R.MUHAMMAD ERNADI
RAMADHAN
Bagaimana Proses
Konsolidasi
Bisa Terjadi ?
Lalu Apa Perbedaan Antara
Konsolidasi dengan Pemadatan?
VS
VS
Misalkan ada suatu sampel tanah yang akan digunakan untuk uji konsolidasi dapat digambarkan
dengan gambar (a). Ketika uji konsolidasi selesai dilakukan, kondisi tanah akan menjadi seperti pada
gambar (b). Dari kedua gambar tersebut akan menghasilkan nilai perubahan ketinggian sampel tanah
dimana gambar tersebut dapat diperoleh sebuah persamaan :
Interpretasi Hasil Uji Konsolidasi
Misalkan ada suatu sampel tanah yang akan digunakan untuk uji konsolidasi dapat digambarkan
dengan gambar (a). Ketika uji konsolidasi selesai dilakukan, kondisi tanah akan menjadi seperti pada
gambar (b). Dari kedua gambar tersebut akan menghasilkan nilai perubahan ketinggian sampel tanah
dimana gambar tersebut dapat diperoleh sebuah persamaan :
Contoh Soal
Hasil uji konsolidasi pada lempung jenuh diperoleh data sebagai berikut :
Pada akhir pengujian, setelah contoh pengujian dibongkar, diperoleh kadar air tanah (w) sebesar 24,5%. Tanah
tersebut memiliki berat jenis (Gs) sebesar 2,70. Gambarkan hubungan angka pori terhadap tegangan efektif tanah !
Contoh Soal
Mengingat nilai dan belum didapatkan, langkah pertama adalah mencari nilai terlebih dahulu
Contoh Soal
Persamaan ini nantinya digunakan untuk menentukan angka pori pada tiap periode pembebanan pada
uji Konsolidasi
Contoh Soal
Grafik dan Kurva hubungan antara angka pori dengan tegangan efektif dari pembebanan konsolidasi
Pengenalan Drainase Vertikal
Kecepatan konsolidasi yang rendah pada tanah lempung dapat dipercepat dengan menggunakan
drainase vertikal yang berbentuk kolom-kolom pasir, pita geosintetik atau bahan lain yang ditanam
secara vertikal di dalam tanah. Pada masa sekarang, drainase vertikal lebih banyak yang menggunakan
jenis pita geosintetik atau sering disebut dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD)
Tipe Drainase Vertikal