Anda di halaman 1dari 16

AMAN SAMPUL

PROPOSAL TUGAS AKHIR

SINTESIS Fe-N BERBASIS Fe2O3 DARI PASIR BESI MENGGUNAKAN METODE


NITRIDA DENGAN VARIASI WAKTU

Disusun Oleh:
RAYHAN KURNIA HAFIYANDA
01111610000090

Dosen Pembimbing :
(Prof.Dr.Drs. Darminto, M.Sc)
NIP. 19600303198701.1.002

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN ANALITIK DATA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

Sintesis Fe-N berbasis Fe2O3 dari pasir besi menggunakan metode nitrida dengan
variasi waktu

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Tugas Akhir Program Strata 1
Departemen Fisika Fakultas Sains dan Analitik Data
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh :
RAYHAN KURNIA HAFIYANDA
01111640000090

Surabaya, 5 Maret 2020

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

(Prof.Dr. Darminto)
NIP. 19600303198701.1.002

Mengetahui,
Ketua Sekretaris 1
Departemen Fisika FSAD ITS Departemen Fisika FSAD ITS

Dr. Gatut Yudoyono, MT. Dr. rer. nat. Bintoro Anang Subagyo, M.Si.
NIP. 19640616 198903.1.004 NIP. 19790719 200501.1.015

URAIAN SINGKAT

ii
Penelitian yang berjudul “Sintesis Fe-N Berbasis Fe2O3 dari Pasir Besi Menggunakan
Metode Nitrida dengan variasi waktu” telah dilakukan dengan tujuan ntuk menghasilkan
material besi nitrida (Fe-N) melalui proses nitridasi, untuk membandingkan pengaruh variasi
temperatur pada proses nitridasi Fe-N, dan untuk membandingkan pengaruh variasi waktu
pada proses nitridasi Fe-N. Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini yaitu pasir besi
komersil. Adapun metodologi singkat yang telah dilakukan yaitu pemisahan pasir magnetite
(Fe2O3) dari pasir besi dengan menggunakan magnet permanen, selanjutnya Fe3O4 yang
diperoleh akan diproses dengan metode sintesa coprecipitation untuk mendapatkan partikel
Fe3O4, proses selanjutnya adalah annealing Fe3O4 NP pada temperatur 600ºC selama 1 jam
untuk mendapatkan Fe2O3, setelah itu proses nitridasi Fe2O3 dengan variasi waktu pemanasan,
dan yang terakhir yaitu tahap karakterisasi dengan menggunakan pengujian Scanning
Electron Microscopy (SEM) dan Energy Dispersive of X-Ray Spectroscopy (EDX)

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................................ii
URAIAN SINGKAT..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................................v
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................v
BAB I – PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................2
1.4 Batasan Masalah ...................................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................................2
1.6 Sistematika Penulisan ...........................................................................................2
BAB II - TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4
2.1 Pasir Besi...............................................................................................................4
2.1 Hematite (Fe2O3)....................................................................................................4
2.2 Proses Nitridasi......................................................................................................5
2.4 Besi Nitrida (Fe-N)................................................................................................5
BAB III – METODOLOGI PENELITIAN......................................................................... 7
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian............................................................7
3.2 Peralatan dan Bahan...............................................................................................7
3.2.1 Peralatan........................................................................................................7
3.2.2 Bahan............................................................................................................7
3.3 Variabel penelitian.................................................................................................8
3.4 Prosedur Kerja.......................................................................................................8
3.4.1 Tahap Preparasi Sampel................................................................................8
3.4.2 Tahap Sintesis Fe3O4.....................................................................................8
3.4.3 Tahap Nitridasi..............................................................................................9
3.5 Tahap Karakterisasi................................................................................................9
3.6 Flowchart Penelitian..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................11

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Fe2O3............................................................................................5


Gambar 2.2 Diagram fasa Fe-N.....................................................................................6
Gambar 3.4.2 Proses sintesis Fe3O4..................................................................................8
Gambar 3.6 Flowchart penelitian...................................................................................9

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana jadwal kegiatan penelitian...........................................................7

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Magnet merupakan material yang sangat penting untuk kebutuhan aplikasi pada
industri. Khususnya Pada akhir-akhir ini kendaraan yang ramah lingkungan sedang
digencarkan oleh berbagai sektor industri seperti motor listrik yang mengaplikasikan
penggunaan magnet. Pada motor listrik, magnet digunakan untuk generator penggerak
pada motor listik. Pada bagian motor listrik terdapat core yang digunakan untuk stator
didalam motor listrik. Hingga saat ini, kebutuhan magnet pada motor listrik di Indonesia
masih menggunakan magnet yang diimpor dari luar negeri. Untuk dapat memproduksi
sendiri dan menekan biaya impor pada material magnet maka dilakukan penelitian riset
mengenai produksi magnet menggunakan sumber daya yang terdapat di Indonesia yaitu
pasir besi.
Pasir besi merupakan jenis pasir yang memiliki kandungan besi yang tinggi.
Pasir besi ini biasanya berwarna kehitaman atau abu gelap. Kandungan besi (Fe) dalam
pasir besi banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan baja. Selain itu, pasir
besi juga mengandung mineral magnetik seperti magnetit (Fe3O4), hematit (α-Fe2O3)
dan maghemit (γFe2O3) yang dapat diaplikasikan diberbagai yang berpotensi untuk
bahan industri misalnya keramik, katalis, energy storage, magnetic data storage,
sebagai pewarna serta campuran (filler) untuk cat dan sebagai bahan dasar magnet pada
motor listrik. Jadi dapat disimpulkan pasir besi ini memiliki potensial yang tinggi untuk
menjadi produk yang berdayaguna lebih. (Musthofa et al., 2016)
Salah satu alternatif dalam pembuatan magnet pada motor listrik adalah dengan
menggunakan material besi nitrida (Fe-N). Material Fe-N merupakan material yang
bersifat ferromagnet pada temperatur kamar dan memiliki karakter konduktor listrik.
Dari penelitian sebelumnya, diketahui bahwa besi nitrida (Fe-N) memiliki potensi untuk
digunakan sebagai soft magnet. Material soft magnet sendiri merupakan material
magnetik yang mudah mengalami magnetisasi dan mengalami demagnetisasi.
Responnya yang cepat ketika mengalami magnetisasi dan demagnetisasi inilah yang
membuat soft magnet cocok untuk digunakan sebagai bahan penyusun magnet pada
motor listrik. (Monson et al., 2018)
Dari uraian diatas, pada penelitian ini digunakan bahan baku pasir besi komersil
yang kemudian di sintesis hingga didapat Fe3O4 dan Fe2O3 lalu dilanjutkan dengan
proses nitridasi untuk mendapatkan material Fe-N. Untuk mengetahui hasil dari sintesa
ini, dilakukanlah pengujian berupa Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy
Dispersive of X-Ray Spectroscopy (EDX)

1
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang terdapat pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menghasilkan material besi nitrida (Fe-N) melalui proses
nitridasi?
2. Bagaimana hasil perbandingan variasi waktu pada mikrostruktur Fe-N?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dilakukannya penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menghasilkan material besi nitrida (Fe-N) melalui proses nitridasi
2. Untuk membandingkan pengaruh variasi waktu pada proses nitridasi Fe-N

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Sintesis pembentukan Fe-N
2. Bahan dasar pasir besi komersil yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini
3. Hasil analisa material Fe-N dengan pengujian Scanning Electron Microscopy
(SEM) dan Energy Dispersive of X-Ray Spectroscopy (EDX)

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitia ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pemahaman
dalam proses sintesis Fe-N dari Fe2O3 dengan bahan baku pasir besi. Serta memberikan
informasi pengaruh varisasi temperatur dan waktu pada mikrostruktur material Fe-N
yang disintesis menggunakan metode nitridasi.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang digunakan pada proposal tugas akhir ini, tersusun
dalam tiga bab yaitu:

BAB I : Pendahuluan
Pada bab Pendahuluan berisi tentang Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Masalah, Manfaat
Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab Tinjauan Pustaka berisi teori dan konsep dasar sebagai
penunjang tugas akhir ini yaitu pasir besi, hematit (Fe2O3), proses
nitridasi, dan besi nitrida (Fe-N)
BAB III : Metodologi Penelitian
Pada bab Metodologi berisi mengenai metode yang digunakan
dalam penelitian yang dilakukan saat pengambilan sampel
berlangsung yang meliputi Waktu dan tempat pelaksanaan
penelitian, Peralatan dan bahan, Alat karakterisasi, Variable

2
penelitian, Prosedur kerja dimulai dari preparasi hingga proses
nitridasi Fe-N hingga tahap pengujian dan karakterisasi.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pasir Besi


Penelitian tentang pengolahan dan karakterisasi pasir besi di Indonesia telah
banyak dilakukan. Namun, penelitian tersebut masih terus dikembangkan guna
memanfaatkan deposit pasir besi yang melimpah. Pasir besi merupakan jenis pasir yang
memiliki kandungan besi yang tinggi. Pasir besi ini biasanya berwarna kehitaman atau
abu gelap. Keberadaan pasir besi yang terdistribusi luas dan jumlahnya melimpah
memberikan daya tarik secara ekonomi untuk dikembangkan menjadi produk yang
berdaya guna lebih (Musthofa et al., 2016)
Kandungan besi (Fe) dalam pasir besi banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan baja. Selain itu, pasir besi juga mengandung mineral magnetik seperti
magnetit (Fe3O4), hematit (α-Fe2O3) dan maghemit (γFe2O3) yang dapat diaplikasikan
diberbagai bidang (Husain, Suarso, & Maddu, 2016; Rahwanto, 2013; Yulianto et al.,
2010). Salah satu bahan kajian yang menarik beberapa tahun terakhir adalah
nanopartikel, yaitu material berukuran lebih kecil dari 100 nm. Nanopartikel memiliki
sifat fisik, kimia, mekanik, magnetik dan optik yang unik yang tidak dimiliki oleh
material lain. Nanopartikel dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi, seperti
biosensor, perangkat fotonik dan medik (Yulianto et al., 2010)

2.2 Hematit (Fe2O3)


Besi (III) Oksida atau dikenal dengan nama bijih besi adalah salah satu senyawa
oksida dari besi dengan rumus kimia Fe2O3 yang mempunyai sifat paramagnetik. Besi
oksida hematit memiliki banyak aplikasi teknologi seperti pigmen, katalis, sensor, agen
pembersih lingkungan polutan, bahan biomedis dan bahan magnetik. (M. Tadiq, 2014)
Ada beberapa fasa besi (III) oksida, yaitu fasa α- Fe2O3, βFe2O3, γ-Fe2O3 dan
ε-Fe2O3. Pada temperatur tinggi fasa α- Fe2O3 (hematit) merupakan fasa yang paling
stabil dibandingkan dengan fasa yang lainnya.Merujuk pada gambar 2.1, Struktur kristal
hematit ini adalah rombohedral (trigonal) dengan tipe kristal seperti corundum (α-
Al2O3), memiliki space group “R-3 c” parameter kisi a = b = 5,036 Å, c = 13,747 Å, α=
b = 90° (Gambar 2.2). Senyawa ini bersifat antiferromagnetik dibawah suhu ~260 K
(suhu transisi Morin), dan ferromagnetik lemah antar 260 K dan 950 K (Suhu Neel).
Sifat magnetiknya dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tekanan, ukuran partikel, dan
intensitas medan magnet. Fasa hematit memiliki suhu curie di atas 800 ºC dan di bawah
1000 ºC (Dunlop, 1971).

4
Gambar 2.1 struktur kristal hematit
2.3 Proses Nitridasi
Nitridasi adalah suatu proses pengerasan permukaan dengan menambahkan
unsur nitrogen pada permukaan benda kerja. Pada proses nitridasi secara konvensional
dibedakan menjadi dua cara yaitu proses nitridasi dengan gas (gas nitriding) dan proses
nitridasi dengan cairan (liquid nitriding). Sehubungan dengan perkembangan teknologi
telah dikembangkan teknologi terkini untuk proses nitridasi yaitu teknik nitridasi
ion/plasma (ion/plasma nitriding) (Sinha, 2003.).
Proses nitridasi dengan gas (gas nitriding) Pada proses nitridasi ini
menggunakan gas amonia (NH3), nitridasi dilakukan di dalam tanur (furnace) pada suhu
Antara 4600C-6000C. Pada suhu ini amonia akan berdesosiasi sehingga menghasilkan
atom hidrogen dan nitrogen dengan reaksi sebagai berikut:

3 N H 3 → 2 H 2 +3 N

Dari desosiasi ini selanjutnya atom nitrogen larut pada permukaan benda yang
dinitridasi sehingga membentuk nitrida. Proses nitridasi pada umumnya diterapkan
untuk pengerasan peralatan (komponen mesin) yang terbuat dari baja karbon medium
dan baja paduan yang mengandung unsur-unsur: Al, Cr, Mo dan unsur lain yang
memungkinkan bereaksi dengan unsur nitrogen. Unsur-unsur baja tersebut akan
bereaksi dengan nitrogen yang larut secara interstisi sehingga membentuk nitrida-nitrida
seperti: Fe2N, Fe3N, Fe4N, Cr2N, Mo2N maupun AlN. Penggunakan metode ini
umumnya untuk valve guide, valve setting, roda gigi (gear dan pinion), cincin piston,
dan spiral springs (Sinha, 2003).

2.4 Besi Nitrida (Fe-N)


Material besi nitrida merupakan material besi yang dihasilkan lewat proses
nitridasi dengan tujuan pengerasan dan penguatan material. Fe-N merupakan bahan
yang terjangkau (murah) dalam pembuatannya. Material ini memiliki momen magnetik
yang baik dan termasuk dalam soft magnet serta bersifat ferromagnet. Hal tersebutlah
yang menjadikan besi nitrida memiliki banyak kegunaan dalam sektor industri.

5
Nitrida berbahan dasar besi mendapat banyak perhatian dari para peneliti dalam
beberapa tahun terakhir karena sifatnya yang menarik dan kemungkinan aplikasinya
sebagai bahan magnetik dengan densitas tinggi. Secara khusus, senyawa ini
menunjukkan banyak karakteristik unik dalam sifat kimia, termal, mekanik, listrik, dan
magnetik. (Shi et al, 2012)
Tidak hanya memiliki properti magnet yang baik, besi nitrida juga telah
dianggap sebagai bahan ulet dan toleran terhadap kerusakan karena modulus bulk yang
tinggi, modulus geser, dan rasio Poisson. Lalu sifat mekanik pada material besi nitrida
juga dapat dianalisis. Dan analisis sifat termodinamikanya seperti dispersi fonon, panas
spesifik, ekspansi termal, dan konduksi panas juga dapat dianalisis. (Blanca et al, 2009)
Diagram fase Fe-N pada tekanan 1 atm untuk komponen murni Fe dan N2
penggunaannya terbatas, karena kelarutan N dalam α-Fe dan γ-Fe dalam kondisi ini
cukup rendah. Diagram fase Fe-N yang biasa berkaitan dengan kesetimbangan Fe
dengan media potensial kimia variabel nitrogen sesuai dengan tekanan parsial N2 yang
sangat tinggi dan karenanya mewakili Fe-N yang dapat metastabil dalam sistem. data
pada Gambar 2.2 diperoleh dari percobaan dalam campuran gas NH3 / H2 dengan
'potensi nitridasi' yang diketahui, rN. Semua fase yang ditunjukkan dalam diagram fase
ini, yaitu α-Fe [N], γ-Fe [N], γ′-Fe4N1-x dan ε-Fe2N1 – z (dan ζ-Fe2N) tidak stabil
pada tekanan total 1 atm. Akibatnya, pada suhu dan tekanan normal, fase-fase ini
cenderung terurai menjadi fase padat Fe padat, dengan jumlah gas N dan N2 terlarut
yang sangat rendah. (Massalski, 1996)

Gambar 2.2 Diagram fasa Fe-N

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian


Waktu dan tempat pelaksanaan Tugas Akhir dalam penelitian”Sintesis Fe-N
berbasis Fe2O3 dari pasir besi menggunakan metode nitridasi dengan variasi temperatur
dan waktu” dilakukan pada:
Waktu : 6 Januari 2020 – 9 Mei 2020
Tempat : Laboratorium Metalurgi Teknik Mesin ITS
Lokasi : Departemen Teknik Mesin ITS
Secara garis besar, rangkain jadwal kegiatan kerja praktik ditunjukkan pada
tabel berikut.
Tabel 3.1 Rencana Jadwal kegiatan tugas akhir
Januari Februari Maret April Mei
Kegiatan Minggu ke -
2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Perlengkapan
Administrasi dan
Pengenalan
Laboratorium
Bimbingan dan
Diskusi Tema
Penelitian
Studi Literatur
Preparasi Sample
Sintesis Sample
Karakterisasi Sample
Asistensi dan
bimbingan
Penyusunan Laporan
Sementara
Asistensi dan
Penyerahan
Laporan Tugas Akhir

3.2 Peralatan dan Bahan


3.2.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini antara lain magnet
permanen, magnet separator, gelas beker, gelas ukur, cruicible, cawan keramik, ayakan
70 mesh, furnace, tube furnace, spatula kaca, mortar, kertas saring, kertas filter, corong
keramik, vacuum pump ½ HP, neraca digital, dan magnetic stirrer.

3.2.2 Bahan

7
Bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini antara lain pasir besi
komersial sebagai bahan dasar pembuatan sampel, larutan HCL 37%, larutan ammonia
25%, aquades, dan gas NH3.

3.3 Variabel Penelitian


Beberapa variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variable bebas : Separasi pasir dengan separator
Variable terikat : Karakterisasi pasir besi
Variable control : Variasi Waktu saat proses nitridasi

3.4 Prosedur Kerja


3.4.1 Tahap Preparasi Sample
Pada tahap ini, sample pasir besi komersil diseparasi menggunakan magnet
permanen, untuk memisahkan antara pasir yang mengandung Fe dengan campuran pada
pasir. Proses separasi pasir dilakukan sebanyak lima kali agar mendapatkan pasir
dengan kandungan Fe yang tinggi. Kemudian hasil separasi pasir yang mengandung Fe
diayak menggunakan ayak 70 mesh.
3.4.2 Tahap Sintesis Fe3O4
Pada tahap sintesis Fe3O4, pasir yang sudah diseparasi dimasukkan pada gelas
ukur dengan volume 4 mL selanjutnya disusul larutan HCL 37% dengan volume 80 mL.
Kemudian tahap pertama yang dilakukan yaitu pasir besi dilarutkan ke dalam larutan
HCL 37% pada suhu 250C dan diaduk selama 50 menit menggunakan magnetic stirrer
yang berputar dengan kecepatan 1000 RPM. Pada proses ini terjadi reaksi sebagai
berikut.

3Fe3O4 (s) + 8HCl(l) ‹ 2FeCl3 (l) + FeCl2 (l) + 3Fe2O3(s) + 3H2O(l)+ H2(g )

Setelah larutan terbentuk, selanjutnya disaring menggunakan kertas saring.


Larutan NH4OH ditambahkan dengan cara titrasi dalam larutan sebelumnya sambil
diaduk dengan magnetik stirrer yang berputar dengan kecepatan 1000 RPM pada suhu
250C selama 30 menit hingga larutan berubah warna menjadi hitam kental.
Pada proses ini terjadi reaksi sebagai berikut.

2FeCl3 (l) + FeCl2 (l) + H2O(l ) +8NH4OH(l) ‹ Fe3O4(s)+ 8NH4Cl(l) +5H2O(l)

Hasil titrasi yang dihasilkan kemudian disaring dengan kertas filter untuk dicuci
dengan aquades. Seteleah selesai campuran tersebut dikeringkan pada suhu 100 0C
didapur pemanas. Setelah campuran selesai dikeringkan selanjutnya digerus
menggunakan mortar sehingga berbentuk serbuk.

8
Gambar 3.4.2 Proses sintesis Fe3O4 (a) pelarutan pasir besi dengan larutan HCL 37% (b)
pencucian sampel menggunakan aquades (c) hasil serbuk Fe3O4

3.4.3 Tahap Nitridasi


Setelah sintesis Fe3O4, proses selanjutnya adalah annealing Fe3O4 pada
temperatur 7000C selama 2 jam untuk mendapatkan Fe2O3. Perlakuan nitridasi
dilakukan menggunakan tube furnace dengan memanaskan Fe2O3 pada variasi waktu 1-
4 jam dan temperatur 7000C dalam aliran gas NH3 sebesar 50 mL/min. Pendinginan
dilakukan dalam lingkungan gas NH3 hingga sampel hasil nitridasi mencapai temperatur
kamar.

3.5 Tahap Karakterisasi


Setelah melewati tahap nitridasi, sampel akan diuji dan dianalisa menggunakan
Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy Dispersive of X-Ray Spectroscopy
(EDX)

3.6 Flowchart Penelitian


Tahapan penelitian yang telah dilakukan ditampilkan dalam diagram alir
penelitian pada Gambar 3.6

9
Mulai

Pasir besi

Magnetic
Separation

Fe3O4 (NP)

Annealing
600 C, 1 h

Fe2O3 (NP)

Nitriding
Gas NH 3, 50 mL/min
700 C
1-4 h

Fe-N

EDX SEM

Analisa

Selesai

Gambar 3.6 Flowchart Sintesa Serbuk Fe-N

10
DAFTAR PUSTAKA

XDunlop, J. D. 1971. Magnetic Properties of Fine-particles Hematite. Ann. Geophysics,


Vol.27, p. 269-293.
E. L. P. y Blancá, J. Desimoni, N. E. Christensen, H. Emmerich, and S. Cottenier, “The
magnetization of γ′-Fe4N: theory vs. experiment,” Physica Status Solidi (B), vol.
246, no. 5, pp. 909–928, 2009.
M. Tadic, M. Panjan, V. Damnjanovic, and I. Milosevic.Magnetic properties of
hematite (α-Fe2O3) nanoparticles prepared by hydrothermal synthesis method.
Appl. Surf. Sci., vol. 320, pp. 183–187, Nov. 2014.Y. J. Shi, Y. L. Du, and G.
Chen, “Ab initio study of structural and magnetic properties of cubic Fe4N
surface,” Solid State Communications, vol. 152, no. 16, pp. 1581–1584, 2012.
L.K., 2010.
Massalski T B ED, 1996. Binary Alloy Phase Diagram, ASM International, Metal Park,
OH
Monson, T., Lavernia, E.J., Zheng, B., Zhou, Y., 2018. Method to synthesize bulk iron
nitride (No. 9,963,344). Sandia National Laboratories (SNL), Albuquerque, NM,
and Livermore, CA (United States).
Musthofa, F., Saputra, A., Puspitarini, Y., Rizaldi, P. D., Samsul, M., & Firdaus, A.
2016. Sintesis Nanopartikel Magnet Zn- Ferrite (ZnFe2O4) Berbahan Dasar
Pasir Besi, 1(1), 1–5.
SINHA, A.K., Physical Metallurgy Handbook, Mc Graw-Hill, New York (2003) A.F.,
Suprapto, S., Sudjatmoko, S., Sujitno, T., 2010. PENGARUH NITRIDASI PLASMA
TERHADAP KEKERASAN AISI 304 DAN BAJA KARBON RENDAH.
GANENDRA Maj. IPTEK Nukl. 13, undefined-undefined.
https://doi.org/10.17146/gnd.2010.13.2.51
Susilawati, S., Doyan, A., Taufik, M., Wahyudi, W., Gunawan, E.R., Kosim, K.,
Fitriani, A., Khair, H., 2018. Identifikasi Kandungan Fe Pada Pasir Besi Alam
Di Kota Mataram. J. Pendidik. Fis. Dan Teknol. 4, undefined-undefined.
https://doi.org/10.29303/jpft.v4i1.571
Y. J. Shi, Y. L. Du, and G. Chen, “Ab initio study of structural and magnetic
properties of cubic Fe4N surface,” Solid State Communications, vol.
152, no. 16, pp. 1581–1584, 2012.
Yulianto, A., Aji, M. P., & Idayanti, N. 2010. Fabrikasi MnZn-ferit dari bahan alam
pasir besi serta aplikasinya untuk core induktor, (April), 128–133

11

Anda mungkin juga menyukai