Materi Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Materi Pembangkit Listrik Tenaga Uap
KONVERSI ENERGI
Dosen Pengampuh:
Muh. Iskandar Musa,SP.d,M.Pd
DISUSUN OLEH :
Fungsi bahan bakar pada PLTU adalah untuk memanasi air di boiler hingga
menjadi uap. Jenis bahan bakar yang digunakan ada 4 macam yaitu :
1. Batu bara.
2. Gambut.
3. Minyak bumi.
4. MFO.
Sistem pembakaran pada PLTU keramasan dilakukan di dalam boiler yang
letaknya terpisah dari turbin atau dapat disebut mesin pembakar luar.
Dalam PLTU terjadi perubahan dari energi kimia dari bahan bakar menjadi energi
panas untuk memanaskan air yang kemudian berubah menjadi energi mekanik
yang menggerakkan turbin lalu berubah lagi menjadi energi listrik dalam
generator.
A. Batu Bara.
Pada PLTU batu bara, batu bara sendiri adalah sebagai bahan bakar
utama. Instalasi pembangkit tenaga listrik menggunakan mesin turbin dengan
menghasilkan energi listrik dengan bahan bakar batu bara.Persediaan batu
bara tersebut ditampung dilapangan terbuka dan untuk kebutuhan pembakaran
diboiler batu bara tersebut ditampung pada bunker ditiap boiler.
PLTU batu bara sendiri adalah sumber utama listrik dunia saat ini. Sekitar
60% listrik dunia bergantung pada batu bara karena biaya PLTU batu bara
sangat terjangkau selain itu bahan bakar batu bara sendiri mudah didapatkan
dan persediaannya berlimpah.
a) Prinsip Kerja PLTU Berbahan Bakar Batu Bara.
Prinsip kerja PLTU berbahan bakar batu bara adalah dengan
menggunakan boiler sebagai alat untuk proses pembakaran dan bentuk
utama pembangkit listrik tersebut adalah generator yang dihubungkan
keturbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas.
Mula-mula batu bara dari luar dialirkan kepenampung batu bara
denganconveyon,kemudian dihancurkan dengan menggunakan pulverized
fuel coal. Lalu batu bara tersebut menjadi tepung halus,tepung halus batu
bara tersebut kemudian dicampur dengan udara panas oleh forced draught.
Dengan tekanan tinggi campuran tersebut akan disemprotkan ke boiler
yang akan dialirkan kepipa boiler dan menjadi uap setelah itu uap tersebut
dialirkan kesuper heaters yang akan menggerakan turbin.
Selain itu ada beberapa metode juga dalam prinsip kerja PLTU batu
bara ada metode pembakaran tetap,serbuk,dan mengambang.
Secara umum prinsip kerja PLTU batubara dapat dilihat pada gambar di
bawah.
keterangan gambar:
Proses yang dilakukan adalah dengan cara oksidasi yang manghasilkan energi yaitu
panas. Panas inilah yang kemudian digunakan untuk memanaskan air sehingga
dapat dihasilkan uap untuk memutar turbin dan generator.
Pengeringan gambut.
Penggalian gambut.
Konversi termal.
Proses ini sangat mempengaruhi pembakaran pada gambut itusendiri karena gambut
memiliki kandungan air dan bobot kekeringan yang tepat agar gambut tersebut
dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna.
c) Peralatan Yang Digunakan PLTU Berbahan Bakar Gambut.
Dari segi peralatan yang digunakan pada PLTU berbahan bakar gambut tersebut
tidak jauh beda dengan PLTU yang berbahan bakar batu bara dan biomas yaitu:
Boiler, Water piping, super heater, reheater, economizer, pump, fan, water, dan
waste treatment, dll.
C. Minyak bumi.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organikdari jasad
mikroorganisme dalam jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa
hewan dan tumbuhan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, zat-zat, dan lumpur
selama jutaan tahun lamanya serta mendapat tekanan panas bumi secara alami.
Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa
kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon dalam proses
penguraian tersebut berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak
bumi membutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi
merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui kembali,sehingga
dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi pemakaiannya.
D. MFO.
Marine Fuel Oil adalah hasil produk penyulingan minyak bumi,yang digunakan
untuk pembakaran langsung di dapur-dapur industri dan pemakaian lainnya seperti
untuk Marine Fuel Oil. MFO merupakan bahan bakar minyak termasuk jenis
residue yang lebih kental pada suhu kamar serta berwarna hitam pekat.
Minyak bumi atau minyak mentah (crude oil) merupakan bahan galian dari
perut bumi yang yang masih memerlukan proses lebih lanjut karena minyak bumi
tersebut belum dapat digunakan secara langsung. Untuk itu dilakukan pengolahan
agar didapat produk-produk yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan untuk
masing-masing produk salah satunya sebagai bahan bakar PLTU. Minyak heavy
fuel oil yaitu Marine Fuel Oil (MFO) memiliki karakteristik viskositas, kandungan
sulfur dan kandungan logam, sedimen, kandungan abu dan CCR cukup tinggi.
4. Komponen – Komponen PLTU
A. Boiler.
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang berguna dan
murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses.
Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang
kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu
proses. Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat
sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah
meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga
dengan sangat baik.
a) Cara Kerja Boiler.
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan
digunakan.Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan
tekanantemperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanantemperatur tinggi (high
pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler
dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanaskan cairan dan menjalankan suatu
mesin (commercial and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan
merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga
menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan
kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan temperatur tinggi untuk
membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan
tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan
bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan
dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan
untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steammengumpulkan dan
mengontrol produksi steam dalam boiler. Steamdialirkan melalui sistem pemipaan
ketitikpengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran
dan dipantau dengan alat pemantau tekanan.
Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan
bahan bakaruntuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan
pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada
sistem.
b) Komponen-Komponen Boiler
Furnace Wall.
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian
dari furnace diantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue
gas, charge and discharge door.
Steam Drum.
Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume yang besar dan untuk
memisahkan uap dari air setelah proses pemanasan yang terjadi dalam Boiler.
Secara umum, ada empat jenis pipa sambungan dasar yang berhubungan
dengan Steam Drum, yaitu :
1) Feed Water Pipe, berfungsi mengalirkan air dari Economizer ke
Distribution Pipe yang panjangnya sama persis dengan Steam Drum.
Distribution Pipe bertugas mengalirkan air dari Economizer secara merata
keseluruh bagian Steam Drum.
2) Downcomers biasanya ditempatkan disepanjang bagian dasar Steam Drum
dengan jarak yang sama antara satu dengan yang lainnya. Pipa-pipa ini
mengalirkan air dari Steam Drum menuju Boiler Circulating Pump. Boiler
Water Circulating Pump atau disingkat dengan BWCP digunakan untuk
memompa air dari Downcomers dan mensirkulasikannya menuju Waterwall
yang kemudian air tersebut dipanaskan oleh pembakaran di Boiler dan
selanjutnya dikirim kembali ke Steam Drum.
3) Waterwall merupakan pipa-pipa kecil yang berderet vertikal dalam Boiler,
setiap pipa dilas satu sama lain agar membentuk selubung yang kontinyu
dalam Boiler, konstruksi seperti ini biasanya disebut sebagai konstruksi
membran. Waterwall bertugas menerima dan mengalirkan air yang berasal
dari Boiler Circulating Pump untuk kemudian dipanaskan dalam Boiler dan
dialirkan ke Steam Drum.
4) Steam Outlet Pipe diletakkan dibagian atas Steam Drum untuk
memungkinkan Saturated Steam keluar dari Steam Drum dan menuju
Superheater.
Dalam Steam Drum, Saturated Steam akan dipisahkan dan diteruskan untuk
pemanasan lebih lanjut di Superheater, sedangkan airnya tetap beradadalam
Steam Drum untuk kemudian dialirkan ke Downcomers, dari sini keseluruhan
proses akan dimulai lagi.
Selain pipa-pipa tersebut, juga terdapat Blowdown Pipe, letaknya didekat
bagian bawah Steam Drum, tepat dibawah lapisan permukaan air. Setiap kali
air berubah menjadi Steam, kotoran-kotoran air tetap tertinggal di air dalam
Steam Drum. Jika konsentrasi kotoran-kotoran ini menjadi tinggi, kemurnian
Steam yang keluar dari Steam Drum akan terpengaruh dan bahkan kotoran
tersebut terbawa ke Superheater maupun ke Turbine. Pipa Blowdown
menghilangkan sebagian kecil air Boiler dari permukaan Steam Drum, pipa ini
akan mengalirkan kotoran-kotoran tersebut sehingga dapat mengurangi
konsentrasi kotoran dalam air Boiler, dan pada akhirnya dapat menjaga
Superheater maupun Turbine tetap bersih.
Super Heater (SH).
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui
main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan
proses industri.
Economizer.
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air
umpan baru.
Selain Komponen tersebut masih ada komponen pendukung lainnya yang tidak
kalah pentingnya dalam proses produksi seperti, Reheater, Boiler Water Circulating
Pump (BWTP), Down Comer, Pulveraizer dan lain-lain.
B. Generator.
Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik yang terdiri dari Stator dan
Rotor. Rotor tersebut dihubungkan dengan Shaft Turbine sehingga berputar bersama-
sama. Stator Bars didalam sebuah generator membawa arus hubungan output
pembangkit. Arus DC (Direct current) dialirkan melalui Brush Gear yang langsung
bersentuhan dengan Slip Ring yang dipasang jadi satu dengan Rotor sehingga akan
timbul medan magnit (flux). Jika Rotor berputar, medan magnit tersebut memotong
kumparan pada Stator sehingga pada ujung-ujung kumparan Stator timbul tegangan
listrik.
Dengan adanya Rotor yang bergerak secara mekanis berotasi tentu terjadi kontak
dengan stator yang mengakibatkan terjadinya panas maka perlu sistem pendinginan
berikut pengenai sisitem pendinginannya:
a) Sistem Pendinginan Stator.
Pembangkit tenaga listrik berpendingin hidrogen yang lebih besar seringkali
mempunyai sistim pemdingin terpisah untuk mendinginkan statornya. Batangan-
batangan stator (stator bars) didalam sebuah generator membawa arus hubungan output
pembangkit. Aliran arus yang melewati batangan-batangan ini menghasilkan jumlah
panas yang berarti/signifikan.
Untuk generator yang berpendingin hidrogen yang lebih kecil, hidrogen itu saja
biasanya sudah dapat menghisap panas. Akan tetapi generator yang lebih besar sering
mempunyai sistim pendingin air tambahan bagi batangan-batangan statornya.
Batangan stator yang umum terdiri atas sejumlah konduktor yang berlubang. Air
yang mengalir melewati konduktor ini menghisap panas yang dihasilkan oleh arus
yang dibawa batangan tersebut.
b) Sistem Pendinginan Rotor.
Pendinginan dengan udara jarang digunakan pada pembangkit tenaga listrik yang
besar, karena pendinginan dengan udara bukanlah alat yang efisien untuk
menyingkirkan panas yang jumlahnya besar. Sebagian besar pembangkit tenaga listrik
yang besar menggunakan sistim pendinginan hidrogen untuk mempertahankan
temperatur kerja yang sesuai.
Hidrogen digunakan dengan jumlah yang sama, ia menyerap lebih banyak panas
daripada udara, sehingga pembangkit tenaga listrik lebih umum memakai pendingin
hidrogen.Untuk melepaskan panas dari komponen-komponen yang ada didalam
generator rotor hidrogennya harus disirkulasikan disekitar komponen-komponen yang
panas.
c) Air Preheater (APH).
Air Preheater ini adalah alat yang sistim kerjanya berputar dengan putaran rendah
yang gunanya untuk memanasi udara pembakaran sebelum dikirim ke furnace.
Sedangkan pemanas udara pembakaran tersebut diambil dari gas buang hasil
pembakaran dari furnace yang dialirkan melalui Air preaheater ini sebelum dibuang ke
cerobong.
Komponen utama Air Preheater ini adalah jalan masuk udara, jalan keluar udara,
sebuah penutup yang berputar (rotating hood), sebuah elemen.
d) Pemanas, Jalan Masuk Gas Panas Dan Jalan Keluar Gas Panas.
Gas panas dari furnace diarahkan melalui saluran sehingga gas melewati bagian
elemen pemanas. Pada saat gas melewati permukaan elemen, gas memanaskan plat-
plat logam. Plat-plat panas tersebut berputar menuju sisi saluran udara pembakaran,
sehingga terjadi perpindahan panas.
e) Electrostatic Precipitator (ESP).
ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap debu dengan
effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan rentang partikel yang didapat cukup besar.
Dengan menggunakan electro static precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu yang
keluar dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16 % (efektifitas penangkapan debu
mencapai 99,84%).
C. Turbin.
Turbin ini merupakan alat konversi energi, yaitu mengubah energi uap (steam) yang
dihasilkan Boiler menjadi energi gerak.
a) Komponen-Komponen Turbin.
Sudu.
Konversi energi terjadi melalui/pada sudu turbin. Turbin mempunyai susunan
sudu bergerak berselang-seling dengan sudu tetap. Sudu bergerak dan sudu tetap
tersebut berkerja bersama untuk mengubah energi panas dalam uap menjadi
energi mekanis berotasi.
Nozel.
Nozel berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar) potensial menjadi energi
kinetik dari uap.
Disck (roda turbin).
Disck berfungsi untuk meneruskan tenaga putar turbin kepada pesawat yang
digerakkan. Tenaga yang dihasilkan poros ini tenaga mekanis uap.
b) Jenis-Jenis Turbin.
Secara umum turbin yang ada sekarang ini di bagi mejadi tiga jenis turbin.
Diantaranya adalah :
Turbin uap
Turbin uap merupakan mesin rotasi yang berfungsi untuk mengubah energi panas yang
terkandung dalam uap menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros.
Turbin Gas
Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet
section,compressor section, combustion section, turbinesection, dan exhaust
section. Sedangkan komponen pendukung turbingas adalah starting equipment, lube-
oil system, cooling system, dan beberapa komponen pendukung lainnya.
Turbin Air
Turbin air adalah turbin yang merubah tenaga potensial air menjadi tenaga mekanis.
Turbin air biasanya memanfaatkan enegri potensial air dalam jumlah besar yang telah
di bendung dalam sebuah bendungan.
2. Pemeliharaan Periodik.
Pemeliharaan periodik dilakukan berdasarkan jam operasi peralatan (time based
maintenance). Pemeliharaan ini dilakukan dalam kondisi unit/peralatan tidak
beroperasi dengan sasaran untuk mengembalikan unit/peralatan pada
performance semula (commissioning) atau lebih baik dari sebelumnya.
Pemeliharaan yang dilaksanakan dalam periode lebih dari setengah tahun dan
tergantung pada pengoperasian mesin.
3. Pemeliharaan Khusus.
Pemeliharaan yang direncanakan dan dilaksanakan secara khusus berdasarkan
kejadian khusus baik disebabkan oleh gangguan dengan sasaran untuk
memperbaiki atau meningkatkan performance mesin/unit. Pemeliharaan khusus
dapat dilaksanakan pada saat pemeliharaan periodik maupun di luar
pemeliharaan periodik.
4. Pemeliharaan Prediktif (Predictive Maintenance).
Ialah pemeliharaan yang berdasarkan atas analisa dan evaluasi kondisi operasi
mesin dengan sasaran mengoptimalkan ketersediaan mesin pembangkit dan
biaya pemeliharaan.