Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SEMINAR LITERATUR

MATERIAL KARBON BERBASIS BATANG JAGUNG


DENGAN VARIASI SUHU AKTIVASI FISIKA SEBAGAI
ELEKTRODA UNTUK APLIKASI SUPERKAPASITOR

OLEH

TRI HARDIANSYAH
NIM : 2003111177

PRODI S-1 FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
LEMBARAN PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Tri Hardiansyah


Nomor Mahasiswa : 2003111177
Prodi / Jurusan : S-1 Fisika/ Fisika
Fakultas : MIPA
Judul Seminar : Material Karbon Berbasis Batang Jagung Dengan Variasi
Aktivasi Fisika Sebagai Elektroda Untuk Aplikasi
Superkapasitor

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kurikulum


Pada Tingkat Sarjana Di Prodi S-1
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam .
Universitas Riau
Pekanbaru

Pekanbaru , 5 November 2022

Tri Hardiansyah
NIM : 2003111177

Mengetahui / menyetujui

PENGELOLA

SEMINAR LITERATUR DOSEN PEMBIMBING

i
Drs. Usman Malik, M.Si Prof. Dr. Rakhmawati Farma, M.Si
NIP : 19580515 1984021 001 NIP : 19700901 1997022 001

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas limpahan nikmat
dan sehat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Makalah Seminar Literatur yang
berjudul “Material Karbon Berbasis Batang Jagung Dengan Variasi Aktivasi
Fisika Sebagai Elektroda Untuk Aplikasi Superkapasitor”. Tujuan dari penulisan
makalah ini untuk memenuhi salah satu syarat untuk mata kuliah Seminar
Literatur di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Riau.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Prof. Dr. Rakhmawati


Farma, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Kak Irma yang telah
memberi masukan dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Maka dari itu Makalah Seminar Literatur ini dapat memberikan manfaat dan
kegunaan bagi para pembaca.

Pekanbaru, 5 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................................................1
1.3 Batasan Masalah.............................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
LANDASAN TEORI...............................................................................................3
2.1 Tanaman Jagung.............................................................................................3
2.2 Karbon Aktif...................................................................................................4
2.3 Superkapasitor................................................................................................4
2.4 X-Ray Diffraction...........................................................................................5
2.5 Scanning Electron Microscopy......................................................................6
2.6 Cyclic Voltametry...........................................................................................7
2.7 Galvanostatic Charge-Discharge...................................................................7
BAB III....................................................................................................................8
PEMBAHASAN......................................................................................................8
3.1 Analisis Difraksi Sinar-X...............................................................................8
3.2 Analisis Scanning Electron Microscopy........................................................8
3.3 Analisis Cylic Voltametry...............................................................................9
3.4 Analisis Galvanostatic Charge-Discharge..................................................10
BAB IV..................................................................................................................12

iii
KESIMPULAN......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Superkapasitor adalah perangkat penyimpan energi yang mirip dengan
baterai. Superkapasitor umumnya menyimpan energi melalui pemisahan muatan
listrik secara fisika, berbeda dengan baterai yang menggunakan reaksi kimia untuk
menyimpan energi. Teknologi karbon yang digunakan pada kapasitor ini
menciptakan area permukaan yang sangat besar dengan jarak pemisah yang sangat
kecil (Tetra et al., 2018).
Karbon aktif merupakan material karbon yang paling sering di gunakan
untuk elektroda karbon, karena memiliki kelebihan seperti luas permukaan yang
lebih besar, terjangkau, lebih efesien dan ketersediaannya di alam sangat
melimpah. Berbagai biomassa seperti tandan kosong kelapa sawit, serabut kelapa,
batang jagung, ampas tebu, bambu, dan limbah teh bisa digunakan sebagai
material dasar karbon aktif.
Makalah ini berfokus pada pembuatan karbon aktif dari batang jagung
sebagai elektroda untuk aplikasi superkapasitor. Batang jagung dengan struktur
berpori yang tinggi dapat meningkatkan kapasitas superkapasitor ketika
digunakan sebagai bahan elektroda. Makalah ini menunjukkan sifat fisis dan sel
elektrokimia karbon aktif yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
aktivasi kimia, karbonisasi, dan pengoptimalan proses aktivasi fisika (Yu et al.,
2018).

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sifat fisis dari elektroda karbon berbasis batang jagung
menggunakan karakterisasi X-Ray Diffraction dan Scanning Electron
Microscopy.

1
2. Mengetahui sifat elektrokimia dari sel superkapasitor berbasis batang
jagung menggunakan Cyclic Voltametry.dan Galvanostatic Charge-
Discharge.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam makalah ini meliputi :
1. Biomassa yang digunakan adalah batang jagung sebagai bahan dasar
pembuatan elektroda sel superkapasitor.
2. Proses aktivasi fisika menggunakan gas nitrogen dengan variasi suhu
500˚C, 600˚C, 700˚C, 800˚C.
3. Karakterisasi sifat fisis elektroda karbon menggunakan X-Ray Diffraction
dan Scanning Electron Microscopy.
4. Karakterisasi sifat elektrokimia sel superkapasitor mengunakan Cyclic
Voltametry Cyclic dan Galvanostatic Charge-Discharge.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tanaman Jagung

Jagung (Zea mays L.) termasuk dalam famili rumput Poaceae


(Gramineae), suku Maydeae. Jagung yang dibudidayakan adalah tanaman yang
sepenuhnya dijinakkan dan merupakan salah satu spesies tanaman pangan yang
paling produktif. Tanaman jagung memiliki struktur berdaun tinggi dengan sistem
akar berserat, mendukung tunas tunggal dengan banyak daun dan satu cabang
lateral diakhiri oleh perbungaan betina, yang berkembang menjadi telinga ditutupi
oleh daun sekam. Tanaman jagung mengembangkan perbungaan jantan yang
dikenal sebagai rumbai. Tanaman jagung adalah satu-satunya penghasil sereal
yang memiliki bunga jantan dan betina terpisah. Kernel atau buah yang secara
botani bernama caryopsis berkembang setelah terjadinya penyerbukan. Biji
jagung terdiri dari tiga struktur utama: pericarp, endosperma, dan germ. Pericarp
atau kulit buah adalah lapisan luar tipis yang melindungi benih sejatiyang terdiri
dari aleurone dan endosperm yang dianggap sebagai jaringan cadangan pertama
dan kedua. Aleurone mengandung sumbu embrio dan scutellum, sedangkan
endosperm terutama terdiri dari butiran pati, yang berfungsi sebagai sumber
energi utama untuk perkecambahan biji dan bibit kecil dan protein gluten (Yu et
al., 2018).

Gambar 2.1 Tanaman Jagung (Yu et al., 2018).

3
2.2 Karbon Aktif
Karbon aktif merupakan adsorben terbaik dalam sistem adsorpsi. Karbon
aktif merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95% karbon,
dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada
suhu tinggi. Karbon aktif merupakan senyawa karbon amorf, yang dapat
dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang
diperlakukan dengan cara khusus untuk mendapatkan permukaan pori-pori yang
lebih luas (Tetra et al., 2020). Karbon aktif berbasis biomassa batang atau kayu
telah banyak digunakan sebagai absorber dalam berbagai aplikasi (Awitdrus et al.,
2018).

2.3 Superkapasitor
Superkapasitor merupakan piranti penyimpan energi yang mirip dengan
baterai. Kemampuan penyimpanan energi pada superkapasitor ini dipengaruhi
oleh ukuran pori dan bentuk partikel elektroda karbon (Awitdrus et al., 2018).
Superkapasitor merupakan teknologi penyimpanan energi listrik yang menyimpan
dan melepaskan energi dengan pemisahan muatan antarmuka elektrokimia antara
elektroda dan elektrolit (Wang et al., 2019). Prinsip kerja sel superkapasitor
bergantung pada muatan listrik yang dimiliki ion. Elektrolit yang menghasilkan
ion-ion terdisosiasi dan berada diantara kedua elektroda karbon aktif.
Adsorpsi dan desorpsi ion yang terjadi pada kedua elektroda berpengaruh
terhadap pengisian dan pengosongan superkapasitor. Pemberian potensial pada
elektroda yang saling berhadapan akan menyebabkan terjadinya pergerakan ion.
Potensial listrik diterapkan maka muatan terakumulasi dan terdistribusi di atas
permukaan karbon aktif. Ion-ion yang berada di dalam larutan elektrolit mengalir
melewati separator menuju ke permukaan elektroda.
Pada saat proses pengisian (Charging) ion negatif menuju ke arah
elektroda positif sedangkan ion positif menuju ke arah elektroda negatif, sehingga
menghasilkan muatan double layer di permukaan elektroda yang berfungsi untuk
menyimpan energi. banyaknya ion-ion yang terperangkap di dalam pori-pori akan
menghasilkan kapasitansi spesifik yang bernilai tinggi. Proses pengosongan
(discharging) ion negatif akan kembali ke elektroda negatif dan ion positif akan

4
kembali ke elektroda positif (Wang et al., 2019). Superkapasitor terdiri dari empat
komponen utama yaitu pengumpul arus sebagai penangkap ion. Elektroda dapat di
gunakan untuk mengalirkan listrik dan mampu menampung muatan yang banyak,
separator berfungsi sebagai penghalang terjadinya sentuhan antara dua elektroda
yakni sebagai penghalang terjadinya kontak listrik antara keduanya. dan elektrolit
berfungsi untuk mengantarkan arus listrik.

Gambar 2.3 Superkapasitor (Wang et al., 2018).

2.4 X-Ray Diffraction


X-Ray Diffraction merupakan suatu teknik pengujian non-destruktif, yang
dapat digunakan untuk memeriksa berbagai macam bahan termasuk mineral,
polimer, plastik, logam, semikonduktor, keramik, dan sel surya. Sinar-X yang
mengenai bahan padat menjadi tersebar oleh elektron yang berputar di sekitar inti
atom. Gelombang yang tersebar ini, dipancarkan ke berbagai arah, saling
mengganggu. Sifat interferensi dapat konstruktif atau destruktif, berdasarkan arah
dan jenis interaksi gelombang. Difraksi adalah interferensi konstruktif dari sinar-
X yang tersebar. Susunan yang teratur (periodisitas) dari struktur atom dalam
padatan menyebabkan interferensi konstruktif. Oleh karena itu, jelas untuk
menafsirkan grafik X-Ray Diffraction zat kristal dengan jelas. Korelasi kuat antara
periodisitas dan difraksi, yaitu sudut difraksi yang lebih tinggi diamati dengan
periodisitas yang lebih pendek dan sebaliknya. X-Ray Diffraction juga merupakan

5
teknik yang kuat untuk memperkirakan efek pengobatan pada kristalinitas bahan
(Ali et al., 2022).

Gambar 2.4 X-Ray Diffraction (Ali et al., 2022).

2.5 Scanning Electron Microscopy


Salah satu alat instrumen yang biasa digunakan untuk melihat permukaan
dari suatu sampel adalah Scanning Electron Microskopy. SEM merupakan
mikroskop yang menggunakan elektron sebagai pengganti cahaya yang digunakan
untuk melihat benda dengan resolusi yang tinggi. SEM bekerja berdasarkan
prinsip scan sinar elektron pada permukaan sampel, lalu informasi yang diperoleh
diubah menjadi gambar. Karakterisasi menggunakan SEM dilakukan untuk
mengetahui morfologi permukaan dan ukuran dari karbon aktif (Hidayanti et al,.
2020).

Gambar 2.5 Schematic of Scanning Electron Microscopy (Ankan, 2015).

6
2.6 Cyclic Voltametry
Cyclic Voltametry adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh
informasi kualitatif mengenai reaksi elektrokimia. Cyclic Voltametry adalah
metode pengukuran elektrokimia dengan potensi gelombang potensiodinamik
yang digunakan dalam analisis elektrokimia gelombang linear, potensi terus
berubah sebagai fungsi linear waktu. Hasil pengukuran voltametri siklik dapat
digunakan untuk menentukan sifat termodinamika proses redoks, sifat kinetik
reaksi transfer elektron dan reaksi adsorpsi (Tsai et al., 2021).

Gambar 2.6 Kurva Cyclic Voltametry (Rika, 2016).

2.7 Galvanostatic Charge-Discharge


Galvanostatic Charge-Discharge merupakan salah satu metode
pengukuran yang sering digunakan untuk mengevaluasi sifat elektrokimia
superkapasitor. Superkapasitor dibebankan dan dilepaskan antara dua titik
tegangan yang ditentukan pada arus konstan. Idealnya, plot tegangan yang
dihasilkan dari waktu ke waktu adalah linier, dengan kemiringan positif dan
negatif bolak-balik (Wang et al. 2019).

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisis Difraksi Sinar-X


Difraksi sinar-X merupakan suatu metode untuk menentukan struktur
mikro dari elektroda karbon. Karbon aktif yang digunakan berasal dari inti batang
jagung (CSC) yang melewati proses aktivasi. Pada Gambar 3.1. menunjukkan
bahwa elektroda memiliki dua puncak yang landai disekitar sudut 23° dan 44°
yang menunjukkan bahwa elektroda dari CSC-700 (Suhu pengaktifan fisika 700
o
C) bersifat amorf dan turbostatik sesuai dengan bidang hkl (002) dan (100).
Bidang hkl menunjukkan tingkat kristalitas karbida dari sudut yang berbeda.
Karbida merupakan CSC kering yang melewati proses karbonisasi dan aktivasi
fisika. Proses aktivasi KOH menyebabkan peningkatan gravitasi pada elektroda,
sehingga menghasilkan dua puncak yang lebih landai. Peningkatan kristalitas
tersebut dapat meningkatkan sifat konduktivitas elektron karbon batang jagung.

Gambar 3.1 Pola Difraksi Sinar-X (Yu et al., 2018)

3.2 Analisis Scanning Electron Microscopy


Scanning Electron Microscopy adalah salah satu dari jenis miskroskop
yang mempelajari morfologi permukaan dari elektroda karbon. Pada Gambar 3.2
(a) dan (b) menunjukkan morfologi permukaan elektroda CSC-700dari batang

8
jagung. Gambar 3.1 menunjukkan morfologi permukaan dari sampel karbida Jelas
bahwa permukaan karbida(elektroda karbon tanpa aktivasi fisika) memiliki
permukaan yang cukup halus dan padat, dan ada sedikit fragmen pada bongkahan
karbon. Pada Gambar 3.2 (b) menunjukkan CSC-700 (aktivasi fisika
menggunakan gas N2 pada suhu 700℃ memiliki pori-pori yang melimpah,. Hhal
ini menunjukkan bahwa proses yang diaktifkanaktivasi fisika memiliki fungsi
yang signifikan untuk membuka pori-pori dan memperbesar lubangdiameter pori-
pori.

Gambar 3.2 (a) citra Citra SEM karbida tidak aktif, (b) citra SEM CSC-700 (Yu
et al.,
2018)

3.3 Analisis Cylic Voltametry


Analisis sifat elektrokimia sel superkapasitor dianalisis menggunakan
metode Cyclic Voltammetry yang bertujuan untuk mengetahui nilai kapasitansi
spesifik sel superkapasitor dari batang jagung. Hasil analisis CV berupa kurva
voltamogram antara arus charge (pengisian) dan arus discharge (pengosongan)
seperti yang terlihat pada Gambar 3.3.

9
Gambar 3.3 (a) Kurva CV ACs pada laju pemindaian 100 mV s1 , (b) Kurva CV
dari CSC-700 pada kecepatan pemindaian yang berbeda mulai dari
5 hingga 100 mV s1 (Yu et al., 2018).

Gambar 3.3 (a) menunjukkan semua kurva CV berbentuk kuasi-persegi


panjang menunjukkan bahwa bahan karbon memiliki kapasitansi EDLC, dan nilai
luas kurva CV yang terbentuk dapat mencerminkan kapasitas superkapasitor.
Sampel CSC-700 memiliki luas kurva terbesar dibanding dengan sampel lainnya
yang mengindikasi memiliki nilai kapasitansi spesifik tertinggi.
Pada Gambar 3.3 (b) menunjukkan bentuk persegi panjang dari kurva CV
yang terdistorsi secara bertahap dengan meningkatnya laju pemindaian. Namun,
kurva CV tetap berbentuk kuarsi persegi panjang pada kecepatan pemindaian
tinggi 100 mV s-1.

3.4 Analisis Galvanostatic Charge-Discharge


Galvanostatic Charge-Discharge merupakan salah satu metode
pengukuran yang sering digunakan untuk mengevaluasi sifat elektrokimia sel
superkapasitor.

10
Gambar 3.4 (a) Kurva charge-discharge ACs pada rapat arus 1 Ag -1, (b) Kurva charge-
discharge dari CSC-700 pada kerapatan arus yang berbeda mulai dari 0,5
hingga 5 Ag-1 (Yu et al., 2018).

Gambar 3.4 (a) menunjukkan bahwa setiap kurva tampak memiliki bentuk
kuarsi segitiga simetris pada rapat arus 1 Ag-1. Nilai kapasitansi spesifik dari
sampel CSC-500, CSC-600, CSC-700 dan CSC-800 masing-masing sebesar 50,
105, 140 dan 64 Fg-1secara berturut-turut. Untuk berbagai bahan karbon CSC-500
< CSC-800 < CSC-600 < CSC-700 sesuai dengan urutan kapasitansi spesifik 50 <
64 < 105 < 140 Fg-1. Struktur berpori terbentuk secara bertahap dengan
meningkatnya suhu aktifaktivasi fisika, dengan demikian, bahan elektroda CSC-
700 mengungkapkan kinerja elektrokimia yang sangat baik karena struktur
berpori, yang menguntungkan transmisi ion elektrolit dan menyediakan situs
penyerapan yang luas untuk ion.
Gambar 3.4 (b) menunjukkan kurva muatan-pelepasan galvanostatikGCD
dari sampel CSC-700 pada rapat arus mulai dari 0,5 Ag -1 ke hingga 5 Ag-1. Waktu
pengosongan menurun secara bertahap dengan meningkatnya kerapatan arus dan
persen pengurangannya sekitar 23%, ini mungkin akibat dari hampir tidak ada
waktu bagi ion elektrolit untuk masuk dan berdifusi ke porositas bahan karbon.

11
BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari pemanfaatan biomassa


batang jagung sebagai elektroda untuk aplikasi superkapasitor dengan variasi suhu
aktivasi fisika dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Elektroda karbon berbasis batang jagung yang dilakukan proses aktivasi


fisika dengan pengoptimalan pada suhunya CSC-700 tanpa dan dengan

12
pengaktifan elektroda karbon berbasis batang jagung mengalami
peningkatan seperti distribusi pori dengan jumlah yang lebih banyak dan
sifat amorf lebih tinggi yang dimiliki oleh sampel CSC-700.
2. Pengujian sifat elektrokimia sel superkapasitor dengan menggunakan
metodedan metode Galvanostatic Charge-Discharge CSC-700
menunjukkan memperoleh kapasitansi spesifik tertinggi dari sebesar 140
Fg-1 dalam kerapatan arus 1 Ag-1 yang dimiliki oleh sampel CSC-700

DAFTAR PUSTAKA

Ali, A., Chiang, Y. W., & Santos, R. M. (2022). X-Ray Diffraction Techniques
for Mineral Characterization: A Review for Engineers of the
Fundamentals, Applications, and Research Directions. Minerals, 12(2).
https://doi.org/10.3390/min12020205

Awitdrus, Juliani, R., Taer, E., Farma, R., Iwantono, & Deraman, M. (2018).
Supercapacitor Electrodes Based on Corn Stalk Binderless Activated
Carbon. Journal of Physics: Conference Series, 1120(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1120/1/012005

13
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1120/1/012005
Hidayanti, Fitria., Harnovan, Alawy Anis. (2020). Application of Scanning
Electron Microscopy: a Review. International Journal of Applied Science
and Engineering Review, 1(91-102).

Tetra, Olly Norita., Hermansyah Aziz., Syukri., Bustanul Arifn., Asih Novia.
(2018). Pengaruh Penambahan Karbon Aktif Dari Tanah Gambut
Terhadap Kapasitansi Elektroda Superkapasitor Berbahan Dasar Karbon
Aktif Cangkang Kelapa Sawit. Jurnal Zarah. 6(47-52).
Tsai, W. Y., Wang, R., Boyd, S., Augustyn, V., & Balke, N. (2021). Probing local
electrochemistry via mechanical cyclic voltammetry curves. Nano Energy,
81, 105592.
https://doi.org/10.1016/j.nanoen.2020.105592  
Yu, K., Zhu, H., Qi, H., & Liang, C. (2018). High surface area carbon materials
derived from corn stalk core as electrode for supercapacitor. Diamond and
Related Materials, 88, 18–22.
https://doi.org/10.1016/j.diamond.2018.06.018
Wang, Q., Ma, Y., Liang, X., Zhang, D., & Miao, M. (2019). Flexible
supercapacitors based on carbon nanotube-MnO2 nanocomposite film
electrode. Chemical Engineering Journal, 371, 145–153.
https://doi.org/10.1016/j.cej.2019.04.021

14

Anda mungkin juga menyukai