Anda di halaman 1dari 19

PENGELOLAAN SUMBERDAYA MINERAL

(Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan)

I Putu Pajeng Sutra Negara


1610514110006

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang memiliki daratan luas dan laut yang
luas,menjadikan negara ini dengan aset sumber daya alam yang melimpah.
Sumber dayaitu salah satunya yaitu sumber daya mineral. Sumber daya mineral
melimpah diIndonesia dengan berbagai jenisnya. Mulai dari emas, intan, timah,
belerang,dan bahan tambang lainnya merupakan sumber daya mineral yang
melimpah.
Berbagai sumber daya mineral yang ada di Indonesia perlu kita ketahui
macamnya. Sumber daya tersebut juga harus dikelola dan dikembangkan dengan
baikagar memberi manfaat bagi manusia. Eksploitasi terhadap berbagai sumber
dayamineral tidaklah boleh sembarangan, harus menjaga lingkungan dan
keberlanjutan,sehingga dapat diwariskan kepada anak cucu kita. Untuk itu dalam
makalah ini akandijelaskan tentang sumber daya mineral dan macam sumber daya
mineral. Penting bagi kita menyadari akan hasil bumi kita dan cara mengelolanya.
 
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apa itu sumberdaya mineral?
2. Apa saja macam-macam sumberdaya mineral?
3. Apa saja jenis-jenis sumberdaya mineral?
4. Apa Manfaat sumberdaya mineral bagi kehidupan?
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Sumber Daya Mineral

Sumber daya mineral (mineral resource) adalah endapan mineral yang

diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. sumber daya mineral dengan

keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan

pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang

Sumber daya mineral atau yang lebih dikenal dengan bahan galian

mengandung arti bahan yang dijumpai di dalam baik berupa unsur kimia, mineral,

bijih ataupun segala macam batuan. Berdasarkan bentuknya bahan galian

dibedakan menjadi tiga yaitu bahan galian berbentuk padat (misalnya emas, perak

dan gamping, lempung dll), bahan galian berbentuk cair (misalnya minyak bumi,

yodium dll), maupun bahan galian yang berbentuk gas (misalnya gas alam).

Barang tambang di Indonesia terdapat di darat dan di laut. Untuk

mengolah barang tambang tersebut tentunya kita harus memiliki banyak modal,

tenaga ahli dan penguasaan tekhnologi yang cukup mumpuni. Kekayaan alam

Indonesia dapat dikelola oleh perusahaan swasta maupun asing dengan syarat

bahwa mereka telah mendapatkan konsensi resmi dari Pemerintah Indonesia.

Konsensi ini merupakan surat izin yang dikeluarkan pemerintah terhadap

perusahaan yang berminat untuk mengolah barang tambang yang ada di Indonesia

dengan peraturan sistem bagi hasil.

Usaha pertambangan bahan galian merupakan semua usaha yang

dilakukan oleh seseorang atau badan hukum/ badan usaha untuk mengambil bahan

galian dengan tujuan untuk dimanfaatkan lebih lanjut bagi kepentingan manusia.
Usaha pertambangan bahan galian yang dimaksudkan dalam Undang-Undang

meliputi kegiatan:

 Penyelidikan Umum

    Penyelidikan umum ini bertujuan untuk mengetahui jumlah

    cadangan barang tambang yang terkandung di dalamnya.

 Eksplorasi

    Usaha penyelidikan geologi pertambangan untuk menetapkan lebih

    teliti adanya sifat dan letak Bahan galian.

 Eksploitasi pengolahan dan pemurnian

    Usaha pertambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan

    Galian dan memanfaatkannya.

 Pengangkutan

    Usaha pemindahan bahan galian dari daerah eksplorasi, eksploitasi

    atau dari Tempat pengolahan ke tempat lain.

 Penjualan

    Usaha penjualan dari hasil pengolahan ataupun pemurnian bahan

    galian.

2.2 Macam-macam sumber daya mineral :


   1. Sumber daya mineral hipotetik (hypothetical mineral resource)
       adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan perkiraan pada tahap survei tinjau.
   2. Sumber daya mineral tereka ( inferred mineral resource)
       adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap prospeksi.
   3. Sumber daya mineral terunjuk (indicated mineral resource)
       adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap eksplorasi umum.
   4. Sumber daya mineral terukur (measured mineral resource)
       adalah sumber daya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh
berdasarkan hasil tahap eksplorasi rinci
   5. Sumber daya mineral pra kelayakan (prefeasibility mineral resource)
Adalah sumber daya mineral yang yang dinyatakan berpotensi ekonomis
dari hasil studi pra kelayakan yang biasanya dilaksanakan di daerah
eksplorasi rinci dan eksplorasi umum.
   6. Sumber daya mineral kelayakan (feasibility mineral resource)
       adalah sumber daya mineral yang yang dinyatakan berpotensi ekonomis
dari hasil studi kelayakan atau suatu kegiatan penambangan yang biasanya
sebelumnya dilakukan di daerah
       esplorasi rinci.
  7. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
 Sumber daya alam non hayati/ biotic adalah sumber daya ala yang berasal
dari makhluk hidup. Contoh: tumbuhan, hewan, mikro organisme dll
 Sumber daya alam non hayati/ aboitic adalah sumber daya alam yang
berasal dari benda. Contoh : bahan tamabanag, air, udara, batuan dll
  8. Sumber daya alam berdasarakan sifat pembaharuan
 Sumber daya alam yang dapat diperbaharui/ renewable ialah sumber daya
alam yang dapat digunakan brulang-ulanng kali dan dapat dilestarikan.
Contoh : air, tumbuhan, hewan, hasil hutan dll
 Sumber daya alam tidak dapat diperbaharui/ non renewable ialah sumber
daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hana dapat
digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
 Sumber daya alam tidak terbatas jumlanhya/ unlimited. Contoh sinar
matahari, arus laut, udara dll 
  9. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan dan penggunaannya
 Sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yan
dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai
gunyanya akan menjadi lebih tinggi. Contoh : hasil hutan, barang
tambang, hasil pertanian dll
 Sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alamyang dapat
menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia
di muka bumi. Cintoh : ombak, panas bumi, arus sungai, sinar matahari,
minyak bumi, gas bumi dll

2.3 Peranan usaha pertambangan dalam pembangunan Indonesia

Pertambangan secara besar-besaran di Indonesia dengan menggunakan

peralatan modern, terutama untuk pertambangan energi dan mineral logam. Usaha

pertambangan dan bahan galian dalam pembangunan Indonsia mempunyai

peranan diantaranya:

a. Menambah pendapatan negara/devisa negara.

b. Memperluas lapangan pekerjaan.

c. Memajukan bidang transfortasi dan komunikasi.

d. Memajukan industri dalam negeri.

2.4 Jenis – Jenis Sumber Daya Mineral

Departemen pertambangan dan energi menggolongkan mineral ke dalam

3 (tiga) kelompok :

1. Kelompok A (mineral strategic),

Yang hanya dapat ditambang oleh pemerintah, tetapi perusahaan domestik

dan asing dapat menjalankan “join venture”(patungan) dengan perusahaan

pemerintah berdasarkan kontrak karya atau persetujuan kerja sama. Yang

termasuk dalam kelompok ini adalah minyak bumi, gas alam, bitumen cair,

antransit, batubara, lignit, uranium, radium, thorium dan mineral radioaktif

lainnya, nikel, cobalt, dan timah.

2. Kelompok B (mineral vital)

Yang dapat  ditambang oleh BUMN, badan usaha swasta, koperasi

maupun pribadi-pribadi warganegara. Badan swasta asing hanya sebagai

kontraktor pemerintah atau anggota minoritas pada perusahaan nasional. Namun


perusahaan asing boleh menjalankan eksplorasi melalui pemegang izin swasta

Indonesia. Kelompok ini meliputi besi, manggan, molybdenum, chromit, yodim

dan belerang.

3. Kelompok C (mineral lainnya)

Hanya boleh ditambang oleh perusahaan swasta nasional. Perusahaan

asing dapat member dana dan mengadakan kontrak pembelian mineral ini.

Kelompok ini meliputi gamping, tanah liat, gips, fosfat, nitrat, asbestos, mika,

granit, magnesit, jarosit, leusit, dll.

C. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MINERAL

2.4 Proses Pembentukan Sumber Daya Mineral

          Sebagaimana yang kita ketahui bahwa bahan galian ini merupakan sumber

daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Dimana jumlahnya yang sangat terbatas

dan juga pembentukan serta pemulihannya memakan waktu yang cukup lama

bahkan dapat menelan waktu hingga jutaan tahun lamanya. Untuk itulah dalam

pemanfaatannya kita harus mampu menggunakannya seefektif dan seefisien

mungkin.

Dibawah ini akan diterangkan lebih lanjut mengenai proses pembentukan

beberapa bahan galian/barang tambang diantaranya:

a.   Minyak bumi

       Proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu jutaan tahun. Minyak

bumi berasal dari mikroplankton (ganggang) yang terdapat di danau, teluk, rawa,

dan laut yang dangkal. Sesudah mati, mikroplankton berjatuhan dan mengendap

di dasar-dasar kemudian bercampur dengan lumpur sapropelium. Tekanan dari

lapisan-lapisan atas dan pengaruh magma yang mengakibatkan terjadinya

proses destilasi yang menghasilkan minyak bumi.


Kualitas minyak bumi di Indonesia terbilang cukup baik. Kadar sulfurnya sangat

rendah, sehingga mengurangi asap motor yang menimbulkan pencemaran

udara.Perusahaan yang melakukan eksploitasi minyak bumi di Indonesia yaitu

Perusahaan minyak negara (Pertamina), sedangkan untuk pihak swastanya yaitu

PT. Caltex Indonesia dan PT. Stanvac Indonesia) dan untuk pihak asinya yaitu

Petromer Tren, Arco, Union Oil dan Javec. Persebaran pertambangan minyak

bumi di Indonesia antara lain Nanggroe Aceh Darussalam/ NAD, Sumatera Utara,

Riau dan Kep. Riau yaitu Kep. Natuna (Pulau Sumatera), lepas pantai Teluk

Jakarta disekitar kepulauan Seribu dan di Jati Barang Indramayu (Jawa Barat),

sekitar Cepu (Jawa Tengah) , Bojonegoro, Surabaya, dan lepas patai timur

Madura (Jawa Timur), Balikpapan, Tarakan, Pulau Bunyu dan Pulau Bekapai di

lepas patai timur Samarinda (Kalimantan Timur), Pulau Seram bagian timur di

teluk Bula dan Pulau Lemun, Teluk Seram Utara (Maluku), Sorong, Kepala

Burung, Biak, dan Kasim (Papua/Irian Jaya).

b.  Gas Alam

      Gas alam merupakan campuran beberapa hidro karbon dengan kadar karbon

yang kecil, terutama metan, propan dan butan yang digunakan sebagi bahan bakar.

Terdapat dua macam gas alam cair yang diperdagangkan yaituLiquified

Natural atau gas alam cair (LNG) dan Gas Liquified Petroleum Gas atau gas

minyak bumi cair (LPG), dipasarkan dengan nama elpiji dengan tabung gas. Elpiji

ini yang digunakan untuk bahan bakar kompor gas dan pemanas lainnya. Daerah

persebarannya di Arun, NAD (Sumatera), Kamojang (Jawa Timur), Bontang dan

Kalimantan Timur (Kalimantan).

c.   Batu bara

Sebagian besar batu bara berasal dari tumbuh-tumbuhan tropis masa

prsejarah/masa karbon. Tumbuhan tersebut tertimbun hingga berada di dalam


lapisan batuan sedimen. Proses pembentukan batu bara disebut inkolen(proses

pengarangan) yang terjadi mejadi dua (proses biokimia dan proses metamorfosis).

Proses biokimia adalah proses pembentukan batu bara yang dilakukan oleh bakteri

anaerob sehingga sisa-sisa tumbuhan yang menjadi keras karena beratnya sendiri,

tidak ada kenaikan suhu dan tekana. Proses ini menyebabkan tumbuh-tumbuhan

menjadi gambut (turf). Proses metamorfosis merupakan proses yang terjadi karena

pengaruh tekanan dan suhu yang tinggi dan berlangsung lama. Dan proses ini

tidak ada bakteri lagi.

         Daerah persebaran batu bara di Indonesia yaitu di Sumatera bagian tengah,

Ombilin (Sawah Lunto), Sumatera bagian selatan, Bukit Asam (Sumatera), di

daerah Mahakam, Kalimantan bagian tenggara di Pulau Laut (Kalimantan).

d.  Tanah liat

        Tanah liat merupakan tanah yang mengandung lempung (65%), butir-

butirnya sangat halus sehingga rapat dan sulit menyerap air. Persebaran tanah liat

ini terdapat di dataran rendah seperti di Pulau Jawa.

e.  Kaolin

            Kaolin yang disebut oleh masyarakat tanah lempung putih atau tanah liat

putih merupakan endapan residual atau dapat pula terjadi sebagai akibat proses

pelapukan dan hydrothermal alterasi pada batuan beku yang banyak mengandung

feldspar dimana mineral potassium alumunium silikat dan feldspar dirubah

menjadi kaolin. Persebarannya terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan,

Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Maluku.

f.   Batu kapur

            Batu kapur terbentuk dari pelapukan makhluk hidup laut, seperti karang

dan sarang binatang laut. Batu kapur ini banyak terdapat di Pulau Sumatera dan

Pulau Jawa.
g.  Pasir kuarsa

            Pasir kuarsa terdapat sebagai endapan sedimen, berasal dari rombakan

batuan yang mengandung silicon dioksida seperti granit, riolit, granodiorit.

Endapan pasir kuarsa terjadi setelah melalui proses transfortasi, sortasi dan

sedimentasi . oleh sebab itu endapan pasir kuarsa dialam tidak pernah didapatkan

dalm keadaan murni. Sekalipun ada di alam biasanya sudah tercampunr dengan

lempung, feldspar, magnetit dsb. Persebarannya terdapat di Sumatera, Jawa,

Kalimantan Barat, Timurdan Selatan juga Sulawesi dan Papua.

h.  Pasir besi

            Pasir besi berasal dari batuan pasir yang banyak mengandung zat besi.

Persebaran pasir besi yaitu di pantai seltan Wates, Kulon Progo bagian barat

sampai ke timur Cilacap (Pulau Jawa).

i.   Marmer/batu pualam

            Marmer/batu pualam merupakan batu kapur yang telah berubah bentuk

menjadi batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan.

j.   Batu aji/batu akik

            Batu aji/batu akik merupakan mineral yang cukup keras. Warna batu aji ini

bermacam-macam seperti merah, hijau, biru, ungu, putih, kuning dan hitam. Batu

ini banyak digunakan untuk perhiasan. Batu akik banyak ditemukan di daerah

pegunungan dan di sekitar aliran sungai. Banyak terdapat di daerah seperti Pulau

Jawa.

k.  Bauksit

            Bauksit terjadi dari hasil pelapukan prafis yang efektif pada batuan beku

yang kaya akan alumina. Bauksit merupakan bahan dasar pembuatan alumunium.
Persebaran bauksit adalah di Pulau Bintan, Loban, Tanjung Saluh, Pulau Kijang,

Angkut, Tembeling, Kelong dan Koyan (Riau), Pulau Singkep, Bangka Belitung,

daerah Kapuas dan Tayun (Kalimantan Barat).

l.   Timah

            Timah dapat dibedakan menjadi dua yaitu timah primer dan timah

sekunder (alluvial). Timah primer merupakan timah yang mengendap pertama kali

pada batuan granit, sedangkan timah sekunder adalah timah yang sudah berpindah

dari tempat asalnya akibat proses pelapukan dan erosi. Persebaran timah yaitu di

Pulau Bangka, Belitung, Singkep, Bangkinang, Riau daratan, dan lepas pantai

Pulau Tujuh (Pulau Sumatera).

m. Nikel

            Nikel terbentuk karena proses pelapukan dan pencucian oleh air hujan

pada batuan peridotit yang massif. Hasil pelapukan kemudian teronggok di

permukaan sebagai mineral-mineral. Mineral ini mengandung nikel. Daerah

persebaran nikel terdapat di Soroako, Bulubulang, Pamaloa Utara, dan Pamaloa

Selatan (Sulawesi Tenggara).

n.  Tembaga

            Tembaga berasal dari larutan cair magma yang kemudian menyusup dan

mengisi celah-celah pada patahan (diaklas). Tembaga dalam jumlah kecil

merupakan hasil sampingan dalam penambangan emas dan perak. Persebarannya

di Tembagapura (Papua/Irian Jaya), Cikotok, Cirotan dan Palasari (Jawa).

o.  Emas dan perak

            Emas dan perak merupakan logam mulia. Pertambangan emas dan perak

di Indonesia dilakukan dengan cara pertambangan secara terbuka, dan

mengeruk/mendulang pasir/lumpur sungai yang mengandung emas. Daerah


persebaran di Pulau Jawa yaitu: Cikotok (Jawa Barat), dan daerah Rejang

Lembong (Bengkulu).

p.  Mangan

          Mangan merupakan hasil pengendapan di daerah danau dan pantai yang

terjadi pada zaman tersier. Daerah persebaran magma terdapat di Karangnunggal

dan Tasikmalaya bagian selatan (Jawa Barat), Kliripan dan Kulon Progo

(Yogyakarta) serta di sekitar Martapura (Kalimantan).

q.  Besi

            Pada temperature yang tinggi, bijih besi dicampur dengan kokas dan besi

tua. Percampuan diatur dan dibakar secara merata. Kotoran dalam bijih besi

dihilangkan melalui proses reduksi yaitu mengambil unsure oksigen dari bijih

besi. Proses pembakaran pada suhu tinggi menghasilkan cairan. Kemudian cairan

tersebut dicetak dalam bentuk tertentu. Bijih besi merupakan besi yang

kandungan/campuran karbonnya rendah.

r.  Belerang

           Belerang atau sulfur didapatkan dalam 2 bentuk yaitu sebagai senyawa

sulfide dan sebagai belerang alam. Sebagai senyawa sulfide didapatakan dalam

bentuk galen-PbS, chalkoporit-CuFeS dan Pirit-FeS. Kesemuanya terbentuk

akibat proses hydrothermal, kecuali yang yang terakhir dapat pula terjadi karena

proses sedimentasi dalam kondisi tertentu. Sedang belerang alam unsure tersebut

berbentuk kristal bercampur lumpur atau merupakan hasil sublimasi. Endapan

belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarola atau sebagai akibat dari

gas dan larutan yang mengandung belerang keluar dalam bumi melalui rekahan-

rekahan, serta selalu berkaitan dengan rangkaian gunung api aktif.

            Belerang ini terdapat di Kab. Aceh Besar, Aceh Tenggara, Sumatera Utara

(Kab. Taput), Sumatera Barat (Kab. Solok), Jambi (Kab. Kerinci), Jawa Barat (G.
Papandayan, G. Galunggung, G. Ciremai dan Tangkuban Parahu), Jawa Tengah

(G. Dieng, Telaga Terus), Maluku, Sulawesi Utara dll.

s.  Fosfat

           Endapan fosfat di Indonesia terdapat di gua-gua dalam berbagai bentuk dan

butiran , bongkahan sampai bongkahan besar. Endapan fosfat guano dengan

komposisi kalsium fosfat terdapat sebagai endapan permukaan, endapan gua dan

endapan bawah permukaan.

      Secara garis besar proses pembentukan ketiganya adalah sama yaitu

merupakan hasil reaksi antara batu gamping dengan kotoran burung dan kelelawar

yang mengandung asam fosfat karena pengaruh air hujan/air tanah. Persebarannya

terdapat di daerah Aceh yaitu kab. Aceh Besar dan Aceh Barat, Sumatera Utara,

Jawa Barat ( Kab.Bogor, Kab. Sukabumi, Kab. Ciamis, Pangandaran), Jawa

tengah (Kab. Tegal, dan Kab. Wonogiri), Blitar, Sumenep, Madura, Kalimantan

Timur, Kalimantan Selatan, Irian Jaya dan Sulawesi Tenggara.

t.  Mika

            Kelompok mika (muskovit, plogopit dan biotit) terbentuk pada tahap akhir

proses pembentukan magma yang kekentalannya rendah dan bersifat assam.

Kristal mika berukuran lebar dan berlapis, relatif lunak (kekerasan 2-2,5)

transparan dengan warna yang bervariasi. Muscovit ini berwarna putih, kuning

dan coklat yang memiliki sifat fleksibel dan elastis didapatkan pada batuan beku

yang kaya silica dan alumina. Sedangkan plogopit bersifat transparan dan elastis

dengan warna coklat muda atau kekuningan dan biasa terdapat pada batuan

metamorf yang kaya magnesium. Biotit berwarna hitam hingga hijau gelap,

fleksibel, elastis, dan biasa dijumpai pada batuan pegmatite, lamprophyre, kadang-

kadang pada lava batuan metaomrf. Persebarnnya terdapat di Aceh, Sumatera

Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Irian Jaya.


u.  Tras

            Tras pada umumnya terbentuk pada batuan volkanik yang banyak

mengandung feldspar dan silica antara lain breksi andesit, granit, rhyolit yang

telah mengalami pelapukan lanjut. Akibat proses pelapukan feldspar akan berubah

menjadi mineral lempung/kaolin dan senyawa silica amorf. Makin lanjut tingkat

pelapukan maka makin baik mutu/kualitas tras. Persebarannya terdapat di Pulau

Sumatera, Pulau Bali, Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Sulawesi.

v.  Intan

            Intan terbentuk bersamaan dengan pembekuan batuan ultra basa missal

peridotit dan kimberlit. Kristalisasi Intan pada kimberlite pipa terbentuk pada

kedalaman 60 mil/ lebih dalam dibawah permukaan bumi dan temperatur 1.500-

2.000°C. Intan mempunyai hablur berwarna bening tetapi kadang-kadang

berwarna kebiruan, kehijauan, kemerahan atau kuning. Intan yang diketemukan di

Indonesia terdapat di Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan

Selatan (Martapura), Kalimantan Timur.

w.  Asbes

       Asbes terjadi karena proses metamorphose (proses serpentinisasi) batuan

yang bersifat basa atau ultra basa. Berdasarkan sifatnya asbes ini terbagi enjadi

dua yaitu asbes serpentinit dan amfibol. Tempat diketemukan Jawa Tengah

(Karangsambung, kab. Kebumen), Halmahera (Weda), Sulawesi Teggara, Nusa

Tenggara Timur dan Irian Jaya.

x.  Grafit

           Grafit terbentuk pada metamorphose tingkat tinggi dari batuan yang

mengandung zat organic, dapat terjadi pula karena proses magmatisme antara lain

pada pegmatite, dan juga terdapat pada hydrothermal vein. Grafit ini sangat umum

didapatkan dalam granit, sekis, genis mika sekis ataupun batu gamping kristalin.
2.5 Pemanfaatan Sumber Daya Mineral

Dalam perkembangannya, pengelolaan sumber daya mineral kini semakin

kompleks mengingat seiring dengan perkembangan zaman yang disertai dengan

perkembangan tekhnologi yang semakin canggih. Dimana, manusia dituntut untuk

selalu menyesuaikan diri terhadap setiap perubahan yang ada. Hal itupun yang

sekiranya membawa dampak terhadap inovasi demi inovasi yang bermunculan

saat ini. Begitupun halnya dengan sumber daya mineral yang pemanfaatannya

memiliki peran yang sangat sentral bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

Dibawah ini pemanfaatan hasil tambang sebagai berikut:

a.   Minyak bumi

      Minyak bumi ini setelah diolah dihasilkan minyak gas (avigas), bensol (avtur),

gasoline (bensin,premium dan super 98), karosin (minyak tanah dan minyak

lampu), minyak solar, diesel dan minyak bakar, vaselin dan paraffin (untuk

industry batik dan korek api) dan aspal. Hasil olahan tersebut dapat digunakan

untuk penerangan rumah, tenaga penggerak dan mesin pabrik, bahan bakar

kendaraan bermotor, bahan bakar pesawat terbang dan pemanfaatan lainnya.

b.  Gas alam

      Gas alam ini biasanya digunakan untuk bahan bakar rumah tangga dan

keperluan industri lainnya.

c.  Batu bara

     Batu bara biasanya digunakan sebagai bahan bakar pemberi tenaga dan

bahan mentah cat, obat- obatan, wangi-wangian dan bahan bakar peledak.

d. Tanah liat

     Tanah liat digunakan untuk membuat gerabah dan bahan bangunan seperti batu

bata, genting dan kerajinan tangan seperti kendi dsb.


e.  Kaolin

     Kaolin ini digunakan sebagai bahan dasar membuat porselen.

f.  Batu gamping

     Batu gamping digunakan sebagai bahan perekat bangunan, bahan pembuat

semen, dan pengapur dinding.

g.  Pasir kuarsa

     Pasir kuarsa ini dapat digunakan untuk membuat kaca.

h.  Pasir besi

     Pasir besi biasanya digunakan untuk membuat besi tuang.

i.   Marmer

     Marmer ini biasa digunakan untuk membuat lantai dan hiasang dinding.

j.   Batu aji

     Batu aji digunakan untuk perhiasan.

k.  Alumunim

     Alumunium merupakan logam ringan dan kuat yang digunakan untuk industri

kapal terbang,mobil, mesin-mesin dan alat-alat rumah tangga lainnya.

l.   Timah

     Timah sebagai bahan untuk membuat pipa ledeng, logam patri dan kawat

telepon.

m. Nikel

     Nikel dapat digunakan untuk bahan campuran dalam industry besi baja agar

kuat dan tahan karat.

n.  Tembaga

      Tembaga dapat digunakan untuk membuat bahan kapal dan industry barang-

barang perunggu dan kuningan.


o.  Intan

             Intan ini biasa dipergunakan untuk perhiasan bagi kaum perempuan pada

umumnya.

p.  Asbes

             Asbes dapat digunakan sebagai atap bangunan pengganti genting.


BAB III
KESIMPULAN

Sumber Daya Mineral merupakan termasuk dari  bagian Sumber Daya

Alam yang saling berterkaitan satu dengan yang lainnya serta mempunyai banyak

manfaat dalam kehidupan termasuk untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia,

oleh karena itu perlu adanya perlindungan Sumber Daya Alam. agar tidak

terjadinya eksploitasi yang berlebihan atau tercemarnya sumber daya alam

tersebut, maka perlu diperhatikannya pula manajemen pengelolaan yang baik dan

benar, dari proses terbentuknya sumber daya,pengelolaannya ataupun

pemanfaatan sumber daya,serta adanya upaya perbaikan lingkungan melalui

upaya reboisasi dan rehabilitasi lahan.


DAFTAR PUSTAKA

Aknmad Nafarin 2008 Sumber Daya Mineral. Edisi revisi,Jakarta Rajawali Pers
Keraf, A.S, 2002. Jenis sumber daya mineral. Penerbit Buku Kompas.Jakarta.
Widodo, J dan S. Nurhakim, 2002. Konsep Pengelolaan Sumberdaya
Mineral. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai