Anda di halaman 1dari 19

ANALISA PENGARUH NILAI

KALORI BATUBARA UMPAN


TERHADAP PROSES
PEMBAKARAN PADA
BOILER CFB DI PLTU
NAGAN RAYA 2x110MW
KABUPATEN NAGAN RAYA
PROVINSI NANGGROE
ACEH DARUSSALAM
Di susun oleh :
REZA ABDILLAH 212865082
RADIFA SAFFARA 212865074 RUMUSAN MASALAH
NURLAILI 212865046
1. Bagaimana parameter nilai kalori batubara untuk umpan
PLTU Nagan raya berkapasitas 2x110 MW ?
2. Bagaimana tahapan proses pembakaran batubara di PLTU
Nagan raya berkapasitas 2x110 MW ?
3. Apakan nilai kalori batubara berpengaruh terhadap daya
yang dihasilkan di PLTU Nagan raya 2x110 MW ?
TUJUAN PENELITIAN
1. Menganalisis nilai kalori batubara
umpan di PLTU Nagan Raya 2 x 110
MW.
2. Menganalisis tahapan proses
pembakaran batubara di PLTU Nagan
Raya 2 x 110 MW.
3. Mengetahui pengaruh nilai kalori dari
batubara terhadap daya yang di
hasilkan.
SUB POKOK BAHASAN
1. DEFENISI PLTU
2. BAGIAN BAGIAN YANG TERDAPAT PADA PLTU
3. DEFENISI BOILER
4. DEFENISI BOILER CFB DAN SIKLUS KERJA NYA
5. DEFENISI BATUBARA
6. KLASIFIKASI BATUBARA BERDASARKAN PENGARUH TEKANAN DAN WAKTU
TERBENTUK NYA
7. ANALISA NILAI KALORI BATUBARA MENGGUNAKAN BOMB CALORIMETER

www.pln.co.id | 1
1. PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
UAP)
Adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan
energi panas dari steam atau uap yang digunakan
untuk memutar turbin agar dapat membangkitkan
energi listrik melalui generator. steam yang di peroleh
berasal dari perubahan fase air yang berada pada
boiler akibat mendapat energi panas dari hasil
pembakaran bahan bakar.

UNEP, 2004 Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, No. 1, Juni 2009
www.pln.co.id | 2
PLTU pada umumnya menggunakan bahan bakar batu bara atau
minyak residu/solar (MFO).untuk start awal, Proses konversi
energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahap yaitu :
1. Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi
panas dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi
menggunakan boiler.
2. Energi panas dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur
tinggi diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran menggunakan turbin uap
3. Energi mekanik diubah menjadi energi listrik mengunakan
generator

www.pln.co.id | 3
Proses konversi energi pada pltu

www.pln.co.id | 4
Bagian bagian utama pada PLTU

Bagian utama yang terdapat pada suatu PLTU yaitu :


1. Boiler : berfungsi untuk mengubah air menjadi uap panas
bertemperatur dan bertekanan tinggi yang digunakan untuk memutar
turbin uap.
2. Turbin : berfungsi untuk mengubah uap panas bertemperatur dan
bertekanan tinggi menjadi energi mekanik yang kemudian digunakan
untuk memutar generator.
3. Generator : berfungsi untuk mengubah energi mekanik yang dihasilkan
oleh turbin menjadi energi listrik.
4. Kondensor : berfungsi untuk mengkondensasikan uap panas yang keluar
dari turbin menjadi air kemudian digunakan kembali

www.pln.co.id | 5
Boiler atau ketel uap

Boiler adalah suatu bejana tertutup di mana panas pembakaran


dialirkan ke air sampai terbentuknya air panas atau steam. Steam pada
tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu
proses.
Proses kerja pada boiler berawal dimana Air di dalam boiler dipanaskan
oleh panas dari hasil pembakaran bahan bakar (sumber panas lainnya)
sehingga terjadi perpindahan panas dari sumber panas tersebut ke air yang
mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau berubah wujud menjadi
uap. Air yang lebih panas memiliki berat jenis yang lebih rendah dibanding
dengan air yang lebih dingin, sehingga terjadi perubahan berat jenis air di
dalam boiler. Air yang memiliki berat jenis yang lebih kecil akan naik, dan
sebaliknya air yang memiliki berat jenis yang lebih tinggi akan turun ke
dasar.
UNEP, 2004 Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, No. 1, Juni 2009)
www.pln.co.id | 6
JENIS – JENIS BOILER
FIRE TUBE BOILER : Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam shell untuk
dirubah menjadi steam. Fire Tube boiler biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relatif kecil dengan tekanan steam
rendah sampai sedang. Sebagai pedoman,fire tube boilerskompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000 kg/jam dengan
tekanan sampai 18 kg/cm2.

WATER TUBE BOILER : Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa
masuk ke dalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada
daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi
seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Water tube boiler yang sangat modern dirancang
dengan kapasitas steam antara 4.500 – 12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi.

PACKAGE BOILER : Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai paket yang lengkap. Pada
saat dikirim ke pabrik, hanya memerlukan pipa steam, pipa air, suplai bahan bakar dan sambungan listrik
untuk dapat beroperasi. Package boiler biasanya merupakan tipe shell and tube dengan rancangan fire
tube dengan transfer panas baik radiasi maupun konveksi yang tinggi.

Circulated fluizied bed : Pembakaran dengan menggunakan fluizied bed muncul sebagai alternatif
yang memungkinkan dan memiliki kelebihan yang cukup berarti dibanding sistem pembakaran yang
konvensional dan memberikan banyak keuntungan rancangan boiler yang kompak, fleksibel terhadap
bahan bakar, efisiensi pembakaran yang tinggi dan berkurangnya emisi polutan yang merugikan
seperti SOx dan NOx.

UNEP, 2004 Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, No. 1, Juni 2009)
www.pln.co.id | 7
Atmospheric Fluidized Bed Combustion (AFBC) Boiler : AFBC hanya berupa shellboilerkonvensional biasa
yang ditambah dengan sebuah fluidized bed combustor. Sistim seperti telah dipasang digabungkan dengan
water tube boiler/boiler pipaairkonvensional.Batubara dihancurkan menjadi ukuran 1 – 10 mm tergantung
pada tingkatan batubara danjenis pengumpan udara ke ruang pembakaran. Udara atmosfir, yang bertindak
sebagai udarafluidisasi dan pembakaran, dimasukkan dengan tekanan,setelah diberi pemanasan awal oleh
gas buang bahanbakar

Stoker Fired Boilers : Stoker Type Boiler adalah sistem pembakaran dengan memasukkan bahan bakar
padat pada bed pembakaran yang tetap, udara yang digunakan untuk proses pembakaran dioperasikan
dengan kecepatan yang kecil, dan ukuran untuk tipe boiler ini terbatas sehingga kemampuan untuk
menghasilkan uap maksimum ± 50,4 kg/s

Pulverize Fuel Boiler : Pulverized boiler merupakan boiler yang paling banyak digunakan pada saat ini,
khususnya di Indonesia. Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan mill untuk menggiling batu bara
sehingga menjadi serbuk sebelum diumpankan ke dalam ruang bakar.

Boiler Limbah Panas HRSG (Heat Recovery Steam Generator) : merupakan peralatan yang
memanfaatkan sisa energi gas buang yang ada pada turbin gas untuk memproduksi uap agar bisa
menggerakkan turbin uap.

UNEP, 2004 Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, No. 1, Juni 2009) www.pln.co.id | 8
boiler yang berada di UPK NAGAN RAYA menggunakan jenis boiler denga tipe cfb (circulated fluidized bed) dimana bahan bakar yang
digunakan berupa batubara dengan kadar kalori sesuai dengan spesifikasi boiler tersebut.

Siklus pembakaran batubara pada boiler cfb bermula dari batubara yang berada di tongkang kemudian dilakukan kegiatan unloading atau
bongkar muat di jetty lalu di simpan ke dalam coal yard melaui belt conveyor setelah itu batubara di arahkan ke crusher untuk menghancurkan
batubara sesuai dengan ukuran tertentu (±6mm) lalu batubara dimasukkan ke mulut boiler melalui coal feeder setelah melakukan pembakaran
sisa abu hasil pembakaran batubara setelah itu di bawa oleh truck dump dan seterusnya di buang ke area ash disposal

www.pln.co.id | 9
www.pln.co.id |
Batubara

Batubara didefinisikan sebagai batuan yang bersifat karbon berbentuk padat, rapuh, berwarna coklat tua sampai hitam,
dapat terbakar, yang terjadi akibat perubahan atau pelapukan tumbuhan secara kimia dan fisika (dalam “Kamus
Pertambangan, Teknologi dan Pemanfaatan Batubara”, Silalahi, 2002).

dalam pengertian geologi batubara oleh Schoft (1956) dan Bustin, dkk (1983) (dikutip dari Rahmad, B., 2001) lebih
spesifik mendefinisikan batubara sebagai bahan atau batuan yang mudah terbakar, mengandung lebih dari 50%
hingga 70% volume kandungan karbon yang berasal dari sisa-sisa material tumbuhan yang terakumulasi dalam
cekungan sedimentasi dan mengalami proses perubahan kimia dan fisika, sebagai reaksi terhadap pengaruh
pembusukan bakteri, temperatur, tekanan dan waktu geologi.

www.pln.co.id | 10
Klasifikasi batubara berdasarkan tekanan dan waktu terbentuknya

1. Gambut : Gambut atau dikenal sebagai peat adalah transformasi tahap pertama dari jasad tumbuhan menjadi batu
bara. Gambut memiliki kandungan karbon lebih rendah dari 40 hingga 55 persen, jauh dibawah standar kualitas batu
bara. Gambut juga umumnya masih mengandung cukup banyak air dan partikulat-partikulat ukuran kecil. Kedua hal
ini membuat gambut menghasilkan banyak asap dan polusi ketika dibakar.

2. Lignite : Arti kata lignite dalam Kamus– Indonesia adalah batu bara muda Batubara coklat lunak dan merupakan
batubara termuda secara geologis dari semua jenis batubara Kadang-kadang disebut "brown coal" lignit adalah
batubara berkualitas terendah dan merupakan batubara yang paling rapuh. Batubara ini lebih lembut, disebut
batubara geologis "muda" dan berada relatif dekat dengan permukaan bumi.jumlah kalori yang terkandung didalam
batubara lignite berkisar antara 3000-4000 kcal/kg

3. sub Bituminous : Batubara sub Bituminous adalah semua jenis batubara yang memiliki kandungan karbon
di antara Bituminus dan Lignit. Meskipun memiliki kualitas yang kurang baik, batubara Sub Bituminus
tersedia dalam jumlah banyak. Batubara jenis ini umumnya digunakan sebagai bahan bakar pada pembangkit
listrik tenaga batubara. jumlah kalori yang terkandung dalam batubara sub bituminous berkisar antara 5000-
6000 kcal/kg

4. Bituminous : Bituminous merupakan jenis batubara yang paling banyak tersedia dan digunakan di seluruh dunia.
Batubara ini mengambil nama dari sejenis cairan pekat bernama Bitumen. Batubara berjenis ini memiliki kadar
karbon 60 hingga 80%, sudah cukup tinggi untuk digunakan sebagai bahan bakar yang efisien. Selain itu, kadar
karbon yang tinggi ini juga memungkinkan batubara bituminus untuk diubah menjadi coke, bahan penting dalam
industri besi dan baja. Jumlah kalori yang trkandung dalam batubara bituminous berkisar antara 6000-7500
kcal/kg

www.pln.co.id | 10
Langgam Stock Pola Beban 2x70MW (Bruto)
MV. Malayati Baruna sisa divessel 20.080 MT MV. Malayati Baruna sisa divessel 20.080 MT
Pembongkaran 3 set Tongkang tanggal 12 Juli 2022 Pembongkaran 2 set Tongkang
6,000.0 ( Tk Tambahan Tk Drako Venture) Selesai tanggl terbongkar tgl 26, HOP 9 Hari 16
Selesai Pembongkar Vessel tgl 21, HOP 11 Hari Vessel selanjutnya tanggal 27
Vessel selanjutnya tanggal 22 Trend HOP Turun
Trend HOP Naik Kondisi Stock dan pasokan
13 13 14
5,000.0 13 13 13
Jumlah Penerimaann Harian Batu Bara (MT)

12 12 12 12 13 13 • Pemakaian Batubara 2.800 MT/Hari


12 12 12 12
12
12
11 11 11 11 11 12 12 12 (Beban Bruto 2x70MW)
11 11 11 11 11 11 11 11 11
11 11 11 11 11 • Stock BB PT BA Pertanggal 4 Juli
11
4,000.0 10 10 10
10 10 10 10 sebesar 22.000 MT, Pemakaian BB PT
10 10 10 10 10
10 9 9 9 BA 1.400 MT/Hari (Mixing 50%)
9 9

STOCK HOP (HARI)


9 9 9 8 • Stock PT BEL 22.000 MT setiap hari
8 8 8 8 8 8 8 8 ada penambahan Trucking 1.200 MT/
3,000.0 8 8 8 8
hari

6
2,000.0

1,000.0
2

- 0
l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l
Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju ug ug ug ug ug ug ug ug ug ug
1- 2- 3- 4- 5- 6- 7- 8- 9- 10- 11- 12- 13- 14- 15- 16- 17- 18- 19- 20- 21- 22- 23- 24- 25- 26- 27- 28- 29- 30- 31- 1-A 2-A 3-A 4-A 5-A 6-A 7-A 8-A 9-A 0-A
1

Periode
BEL BA 2TK BA 3 TK HOP 2 TK HOP 3 TK

www.pln.co.id |
Permasalahan Jetty
Sedimentasi Jetty

Tindakan :
1. Penggunaan 2 buah Kapal Dredger:
Kapal A Spesifikasi: 200 ton/hour (est. ready beroperasi minggu ke 9 Juli 2022)
Kapal B Spesifikasi: 400 ton/hour (est. selesai perbaikan minggu ke 14 Juli 2022)

2. Penambahan Kapal Dredging type TSHD (Dredging Cuaca buruk) (on progress)
(Menunggu Revisi AMDAL titik dumping terbit) ETA minggu ke 3 Bulan Juli
A (jika perijinan Lancar)

B
Kondisi Alam
1. Cuaca Ekstrem (Bulan Juni s/d September)
2. Laju Sedimentasi perhitungan ITS (13.000 s/d 26.000 m³/bulan)
3. Tinggi Gelombang (0,4 s/d 0,7 mdpl)

Dampak
1. Stok Batubara tergerus
2. HOP Batubara rendah
3. Derating / Unit Stop jika Batubara minimum stok
4. Pemadaman Listrik di provinsi Aceh

www.pln.co.id |
Hambatan Operasional Trucking

Kondisi jalan lintas :


•Pengiriman batubara lokal dari PT BEL ke PLTU
Nagan Raya menggunakan moda Trucking

•Jalan utama sedang dalam perbaikan / pengecoran


sehingga jalan semakin sempit dan lalu lintas
semakin padat

•Pasokan PT BEL menurun dari 1.400 MT/hari


menjadi 400 – 1.0.000 MT/hari (tergantung kondisi
kepadatan lalu lintas)

www.pln.co.id | 18

Anda mungkin juga menyukai