Ultrasonik
Andi Hermawan 23.49 Makalah
BAB I
PENDAHULUAN
Prinsip kerja dari rangkaian pemancar gelombang ultrasonik tersebut adlah sebagai berikut
:
1. Sinyal 40 kHz dibangkitkan melalui mikrokontroler.
2. Sinyal tersebut dilewatkan pada sebuah resistor sebesar 3kOhm untuk pengaman ketika
sinyal tersebut membias maju rangkaian dioda dan transistor.
3. Kemudian sinyal tersebut dimasukkan ke rangkaian penguat arus yang merupakan
kombinasi dari 2 buah dioda dan 2 buah transistor.
4. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (+5V) maka arus akan melewati dioda D1
(D1 on), kemudian arus tersebut akan membias transistor T1, sehingga arus yang akan
mengalir pada kolektotr T1 akan besar sesuai dari penguatan dari transistor.
5. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (0V) maka arus akan melewati dioda D2 (D2
on), kemudian arus tersebut akan membias transistor T2, sehingga arus yang akan mengalir
pada kolektotr T2 akan besar sesuai dari penguatan dari transistor.
6. Resistor R4 dan R6 berfungsi untuk membagi tengangan menjadi 2,5 V. Sehingga
pemancar ultrasonik akan menerima tegangan bolak – balik dengan Vpeak-peak adalah 5V
(+2,5 V s.d -2,5 V).
2. Penerima Ultrasonik (Receiver)
Penerima Ultrasonik ini akan menerima sinyal ultrasonik yang dipancarkan oleh
pemancar ultrasonik dengan karakteristik frekuensi yang sesuai. Sinyal yang diterima
tersebut akan melalui proses filterisasi frekuensi dengan menggunakan rangkaian band
pass filter (penyaring pelewat pita), dengan nilai frekuensi yang dilewatkan telah
ditentukan. Kemudian sinyal keluarannya akan dikuatkan dan dilewatkan ke rangkaian
komparator (pembanding) dengan tegangan referensi ditentukan berdasarkan tegangan
keluaran penguat pada saat jarak antara sensor kendaraan mini dengan sekat/dinding
pembatas mencapai jarak minimum untuk berbelok arah. Dapat dianggap keluaran
komparator pada kondisi ini adalah high (logika ‘1’) sedangkan jarak yang lebih jauh
adalahlow (logika’0’). Logika-logika biner ini kemudian diteruskan ke rangkaian
pengendali (mikrokontroler).
Gelombang ini melalui udara dengan kecepatan 344 m/s kemudian mengenai obyek
dan memantul kembali ke sensor. Ping mengeluarkan pulsa output high pada pin SIG
setelah memancarkan gelombang ultrasonik dan setelah gelombang pantulan terdeteksi
Ping akan membuat output low pada pin SIG. Lebar pulsa High (tIN) akan sesuai dengan
lama waktu tempuh gelombang ultrasonik untuk 2x jarak ukur dengan obyek. Maka jarak
yang diukur ialah [(tIN s x 344 m/s) : 2] meter.
Sistem minimal mikrokontroller ATMega 8535 dan software basic stamp Editor
diperlukan untuk memprogram mikrokontroller dan mencoba sensor ini. Keluaran dari pin
SIG ini yang dihubungkan ke salah satu port di kit mikrokontroller. Berikut contoh aplikasi
sensor PING pada mikrokontroler BS2, dimana pin SIG terhubung ke pa pin7, dan
memberikan catu daya 5V dan ground. fungsi SIGOUT untukmentrigger ping, sedangkan
fungsi SIGIN digunakan untuk mengukur pulsa yang sesuai dengan jarak dari objek target.
Sensor ultrasonic ping akan bekerja jika mendapat suplay tegangan sebesar 5 V DC.
dimana tegangan 5 V DC dihubungkan dengan konektor Vcc dan ground pada sensor.
Untuk konektor SIG dapat dihubungkan dengan mikrokontroler. Konektor SIG adalah
sebagai control sensor ini dalam pendeteksian objek sekaligus pembacaan jarak o bjek
dengan sensor ini. progamer dapat mensetting sensor ini dengan jarak yang telah
ditentukan sesuai dengan ring deteksi dari sensor ultrasonic ping ini sesuai dengan
kebutuhan penggunaan dari sensor tersebut. Ketika sensor disetting jaraknya maka dengan
jarak yang telah ditentukanlah sensor akan bekerja dalam pendeteksian objek. Kisaran
jarak yang dapat di baca sensor ultrasonic ping ini adalah 3 cm sampai 3 m.
B. Sensor Jarak Ultrasonik Devantech SRF04
Sensor jarak merupakan sensor yang wajib ada pada robot terkini. Devantech SRF04
adalah salah satu sensor jarak yang paling banyak digunakan pada kontes robot di
indonesia selain ping Devantech. SRF04 ultrasonik range finder memberikan informasi
jarak dari kisaran 3 cm – 3 m. Harga sensor ini tidak lebih dari Rp 360.000,00. Anda juga
dapat membeli SRF05 yang harganya lebih murah dibandingkan SRF04 dengan kualitas
yang tidak jauh berbeda.
Kit ini sangat mudah untuk dirangkai dan membutuhkan sumber daya yang kecil sekali,
yang sangat ideal untuk aplikasi mobil robot pencari jarak ini bekerja dengan cara
memancarkan pulsa suara dengan kecepatan suara ( 0,9 ft/milidetik )
1.3. Prinsip kerja Sensor Ultrasonik
Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang
disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan
menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah
osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan
gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang menyentuh
permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang tersebut.
Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitun g
selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima.
1. Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik. Sinyal tersebut berfrekuensi
diatas 20kHz, biasanya yang digunakan untuk mengukur jarak benda adalah 40kHz.
Sinyal tersebut di bangkitkan oleh rangkaian pemancar ultrasonik.
2. Sinyal yang dipancarkan tersebut kemudian akan merambat sebagai sinyal /
gelombang bunyi dengan kecepatan bunyi yang berkisar 340 m/s. Sinyal tersebut
kemudian akan dipantulkan dan akan diterima kembali oleh bagian penerima
Ultrasonik.
3. Setelah sinyal tersebut sampai di penerima ultrasonik, kemudian sinyal tersebut
akan diproses untuk menghitung jaraknya. Jarak dihitung berdasarkan rumus :
S = 340.t/2
dimana S adalah jarak antara sensor ultrasonik dengan bidang pantul, dan t adalah selisih
waktu antara pemancaran gelombang ultrasonik sampai diterima kembali oleh bagian
penerima ultrasonik.
Untuk lebih jelas tentang sensor ultra sonik dapat dilihat pada gambar berikut :
Besar amplitudo sinyal elekrik yang dihasilkan unit sensor penerima tergantung dari
jauh dekatnya objek yang dideteksi serta kualitas dari sensor pemancar dan sensor
penerima. Proses sensing yang dilakukan pada sensor ini menggunakan metode pantulan
untuk menghitung jarak antara sensor dengan obyek sasaran. Jarak antara sensor tersebut
dihitung dengan cara mengalikan setengah waktu yang digunakan oleh sinyal ultrasonik
dalam perjalanannya dari rangkaian Tx sampai diterima oleh rangkaian Rx, dengan
kecepatan rambat dari sinyal ultrasonik tersebut pada media rambat yang digunakannya,
yaitu udara.
BAB III
PENUTUP
2.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas adalah :
1. Sebuah Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan
gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek tertentu di
depannya, frekuensi kerjanya pada daerah diatas gelombang suara dari 40 KHz hingga 400
KHz.
2. Sensor ultrasonic bekerja dengan cara memantulkan sinyal berfrekuensi diatas 20 khz
yang kemudian akan merambat sebagai sinyal / gelombang bunyi dengan kecepatan
berkisar 340 m/s. kemudian akan dipantulkan dan akan diterima kembali oleh bagian
penerima ultrasonic. Dan akan diproses untuk menentukan jarak dengan rumus S = 340.t/2
3. Sensor Defantech SRF-04 bekerja dengan cara memancarkan sinyal ultrasonik sesaat dan
menghasilkan pulsa output yang sesuai dengan waktu pantul sinyal ultrasonik
sesaat kembali menuju sensor.
2.2. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah agar dalam semua pembaca dapat menjadikan
makalah ini sebagai acuan untuk penambahan wawasan ilmu di bidangnya. Untuk itu, kami
sangat mengharapkan adanya pengembangan atas pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Supiyanto. 2006 . Fisika untuk SMA / MA kelas XII . Jakarta : PT Phibeta Aneka Gama
Purwanto, Budi. 2009. Fisika SMA Jilid 3Teori dan Implementasinya . Solo : PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
http://atmelmikrokontroler.wordpress.com/2009/06/24/prinsip-kerja-rangkaian-sensor-
ultrasonik/ (diakses pada 25 Oktober 2016)
http://muslimahelektro.blogspot.com/2010/03/sensor-jarak-menggunakan-sensor-
ultra.html (diakses pada 25 Oktober 2016)