TOKSIKOLOGI INDUSTRI
INDUSTRI BESI DAN BAJA
Disusun oleh:
Nama : Maria Viranti Yenata
NPM : 19070287
Semester : 7B Reguler Banjarmasin
No Absen : 4
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Saya panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan
makalah ilmiah tentang Industri Besi dan Baja.
Makalah ini sudah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, saya sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya saya dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
PEMBAHASAN
Baja adalah logam paduan, logam besi (Fe) sebagai unsur dasar dan
karbon (C) sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja
berkisar 0,2% hingga 2,1% berat sesuai gradenya. Fungsi karbon dalam baja
adalah sebagai unsur pengerasan pada kisi kristal atom besi. Baja karbon adalah
baja yang mengandung karbon lebih kecil 1,7%, sedangkan besi mempunyai
kadar karbon lebih besar 1,7%. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon,
mangan, fosfor, sulfur, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen, dan alumunium.
3
4
2) Elastisitas (Elasticity)
Kemampuan atau kesanggupan untuk dalam batas –batas pembebanan
tertentu, sesudahnya pembebanan ditiadakan kembali kepada bentuk
semula.
6) Kekerasan (Hardness)
Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.
6
Baja pada dasarnya adalah paduan besi-karbon dengan kadar karbon tidak
lebih dari 2,0 %, selain itu juga mengandung sejumlah unsur paduan dan unsur
pengotoran. Baja dibuat dari besi kasar atau besi spons dengan mengurangi kadar
9
karbon dan unsur lain yang kurang disukai. Ada beberapa macam cara pembuatan
baja, antara lain :
Konvertor
Open Hearth Furnance (Tanur Baja Terbuka)
Dapur Listrik
Besi kasar cair (pig iron) atau berupa besi spons (sponge iron) (65-85%).
Skrap baja (15-35%),
Bahan baku paduan dalam pembuatan stainless steel diantaranya sebagai berikut :
Carbon (C)
Unsur ini dapat membuat baja tetap kuat pada suhu tinggi.
10
Chromium (Cr)
Unsur ini dapat membuat baja menjadi lebih keras, tahan gesekan, tahan
korosi, dan tahan temperature tinggi. Dengan sifat-sifat itu membuat baja
paduan ini baik untuk bahan poros, dan roda gigi. Penambahan unsur
chromium biasanya diikuti dengan penambahan nikel.
Silikon (Si)
Pada konsentrasi tinggi membuat baja tahan kondisi asam, pada konsentrasi
rendah memperbaiki sifat megnetik dan sifat listrik baja.
Nikel (Ni)
Unsur campuran yang digunakan sebagai bahan dasar untuk beberapa
kelompok dari stainless steel. Nikel memberikan derajat kelenturan yang
tinggi (mampu berubah bentuk tanpa pecah) dan tahan terhadap karat
(korosi). Hampir 65% dari semua nikel digunakan pada pembuatan stainless
steel.
Molibdenum (Mo)
Molibdenum akan memperbaiki baja menjadi tahan terhadap suhu yang
tinggi, liat, ,kuat dan memperbaiki kekerasan baja,. Baja paduan ini biasa
digunakan sebagai bahan untuk membuat alat-alat potong, misalnya pahat.
Wolfram (W)
Unsur ini memberikan pengaruh yang sama seperti pada penambahan
molibdenum dan biasanya juga dicampur dengan unsur nikel (Ni) dan
chromium (Cr). Baja paduan ini memiliki sifat tahan terhadap suhu yang
tinggi, karenanya banyak digunakan untuk bahan membuat pahat potong yang
lebih dikenal dengan nama baja potong cepat (HSS /Hight Speed Steel).
Vanadium (V)
Penambahan unsur ini akan memperbaiki struktur kristal baja menjadi halus,
memperkuat baja dan meningkatkan ketahanan baja terhadap panas. Terlebih
bila dicampur dengan chromium. Baja paduan ini digunakan untuk membuat
roda gigi, batang penggerak, dan sebagainya.
11
Kobalt (Co)
Kobalt (Co) dengan penambahan unsur ini akan memperbaiki sifat kekerasan
baja meningkatkan kualitas baja, serta tetap keras pada suhu yang tinggi. Baja
paduan ini banyak digunakan untuk konstruksi pesawat terbang atau
konstruksi yang harus tahan panas dan tahan aus.
1) Proses Bessemer
Proses Bessemer adalah suatu proses pembuatan baja yang dilakukan di
dalam konvertor yang mempunyai lapisan batu tahan api dari kuarsa asam
atau oksida asam (SiO2), sehingga proses ini disebut "Proses Asam". Besi
kasar yang diolah dalam konvertor ini adalah besi kasar kelabu yang kaya
akan unsur silikon dan rendah fosfor (kandungan fosfor maksimal adalah
0,1%). Besi kasar yang mengandung fosfor rendah diambil karena unsur
12
fosfor tidak dapat direduksi dari dalam besikasar apabila tidak diikat dengan
batu kapur. Di samping itu. fosfor dapat bereaksi dengan lapisan dapur yang
terbuat dari kuarsa asam, reaksi ini membahayakan atau menghabiskan
lapisan konvertor. Oleh karena itu, sangat menguntungkan apabila besi
kasar yang diolah dalam proses ini adalah besi kasar kelabu yang
mengandung silikon sekitar 1,5% - 2%.
Baja dapat dihasilkan dengan mengembuskan udara melalui besi kasar cair
di dalam dapur yang disebut “konvertor”, sehingga unsur – unsur yang tidak
murni akan dikeluarkan dengan jalan oksidasi. Pada waktu itu cara
pembuatan jalan kereta api dan pembuatan peralatan hampir sama
pentingnya. Karena sejak udara dimasukkan atau diembuskan, kotoran –
kotoran di dalam baja akan berkurang.
2) Proses Thomas
Proses Thomas adalah suatu proses pembuatan baja yang dilakukan di
dalam konvertor yang bagian dalamnya dilapisi dengan batu tahan api dari
bahan karbonat kalsium dan magnesium karbonat (CaCO3 + MgCO3) yang
disebut "dolomit". Proses ini disebut juga proses basa karena lapisan
konvertor terbuat dari dolomit dan hanya mengolah besi kasar putih yang
kaya dengan fosfor (sekitar 1,7 - 2%) dan rnengandung unsur silikon rendah
(sekitar 0,6 - 0,8%). Proses ini makin baik hasilnya apabila besi kasar yang
diolah mengandung unsur silikon yang sangat rendah.
Dalam proses ini udara diembuskan ke cairan besi kasar di dalam konvertor
melalui pipa saluran udara, sehingga terjadi proses oksidasi di dalam cairan
terhadap unsur-unsur campuran. Pertama kali unsur yang dioksidasi adalah
silikon (Si), kemudian mangan (Mn), dan fosfor (P). Oksidasi unsur fosfor
14
terjadi cepat sekali, sekitar 3 - 5 menit dan proses oksidasi yang terakhir
adalah unsur karbon disertai suara gemuruh dan nyala api yang tinggi.
Apabila nyala api sudah mengecil dan kemudian padam berarti proses
oksidasi telah selesai.
Dalam proses ini dapur diisi dengan besi kasar dan baja bekas, kemudian
dicairkan sehingga beberapa unsur campuran terbentuk menjadi terak di atas
permukaan cairan besi, tambahkan bijih besi atau serbuk besi yang berguna
untuk mereduksi karbon, maka lubang pengeluaran dapur dibuka dan cairan
dituangkan ke dalam panci-panci tuangan. Baja cair meninggalkan dapur
sebelum terak cair dan beberapa terak dapat dicegah meninggalkan dapur
sampai seluruh baja cair dikeluarkan, kemungkinan terak ikut tertuang ke
dalam panci yang akan mengapung di atas baja cair sehingga perlu
15
dikeluarkan dan dituangkan ke dalarn panci yang berukuran kecil. Baja cair
yang telah penuh di dalam panci dituangkan ke dalam cetakan melalui
bagian bawah cetakan, sehingga terak tetap di dalam panci dan terakhir
dikeluarkan. Selain itu, dapat pula dipisahkan dengan cara menuangnya ke
dalam cetakan yang lebih kecil. Setiap melakukan proses pemurnian besi
kasar dan bahan tambahan lainnya berlangsung selama 12 jam, kemudian
diambil sejumlah baja cair sebagai contoh untuk dianalisis komposisinya.
Sementara itu, terak yang dihasilkan dari proses basa digunakan sebagai
pupuk buatan.
Tanur berupa piringan datar yang besar. Pada dasar kolom telah
ditempatkan oksida basa seperti CaO atau MgO yang nantinya akan berguna
sebagai zat pengikat. Ke dalam tanur tinggi dimasukan besi tuang, besi bekas dan
batu kapur. Campuran gas pembakar dan udara panas dilewatkan di atas piringan
yang berisi besi cair ini. Sementara diaduk maka akan berlangsung reaksi antara
oksida-oksida pengotor dengan CaO dan MgO menjadi kerak. Kelebihan proses
ini adalah kualitas baja yang dihasilkan mudah dikontrol kualitasnya secara terus
menerus selama proses ini berlangsung lama (8-10 jam ) sedangkan Proses
Bassemer berlangsung cepat (15 menit).
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Baja adalah logam paduan, logam besi (Fe) sebagai unsur dasar dan
karbon (C) sebagai unsur paduan utamanya. Proses pemaduan yang dibuat mulai
ada sejak abad 14 yang diklasifikasikan sebagai besi tempa. Proses ini dilakukan
dengan pemanasan sejumlah besar bijih besi dan charcoal dalam tungku atau
furnance. Pembuatan baja modern menggunakan blast furnance yang juga
digunakan untuk memurniakan besi cair.
Kelebihan stainless steel yang paling umum yaitu daya tahan korosi, selain
itu daya tahan rendah dan tinggi, pertimbangan estetika, sifat – sifat higienis, dan
lain – lain. Walaupun begitu terdapat kelemahan dari stainless steel yaitu
tingginya biaya awal dan kesulitahan saat tahap pengelasan. Aplikasi baja
stainless steel dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari seperti
perlengkapan untuk industri makanan, perlengkapan untuk dapur dan industri
hotel, serta perlengkapan lainnya.
19
3.2 Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, kita dapat memperluas
pengetahuan tentang baja dan memanfaatkan baja dengan sebaik mungkin.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=r
ja&uact=8&ved=0ahUKEwii3syP8JzNAhVHP48KHVVwBGAQFggsMAI&url=
http%3A%2F%2Fetd.repository.ugm.ac.id%2Fdownloadfile%2F80835%2Fpoton
gan%2FS2-2014-326790-
chapter1.pdf&usg=AFQjCNGsfjS1N2bzXCdZg50Vjjemj041lA
http://fitrahchem.blogspot.co.id/2013/01/makalah-proses-industri-kimia-1.html
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/799/6.%20PENELITIA
N%20SIFAT%20FISIS%20DAN%20MEKANIS%20BAJA%20KARBON%20R
ENDAH%20AKIBAT%20PENGARUH%20PROSES%20PENGARBONAN%2
0%20masryukan.pdf?sequence=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Baja
http://diditnote.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-baja.html?m=1
21