Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bumi sebagai tempat tinggal bagi kehidupan berbagai makhluk hidup,
memiliki sumber daya alam yang dapat digunakan untuk mendukung kehidupan
makhluk hidup tersebut. Bahan-bahan alam yang tersedia di bumi diantaranya berupa
tumbuhan, air, tanah, batuan, mineral, batubara, minyak bumi gas alam dan lain-lain.
Setiap jenis bahan alam tersebut memiliki perannya masing-masing bagi kehidupan
manusia, baik secara langsung maupun secara tidak langsung
Bahan-bahan yang ada disekitar kita memiliki sifat dan karakteristik masing-
masing yang berbeda satu sama lain. Karakteristik tersebut diantaranya adalah sifat
fisik, sifat kimia dan strukturnya.Karakteristik inilah yang membuat bahan-bahan
tersebut bisa memiliki fungsi tertentu yang khas.Batu-batuan, pasir dan logam,
sifatnya sangat keras, kadang bersifat racun dan tidak mengandung bahan-bahan yang
dibutuhkan tubuh sehingga bahan ini tidak dapat diperuntukkan untuk makanan dan
sering dipakai untuk keperluan bangunan dan infra struktur lainnya.Tetapi sebaliknya
bahan alam yang berasal dari tumbuhan dan hewan banyak mengandung bahan yang
diperlukan tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak sehingga sering dikomsumsi
sebagai sumber energi bagi pertumbuhan manusia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pendahuluan diatas, maka kita yang menjadi rumusan
masalah dalam makalah ini adalah apa saja yang unsur-unsur yang ada dalam sumber
daya alam maupun konsep dasar dari sumber daya alam.

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui unsur-
nsur sumber daya alam yang terdapat di dalam peri kehidupan alam ini. Selain itu,
pembuatan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Biologi
Umum.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Alam


Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda
hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia. Pengertian sumber daya alam juga ditentukan oleh nilai
kemanfaatannya bagi manusia.

B. Sumber Daya Alam di Indonesia


Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di
dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber
daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya,
akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green
economy). Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan
pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara
pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme
pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di Indonesia yang
melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
a) Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki
curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan
tumbuh dengan cepat.
b) Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng
tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
c) Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman
dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari
tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari
mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang,
dan 25% dari hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan
tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan
kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai
daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang,

2
seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas,
dan perak. Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik
digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta
km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.
Macam-macam sumber Daya Alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi,
dan jenisnya:
a. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
1. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik,
yaitu sumber daya   alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan
tambang, tanah, air, dan kincir angin.
2. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa
makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

b. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam,
antara lain sebagai berikut.
1. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela,
dan sebagainya.
2. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar
matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
3. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang
atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

c. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan,
tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut ter barukan karena dapat
melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
2. Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak
tanah, gas bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.

3
3. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang
surut, dan energi laut.

C. Jenis-jenis Sumber Daya Alam


Di lingkungan kita terdapat beraneka macam sumber daya alam.Semuanya
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin lama semakin
banyak dan beragam.Para ahli mengelompokkan jenis-jenis sumber daya alam
tersebut dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Misalnya mengelompokkan
sumber daya alam berdasarkan materinya terbagi 2 :
1.   Sumber Daya Alam Organik (Hayati)
Sumber daya alam organik materi atau bahanya berupa jasad hidup, tumbuhan
dan hewan.Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya organik terdiri atas
kehutanan, pertanian, peternakan dan perikanan.
2.   Sumber Daya Alam Anorganik (Nonhayati)
Sumber daya alam anorganik materi atau bahannya berupa benda mati seperti
benda padat, cair dan gas.Kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya alam
anorganik diantarannya pertambangan mineral, tanah, batuan, minyak dan gas
alam, energi dan lain-lain.

D. Manfaat Bahan-bahan Alam anorganik


Bahan alam atau sumber daya alam memiliki fungsi atau manfaat yang sangat
besdar bagi manusia.Tanpa sumber daya alam tentunya manusia tidak dapat
memenuhi berbagai kebutuhan atau aktifitasnya.Sumber daya alam tersebut memiliki
fungsi masing-masing dalam mendukung kehidupan manusia. Gambaran tentang
fungsi dari masing-masing sumber daya alam anorganik diantaranya :
1. Pemanfaatan Sumber Daya Tanah
Disekitar kita terdapat tanah dengan berbagai jenis dan karekteristiknya. Benda
yang setiap hari kita lihat dan kita injak tersebut memilki manfaat yang beragam
yaitu :
a. Sebagai tempat pemukiman, terutama tanah-tanah yang berada di daerah
yang datar/dataran rendah.
b. Sebagai tempat untuk lahan pertanian dan kehutanan.
c. Sebagai bahan mentah industri, misalnya bahan bangunan berupa genteng,
keramik, batubata dan lain-lain.

4
d. Sebagai tempat untuk kegiatan industri dan sebagai sarana dan prasarana
social seperti sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
e. Sebagai sumber energi alternatif, khususnya tanah gambut energy seperti
yang dikembangkan di Finlandia Belanda dan beberapa Negara-negara lain.

2. Pemanfaatan Bahan Tambang


Bahan tambang banyak sekali manfaat bagi manusia diantaranya :
a. Minyak dan gas bumi digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor,
menggerakkan mesin pabrik, dan bahan bakar rumah tangga serta industry.
b. Batu bara digunakan untuk bahan bakar, bahan mentah cat, bahan peledak,
obat-obatan dan wewangian atau parfum.
c. Alumunium digunakan untuk industry kapal terbang, mobil, mesin-mesin dan
alat-alat rumah tangga.
d. Timah sebagai bahan untuk membuat pipa ledeng, logam patri, kabel telepon.
e. Nikel untuk campuran industry besi baja agar kuat dan tahan karat.
f. Pasir kuarsa untuk membuat kaca.
g. Koalin sebagai bahan pembuat porselin.
h. Marmer untuk lantai dan hiasan dinding.
i. Tanah liat untuk membuat gerabah dan bata.
j. Pasir besi untuk bahan besi tuang.
k. Tembaga untuk bahan kabel dan industri barang-barang perunggu serta
kuningan.

E. Prinsip Pemanfaatan Bahan-Bahan Alam


Bahan atau sumber daya alam merupakan milik bersama seluruh rakyat
Indonesia dan dikuasi Negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Karena
itu, pemanfaatan sumber daya alam harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut :
1. Prinsip ekoefisiensi
Prinsip ekoefisiensi berarti melakukan proses produksi secara tepat atau hemat
(efisien), sehingga menguntungkan secara ekonomi maupun lingkungan. Proses
produksi yang efisien tentunya memerlukan energy yang efisien juga. Demikian
pula materi dan limbah yang terbuang harus lebih sedikit, sehingga kebutuhan
akan bahan bakupun berkurang. Menurunya biaya produksi, tentunya akan
meningkatkan keuntungan industrii tersebut. Keuntungan bukan hanya diperoleh

5
oleh suatu perusahaan tetapi juga mengurangi dampak dari akibat limbah yang
terbuang terhadap lingkungan.Dengan demikian, ekoefisiensi adalah menejemen
bisnis atau pengelolaan usaha yang memadukan efisinsi secara ekonomi dan
efisiensi secara lingkungan.

2. Prinsip Pemanfaatan Berkelanjutan


Pemanfaatan berkelanjutan dimaksudkan agar pemanfaatan dan pengelolaan
bahan alam tersebut dilakukan sedemikian rupa sehingga menjamin kelestarian
bahan alam yang terkendali, lestari dan berkelanjutan. Dengan cara demikian,
pemanfaatan bahan alam tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan generasi saat
ini tetapi menjamin terpenuhinya kebutuhan generasi yang akan datang.

3. Prinsip Kemakmuran, Keadilan dan Pemerataan


Pemanfaatan bahan alam organik dan bahan alam anorganik dititikberatkan untuk
kemakmuran rakyat berdasarkan atas keadilan dan pemerataan.Pemanfaatan
bahan alam tidak hanya boleh menguntungkan seseorang atau sekelompok orang
saja tetapi secara adil juga dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia.

4. Prinsip Rasionalisasi
Prinsip Rasionalisasi adalah suatu pemanfaatan bahan alam yang rasional sesuai
daya dukung bahan alam dan kemungkinan penggunaan bahan alam pengganti
(subsitusi) pemanfaatan yang berlebihan atau boros akan mengurangi
kemungkinan generasi yang akan dating dapat menikmati bahan alam yang sama.
Karena itu dalam pemanfaatan bahan alam diperlukan perencanaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan secara wajar.Selain itu diupayakan untuk mencari
bahan alam pengganti (bahan alam alternatif), sehingga tidak hanya tergantung
pada bahan alam tertentu.Sebagai contoh bahan bakar minyak dapat dikurangi
pemanfaatannya dengan mengembangkan bahan alam energy dari radiasi
matahari, tanaman (bioenergi) dan lain-lain.

5. Prinsip Penggunaan Tata Ruang Yang Benar.


Setiap wilayah memiliki kondisi yang berbeda-beda, termasuk bahan
alamnya.Tata ruang yang benar adalah tata ruang yang memperhatikan kondisi
bahan alam yang berbeda-beda tersebut. Dengan cara demikian, maka bahan

6
alam dapat dimanfaatkan secara optimal karena didasarkan pada keadaaan bahan
alamnya masing-masing. Sebagai contoh lahan-lahan yang subur sebaiknya
diutamakan pemanfaatannya untuk pertanian bukan pemukiman atau industri.
Pertimbangannya lahan yang subur tentu akan memberikan hasil yang lebih baik.

6. Prinsip Keseimbangan Daya Dukung Lingkungan


Bahan alam mempunyai keterbatasan, baik bahan alam yang dapat diperbaharui
maupun bahan alam yang tidak dapat diperbaharui, dalam mendukung aktifitas
manusia untuk memenuhi kebutuhannya.Karena itu, dalam pemanfaatan bahan
alam tersebut harus memperhatikan keserasian dan kelestarian daya dukung
lingkungan. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan
hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan mahkluk hidup lain.

F. Hambatan-hambatan dalam Proses Pemanfaatan Bahan Alam


Dikarenakan Indonesia masih merupakan Negara berkembang, Indonesia
masih mengalami berbagai macam hambatan-hambatan dalam proses pengelolaan
dan pemanfaatan bahan alam Indonesia yang masih kurang. Berikut ini hambatan-
hambatan umum yang dihadapi Indonesia dalam pengelolaan dan pemanfaatan bahan
alam yaitu :
1. Kurangnya tenaga ahli dalam bidang sumber daya alam.
2. Mahalnya sarana dan prasarana untuk pengelolaan sumber daya alam.
3. Kerjasama dengan perusahaan asing yang merugikan.
4. Transportasi ke daerah sumber daya alam terbatas mengingat Indonesia
merupakan kepulauan.
5. Sumber daya manusia yang belum memenuhi klasifikasi.

G. Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi


Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan
yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang
pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru
sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya
alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus
ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Dutch disease. Hal ini disebabkan
negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki

7
kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di
sektor industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam
juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya.
korupsi,perang saudara, lemahnya pemerintah dan demokrasi juga menjadi faktor
penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk
mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan
investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan
transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contoh
negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam
sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah norwegia dan bostwana.
Walaupun suatu negara memiliki Sumber daya alam yang berlimpah, belum
tentu hal itu dapat memberikan manfaat besar bagi penduduknya jika tidak dikelola
dengan baik. Beberapa fakta telah menunjukkan bahwa negara-negara yang kaya
sumber daya alamnya masih tertinggal keadaan ekonominya jika dibandingkan
dengan negara-negara lain yang justru sumber daya alamnya terbatas. Sebagai
contoh, negara Jepang memiliki luas wilayah dan kekayaan alam yang terbatas, tetapi
Jepang menjadi negara maju di dunia, lebih maju dari Indonesia yang memiliki SDA
yang melimpah ruah. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam harus
dilakukan secara maksimal dengan berbagai upaya.
Secara alamiah, penduduk memanfaatkan potensi sumber daya alam dalam berbagai
bentuk aktivitas sesuai dengan sumber daya alam yang dimilikinya, aktivitas dalam
memanfaatkan sumber daya alam dapat dibagi ke dalam enam aktivitas, yaitu  (1)
pertanian, (2) perkebunan, (3) peternakan, (4) perikanan, (5) pertambangan, dan (6)
kehutanan.
1. Aktivitas Pertanian
Di Indonesia, aktivitas pertanian merupakan aktivitas utama yang dilakukan oleh
sebagian besar penduduknya. Keadaan tanah yang subur dan di dukung iklimnya
membuat penduduk Indonesia banyak mencari nafkah pada aktivitas pertanian.

2. Aktivitas Perkebunan
Perkebunan bertujuan untuk menghasilkan komoditas pertanian dalam jumlah
besar. Dengan alasan efektifitas, aktivitas perkebunan disertai dengan industri
pengolahan hasil perkebunan yang sengaja dibangun di area perkebunan.
Komoditas yang dihasilkan biasanya diolah dan dikemas terlebih dahulu sebelum

8
dijual ke konsumen. Komoditas perkebunan yang berkembang di Indonesia di
antaranya adalah teh, kopi, cokelat, karet, kelapa, dan kelapa sawit. Saat ini
Indonesia menjadi penghasil sejumlah komoditas perkebunan, seperti tebu, teh,
tembakau, kopi, kelapa sawit, cengkih, kelapa, pala, karet, vanili, lada, dan
cokelat.
 
3. Aktivitas Peternakan
Perhatikan aktivitas peternakan di daerahmu. Hewan ternak apa saja yang
dibudidayakan di Indonesia? Budi daya peternakan yang dikembangkan di
Indonesia di antaranya sapi, kerbau, kuda, babi. Selain itu, masih banyak ternak
lainnya yang dikembangkan oleh penduduk secara mandiri, misalnya ayam,
kambing, domba, dan lain-lain.

4. Aktivitas Perikanan
Indonesia memiliki Sumber daya perairan yang sangat berlimpah. Curah hujan
yang cukup tinggi membuat banyak wilayah yang memiliki sungai, danau, dan
waduk. Tempat-tempat tersebut sebagian telah dimanfaatkan oleh penduduk
untuk aktivitas perikanan. Tentu saja sumber daya alam perikanan yang jauh
lebih besar adalah sumber daya alam yang ada di laut. Luas laut yang sangat
besar atau dua per tiga dari luas wilayah Indonesia, menyimpan berbagai
kekayaan alam, khususnya ikan.

5. Aktivitas Pertambangan
Perusahaan pertambangan dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Banyak
perusahaan swasta dari luar Indonesia yang juga ikut serta melakukan aktivitas
penambangan dengan perjanjian tertentu dan sistem bagi hasil dengan pemerintah
Indonesia.
Minyak bumi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik skala besar seperti
PLN, maupun untuk rumah tangga, industri, kendaraan bermotor. Selain
dimanfaatkan untuk konsumsi dalam negeri. produksi minyak bumi dan gas alam
Indonesia juga diekspor ke berbagai negara lain.

9
6. Aktivitas Kehutanan
Sumber daya alam hutan merupakan sumber daya alam yang juga sangat
berlimpah di Indonesia. Hutan dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan,
baik sebagai sumber pangan, penghasil kayu bangunan ataupun sebagai sumber
tambang dan mineral berharga. Pemanfaatan hutan selanjutnya dilakukan secara
intensif dengan mengambil secara besar-besaran sumber daya yang ada di
dalamnya.

H. Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam


Pemanfaatan SDA secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek
pelestariannya dapat meningkatkan tekanan-tekanan terhadap kualitas lingkungan
hidup yang pada akahirnya akan mengancam swasembada atau kecukupan pangan
semua penduduk di Indonesia. Oleh karena peran pemerintah dalam memberikan
kebjakan tentang peraturan pengelolaan SDA menjadi hal yang penting sebagai
langkah menjaga SDA yang berkelanjutan.
Kebijakan yang di buat oleh pemerintah tidak hanya ditetapkan untuk
dilaksanakan masyarakat tanpa pengawasan lebih lanjut dari pemerintah. Pemerintah
memiliki peran agar kebijakan tersebut diterapkan sebagaimana mestinya oleh
masyarakat. Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam bidang lingkungan hidup
memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas dari pemerintah pusat kepada
daerah:
1.    Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2.    Memerlukan peranan lokal dalam mendesain kebijakan.
3.    Membangun hubungan interdependensi antar daerah.
4.    Menetapkan pendekatan kewilayahan.

I. Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam


Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di
sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja
seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh

10
dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan
dan banyak lagi lainnya.
1. Sumber daya alam berdasarkan jenis :
sumber daya alam hayati / biotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup.
contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
sumber daya alam non hayati / abiotik
adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati.
contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain

2. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :


sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable yaitu sumber daya alam
yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan.
contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable
ialah sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat
digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara,  dan lain lain.

3. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya


sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat
digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya
akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain
sumber daya alam penghasil energi
adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi
demi kepentingan umat manusia di muka bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas
bumi, dan lain sebagainya.

11
Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang
maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal,
tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya
tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya
alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar
dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi
dengan lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut :
a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya
untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber
daya alam hayati.
c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur
ulang.
d. Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya.

Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan


membawa hasil yang lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan
demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan,
yaitu :
1. Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan
penggunaan sumber alam di masa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian
tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar
untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang
baru.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas
merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan
alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan

12
kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap
pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973)

Seperti pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya
tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat
lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan
manusia. Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa
lepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan
keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka
pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan
dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem,
endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan
kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem
budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus benar-
benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal
sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang
diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi “keharusan” untuk
menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa dipastikan
bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang
berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa pendekatan seperti ini membutuhkan
partisipasi politik yang tinggi dari masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan
penentuan kebijakan pengelolaan SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi
partisipasi politik dari pihak-pihak berkepentingan akan menghasilkan rencana tata
ruang yang lebih akomodatif terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang
dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah
ekosistem tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun
kapasitas masyarakat adat yang berdaulat (mandiri) harus diimbangi dengan jaringan
kesaling-tergantungan (interdependency) dan jaringan saling berhubungan
(interkoneksi) antar komunitas dan antar para pihak. Untuk bisa mengelola dinamika
politik di antar para pihak yang berbeda kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan

13
organisasi birokrasi dan politik yang partisipatif demokrasi (participatory
democracy).
Kondisi seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan informal, misalnya
dengan membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya
Alam Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah”
yang berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki
posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten
yang populasi masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam
lembaga seperti ini harus ada.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahan alam yang berasal dari anorganik sangatlah banyak kita pergunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Namun pemanfaatan bahan alam yang berasal dari
anorganik ini tidak bisa langsung dipergunakan, harus melalui proses pengolahan
yang baik. Pengolahan dengan menggunakan teknologi tinggi akan menghasilkan
barang yang bernilai tinggi pula dan mempunyai kualitas yang bermutu. Disamping
itu juga harus memperhatikan prinsip-prinsip pemanfaatan bahan alam seperti :
prinsip ekoefisiensi, prinsip pemanfaatan berkelanjutan, prinsip kemakmuran,
keadilan dan pemerataan, prinsip rasionalisasi, prinsip penggunaan tata ruang yang
benar dan prinsip keseimbangan daya dukung lingkungan. Walaupun dalam
pengolahan bahan alam sudah baik tetapi juga tidak lepas dari hambatan-hambatan
dalam proses pemanfaatanya.

B. Saran
Bahan alam yang berasal dari anorganik terutama bahan tambang tidak dapat
diperbarui. Sebaiknya penggunaannya harus dilakukan dengan sebaik-baiknya,
Karena jumlahnya sangat terbatas.Selain itu kita juga harus mencari solusi,
bagaimana agar bahan tambang yang merupakan bahan alam yang tidak dapat
diperbarui itu dapat kita ganti dengan bahan alternatif.Sehingga bahan-bahan alam
yang tersebut masih bisa kita manfaatkan dalam jangka waktu yang lama.

15
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2006. kurikulum Sains SD 2006.Jakarta : Depdiknas

Lukman, Cecilia (et.al). 1999. Oxford Ensiklopedi Pelajar. Grolier Internasional. (Edisi
revisi)

Word’s Biology. 1991. Natural Science Establishment. Inc

16
KATA PENGANTAR
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫الحمدهلل رب العالمين و الصالة و السالم على سيدنا محمد و على اله وأصحابه اجمعين‬

Simpuh sujud kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang
sederhana ini.

Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada junjungan alam Nabi Muhammad
SAW. Rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT yang telah membawa petunjuk dan
pedoman bagi kehidupan umat manusia di dunia dan akhirat, yaitu agama Islam.

Dalam penyusunan makalah ini Penulis menyadari sepenuhnya bahwa


pengetahuan dan ilmu Penulis sangat terbatas, sehingga makalah ini Penulis rasakan
masih jauh dari kesempurnaan, namun dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
Penulis miliki, serta berkat bimbingan dari beberapa pihak akhirnya banyak kendala yang
dapat teratasi. Atas bantuan dan bimbingan serta petunjuk yang Penulis terima. Akhirnya
kami selaku Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin…

Kerinci, Desember 2019

Penulis

KELOMPOK 1

17
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 3
A. Pengertian Sumber Daya Alam........................................................................ 3
B. Sumber Daya Alam di Indonesia..................................................................... 3
C. Jenis-jenis Sumber Daya Alam........................................................................ 4
D. Manfaat Bahan-bahan Alam anorganik........................................................... 7
E. Prinsip Pemanfaatan Bahan-Bahan Alam........................................................ 7
F. Hambatan-hambatan dalam Proses Pemanfaatan Bahan Alam........................ 7
G. Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi.............................................. 8
H. Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam............................. 8
I. Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam....................................................... 9
J. Ciri-ciri negara hukum..................................................................................... 9
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 10
A. Kesimpulan...................................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA

18
MAKALAH geografi
HAKIKAT SUMBER
iii DAYA ALAM

DISUSUN OLEH 1 :
ARISTIAN
ABEL RILESTI
ABEL MULZA
IQRAL MHD. MOLIF
PIRA NISA PUTRI
PUPUTRI ZAHARA
RANGKIL FRASTA
XI MIPA 2

GURU PEMBIMBING :
AHMAD PELANI, S.Pd

SMA NEGERI 4 KERINCI


PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

19
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

20

Anda mungkin juga menyukai