Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang


diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh
manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.
Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan
sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan rodatelah membantu manusia dalam
beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru,
termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik
terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam
skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai;
pengembangansenjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah,
dari pentungan sampaisenjata nuklir.

A. Perkembangan Teknologi Masa Pra Aksara di Indonesia


Sebelum mengenal tulisan manusia purba sudah
mengembangkan kebudayaan dan teknologi.
Teknologi waktu itu bermula dari teknologi
bebatuan yang digunakan sebagai alat untuk
memenuhi kebutuhan. Paralatan
atau teknologi bebatuan tersebut dapat
berfungsi serba guna. Awalnya alat yang
digunakan masih bersifat kebetulan dan seadanya serta bersifat trial. Mula mula mereka
hanya menggunakan benda benda dari alam terutama batu. Teknologi bebatuan pada zaman
ini berkembang dalam kurun waktu yang begitu panjang. Kebudayaan zaman batu ini dibagi
menjadi tiga, yaitu, Paleotikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum serta zaman
logam yaitu perunggu dan besi
v Zaman Batu
Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal. Zaman batu menunjuk pada suatu periode di
mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga
alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Zaman batu dibagi menjadi 4 zaman,
antara lain:
1. Paleolitikum atau Zaman Batu Tua
Paleotikum adalah zaman prasejarah yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000
tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM.
Pada zaman ini, manusia Peking dan manusia Jawa telah ada. Beberapa perkembangan
kebudayaan ditemukan di sekitar Pacitan (ditemukan oleh Von Koenigswald) dan Ngandong.
Pada zaman ini, manusia hidup secara nomaden atau berpindah-randah dalam kumpulan kecil
untuk mencari makanan. Mereka mencari biji-bijian, umbi, serta dedaunan sebagai makanan.
Mereka tidak bercocok tanam. Mereka menggunakan batu, kayu dan tulang binatang untuk
membuat peralatan sehari-hari. Alat-alat ini juga digunakan untuk mempertahankan diri dari
musuh. Peninggalan yang ditemukan antara lain berupa peralatan batu seperti flakes (alat
penyerpih berfungsi misalnya untuk mengupas, menguliti), chopper (kapak genggam/alat
penetak), selain itu terdapat pula peralatan dari tulang.
Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan, biasa disebut Chopper (alat
penetak/pemotong). Dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak,
tetapi tidak bertangkai dan cara menggunakannya dengan cara menggenggam.
2. Mesolitikum atau Zaman Batu Tengah
Mesolitikum atau Zaman Batu Madya (Bahasa Yunani: mesos "tengah", lithos batu)
adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitik atau Zaman
Batu Tua danNeolitik atau Zaman Batu Muda.
Pada zaman mesolitikum di Indonesia, manusia hidup tidak jauh berbeda dengan
zamanpaleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap ikan, namun manusia pada masa itu
juga mulai mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara
sederhana.[3] Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi di tepi
pantai (kjokkenmoddinger) dan goa-goa (abris sous roche) sehingga di lokasi-lokasi tersebut
banyak ditemukan berkas-berkas kebudayaan manusia pada zaman itu.
3. Neolitikum
Neolitikum atau Zaman Batu Muda adalah fase atau tingkat kebudayaanpada zaman pra
aksara yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang
diasah, pertanianmenetap, peternakan, dan pembuatan tembikar.

4. Megalitikum
Megalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yangberarti batu.
Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar,karena pada zaman ini manusia
sudah dapat membuat dan meningkatkankebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar.
kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai zaman Perunggu. Pada zaman ini
manusia sudah mengenal kepercayaan. Walaupunkepercayaan mereka masih dalam tingkat
awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang, Kepercayaan ini muncul karena
pengetahuan manusia sudah mulai meningkat.
Kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia melalui 2 gelombang yaitu :
a) Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa
oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan Megalithikum
adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca Statis.
b) Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa oleh
pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya adalah
peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis.Adapun beberapa hasil-
hasil kebudayaan pada zaman megalitikum adalah sebagai berikut:

v Zaman Logam.
Zaman logam adalah zaman dimana manusia sudah mengenal teknologi pertukangan
secara sederhana. Pada masa ini manusia mulai mengenal logam perunggu dan besi.
Pengolahan logam memerlukan suatu tempat dan keahlian khusus. Tempat untuk mengolah
logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakan pertukangan
logam disebut undagi. Maka zaman logam disebut juga zaman perundagian.
Di Indonesia logam yang digunakan adalah perunggu dan besi. Maka muncul daerah-
daerah produsen barang, yang kemudian ditukarkan dengan barang kebutuhan lain, sehingga
terjadilah barter. Kebutuhan barang makin meningkat memunculkan daerah konsumen,
sehingga terjadilah perdagangan antar daerah. Kebudayaan zaman logam terus berkembang
hingga munculnya kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Di samping alat alat yang terbuat dari batu, juga ditemukan alat alat yang terbuat dari
tulang dan tanduk. Kedua jenis alat ini termasuk dalam hasil kebudayaan Toale. Kebudayaan
Toale berdiri pada zaman mesolithikum. Kebudayaan ini mendapat pengaruh kuat dari unsur
microlith sehingga menghasilkan alat alat yang berukuran kecil dan terbuat dari batu yang
mirip dengan batu api di Eropa. Di samping itu, ditemukan alat alat yang terbuat dari
tulang dan kerang. Alat alat ini sebagian besar merupakan alat berburu atau yang
dipergunakan para nelayan.
B. Perkembangan Teknologi Saat Ini.

Pada saat ini, kita hidup di zaman


globalisasi atau bisa juga disebut
zaman modernisasi. Modernisasi
sendiri dalam ilmu sosial merujuk
pada bentuk transformasi dari
keadaan yang kurang maju atau
kurang berkembang ke arah yang
lebih baik dengan harapan kehidupan
masyarakat akan menjadi lebih baik.
Modernisasi mencakup banyak bidang, contohnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Di zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini
membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda,
para ahli hingga orang awam pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek
kehidupannya. Para petani yang bekerja di ladang juga menggunakan teknologi untuk
meningkatkan hasil panennya, contohnya adalah penggunaan traktor mesin yang lebih cepat
dan efisien jika dibandingkan dengan bajak yang ditarik oleh seekor kerbau.
Kebutuhan manusia akan teknologi juga didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan
terus berevolusi hingga sekarang dan semakin mendunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya inovasi dan penemuan yang sederhana hingga sangat rumit. Bahkan, kurang dari
10 tahun terakhir, teknologi handphone yang awalnya hanya sebuah alat komunikasi nirkabel
berkembang menjadi alat komunikasi yang dapat mengambil foto, merekam video,
mendengarkan musik, dan mengakses internet dalam hitungan detik.
Perkembangan teknologi saat ini merupakan dasar untuk mengembangkan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu negara didasarkan atas seberapa jauh ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh negara tersebut. Hal ini sangat beralasan
dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan
manusia.
Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka
mau tidak mau juga harus terlibat dalam maju mundurnya penguasaan teknologi dan ilmu
pengetahuan, khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri. Sebagai negara yang masih
berkembang, Indonesia dianggap belum terlalu maju dalam penguasaan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Rendahnya kemajuan teknologi di Indonesia terlihat di Indonesia terlihat dari minimnya
anggaran pemerintah untuk riset. Walaupun pada tahun 2010 pemerintah Indonesia telah
mengalokasikan dana sejumlah 1,9 triliun rupiah (sekitar $205 juta) untuk penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata dana ini hanya 0,85 dari pendapatan
domestik bruto (PDB) per tahun. Jika dibandingkan dengan dana riset di Cina yang berjumlah
2%, Jepang yang berjumlah 3,4%, dan Korea Selatan 4,04% dari PDB, maka bisa
disimpulkan bahwa Indonesia cukup tertinggal jauh.
Selain itu, kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang sektor produksi di
Indonesia juga masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya efisiensi, rendahnya
produktivitas, dan minimnya kandungan teknologi dalam barang ekspor. Ekspor produk
manufaktur didominasi oleh produk dengan teknologi rendah sebanyak 60%.

C. Perubahan Berkelanjutan Teknologi di Indonesia.

Perubahan berkelanjutan yang terjadi


pada perkembangan teknologi di
indonesia sejak zaman pra aksara saling
berhubungan. Hal tersebut disebabkan
karena pada zaman pra aksara meskipun
belum mengenal tulisan manusia dimasa
tersebut sudah membuat dan memiliki
teknologi meskipun sangat sederhana.
Seiring dengan perkembangan zaman dan
berjalannya waktu teknologi di indonesia
semakin maju. Perbuhan berkelanjutan
yang terjadi adalah sampai saat ini
masyarakat indoneisa masih menggunakan teknologi meskipun tergolong rendah dimata
dunia. Namun, teknologi di indonesia menjadi kebutuhan khusus dan bisa dikatakan
kebutuhan yang harus dipenuhi baik untuk komunikasi dan kebutuhan sehari-hari.
Kesimpulan dari artikel diatas adalah perubahan teknologi di indonesia saling berhubungan
sejak zaman pra aksara hingga sekarang. Namun, masyarakat harus lebih bijak dalam
menggunakan teknologi dimasa globalisasi ini.

Anda mungkin juga menyukai