Anda di halaman 1dari 8

Sekilas Tentang Boiler dan Jenis - jenisnya

 08.53   Chemistry of My Life   2 comments


Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook 
BOILER

1. Pengertian Boiler 
Menurut UNEP (2006), Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah
untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumnya
akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang
mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan
sangat baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar. Sistem air
umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai
kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan
mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau
dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan
untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang
diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada
sistem.
Air yang disuplai ke boiler untuk diubah menjadi steam disebut air umpan. Dua sumber air
umpan adalah: (1) Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan (2)
Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang boiler dan plant
proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk
memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang.

2. Tipe - tipe Boiler


Boiler terdiri dari bermacam-macam tipe yaitu :

1. Fire Tube Boiler 


Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa – pipa dan air umpan boiler adadidalam shell
untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boiler biasanya digunakanuntuk kapasitas steam yang
relatif kecil dengan tekanan steam rendah sampaisedang. Sebagai pedoman, fire tube boiler
kompetitif untuk kecepatan steamsampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm. Fire
tube boiler dapatmenggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat
dalamoperasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boiler dikonstruksisebagai
“paket” boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
 Gambar 1. Fire Tube Boiler

2. Water Tube Boiler


Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa – pipa masuk ke dalam drum. Air
yang tersikulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam
drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus
boiler untuk pembangkit tenaga. Water tube boiler yang sangat modern dirancang dengan
kapasitas steam antara 4.500-12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube
boiler yang dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas. Untuk
water tube boiler yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket.
Karakteristik water tube boiler sebagai berikut :
 Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi
pembakaran
 Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air

 Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi

 Gambar 2. Water Tube Boiler 

3. Paket Boiler
Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai paket yang lengkap. Pada saat dikirim ke
pabrik, hanya memerlukan pipa steam, pipa air, suplai bahan bakar dan sambungan listrik untuk
dapat beroperasi. Paket boiler biasanya merupakan tipe shell and tube dengan rancangan fire
tube dengan transfer panas baik radiasi maupun konveksi yang tinggi. Ciri-ciri dari packaged
boilers adalah:
 Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang dilepas menghasilkan penguapan
yang lebih cepat.
 Banyaknya jumlah pipa yang berdiameter kecil membuatnya memiliki perpindahan panas
konvektif yang baik.

 Sistem forced atau induced draft menghasilkan efisiensi pembakaran yang baik.
Sejumlah lintasan/pass menghasilkan perpindahan panas keseluruhan yang lebih baik.

 Tingkat efisiensi thermisnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan boiler lainnya.

Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass/lintasannya yaitu berapa kali gas
pembakaran melintasi boiler. Ruang pembakaran ditempatkan sebagai lintasan pertama setelah
itu kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang paling umum dalam kelas ini adalah
unit tiga pass/lintasan dengan dua set fire-tube/pipa api dan gas buangnya keluar dari belakang
boiler.

Gambar 3. Jenis Paket Boiler 3 Pass, bahan bakar Minyak

4. Boiler Pembakaran dengan Fluidized Bed (FBC)


Pembakaran dengan fluidized bed (FBC) muncul sebagai alternatif yang memungkinkan dan
memiliki kelebihan yang cukup berarti dibanding sistem pembakaran yang konvensional dan
memberikan banyak keuntungan antara lain rancangan boiler yang kompak, fleksibel terhadap
bahan bakar, efisiensi pembakaran yang tinggi dan berkurangnya emisi polutan yang merugikan
seperti SOx dan NOx. Bahan bakar yang dapat dibakar dalam boiler ini adalah batubara, barang
tolakan dari tempat pencucian pakaian, sekam padi, bagas & limbah pertanian lainnya. Boiler
fluidized bed memiliki kisaran kapasitas yang luas yaitu antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100
T/jam.
Bila udara atau gas yang terdistribusi secara merata dilewatkan keatas melalui bed partikel
padat seperti pasir yang disangga oleh saringan halus, partikel tidak akan terganggu pada
kecepatan yang rendah. Begitu kecepatan udaranya berangsur-angsur naik, terbentuklah suatu
keadaan dimana partikel tersuspensi dalam aliran udara sehingga bed tersebut disebut
“terfluidisasikan”. Dengan kenaikan kecepatan udara selanjutnya, terjadi pembentukan
gelembung, turbulensi yang kuat, pencampuran cepat dan pembentukan permukaan bed yang
rapat. Bed partikel padat menampilkan sifat cairan mendidih dan terlihat seperti fluida yang
disebut “bed gelembung fluida (bubbling fluidized bed)”. Jika partikel pasir dalam keadaan
terfluidisasikan dipanaskan hingga ke suhu nyala batubara, dan batubara diinjeksikan secara
terus menerus ke bed, batubara akan terbakar dengan cepat dan bed mencapai suhu yang
seragam. Pembakaran dengan fluidized bed (FBC) berlangsung pada suhu sekitar 840C hingga
950°C. Karena suhu ini jauh berada dibawah suhu fusi abu, maka pelelehan abu dan
permasalahan yang terkait didalamnya dapat dihindari. Suhu pembakaran yang lebih rendah
tercapai disebabkan tingginya koefisien perpindahan panas sebagai akibat pencampuran cepat
dalam fluidized bed dan ekstraksi panas yang efektif dari bed melalui perpindahan panas pada
pipa dan dinding bed. Kecepatan gas dicapai diantara kecepatan fluidisasi minimum dan
kecepatan masuk partikel. Hal ini menjamin operasi bed yang stabil dan menghindari
terbawanya partikel dalam jalur gas.

5. Atmospheric Fluidized Bed Combustion (AFBC)


Boiler Kebanyakan boiler yang beroperasi untuk jenis ini adalah Atmospheric Fluidized Bed
Combustion (AFBC) Boiler. Alat ini hanya berupa shell boiler konvensional biasa yang ditambah
dengan sebuah fluidized bed combustor. Sistem seperti telah dipasang digabungkan dengan
water tube boiler/ boiler pipa air konvensional. Batubara dihancurkan menjadi ukuran 1 – 10 mm
tergantung pada tingkatan batubara dan jenis pengumpan udara ke ruang pembakaran. Udara
atmosfir yang bertindak sebagai udara fluidisasi dan pembakaran, dimasukkan dengan tekanan,
setelah diberi pemanasan awal oleh gas buang bahan bakar. Pipa dalam bed yang membawa
air pada umumnya bertindak sebagai evaporator. Produk gas hasil pembakaran melewati bagian
super heater dari boiler lalu mengalir ke economizer, ke pengumpul debu dan pemanas awal
udara sebelum dibuang ke atmosfir.

6. Pressurized Fluidized Bed Combustion (PFBC) Boiler


Pada tipe Pressurized Fluidized bed Combustion (PFBC), sebuah kompresor memasok udara
Forced Draft (FD), dan pembakarnya merupakan tangki bertekanan. Laju panas yang dilepas
dalam bed sebanding dengan tekanan bed sehingga bed yang dalam digunakan untuk
mengekstraksi sejumlah besar panas. Hal ini akan meningkatkan efisiensi pembakaran dan
peyerapan sulfur dioksida dalam bed. Steam dihasilkan didalam dua ikatan pipa, satu di bed dan
satunya lagi berada diatasnya. Gas panas dari cerobong menggerakan turbin gas pembangkit
tenaga. Sistem PFBC dapat digunakan untuk pembangkitan kogenerasi (steam dan listrik) atau
pembangkit tenaga dengan siklus gabungan (combined cycle). Operasi combined cycle (turbin
gas & turbin uap) meningkatkan efisiensi konversi keseluruhan sebesar 5 hingga 8 persen.

7. Atmospheric Circulating Fluidized Bed Combustion Boilers (CFBC)


Dalam sistem sirkulasi, parameter bed dijaga untuk membentuk padatan melayang dari bed.
Padatan diangkat pada fase yang relatif terlarut dalam pengangkat padatan, dan sebuah down-
comer dengan sebuah siklon merupakan aliran sirkulasi padatan. Tidak terdapat pipa
pembangkit steam yang terletak dalam bed. Pembangkitan dan pemanasan berlebih steam
berlangsung di bagian konveksi, dinding air, pada keluaran pengangkat/ riser. Boiler CFBC pada
umumnya lebih ekonomis daripada boiler AFBC, untuk penerapannya di industri memerlukan
lebih dari 75 – 100 T/jam steam. Untuk unit yang besar, semakin tinggi karakteristik tungku boiler
CFBC akan memberikan penggunaan ruang yang semakin baik, partikel bahan bakar lebih
besar, waktu tinggal bahan penyerap untuk pembakaran yang efisien dan penangkapan SO2
yang semakin besar pula, dan semakin mudah penerapan teknik pembakaran untuk
pengendalian NOx daripada pembangkit steam AFBC.

Gambar 4. CFBC Boiler

8. Stoker Fired Boilers


Stokers diklasifikasikan menurut metode pengumpanan bahan bakar ke tungku dan oleh jenis
grate nya. Klasifikasi utamanya adalah spreader stoker dan chaingate atau traveling-gate stoker.
 Spreader stokers : memanfaatkan kombinasi pembakaran suspensi dan pembakaran
grate. Batubara diumpankan secara kontinyu ke tungku diatas bed pembakaran
batubara. Batubara yang halus dibakar dalam suspensi; partikel yang lebih besar akan
jatuh ke grate, dimana batubara ini akan dibakar dalam bed batubara yang tipis dan
pembakaran cepat. Metode pembakaran ini memberikan fleksibilitas yang baik terhadap
fluktuasi beban, dikarenakan penyalaan hampir terjadi secara cepat bila laju pembakaran
meningkat. Karena hal ini, spreader stoker lebih disukai dibanding jenis stoker lainnya
dalam berbagai penerapan di industri.
 Gambar 5. Spreader Stoker Boiler

 Chain-grate atau traveling-grate stoker : Batubara diumpankan ke ujung grate baja


yang bergerak. Ketika grate bergerak sepanjang tungku, batubara terbakar sebelum
jatuh pada ujung sebagai abu. Diperlukan tingkat keterampilan tertentu, terutama bila
menyetel grate, damper udara dan baffles, untuk menjamin pembakaran yang bersih
serta menghasilkan seminimal mungkin jumlah karbon yang tidak terbakar dalam abu.
Hopper umpan batubara memanjang di sepanjang seluruh ujung umpan batubara pada
tungku. Sebuah grate batubara digunakan untuk mengendalikan kecepatan batubara
yang diumpankan ke tungku dengan mengendalikan ketebalan bed bahan bakar. Ukuran
batubara harus seragam sebab bongkahan yang besar tidak akan terbakar sempurna
pada waktu mencapai ujung grate.
 

 
Gambar 6. Traveling Grate Boiler 

9. Pulverized Fuel Boiler


Kebanyakan boiler stasiun pembangkit tenaga yang berbahan bakar batubara menggunakan
batubara halus, dan banyak boiler pipa air di industri yang lebih besar juga menggunakan
batubara yang halus. Teknologi ini berkembang dengan baik dan diseluruh dunia terdapat ribuan
unit dan lebih dari 90 persen kapasitas pembakaran batubara merupakan jenis ini. 
Untuk batubara jenis bituminous, batubara digiling sampai menjadi bubuk halus, yang berukuran
+300 micrometer (μm) kurang dari 2 persen dan yang berukuran dibawah 75 microns sebesar
70-75 persen. Harus diperhatikan bahwa bubuk yang terlalu halus akan memboroskan energi
penggilingan. Sebaliknya, bubuk yang terlalu kasar tidak akan terbakar sempurna pada ruang
pembakaran dan menyebabkan kerugian yang lebih besar karena bahan yang tidak terbakar.
Batubara bubuk dihembuskan dengan sebagian udara pembakaran masuk menuju plant boiler
melalui serangkaian nosel burner. Udara sekunder dan tersier dapat juga ditambahkan.
Pembakaran berlangsung pada suhu dari 1300 - 1700 °C, tergantung pada kualitas batubara.
Waktu tinggal partikel dalam boiler biasanya 2 hingga 5 detik, dan partikel harus cukup kecil
untuk pembakaran yang sempurna. Sistem ini memiliki banyak keuntungan seperti kemampuan
membakar berbagai kualitas batubara, respon yang cepat terhadap perubahan beban muatan,
penggunaan suhu udara pemanas awal yang tinggi dll. Salah satu sistem yang paling populer
untuk pembakaran batubara halus adalah pembakaran tangensial dengan menggunakan empat
buah burner dari keempat sudut untuk menciptakan bola api pada pusat tungku.

Gambar 7. Pembakaran tangensial untuk bahan bakar halus 

 10. Boiler Limbah Panas


Dimanapun tersedia limbah panas pada suhu sedang atau tinggi, boiler limbah panas dapat
dipasang secara ekonomis. Jika kebutuhan steam lebih dari steam yang dihasilkan
menggunakan gas buang panas, dapat digunakan burner tambahan yang menggunakan bahan
bakar. Jika steam tidak langsung dapat digunakan, steam dapat dipakai untuk memproduksi
daya listrik menggunakan generator turbin uap. Hal ini banyak digunakan dalam pemanfaatan
kembali panas dari gas buang dari turbin gas dan mesin diesel.

 Gambar 8. Skema sederhana Boiler Limbah Panas

11. Pemanas Fluida Termis


Saat ini, pemanas fluida termis telah digunakan secara luas dalam berbagai penerapan untuk
pemanasan proses tidak langsung. Dengan menggunakan fluida petroleum sebagai media
perpindahan panas, pemanas tersebut memberikan suhu yang konstan. Sistem pembakaran
terdiri dari sebuah fixed grate dengan susunan draft mekanis. Pemanas fluida termis modern
berbahan bakar minyak terdiri dari sebuah kumparan ganda, konstruksi tiga pass dan dipasang
dengan sistem jet tekanan. Fluida termis, yang bertindak sebagai pembawa panas, dipanaskan
dalam pemanas dan disirkulasikan melalui peralatan pengguna. Disini fluida memindahkn panas
untuk proses melalui penukar panas, kemudian fluidanya dikembalikan ke pemanas. Aliran fluida
termis pada ujung pemakai dikendalikan oleh katup pengendali yang dioperasikan secara
pneumatis, berdasarkan suhu operasi. Pemanas beroperasi pada api yang tinggi atau rendah
tergantung pada suhu minyak yang kembali yang bervariasi tergantung beban sistem. 
Keuntungan pemanas tersebut adalah:
 Operasi sistem tertutup dengan kehilangan minimum dibanding dengan boiler steam.
 Operasi sistem tidak bertekanan bahkan untuk suhu sekitar 250 0C dibandingkan
kebutuhan tekanan steam 40 kg/cm2 dalam sistem steam yang sejenis.

 Penyetelan kendali otomatis, yang memberikan fleksibilitas operasi.

 Efisiensi termis yang baik karena tidak adanya kehilangan panas yang diakibatkan oleh
blowdown, pembuangan kondensat dan flash steam.
 

Faktor ekonomi keseluruhan dari pemanas fluida termis tergantung pada penerapan spesifik dan
dasar acuannya. Pemanas fluida thermis berbahan bakar batubara dengan kisaran efisiensi
panas 55-65 persen merupakan yang paling nyaman digunakan dibandingkan dengan hampir
kebanyakan boiler. Penggabungan peralatan pemanfaatan kembali panas dalam gas buang
akan mempertinggi tingkat efisiensi termis selanjutnya.

Gambar 9. Konfigurasi Pemanas Fluida Termis

Anda mungkin juga menyukai