Anda di halaman 1dari 27

Knowledge Sharing Forum

bersama Bintek Jatan

Pemeriksaan Asphalt Mixing


Plant (AMP)

Maret, 2023

Yusep Firdaus, ST
Perkayasa Ahli Muda
Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
MATERI PRESENTASI Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

JENIS-JENIS AMP 03 PENGENDALIAN AMP SAAT


01
BEROPRASI

02 PEMERIKSAAN AMP
JENIS-JENIS AMP 01

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan
JENIS-JENIS ASPHALT MIXING PLANT (AMP)

1. AMP jenis takaran (batch plant)


Pada AMP jenis takaran/timbangan, komposisi bahan dalam
campuran beraspal ditentukan berdasarkan berat masing- masing
bahan.
2. AMP jenis drum pencampur (drum mix plant)
AMP jenis pencampur drum, komposisi bahan dalam campuran
ditentukan berdasarkan berat masing-masing bahan yang diubah
ke dalam suatu volume atau dalam aliran berat per satuan waktu.
3. AMP jenis menerus (continuous plant)
AMP jenis pencampur menerus, unit dan cara kerjanya hampir
sama dengan AMP jenis drum pencampur.
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan
Perbedaan AMP Jenis Takaran (Batch Plant) dan
Jenis Drum Pencampur (Drum Mix Plant)

Uraian AMP jenis timbangan AMP jenis drum pencampur ❑ Spesifikasi Umum Bina Marga
Revisi(2) TA 2018, Seksi 6.3, Pasal:
Komponen Dilengkapi saringan panas Tidak dilengkapi saringan panas (hot screen), bin 6.3.4.1(b)
(hot screen), bin panas (hot panas (hot bin), timbangan (weight hopper) dan
bin), timbangan (weight pencampur (pugmill/mixer) . Berupa pusat pencampur dengan
hopper) dan pencampur system penakaran (Bathcing) yang
(pugmill/mixer) . dilengkapi ayakan panas (Hot
screen).
Kekurangan/kelemaha - ▪ Gradasi agregat kurang terjamin kesesuaiannya
nya dengan rencana pada Job Mix Formula. hal ini
dikarenakan pengontrolan hanya bisa dilakukan dari
bukaan pintu bin dingin saja. Tidak ada pengontrol
kedua seperti pada jenis AMP Takaran
▪ Pengaturan jumlah pasokan agregat kurang teliti
kalau hanya mengandalkan pengaturan bukaan
pintu bin dingin saja tanpa ada alat kontrol lain
seperti pengontrol kecepatan ban berjalan
▪ Jumlah pasokan aspal yang diberikan saat
pencampuran dengan agregat panas sangat
tergantung dari viskositas aspal. Jika terjadi
penurunan temperatur aspal maka akan
menyebabkan jumlah aspal yang diberikan tidak
sesuai dengan kadar aspal optimum
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

AMP Jenis Takaran (Batch Plant)

Bagian-bagian AMP jenis Takaran (batch plant) :


1. Unit Bin dingin (cold bins) 8. Unit ayakan panas (hot screening)
2. Unit Pintu pengatur pengeluaran 9. Unit bin panas (hot bins)
agregat (cold feed gate)
10. Unit imbangan agregat (weigh box)
3. Unit pemasok agregat dingin(cold
elevator) 11. Unit pencampur (mixer atau pugmill)
4. Unit pengering (dryer) 12. Unit penyimpanan bahan pengisi
(mineral filler storage)
5. Unit pengumpul debu (dust collector)
13. Unit tangki aspal (hot asphalt
6. Unit cerobong pembuangan (exhaust storage)
stack)
14. Unit sistem penimbangan aspal
7. Unit sistem pemasok agregat panas (hot (aspal weigh bucket)
elevator)
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

AMP Jenis Takaran (Batch Plant)

1. Unit Bin dingin (cold bins)

Proses produksi AMP jenis Takaran (batch plant) :


PEMERIKSAAN AMP 02

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PEMERIKSAAN AMP
1). Unit Bin Dingin (Cold Bin);

❑ Tempat menampung tiap fraksi agregat dingin, mulai dari agregat kasar
sampai agregat halus yang akan dipasok dengan proforsi sesuai rancangan
campuran (DMF).
❑ Bin dingin ini berbentuk tirus dengan permukaan pengisian bagian atas lebih
lebar dibanding bagian bawah untuk pengeluarannya.

❑ Jenis pengeluaran agregat bin dingin: Getar, ban berjalan dan apron

jenis penggetar jenis ban berjalan jenis apron


Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PEMERIKSAAN AMP
1). Unit Bin Dingin (Cold Bin);
❑ Spesifikasi Umum Bina Marga Revisi(2) TA 2018, Seksi 6.3, Pasal: 6.3.4.1(h)
Jika digunakan untuk pembuatan AC Base, mempunyai pemasok dingin (cold bin) yang
jumlahnya tidak kurang dari lima buah dan dan untuk jenis campuran beraspal lainya minimal
tersedia empat pemasok dingin.
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PEMERIKSAAN AMP
1). Unit Bin Dingin (Cold Bin);

❑ Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi dan kelengkapan semua


komponen bin dingin, cek apakah ada indikasi tidak lancarnya pasokan
dan tidak kosistenya gradasi agregat pada saat AMP beroprasi
(produksi).
❑ Periksa sekat pemisah antar bin, diding bin, fungsi pintu pengeluaran
agregat, fungsi mesin penggetar, fungsi ban berjalan dll.
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PEMERIKSAAN AMP
2). Unit Ban Berjalan Agregat dingin

Ban berjalan penampung Ban berjalan collector Ban berjalan penuang ke


dari bukaan bin dingin dryer

❑ Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi dan kelengkapan semua


komponen ban berjalan, cek apakah ada indikasi tidak lancarnya
pasokan atau terbuangnya Sebagian agregat dingin pada saat AMP
beroprasi (produksi).
❑ Periksa kondisi ban berjalan, fungsi motor dan roll pemutar, fungsi
bearing, rantai, gear, roller dan lain-lain.
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PEMERIKSAAN AMP
3). Unit Pengering (Dryer)

❑ Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi dan kelengkapan semua


komponen unit pengering, cek apakah ada indikasi tidak tercapainya
panas agregat pada saat AMP beroprasi (produksi).
❑ Periksa kemiringan dryer, periksa kondisi silinder pengering, corong
prmasukan dan pengerluaran, sudu-sudu, fungsi rotor penggerak, fungsi
roda gigi dan ring pemutar, fungsi bantalan roll dan bantalan roll pemutar,
fungsi rantai, fungsi bearing dal lain-lain.
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PEMERIKSAAN AMP
4). Unit Pemanas (burner)
❑ Spesifikasi Umum Bina Marga Revisi(2) TA 2018, Seksi 6.3, Pasal: 6.3.4.1(J)
Bahan bakar yang digunakan untuk memanaskan agregat haruslah minyak tanah atau solar
dengan berat jenis maksimum 860 kg/m3 atau gas elpigiatau LNG atau gas yang diperoleh
dari batu bara.

❑ Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi dan kelengkapan semua komponen unit pemanas, cek
apakah ada indikasi tidak sempurnanya proses pemanasan dan tidak tercapainya panas agregat
pada saat AMP beroprasi (produksi).
❑ Periksa kondisi tangki bahan bakar, pipa-pipa saluran bahan bakar, batu tahan api, fungsi blower
udara, penyemprot bahan bakar dan flow meter.
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PEMERIKSAAN AMP
5). Unit Elevator Panas

❑ Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi dan


kelengkapan semua komponen unit elevator panas,
cek apakah ada indikasi tidak lancarnya pasokan
agregat panas pada saat AMP beroprasi (produksi).
❑ Periksa kondisi pelindung/cashing (penutup
elevator), mangkok (bucket), fungsi motor
penggerak, rantai pemutar, pemutar (spocket),
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PEMERIKSAAN AMP
6). Unit Saringan Panas

❑ Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi dan kelengkapan semua


komponen unit saringan panas, cek apakah ada indikasi tidak
lancarnya proses penyaringan agregat panas pada saat AMP
beroprasi (produksi).
❑ Periksa kondisi pelindung/cashing dan saringan panas, fungsi motor
penggetar, V-belt, pegas penggetar dan mekanisme penggetarnya.
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PEMERIKSAAN AMP
7). Unit Bin Panas

❑ Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi dan kelengkapan semua


komponen unit bin panas, cek apakah ada indikasi tidak
lancarnya pasokan agregat panas ke timbangan pada saat AMP
beroprasi (produksi).
❑ Periksa kondisi pelindung,/cashing, penampung agregat (hopper
bin) dan pipa pengeluaran agregat oversize dan over flow,
periksa fungsi unit hidrolis bukaan pintu pengeluaran, dan fungsi
thermometer.
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PEMERIKSAAN AMP
8). Unit Timbangan

❑ Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi dan kelengkapan semua komponen unit


timbangan, cek sensitifitas timbangan apakah ada perbedaan antara berat actual
yang ditimbang dengan bacaan pada dial atau layer monitor di ruang oprator pada
saat AMP beroprasi (produksi).
❑ Periksa kondisi bak (hopper) timbangan, metal penggantung, fungsi penunjuk skala,
unit hidrolis/pneumatic bukaan timbangan dan lain-lain.
❑ Untuk mengetahui sensitifitas timbangan, selain harus dilakukan kalibrasi oleh
Lembaga Metrologi, dapat juga dilakukan secara berkala oleh internal pemilik AMP.

Data pemeriksaan sensitifitas timbangan aspal


Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PEMERIKSAAN AMP
9). Unit Pencampur (Mixer)

❑ Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi dan kelengkapan semua


komponen unit pencampur, cek apakah ada indikasi proses
pencampuran tidak lancer dan hasil pencampuran antara agregat dan
aspal dan bahan lainya tidak homogen pada saat AMP beroprasi
(produksi).
❑ Periksa kondisi pedal mixer, poros mixer, fungsi penggerak mixer, pintu
bukaan mixer, sistim hidrolis/pneumatic bukaan mixer dan lain-lain..
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PEMERIKSAAN AMP
10). Unit Pemasok Aspal
❑ Spesifikasi Umum Bina Marga Revisi(2) TA 2018, Seksi 6.3, Pasal: 6.3.4.2
Tangki penyimpanan bahan aspal harus dilengkapi pemanas yang dapat
dikendalikan dengan effektif dan handal sampai suatu temperature dalam rentang
yang disyaratkan. Pemanasan harus dilakukan melalui kumparan uap (steam coil),
listrik atau cara lainya sehingga api tidak langsung memanasi tangki aspal.

❑ Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi dan kelengkapan semua komponen unit


pemasok aspal, cek apakah ada indikasi tidak lancarnya proses pemanasan dan
pasokan aspal sampai ke mixer pada saat AMP beroprasi (produksi).
❑ Periksa kondisi ketel aspal, hopper timbangan aspal, pipa-pipa aspal, fungsi pompa
penyemprot aspal, fungsi pemanas aspal, thermometer, plow dan fresure meter,
fungsi pompa oli pemanas dan lain-lain.
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PEMERIKSAAN AMP
11). Unit Pengumpul Debu

❑ Lakukan pemeriksaan terhadap kondisi dan kelengkapan semua


komponen unit pengumpul debu, cek apakah ada indikasi tidak
lancarnya cara kerja pengumpul debu (polusi) pada saat AMP
beroprasi (produksi).
❑ Periksa kondisi cerobong asap, pipa-pipa penyalur, fungsi pemutar
(cyclon), exhaust fan, penyemprot air dan lain-lain.
PENGENDALIAN AMP SAAT BEROPRASI 03

Knowledge Sharing Forum


bersama Bintek Jatan
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PENGENDALIAN AMP SAAT BEROPRASI


1). Perlindungan Agregat dari Hujan

• Kadar air yang tidak terkontrol dapat


menyebabkan terganggunya proses
produksi dan penurunan kapasitas
produksi
Naiknya kadar air dari 4% ke 6% akan
menurunkan kapasitas produksi sebesar
25% (grafik)
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PENGENDALIAN AMP SAAT BEROPRASI


2). Material Over flow

Indikasi penyebabnya:
❑ Perubahan butiran agregat di stockpile
❑ Tercampurnya fraksi agregat pada bin dingin
❑ Tidak lancarnya pasokan salah satu fraksi agregat
❑ Pasokan agregat dingin mebihi kapasitas produksi AMP
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PENGENDALIAN AMP SAAT BEROPRASI


3). Kondisi visual asap buangan
Knowledge Sharing Forum bersama Bintek Jatan

PENGENDALIAN AMP SAAT BEROPRASI


4). Kondisi visual campuran keluar dari mixer

❑ Berasap biru: pemanasan yang berlebihan


(overheating)
❑ Tanpak kaku: temperatur campuran rendah
❑ Tampak kering: campuran kurang aspal
❑ Permukaan diatas truk tampak rata: Campuran
kelebihan aspal
❑ Agregat tidak terslimuti: pencampuran kurang
sempurna
TERIMA KASIH

27
27

Anda mungkin juga menyukai