Anda di halaman 1dari 27

LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR

SISTEM ALARAM JARAK MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIC

Dibuat Oleh:
KELOMPOK 1

Disusun Oleh:

MUHAMMAD WAHYU / 230203502004


ANDI MUHAMMAD AIDIL / 230203502002
URWAH SAIFURRAHMAN / 230203502006
ADRIYAN ALWI / 230203500003
MUH.ALWI / 230203502010
MUHAMMAD FERDI BUDIYANSYAH / 230203502005
FERY KURNIAWAN / 230203502011
IRFAN / 230203501007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem alaram jarak menggunakan sensor ultrasonic
dengan tepat waktu.

Makalah berjudul Sistem alaram jarak menggunakan sensor ultrasonic disusun guna
memenuhi tugas Zulfikar S.Pd,M.Pd. pada listrik dan elektronika dasar di universitas negeri
makassar. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca tentang berjudul Sistem alaram jarak menggunakan sensor ultrasonic.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Zulfikar S.Pd,M.Pd selaku


dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar,6,Maret,2024

Pemakalah

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sensor ultrasonik adalah sensor yang memanfaatkan prinsip gelombang ultrasonik.


Gelombang ultrasonik merupakan gelombang akustik yang memiliki frekuensi
mulai 20 kHz hingga sekitar 20 MHz (Arief, 2011). Sensor ultrasonik biasanya
digunakan untuk mengukur jarak suatu benda yang berada di hadapan sensor
tersebut. Adapun beberapa aplikasi dari sensor tersebut adalah sebagai pengukur
level ketinggian dan volume air (Arief, 2011; Saleh, dkk. 2013), detektor jarak
(Prawiroredjo & Asteria, 2008), pengukur tinggi badan (Salam & Yohannes, 2011),
otomatisasi keran dispenser (Danel & Wildian, 2012), sistem navigasi mobile robot
(Nurmaini & Zarkasih, 2009), dan 3D scanner (Fenster, dkk. 2013; Nelson, 2006).

Sensor jarak menggunakan prinsip dasar gelombang ultrasonik untuk mengukur


jarak antara sensor dan objek yang ada di depannya. Gelombang ultrasonik adalah
gelombang suara dengan frekuensi di atas batas pendengaran manusia, yaitu di atas
20 kHz. Dalam sensor jarak ultrasonik, sebuah tranduser ultrasonik digunakan untuk
menghasilkan gelombang ultrasonik dan menerima pantulan gelombang tersebut
setelah memantul dari objek.
Sensor jarak ultrasonik biasanya terdiri dari dua komponen utama, yaitu tranduser
ultrasonik dan sirkuit elektronik terkait. Tranduser ultrasonik berfungsi sebagai
pemancar dan penerima gelombang ultrasonik. Ketika tranduser menghasilkan
gelombang ultrasonik, gelombang tersebut akan merambat ke objek di depannya.
Ketika gelombang tersebut bertemu dengan objek, sebagian gelombang akan
dipantulkan kembali ke tranduser. Tranduser kemudian akan menerima pantulan
gelombang tersebut dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Sirkuit elektronik pada sensor jarak ultrasonik akan memproses sinyal listrik yang
diterima dari tranduser. Sinyal tersebut akan digunakan untuk menghitung waktu
yang dibutuhkan oleh gelombang ultrasonik untuk melakukan perjalanan dari sensor
ke objek dan kembali lagi. Dengan mengetahui waktu perjalanan gelombang
ultrasonik, jarak antara sensor dan objek dapat dihitung menggunakan kecepatan
suara dalam medium yang ditentukan (biasanya udara).

Sensor jarak ultrasonik memiliki berbagai aplikasi yang luas. Beberapa aplikasi
umum termasuk pengukuran jarak dalam kendaraan untuk sistem parkir otomatis,
pengukuran jarak dalam industri untuk menghindari tabrakan, pengukuran tinggi air
dalam tangki, dan banyak lagi. Kelebihan sensor jarak ultrasonik antara lain
kemampuan untuk bekerja di berbagai kondisi lingkungan, kemampuan mengukur
jarak yang relatif akurat, dan tidak terpengaruh oleh warna atau tekstur objek yang
diukur.
Dalam pengembangan sensor jarak ultrasonik, perlu mempertimbangkan faktor-
faktor seperti akurasi pengukuran, resolusi, kecepatan respons, dan faktor
lingkungan yang mungkin mempengaruhi kinerja sensor. Selain itu, perlu juga
memperhatikan parameter teknis seperti frekuensi gelombang ultrasonik, jarak
maksimum yang dapat diukur, sudut pemancaran gelombang, dan lain-lain.

1.2 Rumus Masalah


a. Apa itu Sistem alaram jarak menggunakan sensor ultrasonic?

b. Bagaimana fungsi Sistem alaram jarak menggunakan sensor ultrasonic?

c. Sebutkan komponen-kompen pada mengukur jarak mengunakan sensor ultrasonic


dan beserta fungsinya?

d. Bagaimana cara merakit Sistem alaram jarak menggunakan sensor ultrasonic?

1.3 Tujuan

a. mengetahui fungsi dari sistem alaram jarak menggunakan sensor ultrasonic

b. mengetahui fungsi dari komponen sistem alaram jarak menggunakan


sensor ultrasonic

c. mengetahui cara perakitan sistem alaram jarak menggunakan sensor ultrasonic


BAB II
PEMBAHASAN

2.1
Sistem

Alaram Jarak Menggunakan Sensor Ultrasonic


Sistem alarm jarak menggunakan sensor ultrasonik adalah suatu sistem yang
digunakan untuk mendeteksi jarak antara sensor dan objek menggunakan
gelombang ultrasonik. Gelombang ultrasonik yang dihasilkan oleh sensor ultrasonik
akan dipantulkan kembali oleh objek dan kemudian diterima oleh sensor.
Berdasarkan waktu yang dibutuhkan gelombang untuk melakukan perjalanan dari
sensor ke objek dan kembali, jarak antara sensor dan objek dapat dihitung.
Sistem alarm jarak menggunakan sensor ultrasonik umumnya terdiri dari beberapa
komponen, termasuk sensor ultrasonik itu sendiri, mikrokontroler atau sistem
pemrosesan sinyal, dan output seperti buzzer atau lampu indikator. Sensor
ultrasonik menghasilkan gelombang ultrasonik, dan sinyal pantulan gelombang
tersebut diolah oleh mikrokontroler atau sistem pemrosesan sinyal untuk
menghitung jarak. Jika jarak yang diukur berada di dalam rentang tertentu yang
telah ditentukan sebagai jarak bahaya atau jarak yang tidak diinginkan, sistem akan
memicu alarm seperti bunyi buzzer atau indikator lainnya untuk memberikan
peringatan.

2.2 Fungsi dari Sistem alaram jarak menggunakan sensor ultrasonic

Fungsi dari sistem alarm jarak menggunakan sensor ultrasonik adalah untuk
mendeteksi objek atau orang yang mendekati atau melewati suatu jarak yang telah
ditentukan. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari sistem alarm jarak
menggunakan sensor ultrasonik:

1. Keamanan: Sistem alarm jarak dapat digunakan untuk melindungi suatu area atau
objek dari intrusi atau akses yang tidak diizinkan. Misalnya, jika ada seseorang yang
mendekati atau memasuki zona terlarang, sensor ultrasonik akan mendeteksinya dan
memicu alarm, memberi tahu bahwa ada aktivitas yang mencurigakan.

2. Penghindaran Tabrakan: Sistem alarm jarak dapat digunakan dalam kendaraan


atau mesin untuk mencegah terjadinya tabrakan dengan objek atau hambatan yang
ada di sekitarnya. Sensor ultrasonik akan mengukur jarak antara kendaraan atau
mesin dengan objek di sekitarnya, dan jika jarak tersebut kurang dari batas yang
ditentukan, alarm akan aktif untuk memberi peringatan kepada pengemudi atau
operator.

3. Pengukuran Jarak: Selain sebagai alarm, sensor ultrasonik juga dapat digunakan
untuk mengukur jarak antara sensor dan objek yang terdeteksi. Informasi jarak ini
dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti robotika, otomasi industri, dan lain
sebagainya.
4. Sistem Navigasi: Dalam robotika atau sistem navigasi otonom, sensor ultrasonik
dapat digunakan untuk membantu robot atau sistem navigasi menghindari rintangan
saat bergerak di sekitar lingkungan. Sensor ultrasonik akan mendeteksi objek atau
hambatan di sekitarnya dan memberikan sinyal atau peringatan agar robot atau
sistem navigasi dapat mengambil tindakan yang tepat, seperti menghindari
rintangan atau mengubah jalur.

5. Penghematan Energi: Sistem alarm jarak menggunakan sensor ultrasonik juga


dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan energi. Misalnya, dalam
sistem penerangan otomatis, sensor ultrasonik dapat mendeteksi keberadaan orang
di sekitarnya. Jika tidak ada orang yang terdeteksi dalam jarak yang ditentukan,
sistem dapat mematikan atau mengurangi intensitas penerangan untuk menghemat
energi.
Fungsi dari sistem alarm jarak menggunakan sensor ultrasonik dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan aplikasi spesifik. Dalam setiap aplikasi, sistem ini membantu
dalam mendeteksi jarak dan memberikan peringatan atau tindakan yang diperlukan,
baik untuk tujuan keamanan, penghindaran tabrakan, pengukuran, navigasi, atau
efisiensi energi.

2.3 Kompone-Komponen dari sistem alaram jarak menggunakan sensor ultrasonic

1. Arduino Uno R3
Arduino adalah sebuah platform open-source yang terdiri dari papan pengembangan
(development board) dan lingkungan pemrograman yang digunakan untuk membuat
berbagai proyek elektronika interaktif. Fungsinya adalah sebagai alat untuk
mengontrol dan mengendalikan perangkat elektronika melalui mikrokontroler.

Berikut adalah beberapa fungsi utama Arduino:

Pengendalian Perangkat Elektronika: Arduino dapat digunakan untuk


mengendalikan berbagai perangkat elektronika seperti LED, motor, speaker, sensor,
relay, dan banyak lagi. Dengan menggunakan pin input/output (I/O) pada papan
Arduino, pengguna dapat menghubungkan perangkat-perangkat tersebut dan
mengontrolnya sesuai dengan program yang dibuat.
Pengumpulan dan Pemrosesan Data: Arduino dapat digunakan untuk
mengumpulkan data dari berbagai sensor seperti sensor suhu, sensor cahaya, sensor
gerak, sensor jarak, dan sebagainya. Data yang dikumpulkan kemudian dapat
diproses dan diolah untuk mengambil keputusan atau mengontrol sistem lain.
Komunikasi dan Konektivitas: Arduino dilengkapi dengan berbagai
interface komunikasi seperti serial, SPI, I2C, dan USB. Hal ini memungkinkan
Arduino untuk berkomunikasi dengan perangkat lain seperti komputer, smartphone,
modul Wi-Fi, modul Bluetooth, dan sebagainya. Dengan kemampuan ini, Arduino
dapat terhubung ke jaringan atau digunakan dalam aplikasi Internet of Things (IoT).
Pembuatan Prototipe: Arduino sangat berguna dalam pembuatan prototipe
perangkat elektronika. Dengan menggunakan Arduino, pengguna dapat dengan
cepat menghubungkan komponen-komponen elektronika dan menguji konsep atau
ide baru sebelum mengembangkannya menjadi perangkat yang lebih kompleks.
Pendidikan dan Pembelajaran: Arduino sangat populer dalam dunia
pendidikan dan pembelajaran, terutama di bidang elektronika dan pemrograman.
Platform Arduino yang
sederhana dan mudah
digunakan membuatnya
cocok sebagai alat
pembelajaran
bagi pemula untuk
memahami
konsep dasar
elektronika
dan pemrograman
mikrokontroler
.

2. Bread Board Small


Breadboard small (kecil) adalah jenis breadboard yang lebih kecil dan
kompak dibandingkan dengan breadboard standar. Breadboard adalah alat yang
digunakan untuk membuat sirkuit elektronika prototipe tanpa perlu soldering atau
penghubungan permanen. Breadboard small memiliki ukuran yang lebih kecil dan
biasanya memiliki jumlah titik kontak yang lebih sedikit dibandingkan dengan
breadboard standar.

Fungsi breadboard small adalah sebagai berikut:

1. Membuat Prototipe: Breadboard small digunakan untuk membuat prototipe


sirkuit elektronika dengan cepat dan mudah. Dengan menggunakan breadboard,
komponen-komponen elektronika dapat dihubungkan secara sementara tanpa perlu
soldering, sehingga memudahkan pengujian dan eksperimen.
2. Koneksi Bebas: Breadboard small menyediakan jalur-jalur listrik yang terdiri dari
baris-baris titik kontak yang saling terhubung secara internal. Ini memungkinkan
pengguna untuk dengan mudah menghubungkan komponen-komponen elektronika
dengan menggunakan jumper wires tanpa perlu soldering. Koneksi dapat diatur
dengan fleksibilitas, dan komponen dapat diubah atau dipindahkan dengan mudah.
Breadboard small merupakan alat yang praktis dan fleksibel untuk membuat
prototipe sirkuit elektronika dengan cepat dan mudah. Meskipun ukurannya lebih
kecil, breadboard small tetap dapat digunakan dalam banyak proyek elektronika
yang memerlukan keterhubungan sementara dan eksperimen.

3. Buzzer

Buzzer adalah sebuah transduser


elektromekanik yang digunakan untuk
menghasilkan suara atau bunyi. Buzzer terdiri
dari sebuah membran yang dapat bergetar saat diberikan sinyal listrik, dan getaran
tersebut menghasilkan bunyi atau nada.

Fungsi utama buzzer adalah untuk memberikan sinyal audio atau peringatan dalam
berbagai aplikasi. Berikut adalah beberapa fungsi umum buzzer:

Indikator Audio: Buzzer sering digunakan sebagai indikator audio untuk


memberikan peringatan atau notifikasi dalam berbagai sistem atau perangkat.
Contohnya, buzzer dapat digunakan sebagai indikator suara dalam alat pengukur,
peralatan rumah tangga, perangkat medis, alarm kebakaran, atau alarm keamanan.
Sistem Alarm: Buzzer sering digunakan dalam sistem alarm sebagai
pemberitahuan suara ketika terdeteksi situasi darurat atau keadaan yang perlu
diwaspadai. Misalnya, buzzer dapat digunakan dalam alarm pintu, alarm kendaraan,
sistem keamanan rumah, atau sistem kebakaran.
Pemberitahuan dan Notifikasi: Buzzer digunakan untuk memberikan
pemberitahuan atau notifikasi dalam berbagai aplikasi. Misalnya, buzzer dapat
digunakan dalam perangkat pengukur, perangkat elektronik portabel, atau peralatan
industri sebagai tanda bahwa suatu tindakan telah selesai atau terjadi peristiwa
penting.

4. Ultrasonic Distance Sensor

Sensor ultrasonik adalah jenis


sensor yang menggunakan gelombang
ultrasonik untuk mendeteksi jarak atau
keberadaan objek di sekitarnya. Sensor ini bekerja dengan mengirimkan gelombang
ultrasonik ke objek dan kemudian menerima pantulan gelombang tersebut untuk
menghitung jarak atau mendeteksi keberadaan objek.
Fungsi utama sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran Jarak: Sensor ultrasonik dapat digunakan untuk mengukur jarak


antara sensor dan objek di sekitarnya. Sensor ini mengirimkan gelombang
ultrasonik ke objek dan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk gelombang
tersebut kembali ke sensor setelah memantul pada objek. Dengan menggunakan
kecepatan suara yang diketahui, sensor ultrasonik dapat menghitung jarak dengan
akurasi yang baik.

2. Deteksi Kehadiran: Sensor ultrasonik juga dapat digunakan untuk mendeteksi


keberadaan objek di depannya. Ketika gelombang ultrasonik yang dikirimkan oleh
sensor memantul pada objek, sensor akan menerima pantulan gelombang tersebut.
Berdasarkan keberadaan atau tidaknya pantulan gelombang, sensor dapat
mendeteksi kehadiran objek atau hambatan di depannya.

3. Penghindaran Rintangan: Sensor ultrasonik sering digunakan dalam aplikasi


penghindaran rintangan pada robotika dan kendaraan otonom. Dengan
menggunakan sensor ultrasonik yang dipasang di depan robot atau kendaraan,
perangkat dapat mendeteksi rintangan di sekitarnya dan menghindarinya dengan
mengubah arah atau mengambil tindakan yang sesuai.

4. Pengendalian Jarak: Sensor ultrasonik dapat digunakan dalam sistem


pengendalian jarak untuk memastikan jarak yang aman antara dua objek. Misalnya,
sensor ultrasonik dapat digunakan dalam parkir otomatis untuk mengukur jarak
antara kendaraan dan hambatan lainnya, sehingga kendaraan dapat berhenti dengan
aman tanpa bertabrakan.
5. Pengukuran Kecepatan: Dalam beberapa kasus, sensor ultrasonik juga dapat
digunakan untuk mengukur kecepatan objek yang bergerak. Dengan mengukur
perubahan waktu yang dibutuhkan untuk gelombang ultrasonik memantul pada
objek yang bergerak, sensor ultrasonik dapat memberikan informasi tentang
kecepatan objek tersebut.

Sensor ultrasonik adalah alat yang serbaguna dalam berbagai aplikasi, termasuk
robotika, otomasi, kendaraan otonom, pengukuran jarak, dan deteksi keberadaan
objek. Keakuratan dan kemampuan sensor ultrasonik dalam bekerja di berbagai
kondisi membuatnya menjadi pilihan yang umum digunakan dalam berbagai sistem
dan proyek elektronika.

5. Lampu Led

Lampu LED (Light Emitting Diode) adalah jenis lampu yang menggunakan
teknologi semikonduktor untuk menghasilkan cahaya. LED terdiri dari lapisan
bahan semikonduktor yang aktif ketika dialiri arus listrik, menghasilkan cahaya.
Cahaya yang dihasilkan oleh LED bersifat monokromatik, artinya memiliki satu
warna yang khas tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang digunakan.
Berikut adalah beberapa fungsi dari lampu LED:

1. Pencahayaan Umum: Lampu LED digunakan untuk pencahayaan umum di dalam


ruangan seperti di rumah, kantor, atau tempat umum. LED memiliki keunggulan
dalam efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu konvensional,
sehingga dapat menghemat energi dan mengurangi biaya listrik.

2. Pencahayaan Dekoratif: Lampu LED sering digunakan untuk pencahayaan


dekoratif. LED tersedia dalam berbagai warna yang dapat menciptakan efek
pencahayaan yang menarik dan menciptakan suasana yang diinginkan dalam
ruangan atau area tertentu. LED strip, lampu hias, atau lampu taman adalah contoh
penggunaan lampu LED untuk pencahayaan dekoratif.

3. Indikator Status: Lampu LED digunakan sebagai indikator status pada perangkat
elektronik atau sistem. LED yang menyala atau berkedip dapat menunjukkan status
operasional, seperti daya hidup atau mati, pengisian baterai, atau status koneksi.
Contohnya adalah LED pada tombol power komputer yang menunjukkan apakah
perangkat dalam keadaan hidup atau standby.

4. Lampu Kendaraan: Lampu LED digunakan dalam kendaraan sebagai lampu


depan, lampu rem, lampu sein, atau lampu belakang. LED memberikan kecerahan
yang baik, konsumsi daya yang rendah, dan umur panjang, sehingga meningkatkan
keamanan dan efisiensi energi pada kendaraan.

5. Layar Elektronik: Lampu LED digunakan dalam layar elektronik, seperti layar
LED pada televisi, papan iklan digital, atau layar ponsel. LED memberikan kualitas
gambar yang tajam, kontras tinggi, dan konsumsi daya yang lebih rendah
dibandingkan dengan teknologi layar lainnya.

6. Backlighting: Lampu LED digunakan sebagai backlighting pada layar LCD


(Liquid Crystal Display) untuk memberikan pencahayaan latar belakang pada
tampilan. LED backlight memberikan kecerahan yang merata, konsumsi daya yang
rendah, dan pengaturan tingkat kecerahan yang fleksibel.

6. Kabel Jumper

Kabel jumper adalah kabel pendek yang digunakan untuk menghubungkan


dua titik atau komponen dalam suatu rangkaian elektronik. Kabel jumper umumnya
terdiri dari dua ujung yang dilengkapi dengan konektor, seperti pin header, alligator
clip, atau konektor jumper dupont.

Fungsi utama dari kabel jumper adalah sebagai berikut:

1. Penghubung Sirkuit: Kabel jumper digunakan untuk menghubungkan dua titik


atau komponen dalam suatu rangkaian elektronik. Dengan menggunakan kabel
jumper, sinyal atau arus listrik dapat mengalir dari satu titik ke titik lainnya,
memungkinkan komunikasi atau transfer data antara komponen-komponen tersebut.

2. Prototyping: Kabel jumper sangat berguna dalam proses prototyping atau


percobaan rangkaian elektronik. Dengan menggunakan kabel jumper, komponen-
komponen elektronik sementara dapat dihubungkan dengan cepat dan mudah,
sehingga memungkinkan pengujian dan eksperimen yang lebih fleksibel.

3. Pemrograman Mikrokontroler: Kabel jumper juga digunakan dalam


pemrograman mikrokontroler atau pengembangan perangkat keras. Kabel jumper
digunakan untuk menghubungkan mikrokontroler dengan komponen lain seperti
sensor, aktuator, atau modul eksternal. Hal ini memungkinkan transfer data atau
kontrol antara mikrokontroler dan komponen lainnya.

7. Kabel USB

Kabel USB (Universal Serial Bus) adalah kabel yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat elektronik, seperti komputer, laptop, smartphone, tablet,
printer, dan banyak perangkat lainnya, dengan perangkat lain atau dengan sumber
daya listrik eksternal. USB adalah standar yang umum digunakan karena kecepatan
transfer data yang cepat, kemudahan penggunaan, dan kompatibilitas yang luas.

Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari kabel USB:

1. Transfer Data: Kabel USB digunakan untuk mentransfer data antara perangkat
elektronik. Misalnya, kabel USB digunakan untuk menghubungkan smartphone ke
komputer dan mentransfer file seperti foto, video, musik, atau dokumen antara
kedua perangkat. Kabel USB juga digunakan untuk mentransfer data antara
perangkat seperti hard drive eksternal, flash drive, atau kamera digital dengan
komputer.

2. Pengisian Daya: Kabel USB digunakan untuk mengisi daya perangkat elektronik.
Ketika terhubung ke sumber daya listrik yang sesuai, seperti charger, port USB di
komputer, atau power bank, kabel USB dapat mengirimkan arus listrik untuk
mengisi daya perangkat seperti smartphone, tablet, atau perangkat wearable seperti
smartwatch atau earphone nirkabel.

3. Sinkronisasi: Kabel USB digunakan untuk sinkronisasi data antara perangkat dan
aplikasi. Misalnya, saat Anda menghubungkan smartphone ke komputer melalui
kabel USB, Anda dapat mengakses dan mengelola data seperti kontak, kalender,
atau file musik melalui aplikasi yang sesuai.

4. Peripheral Eksternal: Kabel USB digunakan untuk menghubungkan perangkat


peripheral eksternal ke komputer atau perangkat lainnya. Misalnya, kabel USB
digunakan untuk menghubungkan printer ke komputer agar dapat mencetak
dokumen, menghubungkan keyboard atau mouse eksternal ke laptop, atau
menghubungkan joystick atau gamepad ke konsol permainan.
5. Flashing Firmware: Kabel USB digunakan dalam proses flashing firmware atau
pembaruan sistem operasi perangkat elektronik. Misalnya, ketika Anda ingin
memperbarui firmware pada smartphone atau pemutar media digital, Anda dapat
menggunakan kabel USB untuk menghubungkan perangkat ke komputer dan
melakukan proses pembaruan.

Kabel USB memiliki banyak fungsi dalam menghubungkan, mentransfer data,


mengisi daya, dan mengelola perangkat elektronik. Kecepatan transfer data yang
tinggi dan kemudahan penggunaan membuat kabel USB menjadi standar yang
umum digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik.

2.4 Cara Merakit Sistem Alaram Jarak Menggunakan Sensor Ultrasonic

1. Komponen yang dibutuhkan:


- Arduino Uno (atau mikrokontroler lainnya)
- Sensor ultrasonik (misalnya HC-SR04)
- Buzzer
- Resistor 220 ohm
- Breadboard atau PCB untuk merakit rangkaian
- Jumper wires
-Lampu led

2. Langkah-langkah merakit rangkaian:


- Hubungkan pin VCC pada sensor ultrasonik ke pin 5V pada Arduino.
- Hubungkan pin GND pada sensor ultrasonik ke pin GND pada Arduino.
- Hubungkan pin Trig pada sensor ultrasonik ke pin digital 2 pada Arduino.
- Hubungkan pin Echo pada sensor ultrasonik ke pin digital 3 pada Arduino.
- Hubungkan satu kaki buzzer ke pin digital 4 pada Arduino.
- Hubungkan kaki lain buzzer ke resistor 220 ohm.
- Hubungkan ujung resistor 220 ohm yang lain ke pin GND pada Arduino.

3. Kode Program:
Berikut adalah contoh kode program dalam bahasa Arduino untuk membuat
sistem alarm jarak menggunakan sensor ultrasonik:

```cpp
const int trigPin = 2;
const int echoPin = 3;
const int buzzerPin = 4;
long duration;
int distance;

void setup() {
pinMode(trigPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
pinMode(buzzerPin, OUTPUT);
Serial.begin(9600);
}

void loop() {
digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2);

digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);

duration = pulseIn(echoPin, HIGH);

distance = duration * 0.034 / 2;

Serial.print("Distance: ");
Serial.print(distance);
Serial.println(" cm");

if (distance < 20) {


digitalWrite(buzzerPin, HIGH);
delay(500);
digitalWrite(buzzerPin, LOW);
delay(500);
}
}
```

4. Penjelasan kode program:


- Kode program di atas menginisialisasi pin-pin yang digunakan untuk sensor
ultrasonik dan buzzer.
- Pada loop(), sensor ultrasonik akan mengukur jarak dan menyimpan hasilnya
dalam variabel distance.
- Jika jarak yang terdeteksi kurang dari 20 cm, buzzer akan berbunyi selama 0,5
detik dan mati selama 0,5 detik.

Dengan merakit rangkaian dan mengunggah kode program di atas ke Arduino, Anda
dapat membuat sistem alarm jarak sederhana menggunakan sensor ultrasonik.
Ketika ada objek yang mendekati sensor dalam jarak yang ditentukan (20 cm dalam
contoh di atas), buzzer akan berbunyi sebagai peringatan. Anda dapat menyesuaikan
jarak yang diinginkan dan perilaku alarm sesuai dengan kebutuhan Anda.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kabel jumper adalah kabel pendek yang digunakan untuk menghubungkan dua titik atau
komponen dalam suatu rangkaian elektronik. Fungsinya meliputi penghubung sirkuit,
prototyping, pemrograman mikrokontroler, pemecahan masalah, dan
konfigurasi/penyesuaian.

Kabel USB adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan perangkat elektronik
dengan perangkat lain atau sumber daya listrik. Fungsinya meliputi transfer data, pengisian
daya, sinkronisasi, peripheral eksternal, dan flashing firmware.

Kedua jenis kabel ini memiliki peran penting dalam dunia elektronik. Kabel jumper
memungkinkan penghubungan dan pemisahan komponen dalam rangkaian elektronik,
sementara kabel USB memfasilitasi transfer data, pengisian daya, dan koneksi perangkat-
perangkat elektronik dengan perangkat lainnya. Keduanya memainkan peran yang krusial
dalam prototyping, pemrograman, perbaikan, dan penggunaan perangkat elektronik dengan
efisiensi dan kemudahan.
DAFTAR PUSTAKA

[14] I. U. Putra, S. Saefulloh, M. Bakri, and D. Darwis, “Pengukur Tinggi Badan Digital Ultrasonik
berbasis Arduino dengan LCD dan Output Suara,” J. Tek. dan Sist. Komput., vol. 2, no. 2, pp. 1–14,
Jan. 2021, doi: 10.33365/JTIKOM.V2I2.69.

[15] M. Galvani, “History and future of driver assistance,” IEEE Instrum. Meas. Mag., vol. 22, no. 1,
Feb. 2019, doi: 10.1109/MIM.2019.8633345.

[16] R. A. Mali, G. Tjahjono, F. F. G. Ray, and I. Fahmi, “Rancang Bangun Alat Pengukur Jarak Aman
Mobil pada Area Tempat Parkir Umum mneggunakan Sensor Ultrasonic HC-SR04 dan Arduino
Uno,” J. SPEKTRO, vol. 4, no. 1, pp. 1 7, May 2021.

[17] P. P. D. J. C. Henriques, I. G. A. P. R. Agung, and L. Jasa, “Rancang Bangun Sensor Jarak sebagai
Alat Bantu Memarkir Mobil berbasis Mikrokontroler Arduino Uno,” Maj. Ilm. Teknol. Elektro, vol.
17, no. 1, pp. 72–79, May 2018, doi: 10.24843/MITE.2018.V17I01.P10.

[18] O. B. Kharisma and R. Riandi, “Pengembangan Sistem Deteksi Objek berbasis Teknologi
Internet of Things terintegrasi Telegram Bot menggunakan Ultrasonik HCS04R,” in Seminar
Nasional Tekonologi Informasi Komunikasi dan Industri, 2018, pp. 351–356. [19] I. Sommerville,
Software Engineering, 10th ed. Pearson, 2016.

https://www.elektronikahendry.com/2021/01/arduino-part-20-alarm-jarak-
sensor.html#:~:text=Alarm%20jarak%20ini%20menggunakan%20sensor%20ultrasonic.%20Sensor
%20inilah,ada%20objek%20benda%20jaraknya%20semakin%20dekat%20dengan

Sistem Alarm Jarak dengan Ultrasonik dan Arduino (indobot.co.id)

Anda mungkin juga menyukai