Anda di halaman 1dari 7

Tugas Thermodinamika

“Pengaplikasian Thermodinamika”

Disusun Oleh :
Iqbal Gifari
150402038

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak


digunakan, karena efisiensinya tinggi sehingga menghasilkan energi listrik yang
ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi energi yang mengubah energi
kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :
 Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas
dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
 Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran.
 Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.

Proses konversi energi pada PLTU

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.
Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang.
Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut :
 Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas
permukaan pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan
gas panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga
berubah menjadi uap.
 Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik
berupa putaran.
 Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar
menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet
dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik
dari terminal output generator
 Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan
dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi
sebagai air pengisi boiler.
 Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.
Siklus fluida kerja sederhana pada PLTU

Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat digambarkan


dengan diagram T – s (Temperatur – entropi). Siklus ini adalah penerapan
siklus rankine ideal. Adapun urutan langkahnya adalah sebagai berikut :

1. a – b : Air dipompa dari tekanan P2 menjadi P1. Langkah ini adalah


langkah kompresi isentropis, dan proses ini terjadi pada pompa air
pengisi.
2. b – c : Air bertekanan ini dinaikkan temperaturnya hingga mencapai
titik didih. Terjadi di LP heater, HP heater danEconomiser. .
3. c – d : Air berubah wujud menjadi uap jenuh. Langkah ini
disebut vapourising (penguapan) dengan proses isobar isothermis,
terjadi di boiler yaitu di wall tube (riser) dan steam drum.
4. d – e : Uap dipanaskan lebih lanjut hingga uap mencapai temperatur
kerjanya menjadi uap panas lanjut (superheated vapour). Langkah ini
terjadi di superheater boiler dengan proses isobar.
5. e – f : Uap melakukan kerja sehingga tekanan dan temperaturnya
turun. Langkah ini adalah langkah ekspansi isentropis, dan terjadi
didalam turbin.
6. f – a : Pembuangan panas laten uap sehingga berubah menjadi air
kondensat. Langkah ini adalah isobar isothermis, dan terjadi didalam
kondensor.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

Prinsip kerja PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik
tenaga uap (PLTU) berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler
untuk menghasilkan energi panasnya, PLTN menggantinya dengan
menggunakan reaktor nuklir.

Seperti terlihat pada gambar 1, PLTU menggunakan bahan bakar


batubara, minyak bumi, gas alam dan sebagainya untuk menghasilkan panas
dengan cara dibakar, kemudia panas yang dihasilkan digunakan untuk
memanaskan air di dalam boiler sehingga menghasilkan uap air, uap air yang
didapat digunakan untuk memutar turbin uap, dari sini generator dapat
menghasilkan listrik karena ikut berputar seporos dengan turbin uap.

PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor terjadi
reaksi fisi bahan bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas,
kemudian air di dalam reaktor dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat
digunakan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan listrik untuk
diteruskan ke jaringan transmisi.
Strukut Atom Uranium

Sejatinya segala unsur yang terdapat di alam terbentuk dari kumpulan


atom-atom. Ada 92 jenis atom yang telah didefinisikan hingga saat ini. Inti dari
suatu atom terdiri atas proton yang bernilai positip dan neutron yang bersifat
netral. Disekitar intinya terdapat elektron yang mengelilingi, biasanya
berjumlah sama dengan proton dan terikat dengan gaya
elektromagnetiknya. Jumlah proton pada atom menjadi ciri khas suatu jenis
atom dan lebih dikenal dengan sebutan nomer atom, yang menentukan unsur
kimia atom tersebut.

Unsur uranium memiliki jumlah proton 92 buah atau dengan kata lain
nomer atom Uranium adalah 92. Namun di alam, terdapat 3 jenis unsur yang
memiliki jumlah proton 92 buah, masing-masing memiliki jumlah neutron
sebanyak 142, 143, dan 148 buah. Unsur yang memiliki 143 buah neutron ini
disebut dengan Uranium-235, sedangkan yang memiliki 148 buah neutron
disebut dengan Uranium-238. Suatu unsur yang memiliki nomer atom sama
namun jumlah neutron yang berbeda biasa disebut dengan isotop. Gambar
berikut adalah struktur dari atom Uranium dan tabel yang menjelaskan
tentang isotopnya.

Uranium yang terdapat di alam bebas sebagian besar adalah Uranium


yang sulit bereaksi, yaitu Uranium-238. Hanya 0,7 persen saja Uranium yang
mengandung isotop Uranium-235. Sedangkan bahan bakar Uranium yang
digunakan di PLTN adalah Uranium yang kandungan Uranium-235 nya sudah
ditingkatkan menjadi 3-5 %.
Reaksi Fisi Uranium

Perlu diketahui bahwa reaksi fisi bisa terjadi disetiap inti atom dari suatu
unsur tanpa terkecuali. Namun reaksi fisi yang paling mudah terjadi adalah
reaksi pada inti atom Uranium. Uranium pun sama halnya, yang paling mudah
terjadi reaksi adalah Uranium-235, sedangkan Uranium-238 memerlukan
energi yang lebih besar agar dapat terjadi reaksi fisi ini.

Reaksi fisi terjadi saat neutron menumbuk Uranium-235 dan saat itu
pula atom Uranium akan terbagi menjadi 2 buah atom Kr dan Br. Saat terjadi
reaksi fisi juga akan dihasilkan energi panas yang sangat besar. Dalam
aplikasinya di PLTN, energi hasil reaksi fisi ini dijadikan sumber panas untuk
menghasilkan uap air. Uap air yang dihasilkan digunakan untuk memutar
turbin dan membuat generator menghasilkan listrik.

Pada saat Uranium-235 ditumbuk oleh neutron, akan muncul juga 2-3
neutron baru. Kemudian neutron ini akan menumbuk lagi Uranium-235 lainnya
dan muncul lagi 2-3 neutron baru lagi. Reaksi seperti ini akan terjadi terus
menerus secara perlahan di dalam reaktor nuklir.

Neutron yang terjadi akibat reaksi fisi sebenarnya bergerak terlalu cepat,
sehingga untuk menghasilkan reaksi fisi yang terjadi secara berantai kecepatan
neutron ini harus diredam dengan menggunakan suatu media khusus. Ada
berbagai macam media yang digunakan sampai saat ini antara lain air
ringan/tawar, air berat, atau pun grafit. Secara umum kebanyakan teknologi
PLTN di dunia menggunakan air ringan (Light Water Reactor, LWR).

Perlu diperhatikan disini bahwa di dalam reaktor nuklir, bahan bakar


Uranium yang digunakan dijaga agar tidak sampai terbakar atau mengeluarkan
api. Sebisa mungkin posisi bahan bakarnya diatur sedemikian hingga agar
nantinya hasil reaksi fisi ini masih bisa diolah kembali untuk dijadikan bahan
bakar baru untuk digunakan pada teknologi PLTN di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai