PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi sebagai tempat tinggal bagi kehidupan berbagai makhluk hidup,
memiliki sumber daya alam yang dapat digunakan untuk mendukung kehidupan
makhluk hidup tersebut. Bahan-bahan alam yang tersedia di bumi diantaranya berupa
tumbuhan, air, tanah, batuan, mineral, batubara, minyak bumi gas alam dan lain-lain.
Setiap jenis bahan alam tersebut memiliki perannya masing-masing bagi kehidupan
manusia, baik secara langsung maupun secara tidak langsung
Bahan-bahan yang ada disekitar kita memiliki sifat dan karakteristik masing-
masing yang berbeda satu sama lain. Karakteristik tersebut diantaranya adalah sifat
fisik, sifat kimia dan strukturnya.Karakteristik inilah yang membuat bahan-bahan
tersebut bisa memiliki fungsi tertentu yang khas.Batu-batuan, pasir dan logam,
sifatnya sangat keras, kadang bersifat racun dan tidak mengandung bahan-bahan yang
dibutuhkan tubuh sehingga bahan ini tidak dapat diperuntukkan untuk makanan dan
sering dipakai untuk keperluan bangunan dan infra struktur lainnya.Tetapi sebaliknya
bahan alam yang berasal dari tumbuhan dan hewan banyak mengandung bahan yang
diperlukan tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak sehingga sering dikomsumsi
sebagai sumber energi bagi pertumbuhan manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pendahuluan diatas, maka kita yang menjadi rumusan
masalah dalam makalah ini adalah apa saja yang unsur-unsur yang ada dalam sumber
daya alam maupun konsep dasar dari sumber daya alam.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui unsur-
nsur sumber daya alam yang terdapat di dalam peri kehidupan alam ini. Selain itu,
pembuatan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Biologi
Umum.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas,
dan perak. Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik
digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta
km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.
Macam-macam sumber Daya Alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi,
dan jenisnya:
a. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
1. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik,
yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan
tambang, tanah, air, dan kincir angin.
2. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa
makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
b. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam,
antara lain sebagai berikut.
1. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela,
dan sebagainya.
2. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar
matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
3. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang
atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
c. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan,
tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut ter barukan karena dapat
melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
2. Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak
tanah, gas bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
3
3. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang
surut, dan energi laut.
4
d. Sebagai tempat untuk kegiatan industri dan sebagai sarana dan prasarana
social seperti sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
e. Sebagai sumber energi alternatif, khususnya tanah gambut energy seperti
yang dikembangkan di Finlandia Belanda dan beberapa Negara-negara lain.
5
oleh suatu perusahaan tetapi juga mengurangi dampak dari akibat limbah yang
terbuang terhadap lingkungan.Dengan demikian, ekoefisiensi adalah menejemen
bisnis atau pengelolaan usaha yang memadukan efisinsi secara ekonomi dan
efisiensi secara lingkungan.
4. Prinsip Rasionalisasi
Prinsip Rasionalisasi adalah suatu pemanfaatan bahan alam yang rasional sesuai
daya dukung bahan alam dan kemungkinan penggunaan bahan alam pengganti
(subsitusi) pemanfaatan yang berlebihan atau boros akan mengurangi
kemungkinan generasi yang akan dating dapat menikmati bahan alam yang sama.
Karena itu dalam pemanfaatan bahan alam diperlukan perencanaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan secara wajar.Selain itu diupayakan untuk mencari
bahan alam pengganti (bahan alam alternatif), sehingga tidak hanya tergantung
pada bahan alam tertentu.Sebagai contoh bahan bakar minyak dapat dikurangi
pemanfaatannya dengan mengembangkan bahan alam energy dari radiasi
matahari, tanaman (bioenergi) dan lain-lain.
6
alam dapat dimanfaatkan secara optimal karena didasarkan pada keadaaan bahan
alamnya masing-masing. Sebagai contoh lahan-lahan yang subur sebaiknya
diutamakan pemanfaatannya untuk pertanian bukan pemukiman atau industri.
Pertimbangannya lahan yang subur tentu akan memberikan hasil yang lebih baik.
7
kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di
sektor industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam
juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya.
korupsi,perang saudara, lemahnya pemerintah dan demokrasi juga menjadi faktor
penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk
mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan
investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan
transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contoh
negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam
sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah norwegia dan bostwana.
Walaupun suatu negara memiliki Sumber daya alam yang berlimpah, belum
tentu hal itu dapat memberikan manfaat besar bagi penduduknya jika tidak dikelola
dengan baik. Beberapa fakta telah menunjukkan bahwa negara-negara yang kaya
sumber daya alamnya masih tertinggal keadaan ekonominya jika dibandingkan
dengan negara-negara lain yang justru sumber daya alamnya terbatas. Sebagai
contoh, negara Jepang memiliki luas wilayah dan kekayaan alam yang terbatas, tetapi
Jepang menjadi negara maju di dunia, lebih maju dari Indonesia yang memiliki SDA
yang melimpah ruah. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam harus
dilakukan secara maksimal dengan berbagai upaya.
Secara alamiah, penduduk memanfaatkan potensi sumber daya alam dalam berbagai
bentuk aktivitas sesuai dengan sumber daya alam yang dimilikinya, aktivitas dalam
memanfaatkan sumber daya alam dapat dibagi ke dalam enam aktivitas, yaitu (1)
pertanian, (2) perkebunan, (3) peternakan, (4) perikanan, (5) pertambangan, dan (6)
kehutanan.
1. Aktivitas Pertanian
Di Indonesia, aktivitas pertanian merupakan aktivitas utama yang dilakukan oleh
sebagian besar penduduknya. Keadaan tanah yang subur dan di dukung iklimnya
membuat penduduk Indonesia banyak mencari nafkah pada aktivitas pertanian.
2. Aktivitas Perkebunan
Perkebunan bertujuan untuk menghasilkan komoditas pertanian dalam jumlah
besar. Dengan alasan efektifitas, aktivitas perkebunan disertai dengan industri
pengolahan hasil perkebunan yang sengaja dibangun di area perkebunan.
Komoditas yang dihasilkan biasanya diolah dan dikemas terlebih dahulu sebelum
8
dijual ke konsumen. Komoditas perkebunan yang berkembang di Indonesia di
antaranya adalah teh, kopi, cokelat, karet, kelapa, dan kelapa sawit. Saat ini
Indonesia menjadi penghasil sejumlah komoditas perkebunan, seperti tebu, teh,
tembakau, kopi, kelapa sawit, cengkih, kelapa, pala, karet, vanili, lada, dan
cokelat.
3. Aktivitas Peternakan
Perhatikan aktivitas peternakan di daerahmu. Hewan ternak apa saja yang
dibudidayakan di Indonesia? Budi daya peternakan yang dikembangkan di
Indonesia di antaranya sapi, kerbau, kuda, babi. Selain itu, masih banyak ternak
lainnya yang dikembangkan oleh penduduk secara mandiri, misalnya ayam,
kambing, domba, dan lain-lain.
4. Aktivitas Perikanan
Indonesia memiliki Sumber daya perairan yang sangat berlimpah. Curah hujan
yang cukup tinggi membuat banyak wilayah yang memiliki sungai, danau, dan
waduk. Tempat-tempat tersebut sebagian telah dimanfaatkan oleh penduduk
untuk aktivitas perikanan. Tentu saja sumber daya alam perikanan yang jauh
lebih besar adalah sumber daya alam yang ada di laut. Luas laut yang sangat
besar atau dua per tiga dari luas wilayah Indonesia, menyimpan berbagai
kekayaan alam, khususnya ikan.
5. Aktivitas Pertambangan
Perusahaan pertambangan dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Banyak
perusahaan swasta dari luar Indonesia yang juga ikut serta melakukan aktivitas
penambangan dengan perjanjian tertentu dan sistem bagi hasil dengan pemerintah
Indonesia.
Minyak bumi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik skala besar seperti
PLN, maupun untuk rumah tangga, industri, kendaraan bermotor. Selain
dimanfaatkan untuk konsumsi dalam negeri. produksi minyak bumi dan gas alam
Indonesia juga diekspor ke berbagai negara lain.
9
6. Aktivitas Kehutanan
Sumber daya alam hutan merupakan sumber daya alam yang juga sangat
berlimpah di Indonesia. Hutan dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan,
baik sebagai sumber pangan, penghasil kayu bangunan ataupun sebagai sumber
tambang dan mineral berharga. Pemanfaatan hutan selanjutnya dilakukan secara
intensif dengan mengambil secara besar-besaran sumber daya yang ada di
dalamnya.
10
dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan
dan banyak lagi lainnya.
1. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
sumber daya alam hayati / biotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup.
contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
sumber daya alam non hayati / abiotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati.
contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain
11
Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang
maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal,
tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya
tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya
alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar
dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi
dengan lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut :
a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya
untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber
daya alam hayati.
c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur
ulang.
d. Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya.
12
kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap
pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)
Seperti pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya
tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat
lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan
manusia. Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa
lepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan
keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka
pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan
dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem,
endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan
kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem
budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus benar-
benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal
sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang
diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi “keharusan” untuk
menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa dipastikan
bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang
berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa pendekatan seperti ini membutuhkan
partisipasi politik yang tinggi dari masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan
penentuan kebijakan pengelolaan SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi
partisipasi politik dari pihak-pihak berkepentingan akan menghasilkan rencana tata
ruang yang lebih akomodatif terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang
dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah
ekosistem tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun
kapasitas masyarakat adat yang berdaulat (mandiri) harus diimbangi dengan jaringan
kesaling-tergantungan (interdependency) dan jaringan saling berhubungan
(interkoneksi) antar komunitas dan antar para pihak. Untuk bisa mengelola dinamika
politik di antar para pihak yang berbeda kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan
13
organisasi birokrasi dan politik yang partisipatif demokrasi (participatory
democracy).
Kondisi seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan informal, misalnya
dengan membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya
Alam Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah”
yang berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki
posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten
yang populasi masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam
lembaga seperti ini harus ada.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan alam yang berasal dari anorganik sangatlah banyak kita pergunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Namun pemanfaatan bahan alam yang berasal dari
anorganik ini tidak bisa langsung dipergunakan, harus melalui proses pengolahan
yang baik. Pengolahan dengan menggunakan teknologi tinggi akan menghasilkan
barang yang bernilai tinggi pula dan mempunyai kualitas yang bermutu. Disamping
itu juga harus memperhatikan prinsip-prinsip pemanfaatan bahan alam seperti :
prinsip ekoefisiensi, prinsip pemanfaatan berkelanjutan, prinsip kemakmuran,
keadilan dan pemerataan, prinsip rasionalisasi, prinsip penggunaan tata ruang yang
benar dan prinsip keseimbangan daya dukung lingkungan. Walaupun dalam
pengolahan bahan alam sudah baik tetapi juga tidak lepas dari hambatan-hambatan
dalam proses pemanfaatanya.
B. Saran
Bahan alam yang berasal dari anorganik terutama bahan tambang tidak dapat
diperbarui. Sebaiknya penggunaannya harus dilakukan dengan sebaik-baiknya,
Karena jumlahnya sangat terbatas.Selain itu kita juga harus mencari solusi,
bagaimana agar bahan tambang yang merupakan bahan alam yang tidak dapat
diperbarui itu dapat kita ganti dengan bahan alternatif.Sehingga bahan-bahan alam
yang tersebut masih bisa kita manfaatkan dalam jangka waktu yang lama.
15
DAFTAR PUSTAKA
Lukman, Cecilia (et.al). 1999. Oxford Ensiklopedi Pelajar. Grolier Internasional. (Edisi
revisi)
16
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
الحمدهلل رب العالمين و الصالة و السالم على سيدنا محمد و على اله وأصحابه اجمعين
Simpuh sujud kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang
sederhana ini.
Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada junjungan alam Nabi Muhammad
SAW. Rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT yang telah membawa petunjuk dan
pedoman bagi kehidupan umat manusia di dunia dan akhirat, yaitu agama Islam.
Penulis
KELOMPOK 1
17
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 3
A. Pengertian Sumber Daya Alam........................................................................ 3
B. Sumber Daya Alam di Indonesia..................................................................... 3
C. Jenis-jenis Sumber Daya Alam........................................................................ 4
D. Manfaat Bahan-bahan Alam anorganik........................................................... 7
E. Prinsip Pemanfaatan Bahan-Bahan Alam........................................................ 7
F. Hambatan-hambatan dalam Proses Pemanfaatan Bahan Alam........................ 7
G. Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi.............................................. 8
H. Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam............................. 8
I. Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam....................................................... 9
J. Ciri-ciri negara hukum..................................................................................... 9
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 10
A. Kesimpulan...................................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
18
MAKALAH geografi
HAKIKAT SUMBER
iii DAYA ALAM
DISUSUN OLEH 1 :
ARISTIAN
ABEL RILESTI
ABEL MULZA
IQRAL MHD. MOLIF
PIRA NISA PUTRI
PUPUTRI ZAHARA
RANGKIL FRASTA
XI MIPA 2
GURU PEMBIMBING :
AHMAD PELANI, S.Pd
19
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
20