Anda di halaman 1dari 19

MATERIAL TEKNIK

MATERIAL BESI LOGAM

DIBUAT OLEH:
KELOMPOK 1

DISUSUN OLEH:

SATYA / 230203501013
MUHAMMAD WAHYU / 230203502004
ABDUL RAHMAN / 230203500005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul material besi logam dengan tepat waktu.

Makalah berjudul material besi logam disusun guna memenuhi tugas


wabdillah,s.pd,m.pd. Pada material teknik di universitas negeri makassar. Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang berjudul
material besi logam .

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada wabdillah,s.pd,m.pd.


Selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar,10,Febuari,2024

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 3

DAFTAR TABEL ................................................................................................................................ 4

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................... 5

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 6

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 6


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 6
C. Tujuan.............................................................................................................................. 7
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................... 8

A. Material Logam Besi ....................................................................................................... 8


C. Proses Pengolahan Logam Besi .................................................................................... 11
D. Paduan Logam Besi ....................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................ 18

A. Kesimpulan.................................................................................................................... 18
B. Saran .............................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 19
DAFTAR TABEL

Karakterisasi Mekanis dari Baja Karbon Rendah dan HSLA ....................................................... 13

Komposisi dari Baja Karbon Rendah dan HSLA ........................................................................... 14

Sifat Mekanis dan Aplikasi Beberapa Jenis Paduan Besi ............................................................. 15

Komposisi dan Sifat Mekanik dari Stainless Steel......................................................................... 17


DAFTAR GAMBAR

Aplikasi HSLA biasanya terdapat pada jembatan .......................................................................... 14

Aplikasi Baja Karbon Medium Pada Poros Engkol ....................................................................... 15

Katana menggunakan Baja Karbon Tinggi Sebagai Penyusun .................................................... 16

Penggunaan Baja Karbon Tinggi sebagai Wear Resistance Material .......................................... 16


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Besi merupakan logam yang paling banyak terdapat di alam dan paling banyak
digunakan dalam produk-produk industri karena sifatnya yang kuat, tangguh, dan keras.
Besi dihasilkan dari bijih besi dan jarang dijumpai dalam keadaan bebas, kebanyakan
besi terdapat dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi. Besi juga diketahui sebagai
unsur yang paling banyak membentuk bumi, yaitu kira-kira 4,7 - 5% pada kerak bumi.
Besi murni bersifat agak lunak dan kenyal, sehingga dalam industri, besi selalu
dipadukan dengan baja. Baja adalah berbagai macam paduan logam yang dibuat dari
besi tuang kedalamnya ditambahkan unsur-unsur lain seperti Mn, Ni, V, atau W
tergantung keperluannya. Besi memiliki empat bentuk kristal yang berbeda dan
merupakan contoh alotropi pada logam. Besi juga memiliki tingkat kelarutan tertentu
dan mudah teroksidasi menghasilkan FeIII oksida hidrat yaitu karat yang tidak sanggup
melindungi, karena zat ini hancur dan membiarkan permukaan logam yang baru tetap
terbuka. Proses pembuatan besi dimulai dari bahan baku utama, yakni bijih besi atau
disebut juga iron ore. Bijih besi umumnya didapatkan dari kerak bumi yang diambil
dengan cara menambangnya sehingga untuk memperolehnya dibutuhkan. Bijih besi
hasil tambangan umumnya berbentuk bongkahan besar dengan beraneka ragam bentuk,
ukuran, dan warna. Setelah itu, bijih besi tersebut akan dicampurkan dengan batubara
dan bentonit sebagai perekatnya. Proses tersebut dilakukan untuk membuat gumpalan
konsentrat bijih besih yang sangat halus menjadi sebuah butiran. Setelah itu, proses
selanjutnya ialah pemanasan (indurasi). Dengan bersuhu 13000C hingga keras, kuat,
dan tidak mudah hancur. Setelah tahapan indurasi ini akan dihasilkan pellet yang
memiliki sifat-sifat metalurgis yang dibutuhkan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu material logam besi ?


2. Bagaimana sifat dan karakteristik logam besi?
3. Bagaimana pemrosesan logam dan paduannya?
C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu material logam besi


2. Mengetahui sifat dan karakteristik logam besi
3. mengetahui pemrosesan logam dan paduannya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Material Logam Besi

Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia, material mencakup segala substansi yang


memiliki keberadaan, penempatan dalam ruang, dan sifat-sifat mekanik tertentu.
Kemudian jika kita tinjau enurut KBBI, material adalah substansi atau zat yang
digunakan untuk membuat suatu objek atau produk. Dalam konteks umum, material
dapat berupa bahan mentah seperti kayu, logam, kain, atau plastik yang diolah untuk
membentuk berbagai barang, seperti mebel, kendaraan, atau pakaian.
Dalam pandangan Hasan Shadaly (1983), material diartikan sebagai bahan dasar yang
digunakan untuk membuat atau membentuk suatu objek. Secara umum, material
didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dirasakan oleh indera dengan karakteristik
seperti keleluasan, massa, gerak, dan ditentukan oleh faktor uang dan waktu.
Sederhananya, material adalah barang yang diperoleh atau diproduksi untuk disimpan
dan digunakan di masa mendatang, entah itu untuk keperluan langsung, proses lebih
lanjut, atau dijual.

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar
listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Bijih logam ditemukan dengan cara
penambangan yang terdapat dalam keadaan murni atau bercampur. Bijih logam yang
ditemukan dalam keadaan murni yaitu emas, perak, bismut, platina, dan ada yang
bercampur dengan unsur-unsur seperti karbon, sulfur, fosfor, silikon, serta kotoran
seperti tanah liat, pasir, dan tanah.

Logam ialah unsur yang jumlahnya paling banyak di bumi ini. Macam-Macam logam
memiliki sifat dan juga kegunaanya masing-masing. yang pada saat ini , ada 65 logam
yang terbentuk dengan secara alami di bumi, tetapi hanya sedikit yang dapat
dimanfaatkan dengan cara yang benar dan baik.

Besi adalah logam yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Logam ini ditemukan
sejak zaman prasejarah dan telah membentuk dasar dari peradaban manusia selama
ribuan tahun. Besi digunakan dalam berbagai aplikasi dari pembuatan bangunan,
kendaraan, mesin, hingga perkakas tangan dan senjata.

Besi dapat ditemukan secara alami di dalam bijih besi yang terdapat dalam batuan di
bumi. Besi adalah logam yang kuat, tahan karat, dan dapat dicetak dan dibentuk dengan
mudah. Besi merupakan bahan baku utama dalam produksi baja, yang menjadi bahan
konstruksi dasar untuk pembangunan gedung, jembatan, dan infrastruktur lainnya.

Produksi besi melalui pengolahan bijih besi telah dilakukan selama ribuan tahun, namun
teknologi yang lebih canggih dan efisien terus dikembangkan untuk meningkatkan
kualitas dan produktivitasnya. Proses pengolahan bijih besi menjadi besi kasar
melibatkan reduksi oksida besi dengan karbon pada suhu sangat tinggi di dalam tungku.

B. Sifat dan Karakteristik Material Logam Besi


Besi, simbol kimianya Fe (dari Ferrum), merupakan salah satu unsur logam yang telah
menjadi bagian penting dari peradaban manusia sejak ribuan tahun lalu. Tidak heran,
besi dikenal dengan berbagai sifat khusus yang menjadikannya sangat berharga dalam
kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa sifat besi dan kegunaannya:

1. Sifat Fisik Besi


• Padat pada Suhu Ruangan:
Pada suhu kamar, besi berada dalam bentuk padat.
• Berwarna Silver Mengkilap:
Ini memberikan tampilan estetika pada benda-benda yang terbuat dari besi.
• Konduktor Panas dan Listrik yang Baik:
Besi mampu menghantarkan panas dan listrik dengan baik, meskipun tidak
sebaik logam seperti tembaga.
• Dapat Ditempa dan Ditempa:
Ini memungkinkan besi untuk dibentuk menjadi berbagai bentuk dan ukuran
sesuai kebutuhan.

2. Sifat Kimia Besi:


• Bersifat Reaktif:
Besi mudah bereaksi dengan oksigen membentuk karat.
• Bisa Membentuk Senyawa:
Besi dapat bereaksi dengan berbagai unsur lain untuk membentuk senyawa,
seperti besi(II) oksida atau besi(III) oksida.

Berdasarkan sifat atomiknya, karakteristik besi dapat dilihat pada artikel di bawah ini.

Profil Besi
• Nama Unsur : Besi (Ferum)
• Simbol : Fe
• Nomor Atom : 26
• Golongan : VIII B
• Kelompok : Logam Transisi
• Profil Atom Besi
• Struktur Kristal : Cubic, body centered
• Berat Atom : 55, 847
• Jari-jari Atom : 1,72 Angstrum
• Jari-jari Ion : 0,55 (+3) Angstrum
• Densitas : 7,86 g/cm3
• Konfigurasi Elektron : 2, 8, 14, 2
• Elektron Valensi : 2, 3, 4, 6
• Orbital : [Ar] 3d6 4s2
• Volume Atom : 7,1 cm3/mol
• Elektronegativitas : 1,83
• Bilangan Oksidasi : 2,(3)
• Energi Ionisasi I : 7,9024 V
• Energi Ionisasi II : 16,18 V
• Energi Ionisasi III : 30,651 V
• Termodinamika
• Titik Lebur : 1535°C
• Titik Didih : 2861°C
• Kalor Jenis : 0,44 J/gK
• Kalor Lebur : 13,80 kJ/mol
• Kalor Uap : 349,60 kJ/mol
• Konduktivitas Panas : 0,802 W/cmK

Besi merupakan unsur alami yang terdapat pada kerak bumi. Manfaat besi baru
diketahui ketika manusia dapat memisahkannya dari senyawanya.

Besi banyak digunakan untuk berbagai alat, seperti senjata, perabotan dan alat-alat
rumah tangga, dan benda lainnya yang memanfaatkan besi sebagai komponennya.

Nilai besi bisa diperoleh manakala besi telah dipadukan dengan logam lainnya (alloy),
contohnya adalah baja. Dari paduan kedua logam tersebut akan diperoleh logam paduan
yang bersifat tidak sama.

C. Proses Pengolahan Logam Besi

1. Penambangan bijih besi: Bijih besi ditemukan di bawah tanah dalam bentuk
endapan bijih. Endapan ini kemudian diekskavasi dan dimuat ke dalam truk atau
kereta api untuk dibawa ke pabrik pengolahan.
2. Pemisahan besi dari bijih: Bijih besi kemudian diproses dengan menggunakan
teknologi seperti magnetik atau pemisahan gravitasi untuk memisahkan besi dari
mineral lainnya. Proses ini akan menghasilkan bijih besi yang lebih konsentrat.
3. Peleburan: Bijih besi yang sudah dipisahkan kemudian dipanaskan pada suhu
tinggi dalam tungku peleburan untuk menghilangkan kotoran dan menghasilkan
besi cair.
4. Pencetakan dan penggulungan: Besi cair kemudian dicetak menjadi bentuk yang
diinginkan, seperti balok atau billet. Kemudian besi dicetak dan digulung menjadi
lembaran untuk dijadikan bahan untuk pembuatan produk yang berbeda.

D. Paduan Logam Besi

Paduan besi merupakan jenis paduan logam dengan penyusun utama berupa besi.
Paduan ini merupakan yang paling banyak digunakan dibanding paduan logam lainnya
Penggunaan paduan besi dalam kehidupan sehari- hari digunakan dalam berbagai
bidang konstruksi. Penggunan paduan besi secara luas disebabkan oleh tiga faktor
utama yaitu (1) banyak senyawa yang mengandung besi terdapat di dalam kerak bumi
(2) Besi dan baja paduan lebih murah secara ekonmis dalam proses produksinya mulai
dari ekstraksi, pemurnian, pemaduan, dan teknik fabrikasinya (3) Paduan besi memiliki
banyak sekali kemampuan dan dapat diatur sifat fisik dan mekaniknya untuk kemudian
digunakan secara luas. Namun, dibalik semua keunggulan itu, paduan dengan penyusun
utama berupa besi ini tidak than terhadap korosi. Ini adalah taksonomi dari pembagian
paduan besi

Nah, dari pembagian diatas, untuk yang pertama kita akan membahas mengenai baja.
Apa itu baja? Baja adalah paduan antar besi dengan karbon dengan kadar kurang dari 2
%. Karbon yang terdapat dalam logam paduan dapat mempengaruhi karakteristik dari
si baja tadi. Berdasarkan kadar karbonnya, baja dapat dibedakan menjadi tiga yaitu baja
karbon rendah, baja karbon medium, dan baja karbon tinggi. Berdasarkan kadar
paduannya kita juga mengenal adanya istilah Baja Karbon murni yang hanya memiliki
sedikit sekali atom pengotor dan paduan berupa mangan dan baja paduan yaitu baja
dengan penambahan elemen paduan dengan konsntrasi yang spesifik.

1. Baja Karbon Rendah (Low Carbon Steel)


Baja karbon rendah merupakan jenis baja yang paling banyak diproduksi dibanding
jenis lainnya. Baja karbon rendah memiliki kadar karbon kurang dari 0,25 %. Baja
karbon rendah ini tidak memiliki kemampuan untuk dilakukan perlakuan panas
guna membentuk martensit. Proses penguatan sendiri dilakukan dengan
mengunakan metode pengerjaan dingin(cold working). Struktur mikronya sendiri
terdiri dari ferit dan perlit yang menyebabkan karakteristik dari si baja karbon
rendah menjadi relative rendah dan lemah namun memiliki keuletan dan
ketangguhan yang baik. Baja karbon rendah juga memiliki kemampuan untuk
dilakukan proses permesinan, pengelasan, dan kesemuanya dapat diproduksi dengan
harga yang relative murah. Penggunaannya dalam kehidupan ditujukan untuk
pembuatan rangka mobil, pembuatan bentuk struktural seperti kanal dan besi siku,
dan pembuatan pelat yang digunakan dalam perpipaan, bangunan, jembatan ,dan
bahkan pada kaleng timah. Baja jenis ini memiliki kekuatan yield sebesar 450 MPa
dengan tegangan tarik berkisar antara 415-550 MPa dan keuletan mencapai elongasi
sebesar 25 %.

Karakterisasi Mekanis dari Baja Karbon Rendah dan HSLA

Dalam jenis baja karbon rendah juga dikenal adanya Baja Paduan Rendah Berkekuatan
Tinggi (High Strength Low Alloy/HSLA). Baja jenis ini mengalami penambahan
elemen paduan seperti tembaga, vanadium, nikel, dan molybdenum dengan kadar
mencapai 10 % dari total berat. Secara sifat mekanisnya, baja karbon rendah jenis ini
lebih kuat dari baja karbon rendah sebelumnya namun tetap ulet serta dapat dibentuk
dan dilakukan proses permesinan. Baja jenis ini juga lebih rentan terhadap korosi. Oleh
karena itu, digunakan dalam berbagai struktur.
Komposisi dari Baja Karbon Rendah dan HSLA

Aplikasi HSLA biasanya terdapat pada jembatan

GAMBAR : CIVILDOQUMENT.BLOGSPOT.COM

2. Baja Karbon Medium (Medium Carbon Steel)


Baja Karbon sedang adalah baja dengan kadar karbon antara 0,25 %- 0.6 %. Baja
karbon medium dapat dikenakan perlakuan panas dengan austenisasi, quenching,
dan tempering guna meningkatkan sifat mekanisnya. Struktur mikronya sendiri
tersusun dari tempered martensite. Baja karbon menengah dengan tidak memiliki
paduan lainnya sebenarnya memiliki kekerasan yang rendah sehingga hanya dapat
dilakukan perlakuan panas pada daerah yang tipis saja dengan laju quenching yang
cepat. Oleh karena itu, perlu ditambahkan chromium, nikel, dan molybdenum untuk
kemudian diberi perlakuan panas, serta memberikan variasi dari kombinasi
kekuatan-keuletan pada baja. Perlakuan panas yang diberikan pada baja karbon
medium memberikan baja kekuatan yang lebih tinggi namun dengan mengorbankan
keuletan serta ketangguhan. Baja jenis ini digunakan sebagai bahan pembuat rel
kereta api, poros engkol, roda gir, dan peralatan mesin lainnya.

Sifat Mekanis dan Aplikasi Beberapa Jenis Paduan Besi

Aplikasi Baja Karbon Medium Pada Poros Engkol

GAMBAR: MARDIKARYA.BLOGSPOT.COM

3. Baja Karbon Tinggi (High Carbon Steel)


Baja Karbon tinggi merupakan baja dengan komposisi karbon antara 0,6 %- 1,4
%. Baja jenis ini memiliki tingkat kekuatan dan kekerasan yang tinggi namun
cenderung kurang ulet dan digunakan secara luas dalam ketahanan pemakaian dan
digunakan dalam pinggiran pemotong yang tajam. Berbagai macam alat pemotong
menggunakan chromium, tungsten, dan molybdenum, dan vanadium untuk
membentuk struktur yang lebih keras dan tahan terhadap keausan.

Katana menggunakan Baja Karbon Tinggi Sebagai Penyusun

GAMBAR : ALL-BE-ON.BLOGSPOT.COM

Penggunaan Baja Karbon Tinggi sebagai Wear Resistance Material

GAMBAR : WWW.IGUS.COM

4. Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

Baja tahan karat, sesuai dengan namanya, baja jenis ini tahan terhadap korosi di
segala lingkungan. Paduan yang digunakan adalah chromium dengan kadar minimal
11 %. Sifat tahan korosinya juga dapat ditingkatkan dengan penmbahan nikel dan
molybdenum.
Baja tahan karat terdiri dari tiga fase di dalam struktur mikronya yaitu austenit, ferit,
dan martensit. Baja tahan karat berjenis martensitik dapat dilakukan proses heat
treatment namun tidak berlaku halnya dengan jenis feritik dan austenitik yang lunak.
Baja tahan karat dengan sifat austenitik memiliki ketahanan yang baik terhadap
korosi karena memiliki kandungan chromium yang tinggi dengan tambahan sedikit
nikel. Adapun feritik dan martensitik memiliki sifat magnetic sedangkan austenitic
tidak.

Beberapa jenis baja tahan karat digunakan dalam temperatur tinggi dan beberapa
keadaan lingkungan. Hal ini dikarenakan sifatnya yang tahan terhadap reaksi
oksidasi. Adapun pemanfaatan baja tahan karat yaitu pada turbin gas, ketel uap
temperatur tinggi, furnace untuk perlakuan panas, pesawat terbang, misil, dan
reaktor nuklir.

Komposisi dan Sifat Mekanik dari Stainless Steel


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulannya, logam merupakan unsur kimia dengan sifat-sifat khas seperti kekuatan,
kekerasan, dan kemampuan sebagai penghantar listrik dan panas. Bijih logam dapat
ditemukan dalam keadaan murni atau bercampur dengan unsur lain. Besi, salah satu
logam yang paling umum digunakan, memiliki berbagai kegunaan dalam pembuatan
berbagai barang mulai dari bangunan, kendaraan, hingga senjata. Proses pengolahan
bijih besi menjadi besi kasar melibatkan reduksi oksida besi dengan karbon pada suhu
tinggi di dalam tungku.
Sifat dan karakteristik material logam besi meliputi sifat fisik dan kimia besi, serta profil
atom besi. Proses pengolahan logam besi melibatkan penambangan bijih besi,
pemisahan besi dari bijih, peleburan, pencetakan, dan penggulungan. Selain itu, paduan
logam besi juga sangat penting, seperti baja. Baja merupakan paduan antara besi dengan
karbon, yang dapat dibedakan berdasarkan kadar karbonnya menjadi baja karbon
rendah, medium, dan tinggi, serta baja tahan karat.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang sifat, karakteristik, dan proses pengolahan
logam besi, serta jenis-jenis paduannya seperti baja, dapat membantu dalam
pemanfaatan dan pengembangan lebih lanjut dalam berbagai industri dan aplikasi
teknologi.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis berharap para pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA

Amyrezaa. (2015, Agustus 05). Ferrous Alloy (1) : Mengenal Definisi Paduan Besi dan Jenis-
jenis Baja. Diambil kembali dari Metallurgist Wannabe:
https://metallurgistwannabe.wordpress.com/2015/08/05/ferrous-alloy-1-mengenal-
definisi-paduan-besi-dan-jenis-jenis-baja/

Anugerah, W. (2023, April 27). Apa Itu Besi dan Fungsinya dalam Kehidupan Sehari-hari?
Diambil kembali dari Localstartupfest: https://www.localstartupfest.id/faq/apa-itu-
besi/#google_vignette

Kimia, I. (2022, Februari 28). Pengertian Besi, Sejarah, Jenis, Sifat, dan Manfaatnya.
Diambil kembali dari pakarkimia.com: https://www.pakarkimia.com/pengertian-besi/

Penjelasan Lengkap Apa itu “Material”, Jenis, Contoh. (2023, November 21). Diambil
kembali dari Tekniksipil.id: https://tekniksipil.id/apa-itu-material/

Pilar, E. (2023, Juli 30). Mengenal Sifat Besi, Karakteristik dan Manfaatnya Secara Lengkap.
Diambil kembali dari EmpatPilar.com: https://www.empatpilar.com/mengenal-sifat-
besi/

Setiawan, P. (2024, Februari 03). Jenis dan Fungsi Logam. Diambil kembali dari
gurupendidikan.co.id: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-logam/

Tahapan Pengolahan Besi yang Perlu Diketahui. (2023, April 11). Diambil kembali dari
dayacipta.co.id: https://dayacipta.co.id/dnews/143/tahapan-pengolahan-besi-yang-
perlu-diketahui.html

Anda mungkin juga menyukai