Anda di halaman 1dari 33

makalah IAD sumber daya alam dan lingkungan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam
hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu
aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai
modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya
tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang
dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal
dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa
mendatang.
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan
seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan
untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu.
Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan
untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik
lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam
harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat
terbatas.
Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia,
misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya
matahari, dan mikroba (jasad renik).




B. Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut dengan Sumber Daya Alam?
2. Apa saja klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup?
3. Bagaimana konsep-konsep pengolahan sumber daya alam?
4. Bagaimana prinsip dan usaha pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian Sumber Daya Alam.
2. Dapat mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
3. Mengetahui konsep-konsep pengolahan sumber daya alam.
4. Mengetahui prinsip dan usaha pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup.













BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Alam

Sebelum membahas tentang Sumber Daya Alam (SDA), sebaiknya Anda
mengatahui definisi dari SDA terlebih dahulu.
Menurut Slamet Riyadi (Darmodjo, 1991/1992) mendefinisikan Sumber Daya Alam
sebagai segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi yang potensial,
baik yang tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air) maupun atmosfer
(udara) yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara
langsung maupun tidak langsung.
Herman Haeruman Js (Kaligis, 1986) menyatakan bahwa: Sumber Daya Alam
adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alami misalnya tanah, air dan
perairan, biodata, udara dan ruang, mineral, bentang alam (landscape), panas bumi
dan gas bumi, angin, pasang surut dan arus laut.
Jadi sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia yang
bukan dibuat manusia, dan yang terdapat di permukaan bumi, baik itu berada di
dalam tanah, laut ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk
pemenuhan kebutuhan manusia maupun organisme lain secara langsung maupun tidak
langsung. Demikian Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda
mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.

B. Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan
beberapa penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi dan jenisnya (Pratiwi
dkk, 2000).
1) Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :

a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable)
misalnya :Hewan, tumbuhan, mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan karena
dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable)
misalnya: minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ialah sumber daya alam yang
dapat habis dalam penggunaannya atau dapat juga dibentuk lagi tetapi memerlukan
waktu yang lama yaitu ribuan tahun bahkan jutaan tahun. Contohnya semua jenis
bahan galian (tambang). Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 1976 tentang
pertambangan dan bahan galian diklasifikasikan menurut kepentingannya bagi negara
sebagai berikut
1) Golongan A yaitu golongan bahan galian strategis.
Contoh: semua jenis batu batu bara, minyak bumi, bahan radio aktif, tembaga,
aluminium, timah putih, mangan, besi, nikel, dan sebagainya. Bahan galian ini penting
untuk menjamin perekonomian negara.
2) Golongan B yaitu golongan bahan galian vital.
Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfarm, batu permata, mika, asbes, dan
sebagainya. Bahan galian penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.
3) Golongan C yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A atau B
Contoh: bahan galian yang termasuk bahan industri.
c. Sumber daya alam yang tidak habis,
misalnya udara, matahari, energy pasang surut, energi laut dan air dalam siklus
hidrologi.

2) Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara
lain sebagai berikut.
a. Sumber daya alam materi
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya,
batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan rosela.
b. Sumber daya alam energy
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber energi. Misalnya
batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut air
laut, dan kincir angin.
c. Sumber daya alam ruang
Merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area
tanah (daratan) dan angkasa.

3) Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik)
Sumber Daya Alam nonhayati disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya
alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir
angin.
b. Sumber daya alam hayati (biotic)
Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam yang berupa mahkluk hidup.
Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

C. Konsep-konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam

Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.

Untuk
memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu
SDA hayati dan nonhayati.
1. Sumber daya alam hayati
a) Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan
melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk
menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena
itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan.
Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan
bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai
makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari
rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya.
Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
Pupuk kompos.
b) Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar
penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidangpertanian atau
bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001menunjukkan bahwa 45%
penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada
kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha
yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di
PulauJawa.Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam
tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-
sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal
dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa
sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau(bahan baku obat
dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi(bahan minuman),
dan tebu (bahan baku gula pasir).
c) Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber dayaa alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan
yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu
pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber
bahan pangan, seperti unggas dan sapi.Untuk menjaga keberlanjutannya,
terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ
terkadang harus dilaksanakan.Pelestarian in situ adalah pelestarian yang
dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah
pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke
tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun
sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan
sumber daya hewan.
2. Sumber daya alam nonhayati
Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat
dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan
hasil tambang.
a) Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan
bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan.Dari total wilayah
perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayahlaut, samudra,
dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau,
dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan
air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat.
Air juga digunakan untukpengairan, bahan dasar industri minuman,
penambangan, dan aset rekreasi.

Di bidang energi, teknologi
penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak
bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan,
energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini
akan mengurangi efek rumah kaca.Pelestarian air dapat berupa
pelstarian kuantitas air. Pelestarian kuantitas air dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain penyediaan air, pemanfaatan air.
b) Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai
jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan
penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin.

Angin mampu
menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada
umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah
dataran tinggi.Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada,
energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang
dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara
yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi
alternatif adalah Belandadan Inggris.
c) Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang
penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber
makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup.Pertumbuhan tanaman
pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat
kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa
komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa
organik.

Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat
penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi
cemaran lingkungan yang ada sekarang ini. Jika lapisan tanah tersebut
mentah, artinya zat-zat makan yang ada di lapisan itu belum dapat
dimakan oleh tumbuh-tumbuhan, tanah mentah tersebut bila
dicangkuli, diberi pupuk hijau dan kandang kemudian ditanami, lama
kelamaan akan berubah menjadi tanah (zat-zat makanan yang ada di
dalamnya sudah dapat diisap oleh tumbuh-tumbuhan).
d) Hasil tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi
kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan
bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan
hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu
eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia
dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.
Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus
dilakukan secara efisein.Beberapa contoh bahan tambang dan
pemanfaatannya:
Minyak Bumi
Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;
Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;
Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)

1) Terbentuknya Minyak Bumi dan Pengolahannya
Apakah anda mengetahui istilah lain dari minyak bumi? Minyak bumi disebut juga
bahan bakar fosil sebab terbentuk dari fosil hewan maupun tumbuhan laut. Dalam
bahasa Inggris minyak bumi di sebut Petroleum (Petro = batu dan oleum = minyak),
jadi maksudnya adalah minyak batuan. Minyak bumi, terbentuk sebagai hasil akhir
dari perombakan bahan-bahan organik (sel-sel dan jaringan hewan/tumbuhan laut)
yang tertimbun selama berjuta-juta tahun di dalam tanah, baik di daerah daratan
ataupun di daerah lepas pantai. Proses pembentukan minyak bumi ini berlangsung
dalam jangka waktu jutaan tahun. Baik hewan maupun tumbuhan laut yang pada
waktu itu tumbuh dan berkembang di dasar laut, zat organiknya tertutup oleh lapisan-
lapisan rombakan batuan lain/endapan tanah yang berasal dari erosi di daratan atau
pegunungan. Lapisan penutup ini menghalangi terjadinya oksidasi dan
penguraiansempurna zat-zat tersebut, sedangkan naiknya suhu dan
tekanan menyebabkan terjadinya penyulingan bertingkat dari zat organik yang
sebagiannya telah terurai itu, maka terpisahlah minyak bumi dan gas alam. Teori ini di
dukung oleh fakta bahwa minyak bumi umumnya terdapat padabatuan endapan yang
berpori. Minyak dan gas terbentuk dalam jumlah yang relatif sedikit dan terpancar di
daerah batuan endapan, yang kemudian mengumpul dalam tempat-tempat
penyimpanan berabad-abad yang lalu. Tempat-tempat penyimpanan itu biasanya
mengandung batu kapur atau batu pasir yang kedap, sedemikian sehingga gas dan
minyak terperangkap di dalamnya.Biasanya batu kapur dan batu pasir tersebut pada
bagian dalamnya cukup berpori, sehingga dapat dilalui cairan minyak untu kemudian
mengumpul membentuk sumur-sumur pada bagian yang kedap cairan. Pori-pori
ini umumnya mengandung 3% batu kapur dan 35% batu pasir. Pada tempat-
tempat penyimpanan minyak batuan tersebut, biasanya pada bagian atas terdapat gas,
bagian tengah minyak bumi dan bagian bawah larutan garam, sesuai dengan
perbedaan massa jenisnya.
Sumber utama produksi minyak yang terperangkap ini biasanya jauh di bawah
permukaan tanah, dan ada tiga bentuk utama jebakan minyak ini, yaitu
1) J ebakan Antiklin, berupa lengkungan yang terbentuk oleh dorongangerakan lapisan
batuan ke atas.
2) J ebakan Patahan, disebabkan oleh pergeseran dua lapisan batuan yang bergerak
kedua arah yang berlawanan, yang satu bergerak ke atas yang lain bergerak ke bawah.
3) J ebakan Ketidakselarasan (Straigrafik), terjadi karena batuan yang berpori terjepit
oleh lapisan batuan yang tak berpori.
Ada pula jebakan yang terbentuk di sekeliling endapan abtuan garam, di bawah
permukaan laut. Tinggi endapan garam itu dapat mencapai 8 km dan bergaris tengah
0,8 km, maka di sekeliling bukit garam tersebut akan terkumpul minyak bumi.
Lebih dari setengah bagian dari jumlah minyak bumi di dunia berasal dari Era
Cenozoicum (kira-kira 70 juta tahun yang lalu), pada Periode Tertier. Selanjutnya
minyak bumi ada pula yang berasal dari Era Paleozoicum dengan jumlah yang paling
sedikit, sedangkan jumlah yang paling kecil terjadi di Era Mesozoicum. Minyak bumi
yang terdapat di Indonesia paling banyak terbentuk pada masa Periode Tertier
tersebut, yang terbanyak ditemukan di daerah Sumatera, Kalimantan dan Jawa.

2) Pengolahan Minyak Bumi.
Bahan utama yang terkandung di dalam minyak bumi adalah Hidrokarbon (Alifatik
dan Siklik), yang sebagaian besar adalah alkana dan siklo alkana. Campuran ini dapat
dipisahkan menjadi komponen-komponennya secara penyulingan/destilasi bertingkat
yang dilakukan berdasarkan adanya perbedaan titik didih setiap komponen-
komponen campuran tersebut. Sesuai dengan banyaknya atom karbon (C) dari
alkanayang bersangkutan. Makin besar jumlah atom karbon pada alkana
tersebut, makin tinggi titik didihnya.

Destilasi Minyak Bumi.
Proses penyulingan minyak bumi sampai jadi komponen minyak yang siap dipakai
untuk bahan bakar dan lain sebagainya meliputi tahapan proses sebagai berikut:
1) Penguapan
Minyak bumi dialirkan melalui pipa ke dalam dapur pemanas dan berubah menjadi
uap.
2) Pemisahan Komponen Minyak
Uap minyak bumi dialirkan ke dalam menara fraksinasi. Menara fraksinasi ini
tersusun dari puluhan tingkat bak pengembun uap. Uap naik ke atas tiap tingkat
menara melalui tutup gelembung. Uap dari komponen minyak bumi yang titik didihnya
leibh tinggi akan mengembun pada bak pengembunan yang lebih rendah. Minyak bumi
yang titik didihnya lebih rendah. Sedangkan uap dari komponenkomponen minyak
bumi yang titik didihnya lebih rendah mengembun pada bak pengembunan yang lebih
tinggi dari menara.
Dari pemisahan di menara fraksinasi ini diperoleh beberapa komponen. Pada
umumnya komponen-komponen yang dihasilkan minyak bumi dari satu tempat ke
tempat lainnya tidak banyak berbeda. Yang berbeda biasanya hanya perbandingan
komponen-komponen yang dihasilkan. Kolom penyulingan bertingkat minyak bumi
yang dikenal dengan nama kolom fraksinasi, merupakan suatu silinder baja
yang tingginya kira-kira 37 m dan di dalamnya mempunyai bilik-bilik dengan katup-
katup baja pula sebagai tempat pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi tersebut.
(Liliasari dalam Dahar, RW, 1990: 393)

Batu Bara
dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
1) Terbentuknya Batu Bara dan Pengolahannya
Anda perlu mengetahui proses terbentunya batu bara dan pengolahannya. Apa
itu batu bara? Batu bara adalah mineral hitam yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan
purba. Pada periode karbon (300 juta tahun yang lalu) dan pada periode Creta (100
juta tahun yang lalu), iklim bumi dan komposisi atmosfer sangat cocok utnuk
melimpahruahnya pertumbuhan tanaman. Di daratan yang sangat luas, di daratan
yang berpaya-paya ataupun di air dangkal tumbuh-tumbuhan pada saat itu tumbuh
dengan suburnya.
Ketika tumbuhan mati, tumbuhan tersebut terbenam ke dalam rawa.
Tidak adanya oksigen di dalam rawa menyebabkan tumbuhan tersebut tidak
membusuk, melainkan berubah menjadi bahan serata yang di sebut gambut.
Ketika lapisan gambut yang saling bertumpuk mendapat tekanan yang sangat
besar dari permukaan, maka lapisan itu brubah menjadi batu bara lunak (lignit),
tekanan yang lebih besar mengubah batu bara lignit menjadi batu bara muda
(bituminus) yang kadang-kadang berubah menjadi batu bara yang keras dan
mengkilap (antrasit). Kedua jenis batu bara tersebut di tambang untuk dimanfaatkan.
Berlangsungnya proses perubahan ini disebabkan oleh kurangnya konsentrasi
oksigen dalam rawa-rawa, sehingga dengan bantuan panas yang
timbul oleh tekanan batuan di atas gambut keluarlah gas-gas nitrogen, hydrogen dan
oksigen dari senyawa karbon kompleks yang merupakan sisa-sisa tumbuhan tadi, yang
akhirnya akan menyebabkan kadar karbon pada zat-zat sisa tersebut makin tinggi.
Zat-zat lain yang dibebaskan pula selama proses pembentukan batu bara ini
diantaranya CO2, H2O, dan CH4.
Proses pembentukan batu bara di kenal sebagai proses karbonisasi, karena
makin tua umur batu bara, makin tinggi kadar karbonnya. Apabila diurutkan, maka
pembentukan batubara dimulai dengan tahap pembentukan gambut, kemudian batu
bara muda atau lignit, selanjutnya baru terbentuk batu bara. Batu bara itu dapat
mengalami perubahan lebih lanjut karena pertambahan tekanan serta naiknya suhu
menjadi antrasit, yang kadar karbonnya tertinggi.
Macam-macam zat yang terjadi selama pembentukan batu bara menunjukkan
perbedaan kadar karbon yang dikandungnya. Makin tinggi kadar karbon tersebut,
makin tinggi pula kualitas batu bara tersebut, yang ditunjukkan pula oleh nilai kalori
yang dihasilkannya pada pembakaran.
Cara lain untuk menunjukkan jenis-jenis batubara adalah dengan cara
melihat lapisan-lapisan batu bara yang tampak secara langsung, tanpa
menggunakan mikroskop, seperti yang diusulkan oleh Marie Stopes dan di
kenal sebagai sistem Stopes; yaitu Vitrain yang sifatnya hitam mengkilat
seperti kaca; Fusain yang disebut juga mineral batu bara yang bersifat mudah
pecah dan berdebu; Durain yang bersifat keras dan seringkali berbentuk;
Clarain yang bersifat lapisan-lapisan yang berkilauan (Liliasari dalam Dahar,
RW,1990).

2) Pengolahan Batu Bara
Batu bara hasil penambangan. Sebelum dipergunakan perlu pengolahan terlebih
dahulu, seperti harus dilakukan pemurnian batu bara dari zat pencemaran dan
pemotongan menjadi bentuk-bentuk dan ukuran yang sesuai dengan permintaan
konsumen. Banyak produk kimia diturunkan dari batu bara. Dari batu bara dapat
diperoleh Kokas yang selanjutnya akan di dapat berbagai macam zat, seperti:
Ter, yaitu hasil penguraian yang mudah menguap terdiri atas zat cair dan mengembun
langsung, gas (CH4 dan H2) untuk bahan bakar dan minyakminyak
ringan (Zat cair yang mudah menguap). Bila minyak-minyak ringan ini dimurnikan
melalui destilasi bertingkat akan terpisah menjadi Benzena (C6H6), Toluena (C7H8),
dan campuran dari tiga macam Silena (C8H10). Zat ini bermanfaat sebagai pelarut dan
pereaksi untuk membuat zat-zat kimia yang lain. Ter didestilasi untuk menghilangkan
bagian yang mendidih antara 3500 4000C, menghasilkan residu ter yang digunakan
sebagai bahan bakar. Senyawa-senyawa penting yang dapat diisolasi dari hasil destilsi
dengan metode ekstraksi diantaranya: Naftalen (C10H8), Antrasen (C14H10), Fenol
atau disebut juga Karbol (C6H5OH), dan Piridin (C5H5N).
Dalam kehidupan sekarang ini banyak bahan yang dibuat melalui industri kimia
berasal dari batu bara diantaranya obat-obatan, cat, bahan peledak, pestisida dan
plastik.
Sebagai contoh dapat diubah menjadi asam salisilat, yang
dipergunakan sebagai bahan dasar aspirin ataupun minyak gandapura sebagai
obat.

Biji Besi
Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
Tembaga
merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.
Bauksit
Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
Emas dan Perak
untuk perhiasan
Marmer
Untuk bahan bangunan rumah atau gedung
Belerang
Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
Yodium
Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
Nikel
Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
Gas Alam
Untuk bahan bakar kompor gas
Mangaan
Untuk pembuatan pembuatan besi baja
Grafit
Bermanfaat untuk membuat pensil

D. Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia menimbulkan berbagai masalah yang
baru terasa akhir-akhir ini :
1. Masalah kesempatan kerja bagi penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya.
2. Masalah pertambahan angkatan kerja dan kesukaran atau hambatan dalam bidang
pengembangan industry sehubungan dengan pertambahan angkatan kerja tersebut.
3. Masalah pengandaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar, seperti kayu, bahan-
bahan mineral dan bahan-bahan tersebut bila penggunaannya berlebihan
dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.
4. Masalah pembiayaan, penentu arah dan pola pendidikan, riset dan perkembangan
teknologi yang sangat berbeda antara Negara yang satu dengan yang lain.
5. Masalah yang berkaitan dengan kepincangan neraca perdagangan nasional, dimana
perbandingan nilai ekspor dan impor terlalu besar. Pada Negara-negara maju ekspor
barang-barang jadi ke Negara-negara berkembang memiliki nilai yang sangat besar
dibandingkan impor yang dilakukan Negara maju tersebut dari Negara berkembang
karena yang diimpornya berupa bahan-bahan dasar untuk membuat barang-barang
jadi tersebut, bila hal ini dibiarkan terus menerus maka neraca perdagangan milik
Negara maju dan berkembang bila dibandingkan sangat pincang atau berat sebelah.


E. Prinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Usaha pelestarian lingkungan sebenarnya telah dimulai sejak zaman dahulu,
misalnya bagaimana manusia untuk mendapatkan buruan dan tangkapan yang tak
tentu hasilnya, kadang suatu hari dapat banyak tetapi disaat lain dapat sedikit. Untuk
itu kemudian manusia menjinakkan dan memelihara hewan dan tanaman serta
menjaga dari kerusakan dan serangan dari hewan liar. Dengan melakukan usaha
peternakan dan pertanian itu, manfaat lingkungan dapat diperbesar dan resiko
lingkungan diperkecil, sehinga kemungkinan terpenuhinya kebutuhan dasarnya dapat
lebih terjamin. Usaha manusia berupa penjinakkan dan pemeliharaan tumbuhan dan
hewan liar disebut Domestikasi, dan usaha ini merupakan bentuk usaha awal
pengelolaan atau pelestarian lingkungan dalam kebudayaan manusia.
Pengelolaan lingkungan mempunyai ruang lingkup yang luas dengan cara yang
beraneka pula. Namun demikian dapat kita kelompokkan menjadi: pengelolaan
lingkungan secara rutin, perencanaan pengelolaan lingkungan secara dini, perencanaan
perkiraan dampak lingkungan, dan perencanaan perbaikan kerusakan lingkungan.
Bentuk atau cara pelestarian lainnya dapat pula kita mengenalnya seperti cagar alam,
cagar budaya, atau pun cagar biosfer, Suaka Alam, Suaka Margasatwa, Taman
Nasional, dan Taman Hutan Raya.
a. Cagar alam
Cagar alam adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi fauna dan flora yang
ada di dalamnya. Di dalam cagar alam tersebut tidak dibolehkan adanya eksploitasi
mengambil atau memanfaatkan tumbuhan, hewan atau kekayaan alam lainnya. Alam
dalam kawasan tersebut di biarkan apa adanya tumbuh secara alamiah. Namun
demikian dijaman pembangunan ini, adanya keinginan kuat untuk mengikutsertakan
cagar alam dalam proses pembangunan,maka digunakan istilah Taman Nasional. Salah
satu bentuk kawasan konservasi yang dapat mempunyai tujuan ganda tersebut adalah
Taman Nasional. Dengan demikian Taman Nasional adalah kawasan konservasi yang
dikelola secara terpadu artinya semua tujuan perlindungan pengawetan dan
pemanfaatan dapat ditampung dalam satu kesatuan (unit) pengelolaan.
Berbeda dengan kawasan konservasi lain yaitu, Suaka Alam yang meliputi
Cagar Alam dan Suaka Margasatwa. Pada kawasan ini tujuan utama dititik beratkan
kepada perlindungan dan pengawetan semata, sedangkan upaya pemanfaatan secara
langsung terbatas sekali.

b. Cagar Budaya
Cagar budaya pun memiliki pengertian yang sama dengan cagar alam, hanya
saja yang dilindungi bukan suatu daerah, melainkan suatu hasil kebudayaan manusia,
seperti sebuah candi dengan daerah sekitarnya, daerah condet di ibukota Jakarta juga
merupakan cagar budaya yaitu perkampungan masyarakat Betawi asli, yang sebagian
besar sudah tergusur ke luar Jakarta oleh derasnya pembangunan dan arus penduduk
pendatang.

c. Cagar Biosfer
Cagar biosfer adalah dapat meliputi suatu daerah yang telah dibudidayakan manusia,
misalnya untuk pertanian secara tradisional dan pemukiman. Cagar biosfer ini sulit
untuk dipertahankan, karena masyarakat yang ada di dalamnya cenderung berubah
dan berkembang pada kehidupan yamng modern.

d. Suaka Alam
Suaka alam yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa keragaman dan
keunikan jenis flora yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan
terhadap habitatnya.

e. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa yaitu suatu kawasan yang memiliki ciri khas berupa
keragaman dan keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

f. Taman Nasional (Pasal 1 butir 13 UU No 5 Taun 1990)
Taman Nasional yaitu kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional mempunyai
tujuan utama untuk pemanfaatan di bidang penyediaan tempat Wisata Alam. Hutan
lindung merupakan juga kawasan hutan yang disisihkan dengan tujuan utama untuk
perlindungan tata air, agar keberadaan sistem penyediaan air dapat berlangsung terus
menerus.

Dilihat dari beberapa tujuan kawasan konservasi dan kawasan hutan, jelaslah
bahwa Taman Nasional dapat menampung semua tujuan baik perlindungan,
pengawetan dan pemanfaatan secara lestari.
Pembangunan Taman Nasional mempunyai azas pokok di mana pengembangan
Azas tersebut dapat disesuaikan dengan kepentingannya. Azas pokok yang dimaksud
adalah merupakan rumusan dari IUCN pada tahun 1969 yang kemudian diterima pada
kongres Taman Nasional Sedunia ke 11 tahun 1972.
Adapun azas pokok tersebut adalah sebagai berikut.
a) Suatu Taman Nasional harus relatif cukup luas.
b) Taman Nasional harus memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik flora,
fauna, ekosistem maupun geiala alam yang masih utuh dan asli.
c) Tidak ada perubahan karena kegiatan eksploitasi dan pemukiman penduduk.
d) Kebijaksanaan dan pengelolaan Taman Nasional berada pada Departemen yang
kompeten dan bertanggungjawab.
e) Memberikan kesempatan kepada pengembangan obyek wisata alam, sehingga terbuka
untuk umum dengan persyaratan khusus untuk tujuan pendidikan ilmu pengetahuan,
budaya, bina cinta alam dan rekreasi.

Memperhatikan azas-azas pokok tersebut Taman Nasional di Indonesia mempunyai
beberapa fungsi utama yaitu :
a) Menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi sistem penyangga kehidupan.
b) Melindungi keanekaragaman jenis dan mengupayakan manfaat sebagai
sumber plasma nutfah.
c) Menyediakan sarana penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan
latihan.
d) Memenuhi kebutuhan sarana wisata alam dan melestarikan budaya setempat.
e) Merupakan bagian dari pengembangan daerah setempat.














BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada
prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara
efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam
untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama
pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat
mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau
musnah kehidupan bisa terganggu. Upaya menjaga dan melestarikan
sumber daya alam dapat dilakukan dengan berbagai cara contohnya
dengan cara penghijauan dan reboisasi, pembuatan sengkedan/terasering,
pengembangan DAS, Pengelolaan air limbah, dan penertibam
pembuangan sampah. Selain itu kita dapat mengetahui bagaimana
mengelola SDA agar menghasilkan manfaat yang sangat besar.
Dari penjelasan tersebut diatas kita dapat mengetahui dan memahami
alangkah pentingnya menjaga Sumber Daya Alam demi kelangsungan
hidup jangka panjang.

B. Saran
1. Memperbanyak membaca mengenai klasifikasi dan pengelolaan sumber
daya alam
2. Memperbanyak buku referensi
3. Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu dan Supatmo.2008.I lmu Alamiah Dasar. Jakarta:Rineka Cipta
Tth.I lmu Alamiah Dasar. Semarang:IKIP PGRI Semarang.
http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/KONSEP_DASAR_BUMI_ANTARIKSA_
UNTUK_SD/BBM_4.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam
Konsep-konsep dalam Pengelolaan Dumber Daya Alam
Manusia hidup di lingkungan sekitarnya seperti lahan air, tumbuhan, binatang, energi, dan atmosfer, yang
menyediakan segala sesuatunya untuk bertahan hidup. Jika terdapat sesuatu yang harus dipenuhi, tetapi
tidak kita dapatkan, maka kita akan berhenti hidup. Pada suatu saat sumber daya alam (SDA) kita dapat
dipakai tanpa rasa takut, karena penduduk sangat sedikit, teknologi kita belum maju, sehingga tidak
memungkinkan pemakaian SDA secara cepat dan besar-besaran. Namun saat-saat tersebut kini sudah
berlalu. Manusia masih hidup di lingkungan sekitarnya, tetapi sekarang kita mampu menggunakan SDA
dalam skala yang tidak dapat dipercaya. Kita dapat mengambil air dari cadangan air yang terletak ratusan
meter di bawah tanah. Dan dengan bantuan teknologi modern, kita dapat meratakan gunung, mengubah
aliran sungai, dan membuat energi nuklir.
Sayangnya, teknologi dan pertumbuhan penduduk sekarang menjadi masalah. Kita temukan bahwa di
masa depan kita harus hidup di lingkungan yang sama, pesawat ruang angkasa bumi kita. Dan ini bukan
merupakan suatu kebanggaan, karena kita temukan bahwa banyak SDA kita tidak dapat digunakan untuk
selama-lamanya.
Penggunaan SDA secara bijaksana bukanlah ide baru, tetapi sekarang, lebih dari sebelumnya, hal itu
harus menjadi tujuan kita bersama. Mengelola SDA kita untuk masa yang akan datang dan masa kini
harus menjadi prioritas bagi kita semua.
1.Sumber Daya Alam
Pada kenyataannya, segala sesuatu di lingkungan kita dapat dianggap sebagai sumber daya alam. Batu
dapat digunakan sebagai penimbun jalan, dijadikan bahan bangunan, dan dijadikan bahan untuk patung.
Angin, air terjun, udara, mineral, serangga, atau apapun di sekitar kita dapat dianggap sebagai sumber
daya. Ketika seseorang mengambil sesuatu dan memakainya untuk melakukan pekerjaan atau mengubah
bagian lain dari lingkungannya, sesuatu tersebut sudah menjadi sumber daya. Bahkan sebelum sesuatu
tersebut digunakan, potensi kegunaannya saja sudah membuat sesuatu tersebut sebagai Sumber Daya
Alam.
2.Sumber Daya Alam yang tidak Pernah Habis
Sumber daya alam yang senantiasa dapat digunakan untuk kegiatan manusia adalah Sumber daya alam
yang tidak pernah habis. Sumber daya alam tersebut memperbaharui diri sendiri secara terus-menerus.
Hal ini bukan berarti sumber daya tersebut tidak terbatas dan juga bukan berarti pemakaian yang salah
tidak dapat memusnahkan sumber daya tersebut, tentu saja tidak.
Sebagai contoh adalah permukaan air. Jika kita mengambil satu galon air dari sungai, beberapa galon
lainnya akan menggantikannya. Jika kita membendung sungai, airnya akan melimpah kemana-mana.
Meskipun demikian, dampaknya terhadap jumlah air keseluruhan di bumi sangatlah kecil. Contoh lainnya
adalah udara. Kita menggunakan udara untuk bernafas, menumbuhkan tanaman, menerbangkan
pesawat, memutar kincir angin, mengeringkan makanan dan pakaian. Kita dapat merusak udara dengan
polusi. Kita dapat membuatnya menjadi tidak bermanfaat, tetapi kita tidak dapat menghabiskannya, itulah
sumber daya alam yang tidak pernah habis.
3.Sumber Daya yang Dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diganti dengan usaha manusia disebut juga dapat diperbaharui. Hal ini
disebabkan sumber daya dikatakan dapat diperbaharui, bukan berarti sumber daya tersebut tidak akan
pernah habis. Dengan kata lain, kita dapat memanfaatkan sumber daya tersebut, tetapi dengan usaha,
kita masih mungkin mempunyai sumber daya dalam jumlah yang sama sebelum pemakaian.
Sebagai contoh adalah hutan. Kita menggunakan kayu lebih banyak sekarang daripada yang lalu.
Sekarang kita masih memproduksi kayu lebih banyak daripada yang kita pakai. Jenis kayu telah berubah.
Kita tidak lagi memotong kayu-kayu yang besar seperti dulu, sehingga kita tidak kekurangan kayu atau
produk kayu lainnya. Hal ini benar karena adanya pengelolaan area hutan yang baik dan perbaikan
genetik pohon. Contoh lainnya adalah populasi ikan dan marga satwa yang dengan teknik manajemen
perburuan dan penangkapan yang baik, jumlahnya dapat dipulihkan.
4.Sumber Daya yang Habis Pakai
Banyak Sumber daya alam kita jumlahnya terbatas. Sumber daya yang terbatas dan tidak dapat diganti
atau diproduksi ulang disebut sumber daya yang tidak dapat diperbaharui atau yang habis pakai. Dalam
hal ini kita tidak dapat mengelolanya dengan pembaharuan. Sumber daya tersebut juga tidak dapat
memperbaharui dirinya sendiri, sekali dipakai, maka hilang untuk selamnya. Kita hanya dapat
mengawetkan sumber daya yang habis dipakai dengan cara mempelajari bagaimana pemakaiannya agar
lebih hemat. Kita mungkin berusaha untuk mendapatkannya lebih banyak, kita mungkin dapat mendaur
ulang sebagian diantaranya, tetapi sekali sumber daya tersebut habis, maka kita akan kehilangan untuk
selamanya.
Salah satu sumber daya yang habis dipakai yang sangat penting adalah minyak bumi. Kita sering
mendengar krisis energi. Hal ini berkaitan dengan cadangan minyak di dalam bumi yang kalau kita
keluarkan semuanya, maka habislah energi dari minyak bumi. Kita harus mengembangkan sumber daya
energi lainnya.
Contoh lainnya adalah sumber daya mineral. Kita menggunakan logam, besi, kobal. seng, dan mineral
lainnya untuk pembuatan barang-barang kita. Kita tergantung pada mineral-mineral tersebut untuk
kehidupan kita. Kita harus mengelola sumber daya tersebut agar tersedia dalam waktu selama mungkin.
Lahan pertanian mungkin termasuk dalam katagori ini. Lahan secara konstan dibentuk oleh alam. Kita
dapat mengembangkan lahan yang ada, membuatnya lebih subur, mengalirkan air ke atasnya, dan
memberinya pupuk buatan. Kita bahkan dapat membuat lahan pengganti dalam jumlah yang kecil. Tetapi
semuanya itu tidak menyebabkan lahan termasuk sumber daya yang tidak habis. Hal ini disebabkan
pembentukan kembali lahan oleh alam karena penggunaan yang kurang tepat sangatlah lamban, sekitar
500.000 tahun, sehingga lahan termasuk sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
5.Tinjauan Ekologis
Manusia, pohon, air, binatang, ikan, rumput, sinar matahari, kesemuanya itu lebih banyak lagi termasuk
dalam sistem secara menyeluruh. Sistem ini sengan semua interaksi dan saling ketergantungannya
merupakan ekosistem. Ekologi adalah suatu cabang ilmu yang berhubungan dengan hubungan yang
kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sebuah sistem ekologi atau ekosistem adalah
sistem kehidupan dengan lingkungan sekitarnya. Danau, hutan, lembah yang luas dan gurun merupakan
sustu ekosistem.
Pada kenyataanya, kita hidup di dalam ekosistem. Untuk hidup kita tergantung pada lingkungan sekitar
kita. Untuk ribuan tahun lamanya, hal itu tidak menjadi masalah, tetapi sekarang jumlah penduduk
bertambah sangat cepat. Teknologi kita menjadi sangat hebat, sehingga pada beberapa abad belakangan
ini penggunaan sumber daya alam dengan menggunakan teknologi tersebut membuat dampak yang
meningkat terhadap ekosistem.
6.Pengertian Ekologi
Sangatlah penting untuk dicatat bahwa ekologi adalah suatu ilmu. Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu
yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Environmentalisme yang mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap lingkungan
tidaklah sama dengan ekologi. Environmentalisme didasarkan pada emosi, nilai, kepercayaan dan politik.
Seorang environmentalis adalah aktifis politik dengan perhatian khusus pada beberapa aspek
lingkungan. Environmentasil mempunyai perhatian terhadap benar dan salah, baik atau buruk serta
bermoral atau tidak bermoral atas dasar persepsi mereka.
Sebagai sebuah ilmu, ekologi didasarkan pada pengamatan dan penafsiran data secara objektif. Seorang
ahli ekologi adalah seorang ilmuwan yang menaruh perhatian pada apa yang diketahuinya dan apa yang
dapat diamati. Mereka tidak menaruh perhatian secara langsung pada baik atau buruk, benar atau salah,
bermoral atau tidak bermoral. Hal-hal tersebut bukanlah termasuk ilmu, karena hal tersebut sangat
terbuka untuk penafsiran yang berbeda dan sangat tergantung tata nilai individu.
7.Ilmu Ekosistem
Sebuah ekosistem adalah sekumpulan organisme, sisa-sisa zat organik, komponen-komponen kimia dan
fisik, dan cuaca seperti sinar matahari dan suhu yang berinteraksi dan perubahan zat dan energi menurut
bentuk dan tempatnya. Ekosistem terdiri dari subsistem biotik dan subsistem abiotik. Subsistem biotik
misalnya adalah hubungan antara tumbuhan dan binatang dalam jaring makanan atau rantai makanan,
sedangkan contoh subsistem abiotik adalah air danau dan unsur-unsur kimia dari tanah dan atmosfer yang
larut kedalamnya, sehingga mempengaruhi tingkat keasaman air.
Pada dasarnya sebuah ekosistem adalah sistem energi. Setiap bagian ekosistem berinteraksi dengan
bagian yang lain dari sistem dan sangat tergantung pada mereka. Ikan di danau menggunakan oksigen di
dalam air yang terlarut dari atmosfer. Tumbuh-tumbuhan di danau menggunakan sinar dari matahari dan
menggunakan mineral dari dasar danau untuk tumbuh. Semua proses tersebut dalam ekosistem
tergantung pada energi. Dalam kenyataannya dapat dikatakan bahwa tidak akan terjadi sesuatu apapun di
dalam ekosistem tanpa adanya aliran energi.
Terdapat tiga komponen dalam ekosistem, yaitu produsen (pada umumnya tumbuhan hijau yang
memproduksi makanan melalui fotosintesis), transformer (yang dapat mengambil bahan pangan dasar dan
mengubahnya menjadi bentuk organik yang lebih kompleks), dan pengurai (yang menghancurkan materi
organik dan menguraikannya untuk dipakai kembali dalam ekosistem). Suatu organisme dapat menjadi
lebih dari satu komponen seperti tumbuhan hijau adalah produsen dan transformer dan jamur adalah
transformer dan pengurai.
Terdapat empat proses biotik dasar yang terjadi di ekosistem, yaitu sintesis, fotosintesis, respirasi dan
dekomposisi. Sebagian proses dasar tersebut adalah sintesis biologis. Sintesis biologis menunjuk pada
setiap perubahan dalam komposisi, bentuk, ukuran, atau struktur tumbuhan atau binatang dalam
ekosistem. Misalnya adalah penggunaan makanan, mineral, dan air untuk tumbuh dan berkembang biak
tumbuhan atau binatang.
Proses dasar yang kedua adalah fotosistesis. Dalam fotosintesis, tumbuhan mengkonversi air dan
karbondioksida menjadi karbohidrat. Proses ini memerlukan ketersediaan katalisator, yaitu khlorofil, yang
pada umumnya terdapat pada tumbuhan hijau yang sehat. Hal itu juga diperlukan energi dari matahari,
energi yang tergabung di dalam molekul karbohidrat. Kita semua pernah mendengar bahwa karbohidrat
adalah pangan dengan energi tinggi. Hal ini benar karena energi dari matahari disimpan di dalamnya.
Fotosintesis adalah asal-usul dan sumber semua makanan dalam ekosistem.
Proses dasar yang ketiga adalah respirasi. Respirasi adalah suatu proses yang terjadi pada sel-sel
individu tumbuhan dan binatang dan binatang. Hal ini menyangkut pemecahan makanan ke dalam
komponen-komponen penyusunnya dan pelepasan energi. Sebagai contoh penguraian karbohidrat
menjadi karbondioksida dan air dengan melepaskan energi yang tersimpan, sehingga tersedia untuk
dimanfaatkan sel tumbuhan dan binatang.
Proses dasar yang keempat adalah dekomposisi. Dekomposisi adalah proses penguraian zat-zat organik
menjadi komponen-komponen anorganik. Hanya dengan dekomposisi, unsur-unsur kimia dalam tumbuhan
dan tubuh binatang siap didaur ulang ke dalam subsistem biotik dalam ekosistem.
Ekosistem dapat didefinisikan dalam berbagai cara. Dalam suatu pengertian, akuarium di kelas adalah
sebuah ekosistem. Dalam pengertian lain kelas itu sendiri merupakan sebuah ekosistem dan akuarium
adalah bagian dari ekosistem. Masih dalam pengertian yang lain seluruh sekolah merupakan bagian
ekosistem dalam pengertian geografis.
Segala sesuatu di bumi ini adalah bagaian dari satu atau lebih ekosistem. Pada setiap ekosistem jika kita
melakukan sesuatu pada satu bagian, hal itu akan berpengaruh pada beberapa atau seluruh bagian dari
sistem. Dampaknya sering tidak dapat diramalkan sebelumnya dan mungkin sangat ekstrim.
Dalam teori kupu-kupu dikatakan bahwa kepakan dari sayap kupu-kupu disuatu bagian dunia mungkin
akan berdampak pada iklim di bagian lain dunia. Contoh nyata teori ini adalah kebakaran tambang
tembaga dan batubara di Amerika menyebabkan hujan asam di Canada.
8.Suksesi Ekologis
Tidak ada ekosistem yang benar-benar stabil, sehingga tidak ada keseimbangan alam yang bersifat nyata.
Ekosistem bersifat dinamis, selalu berubah. Satu spesies tumbuhan atau binatang digantikan oleh lainnya.
Penggantian suatu spesies oleh lainya di dalam ekosistem disebut suksesi ekologi. Misalnya dalam
sebuah tambak. Ganggang hanya tumbuh di tambak. Kemudian muncul bunga bakung. Setelah beberapa
tahun tambak akan dipenuhi endapan dan akan menjadi tanah darat lagi. Kemudian ganggang dan
tumbuhan air akan digantikan oleh rumput dan semak beukar. Setelah beberapa tahun kemudian pohon-
pohon kecil mendominasi daerah tersebut. Akhirnya, digantikan oleh pohon-pohon yang lebih tinggi
sampai kemudian daerah tersebut menjadi hutan mungkin dengan pohon-pohonnya yang tinggi besar.
Konsep yang sangat penting dalam ekologi adalah biome. Biome dapat difikirkan sebagai subsistem biotik
dalam ekosistem yang ekstensif. Ketika kita berbicara tentang biome, kita menggmbarkan dalam
perngertian geografinya dan vegetasi puncaknya. Biome yang utama adalah Antartika, hutan tundra,
gurun, hutan pinus, padang rumput, biome air tawar dan biome lautan. Ilmu yang mempelajari distribusi
dan tempat biome disebut biogeografi.
9.Keseimbangan Alam
Apabila alam dalam keadaan seimbang, sedikit sekali terjadi perubahan. Tumbuhan dan binatang spesies
baru dikembangkan, yang tua mati. Kebakaran, serangga, atau penyakit memusnahkan hutan. Rumput
dan semak belukar menggantikan hutan, walaupun pada akhirnya akan tumbuh hutan baru. Akan tetapi
manusia mengubah segalanya. Kita membabat hutan, membajak tanah, menguras rawa, serta
membangun kota dan jalan raya. Perubahan besar-besaran dalam ekosistem akan berdampak pada
setiap makhluk hidup termasuk diri kita sendiri. Mengelola sumber daya alam kita secara bijaksana akan
berarti banyak hal. Satu hal berarti terjadi pengendalian alam sehingga kita dapat memanfaatkannya
tanpa merusak keseimbangannya, atau paling tidak tanpa mengganggu keseimbangan tersebut secara
permanen.
10.Jaring Makanan
Setiap makhluk hidup merupakan bagaian dari jaring makanan. Terminologi lain yang sering digunakan
dalam konsep ini adalah rantai makanan. Contohnya adalah sebagai berikut. Benih rumput yang sedang
bersemi mendapatkan makanannya untuk tumbuh dari sisa-sisa bangkai serigala. Rumput mati,
membusuk, dan menjadi makanan serangga tanah. Serangga tanah dimakan tikus, tikus dimakan
binatang yang lebih besar dan kembali menjadi makanan serigala. Serigala mati, tubuhnya membusuk
dan siklus kembali dimulai.
11.Daya Dukung
Tingkat populasi dapat didefinisikan sebagai jumlah spesies tumbuhan dan hewan tertentu pada daerah
tertentu dan pada waktu tertentu. Daya dukung mengacu pada kemampuan suatu ekosistem untuk
menyediakan makanan dan menyediakan tempat bagi tingkat populasi tertentu. Tingkat populasi tidak
dapat melebihi daya dukung ekosistem. Daya dukung dipengarui rantai makanan spesies yang
bersangkutan.
Tingkat populasi juga dipengaruhi oleh ketersediaan air, tempat tinggal dan pemangsa. Faktor-faktor
tersebut di atas, juga penyakit dan parasit, membantu populasi setiap spesies tetap berada pada tingkat
yang dapat diterima dalam keseimbangan alam. Ketika populasi melebihi daya dukung ekosistem, maka
penyakit, pemangsa, dan kelaparan akan mengurangi tingkat populasi. Itulah cara alami.
Pertanian secara drastis meningkatkan daya dukung dunia untuk manusia. Pertanian tanaman pangan dan
produksi ternak secara intensif dapat meningkatkan daya dukung ekosistem tersebut. Pada saat yang
sama, kita tidak dapat menubah salah satu aspek ekosistem tanpa berpengaruh juga terhadap bagian
yang lain dari ekosistem.
12.Populasi Manusia
Pada tahun 2000 jumlah penduduk dunia diperkirakan 6 miliar. Jika kita akan terus makan, bertempat
tinggal dan menggunakan pakaian pada abad mendatang, kita harus merencanakannya sekarang. Kita
harus mulai pengelolaan sumber daya alam kita dengan lebih baik. Kita harus mempelajari bagaimana
meningkatkan keterampilan dan peralatan dalam pengelolaan sumber daya alam kita.
Tidak ada yang lebih membahayakan dari pada kelaparan global atau mati karena wabah penyakit. Kita
tidak akan kehabisan sumber daya alam, tetapi tantangannya adalah sebelum kita. Mengelola sumber
daya alam kita secara hati-hati adalah lebih penting sekarang dari pada sebelumnya.
13.Penggunaan Sumber Daya
Semua makhluk hidup bergantung pada ekosistemnya untuk bertahan hidup. Dengan transportasi dan
komunikasi modern, dunia adalah ekosistem kita. Kita harus memperoleh segala sesuatu untuk hidup dari
sistem tersebut dan tidak mungkin menyinambungkan jumlah penduduk yang hidup sekarang tanpa
mengubah ekosistem. Ketahanan hidup kita tergantung dari penggunaan sumber daya alam.
Dengan kata lain, penyalahgunaan sumber daya alam tidak dapat dibiarkan. Masyarakat kita harus
mempunyai makanan dalam jumlah yang sangat besar. Dan itu hanya dapat diproduksi dengan peralatan
modern, pertanian skal besar, tetapi petani tidak membiarkan lahannya rusak karena erosi. Adalah sangat
mungkin untuk menghasilkan produk pertanian dengan sedikit kerusakan pada tanah.

Masalah kependudukan dan lingkungan hidup


1. Masalah Kependudukan
Masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan
distribusi yang tidak merata. Hal itu dibarengi dengan masalah lain yang lebih spesifik, yaitu angka
fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi. Kondisi ini dianggap tidak menguntungkan dari sisi
pembangunan ekonomi.. Hal itu diperkuat dengan kenyataan bahwa kualitas penduduk masih
rendah sehingga penduduk lebih diposisikan sebagai beban daripada modal pembangunan. Logika
seperti itu secara makro digunakan sebagai landasan kebijakan untuk mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk Secara mikro hal itu juga digunakan untuk memberikan justifikasi
mengenai pentingnya suatu keluarga melakukan pengaturan pembatasan jumlah anak.

2. MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk
menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk
hidup di bumi.

BENTUK KERUSAKAN AKIBAT ULAH MANUSIA
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas
Prinsip dan Upaya pelestarian SDA dan lingkungan Hidup

- Mengoptimalkan SDA sesuai kebutuhan
- Mencari alterenatif pengganti SDA yang tidak dapat diperbaharui
- Tidak marusak lingkungan hidup di sekitar kita
- Berusaha menghijaukan bumi kembali
- Menjaga Lingkungan kita .
ABSTRAK
Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya, karena itu fakta yang
menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lingkungan sudah sangat tinggi dan cenderung makin
meninggi, relatif mudah untuk ditemukan. Berita tentang terjadinya pencemaran lingkungan, baik
pencemaran udara, air maupun tanah dengan segala aspek dapat dikatakan bahwa kerusakan
lingkungan sudah merupakan bagian yang tidak dapat dihindarkan dari kegiatan pembangunan.
Lingkungan yang tercemar akibat kegiatan manusia maupun proses alam akan berdampak negative
pada kesehatan, kenikmatan hidup, kemudahan, efisiensi, keindahan, serta keseimbangan ekosistem
dan sumber daya alam. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup
merupakan penaggulangan dampak negatif kegiatan manusia yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu lingkungan. Adapun juga Teknik Penilaian Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan.

A. LATAR BELAKANG
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya, lebih dari itu, manusia
telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari
sinilah lahir peradapan istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi
lingkungan. Lingkungan hidup tidak bisa di pisahkan dari ekosistem atau system ekologi. Ekosistem
adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup ( dari berbagai jenis )
dengan berbagai benda mati membentuk suatu system. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah
suatu system kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem.
Manusia adalah bagian dari ekosistem. Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non
fisik. Lingkungan alam dan buatan adalah Lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah
lingkungan social budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan amat penting bagi kehidupan
manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia, karma lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan
untuk mendukung perkehidupan manusia dan makhuk hidup lainya arti penting lingkungan bagi
manusia karena lingungan merupakan tempat hidup manusia, Lingkungan memberi sumber-sumber
penghidupan manusia, Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang
mendiaminya.

LINGKUNGAN
Gambaran Umum
Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya, bagaimanapun juga akan
tercemar, dengan masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen
lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Oleh karena itu fakta yang menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lingkungan sudah sangat tinggi
dan cenderung makin meninggi, relatif mudah untuk ditemukan. Berita tentang terjadinya
pencemaran lingkungan, baik pencemaran udara, air maupun tanah dengan segala aspek yang
terdapat didalamnya sering kita temukan baik di dalam media massa cetak maupun media
elektronik. Fenomena mengindikasikan bahwa kerusakan lingkunagn sudah merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat bahwa pembangunan merupakan aktifitas
utama dari setiap Negara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warganya, dapat dikatakan
bahwa kerusakan lingkungan sudah merupakan bagian yang tidak dapat dihindarkan dari kegiatan
pembangunan.
Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan yang tercemar akibat kegiatan manusia maupun proses alam akan berdampak negative
pada kesehatan, kenikmatan hidup, kemudahan, efisiensi, keindahan, serta keseimbangan ekosistem
dan sumber daya alam. Oleh karena itu perlindungan lingkungan merupakan suatu keharusan
apabila meninginkan lingkungan yang lestari sehingga kegiatan ekonomi dan kegiatan lain dapat
berkesinambungan. Apabila demikian halnya maka pengelolaan lingkungan hidup merupakan suatu
keharusan. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.

Pengelolaan lingkungan hidup bertujuan :
1. Memperoleh keselamatan hubungan antara manusia dan lingkungan.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan hidup untuk generasi sekarang maupun
yang akan datang.
5. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup merupakan penaggulangan
dampak negatif kegiatan manusia yang bertujuan untuk meningkatkan mutu lingkungan. Dengan
telah ditentukannya tujuan pengelolaan lingkungan hidup maka tugas selanjutnya ialah menetukan
strategi, kebijaksanaan dan langkah/ taktik pengelolaan lingkungan hidup. Strategi dalam hal ini
adalah haluan dalam garis besar sedang kebijaksanaan adalah upaya atau tindakan umum untuk
mencapai tujuan, langkah atau taktik adalah upaya terinci untuk mencapai tujuan yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi setempat.
Perlindungan lingkungan yang bertujuan memperoleh kualitas lingkungan yang baik, baik sekarang
maupun yang akan datang, memerlukan usaha yang sungguh-sungguh terutama dalam hal :
1. Inventarisasi situasi lingkungan sekarang
2. Lembaga serta organisasi yang khusus menangani masalah lingkungan baik di pusat maupun di
daerah terutama menentukan penyimpangan, denda, kepada siapa denda harus dibayar, serta yang
membuat laporan tahunan situasi kualitas lingkungan per tahun.
3. Cara penyelesaian soal secara ilmiah, terencana dan politis
4. Evaluasi terus-menerus terhadap program-program lingkungan serta persyaratan-persyaratan
pembangunan proyek-proyek yang harus memenuhi atau mengajukan laporan, selain dampak sosial
ekonomis proyek, juga dampak proyek pada lingkungan hidup.

Berbagai kebijaksanaan yang baik untuk mengelola lingkungan hidup dapat ditempuh dan ditujukan
pada keadaan udara, air, tanah serta segala racun di dalam lingkungan.
Kebijaksanaan Lingkungan
Sementara ini telah diundangkan Undang-undang RI No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup untuk menggantikan Undang-undang No. 4 tahun 1982. Undang-undang inilah
yang akan menjadi pokok dasar tolak undang-undang lain, peraturan pelaksanannya serta
kebijaksanaan pemerintah.
Untuk dapat menilai apakah kebijaksanaan itu cukup baik atau tidak tergantung pada apakah
kebijaksanaan tersebut memenuhi kriteria tertentu. Kriteria menilai kebijaksanaan terhadap
lingkungan tersebut adalah :
1. Kebijaksanaan harusa dapat diandalkan (dependable) artinya kebijaksanaan itu harusa dapat
dipercaya dalam hal mencapai tujuan yang telah digariskan dan kebijaksanaan tersebut dapat
dilaksanakan secara pasti dan otomatis.
2. Kebijaksanaan yang baik itu sedapat mungkin dapat diperlakukan secara permanen dan dapat
disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi.
3. Kebijaksanaan harus mengarah kepada pemerataan.
4. Kebijaksanaan harus dapat mendorong orang untuk berusaha secara maksimum.
5. Kebijaksanaan harus mengarah ke efisiensi.
6. Kebijaksanaan itu baik bila terdapat penerimaan suka rela dari pihak-pihak yang bersangkutan.

Teknik Penilaian Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan
Ada empat segi pendekatan / teknik penilaian dampak pembangunan terhadap lingkungan yaitu :
A. Segi Manfaat
B. Segi Biaya
C. Teknik Input-Output
D. Programasi Linier

A. Segi Manfaat
Dari segi manfaat ada empat pendekatan :
1. Teknik Nilai Pasar / Produktivitas
Teknik ini biasanya dipakai untuk meneliti pengaruh pembangunan sistem alami seperti pada
perikanan, kehutanan, pertanian; pengaruh pada sistem yang dibangun manusia yaitu gedung,
jembatan, bahan; juga pengaruh pada produk di sektor produsen dan rumah tangga.
Kualitas lingkungan disini adalah faktor produksi. Perubahan dalam kualitas lingkungan menjurus
pada perubahan dalam produktivitas dan biaya produksi, sehingga harga-harga serta tingkat hasil
juga berubah dan ini dapat diukur.

2. Pendekatan Pasar Pengganti (Surrogate Market)
Pendekatan ini dibagi dalam :
1) Barang-barang dan jasa-jasa lingkungan yang dapat dipasarkan.
Jasa lingkungan merupakan subtitut barang privat yang dapat dipasarkan. Misalnya kolam renang
swasta merupakan subtitut danau atau sungai, sehingga manfaat tambahan penawaran jasa
lingkungan mengakibatkan berkurangnya pembelian barang privat.
2) Pendekatan Nilai Tanah
a) Pendekatan Nilai Milik
Nilai tanah atau milik dipakai untuk menentukan kesediaan orang untuk membayar barang
lingkungan, yaitu pemanfaatan nilai pasar untuk mengestimasi secara tidak langsung suatu kurva
permintaan barang lingkungan sehingga dapat dihitung manfaat atau kerugian dari perubahan
dalam kualitas atau suplai di lingkungan tertentu.
b) Pendekatan Nilai Tanah Lainnya
Misalnya diadakan pemeliharaan barang-barang lingkungan untuk maksud sejarah, pendidikan,
kebudayaan, ilmiah dan lain-lain; terutama untuk generasi mendatang.

3) Pendekatan Selisih Upah
Seperti diketahui upah tergantung pada permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja. Secara
teoritis permintaan terhadap tenaga kerja tergantung pada produk fisik marjinal (marginal physical
product) tenaga kerja, sedang penawaran tenaga kerja tergantung pada kondisi kerja dan kondisi
hidup. Oleh karena itu pengendalian polusi udara, perbaikan keindahan atau amenities kota dan
pengurangan resiko kesehatan akan mempertinggi tingkat upah di kota-kota. Dengan demikian jelas
perbaikan lingkungan akan berpengaruh besar pada tingginya upah.
4) Pendekatan Berdasarkan Biaya Perjalanan / Bepergian
Pendekatan ini dipakai untuk menilai barang-barang yang underpriced atau dinilai terlalu rendah,
misalnya untuk mencari nilai kurva permintaan barang-barang rekreasi. Biasanya makin tinggi
penghasilan seseorang makin besar permintaan terhadap barang rekreasi.

3. Pendekatan Pemanfaatan Data Litigasi (Acara, Proses) atau Kompensasi
Dengan acara pengendalian atau proses perhitungan ganti rugi atau kompensasi/pampasan
dibayarkanlah kepada mereka yang menderita rugi atau kerusakan, sejumlah uang agar mereka
menyerahkan hak terhadap barang lingkungan. Misalnya saja untuk penangkapan ikan di Cilacap
diberikan ganti rugi sebesar rata-rata keuntungan tahunan mereka dibagi dengan tingkat bunga
yang berlaku agar mereka menyerahkan hak menangkap ikan mereka di daerah yang tercemar oleh
pabrik-pabrik di industrial estate Cilacap.

4. Pendekatan dengan Menggunakan Teknik Survey
Teknik ini ada 2 macam yang semuanya berdasarkan wawancara di lapangan:
a) Wawancara kemauan membayar atau menerima kompensasi atau pampasan yang terdiri atas :
1) Pendekatan Tawar Menawar
Asumsi pada pendekatan tawar-menawar ini ialah bahwa harga barang-barang atau jasa berbeda
tergantung pada perubahan dalam jumlah kualitas yang disuplai.
Orang ditanya untuk menilai kelompok-kelompok yang terdiri dari berbagai barang dan jasa.
Pernilaian didasarkan pada kesediaan orang untuk membayar sekelompok barang yang lebih baik
atau kesediaan menerima pembayaran bila diperoleh barang dan jasa yang lebih inferior.
2) Konsep Alokasi Anggaran
Konsep alokasi anggaran pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari konsep tawar-menawar.
Hanya saja disini digunakan gambar- gambar menarik dan responden diminta untuk memilih
tempat-tempat mana yang ia lebih senangi dari tempat-tempat lain dan seberapa besar anggaran
yang ia bersedia untuk menyediakan demi kepergian ke tempat yang ia senangi itu.
B. Segi Biaya
Dari segi biaya teknik / penilaian dibagi ke dalam :
1. Teknik Analisis Biaya, terdiri dari :
1.1 Teknik Pengeluaran Preventif
Teknik Pengeluaran Preventif mengestimasi nilai minimum kualitas lingkungan berdasarkan
kesediaan orang mengeluarkan biaya untuk menghilangkan atau paling tidak mengurangi akibat
buruk lingkungan.
1.2 Pendekatan Biaya Ganti
Pendekatan Biaya Ganti misalnya diterapkan pada kasus konservasi tanah pegunungan. Nilai barang
lingkungan yang dikonversi adalah sebesar usaha melindungi tanah tersebut dari erosi dengan cara
menutup tanah dengan alat pelindung tertentu. Nilai tanah kemudian terdiri dari nilai atau harga
pelindung dan kebaikan atau manfaat yang diperoleh dari ditiadakannya banjir di bagian-bagian
bawah.

1.3 Pendekatan Proyek Bayangan
Pendekatan dengan berdasarkan pada Proyek Bayangan dilaksanakan dengan mengemukakan
secara hipotesis suatu proyek yang dapat ditanggulangi persoalannya dengan berbagai alternative
bayangan.
2. Teknik Analisis Keefektifan Biaya
Analisis keaktifan biaya juga hamper sama. Misalnya mengurangi SO dapat dengan berbagai cara,
yaitu dengan meninggikan cerobong asap, menggunakan batubarayang baik, beralih memanfaatkan
BBM dengan sulfur rendah, dan lain-lain. Berapa masing-masing biayanya. Mana yang paling dapat
dipertanggungjawabkan dalam rangka mengurangi SO sampai mendekati angka nol lb/kwh dengan
biaya yang dapat ditenggang.

C. Teknik Input-Output
Teknik Input-Output yang dikembangkan oleh Wassily Leontief itu dapat diterapkan pada masalah
yang berhubungan dengan kualitas lingkungan. Data yang perlu ada misalnya berhubungan dengan
variabel kualitas lingkungan seperti tata guna tanah, emisi SOx dan emisi debu pada misalnya sector-
sektor pertanian, usaha pengolahan dan jasa.
Jadi dengan teknik input-output dapat dicari dampak pembangunan terhadap lingkungan. Tetapi
penggunaan teknik ini mengandung berbagai batasan.

D. Teknik Programasi Linier
Teknik Programasi Linier juga dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan kualitas lingkungan. Misalkan
saja, di suatu daerah dihasilkan tenaga listrik sebesar 2.000 MW dan terdapat wisatawan sebanyak
1.500 orang dari suatu keadaan dimana diperlukan dana investasi sebesar Rp 900 juta dan tenaga
kerja sebanyak 500 orang untuk suatu proyek; serta diketahui bahwa setiap MW tenaga listrik (x1)
memerlukan Rp 300.000,00 investasi dan tenaga kerja sebanyak 1 orang dan lagi setiap wisatawan
(x2) memerlukan investasi sebesar Rp 200.000,00 dan pelayanan sebanyak 2 orang.

Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan.

Sejak awal, manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam perjalanan hidupnya guna
mendapatkan kesejahteraan. Manusia membuat, menciptakan, mengerjakan, dan memperbaiki
berbagai hal yang di tunjuk untuk kepentingan hidupnya. Di Negara penduduk merupakan salah satu
modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar atau asset pembangunan, penduduk tidak hanya
sebagai sasaran pembangunan, tetapi juga merupakan pelaku pembangunan.
Hal yang berkaitan dengan penduduk Negara meliputi;
A. Aspek kualitas penduduk, mencangkup tingkat pendidikan,keterampilan, etos kerja, dan
kepribadian.
B. Aspek kuantitas penduduk yang mencangkup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran,
perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara ( Winarno, 2007)
Lingkungan alam seperti tanah, dirombak untuk menampung berbagai fasilitas kebutuhan manusia.
Misalnya, perumahan dan fasilitas lain seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, hiburan, pasar,
jalan, saluran, dan lain-lain. Air tidak hanya di manfaatkan untuk kebutuhan makan dan minum,
tetapi juga sebagai sarana rekreasi seperti taman, kolam, dan air mancur air jaga untuk pembangkit
listrik.
Tidak jarang, perombakan lingkungan berakibatkan pada kerusakan lingkungan itu sendiri.
Lingkungan telah kehilangan daya dukung lingkungan sebagai akibat tindakan manusia yang
berlebihan. Contohnya, pembangunan perumahan dan vila-vila di lereng pegunungan telah
mengakibatkan banjir besar pada daerah di bawahnya. Jadi, jumlah penduduk semakin besar
menyebabkan pemukiman yang terus berkembang dan akhirnya berpengaru besar pula terhadap
lingkungan
Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak negative,
yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup merupakan problema besar yang di
alami umat manusia sekarang ini. Bahkan, isu tentang HAM, demokrasi, dan lingkungan.

KESIMPULAN
Dapat kita simpulkan bahwasanya kita sebagai mahluk hidup harus dapat menjaga dan merawat
lingkungan karna sudah kita ketahui banyak bahaya yang dapat terjadi apabila kita tidak merawat
lingungan seperti:
1. pencemaran lingkungan yang mencangkup pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran
tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalaan hutan, dan kebakaran hutan. Erosi
dan banjir.
3. Erosi dan banjir.
4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai
5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal, batuk, infeksi saluran
pernafpasan, diare, dan tipes.
Oleh karena itu kita sebagai mahluk hidup harus menjaga dan melestarikan lingkungan supaya
bahaya itu tidak terjadi. Berkaitan dengan itu, maka lingkungan perlu di kelola secara baik dan benar
demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Pengelolaan Lingkungan hidup adalah upaya
terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan dan pengendalian Lingkungan hidup.

Daftar Pustaka
1. Reksohadiprodjo, S., 1988, Modul UT. Ek. Lingkungan, Penerbit Karunika Jakarta.
2. Suparmoko, M., 1995, Ek. Sumber Daya Alam & Lingkungan, Pusat Antar Universitas Studi
Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
3. Reksohadiprodjo, S., 1998, Ekonomi Lingkungan (Suatu Pengantar), BPFE, Yogyakarta.
4. Sugiharto, T., Ed. April 1999 nomor 1 th VII, Majalah Ilmiah Ekonomi & Komputer, Universitas
Gunadarma.
Perinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
Tuga Presentasi IKD

Perinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Disusun Oleh: a. Ayu Three Wiji L (D500110020)
b. Wiwik Andhany (D50011022)

1.Perinsip Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup, secara teoritis-idealistis adalah sebuah prinsip yang menghendaki
upaya-upaya konkret dilapangan untuk mewujudkan eksistensi kelestarian fungsi lingkungan hidup secara terus-
menerus dari ancaman pencemaran atau kerusakan dari ancaman pencemaran atau kerusakan akibat kelalaian yang
dilakukan oleh pelaku usaha atau kegiatan.
Idealisme yang melandasi prinsip ini pada intinya adalah proses atau cara yang tepat untuk melakuan beragam upaya
untuk mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Landasan penerapan prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup tersebut merujuk pada ketentuan:
a)pasal 6 ayat (1) Undang Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) yang menyebutkan bahwa : setiap orang
berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan
kerusakan fungsi lingkungan hidup.
b)Pasal 14 ayat (1) UUPLH menegaskan pula bahwa : Untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap
usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.
c)Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, bahwa: Perusahaan industri wajib
melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan
pencemaran lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukan.

2. Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Dilakukan konservasi SDA, seperti :
Suaka Margasatwa/SM adalah salah satu dari daerah hutan suaka alam yang
tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah. Contohnya : SM. Gunung
Rinjani di Lombok - NTB : 40.000 hektar
Cagar Alam/CA adalah adalah hutan suaka alam yang berhubungan dengan keadaan alam yang khas termasuk alam
hewani dan alam nabati yang perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan . contohnya :
CA. Nusakambangan Barat di Cilacap - Jawa Tengah : 928 hektar.
Taman Nasional/TN adalah daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat perlindungan alam dan bukan
sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi. contohnya: TN. Kepulauan Seribu di Jakarta.
Memperbanyak tumbuhan langka dengan cara campur tangan manusia (reproduksi vegetative : cangkok, merunduk,
stek dll). Budidaya tanaman dapat dilakukan dengan :
Stek
Stek adalah perbanyakan tanaman dengan cara pemisahan atau pemotongan bagian tanaman seperti batang, daun,
pucuk, dan akar. Jenis tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara ini adalah tanaman berkayu dan beberapa
tanaman stek tak berkayu.Contohnya :kedondong, jambu air, markisa, delima, cermai, anggur, bugenvil, mawar,
melati dan soka.
Mencangkok
Jenis tanaman yang dapat dicangkok misalnya pohon mangga.Berbagai jenis jeruk, berbagai jenis jambu, belimbing,
serta kelengkeng. Kelompok tanaman hias yang dapat dicangkok antara lain soka, bugenvil, dan puring.
Merunduk
Merunduk dapat dilakukan pada batang beberapa jenis tanaman yang secara normal berdiri tegak kemudian
dibengkokkan hingga menyentuh tanah sehingga akan segera berakar pada mawar .
Memperbanyak hewan dan tumbuhan langka dengan cara bioteknologi, seperti cloning, mutasi gen, rekayasa
genetika, dll.
Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi) yang identik
secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak
bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan pula di
luar ilmu-ilmu hayati. Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf
urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut
aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan pendukung
evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies. Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya
lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen,
termasuk karsinogen), radiasi surya maupun radioaktif, serta loncatan energi listrik seperti petir. Individu yang
memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan. Dalam kajian genetik, mutan biasa
dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami perubahan sifat. Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering)
dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan
pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi
buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat
dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik
dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu. Obyek rekayasa
genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan
tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang
relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan
dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.
Menggalakkan reboisasi
Penanaman kembali hutan-hutan yang gundul disebut juga reboisasi. Reboisasi dilakukan melalui gerakan menanam
pohon di tanah gundul, lereng gunung, dan di lingkungan sekitar. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan
raya,pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
Menggalakkan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan PROKASIH (Program Kali Bersih) pada kota-kota
besar dan padat industry.
Membangun kawasan industri jauh dari pemukiman penduduk serta memperhatikan lingkungan hidup atau
berwawasan lingkungan. Melakukan studi amdal. Sebelum mendirikan pabrik, pusat pertokoan atau gedung
perkantoran dan rumah sakit harus memperhatikan AMDAL, sehingga menjadi layak dan tidak mengganggu lingkungan
hidup di sekitarnya. Maksud pekerjaan penyusunan AMDAL adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi kegiatan proyek pada beberapa tahap antara lain: Pra konstruksi, Konstruksi, Operasi dan pasca
operasi, terutama pada aspek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;
b. mengidentifikasi rona awal terkait dengan area kegiatan proyek baik di tapak proyek maupun disekitar lokasi
proyek;
c. memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting dan timbal balik antara lingkungan dengan kegiatan proyek,

Melakukan gerakan tebang pilih. Program sistem tebang pilih yaitu dengan menebang kayu di hutan dengan cara
memilih kayu yang sudah tua dan menanamnya kembali.
Membuat sengkedan untuk mengurangi laju erosi. Sengkedan disebut juga terasering, yaitu tanah bertingkat.
Sengkedan dibuat di tanah-tanah yang miring, seperti di daerah pegunungan. Sengkedan bertujuan menahan
pengikisan tanah. Sengkedan membuat gerak air yang deras menjadi berkurang. Jadi, erosi atau pengikisan tanah
tidak terjadi.
Menangkap ikan secara normal dan umum. Artinya tanpa menggunakan bahan peledak atau racun untuk
mendapatkan hasil yang lebih banyak. Sehingga dengan demikian bila ada yang masih kecil tertangkap dapat
dikembalikan lagi.
Menggali hasil tambang dengan memperhatikan buangan limbahnya. Dalam setiap kegiatan produksi, selain
dihasilkan suatu produk yang mempunyai nilai tambah tinggi, juga dihasilkan limbah baik limbah padat, cair, maupun
gas, termasuk di dalamnya kegiatan industri pertambangan dan kimia yang menggunakan bahan baku dari bahan
galian tambang. Beberapa jenis industri kimia yang menghasilkan limbah padat antara lain industri pembuatan
antena yang menggunakan bahan baku aluminium menghasilkan limbah berupa sludge mengandung aluminium,
industri elektronika yang menggunakan bahan baku lempengan logam tembaga menghasilkan limbah cair yang
mengandung tembaga klorida, dan industri permesinan yang menangani material-material terbuat dari besi
menghasilkan limbah padat berupa skrap besi. Jumlah limbah yang dihasilkan tersebut cukup besar sesuai dengan
banyaknya pabrik yang melakukan aktivitas kegiatan produksi. Sebagai contoh pabrik antena yang ada di daerah
Gedebage menghasilkan sludge sebanyak 10 ton perbulan. Pabrik elektronika di daerah Cicalengka menghasilkan
limbah yang mengandung tembaga mencapai 40 ton/ bulan. Sementara limbah skrap besi jumlahnya cukup besar dan
tersebar di berbagai lokasi. Apabila limbah-limbah tersebut di atas tidak dikelola dan diolah dengan baik akan
menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Dengan menggunakan metode pengolahan limbah yang tepat, selain
terjadinya pencemaran lingkungan dapat dicegah, juga dapat diperoleh nilai tambah yang tinggi, karena limbah-
limbah tersebut di dalamnya masih terkandung komponen-komponen berharga seperti Al, Fe, dan Cu yang antara lain
dapat dijadikan tawas, ferosulfat, dan logam tembaga. Tawas dan fero sulfat merupakan bahan koagulan yang
banyak dipakai untuk pengolahan air limbah dan air minum, sedangkan logam tembaga banyak digunakan dalam
industri listrik dan elektronika, industri kimia dll.

Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu
hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah. Adanya pengendalian terhadap kendaraan
bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi. Di kota besar sangat sulit untuk
mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor.
Solusi :
Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara.
Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
Menghemat Energi yang digunakan.
Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan
penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
3. 13. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
4. 14. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
DI P OS K A N OL E H J A CI NDA N T HU A Y UT HR E E DI 1 7 . 3 5

Anda mungkin juga menyukai