Menjadi Institusi pendidikan tinggi yang unggul dan kompetitif
dalam menghasilkan sumberdaya manusia dan Iptek bidang agroindustri yang berorientasi pada pengembangan lingkungan lahan basah (2025) Misi Program Studi Teknologi Industri Pertanian 1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan berorientasi pada pengembangan lingkungan lahan basah dengan cara peningkatan sarana dan prasarana Pendidikan. 2. Menciptakan hubungan yang kuat dengan stakeholder dari skala penelitian dan penerapannya untuk mendukung pengembangan agroindustri. Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat PENGENDALIAN MUTU SEKTOR HULU DAN HILIR DALAM INDUSTRI PERTANIAN
Dessy Maulidya Maharani
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat Outline • Pendahuluan • Good Farming Practice • Good Handling Practice • Good Manufacturing Practice
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat Perbedaan Sektor Hulu dan Hilir • Bila dilihat dari kegiatannya, sektor Hulu pertanian merupakan kegiatan yang terletak sebelum dan saat budidaya berlangsung sampai panen contohnya: Menyiapkan lahan, Pembibitan, Penaman,Pemeliharaan, Pencegahan OPT sampai pemanena. Seluruh Industri yang medukung kegiatan tersebut termasuk Industri Hulu dalam Pertanian. • Sedangkan Sektor Hilir adalah kegiatan yang dilakukan setelah pemanenan yaitu dimulai Ketika hasil panen diangkut,Penggilingan, Penepungan, Ekstraksi dan penyulingan, Penggorengan, Pemintalan, Pengalengan dan proses pabrikasi lainnya untuk mendapatkan bahan setengah jadi atau pun bahan jadi siap konsumsi, pemasaran sampai penanganan Limbah industri. Seluruh Industri yang mendukung kegiatan tersebut termasuk Industri Hilir dalam Pertanian. Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat Pengertian Sektor Hulu dan Hilir Agroindustri • Industri hulu adalah industri yang memproduksi alat-alat dan mesin pertanian serta industri sarana produksi yang digunakan dalam proses budi daya pertanian. Industri hilir merupakan industri yang mengolah hasil pertanian menjadi bahan baku atau barang yang siap dikonsumsi atau merupakan industri pasca panen dan pengolahan hasil pertanian (Udayana, 2011). Pengayaan Materi ini bisa dilihat pada Artikel : Peran Agroindustri Hulu dan Hilir Dalam Perekonomian dan Distribusi Pendapatan di Indonesia. Pratiwi dkk. 2017 Link Journal.ipb.ac.id/index.php/jmagr/article/view/16628/12652
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat • Proses pengolahan yang Panjang dari sektor hulu sampai dengan hilir menyebabkan produk pertanian tidak terjaga bahkan menurun mutunya. Oleh sebab itu untuk menjaga mutu produk mulai dari hulu sampai hilir perlu diterapkan Sistem Jaminan Mutu yaitu : • Good Agricultural / Farming Practice • Good Handling Practice • Good Manufacturing Practice • Lebih Lanjut Dapat Dilihat Pada Materi Pengayaan 1 Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat Regulasi • Permentan No 20 Tahun 2010 tentang Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian • PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 48/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PEDOMAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN YANG BAIK DAN BENAR ( GOOD AGRICULTURE PRACTICES) • PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 44/permentan/OT.140/10/2009 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN PASCA PANEN HASIL PERTANIAN ASAL TANAMAN YANG balk (GOOD HANDLING PRACTICES) • Perubahan atas peraturan menteri pertanian nomor 44/permentan/ot.140/10/2009 tentang pedoman penanganan pasca panen hasil pertanian asal tanaman yang baik (good handling practices)
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat Regulasi • PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 35/Permentan/OT.140/7/2008 TENTANG PERSYARATAN DAN PENERAPAN CARA PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN ASAL TUMBUHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) • PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 75/M-IND/PER/7/2010 TENTANG PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES)
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat Good Agricultural/Farming Practice • Good Agriculture Practices (GAP)/Good Farming Practices (GFP) adalah suatu pedoman yang menjelaskan cara budidaya tumbuhan/ternak yang Baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman, dan layak dikonsumsi. (Permentan 20/2010 Pasal 1 angka 8 tentang Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian) • Lebih Lanjut Dapat dilihat Pada Materi Pengayaan 2
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat Good Handling Practice
• Good Handling Practices (GHP) adalah suatu pedoman yang
menjelaskan cara Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian yang Baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman, dan layak dikonsumsi. (Permentan 20/2010 Pasal 1 angka 8 tentang Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian) • Lebih Lanjut Dapat Dilihat Pada Materi Pengayaan 3
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat Good Manufacturing Practice • “Good Manufacturing Practices (GMP) adalah suatu pedoman yang menjelaskan cara Pengolahan Hasil Pertanian yang Baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman, dan layak dikonsumsi.” (Permentan 20/2010 Pasal 1 angka 8 tentang Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian) • GMP merupakan standar yang wajib digunakan dalam suatu unit usaha pangan asal tumbuhan karena merupakan pre-requisite (persyaratan dasar) yang berkaitan dengan sistem keamanan pangan
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat • Sedangkan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) mendefinisikan GMP sebagai cara produksi atau pengolahan yang baik, yang mencakup ketentuan/pedoman/prosedur mengenai lokasi, bangunan, ruang dan sarana pabrik, proses pengolahan, peralatan pengolahan, penyimpanan dan distribusi produk olahan, kebersihan dan kesehatan pekerja, serta penanganan limbah dan pengelolaan lingkungan. • Kondisi ini diupayakan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang baik dari sisi kimia, fisika, maupun mikrobiologi, serta menjamin konsistensi produk baik dari segi keamanan, mutu, maupun manfaatnya. Dengan kata lain, GMP merupakan suatu alat untuk menghasilkan produk yang aman, bermutu, dan bermanfaat
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat Manfaat GMP bagi konsumen • Melindungi konsumen dari penyakit atau kerugian yang diakibatkan oleh pangan yang tidak memenuhi persyaratan; • Memberikan jaminan kepada konsumen bahwa pangan yang dikonsumsi merupakan pangan yang layak; • Mempertahankan atau meningkatkan kepercayaan terhadap pangan yang diperdagangkan secara internasional; • Memberikan bahan acuan dalam program pendidikan kesehatan di bidang pangan kepada industri dan konsumen
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat Manfaat GMP Bagi Industri • Memberikan prinsip-prinsip dasar yang penting dalam produksi pangan yang dapat diterapkan sepanjang rantai pangan mulai dari produksi primer sampai konsumen akhir, untuk menjamin bahwa pangan yang diproduksi aman dan layak untuk dikonsumsi; • Mengarahkan industri agar dapat memenuhi berbagai persyaratan produksi, seperti persyaratan lokasi, bangunan dan fasilitas, peralatan produksi, bahan, proses, mutu produk akhir, serta persyaratan penyimpanan dan distribusi; dan • Mengarahkan pendekatan dan penerapan sistem HACCP sebagai suatu cara untuk meningkatkan keamanan pangan. Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat Cakupan secara umum dari penerapan pedoman cara produksi pangan yang baik untuk industri rumah tangga adalah sebagai berikut: • Lokasi dan lingkungan produksi Untuk menetapkan lokasi industri perlu dipertimbangkan keadaan dan kondisi lingkungan yang mungkin dapat merupakan sumber pencemaran potensial dan telah mempertimbangkan berbagai tindakan pencegahan yang mungkin dapat dilakukan untuk melindungi pangan yang diproduksinya. • Bangunan dan Fasilitas Bangunan dan fasilitas industri dapat menjamin bahwa pangan selama dalam proses produksi tidak tercemar oleh bahaya fisik, biologis dan kimia serta mudah dibersihkan dan disanitasi. Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat • Peralatan produksi Tata letak kelengkapan ruang produksi diatur agar tidak terjadi kontaminasi silang. Peralatan produksi yang kontak langsung dengan pangan seharusnya didesain, dikonstruksi dan diletakkan sedemikian untuk menjamin mutu dan keamanan pangan yang dihasilkan • Suplai air atau sarana penyediaan air Air yang digunakan selama proses produksi harus cukup dan memenuhi persyaratan kualitas air bersih dan atau air minum Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat • Fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi Fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi diperlukan untuk menjamin agar bangunan dan peralatan selalu dalam keadaan bersih dan mencegah terjadinya kontaminasi silang dari karyawan. • Kesehatan dan higiene karyawan Kesehatan dan hygiene karyawan yang baik dapat menjamin bahwa pekerja yang kontak langsung maupun tidak langsung dengan pangan tidak menjadi sumber pencemaran.
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat • Pemeliharaan dan program hygiene sanitasi karyawan Pemeliharaan dan program sanitasi terhadap fasilitas produksi (bangunan, mesin/ peralatan, pengendalian hama, penanganan limbah dan lainnya) dilakukan secara berkala untuk menjamin terhindarnya kontaminasi silang terhadap pangan yang diolah. • Penyimpanan Penyimpanan bahan yang digunakan dalam proses produksi (bahan baku, bahan penolong, BTP) dan produk akhir dilakukan dengan baik sehingga tidak mengakibatkan penurunan mutu dan keamanan pangan. Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat • Pengendalian proses Untuk menghasilkan produk yang bermutu dan aman, proses produksi harus dikendalikan dengan benar. Pengendalian proses produksi pangan industri rumah tangga dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a) Penetapan spesifikasi bahan baku; b) Penetapan komposisi dan formulasi bahan; c) Penetapan cara produksi yang baku; d) Penetapan jenis, ukuran, dan spesifikasi kemasan; e) Penetapan keterangan lengkap tentang produk yang akan dihasilkan termasuk nama produk, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa. Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat • Pelatihan karyawan Pimpinan dan karyawan harus mempunyai pengetahuan dasar mengenai prinsip–prinsip dan praktek higiene dan sanitasi pangan serta proses pengolahan pangan yang ditanganinya agar dapat memproduksi pangan yang bermutu dan aman.
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat • Penarikan produk Penarikan produk pangan adalah tindakan menghentikan peredaran pangan karena diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit atau keracunan pangan. Tujuannya adalah mencegah timbulnya korban yang lebih banyak karena mengkonsumsi pangan yang membahayakan kesehatan. • Pencatatan dan dokumentasi Pencatatan dan dokumentasiyang baikdiperlukan untuk memudahkan penelusuran masalah yang berkaitan dengan proses produksi
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat • Pelabelan pangan Label pangan harus jelas dan informatif agar memudahkan konsumen memilih, menyimpan, mengolah dan mengkonsumsi pangan. Kode produksi pangan untuk penarikan produk, jika diperlukan • Pengawasan oleh penangungjawab pangan Seorang penanggung jawab diperlukan untuk mengawasi seluruh tahap proses produksi serta pengendaliannya untuk menjamin dihasilkannya produk pangan yang bermutu dan aman. (Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012)
Lebih Lanjut Dapat Dilihat Pada Materi Pengayaan 4
Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat Terima Kasih
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat Kampus Fakultas Pertanin Jl. Ahmad Yani KM 36 Kota Banjarbaru 70714 https://tip.ulm.ac.id/ E-mail: tip@tip.ulm.ac.id
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Pertanian – Universitas Lambung Mangkurat