DIBUAT OLEH:
KELOMPOK 1
DISUSUN OLEH:
SATYA / 230203501013
MUHAMMAD WAHYU / 230203502004
ABDUL RAHMAN / 230203500005
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul material besi logam dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar,10,Febuari,2024
Pemakalah
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan.................................................................................................................... 18
B. Saran .............................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 19
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
Besi merupakan logam yang paling banyak terdapat di alam dan paling banyak
digunakan dalam produk-produk industri karena sifatnya yang kuat, tangguh, dan keras.
Besi dihasilkan dari bijih besi dan jarang dijumpai dalam keadaan bebas, kebanyakan
besi terdapat dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi. Besi juga diketahui sebagai
unsur yang paling banyak membentuk bumi, yaitu kira-kira 4,7 - 5% pada kerak bumi.
Besi murni bersifat agak lunak dan kenyal, sehingga dalam industri, besi selalu
dipadukan dengan baja. Baja adalah berbagai macam paduan logam yang dibuat dari
besi tuang kedalamnya ditambahkan unsur-unsur lain seperti Mn, Ni, V, atau W
tergantung keperluannya. Besi memiliki empat bentuk kristal yang berbeda dan
merupakan contoh alotropi pada logam. Besi juga memiliki tingkat kelarutan tertentu
dan mudah teroksidasi menghasilkan FeIII oksida hidrat yaitu karat yang tidak sanggup
melindungi, karena zat ini hancur dan membiarkan permukaan logam yang baru tetap
terbuka. Proses pembuatan besi dimulai dari bahan baku utama, yakni bijih besi atau
disebut juga iron ore. Bijih besi umumnya didapatkan dari kerak bumi yang diambil
dengan cara menambangnya sehingga untuk memperolehnya dibutuhkan. Bijih besi
hasil tambangan umumnya berbentuk bongkahan besar dengan beraneka ragam bentuk,
ukuran, dan warna. Setelah itu, bijih besi tersebut akan dicampurkan dengan batubara
dan bentonit sebagai perekatnya. Proses tersebut dilakukan untuk membuat gumpalan
konsentrat bijih besih yang sangat halus menjadi sebuah butiran. Setelah itu, proses
selanjutnya ialah pemanasan (indurasi). Dengan bersuhu 13000C hingga keras, kuat,
dan tidak mudah hancur. Setelah tahapan indurasi ini akan dihasilkan pellet yang
memiliki sifat-sifat metalurgis yang dibutuhkan.
B. Rumusan Masalah
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar
listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Bijih logam ditemukan dengan cara
penambangan yang terdapat dalam keadaan murni atau bercampur. Bijih logam yang
ditemukan dalam keadaan murni yaitu emas, perak, bismut, platina, dan ada yang
bercampur dengan unsur-unsur seperti karbon, sulfur, fosfor, silikon, serta kotoran
seperti tanah liat, pasir, dan tanah.
Logam ialah unsur yang jumlahnya paling banyak di bumi ini. Macam-Macam logam
memiliki sifat dan juga kegunaanya masing-masing. yang pada saat ini , ada 65 logam
yang terbentuk dengan secara alami di bumi, tetapi hanya sedikit yang dapat
dimanfaatkan dengan cara yang benar dan baik.
Besi adalah logam yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Logam ini ditemukan
sejak zaman prasejarah dan telah membentuk dasar dari peradaban manusia selama
ribuan tahun. Besi digunakan dalam berbagai aplikasi dari pembuatan bangunan,
kendaraan, mesin, hingga perkakas tangan dan senjata.
Besi dapat ditemukan secara alami di dalam bijih besi yang terdapat dalam batuan di
bumi. Besi adalah logam yang kuat, tahan karat, dan dapat dicetak dan dibentuk dengan
mudah. Besi merupakan bahan baku utama dalam produksi baja, yang menjadi bahan
konstruksi dasar untuk pembangunan gedung, jembatan, dan infrastruktur lainnya.
Produksi besi melalui pengolahan bijih besi telah dilakukan selama ribuan tahun, namun
teknologi yang lebih canggih dan efisien terus dikembangkan untuk meningkatkan
kualitas dan produktivitasnya. Proses pengolahan bijih besi menjadi besi kasar
melibatkan reduksi oksida besi dengan karbon pada suhu sangat tinggi di dalam tungku.
Berdasarkan sifat atomiknya, karakteristik besi dapat dilihat pada artikel di bawah ini.
Profil Besi
• Nama Unsur : Besi (Ferum)
• Simbol : Fe
• Nomor Atom : 26
• Golongan : VIII B
• Kelompok : Logam Transisi
• Profil Atom Besi
• Struktur Kristal : Cubic, body centered
• Berat Atom : 55, 847
• Jari-jari Atom : 1,72 Angstrum
• Jari-jari Ion : 0,55 (+3) Angstrum
• Densitas : 7,86 g/cm3
• Konfigurasi Elektron : 2, 8, 14, 2
• Elektron Valensi : 2, 3, 4, 6
• Orbital : [Ar] 3d6 4s2
• Volume Atom : 7,1 cm3/mol
• Elektronegativitas : 1,83
• Bilangan Oksidasi : 2,(3)
• Energi Ionisasi I : 7,9024 V
• Energi Ionisasi II : 16,18 V
• Energi Ionisasi III : 30,651 V
• Termodinamika
• Titik Lebur : 1535°C
• Titik Didih : 2861°C
• Kalor Jenis : 0,44 J/gK
• Kalor Lebur : 13,80 kJ/mol
• Kalor Uap : 349,60 kJ/mol
• Konduktivitas Panas : 0,802 W/cmK
Besi merupakan unsur alami yang terdapat pada kerak bumi. Manfaat besi baru
diketahui ketika manusia dapat memisahkannya dari senyawanya.
Besi banyak digunakan untuk berbagai alat, seperti senjata, perabotan dan alat-alat
rumah tangga, dan benda lainnya yang memanfaatkan besi sebagai komponennya.
Nilai besi bisa diperoleh manakala besi telah dipadukan dengan logam lainnya (alloy),
contohnya adalah baja. Dari paduan kedua logam tersebut akan diperoleh logam paduan
yang bersifat tidak sama.
1. Penambangan bijih besi: Bijih besi ditemukan di bawah tanah dalam bentuk
endapan bijih. Endapan ini kemudian diekskavasi dan dimuat ke dalam truk atau
kereta api untuk dibawa ke pabrik pengolahan.
2. Pemisahan besi dari bijih: Bijih besi kemudian diproses dengan menggunakan
teknologi seperti magnetik atau pemisahan gravitasi untuk memisahkan besi dari
mineral lainnya. Proses ini akan menghasilkan bijih besi yang lebih konsentrat.
3. Peleburan: Bijih besi yang sudah dipisahkan kemudian dipanaskan pada suhu
tinggi dalam tungku peleburan untuk menghilangkan kotoran dan menghasilkan
besi cair.
4. Pencetakan dan penggulungan: Besi cair kemudian dicetak menjadi bentuk yang
diinginkan, seperti balok atau billet. Kemudian besi dicetak dan digulung menjadi
lembaran untuk dijadikan bahan untuk pembuatan produk yang berbeda.
Paduan besi merupakan jenis paduan logam dengan penyusun utama berupa besi.
Paduan ini merupakan yang paling banyak digunakan dibanding paduan logam lainnya
Penggunaan paduan besi dalam kehidupan sehari- hari digunakan dalam berbagai
bidang konstruksi. Penggunan paduan besi secara luas disebabkan oleh tiga faktor
utama yaitu (1) banyak senyawa yang mengandung besi terdapat di dalam kerak bumi
(2) Besi dan baja paduan lebih murah secara ekonmis dalam proses produksinya mulai
dari ekstraksi, pemurnian, pemaduan, dan teknik fabrikasinya (3) Paduan besi memiliki
banyak sekali kemampuan dan dapat diatur sifat fisik dan mekaniknya untuk kemudian
digunakan secara luas. Namun, dibalik semua keunggulan itu, paduan dengan penyusun
utama berupa besi ini tidak than terhadap korosi. Ini adalah taksonomi dari pembagian
paduan besi
Nah, dari pembagian diatas, untuk yang pertama kita akan membahas mengenai baja.
Apa itu baja? Baja adalah paduan antar besi dengan karbon dengan kadar kurang dari 2
%. Karbon yang terdapat dalam logam paduan dapat mempengaruhi karakteristik dari
si baja tadi. Berdasarkan kadar karbonnya, baja dapat dibedakan menjadi tiga yaitu baja
karbon rendah, baja karbon medium, dan baja karbon tinggi. Berdasarkan kadar
paduannya kita juga mengenal adanya istilah Baja Karbon murni yang hanya memiliki
sedikit sekali atom pengotor dan paduan berupa mangan dan baja paduan yaitu baja
dengan penambahan elemen paduan dengan konsntrasi yang spesifik.
Dalam jenis baja karbon rendah juga dikenal adanya Baja Paduan Rendah Berkekuatan
Tinggi (High Strength Low Alloy/HSLA). Baja jenis ini mengalami penambahan
elemen paduan seperti tembaga, vanadium, nikel, dan molybdenum dengan kadar
mencapai 10 % dari total berat. Secara sifat mekanisnya, baja karbon rendah jenis ini
lebih kuat dari baja karbon rendah sebelumnya namun tetap ulet serta dapat dibentuk
dan dilakukan proses permesinan. Baja jenis ini juga lebih rentan terhadap korosi. Oleh
karena itu, digunakan dalam berbagai struktur.
Komposisi dari Baja Karbon Rendah dan HSLA
GAMBAR : CIVILDOQUMENT.BLOGSPOT.COM
GAMBAR: MARDIKARYA.BLOGSPOT.COM
GAMBAR : ALL-BE-ON.BLOGSPOT.COM
GAMBAR : WWW.IGUS.COM
Baja tahan karat, sesuai dengan namanya, baja jenis ini tahan terhadap korosi di
segala lingkungan. Paduan yang digunakan adalah chromium dengan kadar minimal
11 %. Sifat tahan korosinya juga dapat ditingkatkan dengan penmbahan nikel dan
molybdenum.
Baja tahan karat terdiri dari tiga fase di dalam struktur mikronya yaitu austenit, ferit,
dan martensit. Baja tahan karat berjenis martensitik dapat dilakukan proses heat
treatment namun tidak berlaku halnya dengan jenis feritik dan austenitik yang lunak.
Baja tahan karat dengan sifat austenitik memiliki ketahanan yang baik terhadap
korosi karena memiliki kandungan chromium yang tinggi dengan tambahan sedikit
nikel. Adapun feritik dan martensitik memiliki sifat magnetic sedangkan austenitic
tidak.
Beberapa jenis baja tahan karat digunakan dalam temperatur tinggi dan beberapa
keadaan lingkungan. Hal ini dikarenakan sifatnya yang tahan terhadap reaksi
oksidasi. Adapun pemanfaatan baja tahan karat yaitu pada turbin gas, ketel uap
temperatur tinggi, furnace untuk perlakuan panas, pesawat terbang, misil, dan
reaktor nuklir.
A. Kesimpulan
Kesimpulannya, logam merupakan unsur kimia dengan sifat-sifat khas seperti kekuatan,
kekerasan, dan kemampuan sebagai penghantar listrik dan panas. Bijih logam dapat
ditemukan dalam keadaan murni atau bercampur dengan unsur lain. Besi, salah satu
logam yang paling umum digunakan, memiliki berbagai kegunaan dalam pembuatan
berbagai barang mulai dari bangunan, kendaraan, hingga senjata. Proses pengolahan
bijih besi menjadi besi kasar melibatkan reduksi oksida besi dengan karbon pada suhu
tinggi di dalam tungku.
Sifat dan karakteristik material logam besi meliputi sifat fisik dan kimia besi, serta profil
atom besi. Proses pengolahan logam besi melibatkan penambangan bijih besi,
pemisahan besi dari bijih, peleburan, pencetakan, dan penggulungan. Selain itu, paduan
logam besi juga sangat penting, seperti baja. Baja merupakan paduan antara besi dengan
karbon, yang dapat dibedakan berdasarkan kadar karbonnya menjadi baja karbon
rendah, medium, dan tinggi, serta baja tahan karat.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang sifat, karakteristik, dan proses pengolahan
logam besi, serta jenis-jenis paduannya seperti baja, dapat membantu dalam
pemanfaatan dan pengembangan lebih lanjut dalam berbagai industri dan aplikasi
teknologi.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis berharap para pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
Amyrezaa. (2015, Agustus 05). Ferrous Alloy (1) : Mengenal Definisi Paduan Besi dan Jenis-
jenis Baja. Diambil kembali dari Metallurgist Wannabe:
https://metallurgistwannabe.wordpress.com/2015/08/05/ferrous-alloy-1-mengenal-
definisi-paduan-besi-dan-jenis-jenis-baja/
Anugerah, W. (2023, April 27). Apa Itu Besi dan Fungsinya dalam Kehidupan Sehari-hari?
Diambil kembali dari Localstartupfest: https://www.localstartupfest.id/faq/apa-itu-
besi/#google_vignette
Kimia, I. (2022, Februari 28). Pengertian Besi, Sejarah, Jenis, Sifat, dan Manfaatnya.
Diambil kembali dari pakarkimia.com: https://www.pakarkimia.com/pengertian-besi/
Penjelasan Lengkap Apa itu “Material”, Jenis, Contoh. (2023, November 21). Diambil
kembali dari Tekniksipil.id: https://tekniksipil.id/apa-itu-material/
Pilar, E. (2023, Juli 30). Mengenal Sifat Besi, Karakteristik dan Manfaatnya Secara Lengkap.
Diambil kembali dari EmpatPilar.com: https://www.empatpilar.com/mengenal-sifat-
besi/
Setiawan, P. (2024, Februari 03). Jenis dan Fungsi Logam. Diambil kembali dari
gurupendidikan.co.id: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-logam/
Tahapan Pengolahan Besi yang Perlu Diketahui. (2023, April 11). Diambil kembali dari
dayacipta.co.id: https://dayacipta.co.id/dnews/143/tahapan-pengolahan-besi-yang-
perlu-diketahui.html