Disusun untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Optika Fisis dan Geometri
DISUSUN OLEH :
2280200060
B2020
Saya sebagai penulis sadar makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari
itu, kritik maupun saran diharapkan dapat diberikan kepada pembaca untuk lebih
menyempurnakan makalah ini saya berharap makalah ini bermanfaat untuk
pembaca.
Terima Kasih
Penulis
i
Kata pengantar............................................................................................... i
Daftar isi.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
digunakan dalam imobilisasi dan pemisahan protein atau enzim. Selain itu juga
listrik dan elektronik, sensor, penyimpanan digital yang memiliki kerapatan tinggi,
dan melindungi elektromagnetik. Selain itu magnetit film juga telah banyak
Sebagai contoh, ketika ukuran suatu partikel nano magnetik di bawah 10 nm, akan
mengatur ukurannya menjadi salah satu kunci masalah dalam ruang lingkup
sintesis nanopartikel. Salah satu zat yang dapat dipakai untuk membentuk dan
Polyethylene glycol (PEG) memiliki karakteristik dapat larut dalam air, methanol,
1
benzene dan dichlorometan. Selain itu, PEG juga meiliki kandungan toxic yang
struktur spinel kubik berpusat muka dengan oksigen yang membentuk kemasan
tertutup fcc dan kation Fe menempati situs tetrahedral interstisial dan situs
oktahedral. Elektron dapat melompat antara ion Fe2+ dan Fe3+ di situs oktahedral
pada suhu kamar, menjadikan magnetit sebagai kelas penting dari bahan setengah
logam .
magnetik dan elektronik baru mereka yang menarik dan aplikasi baru di berbagai
banyak fungsi dan aplikasi yang luas. Oleh karena itu, persiapan mereka sangat
reaksi suhu tinggi besi (III) asetilasetonat dalam fenil eter dengan adanya alkohol,
asam oleat, dan oleilamina; kawat nano feromagnetik Fe3O4 ditanam melalui
2
B. Tujuan Penelitian
perubahan bentuk Fe3O4 dari bentuk bulat menjadi bentuk batang. Dalam
C. Relevansi Penelitian
material magnetik dengan sifat dan kinerja yang unggul. Dengan pemahaman
yang lebih baik tentang mekanisme perubahan bentuk Fe3O4, kita dapat
merancang strategi sintesis yang lebih efisien dan kontrol yang tepat dalam
menghasilkan partikel dengan bentuk yang diinginkan. Selain itu, penelitian ini
juga dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman ilmiah yang lebih luas
dalam berbagai sistem dan material lainnya. Hasil penelitian ini juga dapat
digunakan sebagai dasar untuk pengembangan teknologi dan aplikasi baru yang
3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ferrooksida (Fe3O4) adalah senyawa yang terdiri dari ion besi (Fe2+)
dan ion besi (Fe3+), yang membentuk struktur kristal spinel. Fe3O4 memiliki sifat
magnetik yang kuat dan tahan terhadap oksidasi, menjadikannya bahan yang
sangat menarik dalam berbagai aplikasi. Struktur spinel Fe3O4 terdiri dari
rangkaian ion besi yang tersusun dalam kisi kristal dan mampu mempertahankan
struktur kristalnya dengan baik. Selain sifat magnetiknya, Fe3O4 juga memiliki
sifat konduktivitas listrik yang baik, membuatnya cocok digunakan dalam bidang
elektronik dan magnetik. Fe3O4 juga memiliki kestabilan kimia yang tinggi dan
dalam aplikasi medis, seperti pencitraan medis dan pengiriman obat target (Li Gu
mempengaruhi sifat fisik dan kimia material, seperti sifat magnetik, reaktivitas
dari partikel bulat menjadi batang. Salah satu teori yang telah diajukan adalah
5
Fe3O4 dapat dipengaruhi oleh interaksi permukaan dengan zat tambahan atau
aditif tertentu. Aditif tersebut dapat mempengaruhi laju pertumbuhan kristal, arah
bentuk Fe3O4, seperti surfaktan, polimer, dan zat organik tertentu. Namun,
menjadi subjek penelitian yang aktif. Selain itu, persamaan teori Gifongson juga
Juanita F, 2009).
6
7
BAB III
PEMBAHASAN
dari bulat menjadi batang, penggunaan agen pemacu atau modifikasi permukaan
meliputi ukuran partikel, bentuk partikel, serta sifat magnetic dan struktur
kimia. Dalam metode ini, larutan yang mengandung senyawa besi(II) dan besi(III)
partikel dipertahankan dalam kondisi yang terkendali, seperti suhu dan pH yang
dijaga agar tetap konstan. Setelah reaksi berlangsung, partikel Fe3O4 bulat
8
Untuk memicu perubahan bentuk partikel Fe3O4 dari bulat menjadi
batang, berbagai perlakuan diterapkan pada partikel bulat yang sudah disintesis.
Salah satu perlakuan yang umum adalah perlakuan termal. Partikel bulat
ditempatkan dalam oven dengan suhu tertentu dan dipanaskan dalam periode
waktu yang ditentukan. Perlakuan termal ini akan memicu pertumbuhan kristal
batang. Selain perlakuan termal, perlakuan lain seperti perlakuan mekanis atau
penggunaan zat katalis juga dapat digunakan untuk memicu perubahan bentuk.
perubahan bentuk.
9
3 Struktur kristal: Struktur kristal partikel dapat dianalisis menggunakan
3. Analisis Data
interpretasi hasil pengukuran dan pengamatan yang telah dilakukan. Data dapat
Dalam konteks perubahan bentuk Fe3O4 dari bulat menjadi batang, teori
heterogenius menjadi relevan karena perubahan bentuk ini terjadi sebagai respons
10
mengusulkan bahwa perubahan bentuk Fe3O4 dari bulat menjadi batang terjadi
energi permukaan dan energi volumetrik. Menurut teori ini, partikel Fe3O4 bulat
bentuknya. Permukaan partikel menyediakan situs aktif untuk reaksi kimia dan
bulat, luas permukaan yang tersedia terbatas. Namun, saat terjadi perubahan
bentuk menjadi batang, luas permukaan partikel meningkat secara signifikan. Hal
ini menghasilkan peningkatan dalam interaksi partikel dengan molekul dan ion di
perubahan bentuk.
partikel Fe3O4. Kecepatan reaksi dapat mempengaruhi laju perubahan bentuk dari
partikel bulat menjadi batang. Pada kecepatan reaksi yang lambat, partikel dapat
11
mengalami perubahan bentuk secara bertahap, sementara pada kecepatan reaksi
yang tinggi, perubahan bentuk dapat terjadi dengan cepat. Faktor-faktor seperti
suhu, konsentrasi reaktan, dan katalis juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi
mekanisme yang terlibat. Persamaan ini dikembangkan oleh Gifongson dan telah
pertumbuhannya.
dari bulat menjadi batang melalui konsep pembentukan inti dan pertumbuhan
partikel. Teori ini menyatakan bahwa partikel Fe3O4 bulat bertindak sebagai inti
12
pengaruh parameter seperti konsentrasi, suhu, dan waktu reaksi terhadap
Pada tahap ini, partikel-partikel kecil mulai terbentuk sebagai awal pertumbuhan
bentuk Fe3O4. Pertama, faktor geometri, seperti rasio aspek dan ukuran partikel
awal, dapat mempengaruhi orientasi dan bentuk akhir partikel batang. Selain itu,
faktor lingkungan seperti pH larutan, suhu, dan konsentrasi reaktan juga berperan
penting dalam mengatur pertumbuhan batang.S elain itu, faktor permukaan juga
13
permukaan seperti kekasaran dan kelarutan permukaan dapat mempengaruhi
pertumbuhan tersebut.
reaktan, dan waktu reaksi untuk mengamati perubahan bentuk partikel dan
memvalidasi prediksi persamaan tersebut (Rong Xu & Hua Chun Zeng, 2003).
D. Interpretasi
mekanisme perubahan bentuk Fe3O4 dari partikel bulat menjadi batang. Data
yang diperoleh dari percobaan tersebut dianalisis untuk mengidentifikasi pola dan
partikel awal dan akhir, bentuk partikel, serta distribusi ukuran partikel dianalisis
14
Pada jurnal Facile one-pot synthesis of multi-armed Fe3O4 nanocrystal,
bentuk yang terjadi. Selain itu, kecepatan reaksi juga mempengaruhi perubahan
bentuk, di mana reaksi yang lebih cepat cenderung menghasilkan partikel dengan
bentuk batang.
matematis. Dalam kasus perubahan bentuk Fe3O4, nukleasi terjadi ketika partikel-
partikel kecil mulai terbentuk dan tumbuh menjadi batang. Pertumbuhan ini
15
2. Interpretasi Hasil Berdasarkan Teori Heterogenius
oleh adanya preferensi pertumbuhan dalam arah yang lebih panjang atau orientasi
tertentu.
orientasi pertumbuhan dan bentuk akhir partikel batang. Selain itu, karakteristik
faktor-faktor seperti konsentrasi awal, energi aktivasi, laju difusi, dan konstanta
yang relevan. Selain itu, persamaan ini juga dapat membantu dalam merancang
16
Pendekatan heterogenius dan persamaan teori Gifongson memiliki
pertumbuhan batang.
sehingga dapat memberikan prediksi yang lebih akurat terkait perubahan bentuk
partikel Fe3O4.
dapat membantu peneliti dalam memilih pendekatan yang paling sesuai dengan
17
BAB VI
KESIMPULAN
bentuk Fe3O4 dari partikel bulat menjadi batang. Melalui serangkaian percobaan,
18
mekanisme perubahan bentuk nanokristal magnetit dan dapat berpotensi dalam
batang. Permukaan partikel dan kecepatan reaksi memainkan peran penting dalam
mengontrol perubahan bentuk ini. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang
yang diinginkan dapat dilakukan secara lebih efektif. Penelitian lebih lanjut dapat
inovatif.
material. Partikel batang memiliki sifat-sifat yang unik dan dapat digunakan
batang, kita dapat mengendalikan proses sintesis partikel dengan ukuran dan
bentuk yang diinginkan. Hal ini membuka potensi untuk pengembangan material
dengan kinerja yang lebih baik dan aplikasi yang lebih luas.
19
C. Saran untuk Penelitian Selanjutnya
lingkungan seperti suhu, pH, dan konsentrasi larutan dalam sintesis partikel. Ini
2. Karakterisasi Struktur dan Sifat Partikel: Melakukan analisis struktur dan sifat
pertumbuhan partikel.
20
21
DAFTAR PUSTAKA
137-140.
227–231.
930.
Chemistry, 2340–2345.
Z. Adam Peng & Xiaogang Peng. (2001). Formation of High-Quality CdTe, CdSe,
Z. Adam Peng and Xiaogang Peng. (2001). Mechanisms of the Shape Evolution
22