Anda di halaman 1dari 24

KONSEP PENGELOLAAN SUMBER

DAYA ALAM

DISUSUN

Oleh :

NAMA : NURATASYA
NPM : 2102020017
PRODI : BAHASA INGGRIS
SEMESTER : 1

DOSEN PENGASUH : TUTILIANA, M.Pd

PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep
Pengelolaan Sumber Daya Alam”. Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas
kuliah serta untuk melatih kemampuan mahasiswa.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu sehingga makalah in dapat diselesaikan sesuai waktunya. Kami merasa
bahan ajar ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Sehingga kami
merasa perlu adanya saran dan masukan yang membangun dalam usaha
memperbaiki lebih benar.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan


bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Matangglumpang Dua, September 2021

Penulis

2
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya
alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan
salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus
dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak,
bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat
memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar
manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi
dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus
dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu. Semua
kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor
abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber
daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya
alam bersifat terbatas. Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik
maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia
dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan
tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba ( jasad renik ).

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut dengan Sumber Daya Alam?
2. Apa saja klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup?
3. Bagaimana konsep-konsep pengolahan sumber daya alam?
4. Bagaimana prinsip dan usaha pelestarian Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian Sumber Daya Alam.
2. Dapat mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
3. Mengetahui  konsep-konsep pengolahan sumber daya alam.
4. Mengetahui  prinsip dan usaha pelestarian Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Alam


Sebelum membahas tentang  Sumber Daya Alam (SDA), sebaiknya Anda
mengatahui definisi dari SDA terlebih dahulu. Menurut Slamet Riyadi (Darmodjo,
1991/1992) mendefinisikan Sumber Daya Alam sebagai segala isi yang
terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi yang potensial, baik yang
tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air) maupun atmosfer (udara)
yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara langsung
maupun tidak langsung.
Herman Haeruman Js (Kaligis, 1986) menyatakan bahwa: Sumber Daya
Alam adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alami misalnya tanah,
air dan perairan, biodata, udara dan ruang, mineral, bentang alam (landscape),
panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut dan arus laut. Jadi sumber daya
alam adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia yang bukan dibuat
manusia, dan yang terdapat di permukaan bumi, baik itu berada di dalam tanah,
laut ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan
kebutuhan manusia maupun organisme lain secara langsung maupun tidak
langsung. Demikian Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa
benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan manusia.

B. Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan  Hidup


SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan 
disajikan beberapa penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi dan
jenisnya (Pratiwi dkk, 2000).
1. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable)

5
Misalnya :Hewan, tumbuhan, mikroba, air dan tanah. Disebut
terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya
regenerasi (pulih kembali).
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable)
Misalnya: minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang
lainnya.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ialah sumber daya alam
yang dapat habis dalam penggunaannya atau dapat juga dibentuk lagi tetapi
memerlukan waktu yang lama yaitu ribuan tahun bahkan jutaan tahun. Contohnya
semua jenis bahan galian (tambang). Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 1976
tentang pertambangan dan bahan galian diklasifikasikan menurut kepentingannya
bagi negara sebagai berikut
a. Golongan A yaitu golongan bahan galian strategis.
Contoh: semua jenis batu batu bara, minyak bumi, bahan radio aktif,
tembaga, aluminium, timah putih, mangan, besi, nikel, dan sebagainya.
Bahan galian ini penting untuk menjamin perekonomian negara.
b. Golongan B yaitu golongan bahan galian vital.
Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfarm, batu permata, mika,
asbes, dan sebagainya. Bahan galian penting untuk memenuhi hajat
hidup orang banyak.
c. Golongan C yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam
golongan A atau B
Contoh: bahan galian yang termasuk bahan industri.
Misalnya udara, matahari, energy pasang surut, energi laut dan air
dalam siklus hidrologi.

2. Berdsarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa
macam, antara lain sebagai berikut.

6
a. Sumber daya alam materi
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk
fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan rosela.
b. Sumber daya alam energy
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber
energi. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar
matahari, energi pasang surut air laut, dan kincir angin.
c. Sumber daya alam ruang
 Merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup,
misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

3. Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik)
Sumber Daya Alam nonhayati disebut juga sumber daya alam fisik,
yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya :
bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b. Sumber daya alam hayati (biotic)
Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam yang berupa
mahkluk hidup. Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

C. Konsep-konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam


Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan
manusia. Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi
berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.
1. Sumber daya alam hayati
a. Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan
melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan
oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu,
tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan.
Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan

7
kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada
rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya
salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya
konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia
diantaranya:
1) Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
2) Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
3) Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
4) Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
5) Pupuk kompos.
b. Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar
penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau
bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa
45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas
lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya
dapat ditemukan di Pulau Jawa.Pertanian di Indonesia menghasilkan
berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung,
kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu,
Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet
(bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng),
tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil),
kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
c. Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber dayaa alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan
yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu
pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber
bahan pangan, seperti unggas dan sapi.Untuk menjaga
keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in
situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan.Pelestarian in situ adalah

8
pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian
ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari
habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia
membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih
memberdayakan sumber daya hewan.

2. Sumber Daya Alam Nonhayati


Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya
dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar
matahari, dan hasil tambang.
a. Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi
sendiri didominasi oleh wilayah perairan.Dari total wilayah perairan
yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan
hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.).
Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air,
baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga
digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman,
penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi
penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak
bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan,
energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini
akan mengurangi efek rumah kaca.Pelestarian air dapat berupa
pelstarian kuantitas air. Pelestarian kuantitas air dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain penyediaan air, pemanfaatan air.
b. Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis
bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi
yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan
menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian
lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi.Selain sumbernya yang

9
terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih
bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada
umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin
sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
c. Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting
untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber
makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman
pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat
kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen,
seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber
daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya
pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang
ada sekarang ini. Jika lapisan tanah tersebut mentah, artinya zat-zat
makan yang ada di lapisan itu belum dapat dimakan oleh tumbuh-
tumbuhan, tanah mentah tersebut bila dicangkuli, diberi pupuk hijau
dan kandang kemudian ditanami, lama kelamaan akan berubah
menjadi tanah (zat-zat makanan yang ada di dalamnya sudah dapat
diisap oleh tumbuh-tumbuhan).
d. Hasil Tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi
kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan
bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis
bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini
memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara,
seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar
dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu
penggunaannya harus dilakukan secara efisein.

10
Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
1) Minyak Bumi
a) Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
b) Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
c) Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
d) Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
e) LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
f) Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
g) Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
h) Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
i) Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)

 Terbentuknya Minyak Bumi dan Pengolahannya


Apakah anda mengetahui istilah lain dari minyak bumi?
Minyak bumi disebut juga bahan bakar fosil sebab terbentuk
dari fosil hewan maupun tumbuhan laut. Dalam bahasa Inggris
minyak bumi di sebut Petroleum (Petro = batu dan oleum =
minyak), jadi maksudnya adalah minyak batuan. Minyak bumi,
terbentuk sebagai hasil akhir dari perombakan bahan-bahan
organik (sel-sel dan jaringan hewan/tumbuhan laut) yang
tertimbun selama berjuta-juta tahun di dalam tanah, baik di
daerah daratan ataupun di daerah lepas pantai. Proses
pembentukan minyak bumi ini berlangsung dalam jangka
waktu jutaan tahun. Baik hewan maupun tumbuhan laut yang
pada waktu itu tumbuh dan berkembang di dasar laut, zat
organiknya tertutup oleh lapisan-lapisan rombakan batuan
lain/endapan tanah yang berasal dari erosi di daratan atau
pegunungan. Lapisan penutup ini menghalangi terjadinya
oksidasi dan penguraian sempurna zat-zat tersebut, sedangkan
naiknya suhu dan tekanan menyebabkan terjadinya
penyulingan bertingkat dari zat organik yang sebagiannya telah

11
terurai itu, maka terpisahlah minyak bumi dan gas alam. Teori
ini di dukung oleh fakta bahwa minyak bumi umumnya
terdapat padabatuan endapan yang berpori. Minyak dan gas
terbentuk dalam jumlah yang relatif sedikit dan terpancar di
daerah batuan endapan, yang kemudian mengumpul dalam
tempat-tempat penyimpanan berabad-abad yang lalu. Tempat-
tempat penyimpanan itu biasanya mengandung batu kapur atau
batu pasir yang kedap, sedemikian sehingga gas dan minyak
terperangkap di dalamnya. Biasanya batu kapur dan batu pasir
tersebut pada bagian dalamnya cukup berpori, sehingga dapat
dilalui cairan minyak untu kemudian mengumpul membentuk
sumur-sumur pada bagian yang kedap cairan. Pori-pori ini
umumnya mengandung 3% batu kapur dan 35% batu pasir.
Pada tempat- tempat penyimpanan minyak batuan tersebut,
biasanya pada bagian atas terdapat gas, bagian tengah minyak
bumi dan bagian bawah larutan garam, sesuai dengan
perbedaan massa jenisnya.
Sumber utama produksi minyak yang terperangkap ini
biasanya jauh di bawah permukaan tanah, dan ada tiga bentuk
utama jebakan minyak ini, yaitu
 Jebakan Antiklin, berupa lengkungan yang terbentuk oleh
dorongangerakan lapisan batuan ke atas.
 Jebakan Patahan, disebabkan oleh pergeseran dua lapisan
batuan yang bergerak kedua arah yang berlawanan, yang
satu bergerak ke atas yang lain bergerak ke bawah.
 Jebakan Ketidakselarasan (Straigrafik), terjadi karena
batuan yang berpori terjepit oleh lapisan batuan yang tak
berpori.

12
Ada pula jebakan yang terbentuk di sekeliling endapan abtuan
garam, di bawah permukaan laut. Tinggi endapan garam itu
dapat mencapai 8 km dan bergaris tengah 0,8 km, maka di
sekeliling bukit garam tersebut akan terkumpul minyak bumi.
Lebih dari setengah bagian dari jumlah minyak bumi di dunia
berasal dari Era Cenozoicum (kira-kira 70 juta tahun yang
lalu), pada Periode Tertier. Selanjutnya minyak bumi ada pula
yang berasal dari Era Paleozoicum dengan jumlah yang paling
sedikit, sedangkan jumlah yang paling kecil terjadi di Era
Mesozoicum. Minyak bumi yang terdapat di Indonesia paling
banyak terbentuk pada masa Periode Tertier tersebut, yang
terbanyak ditemukan di daerah Sumatera, Kalimantan dan
Jawa.
 Pengolahan Minyak Bumi
Bahan utama yang terkandung di dalam minyak bumi adalah
Hidrokarbon (Alifatik dan Siklik), yang sebagaian besar adalah
alkana dan siklo alkana. Campuran ini dapat dipisahkan menjadi
komponen-komponennya secara penyulingan/destilasi
bertingkat yang dilakukan berdasarkan adanya perbedaan titik
didih setiap komponen-komponen campuran tersebut. Sesuai
dengan banyaknya atom karbon (C) dari alkana yang
bersangkutan. Makin besar jumlah atom karbon pada alkana
tersebut, makin tinggi titik didihnya.
 Destilasi Minyak Bumi
Proses penyulingan minyak bumi sampai jadi komponen minyak
yang siap dipakai untuk bahan bakar dan lain sebagainya
meliputi tahapan proses sebagai berikut:
 Penguapan
Minyak bumi dialirkan melalui pipa ke dalam dapur pemanas
dan berubah menjadi uap.

13
 Pemisahan Komponen Minyak
Uap minyak bumi dialirkan ke dalam menara fraksinasi.
Menara fraksinasi ini tersusun dari puluhan tingkat bak
pengembun uap. Uap naik ke atas tiap tingkat menara melalui
tutup gelembung. Uap dari komponen minyak bumi yang
titik didihnya leibh tinggi akan mengembun pada bak
pengembunan yang lebih rendah. Minyak bumi yang titik
didihnya lebih rendah. Sedangkan uap dari
komponenkomponen minyak bumi yang titik didihnya lebih
rendah mengembun pada bak pengembunan yang lebih tinggi
dari menara.
Dari pemisahan di menara fraksinasi ini diperoleh beberapa
komponen. Pada umumnya komponen-komponen yang
dihasilkan minyak bumi dari satu tempat ke tempat lainnya
tidak banyak berbeda. Yang berbeda biasanya hanya
perbandingan komponen-komponen yang dihasilkan. Kolom
penyulingan bertingkat minyak bumi yang dikenal dengan
nama kolom fraksinasi, merupakan suatu silinder baja yang
tingginya kira-kira 37 m dan di dalamnya mempunyai bilik-
bilik dengan katup-katup baja pula sebagai tempat pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi tersebut. (Liliasari dalam Dahar,
RW, 1990: 393)

2) Batu Bara
Dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
 Terbentuknya Batu Bara dan Pengolahannya
Anda perlu mengetahui proses terbentunya batu bara dan
pengolahannya. Apa itu batu bara? Batu bara adalah mineral
hitam yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba. Pada
periode karbon (300 juta tahun yang lalu) dan pada periode
Creta (100 juta tahun yang lalu), iklim bumi dan komposisi

14
atmosfer sangat cocok utnuk melimpahruahnya pertumbuhan
tanaman. Di daratan yang sangat luas, di daratan yang berpaya-
paya ataupun di air dangkal tumbuh-tumbuhan pada saat itu
tumbuh dengan suburnya.
Ketika tumbuhan mati, tumbuhan tersebut terbenam ke dalam
rawa. Tidak adanya oksigen di dalam rawa menyebabkan
tumbuhan tersebut tidak membusuk, melainkan berubah
menjadi bahan serata yang di sebut gambut.
Ketika lapisan gambut yang saling bertumpuk mendapat
tekanan yang sangat besar dari permukaan, maka lapisan itu
brubah menjadi batu bara lunak (lignit), tekanan yang lebih
besar mengubah batu bara lignit menjadi batu bara muda
(bituminus) yang kadang-kadang berubah menjadi batu bara
yang keras dan mengkilap (antrasit). Kedua jenis batu bara
tersebut di tambang untuk dimanfaatkan.
Berlangsungnya proses perubahan ini disebabkan oleh
kurangnya konsentrasi oksigen dalam rawa-rawa, sehingga
dengan bantuan panas yang timbul oleh tekanan batuan di atas
gambut keluarlah gas-gas nitrogen, hydrogen dan oksigen dari
senyawa karbon kompleks yang merupakan sisa-sisa tumbuhan
tadi, yang akhirnya akan menyebabkan kadar karbon pada zat-
zat sisa tersebut makin tinggi. Zat-zat lain yang dibebaskan
pula selama proses pembentukan batu bara ini diantaranya
CO2, H2O, dan CH4.
Proses pembentukan batu bara di kenal sebagai proses
karbonisasi, karena makin tua umur batu bara, makin tinggi
kadar karbonnya. Apabila diurutkan, maka pembentukan
batubara dimulai dengan tahap pembentukan gambut,
kemudian batu bara muda atau lignit, selanjutnya baru
terbentuk batu bara. Batu bara itu dapat mengalami perubahan

15
lebih lanjut karena pertambahan tekanan serta naiknya suhu
menjadi antrasit, yang kadar karbonnya tertinggi.
Macam-macam zat yang terjadi selama pembentukan batu bara
menunjukkan perbedaan kadar karbon yang dikandungnya.
Makin tinggi kadar karbon tersebut, makin tinggi pula kualitas
batu bara tersebut, yang ditunjukkan pula oleh nilai kalori yang
dihasilkannya pada pembakaran.
Cara lain untuk menunjukkan jenis-jenis batubara adalah
dengan cara melihat lapisan-lapisan batu bara yang tampak
secara langsung, tanpa menggunakan mikroskop, seperti yang
diusulkan oleh Marie Stopes dan di kenal sebagai sistem
Stopes; yaitu Vitrain yang sifatnya hitam mengkilat seperti
kaca; Fusain yang disebut juga mineral batu bara yang bersifat
mudah pecah dan berdebu; Durain yang bersifat keras dan
seringkali berbentuk; Clarain yang bersifat lapisan-lapisan
yang berkilauan (Liliasari dalam Dahar,RW,1990).

 Pengolahan Batu Bara


Batu bara hasil penambangan. Sebelum dipergunakan perlu
pengolahan terlebih dahulu, seperti harus dilakukan pemurnian
batu bara dari zat pencemaran dan pemotongan menjadi
bentuk-bentuk dan ukuran yang sesuai dengan permintaan
konsumen. Banyak produk kimia diturunkan dari batu bara.
Dari batu bara dapat diperoleh Kokas yang selanjutnya akan di
dapat berbagai macam zat, seperti:
Ter, yaitu hasil penguraian yang mudah menguap terdiri atas
zat cair dan mengembun langsung, gas (CH4 dan H2) untuk
bahan bakar dan minyakminyak ringan (Zat cair yang mudah
menguap). Bila minyak-minyak ringan ini dimurnikan melalui
destilasi bertingkat akan terpisah menjadi Benzena (C6H6),
Toluena (C7H8), dan campuran dari tiga macam Silena

16
(C8H10). Zat ini bermanfaat sebagai pelarut dan pereaksi
untuk membuat zat-zat kimia yang lain. Ter didestilasi untuk
menghilangkan bagian yang mendidih antara 3500 – 4000C,
menghasilkan residu ter yang digunakan sebagai bahan bakar.
Senyawa-senyawa penting yang dapat diisolasi dari hasil
destilsi dengan metode ekstraksi diantaranya: Naftalen
(C10H8), Antrasen (C14H10), Fenol atau disebut juga Karbol
(C6H5OH), dan Piridin (C5H5N).
Dalam kehidupan sekarang ini banyak bahan yang dibuat
melalui industri kimia berasal dari batu bara diantaranya obat-
obatan, cat, bahan peledak, pestisida dan plastik.
Sebagai contoh dapat diubah menjadi asam salisilat, yang
dipergunakan sebagai bahan dasar aspirin ataupun minyak
gandapura sebagai obat.
3) Biji Besi
Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
4) Tembaga
Merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan,
lunak dan mudah ditempa.
5) Bauksit
Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
6) Emas dan Perak
Untuk perhiasan
7) Marmer
Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
8) Belerang
Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
9) Yodium
Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
10) Nikel
Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.

17
11) Gas Alam
Untuk bahan bakar kompor gas
12) Mangaan
Untuk pembuatan pembuatan besi baja
13) Grafit
Bermanfaat untuk membuat pensil

D. Masalah  Kependudukan dan Lingkungan Hidup


Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia menimbulkan berbagai
masalah yang baru terasa akhir-akhir ini :
1. Masalah kesempatan kerja bagi penduduk yang terus bertambah setiap
tahunnya.
2. Masalah pertambahan angkatan kerja dan kesukaran atau hambatan dalam
bidang pengembangan industry sehubungan dengan pertambahan angkatan
kerja tersebut.
3. Masalah pengandaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar, seperti
kayu, bahan-bahan mineral dan bahan-bahan tersebut bila penggunaannya
berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.
4. Masalah pembiayaan, penentu arah dan pola pendidikan, riset dan
perkembangan teknologi yang sangat berbeda antara Negara yang satu
dengan yang lain.
5. Masalah yang berkaitan dengan kepincangan neraca perdagangan nasional,
dimana perbandingan nilai ekspor dan impor terlalu besar. Pada Negara-
negara maju ekspor barang-barang jadi ke Negara-negara berkembang
memiliki nilai yang sangat besar dibandingkan impor yang dilakukan
Negara maju tersebut dari Negara berkembang karena yang diimpornya
berupa bahan-bahan dasar untuk membuat barang-barang jadi tersebut,
bila hal ini dibiarkan terus menerus maka neraca perdagangan milik
Negara maju dan berkembang bila dibandingkan sangat pincang atau berat
sebelah.

18
E. Prinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup
Usaha pelestarian lingkungan sebenarnya telah dimulai sejak zaman
dahulu, misalnya bagaimana manusia untuk mendapatkan buruan dan tangkapan
yang tak tentu hasilnya,  kadang suatu hari dapat banyak tetapi disaat lain dapat
sedikit. Untuk itu kemudian manusia menjinakkan dan memelihara hewan dan
tanaman serta menjaga dari kerusakan dan serangan dari hewan liar. Dengan
melakukan usaha peternakan dan pertanian itu, manfaat lingkungan dapat
diperbesar dan resiko lingkungan diperkecil, sehinga kemungkinan terpenuhinya
kebutuhan dasarnya dapat lebih terjamin. Usaha manusia berupa penjinakkan dan
pemeliharaan tumbuhan dan hewan liar disebut Domestikasi, dan usaha ini
merupakan bentuk usaha awal pengelolaan atau pelestarian lingkungan dalam
kebudayaan manusia.
Pengelolaan lingkungan mempunyai ruang lingkup yang luas dengan cara
yang beraneka pula. Namun demikian dapat kita kelompokkan menjadi:
pengelolaan lingkungan secara rutin, perencanaan pengelolaan lingkungan secara
dini, perencanaan perkiraan dampak lingkungan, dan perencanaan perbaikan
kerusakan lingkungan. Bentuk atau cara pelestarian lainnya dapat pula kita
mengenalnya seperti cagar alam, cagar budaya, atau pun  cagar biosfer, Suaka
Alam, Suaka Margasatwa, Taman Nasional, dan Taman Hutan Raya.
1. Cagar alam
Cagar alam adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna dan
flora yang ada di dalamnya. Di dalam cagar alam tersebut tidak dibolehkan
adanya eksploitasi mengambil atau memanfaatkan tumbuhan, hewan atau
kekayaan alam lainnya. Alam dalam kawasan tersebut di biarkan apa
adanya tumbuh secara alamiah. Namun demikian dijaman pembangunan
ini, adanya keinginan kuat untuk mengikutsertakan cagar alam dalam
proses pembangunan,maka digunakan istilah Taman Nasional. Salah satu
bentuk kawasan konservasi yang dapat mempunyai tujuan ganda tersebut
adalah Taman Nasional. Dengan demikian Taman Nasional adalah
kawasan konservasi yang dikelola secara terpadu artinya semua tujuan

19
perlindungan pengawetan dan pemanfaatan dapat ditampung dalam satu
kesatuan (unit) pengelolaan.
Berbeda dengan kawasan konservasi lain yaitu, Suaka Alam yang meliputi
Cagar Alam dan Suaka Margasatwa. Pada kawasan ini tujuan utama dititik
beratkan kepada perlindungan dan pengawetan semata, sedangkan upaya
pemanfaatan secara langsung terbatas sekali.

2. Cagar Budaya
Cagar budaya pun memiliki pengertian yang sama dengan cagar alam,
hanya saja yang dilindungi bukan suatu daerah, melainkan suatu hasil
kebudayaan manusia, seperti sebuah candi dengan daerah sekitarnya,
daerah condet di ibukota Jakarta juga merupakan cagar budaya yaitu
perkampungan masyarakat Betawi asli, yang sebagian besar sudah
tergusur ke luar Jakarta oleh derasnya pembangunan dan arus penduduk
pendatang. 
3. Cagar Biosfer
Cagar biosfer adalah dapat meliputi suatu daerah yang telah dibudidayakan
manusia, misalnya untuk pertanian secara tradisional dan pemukiman.
Cagar biosfer ini sulit untuk dipertahankan, karena masyarakat yang ada di
dalamnya cenderung berubah dan berkembang pada kehidupan yamng
modern.
4. Suaka Alam
Suaka alam yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa
keragaman dan keunikan jenis flora yang untuk kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
5. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa
keragaman dan keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

20
6. Taman Nasional (Pasal 1 butir 13 UU No 5 Taun 1990)
Taman Nasional yaitu kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem
asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, pariwisata, dan rekreasi. Taman
Nasional mempunyai tujuan utama untuk pemanfaatan di bidang
penyediaan tempat Wisata Alam. Hutan lindung merupakan juga kawasan
hutan yang disisihkan dengan tujuan utama untuk perlindungan tata air,
agar keberadaan sistem penyediaan air dapat berlangsung terus menerus.
Dilihat dari beberapa tujuan kawasan konservasi dan kawasan hutan,
jelaslah bahwa Taman  Nasional dapat menampung semua tujuan baik
perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestari.
Pembangunan Taman Nasional mempunyai azas pokok di mana
pengembangan Azas tersebut dapat disesuaikan dengan kepentingannya.
Azas pokok yang dimaksud adalah merupakan rumusan dari IUCN pada
tahun 1969 yang kemudian diterima pada kongres Taman Nasional
Sedunia ke 11 tahun 1972.
Adapun azas pokok tersebut adalah sebagai berikut.
1) Suatu Taman Nasional harus relatif cukup luas.
2) Taman Nasional harus memiliki sumber daya alam yang khas dan unik
baik flora, fauna, ekosistem maupun geiala alam yang masih utuh dan
asli.
3) Tidak ada perubahan karena kegiatan eksploitasi dan pemukiman
penduduk.
4) Kebijaksanaan dan pengelolaan Taman Nasional berada pada
Departemen yang kompeten dan bertanggungjawab.
5) Memberikan kesempatan kepada pengembangan obyek wisata alam,
sehingga terbuka untuk umum dengan persyaratan khusus untuk tujuan
pendidikan ilmu pengetahuan, budaya, bina cinta alam dan rekreasi.

21
Memperhatikan azas-azas pokok tersebut Taman Nasional di
Indonesia mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :
1. Menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi sistem penyangga
kehidupan.
2. Melindungi keanekaragaman jenis dan mengupayakan manfaat sebagai
sumber plasma nutfah.
3. Menyediakan sarana penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,
pendidikan dan latihan.
4. Memenuhi kebutuhan sarana wisata alam dan melestarikan budaya
setempat.
5. Merupakan bagian dari pengembangan daerah setempat.

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada
prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien
dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan
pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan
manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan,
supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak
atau musnah kehidupan bisa terganggu. Upaya menjaga dan melestarikan sumber
daya alam dapat dilakukan dengan berbagai cara contohnya dengan cara
penghijauan dan reboisasi, pembuatan sengke / terasering, pengembangan DAS,
Pengelolaan air limbah, dan penertibam pembuangan sampah. Selain itu kita dapat
mengetahui bagaimana mengelola SDA agar menghasilkan manfaat yang sangat
besar. Dari penjelasan tersebut diatas kita dapat mengetahui dan memahami
alangkah pentingnya menjaga Sumber Daya Alam demi kelangsungan hidup
jangka panjang.

B. Saran
Memperbanyak membaca mengenai klasifikasi dan pengelolaan sumber
daya alam serta memperbanyak buku referensi dan Menjaga Kelestarian Sumber
Daya Alam

23
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu dan Supatmo.2008.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:Rineka Cipta

Tth.Ilmu Alamiah Dasar. Semarang:IKIP PGRI Semarang.

http://file.upi.edu/Direktori/Dualmodes/Konsep_Dasar_Bumi_Antariksa_Untuk_S
D/BBM_4.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam

http://nha2ndut.blogspot.co.id/2012/09/makalah-iad-sumber-daya-alam-dan.html

24

Anda mungkin juga menyukai