Anda di halaman 1dari 27

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) merupakan istilah yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Dewasa ini Iptek merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap umat yang ada di dunia ini. Perkembangan masyarakat di segala bidang kehidupan tidak terlepas dari keberadaan iptek. Secara umum ada anggapan bahwa penguasaan dan penerapan iptek akan memberikan jaminan pada kemajuan masyarakat meskipun masih ada perdebatan mengenai fungsi dan peranan iptek dalam mensejahterakan masyarakat ditinjau dari aspek ekonomi, sosial, budaya, dan aspek-aspek kehidupan lainnya.. Terlepas dari perdebatan tersebut, kita yang terlibat di dunia pendidikan selalu berurusan dengan iptek. Pada tahap awal teknologi berkembang dengan menggunakan kaidah atau pedoman dari pengalaman yang telah dikumpulkan sehingga pada fase ini dapat dikatakan teknologi berjalan mandiri tanpa berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Fase ini berlangsung menjelang revolusi industry dan teknologi yang menonjol adalah pertanian, mekanika dan kedokteran. Dalam tahapan berikutnya, teknologi menimbulkan berbagai masalah yang memerlukan pendekatan atau metode ilmiah . Pengembangan ilmu pengetahuan social berkaitan dengan kebutuhan manusia dan mengikuti kaidah ilmiah sedangkan ilmu pengetahuan alam didahului oleh penelitian dasar yang mengungkap fenomene alam menjadi produk ilmu pengetahuan yang bermanfaat secara global. Penelitian dasar mempunyai kaitan yang erat dengan penelitian terapan teknologi. Namun visi penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi dasarnya sama yaitu untuk

mensejahterakan dan demi ketentraman manusia agar hidup lebih nyaman. Teknologi kini telah merembes dalam kehidupan kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun. Iptek merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia. Namun sebelumnya tentu kita perlu

mengetahuai berbagai hal tentang Iptek yaitu perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi, hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi, penerapan ilmu pengetahuan ke dalam teknologi serta perkembangan sains dan teknologi. B. Tujuan Penulisan Sebagai tugas Wawasan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni yang : 1. Menguraikan perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Menguraikan hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Menguraikan penerapan ilmu pengetahuan ke dalam teknologi. 4. Mengeuraikan perkembangan sains dan teknologi. C. Manfaat Penulisan 1. Diharapkan mampu dijadikan salah satu bacaan yang berkualitas tentang Ilmu Pengetahuan dan teknologi. 2. Diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengetahuan awal tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Hubungan Ilmu Pengetahuan dan teknologi Teknologi berkembang dengan menggunakan kaidah-kaidah atau pedoman dari pengalaman-pengalaman yang telah dikumpulkan

sehingga fase ini dapat dikatakan teknologi berjalan mendiri tanpa hubung dengan ilmu pengetahuan. Fase ini berlangsung menjelang revolusi indudtri dan teknologi yang menjolo adalah pertanian, mekanika dan kedokteran. Kemudian, teknologi memunculkan permasalahanpermasalahan yang merupakan pendekatan atau metede ilmiah sebagaimana telah dirintis oleh francis bacon, newton, beberapa ilmuan zaman pertengah ibnu sina, aliruni, alkhawarizmi dan lain-lain. (Tim Dosen Wawasan Ipteks, 2012) Pengembangan ilmu pengetahuan sosial berkaitan dengan kebutuhan manusia mengikuti kaidah-kaidah ilmiah dan untuk ilmu pengetahuan alam didahului oleh penelitian dasar. Penelitian dasar mempunyai kaitan yang erat dengan penerapan teknologi terapan. Walapun visi dan misinya sama namun perbedaan pokok riset atau penelitian dasar dan penelitian terapan adalah sebagai berikut. (Tim Dosen Wawasan Ipteks, 2012) a. Penelitian dasar : a) Rasa ingin tahu (curioty driven) b) Bersifat mendasar (foundamental) c) Hasilnya dapat berdampaka pada waktu jangaka panjang b. Penelitian terapan : a) Mempunyai orientasi tertentu (mission oriented) b) Bertujuan khusus memecahkan masalah (problem solving) c) Hasil berdampak khusus, bermanfaat untuk kepentingan jangaka pendek c. Interaksi penelitian dasar dan penelitian terapan

a) Saling mengimbas, salaing mengisi (cros fertilization) b) Penelitian terapan yng berkualitas memerlukan dukungan

penelitian dasar c) Penelitian dasar tanpa rangsangan penelitian terapan kurang subur Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berhubungan erat, bisa dikatakan teknologi adalah terapan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuahan menusia. Insinyur adalah ahli yang menerapakna ilmu pengetahaun dan teknologi untuk memecahklan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Ilmuan mencari landasan hukum alam, insinyur yang menerjemahkan ilmu pengetahuan menjadi sesuatu yang berguna (mendesain), teknisis yang menerapakan rancangan desain, membentuk bahan dan alat sebagaimana yang ditentukan dalam desain. Oleh karena teknologi dirancang berdasarkan konsep ilmu pengetahuan yang sudah terbukti dan ditemukan sebelumnya. (Tim Dosen Wawasan Ipteks, 2012) Teknologi dalam arti sempit adalah suatu peristiwa industri sedang dalam arti luas adalah tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang mudah, murah, efektif, efisien dan lain-laian. Hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dikatakan terdapat hubungan langsung dan dapat juga dikatakan terdapat hubungan tidak langsung. (Tim Dosen Wawasan Ipteks, 2012) a. Hubungan langsung diantaranya : a) Pengetahuan mengenai ini atom menghasilkan sumber energi baru yang kemudian dilanjutkan penggunanaanya untuk tenaga listrik yang dikenal sebagai pembangkit listyrik tenaga nuklir (PLN) b) Ditemukannya sifat gelombanga elektron , dimana penemuan ini dikembangakan dalam pembuatan mikroskop elektron yang mempunyai daya pembesaran 20.000-30.000 kali sehingga virus dan unsur kimia dapat dilihat. c) Berkembanganya ilmu kimia dan biologi yang dapat

memenafaatkan organisme dalam skala industri .

b. Hubungan tidak langsung diantaranya : a) Teknologi parsitektur piramida di mesir b) Teknologi bangunan purbakala (candi borobudur di Indonesia, dll) c) Bangunan tembok cina d) Arsitektur menara piza di italia e) Bagunan masjid Al-Haramain di arab saudi 2. Perkembangan Sains dan teknologi Perkembangan sains dan teknologi berawal dari perkembangan transportasi, yang dari waktu ke waktu semakin berkembangan, dari jalan kaki hingga menggunakan pesawat terbang. Penemuan listrik oleh Faraday dimanfaatkan dalam dunia teknologi selain untuk penerangan banyak juga dipakai dibidang lain seperti transportasi, alat rumah tangga, pendidikan, komunikasi dan lainlain. (Tim Dosen Wawasan Ipteks, 2012) Penemuan unsur radioaktif oleh Pierre Curie dan Marie Curie yang disebut uranium, membuak peluang pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi sangat pesat sehingga dari penemuaan ini mempunyai akibat negatif yang sangat dahsyat pada tahun 1945 bom atom dijatuhkan di hiroshima pada tanggal 6 agustus dan di nagasaki pada tanggal 9 agustus 1945. Hasil karya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang komunikasi antara lain : (Tim Dosen Wawasan Ipteks, 2012) a. Percetakan, digunakan untuk komunikasi antara instansi dan manusia dan komunikasi massa berupa koran, majalah, laeflet dll. b. Radio, media elektronik dengan gelombang radio malalui pemancaran c. Televisi, media elektronik berupa suara dan gambar dimana jarak penghalang tidak menjadi masalah d. Satelit komunikasi, siaran radio dan televisi dapat diterima pada waktu yang bersamaan, tidak terhalang jarak. e. Telepon, komunikasi langsung dengan orang lain tanpa batas jarak f. Telegraf, alat komunikasi jarak jauh dengan waktu singkat

g. Internet, alat komunikasi secara tertulis jarak jauh dengan waktu singkat Salah satu kemajuan teknologi yang sanagt pesat saat ini dansangat berguna bagi kehidupan manusia adalah penemuan mesin yang diciptakan pertama kali pada tahun 1712 oleh james watt. Tipetipenya antara lain : (Tim Dosen Wawasan Ipteks, 2012) a. Mesin bakar bila mesin dicampur dengan udara, terpercik loncatan listrik sehingga menimbulkan pembakaran, bensin berubah menjadi gas lalu gas akan menimbulkan tekana besar. Tekanan ini akan mendorong pistol menggerakkan komponen lain. b. Mesin diesel sama seperti mesin bakar hanya bahan bakarnya solar atau campuran yang sekrang dikenal dengan biosolar. c. Mesin uap, pemanasan air menjadi uap kemuadian upa berubah menjadi molukul air semakin banyak akan meneimbulkan tekanan lalu tekanan ini diubah menjadi gerak atau tempat. d. Mesin jet, bahan bakar dicampur di udara, dibakar dalam tabungan pembakaran, gas dan panas yang timbul digunakan untuk

menggerakkan mesiun dan badan pesawat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita rasakan saat ini juga mendukung dalam penyediaan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan pokok tersebut dapat berupa : (Tim Dosen Wawasan Ipteks, 2012) a. Pangan, merupakan kebutuhan utama manusia dan tentunya aneka ragam yang dibutuhkan manusia agar hidup sehat dan sempurna. b. Sandang, ilmu dan teknologi telah memberikan sumbangan yang sangat besar pada bidang sadang, seandainya tidak maka mungkin kita masih hidup sebagaimana dijaman purba dimana manusia masih mengguanakan tubuuhnya. c. Papan, manusia dapat menggunakan akalnya untuk kulit kayu atau daun-daunan sebagi penutup

menyempurnahakan rumah tempat tinggalnya.

Manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar semua masyarakat mengecam IPTEK secara merata. Begitu juga diharapkan SDM nya bisa lebih baik lagi, apalagi banyak kemudahan yang kita dapatkan. Namun, berbanding terbalik dengan realita yang ada karena semakin canggih perkembangan teknologi, telah membuat masyarakat menjadi malas yang disebabkan oleh kemudahan-kemudahan yang ada tersebut. Ambil saja salah satu contoh perkembangan IPTEK dibidang telekomunikasi dimana zaman dahulu handphone itu sangat langka karena harganya yang mahal berbeda dengan sekarang harga handphone sudah sangat murah dan menjangkau lapisan menengah ke bawah. (Dunia baca, 2012) Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali di aspek telekomunikasi, namun pelaksanaan pembangunan IPTEK masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang putus harapannya untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut.Hal itu dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung. Maka dari itu,pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalahmasalah tersebut, agar peranan IPTEK dapat bertujuan untuk

meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada. (Dunia baca, 2012)

B. Kerangka Pikir

ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

PERBEDAAN

PENERAPAN

HUBUNGAN

PERKEMBANGAN

BAB III PEMBAHASAN

A. Perbedaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pengetahuan, ilmu dan teknologi sebenarnya bisa digunakan secara terpisah tetapi kita biasanya mengalami kesulitan untuk memisahkan pengertian ketiga istilah tersebut secara tegas. Pengetahuan (knowledge) adalah segala sesuatu yang ditangkap melalui pancaindera sehingga terbentuk persepsi dan konsepsi dalam pikiran manusia. Jika pengetahuan tersebut disusun secara sistematis sehingga membentuk jalinan hubungan diantara komponen-komponennya, maka pengetahuan tersebut disebut pengetahuan ilmiah atau ilmu (science). Jadi ilmu merupakan bagian dari pengetahuan tetapi pengetahuan belum tentu merupakan ilmu. (PDF Iptek Umum, 2012) Teknologi (technology) merupakan istilah yang relative populer dan banyak dibicarakan dewasa ini. Kedua pengertian tersebut sering digunakan dalam satu kesatuan sebagai ilmu dan teknologi (science and technology) yang tidak terpisahkan. Memang masih menjadi bahan perdebatan dalam mengartikan kedua istilah tersebut. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa kedua istilah tersebut seperti kembaran yang sulit dibedakan batas-batas yang jelas diantara keduanya, tetapi beberapa ilmuwan lain berpendapat bahwa kedua istilah tersebut masih bisa dibedakan walaupun relatif sulit untuk dilakukan. Yang jelas kedua istilah tersebut adalah terkait satu sama lain. Perbedaan dan hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti terlihat pada table berikut. (PDF Iptek Umum, 2012)

Ilmu pengetahuan

Teknologi

Menurut kerangka sistem

Tujuan

Mencari pengetahuan Memperoleh pengertian

Menciptakan barang Mengusahakan perubahan

Hasil Lingkungan

Karya tulis ilmiah Kebudayaan umumnya Khususnya teknologi

Barang teknologis Kebudayaan umumnya Khususnya ilmu Berbagai sumber alam, manusia dan pengetahuan

Sumber

Pengetahuan yang ada

Aktivitas

Penelitian

Pembuatan sampai produksi

Kontrol

Berdasarkan umpan balik peralatan keilmuan

Berdasarkan umpan balik pengetahuan ilmiah

Diluar kerangka sistem Motivasi Keingintahuan Pengembangan pengetahuan Pemanfaatan Pengembangan produk baru Fokus Pemahman pengetahuan dalam budi Ideal Ciri Keluasan Status Penyebarluasan secara terbuka Pendaftaran sebagau hak paten Komunikasi Publikasi karya tulis Pemberitahuan iklan Kebenaan Supranasional Penggunaan efektifitas tindakan Efisiensi Terikat keadaan setempat

B. Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perbedaan-perbedaan yang telah dibahas sebelumnya menunjukkan bahwa ilmu dan teknologi merupakan dua hal yang berbeda tetapi apakah kedua istilah tersebut saling berhubungan satu sama lain. Para ahlipun masih berdebat mengenai bentuk hubungan tersebut. Secara umum, bentuk hubungan 10

yang mungkin terjadi antara teknologi dan ilmu, yaitu: (PDF Iptek Umum, 2012) 1. Teknologi dan ilmu masing-masing berkembang dan mencapai kemajuan sendiri-sendiri tanpa pengaruh penting atau dorongan utama dari pihak lainnya 2. Teknologi merupakan pihak utama yang mendorong perkembangan ilmu atau membantu kemajuan ilmu 3. Ilmu merupakan pihak utama yang mendorong perkembangan teknologi atau membantu kemajuan teknologi 4. Teknologi dan ilmu mempunyai saling kaitan dan pengaruh timbal balik yang saling memacu perkembangan dan kemajuan masing-masing Satu aspek yang digunakan dalam menjelaskan ilmu dan teknologi adalah aktifitas, hasil dan komunikasi ilmu, yang menyebutkan bahwa aktifitas yang dilakukan untuk menghasilkan ilmu adalah penelitian dengan hasil dalam bentuk karya tulis ilmiah yang dikomunikasikan ke masyarakat melalui media publikasi ilmiah. Jadi iptek bisa berkembang pesat, baik dalam hal penemuan, penyebarluasan, atau penerapannya, karena didukung kegiatan penelitian atau melalui pembuatan dan publikasi karya tulis ilmiah. Kita bisa menjadi pemimpin di bidang iptek jika kita, terutama kalangan pendidikan dan industri, bertumpu pada kegiatan penelitian. Penelitian ilmiah adalah investigasi fenomena alam secara sistematis, terencana, empiris, dan kritis dengan berpijak pada teori dan hipotesis mengenai hubungan diantara fenomena tersebut (Kerlinger, 1986). Istilah sistematis menunjukkan bahwa penelitian dilaksanakan melalui tahap-tahap tertentu yang bersifat prosedural dan standar. Terencana menunjukkan bahwa tahap-tahap penelitian sesuai dengan tujuan atau pemecahan masalah yang ingin dicapai sehingga kita mengetahui batasan-batasan mana yang akan dikaji dan mana yang tidak. Empiris berarti penelitian kita didasarkan data atau fakta yang diperoleh dari fenomena alam atau dunia nyata. Sedangkan kritis berarti bahwa hasil penelitian harus bisa dipertanggungjawabkan secara objektif, termasuk dalam hal ini adalah sebarapa jauh tingkat signifikansi atau ketelitian

11

penelitiannya. Tujuan pengkajian yang dilakukan melalui proses penelitian secara umum diklasifikasikan ke dalam empat tipe, yaitu pelaporan (reporting), pemaparan (description), penjelasan (explanation), dan perkiraan (prediction). Terlepas dari ilmiah atau tidak ilmiah pendekatan yang digunakan dalam proses penelitiannya, tujuannya adalah untuk memecahkan suatu masalah melalui langkah-langkah investigasi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah atau proses pengambilan keputusan. Secara umum keempat tujuan tersebut menunjukan tingkat investigasi ditinjau dari kesulitan, kompleksitas, dan kedalaman proses investigasinya. Pelaporan merupakan tingkat investigasi terendah yaitu melalui pengumpulan dan penyajian beberapa data atau statistik dan biasanya tidak melakukan proses inferensi atau pengambilan kesimpulan statistikal. Ada sekelompok ahli yang tidak memasukkan pelaporan sebagai penelitian. Tetapi peneliti lain mengangap pelaporan adalah penelitian walaupun dalam tingkatan yang paling rendah dan dimasukkan sebagai penelitian kualitatif, misalnya dengan istilah laporan investigatif. Tingkatan selanjutnya adalah pemaparan atau deskriptif. Pengkajian deskriptif mencoba menjawab pertanyaan dalam bentuk Siapa (Who), Apa (What), Kapan (When), Dimana (Where), dan kadang-kadang Bagaimana (How). Pada tingkatan ini, peneliti berusaha menggambarkan atau

mendefinisikan suatu subyek, sering melalui pembuatan profil sekelompok benda, orang, atau kejadian. Pengkajian ini mungkin melibatkan distribusi frekuensi satu variabel atau hubungan bivariate dan multivariate. Pemaparan mungkin melakukan proses pengambilan kesimpulan statistikal tetapi tidak menjawab pertanyaan Mengapa (Why). Pengkajian deskriptif ini sangat populer di bidang bisnis karena fleksibilitasnya dalam berbagai disiplin dan sangat menarik untuk para pengelola dan analis kebijakan di perusahaan untuk membuat perencanaan, pengawasan, dan evaluasi. Sebagai contoh, pertanyaan How bisa diterapkan pada masalah jumlah barang, biaya, efisiensi, efektifitas, dan kecukupan.

12

Beberapa ahli masih berdebat mengenai hubungan antara dua tingkatan investigasi terkhir, yaitu penjelasan dan prediksi, yaitu mana yang lebih rendah tingkatannya. Terlepas dari perdebatan tersebut, keduanya berpijak pada teori yang digunakan untuk menjawab pertanyaan Mengapa (Why) dan bagaimana (How). Eksplanasi lebih dari sekedar deskriptif dan berusaha untuk menjelaskan fenomena, yang hanya sekedar diobservasi saja pada studi deskriptif. Kita menggunakan teori-teori atau paling sedikit hipotesis yang diperhitungkan sebagai faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya fenomena yang diamati. Jika kita bisa memberikan penjelasan bahwa suatu even mungkin terjadi nanti, kita bisa memprediksi kapan terjadinya. Studi prediktif didasarkan pada teori seperti halnya eksplanasi. Dalam penelitian bisnis, studi prediktif terutama ditemui dalam pengkajian yang dilaksanakan untuk mengevaluasi dampak dari tindakan atau kebijakan yang akan diambil, atau peramalan nilainilai di masa yang akan datang. Penelitian secara umum dikatakan baik jika menggunakan metode ilmiah dalam pelaksanaanya. Emory dan Cooper (1996) menyebutkan 7 persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu penelitian dikatakan baik, yaitu: (PDF Iptek Umum, 2012) 1. Tujuan penelitian dan masalah yang akan dipecahkan harus jelas didefinisikan dan digambarkan secara tajam dalam bentuk pengertian yang tidak bersifat mendua (ambiguity) 2. Prosedur penelitian yang digunakan harus dipaparkan secara terperinci supaya memungkinkan peneliti lain bisa mengulang kembali penelitian tersebut 3. Rancangan penelitian harus direncanakan secara hati-hati untuk

memperoleh hasil yang seobjektif mungkin 4. Penelitian harus dilaporkan dengan lengkap dan terbuka, keterbatasan rancangan prosedural, serta estimasi pengaruh dari penemuannya 5. Analisis data harus cukup memadai untuk mengungkapkan tingkat signifikansinya serta metode analisis yang digunakan harus tepat

13

6. Kesimpulan harus dibatasi pada data atau hasil penelitian yang dilakukan 7. Derajat kepercayaan yang tinggi dalam penelitian akan dihasilkan jika penelitinya adalah berpengalaman, mempunyai reputasi tinggi di bidang penelitian, dan mempunyai integritas tinggi C. Penerapan Ilmu Pengetahuan ke dalam teknologi Ilmu pengetahuan mempunyai peranan penting dalam menunjang perkembangan teknologi. Salah satu contoh teknologi yang berbentuk kecerdasan (bukan kebendaan) misalanya dalah sistem penujang proses pengambilan keputusan (decision support system). Dalam pengembilan keputusan, diperluakan beberapa unsur, antara lian: (Tim Dosen Unhas, 2012) 1. Model, penggambaran permasalahan secara kuantitaf atau keadaan sebenarnya. a. Realisme, dinyatakan dalam kaliamat dan harus sesuai dengan konsep yang diwakilinya b. General, dapat digunakan dalam situasi yang berbeda c. Kamampuan, meramalkan perubahan yang akan terjadi. 2. Kriteria, persyaratan yang menggambarakan tujuan atau sasaran dalam pengambilan keputusan. 3. Kendala, faktor-faktor pembatasan yang harus dipertimbangkan dalam desain atau pengambilan keputusan untuk meminimalkan resiko dan mengoptimalkan capaian sesuai tujuan yang diinginkan. 4. Optimasi, pencapaian solusi terbaiak apabila masalah tersebut telah dirumuskan dalam bentuk model dengan memperlihatkan sarana dan memperhitungkan kendala. (Sanjivani Wulandari Radji, 2011) Sumbangan lain bersifat kebendaan misalnya: (Sanjivani Wulandari Radji, 2011) 1. Zaman Purba (4 juta tahun lalu). Dikenal dengan zaman batu, ciri ilmu yang dikembangkan adalah kemampuan mengamati, membedakan, memilih dan melakukan percobaan. Hasil dari periode ini adalah pembuatan alat-alat batu,yang kemudian lebih disempurnakan dengan besi dan perunggunya,juga sistem bercocok tanam.

14

Gambar 4.1 Alat Batu 2. Zaman Yunani (600-200 SM). Terjadi perubahan besar pada cara berpikir umat manusia,dan babak dimulainya teknologi. Antara lain ditemukannya dalil-dalil. Seperti phytagoras,archimedes,dll. (Sanjivani Wulandari Radji, 2011)

Gambar 4.2 Phytagoras

15

Gambar 4.3 Archimedes

3. Zaman Pertengahan (31 SM-628 M) Zaman ini sering disebut zaman kegelapan karena perkembangan ilmu pengetahuan terhenti di Eropa. Agama Kristen mulai berkembang & mendominasi kehiduoan masyarakat eropa. Namun sebaliknya

perkembangan IPTEK di dunia islam mulai menonjol. Beberapa tokoh yang mengawali permulaan peradaban teknologi islam : (Sanjivani Wulandari Radji, 2011)

Gambar 4.4 Al-Khwarizmi (aljabar)

16

Gambar 4.5 Al Kindi (Ahli Filsafat Islam yang pertama)

Gambar 4.6 Ibnu Sina (Bapak Kedokteran Modern)

4. Zaman Modern (658 M-Sekarang) Zaman modern diawali dengan zaman Renaissance (fase kebangkitan kembali iptek di eropa). Orang mulai mengandalkan kekuatan rasio (akal),dan meninggalkan dogma-dogma agama. Ilmuwan zaman modern yang sangat terkenal dan sempat menjadi orang number wahid sedunia,ialah William Henry Gates atau dikenal dengan nama Bill Gates, pemilik microsoft corporation bersama sahabatnya Paul Allen. 17

Gambar 4.7 Bill Gates

Gambar 4.8 Paul Allen

18

D. Perkembangan Sains dan Teknologi 1. Perkembangan Sains a. Genetika Meskipun Hukum-hukum genetika Mendel telah ditemukan pada tahun 1866, namun hukum Mendel tersebut baru menarik perhatian orang setelah ditemukan kembali oleh tiga orang ilmuwan, yaitu Hugo De Vries (Belanda), Carl Erich Correns (Jerman) dan Erik Tschermak von Seysenegg (Austria) pada tahun 1900. Berikutnya, Walter S. Sutton dan T. Boveri secara terpisah pada 1902 mengembangkan riset tentang prilaku kromosom dalam pembelahan sel tubuh dan sel kelamin., dan mengemukakan adanya keterpautan gen (gen linkage). Istilah gen sendiri mula-mula digunakan oleh ahli genetika Denmark, Johansen pada 1906 sebagai nama bagi satuan pewarisan sifat yang dipostulatkan oleh Mendel. Menjelang 1940-an studi tentang genetika berkembang pesat dan pada waktu itu dipastikan bahwa pembawa faktor-faktor keturunan ialah kromosom dalam sel dan istilah gen digunakan untuk unit-unit pembawa faktor keturunan dalam kromosom. Pada 1940 dua orang ahli biologi Amerika, Beadle dan Tatum mengerjakan riset yang menghasilkan kesimpulan bahwa produksi suatu enzim ditentukan oleh ada tidaknya suatu gen tertentu. Dalam pekerjaannya tersebut, Beadle dan Tatum mereduksi peristiwa biologi menjadi peristiwa kimia. Pada tahun 1944 tiga orang ilmuwan Amerika, O.T. Avery, C.M. Mc. Leod dan M. Mc. Carty menunjukkan bahwa dalam bakteri pemindahan faktor keturunan dilakukan oleh DNA. Dalam penelitian mereka tersebut, ekstrak dari sel bakteri yang satu gagal men-transformasi sel bakteri lainnya kecuali jika DNA dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen Hershey dan Chase kemudian membuktikan hal yang sama dengan menggunakan pencari jejak radioaktif (radioactive tracers). Misteri yang belum terpecahkan ketika itu adalah: bagaimanakah struktur DNA sehingga ia mampu

19

bertugas sebagai materi genetik. Persoalan ini dijawab oleh Francis Harry Compton Crick dan koleganya James Dewey Watson berdasarkan hasil difraksi sinar-x DNA oleh Maurice Hugh Frederick Wilkins dan Rosalind Franklin. Kemudian hari, Crick, Watson, dan Wilkins mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran pada 1962 atas penemuan ini. (Edy Chandra, 2009) b. Neo-Darwinisme Pada tahun 1942 Julian Huxley menggabungkan teori evolusi Darwin dan genetika sebagai acuan dasar Neo-Darwinisme sistematis, yang disebutnya Sintesis Modern. Dalam hal ini mutasi dan kombinasi gen (unit hereditas) dipandang sebagai sumber utama variasi, dan keduanya mengalami proses acak yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan organisme. Para pendukung sintesis modern ini diantaranya adalah Ernst Mayr, Theodisius Dobzhansky dan Gaylord Simpson. Berbeda dengan Neo-Darwinisme yang telah berkembang sebelumnya, dimana perubahan evolusioner dalam dipandang sebagai hasil akumulasi bertahap dari perubahan-perubahan kecil, pada tahun 1970an Stephen Jay Gould dan Niles Eldredge mengusulkan teori kesetimbangan bersela (punctuated equilibrium), di mana terdapat periode stabilitas yang panjang diselingi perubahan besar yang berlansung singkat. Teori ini dapat dianggap sebagai versi luas dari sintesis Neo-Darwinian. Pada perkembangan berikutnya, dalam kaitannya dengan sifat dan teori evolusi Darwin, muncul teori The Selfish Gene tentang gen yang mementingkan diri sendiri yang dikemukakan oleh Richard Dawkins pada tahun 1976 . Dawkins menggunakan istilah replikator untuk gen yang salah satu sifat paling mencoloknya adalah adanya persaingan antar replikator; dimana replikator yang paling menang akan menjadi replikator yang bertahan hidup dan terus

menyelenggarakan proses replikasi yang akan menyangga kehidupan;

20

sebuah proses yang mengingatkan pada teori seleksi alami Darwin. (Edy Chandra, 2009) c. Biokimia Mekanisme terang gelap pada teori fotosintesis yang telah ditemukan sebelumnya oleh von Mayer (1842), baru mendapatkan penjelasan memadai setelah Cornelis van Niel meneliti bakteri fotosintesis pada tahun 1931. Kesimpulan yang diperolehnya dari penelitian ini adalah bahwa oksigen yang dibebaskan dari proses fotosintesis bukan berasal dari karbondioksida tetapi berasal dari molekul air. Teori tentang fotosintesis ini kemudian disempurnakan oleh Richard Willstatter yang mengemukakan pendapatnya bahwa energi yang diperlukan untuk mereduksi karbondioksida berasal dari cahaya matahari yang diserap zat dalam tumbuhan yang berwarna hijau, yang terdiri atas dua senyawa yang hampir sama yaitu klorofil a dan klorofil b. Ia memperoleh hadiah Nobel tahun 1915 atas hasil penelitiannya tentang klorofil, karotenoida dan antosianin serta penggunaan kromatografi partisi untuk memurnikan senyawa-senyawa tersebut. Pada tahun 1920 Otto Heinrich Warburg (Jerman) bersama ayahnya Emil Warburg melakukan penelitian tentang pengukuran energi yang dibebaskan oleh suatu reaksi fotokimia. Di samping itu, Otto Warburg juga berjasa mengidentifikasi enzim derivat besi porfirin dan enzim-enzim lain yang berperan dalam respirasi sel. Berikutnya, pada tahun 1930 Hans Fischer (Jerman) berhasil menentukan rumus struktur klorofil. Antara tahun 1946-1953 Melvin Calvin (Amerika) melakukan penelitian untuk mengetahui zat antara yang dihasilkan oleh proses fotosintesis, sebelum terbentuk molekul gula atau glukosa dengan menggunakan perunut radiokarbon. Pada awal abad ke-20 studi tentang biokimia terutama diarahkan pada vitamin dan hormon. Kemudian dengan ditemukannya radiosiotop sebagai bahan perunut maka studi tentang fermentasi, metabolisme serta enzim dan genetika mendapat perhatian besar. Pada

21

tahun 1912 Frederick Gowland Hopkins (Inggris) memperkenalkan konsep faktor makanan tambahan, selain makanan yang mengandung energi, dan protein atau mineral. Penelitiannya pada tahun 1906 dan 1907 menghasilkan penemuan asam amino esensial, berhasil mengisolasi triptofan dan glutation, serta melakukan penelitian mengenai asam laktat dan kaitannya dengan fungsi otot. Cassimir Funk (Polandia) menamai faktor makanan tambahan tersebut sebagai vitamin. Sebelumnya, Christian Eijkmann (Belanda) telah menemukan faktor antineuritik yang di kemudian hari dikenal dengan nama tiamin (vitamin B1). Karenanya, Hopkins dan Eijkman kemudian

mendapatkan hadiah Nobel tahun 1929. Ahli biokimia lain, Richard Kuhn (Jerman) berhasil mengisolasi riboflavin (vitamin B2) yang membawanya memperoleh hadiah nobel pada tahun 1938.

Pada tahun 1907 Eduard Buchner mendapat hadiah nobel atas karyanya tentang proses fermentasi yang menghasilkan alkohol. Pada tahun 1904 Arthur Harden (Inggris) dan Young berhasil mengisolasi koenzim dari cairan ragi. Studi yang dilakukan Otto Fritz Meyerhoff (Jerman) menunjukkan bahwa koenzim yang terdapat pada proses fermentasi yang menghasilkan alkohol jugaterdapat dalam sel otot dan merupakan faktor penting dalam metabolisme karbohidrat. Bersama dengan Gustav Embden ia menjelaskan tentang penguraian gula fosfat beratom karbon 6 menjadi dua molekul beratom karbon 3, hingga menjadi asam piruvat. Rangkaian reaksi ini kemudian dinamakan jalur Embden-Meyerhoff. Berikutnya, James Batcheller Sumner (Amerika) berhasil memperoleh kristal urease pada tahun 1926. Pada tahun 1960 William H. Stein dan Stanford Moore (Amerika) berhasil untuk pertama kalinya menentukan urutan asam amino dari ribonuklease. Selanjutnya, pada tahun 1965 David C. Phillips (Inggris) berhasil pula menentukan struktur tiga dimensi dari lisozim. Pada tahun 1937 Albert Szent-Gyorgi, seorang ahli biokimia asal Hongaria memperoleh hadiah nobel atas penemuannya

22

mengenai proses pembakaran dalam sistem biologi dengan perhatian khusus terhadap vitamin C serta asam fumarat. Penelitian ini dilakukannya pada tahun 1930 dan ia juga berhasil mengisolasi asam askorbat (vitamin C). Di samping itu juga, ia melakukan penelitian tentang jaringan otot serta metabolisme yang terjadi serta peranan ATP sebagai sumber energi. Penelitian tentang metabolisme yang menghasilkan energi dilakukan Krebbs pada tahun 1937, yang menyatakan adanya siklus metabolisme yang terdiri atas serangkaian reaksi kimia dalam sel yaitu pada mitokondria. (Edy Chandra, 2009) 2. Perkembangan Teknologi Toffler dalam buku The Third Wave (1980) membagi sejarah perkembangan teknologi ke dalam tiga gelombang. (Konsepsi Ilmu dan teknologi dalam Peradaban Kemanusiaan, 2008) a. Gelombang I (SM-1790) Small Is Beautiful. Ciri-cirinya, yaitu : a) Masyarakat pertanian menggunakan batere alam (living batere) b) Bercocok tanam secukup keluarga (prosumen) c) Pasar tidak terlalu penting d) Keluarga pengertiannya keluarga besar (extended family) e) Berkomunikasi dengan ngobrol (orally) f) Kalau satu desa mengalami musibah maka desa lainnya tidak perlu ikut musibah (low interdepedency) b. Gelombang II (1790-1970) Big Is Beautiful. Ciri-cirinya, yaitu : a) Masyarakat industri mulai menggunakan bahan bakar fosil yang tidak terbarukan b) Mesin-mesin dirancang untuk produksi masal c) Keluarga inti lebih dipentingkan d) Berkomunikasi dengan media kertas dan postel e) Memahami tepat waktu f) Manusia mendominasi alam g) Terjadi pemborosan sumber daya alam, urbanisasi, penjajahan dan pergerakan kemerdekaan nasional.

23

c. Gelombang III (1970-2000) Small Within Big Is Beautiful. Ciricirinya, yaitu : a) Masyarakat mensintesis ciri gelombang I dan II b) Mulai menggunakan energi terbarukan c) Proses manufaktur beralih ke biofaktur d) Konsumen memproduksi barang sendiri e) Terjadi deurbanisasi karena telekomunikasi dan transportasi semakin baik f) Menonjolkan keterkaitan yang menyeluruh (globalisasi)

keanekaragaman g) Hemat sumberdaya alam.

Melihat lebih jauh kedepan Eric Drexler dalam buku Engine of Creation (1986) menunjukan munculnya teknologi nano, yaitu teknologi yang mengatur, menyusun, dan meletakan atau merekayasa atmosfir atom-atom menjadi molekul-molekul yang dikehendaki. Dalam teknologi nano ini bahan bangunan utamanya adalah atom-atom yang berukuran nanometer. Sementara teknologi mikro merekayasa bahan bangunan yang berukuran mikrometer. Beberapa produk teknologi nano antara lain pengertian mesin dalam teknologi nano (nanocircuit, nanokomputer, nanomesin). Beberapa dampak teknologi nano terhadap kehidupan

kemanusiaan dapat dibayangkan dengan berbagai contoh kasus seperti pabrik serba otomatis dengan mesin replikator biologi maupun komputer nano, artificial intelligence baik yang bersifat teknik maupun sosial, dunia yang lebih luas dari planet bumi, pembaharuan cara berobat. Melihat perkembangan teknologi yang sangat pesat di atas memunculkan pertanyaan apakah semua itu masih ada batas-batas pertumbuhannya. Pertumbuhan materi dan ruang gerak manusia nampaknya tetap akan mempunyai batas jika pertambahan manusia

24

tidak terkendali. Namun pertumbuhan budidaya manusia dalam bentuk fikiran, informasi dan semua hal dalam dunia cipta dan imajinasi nampaknya belum terlihat batas-batasnya. Beberapa keterbatasan yang dapat dilihat antara lain : batas kemampuan teknologi nano, batas penggunaan energi menurut pertambahan entropi, batas sumber daya alam dan batas-batas ekosistem. Perkembangan teknologi yang sangat pesat juga menunjukkan berbagai harapan dan keprihatinan, terutama menyangkut tata hidup kemanusiaan mendatang. Beberapa hal diantaranya adalah kekuasaan yang luar biasa yang dapat membawa bencana, sistem-sistem andal yang dapat dipercaya, strategi pencegahan pemusnahan manusia, kesadaran dan partisipasi masyarakat lokal, dan jaringan komunikasi ilmu pengetahuan.

25

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu berdasarkan kerangka sistem yaitu dari segi tujuan, hasil, lingkunan, sumber, aktivitas dan kontrolnya. Sedangkan berdasarkan kerangka diluar sistem, perbedaannya yaitu dari segi motivasi, fokus, ideal, ciri keluasan, status dan komunikasinya. 2. Hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah : a. Teknologi dan ilmu masing-masing berkembang dan mencapai kemajuan sendiri-sendiri tanpa pengaruh penting atau dorongan utama dari pihak lainnya b. Teknologi merupakan pihak utama yang mendorong perkembangan ilmu atau membantu kemajuan ilmu c. Ilmu merupakan pihak utama yang mendorong perkembangan teknologi atau membantu kemajuan teknologi d. Teknologi dan ilmu mempunyai saling kaitan dan pengaruh timbal balik yang saling memacu perkembangan dan kemajuan masing-masing 3. Penerapan ilmu pengetahuan kedalam teknologi dapat berupa kecerdasan dan kebendaan. 4. Perkembangan sains terdiri dari tiga tahap yaitu genetika, neo-darwinisme dan biokimia. Sedangkan perkembangan teknologi terdiri dari small is beautiful, big is beautiful dan small within big is beautiful.

26

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Edy. 2009. Perkembangan Sains Abad ke-20. http://newuke8554.blogspot.com/2009/06/perkembangan-sains-abad-20.html (07 April 2012) Radji, Sanjivani Wulandari. 2011. Pertumbuhan dan Perkembangan Iptek. http://sejarah.kompasiana.com/2011/10/25/pertumbuhan-danperkembangan-iptek/ (05 April 2012) Tim Dosen Wawasan Ipteks. 2012. Wawasan Ipteks, Makassar: Offset CV. Gelota (06 April 2012) http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=hubungan+ilmu+pengetahuan+dan+t eknologi+secara+umum&source=web&cd=1&ved=0CCUQFjAA&url=h ttp%3A%2F%2Felearning.gunadarma.ac.id%2Fdocmodul%2Frisetbisnis _pdf%2F03_bab_1_pendahuluan.pdf&ei=Mb57T3aFY6PiAf214WLCQ&usg=AFQjCNFj86x6IgUdIJXQwf8a3Ud_eZIqw g&cad=rja (06 April 2012) http://duniabaca.com/peranan-iptek-dalam-dalam-meningkatkan-sdm-diindonesia.html (06 April 2012) http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/378/jbptunikompp-gdl-bobikurnia-18879-1diktatk-8.pdf (08 April 2012)

27

Anda mungkin juga menyukai