Anda di halaman 1dari 10

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)

PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan, karena
efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan energi listrik
yang ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi energi yang merubah energi kimia dalam
bahan bakar menjadi energi listrik.
Pengertian PLTU
Suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia listrik dengan
menggunakan uap air sebagai fluida kerjanya, yaitu dengan memanfaatkan energi kinetik
uap untuk menggerakkan poros sudu - sudu turbin. Sudu -sudu turbin mengerakkan poros
turbin, untuk selanjutnya poros turbin mengerakkan generator. Dari generator inilah
kemudian dibangkitkan energi listrik.
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan, karena
efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan energi listrik
yang ekonomis.
 Konversi Energi
     Untuk menggerakkan suatu mesin dibutuhkan energi. Kata energi hampir setiap hari
terdengar diantara kita, tetapi kadangkala tidak mengerti apa arti kata tersebut. Energi
adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Seseorang dikatakan berenergi jika ia mampu
melakukan gerak fisik tertentu. Darimana ia memperoleh energinya ? Tentu saja energi
diperoleh dari makanan yang ia makan atau suatu aksi kimia. Energi yang diperoleh dari
makanan yang kita makan sesungguhnya berasal dari matahari.
     Pada kenyataanya semua energi yang kita gunakan dimuka bumi ini berasal dari
matahari. Batubara yang kita bakar, bensin yang kita gunakan untuk kendaraan, angin yang
berhembus melintasi negara, hujan yang turun membasahi bumi semua melepaskan
energi.
     Energi dapat disimpan dalam berbagai bentuk, tetapi untuk dapat dimanfaatkan oleh kita
energi harus diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Ketika membuat segelas teh, maka
kita merebus air dengan cara menyalakan kompor. Proses yang terjadi adalah merubah
energi kimia bahan bakar menjadi energi panas untuk memanaskan (diberikan) pada air
hingga mendidih. Apabila kemudian air panas dibiarkan mendingin, maka energi panas ini
diserahkan ke udara sekitarnya.
     Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk menjadi bentuk lain.
     Pusat pembangkit listrik adalah salah satu contoh bagaimana proses konversi energi itu
terjadi. Pada dasarnya semua pembangkit mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk
lainnya.
     Batubara atau minyak yang dibakar terjadi dari tumbuhan, tanaman atau organisme
yang membusuk. Tanaman pada dasarnya tumbuh pada bumi dan menyimpan energi yang
diperoleh dari matahari. Dengan berlalunya waktu dimana tanaman ini tertimbun tetapi
tetap menyimpan energinya .
     Ketika batubara dibakar energi panas dilepas dan diberikan ke air didalam boiler. Air
berubah menjadi uap superheat yang bertekanan dan uap ini dialirkan ke turbin.
     Energi panas didalam uap dilepas ketika uap mengalir melalui turbin. Energi panas
diubah menjadi energi mekanik ketika uap mengalir mendorong turbin sehingga poros
berputar
     Energi mekanik yang diberikan oleh uap uap ke turbin akan menyebabkan rotor
generator berputar. Rotor generator adalah magnet yang besar berputar didalam kumparan
sehingga menghasilkan energi listrik.
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap
bertekanan dan temperatur tinggi.
Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

Konversi Energi di PLTU


Energi mekanik yang diberikan oleh uap uap ke turbin akan menyebabkan rotor generator
berputar. Rotor generator adalah magnet yang besar berputar didalam kumparan sehingga
menghasilkan energi listrik. 
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :

· Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk
uapbertekanan dan temperatur tinggi. 

· Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.

· Energi mekanik diubah menjadi energi listrik. 

Cara Kerja PLTU


     Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor
berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur
udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di
dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara
bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan
tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan
temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang
berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan
oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar
beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan
dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

· Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan

· Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakardengan udara


kemudian di bakar.

· Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel
(nozzle).

· Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran


pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugiankerugian yang
dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada
menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada
ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:

· Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure losses)
di ruang bakar.

· Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya
gesekan antara bantalan turbin dengan angin.

· Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan
perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.

· Adanya mechanical loss, dsb.

SISTEM BAHAN BAKAR 

Fungsi bahan bakar pada PLTU adalah untuk memanasi air di boiler hingga menjadi uap.
Jenis bahan bakar yang digunakan ada tiga macam yaitu :

· Batu bara

· Gambut

· Minyak bumi

· MFO

Sistem pembakaran

Sistem pembakaran pada PLTU keramasan dilakukan di dalam boiler yang letaknya
terpisah dari turbin atau dapat disebut mesin pembakar luar.

DalamPLTUterjadiperubahandarienergikimiadaribahanbakarmenjadienergipanasuntuk
memanaskan air yang kemudian berubah menjadi energi mekanik yang menggerakkan
turbin lalu berubah lagi menjadi energi listrik dalam generator.

Berikut ini adalah macam-macam bahan bakar PLTU:

a. Batu bara.
Pada PLTU batu bara, batu bara sendiri adalah sebagai bakar utama. Instalasi pembangkit
tenaga listrik menggunakan mesin turbin dengan menghasilkan energy listrik dengan bahan
bakar batu bara.Persediaan batu bara tersebut ditampung dilapangan terbuka dan untuk
kebutuhan pembakaran diboiler batu bara tersebut ditampung pada bunker ditiap boiler.
PLTU batu bara sendiri adalah sumber utama listrik dunia saat ini. Sekitar 60% listrik dunia
bergantung pada batu bara kerana biaya PLTU batu bara sangat terjangkau selain itu
bahan bakar batu bara sendiri mudah didapatkan dan persediaannya berlimpah. 
a) Prinsip kerja PLTU berbahan bakara batu bara.
Prinsip kerja PLTU berbahan bakar batu bara adalah dengan menggunakan boiler sebagai
alat untuk proses pembakaran dan bentuk utama pembangkit listrik tersebut adalah
generator yang dihubungkan keturbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas.
Mula-mula batu bara dari luar dialirkan kepenampung batu bara dengan
conveyon,kemudian dihancurkan dengan menggunakan pulverized fuel coal. Lalu batu bara
tersebut menjadi tepung halus ,tepung halus batu bara tersebut kemudian dicamapur
dengan udara panas oleh forced draught. Dengan tekanan tinggi campuran tersebut akan
disemprotkan ke boiler yang akan dialirkan kepipa boiler dan menjadi uap setelah itu uap
tersebut dialirkan kesuper heaters yang akan menggerakan turbin.
Selain itu ada beberpa metode juga dalam prinsip kerja PLTU batu bara ada metode
pembakaran tetap,serbuk,dan mengambang.

b) Proses kerja bahan bakar batu bara.


Ada beberapa metode dalam pemerosesan bahan bakar batu bara yaitu dengan metode
pembakaran lapisan tetap,Metode pembakaran batu bara serbuk,dan metode pembakaran
lapisan mengambang. Dan memiliki prinsip-prinsip kerja tersendiri dalam metode tersebut.

· Metode lapisan pembakaran tetap.


Metode lapisan pembakaran tetap tersebut menggunakan stoker boiler untuk proses
pembakarannya. Dalam metode ini batu bara yang digunakkan mengandung kadar abu
yang tidak terlalu rendah maka batu bara perlu dilakukan pengurangan jumlah fine coal
yang ikut tercampur dlam batu bara tersebut.

· Metode pembakaran batu bara serbuk.


Pada metode ini batu bara diremuk terlebih dahulu dengan menggunakan coal pulverizer
,kemudian bersama-sama dengan udara pembakaran disemprotkan ke boiler untuk
dibakar.Metode pembakaran ini sangat sensitive batubara yang digunakan harus memikiki
sifat ketergrusan dengan HGI(Hardgrove Grindabillity Index). Metode pembakaran ini
menghasilkan abu yang terdiri dari clinker ash dan sisanya adalah fly ash.

· Metode pembakaran lapisan mengambang.


Metode pembakaran tersebut menggunakan crusher untuk meremuk batu bara terlebih
dahulu. Metode pembakaran ini tidak seperti metode pembakaran yang lainnya dengan
meletakkan batu bara diatas kisi api tetapi didalam metode ini campuran batu bara
disemprotkan dan menggunakan udara pada saat pembakaran,butiran-butiran tersebut
dijaga agar dalam posisi mengambang dengan cara melewatkan angin dengan
berkecepatan tertentu dari bagian bawah boiler sehingga butiran-butiran batu bara tersebut
mengambang.

· Peralatan yang digunakan.


Dalam pemerosesan bahan bakar batu bara tersebut ada beberapa macam peralatan yang
digunakan. Tetapi peralatan yang sangat penting pada pemerosessan tersebut ada adalah
Coal supply.

· Kesimpulan,
Batu bara merupakan sumber daya alam yang terbesar,selain itu persediaan batu bara
tersebut sangatlah berlimpah juga batu bara adalah bahan bakar yang sangat banyak
digunakan dalam pemerosesan PLTU.

b. Gambut.
Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa tumbuhanyang setengah
membusuk,oleh karena itu bahan organiknya tinggi. Oleh karena itu gambut sering
digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Gambut berpotensi besar untuk dijadikan sumber energi. Dapat dikatakan gambut
merupakan batubara dengan kualitas yang paling rendah.

a) Prinsip kerja bahan bakar gambut.


Proses yang dilakukan adalah dengan cara oksidasi yang manghasilkan energi yaitu panas.
Panas inilah yang kemudian digunakan untuk memanaskan air sehingga dapat dihasilkan
uap untuk memutar turbin dan generator.

b) Proses pada PLTU berbahan bakar gambut.


Terdapat beberapa bagian dalam proses tersebut yaitu :

§ Pengeringan gambut.

§ Penggalian gambut.

§ Konversi termal.

Proses ini sangat mempengaruhi pembakaran pada gambut itu sendiri karena gambut
memiliki kandungan air dan bobot kekeringan yang tepat agar gambut tersebut dapat
menghasilkan pembakaran yang sempurna.

c) Peralatan yang digunakan PLTU berbahan bakar gambut.


Dari segi peralatan yang digunakan pada PLTU berbahan bakar gambut tersebut tidak jauh
beda dengan PLTU yang berbahan bakar batu bara dan biomas yaitu :Boiler,Water
piping,super heater,re-heater,economizer,pump,fan,water dan waste treatment, dll.

d) Kesimpulan
Gambut merupakan salah satu energi alternatif yang cukup berpotensial untuk diaplikasikan
dengan berbagai perlengkapan yang sesuai,energi gambut merupakan energi yang cukup
ramah lingkungan . Untuk daerah seperti indonesia ini sangat berpotensi sekali untuk
menerapkan PLTU berbahan bakar gambut tersebut sleain iklimnya ketersedian bahan
bakar gambut tersebut sangat berlimpah dan energi ini sangat ramah lingkungan.

c. Minyak bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik
dari jasad mikroorganisme dalam jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-
sisa hewan dan tumbuhan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, zat-zat, dan lumpur
selama jutaan tahun lamanya serta mendapat tekanan panas bumi secara alami.
Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa
kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon dalam proses
penguraian tersebut berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi
membutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi merupakan sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui kembali, sehingga dibutuhkan kebikjasaana dalam
eksplorasi pemakaianya. 

Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran.


Semakin dalam batuan yang terkubur di dalam perut
bumi,minyak yang dihasilkan akan semakin banyak juga.
Dewasa ini sangat berperan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari bagi
kita.Disebabkan karena mafaat dan kegunaanya yang banyak.Minyak bumi adalah cairan
kental,berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang sangat mudah terbakar, yang berada di
lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.Dari pengertian diatas bisa kita bayangkan
bagaimana pentingnya minyak bumi dalm hidup kita di era modern ini dan minyak bumi
salah satu bahan bakar utama dari sekian banyak bahan bakar yang digunakan dalam
PLTU.

d. MFO 
Marine Fuel Oil adalah hasil produk penyulingan minyak bumi, yang digunakan untuk
pembakaran langsung di dapur-dapur industri dan pemakaian lainnya seperti untuk Marine
Fuel Oil. MFO merupakan bahan bakar minyak termasuk jenis residue yang lebih kental
pada suhu kamar serta berwarna hitam pekat.
Minyak bumi atau minyak mentah (crude oil) merupakan bahan galian dari perut bumi yang
yang masih memerlukan proses lebih lanjut karena minyak bumi tersebut belum dapat
digunakan secara langsung. Untuk itu dilakukan pengolahan agar didapat produk-produk
yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan untuk masing-masing produk salah
satunya sebagai bahan bakar PLTU. Minyak heavy fuel oil yaitu Marine Fuel Oil (MFO)
memiliki karakteristik viskositas, kandungan sulfur dan kandungan logam, sedimen,
kandungan abu dan CCR cukup tinggi. 

G. Komponen-komponen PLTU
a. Boiler
     Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang berguna dan
murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses.
Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang
kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses.
Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali,
menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga
sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.

a) Cara Kerja Boiler


     Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur,
dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan
ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur rendah (low
pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu
pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk
memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers),
atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik
kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun,
ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-
temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin
dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri
dengan bantuan heat recovery boiler.
   Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem
air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.
Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan,
penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi
kerusakan dari sistem steam. Sistem steammengumpulkan dan mengontrol produksi steam
dalam boiler. Steamdialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan
sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau
tekanan. 
Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk menyediakan bahan
bakaruntuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem
bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.

b) Komponen-komponen Boiler

§ Furnace Wall
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian dari furnace
diantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and discharge
door.

§ Steam Drum
Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume yang besar dan untuk memisahkan uap dari
air setelah proses pemanasan yang terjadi dalam Boiler. Secara umum, ada empat jenis
pipa sambungan dasar yang berhubungan dengan Steam Drum, yaitu :

o Yang pertama adalah Feed Water Pipe, berfungsi mengalirkan air dari Economizer ke
Distribution Pipe yang panjangnya sama persis dengan Steam Drum. Distribution Pipe
bertugas mengalirkan air dari Economizer secara merata keseluruh bagian Steam Drum.

o Pipa sambungan yang kedua adalah pipa turun yang biasanya kita sebut Downcomers.
Downcomers biasanya ditempatkan disepanjang bagian dasar Steam Drum dengan jarak
yang sama antara satu dengan yang lainnya. Pipa-pipa ini mengalirkan air dari Steam Drum
menuju Boiler Circulating Pump. Boiler Water Circulating Pump atau disingkat dengan
BWCP digunakan untuk memompa air dari Downcomers dan mensirkulasikannya menuju
Waterwall yang kemudian air tersebut dipanaskan oleh pembakaran di Boiler dan
selanjutnya dikirim kembali ke Steam Drum.

o Sambungan ketiga terletak di kedua sisi Steam Drum, yaitu Waterwall Pipe. Waterwall
merupakan pipa-pipa kecil yang berderet vertikal dalam Boiler, setiap pipa dilas satu sama
lain agar membentuk selubung yang kontinyu dalam Boiler, konstruksi seperti ini biasanya
disebut sebagai konstruksi membran. Waterwall bertugas menerima dan mengalirkan air
yang berasal dari Boiler Circulating Pump untuk kemudian dipanaskan dalam Boiler dan
dialirkan ke Steam Drum.
o Sambungan yang terakhir adalah Steam Outlet Pipe. Pipa ini diletakkan dibagian atas
Steam Drum untuk memungkinkan Saturated Steam keluar dari Steam Drum dan menuju
Superheater. 

Dalam Steam Drum, Saturated Steam akan dipisahkan dan diteruskan untuk pemanasan
lebih lanjut di Superheater, sedangkan airnya tetap berada dalam Steam Drum untuk
kemudian dialirkan ke Downcomers, dari sini keseluruhan proses akan dimulai lagi. 
Selain pipa-pipa tersebut, juga terdapat Blowdown Pipe, letaknya didekat bagian bawah
Steam Drum, tepat dibawah lapisan permukaan air. Setiap kali air berubah menjadi Steam,
kotoran-kotoran air tetap tertinggal di air dalam Steam Drum. Jika konsentrasi kotoran-
kotoran ini menjadi tinggi, kemurnian Steam yang keluar dari Steam Drum akan
terpengaruh dan bahkan kotoran tersebut terbawa ke Superheater maupun ke Turbine.
Pipa Blowdown menghilangkan sebagian kecil air Boiler dari permukaan Steam Drum, pipa
ini akan mengalirkan kotoran-kotoran tersebut sehingga dapat mengurangi konsentrasi
kotoran dalam air Boiler, dan pada akhirnya dapat menjaga Superheater maupun Turbine
tetap bersih.

§ Super Heater (SH)


Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui main steam
pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri.

§ Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari
air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air umpan baru.
Sealain Komponen tersebut masih ada komponen pendukung lainya yang tidak kalah
pentingnya dalam proses produksi seperti, Reheater, Boiler Water Circulating Pump
(BWTP), Down Comer, Pulveraizer dan lain-lain

b. Turbin
Turbin ini merupakan alat konversi energi, yaitu mengubah energi uap (steam) yang
dihasilkan Boiler menjadi energi gerak.

a) Komponen-komponen Turbin

§ Sudu
Konversi energi terjadi melalui/pada sudu turbin. Turbin mempunyai susunan sudu bergerak
berselang-seling dengan sudu tetap. Sudu bergerak dan sudu tetap tersebut berkerja
besama untuk mengubah energi panas dalam uap menjadi energi mekanis berotasi.

§ Nozel
Nozel berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar) potensial menjadi energi kinetik dari
uap.

§ Disck (roda turbin)


Disck berfungsi untuk meneruskan tenaga putar turbin kepada pesawat yang digerakkan.
Tenaga yang dihasilkan poros ini tenaga mekanis uap.
Jadi secara ringkas kerja turbin adalah dimana tenaga potensial dari uap dari boiler dirobah
menjadi tenaga kinetis pada Nozel dan tenaga kinetis ini dirobah menjadi tenaga putar
pada Blade, dengan melalui Disck tenaga putar dirubah menjadi tenaga mekanis pada
poros (shaft).

c. Generator
    Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik yang terdiri dari Stator dan Rotor.
Rotor tersebut dihubungkan dengan Shaft Turbine sehingga berputar bersama-sama.
Stator Bars didalam sebuah generator membawa arus hubungan output pembangkit. Arus
DC (Direct current) dialirkan melalui Brush Gear yang langsung bersentuhan dengan Slip
Ring yang dipasang jadi satu dengan Rotor sehingga akan timbul medan magnit (flux). Jika
Rotor berputar, medan magnit tersebut memotong kumparan pada Stator sehingga pada
ujung-ujung kumparan Stator timbul tegangan listrik.

Dengan adanya Rotor yang bergerak secara mekanis berotasi tentu terjadi kontak dengan
stator yang mengakibatkan terjadinya panas maka perlu sistem pendinginan berikut
pengenai sisitem pendinginannya:

a) Sistem Pendinginan Stator


Pembangkit tenaga listrik berpendingin hidrogen yang lebih besar seringkali mempunyai
sistim pemdingin terpisah untuk mendinginkan statornya. Batangan- batangan stator (stator
bars) didalam sebuah generator membawa arus hubungan output pembangkit. Aliran arus
yang melewati batangan-batangan ini menghasilkan jumlah panas yang berarti/signifikan .
Untuk generator yang berpendingin hidrogen yang lebih kecil, hidrogen itu saja biasanya
sudah dapat menghisap panas. Akan tetapi generator yang lebih besar sering mempunyai
sistim pendingin air tambahan bagi batangan-batangan statornya.
Batangan stator yang umum terdiri atas sejumlah konduktor yang berlubang. Air yang
mengalir melewati konduktor ini menghisap panas yang dihasilkan oleh arus yang dibawa
batangan tersebut. 

b) Sistem Pendinginan Rotor


Pendinginan dengan udara jarang digunakan pada pembangkit tenaga listrik yang besar,
karena pendinginan dengan udara bukanlah alat yang efisien untuk menyingkirkan panas
yang jumlahnya besar. Sebagian besar pembangkit tenaga listrik yang besar menggunakan
sistim pendinginan hidrogen untuk mempertahankan temperatur kerja yang sesuai.
Hidrogen digunakan dengan jumlah yang sama, ia menyerap lebih banyak panas daripada
udara, sehingga pembangkit tenaga listrik lebih umum memakai pendingin hidrogen.Untuk
melepaskan panas dari komponen-komponen yang ada didalam generator rotor
hidrogennya harus disirkulasikan disekitar komponen-komponen yang panas.

d. Air Preheater (APH)


Air Preheater ini adalah alat yang sistim kerjanya berputar dengan putaran rendah yang
gunanya untuk memanasi udara pembakaran sebelum dikirim ke furnace. Sedangkan
pemanas udara pembakaran tersebut diambil dari gas buang hasil pembakaran dari
furnace yang dialirkan melalui Air preaheater ini sebelum dibuang ke cerobong.
Komponen utama Air Preheater ini adalah jalan masuk udara, jalan keluar udara, sebuah
penutup yang berputar (rotating hood), sebuah elemen 
e. pemanas, jalan masuk gas panas dan jalan keluar gas panas.
Gas panas dari furnace diarahkan melalui saluran sehingga gas melewati bagian elemen
pemanas. Pada saat gas melewati permukaan elemen, gas memanaskan plat-plat logam.
Plat-plat panas tersebut berputar menuju sisi saluran udara pembakaran, sehingga terjadi
perpindahan panas.

f. Electrostatic Precipitator (ESP)


ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap debu dengan
effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan rentang partikel yang didapat cukup besar.
Dengan menggunakan electro static precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar
dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16 % (efektifitas penangkapan debu mencapai
99,84%)

H. Keunggulan dan Kelemahan PLTU 


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
dengan jenis pembangkit listrik lainnya. Keunggulan tersebut antara lain :

· Dapat dioperasikan menggunakan berbagai jenis bahan bakar (padat, cair dan gas).

· Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi

· Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan

· Kontinyuitas operasinya tinggi

· Usia pakai (life time) relatif lama

Namun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga memiliki


beberapakelemahan.Kelemahan tersebut antara lain :

· Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar

· Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar

· Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan kontinyu

· Investasi awalnya mahal.

Anda mungkin juga menyukai