukuran di atas 1 “ (AC-Base) untuk Pengujian dua titik pengujian per penampang
Kepadatan dan Ketebalan melintang per lajur dengan jarak
memanjang antar penampang melintang
yang diperiksa tidak lebih dari 100 m

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN SAAT PELAKSANAAN LAPANGAN

Penerimaan Campuran Beraspal di lapangan :


• Surat Pengiriman (tiket), merupakan arsip yang penting untuk mengendalikan
kuantitas dan kualitas.
• Pemeriksaan Campuran Beraspal dan Mengevaluasi
• Pengamatan Secara Visual waktu penerimaan campuran beraspal di lokasi
penghamparan.
• Beberapa indikasi dari penyimpangan campuran beraspal dapat dilihat secara
visual antara lain :
o Berasap cenderung kebiruan : Pemanasan Berlebihan (Overheating)
o Terlihat Kaku/tidak gembur : Temperatur Campuran Rendah
o Terlihat Kering : Campuran Kurang Aspal
o Agregat Tidak Terselimuti : Pencampuran Kurang Sempurna

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN SAAT PELAKSANAAN DI LAPANGAN
(KESESUAIAN DENGAN JOB MIX)

1) Pencampuran di AMP 2) Penuangan ke Finisher 3) Penghamparan dg Finisher

4) Pemadatan Awal dengan Roda 5) Pemadatan Antara dengan Tire 6) Pemadatan Akhir Roda Baja
Baja kecepatan <4 km/jam* Roller kecepatan <10 km/jam * tanpa getar kecepatan <4 km/jam*
Knowledge Sharing Forum *) Sesuai dengan pasal 6.3.6.4.g Spesifikasi Umum Bina Marga tahun 2018 revisi 2
bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN SAAT PELAKSANAAN DI LAPANGAN

• Tekstur Permukaaan :
Tidak terjadi Cacat di permukaan hamparan seperti segregasi.
Tergerus, alur.
• Kerataan Permukaan :
Permukaan hamaparan rata tidak bergelombang
• Ketebalan hamparan :
Tidak Terjadi perbedaan tebal hamparan
• Sambungan :
Pekerjaan Sambungan rapi tidak terlihat adanya segregasi
• Temperatur hamparan :
Temperatur hamparan harus sesuai dengan persyaratan

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN PERKERASAN HASIL
PELAKSANAAN DI LAPANGAN
Contoh inti core
▪ Uji ketebalan
▪ Uji kepadatan

Hal-hal yang harus diperhatikan :


▪ Penentuan titik pengambilan contoh
▪ Diameter mata bor harus disesuaikan dengan jenis campuran yang terhampar
▪ Metode pengujian kepadatan yang digunakan
▪ Kepadatan laboratorium yang digunakan sebagai pembanding

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
THANK YOU

49
49

Anda mungkin juga menyukai